Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

“MANAJEMEN PENBIAYAAN PENDIDIKAN “

Disusun oleh :

Jessica Adelia Saputri (2011280025)

Anggita Metia Nopikasari (2011280033)

Dosen Pengampuh:

Kurniawan M.Pd

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya limpahan rahmat sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah pada junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan pengikutnya
hingga akhir zaman.

Makalah ini disusun dengan tujuan pertama memahami dan mendalami Manajemen
pembiayaan pendidikan. Kedua memenuhi tugas manajemen pendidikan dan pembuatan
makalah secara Individu. Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai wahana pembelajaran
strategi pembelajaran agar dapat dipelajari oleh seluruh mahasiswa / mahasiswa khususnya
jurusan Tadris Matematika semester 3.

Saya menyadari  bahwa makalah yang Saya susun ini masih jauh dari sempurna,
karena itulah kritik dan saran yang membangun dari dosen dan teman-teman sangat kami
harapkan.

Bengkulu, 19 oktober 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUANA

A. LATAR BELAKANG
Dari semua sumber daya pendidikan yang dianggap penting adalah uang.Pendidikan tidak
akan berjalan tanpa adanya biaya atau uang. Uang ini termasuk sumber daya yang langka dan
terbatas. Sehingga uang perlu dikelola dengan efektif dan efisien agar membantu pencapaian
tujuan pendidikan.pendidikan yang berkualitas merupakana suatu investasi yang
mahal.Kesadaran masyarakat untuk menanggung biaya pendidikan pada hakikatnya akan
memberikan suatu kekuatan pada masyarakat untuk bertanggungjawab terhadap
penyelenggaraan pendidikan. Organisasi pendidikan dikategorikansebagai organisasi publik
yang non profit. Oleh karena
itu,manajemen pembiayaan memiliki keunikan sesuai dengan misi dan karakteristik pendidik
an
B.RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian manajemen pembiayaan pendidikan ?


2. Bagaimana konsep dasar pembiayaan pendidikan ?
3. Darimanakah sumber – sumber pembiayaan pendidikan berasal?
4. Bagaimanakah perencanaan anggaran dan belanja lembaga pendidikan?
5. Bagaimanakah pelaksanaan anggaran pendidikan?
6. Bagaimanakah pengawasaan pembiayaan pendidikan?

C.TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pembiayaan pendidikan.


2. Untuk mengetahui konsep dasar pembiayaan pendidikan.
3. Untuk mengetahui sumber– sumber pembiayaan pendidikan.
4. Untuk mengetahui perencanaan anggaran dan belanja lembaga pendidikan.
5. Untuk mengetahui pelaksanaan anggaran pendidikan.
6. Untuk mengetahui pengawasaan pembiayaan pendidikan.
BAB II

PEMBAHASANA

A. PENGERTIAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Pembiayaan adalah kemampuan interval sistem pendidikan untukmengelola dana-dana


pendidikan secara efisien.Pembiayaan pendidikanadalah sebagai nilai rupiah dari seluruh
sumber daya (input) yang digunakan untuk suatu kegiatanpen didikan.Pembiayaan
pendidikan tidak hanyamenyangkut analisa sumber,tetapi juga menggunakan dana secara
efisien.Semakin efisien sistem pendidikan itu semakin kurang pula dana yang diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuannya dan lebih banyak yang dicapai dengan anggaran yang
tersedia.

Manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan dengan


penataan sumber,penggunakan dan pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah artau
lembaga pendidikan.Kegiatan yang ada dalam manajemen pembiayaan meliputi tiga
hal,yaitu: penyusunan anggaran,pembiayaan,pemeriksaan.Manajemen keuangan adalah
sumber daya yang diterima akan dipergunakan untuk penyelenggaraan
pendidikan.Manajemenkeuangan adalah sumber daya yang diterima yang akandipergunaknun
tuk penyelenggaraan pendidikan. Manajemen keuangan dimaksudkan sebagai suatu
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.Menurut Jones (1985), manajemen keuangan
meliputi:
1. Perencanaan financial, yaitu kegiatan mengkoordinirsemua sumber dayayang tersedia
untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematiktanpa efek samping yang
merugikan.
2. Pelaksanaan (implenmentation involves accounting ),yaitu kegiatan berdasarkan
rencana yang telah dibuat.
3. Evaluasi, yaitu proses penilaian terhadap pencapaian tujuan.

