Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

HUKUM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA & DAERAH

OLEH:

NAMA : YOSAFAT PARULIAN H. SIPAYUNG

NIM : 1902010292

KELAS : N/ SEMESTER V

DOSEN WALI : A. RESOPIJANI, SH., M.H

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
1. Jelaskan pendapat anda hubungan tujuan negara dengan kewenangan pemerintah pusat dan
daerah dalam pengelolaan keuangan negara dan daerah!
Jawab:
Seperti yang saya ketahui bahwa tujuan negara sebagaimana terdapat dalam Alinea IV
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945),
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Seluruh tujuan tersebut itu merupakan tugas dan tanggung
jawab yang diemban oleh pemerintah baik itu pemerintahan pusat ataupun pemerintahan
daerah. Harus terjadi kesetaraan dalam bidang ekonomi, sosial, pembangunan infrastruktur
dan bidang-bidang lainnya. Oleh karena demikian dibutuhkan suatu sistem pengelolaan
uang yang kuat dan harus sesuai dengan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 untuk
menjaga keutuhan, kelangsungan serta meningkatkan kemakmuran masyarakat yang
mengutamakan kedaulatan rakyat berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia.
Wujud nyata dalam mencapai tujuan negara dalam bidang pengelolaan keuangan
negara dan daerah yang tertib dan efisien adalah diberlakukannya perundang-undangan
dibidang keuangan negara yaitu UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 15 Tahun 2004 tang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Dalam hal Keuangan negara sebagaimana tercantum dalam pasal 1 UU. No. 17 Tahun
2003 dijelaskan bahwa Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut.
Dapat kita artikan bahwa pengelolaan keuangan negara dalam pemerintah pusat
adalah seluruh kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai kedudukan dan
kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggung
jawaban. Dalam hal ini pejabat yang mengatur pengelolaan keuangan negara yakni residen
berkedudukan sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara. Kekuasaan
tersebut dibantu oleh Menteri Keuangan, menteri/pimpinan lembaga dan bank sentral.
Setelah itu Presiden menyerahkan kekuasaan dalam pengelolaan keuangan negara
tersebut kepada kepala daerah yakni Gubernur, Bupati, Walikota selaku kepala
pemerintahan daerah untuk mengelola keungan daerahnya dan mewakili pemerintah
daerah dalam pemilikan kekayaan yang terpisah. Sesuai dengan rumusan Pasal 18 ayat (5)
UUD RI 1945 yang menyatakan bahwa pemerintah daerah menjalankan otonomi as-
luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai
urusan pemerintah pusat. Dengan menerbitkannya UU. No. 32 Tahun 2004 maka presiden
mendelegasikan kekuasaannya pada kepada para pejabat kepala daerah untuk mengelola
keuangan daerah.
Pendelegasian pemerintah pusat kepada pemerintah daerah bukan berarti pemerintah
pusat tidak melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pemerintah daerah. Pemerintah
pusat tetap melakukan pengawasan yakni dengan pengelolaan keuangan daerah yang
transparan dan akuntabel. Otonomi daerah yang dilaksanakan tetap dalam pantauan
Pemerintah pusat agar tidak terjadinya pengelolaan yang terpisah demi terwujudnya
kemakmuran rakyat sesuai tujuan negara yang telah tercantum pada Alinea IV Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).

2. Jelaskan pendapat anda tentang pertanggungjawaban pengelolaan keuangan setelah


keluarnya undang-undang keuangan negara yang baru baik di pusat maupun daerah!.
Jawab :
Pertanggung jawaban pengelolaan keuangan setelah keluarnya undang-undang keuangan
negara yang baru baik pada pemerintah pusat dan daerah adalah penyusunan kembali skala
Prioritas belanja. Hal pertama yang seharusnya dilakukan pemerintah pusat ataupun
pemerintah daerah adalah menentukan secara bijak skala prioritasnya dengan mengurutkan
anggaran belanja berdasarkan tingkat urgensinya terutama untuk kesehatan dan sosial.
Pemerintah juga harus melakukan realokasi belanja seperti mengurangi sementara kegiatan
pembangunan infrstruktur yang menelan dana yang besar. Pemerintah juga dapat
melakukan pemangkasan pada belanja-belanja tertentu misalnya pengeluaran untuk
perjalanan dinas, belanja rapat, penyuluhan dan lain-lain. Sehingga berfokus pada sosial
dan kesehatan. Penetapan kebijakan relaksasi perpajakan pusat dan daerah. Memberikan
stimulus kepada sektor bisnis dan masyarakat, perlu dilakukan pengurangan beban,
penurunan tarif pajak, serta perpanjangan waktu pelaksanaan hak dan pemenuhan
kewajiban perpajakan.
3. Gambarkan dengan singkat proses penyusunan APBN/APBD!
Mekanisme Penyusunan APBN

Ditolak APBN Tahun Lalu

Pemerintah Diajukan DPR


Presiden
Gambarkan APBN/UU
Menyusun RAPBN RAPBN disidangkan
dalam bentuk Nota
Diterima
Keuangan

Dikembalikan untuk
dilaksanakan

Mekanisme Penyusunan APBD

Pemerintahan Daerah Menyusun RAPBD

Diajukan

DPRD Disidangkan

Ditolak Diterima

APBD Tahun Lalu APBD/ Perda

Anda mungkin juga menyukai