Anda di halaman 1dari 19

ADMINISTRASI KEUANGAN

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Administrasi Pendidikan

Disusun Oleh :

Kelompok 9

SALSAH JIHAN AMANDA PUTRI /21.02.0012/021.03.1.1.1.I.1080

FAUZIAH RAHMA SIREGAR /21.02.0025/021.03.1.1.1.I.1026

WANDA ICHA RAMADHANI /21.02.0115/021.03.1.1.1.I.1103

Dosen Pengampu :

Wahyudi, S.PD.I., MM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “UISU”

PEMATANG SIANTAR

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmaanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah segala puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa


Ta’ala, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
tugas makalah untuk mata kuliah Administrasi Pendidikan yang berjudul “Adminisrasi
Keuangan”.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah
Administrasi Pendidikan, Bapak Wahyudi, S.Pd.I., MM. yang telah memberikan dukungan
dan kepercayaan yang begitu besar kepada kami, serta dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.

Melalui makalah ini, kami berusaha memaparkan tentang pengertian dari administrasi
keuangan, apa saja prinsip-prinsip pengelolaan administrasi keuangan sekolah, bagaimana
proses administrasi keuangan, bagaimana proses pemeriksaan dan pelaporan keuangan
sekolah, bagaimana peran guru dalam administrasi keuangan serta darimana sumber
administrasi keuangan berasal.

Sebagai penyusun makalah ini, kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
banyak kekurangannya baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami senantiasa menerima segala kritik dan saran baik dari Dosen mata kuliah maupun
dari para pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pematang Siantar, 15 Februari 2023

Penyusun,

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB IPENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2

BAB IIPEMBAHASAN............................................................................................................3

A. Pengertian Administrasi Keuangan..................................................................................3

B. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah........................................5

C. Proses Administrasi Keuangan........................................................................................6

D. Pemeriksaan Dan Pelaporan Keuangan.........................................................................10

E. Peran Guru Dalam Administrasi Keuangan...................................................................12

F. Sumber Administrasi Keuangan....................................................................................12

BAB IIIPENUTUP..................................................................................................................14

A. Kesimpulan....................................................................................................................14

B. Saran..............................................................................................................................15

DAFTAR BACAAN................................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam penyeleggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang
sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian administrasi dan
manajemen pendidikan. Komponen pembiayaan dan keuangan pada tingat satuan pendidikan
merupakan komponen produksi yang menentukan proses terlaksananya kegiatan-kegiatan
proses belajar-mengajar di sekolah bersama komponen-komponen lain. Dengan kata lain,
setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik disadari maupun tidak.

Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya agar dana yang
ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal
ini penting, terutama dalam rangka implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, yang
memberikan kewenangan sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana
sesuai dengan keperluan sekolah. Disebabkan pada umumnya dunia pendidikan selalu
dihadapkan pada masalah keterbatasan dana.

Apalagi dalam berbagai kondisi perekonomian dunia yang sedang dilanda krisis. Setiap
kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien. Kegiatan di
sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang baik. Keuangan di sekolah
merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu
diatur sebaik-baiknya.

Untuk itu perlu administrasi keuangan yang baik. Sebagaimana yang terjadi di substansi
administrasi pendidikan pada umumnya, kegiatan administrasi keuangan dilakukan melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau
pengendalian. Beberapa kegiatan administrasi keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan
sumber-sumber pendanaan dan pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan pertanggung-
jawaban.

Dalam administrasi keuangan sekolah terdapat rangkaian aktivitas terdiri dari perencanaan
program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang diperlukan dalam pelaksanaan
program, pengesahan dan penggunaan anggaran sekolah. Administrasi keuangan sebagai
tindakan dapat diartikan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
1
2

perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Sebagai suatu lembaga


pendidikan perlu ditingkatkan dan disesuaikan denagan kebutuhan dan perkembangan
pembangunan disegala bidang baik segi sarana dan prasarana pendidikan, fasilitas kerja
maupun kesejahtraan yang layak bagi seluruh tenaga pendidik.

