Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEM PEMBIAYAAN PENDIDIKAN


Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikam
Dosen Pengampuh: Bapak H. Didin Hadiat, M.Pd
Prodi Studi: Pendidikan Agama Islam

Pada Semester:VI (Enam)


Disusun:
KELOMPOK II
1. ASEP HADIANSYAH {202043026}
2. ATIKAH RIZTIANA {202043027}
3. HARYANI SUTARA {202043031}
4. BENZYLIANA AMINI {202043028}
5. MASRIFATUL AULIA {202043035}
6. KUROTUL AINI {202043033}

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINAMIKA


UMMAT SEPATAN
Jl. Raya Mauk Km.11 Komplek Masjid Awwabin – Sepatan 15520
Tangerang-Banten Tahun 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis hanturkan kepada Allah atas segala rahmat-Nya yang
telah memberikan kesempatan waktu bagi penulis dalam menyusun tugas kelompok
ini. Dan shalawat beserta salam, penulis hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan inspirasi kepada penulis akan arti dan penerapan
Manajemen Pendidikan. Makalah ini berjudul Manajemen Pembiayaan Pendidikan
yang ditulis penulis sebagai tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan. Dan tujuan
dari makalah ini adalah untuk mengetahui Manajemen Pembiayaan Pendidikan,
hubungannya dengan Manajemen Pendidikan, dan manfaat mempelajarinya, serta
memahami istilah – istilah yang berhubungan dengan Manajemen Pendidikan.
Serta Tiada Gading Yang Tak Retak, begitupun dengan makalah ini. Masih ada
beberapa kesalahan yang ada tanpa disadari oleh penulis, oleh karena itu penulis
harapkan akan adanya kritik dan saran atas makalah ini yang membangun. Dan dari
penulis sendiri kami ucapkan terima kasih, dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 4

D. Manfaat Penulisan .......................................................................................... 4

E. Metode Penulisan............................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5

A. Konsep Dasar Manajemen Pembiayaan Pendidikan ...................................... 5

B. Sumber – Sumber Pembiayaan Pendidikan .................................................... 6

C. Perencanaan Anggaran dan Belanja Lembaga Pendidikan ............................. 8

D. Pelaksanaan Anggaran Pendidikan ................................................................ 9

E. Pengawasan Pembiayaan Pendidikan ........................................................... 10

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 13

A. Kesimpulan................................................................................................... 13

B. SARAN......................................................................................................... 13

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental


yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan (di sekolah). Dalam
setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan - tujuan yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif, biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat
menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan
peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan
(di sekolah) tidak akan berjalan. Biaya (cost) dalam pengertian ini memiliki
cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan
penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan
tenaga (yang dapat dihargakan dengan uang). Disamping itu, dikenal juga
anggaran belanja pendidikan (education budget) yang terdiri atas dua
komponen, yaitu pendapatan, pemasukan atau penerimaan di satu pihak dan
pengeluaran atau belanja.
Dalam sistem anggaran di Indonesia alokasi biaya rutin kepada lembaga-
lembaga atau satuan-satuan penyelenggara pendidikan dituangkan dalam DIK
(Daftar Isian Kegiatan), sedangkan biaya pembangunan dialokasikan dalam
DIP (Daftar Isian Proyek). Disamping itu, dikenal pula DIKS (Daftar Isian
Kegiatan Suplemen) yaitu, alokasi anggaran yang sumber dananya berasal dari
masyarakat. Pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota, anggaran untuk sektor
pendidikan sebagian besar berasal dari dana yang diturunkan dari pemerintah
pusat ditambah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dituangkan dalam
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen pembiayaan pendidikan?

2. Apa saja sumber-sumber pembiayaan pendidikan?


3. Bagaimana perencanaan anggaran dan belanja lembaga pendidikan?

3
4. Bagaimana pelaksanaan anggaran pendidikan?

5. Bagaimana pengawasan pembiayaan pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami konsep dasar manajemen pembiayaan pendidikan.


2. Mengetahui sumber-sumber pembiayaan pendidikan.
3. Mengetahui perencanaan anggaran dan belanja lembaga pendidikan.
4. Menjelaskan pelaksanaan anggaran pendidikan.
5. Menjelaskan pengawasan pembiayaan pendidikan.

D. Manfaat Penulisan

1. Memberikan pengetahuan tentang manajemen pembiayaan pendidikan di


Indonesia.
2. Sebagai bahan referensi untuk para pembaca.
3. Melatih mahasiswa menulis makalah (karya ilmiah).

