Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENATAAN PRODUK

“MAGO COOKIE’S”

DISUSUN OLEH :
1. ANISA NURBAETI
2. DESY
3. MELDA
4. FIRMANSYAH
5. IVAL
6. ABDUL KHOLIK

XII – B

SMK PGRI PAMIJAHAN


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan benar serta bisa selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “Administrasi Keuangan”. Makalah ini diajukan
untuk memenuhi tugas diskusi salah satu mata pelajaran. Di samping itu
penyusun juga berharap makalah ini dapat memberikan manfaat. Dengan
selesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang dapat membangun penyempurnaan makalah
ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar belakang............................................................................. 1
B. Rumusan masalah........................................................................ 1
C. Tujuan penulisan......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 3
A. Pengertian Administrasi Keuangan............................................. 3
B. Fase Perencanaan Keuangan ...................................................... 4
C. Fase Pelaksanaan Keuangan ....................................................... 4
D. Fase Pertanggungjawaban Keuangan ......................................... 5
E. Konsep Pembiayaan Pendidikan ................................................ 6
F. Penganggaran Biaya Pendidikan ................................................ 9
G. Kebijakan Pembiayaan Pendidikan ............................................ 10

BAB III PENUTUP............................................................................... 11


A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan,
demikian pula di lembaga pendidikan. Soal-soal yang menyangkut
keuangan di sekolah pada garis besarnya berkisar pada: uang sumbangan
pembinaan pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personil dan gaji serta
keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah
seperti perbaikan sarana dan sebagainya.
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu adanya
pengelolaan secara menyeluruh dan professional terhadap sumber daya
yang ada dalam lembaga pendidikan. Salah satu sumber daya yang perlu
dikelola dengan baik dalam pendidikan adalah masalah keuangan. Dalam
konteks ini, keuangan merupakan sumber dana yang sangat diperlukan
sekolah sebagai alat untuk melengkapkkan berbagai sarana dan prasarana
pembelajaran di sekolah, meningkatkan kesejahteraan guru, layanan dan
pelaksanaan program supervisi.
Berdasarkan masalah diatas, penulis akan mengangkatnya dalam
makalah yang berjudul: Administrasi Pembiayaan atau Administrasi
Keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi keuangan ?
2. Apa saja fase-fase yang ada dalam administrasi keuangan ?
3. Apa saja kelengkapan administrasi keuangan ?
4. Apa konsep pembiayaan pendidikan ?
5. Bagaimana kebijakan pembiayaan pendidikan ?
6. Bagaimana pengganggaran biaya pendidikan ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti administrasi keuangan
2. Untuk mengetahui fase-fase yang ada dalam administrasi keuangan
3. Untuk mengetahui kelengkapan administrasi keuangan
4. Untuk mengetahui konsep pembiayaan pendidikan
5. Untuk mngetahui dan memahami penggaran pembiayaan
pendidikan
6. Untuk mengetahui kebijakan pembiayaan pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Keuangan


Penyelenggaraan kegiatan pendidikan memerlukan adanya dana.
Pemimpin pendidikan perlu mengetahui dan mempelajari peraturan –
peraturan yang berlaku mengenai penggunaan, pertanggungjawaban, cara-
cara penyimpanan, pembukuan dan banyak lagi aspek lainnya mengenai
keuangan. Administrasi keuangan dapat dilihat dalam dua pengertian :
1. Administrasi keuangan dalam arti sempit, yaitu segala pencatatan
masuk dan keluarnya keuangan untuk membiayai suatu kegiatan
organisasi kerja yang berupa tata usaha atau tata pembukuan keuangan.
2. Administrasi keuangan dalam arti luas, yaitu kebijakan dalam
pengadaan dan penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan
organisasi kerja yang berupa kegiatan perencanaan, pengaturan ,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan.

Penyusunan anggaran disusun dalam bentuk Anggaran Pendapatan dan


Belanja Negara (APBN) di tingkat pusat dan Anggaran dan Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) untuk tingkat wilayah atau daerah. APBN terdiri
atas dua jenis anggaran , yaitu anggaran rutin dan anggaran pembangunan.
Anggaran ruti adalah dana APBN yang diperuntukkan bagi kegiatan rutin.
Kegiatan rutin ini meliputi kegiatan yang berlangsung setiap tahun, seperti
gaji, biaya kanor, biaya telepon, biaya pemeliharaan gedung, dan
sebagainya.
Anggaran adalah suatu rencana keuangan yang disusun untuk
perencanaan suatu kegiatan dalam jangka waktu tertentu, biasanya untuk
satu tahun. Perputaran tahun anggaran disebut budget cyclus . Prosesnya
meliputi fase perencanaan, fase pelaksanaan, dan fase
pertanggungjawaban.

3
B. Fase Perencanaan Keuangan
1. Usulan anggaran dari semua lembaga kependidikan dihimpun oleh
instansi induknya dalam bentuk Daftar Usaha Proyek (DUP) yang
diperuntukkan dalam kegiatan yang bersifat pembangunan dan Daftar
Usulan Kegiatan (DUK) untuk pembiayaan yang bersifat rutin.
2. Penyusunan RAPBN semua DUP dari departemen dihimpun oleh
Direktorat Anggaran Departemen Keuangan, sedangkan dalam
penyusunan RAPBD panitia membentuk panitia anggaran eksekutif.
3. RAPBN disampaikan kepada DPR untuk dimusyawarahkan dan
disyahkan dengan peraturan daerah.

C. Fase Pelaksanaan Keuangan


1. Setelah menjadi APBN atau APBD berarti sudah dapat dilakukan
kegiatan administrartif untuk mengeluarkan dana sesuai dengan mata
anggaran dan sejumlah yang telah ditetapkan dengan melakukan
proses sebagai berikut :
a) Instansi atau lembaga yang bersangkutan mengajukan
pengesahan Daftar Isian Proyek (DIP) dan Daftar Isian Kegiatan
(DIK).
b) Sesuai dengan likuiditas keuangan Negara, daerah dan
prioritas, menteri keuangan mengeluarkan persetujuan untuk
menerbitkan SKO (Surat Keputusan Otoritasi)
2. Kegiatan harus sesuai dengan yang dicantumkan dalam SKO dan
dilaksanakan baik oleh instansi yang bersangkutan maupun melalui
pihak ketiga.
3. Beberapa dana rutin sering dikeluarkan sebagai uang untuk
dipertanggungjawabkan (UUDP) yang dikeluarkan sebelum kegiatan
dilaksanakan.

4
4. Kegiatan bendaharawan dalam administrasi keuangan dalam arti
sempit (tata usaha keuangan) diwujudkan berupa penerimaan,
penyimpanan, penggunaan, atau pembayaran dan pertanggungjawaban.

D. Fase Pertanggungjawaban Keuangan


1. Bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, pemeriksaan keuangan,
dan dilakukan pemeriksaan pelaksanaan kegiatan oleh aparat yang
berwenang.
2. Pemeriksaan dilakukan terhadap bendaharawan yang bertugas
menerima, menyimpan,membukukan, mengeluarkan uang, dan
membuat surat pertanggungjawaban.
3. Pemeriksaan pada bendaharawan berarti juga pemeriksaan kepada
atasan atau pimpinan proyek yang menjadi atasannnya dalam kegiatan
pembangunan.

Dalam administrasi keuangan , ada pemisahan tugas dan pemisahan


fungsi antara otorisator, ordonator, dan bendaharawan. Otorisator adalah
pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang
mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran uang. Ordonator adalah
pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan
pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi
yang ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang
melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang atau surat-
surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan
membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.

Penanggung jawab administrasi biaya pendidikan di sekolahadalah


kepala sekolah. Adinistrasi keuangan biasanya dikelola oleh
bendaharawan yang melakukan pembukuan sesuai dengan aturan yang
berlaku. Administrasi keuangan ini ada di tangan urusan administrasi atas

5
wewenang pimpinan / kepala sekolah. Sedangkan bendaharawan ditunjuk
sesuai dengan aturan yang berlaku. (Afifuddin,dkk,2004:186)
Kelengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan administrasi
keuangan di sekolah antara lain :
1. Kutipan Daftar Isian Kegiatan (DIK), yang berisi rincian biaya
bagi sekolah yang terinci menurut jenis pengeluaran/mata anggaran.
2. Buku SPMU (Surat Perintah Membayar Uang)
a) SPMU diterbitkan oleh KPKN
b) Pembayaran SPMU harus melalui bendaharawan dan
dibukukan dalam buku kas umum.
3. Buku pembantu/buku harian, untuk mencatat pengeluaran dan
penerimaan yang dilakukan setiap hari.

4. Buku kas umum


5. Daftar penerimaan gaji dan uang lembur
6. Buku setoran ke Bank/KPKN
7. Arsip bukti pengeluaran
8. Laporan keuangan (SPJ) mencakup bulanan, triwulan dan tahunan
9. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
Pelaksanaan pembukuan keuangan harus berpegang pada ketentuan
yang berlaku. Dalam pengamanan keuangan perlu diperhatikan:
penyediaan brankas untuk penyimpanan surat berharga, dan tindakan
preventif pada waktu pengambilan uang di Bank.

E. Konsep Pembiayaan Pendidikan


Menurut Supriadi biaya pendidikan merupakan saah satu
komponen masukan instrumentas yang sangat penting daam
penyelenggaraan pendidikan (di sekoah). Dalam setiap upaya pencapaian
tujuan pendidikan baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif maupun
kuailitatif biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan.

6
Menurut Tilaar biaya merupakan keseluruhan dana dan upaya yang
diserahkan oleh masyarakat untuk mendapatkan pendidikan merupakan
bentuk dari pelayanan masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa biaya pendidikan adalah beban masyarakat dalam perluasan dan
fungsi dari sistem pendidikan. Menurut para pakar yang dikutip oleh
Mulyono, ada tujuh konsep penting terkait dengan pembiayaan yang
meliputi:
a. Objek biaya
Menurut Blocher: Objek biaya adalah sesuatu akumulasi biaya dari
berbagai aktivitas. Beliau mengemukakan ada empat biaya yaitu:
1) Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan.
2) Jasa.
3) Departemen (Departemen teknis, departemen sumber daya
manusia).
4) Proyek. Seperti penelitian, promosi pemasaran, atau usaha
jasa komunikasi.
b. Informasi Manajemen Biaya
Manajemen biaya adalah suatu aktivitas pengelolaan biaya agar dapat
berfungsi sebagai alat perencanaan, pengambilan keputusan, dan
kontrol. Menurut Blocher, bahwa informasi manajemen biaya
merupakan suatu konsep yang luas, yakni mencakup segala informasi
yang dibutuhkan untuk mengelola secara aktif suatu organisasi. Baik
berupa informasi keuangan tentang biaya maupun informasi
nonkeuangan yang ada kaitannya dengan produktivitas, kualitas dan
factor kunci sukses lainnya untuk suatu organisasi. Ada empat
perlunya informasi manajemen biaya yaitu:
1) Manajemen strategis, yaitu untuk membuat keputusan-
keputusan strategis yang tepat untuk pemilihan produk, metode
proses, teknik, saluran pemasaran, dan hal-hal yang bersifat jangka
panjang.

7
2) Perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mendukung
keputusan yang terus menerus dilakukan dalam kaitannya dengan
pemindahan peralatan, pengelolaan aliran kas, pembelian bahan,
dan penjadwalan.
3) Pengendalian manajemen dan operasional.
4) Penyusunan laporan keuangan.
c. Pembiayaan (financing)
Pembiayaan adalah bagaimana mencari dana atau sumber dana, dan
bagaimana menggunakan dana itu dengan memanfaatkan rencana
biaya standar, memperbesar modal kerja dan merencanakan kebutuhan
masa yang datang akan uang. Sementara biaya pendidikan adalah
seluruh usaha yang dicurahkan oleh pemerintah dan masyarakat
pendidikan berupa uang maupun nonmoneter, biaya memerlukan
penginventarisasian yang jelas. Maka itu, pembiayaan merupakan
fungsi penyediaan dana yang diperlukan untuk melaksanakan usaha.
d. Keuangan (finance)
Keuangan adalah seni untuk mendapatkan alat pembayaran. Oleh
karena itu, untuk lembaga pendidikan, masalah keuangan tidak saja
mencakup uang pembayaran yang sah, akan tetapi juga kredit bank,
yang dapat membantu proses kelancaran dari pendidikan.
e. Anggaran (budget)
Anggaran merupakan suatu instrument yang dirancang untuk
memfasilitasi perencanaan. Anggaran menjadi dokumen yang
meringkaskan keputusan yang direncanakan dan dapat bertindak
sebagai alat untuk memastikan penggunaan dana masyarakat secara
jujur dan hati-hati.

f. Biaya (cost)
Biaya adalah jumlah uang yang disediakan atau dialokasikan dan
digunakan untuk terlaksananya berbagai fungsi atau kegiatan guna

8
mencapai suatu tujuan dan sasaran-sasaran dalam rangka proses
manajemen.
g. Pemicu Biaya (cost driver)
Pemicu Biaya (cost driver) menurut Blocher adalah faktor yang
memberi dampak pada perubahan biaya total. Identifikasi dari analisis
terhadap pemicu biaya merupakan lankah penting dalam analisis
strategis dan manajemen biaya pada suatu organisasi.

F. Penganggaran Biaya Pendidikan


1. Pengertian Anggaran
Menurut Nanang Fattah penganggaran merupakan kegiatan atau proses
penyusunan anggaran (budget). Dalam kata lain, anggaran merupakan
suatu instrument yang dirancang untuk memfasilitasi perencanaan.
Anggaran menjadi dokumen yang meringkaskan keputusan yang
direncanakan dan dapat bertindak sebagai alat untuk memastikan
penggunaan dana masyarakat secara jujur dan hati-hati.
2. Karakteristik Anggaran
Anggaran pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan
sisi pengeluaran sebagai penjelasan berikut:
a. Sisi penerimaan atau perolehan biaya ditentukan oleh
besarnya dana yang diterima oleh lembaga dari setiap sumber dana.
b. Sisi pengeluaran terdiri dari alokasi besarnya biaya
pendidikan untuk setiap komponen yang harus dibiayai.
3. Fungsi Anggaran
a. Sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian.
b. Sebagai alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan
suatu lembaga menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat
atau lemah.
c. Sebagai tolok ukur keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

9
d. Sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi
pimpinan dan karyawan untuk bertindak efisien dalam mencapai
sasarn-sasaran lembaga.
4. Prinsip-prinsip Penyusunan Anggaran
a. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang
jelas dalam sistem manajemen dan organisasi.
b. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam
melaksanakan anggaran.
c. Adanya penelitian dan analisis untuk kinerja organisasi.

Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang
paling bawah. (Maisah,2013: 99-101)

G. Kebijakan Pembiayaan Pendidikan


Di Amerika dan Inggris pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun
1960-an menurut Psacharopoulus (1987) telah dilakukan kajian khusus
mengenai hubungan antara pendidikan dan ekonomi. Sejak saat itu terjadi
perkembangan yang pesat dalam riset dan publikasi ekonomi pendidikan,
meliputi topik-topik kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi, peran dari tenaga kerja terdidik dalam pembangunan ekonomi,
biaya dan pembiayaan dalam pembangunan pendidikan serta studi-studi
lain yang relevan.
Pembiayaan pendidikan bertitik tolak pada prinsip-prinsip ekonomi,
sehingga sebagian besar analisis ekonomi baik mikro maupun makro dapat
digunakan untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan.
Konsep human capital menurut Psacharopoulus (1987) berkaitan
dengan fakta ahwa pada dasarnya manusia akan menanamkan investasi
dalam dirinya melalui pendidikan, pelatihan, dan aktivitas lain yang akan
meningkatkan pendapatan mereka di masa depan melalui peningkatan
“life time earnings”. Pembentukan human capital melalui pendidikan
kemudian merupakan agenda dari para ahli ekonomi untuk melakukan

10
penelitian, karena disadari bahwa dampak dari pendidikan terhadap
ekonomi sangatlah besar. (Syaiful Sagal,2009:135)

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Administrasi keuangan yaitu kebijakan dalam pengadaan dan
penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja yang
berupa kegiatan perencanaan, pengaturan , pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan
Ada tiga fase dalam penyusunan anggaran :
1. Fase Perencanaan Keuangan
2. Fase Pelaksanaan Keuangan
3. Fase Pertanggungjawaban Keuangan
Ada tujuh konsep penting terkait dengan pembiayaan yang
meliputi:
1. Objek Biaya
2. Informasi Manajemen Biaya
3. Pembiayaan (financing)
4. Keuangan (finance)
5. Anggaran (budget)
6. Biaya (cost)
7. Pemicu Biaya (cost driver)

Menurut Nanang Fattah penganggaran merupakan kegiatan atau


proses penyusunan anggaran (budget). Dalam kata lain, anggaran
merupakan suatu instrument yang dirancang untuk memfasilitasi
perencanaan.

Pembiayaan pendidikan bertitik tolak pada prinsip-prinsip ekonomi,


sehingga sebagian besar analisis ekonomi baik mikro maupun makro dapat
digunakan untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan.

12
Pendidikan kemudian merupakan agenda dari para ahli ekonomi
untuk melakukan penelitian, karena disadari bahwa dampak dari
pendidikan terhadap ekonomi sangatlah besar.

B. Saran
Makalah ini mungkin belum mencapai kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kami mohon masukan dan saran
dari pembaca, untuk memperbaiki makalah ini dan makalah selanjutnya.
kami juga menyarankan pada pembaca untuk membaca buku-buku
referensi yang kami pakai. semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Badrudin.2014.Administrasi Pendidikan.Bandung:
Afifuddin,dkk.Administrasi Pendidikan.Bandung: Insan Mandiri
Sagala,Syaiful.2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer.Bandung: Alfabeta
Maisah.2013.Manajemen Pendidikan.Jambi:Referensi

14

Anda mungkin juga menyukai