B. KONSEP DASAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN


1. Konsep penganggaran

Dalam kegiatan umum keuangan, kegiatan manajemen


pembiayaan pendidikan meliputi tiga hal, yaitu: Budgeting (Penyusun Anggaran),Accounting
(Pembukuan),Auditing (Pemeriksaan).

a) Budgeting (Penyusunan Anggaran)

Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunananggaran (budget). Budget


merupakan rencana operasional
yangdinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yangdigunakan sebagai
pedoman dalam kurun waktu tertantu. Oleh karenaitu, dalam anggaran tergambar kegiatan-
kegiatan yang akandilaksanakan oleh suatu lembaga.Penyusunan anggaran merupakan
langkah-langkah positif untukmerealisasikan rencana yang telah disusun. Kegiatan ini
melibatkan pimpinan tiap-tiap unit organisasi. Pada dasarnya, penyusunan anggaran
merupakan negosiasi atau perundingan/kesepakatan
antara puncak pimpinan dengan pimpinan di bawahnya dalam menentukan besarnya alokasi b
iaya suatu penganggaran. Hasil akhir dari suatunegosiasi merupakan suatu pernyataan tentang
pengeluaran dan pendapatan yang diharapkan dari setiap sumber dana.

b) Accounting (Pembukuan)

Pengurusan ini meliputi dua hal yaitu, pertama mengurusi halyang


menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima ataumengeluarkan uang.
Pengurusan kedua menyangkut urusan tindaklanjut dari urusan pertama yaitu, menerima,
menyimpan danmengeluarkan uang. Pengurusan ini tidak menyangkut
kewenanganmenentukan, tetapi hanya melaksanakan dan dikenal dengan
istilah pengurusan bendaharawan. Bendaharawan adalah orang atau badanyang oleh Negara
diserahi tugas menerima, menyimpan danmembayar, atau menyerahkan uang atau surat-surat
berharga dan barang-barang termasuk dalam pasal 55 ICW (Indische ComptabiliteitsWet),
sehingga dengan jabatan itu mereka mempunyai kewajiban
atau pertanggungjawabaan apa yang menjadi urusannya kepada BadanPemeriksa Keuangan
(BPK).

c) Auditing (Pemeriksaan)

Auditing adalah semua kegiatan yang


menyangkut pertanggungjawaban penerimaan, penyimpanan dan pembayaran atau
penyerahan uang yang dilakukan bendaharawan kepada pihak-pihakyang berwenang. Bagi
unit-unit yang ada didalam departemen,mempertanggungjawabkan urusan ini kepada BPK
melalui departemenmasing-masing.

2. Azas-azas dalam Anggaran
a. Azas plafond, bahwa anggaran belanja yang boleh diminta tidakmelebihi jumlah
tertinggi yang telah ditentukan.
b. Azas pengeluaran berdasarkan mata anggaran, artinya
bahwa pengeluaran pembelanjaan harus didasarkan atas mata anggaran yangtelah
ditetapkan.
c. Azas tidak langsung, yaitu suatu ketentuan bahwa setiap penerimauang tidak boleh
digunakan secara langsung untuk sesuatu keperluan pengeluaran.

