Disusun Oleh:
Penulis
Isna Aulia Rahmah
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
3.1 Tujuan Penulisan ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keuangan Negara ............................................................... 2
2.2 Mekanisme Pengelolaan Keuangan Negara ......................................... 4
2.3 Sumber Keuangan Negara.................................................................... 6
2.4 Masalah Dalam Pengelolaan Keuangan Negara .................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 10
3.2 Saran .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2
pertahanan, dan sebagainya. Proses pengolahan keuangan negara melibatkan
beberapa tahapan, antara lain perencanaan anggaran, penganggaran, pelaksanaan
anggaran, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan keuangan.
Perencanaan anggaran adalah tahap awal dalam pengolahan keuangan negara, di
mana pemerintah membuat rencana anggaran untuk satu tahun ke depan
berdasarkan prioritas dan kebutuhan masyarakat. Rencana anggaran ini mencakup
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, serta sumber pendanaannya.
Setelah rencana anggaran disusun, selanjutnya adalah tahap penganggaran.
Pada tahap ini, pemerintah menetapkan jumlah anggaran yang akan dialokasikan
untuk setiap program dan kegiatan yang direncanakan. Penganggaran harus
dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kebutuhan
masyarakat, kondisi ekonomi, dan sumber pendanaan yang tersedia.
Setelah anggaran ditetapkan, selanjutnya adalah tahap pelaksanaan anggaran. Pada
tahap ini, pemerintah mengalokasikan dana yang sudah ditetapkan untuk setiap
program dan kegiatan yang direncanakan. Pelaksanaan anggaran harus dilakukan
secara efisien dan efektif, serta sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.
Setelah program dan kegiatan dilaksanakan, pemerintah harus melakukan
monitoring dan evaluasi untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi dari
penggunaan anggaran tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah program
dan kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai tujuan yang diharapkan, serta
menemukan permasalahan yang muncul selama pelaksanaan.
Pelaporan keuangan adalah tahap terakhir dalam pengolahan keuangan
negara. Pada tahap ini, pemerintah harus menyusun laporan keuangan yang berisi
informasi mengenai penggunaan anggaran, pendapatan, dan belanja negara.
Laporan keuangan harus disajikan secara transparan dan akuntabel, sehingga
masyarakat dapat mengetahui dengan jelas penggunaan anggaran negara.
Pengolahan keuangan negara sangat penting dalam menjalankan fungsi negara,
seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, pengolahan keuangan negara harus dilakukan secara
transparan, akuntabel, dan efisien untuk memastikan bahwa anggaran negara
digunakan dengan tepat sasaran dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
3
2.2 Mekanisme Pengelolaan Keuangan Negara
Mekanisme pengelolaan keuangan negara merujuk pada serangkaian proses
yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengumpulkan, mengelola, dan
mengalokasikan anggaran negara. Secara umum, terdapat beberapa tahap dalam
mekanisme pengelolaan keuangan negara, yaitu:
1. Perencanaan Anggaran
Perencanaan anggaran adalah tahap awal dalam mekanisme pengelolaan
keuangan negara. Pada tahap ini, pemerintah menetapkan prioritas dan
kebutuhan masyarakat untuk menentukan program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam satu tahun ke depan. Rencana anggaran yang disusun harus
mempertimbangkan sumber pendanaan yang tersedia dan melibatkan
partisipasi masyarakat dalam menentukan prioritas pembangunan.
2. Penyusunan Anggaran
Setelah rencana anggaran disusun, pemerintah menetapkan jumlah anggaran
yang akan dialokasikan untuk setiap program dan kegiatan yang direncanakan.
Penetapan anggaran harus dilakukan dengan mempertimbangkan prioritas dan
kebutuhan masyarakat, kondisi ekonomi, serta sumber pendanaan yang tersedia.
Selain itu, penyusunan anggaran harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang
berlaku, termasuk ketentuan yang diatur dalam undang-undang anggaran.