E. Metode Penulisan

Metode penulisan bersifat studi pustaka. Studi kepustakaan adalah segala


usaha yang dilakukan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik
atau masalah. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur - literatur, catatan-
catatan, dan laporan-laporan yang berhubungan dengan masalah yang
dipecahkan. Informasi diperoleh dari buku, jurnal dan laporan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Istilah manajemen memiliki banyak makna, diantaranya pengelolaan,


ketatalaksanaan, kepemimpinan, pembinaan, pengurusan, dan lain sebagainya.
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, pengaturan
yang dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi
manajemen itu. Jadi, manajemen adalah suatu proses untuk mewujudkan tujuan
yang diinginkan (Hasibuan, 2006)
Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang perlu
dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan
biaya satuan per siswa (unit cost). Biaya satuan di tingkat sekolah merupakan
aggregate biaya pendidikan tingkat sekolah, baik yang bersumber dari
pemerintah, orang tua, dan masyarakat yang dikeluarkan untuk
penyelenggaraan pendidikan dalam satu tahun pelajaran. Biaya satuan per
siswa merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar uang yang
dialokasikan ke sekolah-sekolah secara efektif untuk kepentingan siswa dalam
menempuh pendidikan. Adapun konsep dasar pembiayaan pendidikan meliputi
tiga hal, yaitu budgeting (penyusunan anggaran), accounting (pembukuan), dan
auditing (pemeriksaan).
1. Budgeting (Penyusunan Anggaran)
Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara
kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman
dalam kurun waktu tertentu. Penyusunan anggaran merupakan langkah-
langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah disusun.
2. Accounting (Pembukuan)
Pengurusan pembukuan meliputi dua hal yaitu, mengurusi hal yang
menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima atau
mengeluarkan uang dan menyangkut urusan tindak lanjut dari urusan
pertama yaitu, menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang.

5
3. Auditing (Pemeriksaan)
Auditing adalah semua kegiatan yang menyangkut
pertanggungjawaban penerimaan, penyimpanan dan pembayaran atau
penyerahan uang yang dilakukan bendaharawan kepada pihak-pihak
yang berwenang.
Secara garis besar, pembiayaan pendidikan dipengaruhi oleh dua hal,
yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
a) Faktor eksternal, yaitu faktor yang ada di luar sistem pendidikan
yang meliputi hal–hal sebagai berikut:
1. Berkembangnya demokrasi pendidikan.
2. Kebijaksanaan pemerintah.
3. Tuntutan akan pendidikan.
4. Adanya inflansi.
b) Faktor internal
1. Tujuan pendidikan.
2. Pendekatan yang digunakan.
3. Materi yang disajikan.
4. Tingkat dan jenis pendidikan.

B. Sumber – Sumber Pembiayaan Pendidikan


Lembaga pendidikan dalam melaksanakan tugasnya menerima dana dari
berbagai sumber. Oleh sebab itu, dana-dana yang diterima tersebut perlu dikelola
dengan baik dan benar. Sumber-sumber dana pendidikan yang dimaksud
meliputi: Anggaran Rutin (DIK), Anggaran Pembangunan (DIP), Dana
Penunjang Pendidikan (DPP), Dana BP3, Donatur, dan lain-lain yang dianggap
sah oleh semua pihak yang terkait. Pendanaan pendidikan pada dasarnya
bersumber dari pemerintah, orang tua, dan masyarakat (pasal 33 No. 2 tahun
1989). Dana yang diperoleh dari berbagai sumber itu perlu digunakan untuk
kepentingan sekolah, khususnya kegiatan belajar mengajar secara efektif dan
efisien. Sumber pendanaan pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah Pusat

6
Pemerintah pusat dapat membantu pendanaan sekolah melalui
beberapa cara, antara lain hibah (grant) dan dana bantuan biaya operasional
kepada sekolah, membayar gaji guru, membantu sekolah untuk mengadakan
proyek penggalangan dana dengan menyediakan bantuan teknis termasuk
bahan dan perlengkapan, serta ikut termasuk pembangunan dan rehabilitasi
bangunan sekolah

2. Pemerintahan Daerah
Pemerintah daerah bertanggung jawab untuk membangun sekolah,
membayar gaji guru, menyediakan sarana fisik, fasilitas ruang kelas, dan
peralatan kantor sekolah dengan dana berasal dari APBD dan APBN.