Untuk memenuhi sasaran tersebut sangat diperlukan biaya yang cukup dan administrasi
yang tertib. Berdasarkan penjelasan di atas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih
difokuskan dalam proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan serta
mengawasi pelaksanaan dana, baik biaya operasional maupun biaya kapital, disertai bukti-
bukti secara administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang dikeluarkan.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Keuangan?
2. Apa saja Prinsip-Prinsip Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah?
3. Bagaimana proses Administrasi Keuangan?
4. Bagaimana proses pemeriksaan dan pelaporan Keuangan?
5. Bagaimana peran guru dalam Administrasi Keuangan?
6. Darimana saja sumber Administrasi Keuangan berasal?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Administrasi Keuangan.
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip dari Pengelolaan Administrasi Keuangan
Sekolah.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses Administrasi Keuangan.
4. Untuk mengetahui bagaimana proses pemeriksaan dan pelaporan Keuangan.
5. Untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam Administrasi Keuangan.
6. Untuk mengetahui darimana saja sumber Administrasi Keuangan berasal.

1
Tri Yuni Hendrowati, ADMINISTRASI PENDIDIKAN, (Lampung: STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung,
2017), 191-192
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Keuangan


Menurut asal katanya (etimologis), administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari
kata Ad dan Ministre yang berarti melayani, membantu dan memenuhi. Menurut Moh. Rifa’i,
jika administrasi ditelaah arti katanya yaitu asal kata dari Ad dan Ministre yang berarti
bantuan. Artinya, bahwa administrasi merupakan suatu bantuan agar usaha kita dapat
dilakukan dengan lancar dan terarah dalam mencapai tujuan dengan tepat tanpa pemborosan
apapun.

Oteng Sutisna menyatakan, administrasi adalah segenap proses kerjasama sekelompok


orang yang menggunakan fasilitas guna memperlancar dan mengefisienkan pencapaian tujuan
organisasi yang bersangkutan. Sedangkan menurut Prajudi Atmosudirjo yang dikutip
Soekarno menyatakan bahwa administrasi adalah keseluruhan proses yang dimulai dari proses
pemikiran, proses perencanaan, proses pengaturan, proses penggerakan, proses pengawasan
atau pengendalian sampai dengan proses pencapaian tujuan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, tampak bahwa kegiatan administrasi tidak


terbatas pada ketatausahaan saja, akan tetapi lebih luas yaitu meliputi keseluruhan kegiatan
atau rangkaian kegiatan yang berkaitan dan berhubungan dari semua sumber potensi yang ada
dan sesuai untuk digunakan atau dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
secara lebih efektif dan efisien.2

Keuangan adalah semua hak milik organisasi, lembaga atau instansi yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk didalamnya barang yang dapat dinilai dengan uang dan dapat
dijadikan milik organisasi. Sedangkan uang  adalah alat pembayaran Negara. Manajemen
keuangan merupakan salah satu substansi manajemen sekolah yang akan turut menentukan
berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.

Menurut para ahli, pengertian administrasi dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Arti sempit : Administrasi keuangan yaitu segala pencatatan masuk dan keluarnya
keuangan untuk membiayai suatu kegiatan organisasi kerja yang berupa tata usaha
atau tata pembukuan keuangan.

2
Edeng Suryana, Administrasi Pendidikan Dalam Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), 2-3
4

2. Arti Luas : Administrasi keuangan yaitu kebijakan dalam pengadaan dan penggunaan
keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja yang berupa kegiatan
perencanaan, pengaturan pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) bahwa administrasi keuangan


merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan demikian,
administrasi keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggungjawaban keuangan sekolah. Pembiayaan pendidikan hendaknya dilakukan secara
efisien.3

Makin efisien suatu sistem pendidikan, semakin kecil dana yang diperlukan untuk
pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. Untuk itu, bila sistem keuangan sekolah dikelola secara
baik akan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Artinya, dengan anggaran
yang tersedia dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara produktif, efektif, efisien, dan
relevan antara kebutuhan di bidang pendidikan dengan pembangunan masyarakat.

Untuk mencapai hal-hal seperti di atas maka diperlukan adanya proses merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan melaporkan kegiatan
bidang keuangan agar tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Melalui
kegiatan administrasi keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat
direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk
membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien.

Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah :


1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam
menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam
pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.

3
Siti Maisaroh & Danuri, ADMINISTRASI &SUPERVISI PENDIDIKAN, (Palembang: Tunas Gemilang Press,
2020), 115
5

Dalam administrasi keuangan sekolah terdapat rangkaian kegiatan yang dimulai dengan
perencanaan, yaitu merencanakan program kegiatan dan memperkirakan, serta menetapkan
anggaran pendapatan keuangan sekolah, penggunaan anggaran sekolah sesuai dengan
perencanaan sekolah, pengawasan atau pengendalian penggunaan keuangan sekolah, dan
pertanggungjawaban penggunaan serta pelaporannya.4

B. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah


Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 pasal 48 yang menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik. Disamping
itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini prinsip-prinsip tersebut5 :
1. Prinsip Transparansi
Transparansi berarti adanya keterbukaan. Transparansi di bidang manajemen
berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Transparansi
mengandung makna bahwa dalam pengelolaan keuangan sekolah harus ada
keterbukaan, dalam artian memberikan informasi yang jelas kepada pihak-pihak yang
berkepentingan tentang dari mana sumber data diperoleh, berapa jumlahnya, untuk apa
dana itu digunakan dan bagaimana rincian penggunaannya, serta pertanggung-
jawabannya.

Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan


orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program
pendidikan di sekolah. Di samping itu, transparansi dapat menciptakan kepercayaan
timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orangtua siswa dan warga sekolah melalui
penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang
akurat dan memadai.

2. Prinsip Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi
tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan
uang sekolah dapat di pertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan.
4
Ibid., 116
5
Tri Yuni Hendrowati, ADMINISTRASI PENDIDIKAN, (Lampung: STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung,
2017), 201-203
6

Setiap sumber daya keuangan sekolah yang digunakan harus di pertanggung-


jawabkan baik secara administratif maupun secara normative. Pertanggungjawaban
administrasi disini maksudnya adalah penggunaan keuangan sekolah jelas
pembukuannya, ada bukti-bukti penggunaannya serta hasilnya.

3. Prinsip Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang
dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes nya sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.

4. Prinsip Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara
daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu dan biaya.
Penggunaan sumber daya keuangan yang ada harus betul-betul tepat guna, yaitu sesuai
antara yang dikeluarkan dengan yang dihasilkan.

Dengan kata lain, penggunaan sumber daya keuangan sekolah harus bijak dan
hemat. Efisiensi biasanya diukur dengan membandingkan antara masukan atau yang
digunakan dengan yang dikeluarkan atau yang dihasilkan.

C. Proses Administrasi Keuangan


1. Penyusunan RKS (Rencana Kerja Sekolah)
Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan salah satu wujud dari salah satu fungsi
manajemen sekolah yang amat penting, yang harus dimiliki sekolah untuk dijadikan
sebagai panduan dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah, baik untuk jangka
panjang (20 tahun), menengah (5 tahun) maupun pendek (satu tahun) yang dapat
meningkatkan kesuksesan dalam prestasi akademik maupun prestasi non akademik.

Pengertian RKS dalam buku panduan pelaksanaan RKS dan RKAS yang
diterbitkan oleh Kemendikbud Dirjen Dikdasmen merupakan rencana program
pengembangan sekolah untuk masa empat tahun yang disesuaikan dengan sumber
daya yang dimiliki sekolah untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Rencana
7

Kerja Sekolah memuat berbagai rencana kegiatan sekolah sebagai upaya sekolah
untuk memecahkan persoalan sekolah saat ini menuju Standar Nasional Pendidikan.

Standar Nasional Pendidikan ini meliputi delapan standar yaitu standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana/prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian
pendidikan.6

Dalam Kemendiknas dan Kemenag, prinsip-prinsip Rencana Kerja Sekolah/


Madrasah (RKS/M) yang baik adalah7 :
a) Terpadu, mencakup perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan
oleh sekolah/madrasah.
b) Multi-tahun, mencakup periode empat tahun.
c) Multi-sumber, mengindikasikan jumlah dan sumber dana masing-masing
program.
d) Berbasis kinerja, semua program/kegiatan memiliki indikator-indikator yang
harus dicapai dengan jelas.
e) Mengintegrasikan pendidikan karakter bangsa ke dalam program dan kegiatan
sekolah/madrasah.
f) Pelaksanaannya di monitor dan dievaluasi oleh komite sekolah/madrasah dan
pemangku kepentingan lainnya.

