Disusun Oleh :
Kelompok 9
Dosen Pengampu :
Wahyudi, S.PD.I., MM
PEMATANG SIANTAR
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmaanirrahim
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah
Administrasi Pendidikan, Bapak Wahyudi, S.Pd.I., MM. yang telah memberikan dukungan
dan kepercayaan yang begitu besar kepada kami, serta dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
Melalui makalah ini, kami berusaha memaparkan tentang pengertian dari administrasi
keuangan, apa saja prinsip-prinsip pengelolaan administrasi keuangan sekolah, bagaimana
proses administrasi keuangan, bagaimana proses pemeriksaan dan pelaporan keuangan
sekolah, bagaimana peran guru dalam administrasi keuangan serta darimana sumber
administrasi keuangan berasal.
Sebagai penyusun makalah ini, kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
banyak kekurangannya baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami senantiasa menerima segala kritik dan saran baik dari Dosen mata kuliah maupun
dari para pembaca.
Penyusun,
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN............................................................................................................3
BAB IIIPENUTUP..................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................15
DAFTAR BACAAN................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam penyeleggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang
sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian administrasi dan
manajemen pendidikan. Komponen pembiayaan dan keuangan pada tingat satuan pendidikan
merupakan komponen produksi yang menentukan proses terlaksananya kegiatan-kegiatan
proses belajar-mengajar di sekolah bersama komponen-komponen lain. Dengan kata lain,
setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik disadari maupun tidak.
Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya agar dana yang
ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal
ini penting, terutama dalam rangka implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, yang
memberikan kewenangan sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana
sesuai dengan keperluan sekolah. Disebabkan pada umumnya dunia pendidikan selalu
dihadapkan pada masalah keterbatasan dana.
Apalagi dalam berbagai kondisi perekonomian dunia yang sedang dilanda krisis. Setiap
kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien. Kegiatan di
sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang baik. Keuangan di sekolah
merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu
diatur sebaik-baiknya.
Untuk itu perlu administrasi keuangan yang baik. Sebagaimana yang terjadi di substansi
administrasi pendidikan pada umumnya, kegiatan administrasi keuangan dilakukan melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau
pengendalian. Beberapa kegiatan administrasi keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan
sumber-sumber pendanaan dan pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan pertanggung-
jawaban.
Dalam administrasi keuangan sekolah terdapat rangkaian aktivitas terdiri dari perencanaan
program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang diperlukan dalam pelaksanaan
program, pengesahan dan penggunaan anggaran sekolah. Administrasi keuangan sebagai
tindakan dapat diartikan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
1
2
Untuk memenuhi sasaran tersebut sangat diperlukan biaya yang cukup dan administrasi
yang tertib. Berdasarkan penjelasan di atas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih
difokuskan dalam proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan serta
mengawasi pelaksanaan dana, baik biaya operasional maupun biaya kapital, disertai bukti-
bukti secara administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang dikeluarkan.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Keuangan?
2. Apa saja Prinsip-Prinsip Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah?
3. Bagaimana proses Administrasi Keuangan?
4. Bagaimana proses pemeriksaan dan pelaporan Keuangan?
5. Bagaimana peran guru dalam Administrasi Keuangan?
6. Darimana saja sumber Administrasi Keuangan berasal?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Administrasi Keuangan.
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip dari Pengelolaan Administrasi Keuangan
Sekolah.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses Administrasi Keuangan.
4. Untuk mengetahui bagaimana proses pemeriksaan dan pelaporan Keuangan.
5. Untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam Administrasi Keuangan.
6. Untuk mengetahui darimana saja sumber Administrasi Keuangan berasal.
1
Tri Yuni Hendrowati, ADMINISTRASI PENDIDIKAN, (Lampung: STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung,
2017), 191-192
BAB II
PEMBAHASAN
Keuangan adalah semua hak milik organisasi, lembaga atau instansi yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk didalamnya barang yang dapat dinilai dengan uang dan dapat
dijadikan milik organisasi. Sedangkan uang adalah alat pembayaran Negara. Manajemen
keuangan merupakan salah satu substansi manajemen sekolah yang akan turut menentukan
berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.
2
Edeng Suryana, Administrasi Pendidikan Dalam Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), 2-3
4
2. Arti Luas : Administrasi keuangan yaitu kebijakan dalam pengadaan dan penggunaan
keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja yang berupa kegiatan
perencanaan, pengaturan pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan.