3. Orang Tua Peserta Didik

Cara orang tua berkontribusi kemungkinan mencakup seperti,


membayar biaya pendidikan yang ditentukan secara resmi, memberi
kontribusi kepada komite sekolah, membayar sumbangan untuk
membangun fasilitas tertentu, membayar guru atas tambahan pelajaran di
luar jam sekolah, membayar pembelian buku pelajaran, alat tulis, sepatu
dan seragam sekolah, meja dan kursi, perpustakaan, dan dana kegiatan olah
raga, serta mendanai kesejahteraan anak-anak mereka, seperti uang
transport, uang makan, dan sebagainya.
4. Kelompok Masyarakat

Kelompok-kelompok masyarakat seringkali termasuk sebagai


sumber penting pendanaan sekolah. Kelompok-kelompok ini dimobilisasi
untuk melaksanakan tugas dari para tokohnya (utamanya informal) di
masyarakat, seperti kaum ulama. Di Indonesia, banyak sekolah (swasta)
yang dibangun dan diselenggarakan oleh kelompok-kelompok masyarakat.
5. Peserta Didik

Cara-cara perlibatan peserta didik, antara lain dengan


pengumpulan dana melalui kegiatan seperti pertanian, memelihara ayam
petelur, membuat kerajinan tangan, atau kegiatan pengumpulan dana,

7
misalnya melalui konser musik, tari, olahraga, pameran, bazar, atau
turnamen.
6. Yayasan

Ada sekolah yang didirikan oleh lembaga keagamaan atau lembaga


lain yang bukan berdasarkan ideologi tertentu yang merupakan organisasi
non pemerintah. Yayasan ini memberikan dukungan finansial kepada
sekolah dalam berbagai bentuk, seperti bangunan, peralatan, dan sumber
daya manusia.
C. Perencanaan Anggaran dan Belanja Lembaga Pendidikan

APBS (Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) adalah rencana yang


diformulasikan dalam bentuk mata uang rupiah dan diproyeksikan untuk jangka
waktu atau periode tertentu. Selain itu, APBS juga menggambarkan alokasi dan
distribusi sumber-sumber keuangan kepada setiap bagian aktifitas sekolah.
APBS (Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) adalah program kerja
sekolah yang utuh, memuat prakiraan/taksiran tentang pendapatan dan
pengeluaran sekolah, disusun untuk periode waktu satu tahun pelajaran.
APBS (Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) berfungsi sebagai
pedoman, karena berisi program kerja sekolah yang utuh dan memuat prakiraan
pendapatan dan pengeluaran sekolah dalam rangka pelaksanaan program
pendidikan dan pengajaran di sekolah, dalam periode waktu satu tahun
pelajaran. APBS juga berfungsi sebagai pilar manajemen sekolah, karena
semua kegiatan sekolah yang teknis & non teknis (pendanaan) direncanakan.
Berdasarkan SK bersama Mendikbud dan Menkeu No. 0484/K/1988, No.
943/KMK.02/1988, tanggal 11 Oktober 1988, dana pendidikan digunakan
untuk pendidikan dan pengajaran, penelitian, PPM (termasuk KKN),
pembinaan kesejahteraan pegawai, pembinaan kerumah tanggaan/lingkungan,
dan kegiatan siswa.
Isi APBS (Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) mencakup hal-hal
sebagai berikut:

1. Program pendidikan yang dibuat sekolah dalam rangka mewujudkan

8
tujuan pendidikan di sekolah.
2. Jumlah/besarnya biaya yang harus ditanggung sekolah, sekaligus jumlah
dana yang harus disiapkan sekolah untuk dapat melaksanakan program
pendidikan yang telah disusun.
3. Berbagai sumber dana yang mendukung pembelanjaan sekolah dalam
rangka pelaksanaan program pendidikan sekolah.
D. Pelaksanaan Anggaran Pendidikan