Dalam penyusunan Rencana Kerja Sekolah, ada tiga alur proses kegiatan yang
perlu dilakukan yaitu : Pertama, persiapan; Kedua, penyusunan RKS; dan pengesahan
dan sosialisasi RKS. Pada tahap persiapan sebelum RKS disusun, kepala sekolah, guru
dan komite sekolah membentuk tim pengembang sekolah (TPS) yang bertugas untuk
menyusun RKS.
Pada tahap penyusunan RKS, terdiri dari lima tahap yaitu :
a) Menetapkan kondisi sekolah saat ini yang meliputi evaluasi diri sekolah,
membandingkan hasil evaluasi diri dengan standar sekolah dan merumuskan
tantangan sekolah.
b) Menetapkan kondisi sekolah yang diharapkan yang meliputi merumuskan visi,
misi, tujuan dan sasaran sekolah.
6
Siti Maisaroh & Danuri, ADMINISTRASI &SUPERVISI PENDIDIKAN, (Palembang: Tunas Gemilang Press,
2020), 123-125
7
Ibid., 126
8

c) Menyusun program dan kegiatan yang meliputi merumuskan program,


kegiatan, penanggung jawab, indikator kegiatan dan jadwal kegiatan.
d) Merumuskan rencana anggaran sekolah yang meliputi membuat rencana
program, rencana pembiayaan dan rencana sumber dana.
e) Menetapkan rencana kerja tahunan yang meliputi menetapkan program,
menetapkan kegiatan dan menetapkan jadwal penyusunan anggaran.

Pada tahap pengesahan dan sosialisasi RKS, terdiri dari tiga langkah yaitu :
a) Persetujuan RKS oleh rapat dewan pendidik setelah mendapat pertimbangan
dari komite sekolah.
b) Penegsahan RKS oleh dinas pendidikan untuk sekolah negeri dan oleh
penyelenggara sekolah untuk sekolah swasta.
c) Melakukan sosialisasi RKS kepada warga sekolah.8

2. Penyusunan RKAS (Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah)


Dalam buku panduan pelaksanaan RKS dan RKAS yang diterbitkan oleh
Kemendikbud Dirjen Dikdasmen, “RKAS adalah dokumen yang didalamnya memuat
rencana program pengembangan sekolah untuk satu tahun ke depan berdasarkan RKS
untuk mengatasi kesenjangan antara kenyataan dengan yang diharapkan untuk
mencapai SNP.” Hal ini menunjukkan bahwa RKS berisi rencana program
pengembangan sekolah untuk empat tahun dan RKAS berisi penjabaran program
sekolah untuk satu tahun. Dengan demikian RKS dan RKAS merupakan satu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan.

Anggraini, mengartikan RKAS adalah suatu perencanaan tentang perolehan


pembiayaan pendidikan yang berasal dari sumber-sumber pendapatan sekolah dan
rancangan program kerja yang bersifat tahunan yang meliputi kegiatan rutin dan
kegiatan lainnya beserta rincian pembiayaannya untuk satu tahun anggaran. Untuk
menentukan besarnya jumlah anggaran yang ada dalam program RKAS, perlu
memperhatikan dua hal yaitu volume kegiatan dan unitcost (satuan biaya).9

Berdasarkan rencana strategis yang telah disusun untuk empat tahun ke depan yang
ditetapkan untuk pengembangan sekolah dan peningkatan mutu yang didasarkan pada

8
Siti Maisaroh & Danuri, ADMINISTRASI &SUPERVISI PENDIDIKAN, (Palembang: Tunas Gemilang Press,
2020), 127-128
9
Ibid., 129
9

delapan standar nasional pendidikan, maka perlu disusun rencana operasional atau
rencana kerja tahunan yang berisi :
a) Rencana program jangka pendek satu tahun.
b) Rencana sasaran untuk mencapai program.
c) Indikator keberhasilan.
d) Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
e) Penanggung jawab kegiatan.
f) Jadwal kegiatan.