Makin efisien suatu sistem pendidikan, semakin kecil dana yang diperlukan untuk
pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. Untuk itu, bila sistem keuangan sekolah dikelola secara
baik akan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Artinya, dengan anggaran
yang tersedia dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara produktif, efektif, efisien, dan
relevan antara kebutuhan di bidang pendidikan dengan pembangunan masyarakat.
Untuk mencapai hal-hal seperti di atas maka diperlukan adanya proses merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan melaporkan kegiatan
bidang keuangan agar tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Melalui
kegiatan administrasi keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat
direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk
membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam
menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam
pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
3
Siti Maisaroh & Danuri, ADMINISTRASI &SUPERVISI PENDIDIKAN, (Palembang: Tunas Gemilang Press,
2020), 115
5
Dalam administrasi keuangan sekolah terdapat rangkaian kegiatan yang dimulai dengan
perencanaan, yaitu merencanakan program kegiatan dan memperkirakan, serta menetapkan
anggaran pendapatan keuangan sekolah, penggunaan anggaran sekolah sesuai dengan
perencanaan sekolah, pengawasan atau pengendalian penggunaan keuangan sekolah, dan
pertanggungjawaban penggunaan serta pelaporannya.4
2. Prinsip Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi
tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan
uang sekolah dapat di pertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan.
4
Ibid., 116
5
Tri Yuni Hendrowati, ADMINISTRASI PENDIDIKAN, (Lampung: STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung,
2017), 201-203
6
3. Prinsip Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang
dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes nya sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
4. Prinsip Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara
daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu dan biaya.
Penggunaan sumber daya keuangan yang ada harus betul-betul tepat guna, yaitu sesuai
antara yang dikeluarkan dengan yang dihasilkan.
Dengan kata lain, penggunaan sumber daya keuangan sekolah harus bijak dan
hemat. Efisiensi biasanya diukur dengan membandingkan antara masukan atau yang
digunakan dengan yang dikeluarkan atau yang dihasilkan.
Pengertian RKS dalam buku panduan pelaksanaan RKS dan RKAS yang
diterbitkan oleh Kemendikbud Dirjen Dikdasmen merupakan rencana program
pengembangan sekolah untuk masa empat tahun yang disesuaikan dengan sumber
daya yang dimiliki sekolah untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Rencana
7
Kerja Sekolah memuat berbagai rencana kegiatan sekolah sebagai upaya sekolah
untuk memecahkan persoalan sekolah saat ini menuju Standar Nasional Pendidikan.
Standar Nasional Pendidikan ini meliputi delapan standar yaitu standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana/prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian
pendidikan.6
Dalam penyusunan Rencana Kerja Sekolah, ada tiga alur proses kegiatan yang
perlu dilakukan yaitu : Pertama, persiapan; Kedua, penyusunan RKS; dan pengesahan
dan sosialisasi RKS. Pada tahap persiapan sebelum RKS disusun, kepala sekolah, guru
dan komite sekolah membentuk tim pengembang sekolah (TPS) yang bertugas untuk
menyusun RKS.
Pada tahap penyusunan RKS, terdiri dari lima tahap yaitu :
a) Menetapkan kondisi sekolah saat ini yang meliputi evaluasi diri sekolah,
membandingkan hasil evaluasi diri dengan standar sekolah dan merumuskan
tantangan sekolah.
b) Menetapkan kondisi sekolah yang diharapkan yang meliputi merumuskan visi,
misi, tujuan dan sasaran sekolah.
6
Siti Maisaroh & Danuri, ADMINISTRASI &SUPERVISI PENDIDIKAN, (Palembang: Tunas Gemilang Press,
2020), 123-125
7
Ibid., 126
8
Pada tahap pengesahan dan sosialisasi RKS, terdiri dari tiga langkah yaitu :
a) Persetujuan RKS oleh rapat dewan pendidik setelah mendapat pertimbangan
dari komite sekolah.
b) Penegsahan RKS oleh dinas pendidikan untuk sekolah negeri dan oleh
penyelenggara sekolah untuk sekolah swasta.
c) Melakukan sosialisasi RKS kepada warga sekolah.8
Berdasarkan rencana strategis yang telah disusun untuk empat tahun ke depan yang
ditetapkan untuk pengembangan sekolah dan peningkatan mutu yang didasarkan pada
8
Siti Maisaroh & Danuri, ADMINISTRASI &SUPERVISI PENDIDIKAN, (Palembang: Tunas Gemilang Press,
2020), 127-128
9
Ibid., 129
9
delapan standar nasional pendidikan, maka perlu disusun rencana operasional atau
rencana kerja tahunan yang berisi :
a) Rencana program jangka pendek satu tahun.
b) Rencana sasaran untuk mencapai program.
c) Indikator keberhasilan.
d) Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
e) Penanggung jawab kegiatan.
f) Jadwal kegiatan.
