OLEH:
NIM : 1902010292
KELAS : N / SEMESTER V
FAKULTAS HUKUM
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya. Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
i
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................3
2.1 Landasan Teori......................................................................................................................3
2.1.1 Keuangan Daerah...........................................................................................................3
2.1.2 Pengelolaan Keuangan Daerah.......................................................................................3
2.1.3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)...................................................................4
BAB III.................................................................................................................................................6
METODE PENELITIAN....................................................................................................................6
3.1 Objek/Subyek Penelitian........................................................................................................6
3.2 Populasi, Sampling, dan Sampel Penelitian...........................................................................6
3.3 Pendekatan Penelitian............................................................................................................6
3.4 Observasi...............................................................................................................................6
3.5 Analisis Data..........................................................................................................................7
BAB IV.................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN...................................................................................................................................8
4.1 Kegunaan Pengelolaan Keuangan Daerah.............................................................................8
4.2 Kinerja Pemerintah Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah.................................................10
4.3 Hambatan Pemerintah Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah.............................................12
BAB V.................................................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................................15
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................15
5.2 Saran....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengelolaan Keuangan daerah adalah salah satu hal yang harus dilakukan oleh
pemerintah secara bijak dan serius. Tidak dapat dianggap remeh bahwa terjadinya
penyalahgunaan keuangan daerah itu disebabkan karena tidak adanya pengelolaan atau
pemantauan yang intensif dari pemerintah serta hukum yang berlaku sesuai Undang-Undang
Dasar Dasar dan ideologi negara kita. Pemanfaatan keuangan daerah itu harus digunakan
seutuhnnya untuk kemakmuran masyarakat, pelayanan umum, dan pemanfaatan sumber daya
alam. Itu semua harus dikelolah oleh pemerintah daerah agar tepat sasaran.
pajak, retribusi daerah, penghasilan perusahaan daerah, dan lain-lain. Oleh karena demikian
pemerintahan dalam mengelola keuangan daerah dengan baik , efisian ,dan tepat sasaran.
Oleh sebab itu dibutuhkan fokus tersendiri oleh pemerintah dalam mengelola dan mengatur
keuangan daerah. Berdasarkan uraian singkat diatas, Penulis akan membahas dalam makalah
1
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak
1) Manfaat teoritis
keuangan daerah.
b. Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu hukum yaitu membuat inovasi dan
2) Manfaat praktis.
a. Bagi Ilmu Pengetahuan, yaitu iharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi
c. Untuk dapat dijadikan bahan masukan, guna membangun keuangan daerah agar
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
daerah tersebut hal ini dijelaskan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21
Menurut Mamesah keuangan daerah dapat diartikan sebagai semua hak dan
kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik
berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah yang lebih
pengelolaan keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
Daerah (APBD).
3
Menurut Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah
desentralisasi fiskal secara efektif dan efisien salah satunya tergantung pada
yang memiliki posisi dan fungsi strategis. Didalam Peraturan Pemerintah (PP) RI
fraksi, komisi-komisi dan alat kelengkapan lain yang dibentuk dalam peraturan
internasional didaerah.
4
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 58 Tahun
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan
5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek/Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara umum tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Sedangkan
objek pada penelitian ini adalah menganalisis Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah.
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah himpunan sebuah individu atau obyek yang menjadi bahan
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang
Teknik pengumpulan data ini bertujuan untuk melihat, menganalisis data. Data dan
informasi melalui pengumpulan dokumen yang relevan yang sesuai dengan masalah yang
di teliti dalam penelitian ini yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang
3.4 Observasi
6
Observasi digunakan untuk menggali data dari sumber yang berupa peristiwa,
tempat/lokasi, dan benda serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara
Penulis menggunakan obeservasi secara tidak langsung dan hanya mengambil dari
sumber dari penulis sebelumnya di beberapa jurnal ataupun makalah peneliti, agar
Teknik analisi data yang digunakan pada penelitian ini merupakn teknik analisis data
yang sesuai dengan metode penelitian deskriptif kualitatif penelitian tentang kinerja
daerah.
7
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan
pinjaman
3. Penerimaan daerah.
4. Pengeluaran daerah.
5. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa , surat
berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang,
6. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka
pemeruntah, pembangunan sumber daya manusia dan pelayanan publik pada masyarakat.
Oleh karaena itu pengelolaan keuangan daerah itu memiliki banyak kegunaan. Menurut
8
1. Menjamin pekerjaan mengikuti job description.
2. Mencegah kekeliruan.
3. Memperbaiki efisiensi.
Pengelolaan keuangan daerah tentunya tidak terbatas kegunaannya. Menurut para ahli
pung mengatakan demikian. Kuswani (2016) berpendapat bahwa kegunaan dari pengelolaan
keuangan daerah adalah agar keuangan daerah benar-benar digunakan sebagai yang
diharapkan, sedang dipihak lain agar supaya penerimaan-penerimaan daerah dapat disetor ke
Kas Daerah secara tepat waktu, serta agar jumlah-jumlah yang telah ditetapkan dapat
Republik Indonesia No. 58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Pengelolaan
9
6. Perumusan rencana dan pelaksanaan pembinaan administrasi pengelolaan
keuangan daerah,
keuangan daerah,
keuangan daerah,
Pengawasan keuangan daerah dilakukan oleh DPRD yang berfokus pada pengawasan
terhadap pelaksanaan APBD hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
internasional didaerah.