Dalam pengelolaan anggaran dana bantuan operasional sekolah, terkait dengan


penyusunan RKAS, kepala sekolah dapat membentuk tim khusus untuk mengelola
dana Bantuan Operasional Sekolah baik dana yang berasal dari BOS Nasional
(BOSNAS) maupun dana yang berasal dari BOS Daerah (BOSDA), hal ini karena
BOSNAS dan BOSDA juga merupakan sumber pendapatan pada program RKAS.10

Langkah-langkah dalam penyusunan RKAS yang dikemukakan oleh Syafaruddin


dapat dilakukan dengan cara berikut :
a) Mendata program kegiatan sekolah selama satu tahun ke depan.
b) Menyusun program kerja berdasarkan jenis kerja dan menentukan skala
prioritas.
c) Menentukan harga dan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan.
d) Menentukan sumber dana dan memasukkan ke dalam format RKAS.
e) Mengumpulkan data pendukung untuk mempertahankan anggaran untuk
kegiatan yang telah diajukan.

Adapun ketentuan lainnya dalam penyusunan RKAS yaitu11 :


a) Menggunakan strategi analisis SWOT.
b) Analisis SWOT dilakukan setiap tahun.
c) Program yang direncanakan bersifat lebih operasional.
d) RKAS merupakan penjabaran dari RKS.
e) Rencana dan program sekolah harus memperhatikan hasil analisis SWOT.

10
Ibid., 130
11
Siti Maisaroh & Danuri, ADMINISTRASI &SUPERVISI PENDIDIKAN, (Palembang: Tunas Gemilang Press,
2020), 130-131
10

Adapun tujuan dari penyusunan RKAS (Rencana Kegiatan Dan Anggaran


Sekolah) ialah12 :
a) Memberikan arah yang jelas terhadap program sekolah.
b) Merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah di masa yang akan datang.
c) Menjamin tercapainya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi pendanaan pada
kegiatan-kegiatan sekolah.
d) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan.
e) Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat dalam hal dukungan,
pengawasan dan financial.
f) Menjamin tercapainya penggunaan sumber dana secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkesinambungan.

3. Perencanaan Dan Pembuatan Anggaran


Di dalam membuat perencanaan keuangan sekolah, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yakni13 :
a) Perencanaan keuangan sekolah harus disesuaikan dengan rencana pengembangan
sekolah, baik jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
b) Perencanaan keuangan sekolah harus komprehensif, artinya adalah perencanaan
keuangan sekolah harus mencakup semua sumber keuangan yang ada dan aktifitas
sekolah yang akan  dilakukan.
c) Perencanaan keuangan sekolah harus seimbang antara pengerluaran dengan
pemasukan. jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pemasukan.

D. Pemeriksaan Dan Pelaporan Keuangan


1. Pemeriksaan Keuangan
Pemeriksaan keuangan adalah rangkaian perbuatan penelitian atas penggunaan
faktor dalam proses administrasi sebagaimana ditetapkan dalam jumlah anggaran
untuk menjamin penggunaan faktor uang tersebut sah dan efisien.
Agar pelaksanaan anggaran sesuai dengan ketentuannya dan tidak timbul kerugian
baik pada anggaran organisasi keseluruhan maupun anggaran bagian-bagiannya, maka
dilakukan pengawasan. Pengawasan tersebut dinamakan preventieve begrootings

12
Hade Afriansyah, “Administrasi Keuangan”, (Universitas Negeri Padang Indonesia, 2019), 4
13
Ibid., 6
11

bewaking (penjagaan anggaran terlebih dahulu). Dengan rumusan yang lain


dinyatakan bahwa pre-audit ini dimaksudkan14 :
1) Dari segimaksudnya diharapkan pelaksanaan anggaran sesuai dengan
ketentuan-ketentuan atau maksud-maksudnya.
2) Dari segi sahnya pengeluaran uang, apakah tuntutan uang itu sebagai realisasi
anggaran ada dasar hukumnya dan apakah tanda-tanda bukti yang diperlukan
dibuat dengan sesungguhnya dan mempunyai kekuatan hukum yang cukup.
3) Dari segi teknis anggarannya, apakah pengeluaran dan penerimaan uang itu
disediakan mata anggarannya dan termasuk dalam tahun dinas itu.