10
Ibid., 130
11
Siti Maisaroh & Danuri, ADMINISTRASI &SUPERVISI PENDIDIKAN, (Palembang: Tunas Gemilang Press,
2020), 130-131
10
12
Hade Afriansyah, “Administrasi Keuangan”, (Universitas Negeri Padang Indonesia, 2019), 4
13
Ibid., 6
11
14
Siti Aliifah Deka Putri, “Administrasi Keuangan”, (Universitas Negeri Padang, 2020), 2
15
Hade Afriansyah, “Administrasi Keuangan”, (Universitas Negeri Padang Indonesia, 2019), 6
16
Siti Aliifah Deka Putri, “Administrasi Keuangan”, (Universitas Negeri Padang, 2020), 2-3
12
disebut dana khusus dari APBD I dan APBD II. Besarnya dana yang dialokasikan
biasanya berdasarkan jumlah peserta didiknya. Maka, besarnya anggaran dan besarnya
dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan oleh pemerintah.
3. Sekolah
Beberapa kegiatan usaha mandiri sekolah yang bisa menghasilkan pendapatan
sekolah antara lain pengelolaan kantin sekolah, pengelolaan koperasi sekolah,
pengelolaan antar jemput siswa, kegiatan yang menarik sehingga ada sponsor yang
membrikan dana, dan penyelenggaraan lomba dengan biaya dari peserta atau
perusahaan yang sebagian dana bisa di sisihkan untuk sekolah.
Faktor yang mempengaruhi besarnya biaya pendidikan di sekolah ialah besar kecilnya
intuisi pendidikan itu sendiri, jumlah siswa, gaji guru, kualifikasi guru, tingkat pertumbuhan
penduduk, rasio siswa dengan guru dan perubahan tentang penggajian. Sementara untuk
menghitung biaya pendidikan berkaitan dengan input, proses dan out put yang berkaitan
dengan pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi dapat menggunakan teknik cost analysis,
yang meliputi analisis cost effectiveness dan cost benefit. Analisis tersebut dapat digunakan
untuk mengevaluasi investasi yang dilakukan oleh individu maupun masyarakat
menguntungkan atau tidak.19
19
Ibid,. 123
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Depdiknas bahwa administrasi keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan. Adapun tujuan administrasi keuangan adalah untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah; meningkatkan
akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah; dan meminimalkan penyalahgunaan
anggaran sekolah.
Dalam administrasi keuangan sekolah terdapat rangkaian kegiatan yang dimulai dengan
perencanaan, yaitu merencanakan program kegiatan dan memperkirakan, serta menetapkan
anggaran pendapatan keuangan sekolah, penggunaan anggaran sekolah sesuai dengan
perencanaan sekolah, pengawasan atau pengendalian penggunaan keuangan sekolah, dan
pertanggungjawaban penggunaan serta pelaporannya.
Adapun prinsip-prinsip dari keuangan sekolah ialah prinsp transparan, prinsip efisiensi,
dan prinsip akuntabilitas. Proses administrasi keuangan terdiri dari penyusunan RPS (Rencana
Pengembangan Sekolah); penyusunan RKAS (Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah);
perencanaan dan pembuatan anggaran serta pemeriksaan dan pelaporan keuangan sekolah
Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi hal membuat file keuangan
sesuai dengan dana pembangunan; membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke
pemerintah kota; membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan;
membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran; membuat laporan
Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah (RAPBS); membuat laporan tribulan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS); menyetorkan pajak PPN dan PPH; membagikan gaji
atau rapel; menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.
Adapun sumber dana keuangan pada suatu lembaga pendidikan atau sekolah secara garis
besar dapat dikelompokkan atas 4 sumber yaitu dana dari pemerintah, dana dari orangtua
siswa, dana dari masyarakat, dan dana dari Alumni.
15
B. Saran
Adapun saran dari kami sebagai penyusun makalah yang berjudul Administrasi Keuangan
ialah :
1. Hendaknya agar administrasi keuangan sekolah dilakukan secara transparan tanpa
menyembunyikan apapun sehingga keuangan bisa berjalan dengan baik.
2. Hendaknya agar administrasi keuangan sekolah dikelola oleh pihak yang dapat
bertanggungjawab.
3. Hendaknya agar pengelola administrasi keuangan menggunakan sumber daya
keuangan sekolah dengan bijak dan cermat, serta diharapkan mampu membiayai
aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan
lembaga tersebut.
4. Hendaknya tetap dilakukan pengawasan, pemeriksaan, dan pelaporan keuangan.
DAFTAR BACAAN