Anggaran memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan pengeluaran. Sisi
pengeluaran menggambarkan perolehan atau besarnya dana yang diterima oleh
lembaga dari setiap sumber dana. Sedangkan sisi pengeluaran menggambarkan
besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk tiap komponen program. Istilah-
istilah yang lazim untuk pengeluaran anggaran adalah dana rutin dan dana
pembangunan (recurrent expenditure dan capital expenditure).
Anggaran pendidikan adalah alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang
dianggarkan melalui kementerian negara/lembaga dan alokasi anggaran
pendidikan melalui transfer ke daerah, termasuk gaji pendidik. Namun, tidak
termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan
pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Pengalokasian anggaran
pendidikan minimal dua puluh pesen juga diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 pasal 49 yang didalamnya memuat tentang “Dana
pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan
minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada
sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran dan Pendapatan Belanja
Daerah (APBD)”.
Anggaran di sektor pendidikan di masing-masing daerah dipergunakan
untuk membiayai dana pendidikan bagi siswa yang ada di tingkat SD, SMP,
SMA/SMK. Oleh karena itu, dalam menentukan jumlah dana dalam anggaran
pendidikan pihak yang terkait perlu mendasarkan pada data kebutuhan dana
yang diperlukan oleh siswa di masing-masing tingkat pendidikan. Hal
tersebut agar masing-masing anak didik mendapatkan manfaat dari dana
pendidikan yang telah diberikan dan dana yang tersedia tidak dimanfaatkan

9
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Dengan pengalokasian anggaran yang cukup besar di bidang pendidikan
ini tentunya diharapkan akan berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas
dan layanan pendidikan yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat. Hakikat
anggaran yang bersumber dari rakyat merupakan instrument yang berfungsi
menggerakkan roda pembangunan dalam mewujudkan pelayanan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Artinya, segala sesuatu menyangkut
pembangunan tidak terlepas dari peran dan fungsi anggaran. Fungsi anggaran
seharusnya bisa dimanfaatkan dengan maksimal dengan dimulai proses dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pertanggungjawaban, dan evaluasi
program ataupun kegiatan pembangunan, khususnya di bidang pendidikan agar
anggaran diproses secara seimbang dan proporsional dan diarahkan sesuai
fungsinya.
E. Pengawasan Pembiayaan Pendidikan
Salah satu fungsi organik manajemen adalah pengawasan. Pengawasan
merupakan suatu upaya untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan
operasional berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pengawasan merupakan kegiatan yang bersifat sistematis untuk
memantau penyelenggaraan kegiatan operasional, untuk melihat apakah tingkat
efisiensi, efektivitas, dan produktivitas yang diharapkan tercapai atau tidak.
Kegiatan pengawasan jelas diperlukan sekaligus menghasilkan informasi
tentang penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional yang sedang terjadi.
Informasi tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara seperti dengan
pelaporan, hasil wawancara, penyebaran kuesioner, dan pengamatan langsung
oleh pengawas di lapangan. Informasi tersebut akan sangat berguna dalam
rangka peningkatan kinerja seluruh komponen operasional organisasi (Baihaqi,
2012).

Pengawasan atau pengontrolan diartikan sebagai proses mengukur


(measurement) dan menilai (evaluation) tingkat efektivitas kerja personil dan
tingkat efisiensi penggunaan sarana kerja dalam memberikan kontribusi pada
pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan pengawasan pembiayaan sekolah

10
dilaksanakan oleh kepala sekolah secara berkala setiap bulan bagi bendahara dan
panitia yang ditunjuk untuk mengelola dana, tim monitoring dari sumber dana
yang masuk baik dana BOS, pendamping dan dana block grant, serta dari
inspektorat dan BPKP. Pengawasan merupakan suatu upaya sistematis untuk
memberi garansi terhadap pelaksanaan kegiatan atau tugas organisasi agar
berjalan sesuai dengan rencana. Dengan demikian, maka terdapat empat unsur
yang berhubungan dengan fungsi pengawasan, yaitu: (1) aktifitas penilaian dan
memonitoring, (2) berorientasi pada seluruh aktifitas organisasi, (3) pengawasan
dilaksanakan dengan tujuan pokok untuk membuat segenap aktifitas manajemen
berjalan sesuai rencana, (4) sistematis, rasional serta sesuai dengan rencana,
tujuan dan aturan main organisasi (Habsyi, 2015).

Departemen Pendidikan menegaskan bahwa orientasi pengawasan


anggaran pada sebelas hal, yaitu: (1) sistem pengawasan fungsional, (2) hasil
temuan pengawasan harus ditindak lanjuti untuk mendapatkan pemecahan
masalah yang dihadapi secara bersama, (3) kegiatan pengawasan hendaknya
diarahkan pada bidang strategis, (4) kegiatan pengawasan hendaknya memberi
dampak terhadap penyelesaian masalah dengan konseptual dan menyeluruh, (5)
kegiatan pengawasan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kompetensi
teknis, sikap, dedikasi dan integritas pribadi yang baik, (6) akurat artinya
informasi tentang kinerja yang dewasa memiliki ketepatan data yang sangat
tinggi, (7) ketepatan waktu artinya data yang dihasilkan dapat digunakan
sesuai dengan saat untuk melakukan perbaikan, (8) obyektif dan komprehensif,
(9) tidak mengakibatkan pemborosan, (10) tindakan dan kegiatan pengawasan
bertujuan untuk menyamakan rencana yang telah di buat, (11) kegiatan
pengawasan harus mampu mengoreksi dan menilai pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan rencana semula (Gamar, 2019).

Pengawasan sangat penting dilakukan karena agar dana yang diperoleh


dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan kebutuhannya. Pengawasan
dilakukan terhadap semua kegiatan yang menyangkut pertanggungjawaban
penerimaan, penyimpanan dan pembayaran atau penyerahan uang yang

11
dilakukan bendahara kepada pihak-pihak yang berwenang. Kegiatan lain yang
menyangkut manajemen pembiayaan adalah membuat laporan
pertanggungjawaban keuangan kepada kalangan internal lembaga atau eksternal
yang menjadi stakeholder lembaga pendidikan. Pelaporan dapat dilakukan
secara berkala seperti laporan tahunan dan laporan pada masa akhir jabatan
pimpinan (Utami, 2016).

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajemen adalah suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan. Konsep dasar pembiayaan pendidikan meliputi tiga hal, yaitu
budgeting (penyusunan anggaran), accounting (pembukuan), dan auditing
(pemeriksaan)
2. Pembiayaan pendidikan pada dasarnya bersumber dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah, orang tua peserta didik, kelompok masyarakat, peserta
didik, dan yayasan.
3. Perencanaan anggaran dan belanja lembaga pendidikan dituangkan dalam
bentuk APBS (Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah). APBS adalah
rencana yang diformulasikan dalam bentuk mata uang rupiah dan
diproyeksikan untuk jangka waktu atau periode tertentu.
4. Pelaksanaaan anggaran pendidikan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi
penerimaan dan pengeluaran. Sisi pengeluaran menggambarkan perolehan
atau besarnya dana yang diterima oleh lembaga dari setiap sumber dana.
Sedangkan sisi pengeluaran menggambarkan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan untuk tiap komponen program.
5. Kegiatan pengawasan pembiayaan sekolah dilaksanakan oleh kepala
sekolah secara berkala setiap bulan bagi bendahara dan panitia yang
ditunjuk untuk mengelola dana, tim monitoring dari sumber dana yang
masuk baik dana BOS, pendamping dan dana block grant, serta dari
inspektorat dan BPKP.

B. SARAN
Pengelolaan pembiayaan pendidikan dalam hal pengalokasian dana
hendaknya dapat memprioritaskan laboratorium serta sarana dan prasarana
sekolah di Indonesia. Dengan demikian, pendidikan di Indonesia dapat
berkembang lebih maju secara merata, baik di daerah desa maupun kota.

13
Daftar Pustaka
Arifah, U. (2018). Kebijakan Publik dalam Anggaran Pendidikan. Cakrawala:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam dan Studi Sosial, 2(1), 17-37.

Baihaqi, B., Usman, N., & Zahri, C. (2012). Manajemen Pembiayaan Pendidikan
pada SMK Negeri di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Administrasi
Pendidikan Program Pascasarjana Unsyiah, 1(1), 94604.

Faiza, T. Z. (2020). Implementasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan di


Lembaga Pendidikan MI Raudlatul Muta’allimin I.

Gamar, N. (2019). Implementasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan (Studi


Kasus Mts Darul Khair Masing, Kec. Batui, Kab. Banggai, Sulawesi
Tengah). Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(1), 11-20.

Habsyi, I. (2016). Manajemen Pembiayaan Pendidikan pada SMP Negeri 13 Kota


Ternate. EDUKASI, 14(2).

Imron, M. J. (2016). Manajemen Pembiayaan Sekolah. AL-IBRAH, 1(1), 69-93.


Kadri, H. (2011). Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan Pendidikan.

Nadeak, R. (2020). Teori Sumber Pembiayaan Pendidikan. Bunga Rampai


Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, 175.

Utami, P., & Chiar, M. (2016). Manajemen Pembiayaan di Sekolah Menengah


Pertama Negeri 1 Anjongan. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Khatulistiwa, 5(10).

14
2

Anda mungkin juga menyukai