Perlu adanya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pemeriksaan keuangan dari


semua aparat pemeriksaan keuangan sehingga timbul efektivitas dan efisiensi
pemeriksaan keuangan, disamping tidak merepotkan aparat pelaksana anggaran dalam
melakukan tugasnya melaksanakan anggaran.15

2. Pelaporan Dan Pertanggungjawaban Keuangan


Tanggung jawab yang paling penting dari manajer sekolah terhadap pemerintah,
dan juga terhadap komite sekolah, masyarakat, serta guru-guru adalah laporan
mengenai kondisi keuangan sekolah. Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah
harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara rutin oleh manajer sekolah sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari orang tua peserta
didik dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai dengan sumber
dana. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari usaha mandiri
sekolah dilakukan lainnya.
Laporan pertanggungjawaban keuangan ini penting, agar pemerintah atau
masyarakat pemberi dana tahu untuk apa saja uang yang telah diberikan ke sekolah
dimanfaatkan, apakah kegiatan yang didukung oleh dana tersebut terlaksana atau
terimplementasikan sebagaimana yang direncanakan, serta bagaimana hasil kegiatan
yang didukung oleh dana tersebut, dan bagaimana dampaknya terhadap pelaksanaan
tugas utama sekolah, yaitu pembelajaran peserta didik.16

14
Siti Aliifah Deka Putri, “Administrasi Keuangan”, (Universitas Negeri Padang, 2020), 2
15
Hade Afriansyah, “Administrasi Keuangan”, (Universitas Negeri Padang Indonesia, 2019), 6
16
Siti Aliifah Deka Putri, “Administrasi Keuangan”, (Universitas Negeri Padang, 2020), 2-3
12

E. Peran Guru Dalam Administrasi Keuangan


Penanggungjawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah. Namun demikian, guru
diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini meskipun menambah beban mereka
juga memberikan kesempatan untuk ikut serta mengarahkan pembiayaan itu untuk perbaikan
proses belajar mengajar.

Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data,


pelaporan dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah.
Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan,
sehingga pengurusannya dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi hal-hal sebagai
berikut17 :
1. Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
2. Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
3. Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
4. Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
5. Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah (RAPBS).
6. Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
7. Menyetorkan pajak PPN dan PPH.
8. Membagikan gaji atau rapel.
9. Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.

F. Sumber Administrasi Keuangan


Di dalam pasal 46 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
menyatakan bahwa pendanaan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama melibatkan
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat sekitar lingkungan pendidikan. Apabila
dirincikan sumber administrasi keuangan pendidikan sebagai berikut18 :
1. Pemerintah
Sumber dana pendidikan yang berasal dari pemerintah untuk jenjang SD dan SMP
bersumber dari dana (Bantuan Operasional Sekolah) BOS yang dialokasikan melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kemudian pembiayaan pendidikan
disalurkan dana khusus melalui pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten yang
17
Ibid., 7-8
18
Siti Maisaroh & Danuri, ADMINISTRASI &SUPERVISI PENDIDIKAN, (Palembang: Tunas Gemilang Press,
2020), 120-122
13

disebut dana khusus dari APBD I dan APBD II. Besarnya dana yang dialokasikan
biasanya berdasarkan jumlah peserta didiknya. Maka, besarnya anggaran dan besarnya
dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan oleh pemerintah.

2. Masyarakat/Orangtua Peserta Didik


Dana ini dikenal dengan istilah iuran komite. Besarnya sumbangan yang harus
dibayar orangtua siswa ditentukan oleh rapat komite sekolah. Pada umumnya, dana
komite sekolah terdiri dari dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus
dibayar oleh orangtua setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah tersebut.
Dana incidental yang di bebankan kepada siswa baru yang biasanya ditawarkan
kepada orangtua siswa tertentu yang dermawan dan bersedia memberikan sumbangan
secara sukarela tanpa suatu ikatan tertentu.