Kinerja keuangan merupakan suatu bentuk analisis yang dilaksanakan supaya dapat
keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang
kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat- alat analisis keuangan,
sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang
mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber
serta membandingkan apakah tujuan awal, perencanaan, hingga tujuan akhir tepat sasaran
10
atau tidak. Sistem pengukuran kinerja pemerintah juga memiliki fungsi agar pegawai public
atau jasa public sudah berfungsi atau diselenggarakan dengan baik atau beluk, sehingga dapat
Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai akuntabilitas organisasi dan kepala
satuan kerja dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik. Akuntabilitas bukan
hanya sekadar kemampuan menujukkan bagaimana uang publik dibelanjakan, akan tetapi
meliputi kemampuan menujukkan bahwa uang publik tersebut telah dibelanjakan secara
ekonomis,
efisien, dan efektif. Penilaian atas kinerja keuangan pemerintah daerah diharapkan akan
memberi manfaat untuk memonitor perkembangan keadaan keuangan yang ada di pemerintah
daerah.
dengan yang paling rendah setingkat peraturan daerah. Hal tersebut merupakan bentuk
pembaharuan atas sistem pengelolaan keuangan daerah yang sebelumnya dikelola secara
tradisional yang sulit dinilai kinerjanya, menjadi pengelolaan anggaran daerah berbasis
pengelolaan keuangan daerah belum mampu mengubah perilaku aparatur pemerintah daerah
dalam mengelola APBD. Sistem penganggaran pola lama yang sudah mengakar kuat pada
aparat birokrasi tidak bisa dirubah dengan serta merta dan masih terjadi kebocoran dan
penelitian hukum empiris dengan penelitian hukum normatif. Tipe penelitian hukum empiris
dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Data yang terkumpul dianalisis
secara kualitatif. Dalam tipe penelitian hukum normatif bahan hukum yang terkumpul
11
dianalisis secara normatif dengan pendekatan historis, pendekatan peraturan perundang-
dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai
berikut: Pengaturan atas pengelolaan keuangan daerah berdasarkan pada prinsip anggaran
dan efisien.
Hambatan yang dialami pemerintah dalam pengelolaan keuangan daerah disebabkan oleh
pemerintah daerah yang tidak memiliki SDM yang memadai sehingga banyak anggaran
tidak dapat direalisasikan dengan baik dan tepat sasaran. Pemerintah daerah dalam
mengambil SDM masih mengedepankan kolusi nepotisme. Sehingga yang terjadi adalah
sering kita temui pejabat-pejabat publik yang tidak mampu dalam melakukan pengelolaan
12
Pemerintah tidak memiliki manajemen yang baik sehingga sering kita jumpai
banyak pekerjaan yang terbengkalai atau mangkrak karena tidak disertai manajemen oleh
semudah yang kita pikirkan. Banyak hal yang harus dibenahi, dengan anggaran yang
didapat begitu banyak, dengan itu pula anggaran itu harus direalisasikan sehingga
karena dihambat kepentingan politik stakeholder. Kepala daerah dan DPRD adalah dua
daerah dan DPRD tidak harmonis dalam pengelolaan anggaran. Mereka mengedepankan
kepentingan masing-masing. Kepala daerah menbawa visi yang berbeda dengan DPRD.
yang jelas.
5. Sarana
Dalam pengelolaan keuangan daerah terdapat hambatan yakni dalam hal sarana.
Sarana tersebut terdiri dari fasilitas, sarana penelitian serta kekurangan staf khusus dan
staf ahli serta tenaga secretariat yang dapat menyokong pemerintah dalam membantu
13
6. Sistem penganggaran yang rigid (rumit)
diatur dalam kebijakan APBD. Pengguna anggaran harus melalui proses dan waktu
yang harus dipenuhi untuk realisasi anggaran. Apabila pengguna anggaran tidak melalui
sistem termasuk memenuhi syarat legalitas, maka akan berdampak pada sanksi yang
harus diterima. Karena itu, pengguna anggaran (apalagi SDM yang tidak berkualitas)
seringkali tidak ingin pusing dengan aturan sehingga anggaran tidak dapat direalisasikan.
Masyarakat (apalagi yang tidak paham tentang mekanisme anggaran) semakin kesulitan
sesuai aturan hukum yang barlaku. Kebutuhan masyarakat yang insidental tidak dapat
dibiayai melalui APBD karena tidak melalui sistem. Rigidsitas anggaran menyebabkan
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Pengukuran kinerja sangat penting
untuk menilai akuntabilitas organisasi dan kepala satuan kerja dala menghasilkan
pelayanan publik yang lebih baik. Akuntabilitas bukan hanya sekadar kemampuan
15
3. Hambatan pemerintah dalam mengelola keuangan daerah yaitu, Minimnya
efektif dan efisien, Pengaruh politik dalam pengelolaan anggaran, Sarana, Sistem
5.2 Saran
keuangan daerah dengan baik, transparan, efektif, efisien dan tepat saran. Seluruh
16
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Pustaka Utama.
Ali Maulidi. Teknik Belajar Statistik 2. (Jakarta: Alim’s Publishing). 2016. Hal.2
UNDANG-UNDANG
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 Tahun 2007 Perubahan Atas 13 Tahun
Daerah
2011
Anggaran 2007
18