3. Karakteristik Pembiayaan Pendidikan
a. Biaya pendidikan selalu naik. Perhitungan pembiayaan pendidikandinyatakan dalam
satuan unit cost, yang meliputi:
1) Unit cost lengkap, yaitu perhitungan unit cost berdasarkan semuafasilitas yang
dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan.
2) Unit cost setengah lengkap, hanya memperhitungkan biayakebutuhan yang
berkenaan dengan bahan dan alat yang berangsurhabis walaupun jangka
waktunya berbeda
3) Unit cost sempit, yaitu unit cost yang diperoleh hanya denganmemperhitungkan
biaya yang langsung berhubungan denganmemperhitungkan biaya yang lain
yang berhubungan dengankegiatan belajar mengajar
b. Biaya terbesar dalam pelaksanaan pendidikan adalah biaya pada faktormanusia.
Pendidikan dapat dikatakan sebagai “human investment”,yang artinya biaya terbesar
diserap oleh tenaga manusia.
c. Unit cost pendidikan akan naik sepadan dengan tingkat sekolah
d. Unit cost pendidikan dipengaruhi oleh jenis lembaga pendidikan.Biaya untuk
sekolah kejuruan lebih besar daripada biaya untuk sekolah umum.
e. Komponen yang dibiayai dalam sistem pendidikan hampir sama dari tahun ke
tahun.

C. SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia Nomor 44


Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan pada Satuan Pendidikan
Dasaradalahsebagaiberikut:"Sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang dis
elenggarakan oleh Pemerintah dan atau pemerintah daerah yang tercantum dalam pasal 6,
sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan olehmasyarakat
adalah bantuan dari penyelenggara atau satuan pendidikan
yang bersangkutan; pungutan, dan/atau sumbangan dari peserta didik atau orangtua/walinya;
bantuan dari masyarakat di luar peserta didik atau orangtua/walinya; bantuan Pemerintah;
bantuan pemerintah daerah; bantuan pihakasing yang tidak mengikat; bantuan lembaga lain
yang tidak mengikat; hasilusaha penyelenggara atau satuan pendidikan; dan/atau sumber lain
yang sah"

Untuk terselenggaranya suatu pendidikan, diperlukan pembiayaan


yang bersumer baik dari pemerintah, orang tua, murid, masyarakat, maupuninstitusi-institusi
lainnya seperti organisasi regional maupun internasional.Pemerintah merupakan penanggung
dana terbesar diantara yang lain (sekitar70%), selanjutnya orangtua murid (sekitar 10-24%)
masyarakat (sekitar 5%)daan yang terakhir pihak lain baik yang berbentuk hibah maupun
pinjaman.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk menggali dana ke semua pihaksumber pembiayaan


pendidikan antara lain:

1. Pemerintah pusat dan daerah: mengusahakan agar alokasi untuk


sektor pendidikan diperbesar, pemanfaatan dana secara efektif dan efisien, danmengus
ahakan adanya alokasi bagi sektor pendidikan yang diambil dari pajak umum.
2. Orang tua peserta didik: menyadarkan orang tua agar mau dan tertibmembayar SPP
dan pendanaab lainnya yang diizinkan pemerintah,pemamfaat dana dari orong tua
peserta didik seefektif dan seefisien mungkin.
3. Masyarakat: mengajak dunia usaha untuk bersedia sebagai fasilitator praktik
peserta didik, menghimbau dunia usaha agar bersedia memberikandana yang lebih
besar untuk dunia pendidikan.
4. Pihak lain (institusi): mengusahakan bentuk kerja sama yang tidak salingmengikat
namun menguntungkan serta mempertimbangkan bentuk-bentuk pinjaman agar tidak
memberatkan di kemudian hari.
5. Dana hasil usaha sendiri yang halal seperti penyewaan alat, koperasi,kopma.

D. PERENCANAAN ANGGARAN DAN BELANJA LEMBAGAPENDIDIKAN

Pengertian perencanaan pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masadepan dalam


menentukan kebijakan, prioritas dan biaya pendidikan denganmempertimbangkan kenyataan-
kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi,sosial dan politik untuk mengembangkan potensi
sistem pendidikan nasional,memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh
sitem tersebut.(Sedarmayanti, 1995:49).

Bagi semua jenis sekolah, setiap tahun harus membuat perencanaananggaran yang
disebut Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya Sekolah.Tujuan penyusunan anggaran ini
di samping sebagai pedoman pengumpulandana dan pengeluarannya,juga sebagai
pembatasan dan pertanggungjawabansekolah terhadap uang-uang yang diterima. Dengan
adanya RAPBS ini makasekolah tidak dapat semuanya memungut sumbangan dari orang tua
siswa(BP3) dan sebaliknya BP3 menjadi puas mengetahui arah pengguanaan danayang
mereka berikan.