3. Sekolah
Beberapa kegiatan usaha mandiri sekolah yang bisa menghasilkan pendapatan
sekolah antara lain pengelolaan kantin sekolah, pengelolaan koperasi sekolah,
pengelolaan antar jemput siswa, kegiatan yang menarik sehingga ada sponsor yang
membrikan dana, dan penyelenggaraan lomba dengan biaya dari peserta atau
perusahaan yang sebagian dana bisa di sisihkan untuk sekolah.

Faktor yang mempengaruhi besarnya biaya pendidikan di sekolah ialah besar kecilnya
intuisi pendidikan itu sendiri, jumlah siswa, gaji guru, kualifikasi guru, tingkat pertumbuhan
penduduk, rasio siswa dengan guru dan perubahan tentang penggajian. Sementara untuk
menghitung biaya pendidikan berkaitan dengan input, proses dan out put yang berkaitan
dengan pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi dapat menggunakan teknik cost analysis,
yang meliputi analisis cost effectiveness dan cost benefit. Analisis tersebut dapat digunakan
untuk mengevaluasi investasi yang dilakukan oleh individu maupun masyarakat
menguntungkan atau tidak.19

19
Ibid,. 123
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Depdiknas bahwa administrasi keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan. Adapun tujuan administrasi keuangan adalah untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah; meningkatkan
akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah; dan meminimalkan penyalahgunaan
anggaran sekolah.

Dalam administrasi keuangan sekolah terdapat rangkaian kegiatan yang dimulai dengan
perencanaan, yaitu merencanakan program kegiatan dan memperkirakan, serta menetapkan
anggaran pendapatan keuangan sekolah, penggunaan anggaran sekolah sesuai dengan
perencanaan sekolah, pengawasan atau pengendalian penggunaan keuangan sekolah, dan
pertanggungjawaban penggunaan serta pelaporannya.

Adapun prinsip-prinsip dari keuangan sekolah ialah prinsp transparan, prinsip efisiensi,
dan prinsip akuntabilitas. Proses administrasi keuangan terdiri dari penyusunan RPS (Rencana
Pengembangan Sekolah); penyusunan RKAS (Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah);
perencanaan dan pembuatan anggaran serta pemeriksaan dan pelaporan keuangan sekolah

Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi hal membuat file keuangan
sesuai dengan dana pembangunan; membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke
pemerintah kota; membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan;
membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran; membuat laporan
Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah (RAPBS); membuat laporan tribulan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS); menyetorkan pajak PPN dan PPH; membagikan gaji
atau rapel; menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.

Adapun sumber dana keuangan pada suatu lembaga pendidikan atau sekolah secara garis
besar dapat dikelompokkan atas 4 sumber yaitu dana dari pemerintah, dana dari orangtua
siswa, dana dari masyarakat, dan dana dari Alumni.
15

B. Saran
Adapun saran dari kami sebagai penyusun makalah yang berjudul Administrasi Keuangan
ialah :
1. Hendaknya agar administrasi keuangan sekolah dilakukan secara transparan tanpa
menyembunyikan apapun sehingga keuangan bisa berjalan dengan baik.
2. Hendaknya agar administrasi keuangan sekolah dikelola oleh pihak yang dapat
bertanggungjawab.
3. Hendaknya agar pengelola administrasi keuangan menggunakan sumber daya
keuangan sekolah dengan bijak dan cermat, serta diharapkan mampu membiayai
aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan
lembaga tersebut.
4. Hendaknya tetap dilakukan pengawasan, pemeriksaan, dan pelaporan keuangan.
DAFTAR BACAAN

Afriansyah, H. (2019). Administrasi Keuangan.

Danuri, S. M. (2020). ADMINISTRASI & SUPERVISI PENDIDIKAN. Palembang: Tunas


Gemilang Press.

Hendrowati, T. Y. (2017). ADMINISTRASI PENDIDIKAN. Lampung: STKIP


Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

Putri, S. A. (2020). Administrasi Keuangan.

Suryana, E. (2019). Administrasi Pendidikan Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai