Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“Pengertian, Proses Administrasi Keuangan dan Pemeriksaan Serta Pelaporan”

Disusun Oleh KELOMPOK 7 Sesi 183 :

1. Hanifah Raudatul Jannah (22129157)


2. Juni Alfi Dela (22016118)
3. Zelva Melani (22022053)
4. Tiara Wulan Dari (22329038)
5. Muhammad Fajar (20063090)
6. Mutiara Kharisma Riadhi (20033076)
7. Arini Fakhruz Anam (22003167)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Yahya, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Alah SWT pencipta segala alam semesta beserta
isinya. Karena atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW sebagai
panutan dan ikutan terbaik bagi umat yang membawa cahaya islam. Makalah ini
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Administrasi dan Supervisi
Pendidikan dengan judul “Pengertian, Proses Administrasi Keuangan dan
Pemeriksaan Serta Pelaporan ”

Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,


kami berharap para pembaca agar dapat memakluminya. Karena kesempurnaan
itu hanya milik Allah SWT, dan kekurangan adalah milik kita. Oleh karena itu
diharapkan bagi para pembaca dan para pemerhati pendidikan dimohon untuk
memberikan kritik dan sarannya kepada kami demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 22 Oktober 2023

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1

C. Tujuan................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................3

A. Pengertian Administrasi
keuangan................................................................................................................. 3

B. Proses Administrasi Keuangan .....................................................................................5

BAB III PENUTUP .................................................................................................................10

A. Kesimpulan ...................................................................................................................10

B. Saran .............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................11


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan


merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dalam kajian administrasi dan manajemen pendidikan. Komponen
pembiayaan dan keuangan pada tingat satuan pendidikan merupakan komponen
produksi yang menentukan proses terlaksananya kegiatan-kegiatan proses
belajar-mengajar di sekolah bersama komponen-komponen lain. Dengan kata
lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik disadari
maupun tidak.
Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya
agar dana yang ada dapat dimanfaatan secara optimal untuk menunjang
tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini penting, terutama dalam rangka
implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, yang memberikan kewenangan
sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai
dengankeperluan sekolah. Disebabkan pada umumnya dunia pendidikan selalu
dihadapkan pada masalah keterbatasan dana. Apalagi dalam berbagai kondisi
perekonomian dunia yang sedang dilanda krisis. Berdasarkan pemikiran di atas,
pengelolaan keuangan pendidikan lebih untuk difokuskan dalam proses
merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan sertamengawasi
pelaksanaan dana, bak biaya operasional maupun biaya kapital, disertai bukti-
buktisecara administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang
dikeluarkan. Oleh karena itu,dalam makalah ini akan dipaparkan beberapa
penjelasan mengenai administrasi keuangan.
A. Rumusan Masalah

1. Apa itu administrasi keuangan?


2. Bagaimana proses administrasi keuangan (penyusunan RPS, RKAS,
penggunaan, dan pertanggungjawaban)
3. Bagaimana tahap pemeriksaan dan pelaporan dalam administrasi
pendidikan?
4. Apa peran guru dalam proses administrasi keuangan?

B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu administrasi keuangan
2. Untuk mengetahui bagaimana proses administrasi keuangan (penyusunan
RPS, RKAS, penggunaan dan pertanggungjawaban)
3. Untuk mengetahui bagaimana taha pemeriksaan dan pelaporan dalam
administrasi keuangan
4. Untuk mengetahui apa peran guru dalam proses administrasi keuangan
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Keuangan

Administrasi keuangan sekolah adalah suatu proses pencatatan


dan pengendalian keuangan milik sekolah yang dilaksanakan secara
bertanggung jawab, jujur, terbuka, tertib, cermat, efektif, efisien
sehingga terarah pada pencapaian tujan sekolah secara optimal.
Manajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat
sekolah dalam menggali dana, kiat sekolah dalam mengelola dana,
pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah, cara
mengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukan pengawasan,
pengendalian serta pemeriksaan.

Selain itu manajemen keuangan merupakan salah satu substansi


manajamen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan
pendidikan disekolah. Sebagaimana yang terjadi disubstansi manajemen
pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.

Administrasi keuangan dalam arti sempit mengandung


pengertian yaitu segala pencatatan masuk dan keluarnya uang untuk
membiayai kegiatan sekolah.

Administrasi keuangan dalam arti luas mengandung pengertian


penentuan kebijaksanaan dalam pengadaan dan penggunaan keuangan
untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja, berupa kegiatan
perencanaan, pengaturan pertanggungjawab dan pengawasan keuangan.
Mulyono, MA. berpendapat bahwa administrasi keuangan
sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh,
serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah
sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efisien serta membantu
pencapaian tujuan pendidikan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Administrasi keuangan
sekolah adalah sebuah analisis terhadap sumber-sumber pendapatan
(revenue) dan penggunaan biaya (expenditure) yang diperuntukkan
sebagai pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan


menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan,
pemeriksaan dan pertanggungjawaban (Lipham, 1985; Keith, 1991).

Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan


merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi
pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan
pelaporan. Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai
dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggung-jawaban keuangan sekolah.

Pembiayaan pendidikan hendaknya dilakukan secara efisien.


Makin efisien suatu sistem pendidikan, semakin kecil dana yang
diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. Untuk itu, bila
sistem keuangan sekolah dikelola secara baik akan meningkatkan
efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Artinya, dengan anggaran yang
tersedia, dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara produktif,
efektif, efisien, dan relevan antara kebutuhan dibidang pendidikan
dengan pembangunan masyarakat. Untuk mencapai hal-hal seperti
diatas maka diperlukan adanya proses merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi,
dan melaporkan kegiatan bidang keuangan agar tujuan sekolah dapat
tercapai secara efektif dan efisien.

B. Proses administrasi keuangan

1. Penyusunan RPS

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional


di tahun 2006 menerbitkan Panduan Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS). RPS terdiri atas rencana strategis
(Renstra) dan rencana operasional (Renop). Sesuai dengan PP No.19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 53 ayat 1,
disebutkan bahwa “setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar
rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana
kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4
(empat) tahun”.
Rencana kerja tahunan dikategorikan sebagai rencana
operasional, sedangkan rencana kerja jangka menengah berkategori
rencana strategis. Sebagai materi yang bersinambung dengan
rangkaian materi yang dipaparkan pada topik sebelumnya, fokus
modul ini terletak pada rencana kerja tahunan yang dikenal sebagai
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Tentu saja RKAS
tidak boleh menyimpang dari RPS atau rencana strategis, karena
keberadaan RKAS berfungsi mencapai tujuan-tujuan yang sebelumnya
terangkum dalam tujuan besar RPS.
Program sekolah, baik jangka panjang, menengah, pendek,
disusun dengan tujuan:
❖ Menjamin agar tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
❖ Mendukung kordinasi antar stoke holder sekolah.
❖ Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antar pelaku sekolah, antar sekolah dan pembina pendidikan, dan
antar waktu.
❖ Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
❖ Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
❖ Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
❖ sebagai dasar ketika melaksanakan monitoring dan evaluasi
pada akhir program.

2. Penyusunan RKAS
RKAS merupakan rencana biaya dan pendanaan
program/kegiatan secara rinci untuk satu tahun anggaran. RKAS
adalah dokumen anggaran 2 sekolah resmi yang disetujui kepala
sekolah serta disahkan Dinas Pendidikan setempat (bagi sekolah
negeri), atau penyelenggara pendidikan/yayasan (bagi sekolah swasta).
Masa RKAS hanya berlaku untuk satu tahun ajaran yang akan datang,
terdiri atas pendapatan dan belanja (pengeluaran). Pendanaan yang
dicantumkan dalam RKAS hanya mencakup pengeluaran dalam
bentuk uang yang akan diterima dan dikelola sekolah.

3. Penggunaan
Pengunaan Keuangan Sekolah menurut Depdagri dan
depdikbud 1996 menyatakan bahwa dalam administrasi keuangan
harus ada pemisahan tugas dan fungsi otorisator, ordonator dan
pembendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang
untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan terjadinya penerimaan
atau pengeluaran keuangan.
Sedangkan Ordonator adalah pejabat yang berwenang yang
melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala
tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan.
Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang yang melakukan
penerimaan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya,
yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan membuat perhitungan
dan pertanggungjawaban. Penggunaan uang mestinya sesuai dengan
alokasi anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu
pengaturan penggunaan dan pembukuan keuangan tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang dan semuanya harus melalui proses
dan prosedur yang berlaku.

4. Pertanggung Jawaban

Pertanggung jawaban dapat disampaikan pada pimpinan, sumber


pemberi dana maupun kepada personil sekolah untuk dapat diketahui
bersama. Hal ini perlu dilakukan mengingat “keuangan“ merupakan hal
yang sangat sensitive. Ketidakjelasan laporan pertanggung jawaban
keuangan sekolah akan menambah anggapan negative terhadap kepala
sekolah dalam hal penyelenggaraan keuangan sekolah yang tidak tertib.
Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan
dan dipertanggung jawabkan secara rutin sesuai peraturan yang berlaku.
Pelaporan dan pertanggung jawaban anggaran yang berasal dari orang tua
siswa dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai
dengan sumber dananya. Pelaporan dan pertanggung jawaban anggaran
yang berasal dari usaha mandiri sekolah dilakukan secara rinci dan
transparan kepada dewan guru dan staf sekolah.