3. Pelaksanaan Anggaran
Setelah anggaran ditetapkan, selanjutnya adalah tahap pelaksanaan anggaran.
Pada tahap ini, pemerintah mengalokasikan dana yang sudah ditetapkan untuk
setiap program dan kegiatan yang direncanakan. Pelaksanaan anggaran harus
dilakukan secara efisien dan efektif, serta sesuai dengan aturan dan ketentuan
yang berlaku.
4. Pengawasan dan Evaluasi
Pada tahap ini, pemerintah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan anggaran untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi dari
penggunaan anggaran tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah
program dan kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai tujuan yang
diharapkan, serta menemukan permasalahan yang muncul selama pelaksanaan.
4
5. Pelaporan Keuangan
Tahap terakhir dalam mekanisme pengelolaan keuangan negara adalah
pelaporan keuangan. Pemerintah harus menyusun laporan keuangan yang berisi
informasi mengenai penggunaan anggaran, pendapatan, dan belanja negara.
Laporan keuangan harus disajikan secara transparan dan akuntabel, sehingga
masyarakat dapat mengetahui dengan jelas penggunaan anggaran negara.
Dalam mekanisme pengelolaan keuangan negara, transparansi dan
akuntabilitas menjadi hal yang sangat penting. Pemerintah harus menyajikan
informasi keuangan yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu,
pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran juga harus dilakukan
secara ketat untuk memastikan bahwa penggunaan anggaran negara sesuai dengan
tujuan.
Berdasarkan ketentuan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara terutama Pasal 6 Ayat (1) disebutkan bahwa
Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan
keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Ketentuan pasal
tersebut menunjukkan bahwa Presiden Republik Indonesia bertanggung jawab atas
kegiatan pengelolaan keuangan negara yang dilakukan untuk mencapai tujuan
negara.
Dalam Pasal 6 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara diuraikan bahwa Kekuasaan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1):
▪ dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil
Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan;
▪ dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/
Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;
▪ diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan
daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah
dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan
▪ tidak termasuk kewenangan dibidang moneter, yang meliputi antara lain
mengeluarkan dan mengedarkan uang, yang diatur dengan undangundang
5
2.3 Sumber Keuangan Negara
Sumber keuangan negara adalah semua sumber pendapatan yang dimiliki
oleh negara untuk membiayai kegiatan-kegiatan dan program-program yang
dicanangkan oleh pemerintah. Pendapatan negara yang terkumpul akan
dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta
berbagai sektor lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa sumber keuangan negara yang umumnya ada di setiap
negara:
1. Pajak
Pajak adalah sumber pendapatan negara yang paling umum. Pajak dapat
dikenakan pada pendapatan, konsumsi, serta kepemilikan aset seperti properti
dan kendaraan bermotor. Pajak yang diterima oleh negara akan dialokasikan
untuk membiayai berbagai program pemerintah.
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
PNBP merupakan sumber pendapatan negara yang berasal dari kegiatan-
kegiatan pemerintah yang tidak terkait dengan pajak. Contoh PNBP adalah
penerimaan dari hasil penjualan barang milik negara (BMN), hasil pengelolaan
kekayaan negara, penerimaan denda, dan lain sebagainya.
3. Hibah
Hibah adalah sumber pendapatan yang berasal dari pemerintah asing atau
lembaga internasional yang diberikan kepada negara untuk mendukung
program atau kegiatan tertentu.
4. Pinjaman
Negara dapat memperoleh sumber pendapatan dari pinjaman yang diberikan
oleh pihak luar seperti bank multilateral, bank bilateral, atau institusi keuangan
internasional. Pinjaman tersebut biasanya digunakan untuk membiayai proyek-
proyek infrastruktur yang membutuhkan biaya besar.
5. Pendapatan Modal Negara (PMN)
PMN adalah sumber pendapatan negara yang diperoleh dari pembiayaan
investasi dan pengelolaan kekayaan negara. Contoh PMN adalah penerimaan
6
dari pengelolaan investasi seperti surat berharga negara, dan pengelolaan
kekayaan negara seperti benda cagar budaya dan lahan negara.
6. Sumber Pendapatan Lainnya
Sumber pendapatan negara lainnya seperti hasil pengelolaan penerbangan dan
hasil penjualan minyak mentah, juga dapat menjadi sumber pendapatan negara.
7
2.4 Masalah Dalam Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan keuangan negara merupakan suatu hal yang sangat penting dan
strategis dalam pembangunan suatu negara. Namun, pengelolaan keuangan negara
tidak selalu berjalan dengan lancar, dan terkadang terjadi berbagai masalah dalam
pengelolaan keuangan negara. Beberapa masalah yang umum terjadi dalam
pengelolaan keuangan negara antara lain:
1. Korupsi
Korupsi adalah salah satu masalah yang sering terjadi dalam pengelolaan
keuangan negara. Korupsi dapat terjadi ketika pejabat pemerintah atau
pengelola keuangan negara memanfaatkan kekuasaan dan kewenangan mereka
untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu, yang pada akhirnya
merugikan negara dan masyarakat.
2. Defisit Anggaran
Defisit anggaran terjadi ketika pengeluaran negara melebihi penerimaan negara.
Hal ini dapat terjadi jika pengeluaran pemerintah tidak terkontrol atau jika
sumber pendapatan negara menurun. Defisit anggaran dapat menyebabkan
utang negara yang terus bertambah dan dapat berdampak negatif pada
kestabilan ekonomi dan keuangan negara.
3. Kebijakan Fiskal yang Tidak Tepat
Kebijakan fiskal yang tidak tepat juga dapat menyebabkan masalah dalam
pengelolaan keuangan negara. Contohnya, kebijakan fiskal yang menghasilkan
pengeluaran besar tanpa pertumbuhan pendapatan yang seimbang dapat
memperburuk defisit anggaran.
4. Pengelolaan Utang yang Buruk
Pengelolaan utang yang buruk juga dapat menyebabkan masalah dalam
pengelolaan keuangan negara. Jika negara tidak mampu mengelola utangnya
dengan baik, maka negara akan menghadapi risiko gagal bayar dan dapat
menimbulkan ketidakstabilan ekonomi.
5. Birokrasi yang Lamban dan Tidak Efisien
8
Birokrasi yang lamban dan tidak efisien juga dapat menyebabkan masalah
dalam pengelolaan keuangan negara. Jika proses pengelolaan keuangan negara
lambat dan tidak efisien, maka dapat menghambat program dan kegiatan
pemerintah, dan pada akhirnya dapat berdampak negatif pada pembangunan
negara.
6. Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas
Kurangnya transparansi dan akuntabilitas juga menjadi masalah dalam
pengelolaan keuangan negara. Jika pengelolaan keuangan negara tidak
transparan dan akuntabel, maka masyarakat sulit untuk memahami bagaimana
keuangan negara dikelola dan bagaimana anggaran negara digunakan untuk
membiayai program dan kegiatan pemerintah.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Isi materi dalam makalah ini membahas pengertian keuangan negara, yang
mengacu pada hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta
segala sesuatu baik berupa uang atau barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Para ahli keuangan
negara juga memberikan pengertian yang serupa. Pengolahan keuangan negara
meliputi beberapa tahapan, antara lain perencanaan anggaran, penganggaran,
pelaksanaan anggaran, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan keuangan. Proses
pengolahan keuangan negara harus dilakukan secara transparan, akuntabel, dan
efisien untuk memastikan bahwa anggaran negara digunakan dengan tepat sasaran
dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Mekanisme pengelolaan keuangan negara, yang merujuk pada serangkaian
proses yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengumpulkan, mengelola, dan
mengalokasikan anggaran yang diterima dari berbagai sumber untuk membiayai
program dan kegiatan pemerintah dalam berbagai sektor. Proses ini melibatkan
berbagai tahapan, seperti perencanaan anggaran, penganggaran, pelaksanaan
anggaran, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan keuangan.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangannya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang sudi mau dan memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11