C. Pemeriksaan Dan Pelaporan

Laporan semua kegiatan yang dilakukan dalam rangka


pelaksanaan tugas pengelolaan keuangan disekolah harus dilaporkan
dengan menggunakan tata cara yang ditetapkan. Format laporan
keuangan sekolah merupakan daftar semua jenis penerimaan dan
pengeluaran uang, atau yang disamakan dengan uang disampaikan
kepada atasan.
Berdasarkan UU perbendaharaan Indonesia sebagaimana telah
diubah dan ditambah terakhir dengan UU No.9 tahun 1968, pasal 77 Jo.
PP.No.5 tahun1975 pasal 12 dan 40 bendaharawan wajib
mempertanggungjawabkan kebenaran semua penerimaan dan
Pengeluaran. Kepala Sekolah sebagai atasan secara langsung ikut
bertanggung jawab terhadap semua penerimaan dan Pengeluaran yang
dilakukan oleh bendaharawan. Agar pertanggung jawaban dapat
dilakukan dengan tertib dan abik, maka bendaharawan harus mencatat
semua penerimaan dan Pengeluaran dengan rapi dan teratur.

Pencatatan Keuangan pada buku Kias Umum dan buku Kas


Pembantu dilakukan sepanjang ada transaksi penerimaan dan
pengeluaran uang, yang terlebih dahulu dibukukan pada buku Kas
Umum kemudian dibukukan pada buku kas Pembantu. Buku Kas
Umum dan buku Kas Pembantu ditutup pada akhir bulan, atau sewaktu-
waktu bila dianggap perlu, misalnya pada waktu ada pemeriksaan oleh
yang berwenang atau pada waktu timbang terima pejabat lama kepada
pejabat baru, baik kepala Sekolah maupun Bendaharawan.
Pertanggung jawaban dari semua sumber dana yang dikelola oleh
Sekolah untuk membiayai kegiatan yang dilakukan dalam rangka
Operasional dan Perawatan Sekolah dilaksanakan dengan menggunakan
tata cara sebagaimana diatur dalam petunjuk pelaksanaan masing-masing
sumber Dana. Pengawasan sebagaimana dijelaskan diatas, dapat
mempermudah tugas pengawasan baik dalam mencegah terjadinya
penyimpangan kebijaksanaan keuangan maupun pemindahan terhadap
penyimpangan/penyelewengan. Pengawasan dapat dilakukan oleh
Kepala sekolah dan oleh badan lainnya yang ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dalam rangka pengawasan internal
kepala sekolah paling sedikit sekali dalam tiga bulan wajib melakukan
pemeriksaan dan dibuat berita acara pemeriksaan.

D. Peran Guru Dalam Administrasi Sekolah

Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun


demikian, guru diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini
meskipun menambah beban mereka, juga memberikan kesempatan untuk
ikut serta mengarahkan pembiayaan itu untuk perbaikan proses belajar
mengajar.

Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan,


penggunaan, pencatatan data, pelaporan dan pertanggung jawaban dana
yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi
ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan,
sehingga pengurusannya dapat dipertanggung jawaban sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan sebagai berikut:
➢ Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
➢ Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah
Kota.
➢ Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana
pembangunan.
➢ Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
➢ Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan
Sekolah (RAPBS ).
➢ Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
➢ Menyetorkan pajak PPN dan PPh.
➢ Membagikan gaji atau rapel.
➢ Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Administrasi keuangan merupakan salah satu substansi manajamen


sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di
sekolah. Melalui kegiatan administrasi keuangan maka kebutuhan pendanaan
kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan
secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program
sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan administrasi keuangan
adalah untuk Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan
sekolah, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah dan
untuk meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Pengelolaan administrasi keuangan sekolah perlu diawali dengan
perencanaan yang sebaik-baiknya karena perencanaan akan menjadi peta atau
pedoman jalannya pengelolaan administrasi keuangan sekolah. Pengelolaan
administrasi keuangan juga perlu menerapkan prinsip-prinsip agar dalam
pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan perencanaan, dapat berjalan
dengan transparan, efektif dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan.
B. SARAN
Penulis menyadari banyaknya kesalahan pada pembuatan makalah ini.
Untuk itu penulis mohon maaf apabila ada kesalahan pada pembuatan
makalah ini mengingat terbatasnya pengetahuan penulis tentang materi yang
ada pada makalah ini. Penulis akan lebih giat dalam menambah pengetahuan
agar lebih baik lagi kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarman dan Khairi. 2011. Profesi Kependidikan. Bandung :


CV.Alfabeta.
Darwis, Amri. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru :
Ammpujari.
Daryanto,Drs. H. M. 2011. Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta :
PT.RinekaCipta.
Gunawan, Ary H. 2002. Administrasi Sekolah (Administasi Pendidikan
Mikro). Jakarta :PT.Rineka Cipta.
Purwanto, M Ngalim. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung :
PT.RemajaRosdakarya,cet 2.

Anda mungkin juga menyukai