Sekolah swasta tidak terikat oleh dana pemerintah terlalu banyak. Olehkarenanya,
mereka lebih leluasa menyusun RAPBS-nya. RAPBS disusundengan melalui proses tertentu,
yang besar kecilnya didasarkan atas kebutuhan minimum setia tahun, dan perkiraan
pendapatannya berpedman pada penerimaan tahun yang lalu.

Dalam perencanaan pembiayaan, terlebih dahulu harus memahami jenis- jenis biaya


dalam istilah pembiayaan. Jenis-jenis biaya tersebut yaitu :

1. Biaya langsung (direct cost)


Merupakan biaya pendidikan yang diperoleh dan dibelanjakan olehsekolah sebagai suatu
lembaga meliputi biaya yang dikeluarkan
untuk pelaksanaan proses belajar mengajar, sarana belajar, biaya transportasi,gaji guru, baik
yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua, maupunsiswa sendiri.

2. Biaya tidak langsung (indirect cost)

Biaya tidak langsung merupakan keuntungan yang hilang (earningforgone) dalam bentuk
biaya kesempatan yang hilang yang dikorbankanoleh siswa selama belajar.Istilah lain yang
berkenaan dengan dua sisi anggaran yakni penerimaandan pengeluaran. Anggaran
penerimaan merupakan pendapatan yangdiperoleh rutin setiap tahun oleh sekolah dari
berbagai sumber resmi.Anggaran dasar pengeluaran merupakan jumlah uang yang
dibelanjakan setiapakhir tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan di sekolah.Untuk
menyusun suatu perencanaan pembiayaan atau yang biasa disebutdengan rencana anggaran,
hal-hal yang harus diperhatikan :

a) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periodeanggaran. 


b) Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa,dan barang.
c) Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab uang pada dasarnyamerupakan
pernyataan financial.
d) Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dandipergunakan
oleh instansi tertentu.
e) Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan pihak yang berwenang.
f) Melakukan revisi usulan anggarang.
g) Persetujuan revisi anggaran.
h) Pengesahan anggaran.

E. PELAKSANAAN ANGGARAN PENDIDIKAN

Dalam melaksanakan anggaran pendidikan, hal yang perlu dilakukanadalah kegiatan


membukukan atau accounting.Pembukuan mencakup dua halyaitu: pengurusan yang
menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima atau mengeluarkan uang, serta
tindak lanjutnya yaitu menerima,menyimpan dan mengeluarkan uang. Jenis pengurusan
kedua disebut juga dengan pengurusan bendaharawan.

Ada beberapa komponen yang perlu dibiayai dengan menggunakan uang dari dana
belajar. Komponen-komponen tersebut meliputi :
1. Honorium untuk pemimpin/penanggung jawab edukatif.
2. Honorium untuk sumber belajar.
3. Honorium untuk pemimpin umum lembaga diklusemas.
4. Honorium untuk pinata usaha dan pembantu-pembantunya.
5. Biaya perlengkapan dan peralatan.
6. Biaya pemeliharaan prasarana dan sarana.
7. Biaya sewa/kontrak.\
8. Dana untuk pengembangan usaha lembaga diklusemas.
9. Biaya-biaya lain untuk pengembangan dan biaya tak teduga.

Selain itu terdapat usaha-usaha yang bersifat pengabdian terhadap masyarakat yang
menbutuhkan dana, kegiatan itu antara lain :

1. Pemberian keringanan uang kursus bagi warga belajar yang kurangmampu.


2. Usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan mengajar tenaga sumber belajar
3. Kegiatan-kegiatan yang bersifat pengabdian bagi kepentingan masyarakat sekitar.
4. Kesediaan mengelola kejar usaha atau magang diklusemas.

Strategi suatu lembaga pendidikan secara administrasi


dengan bagaimana seseorang memimpin melakukan upaya pengelolaan sumber dayadan
sumber biaya yang terdapat di lingkungan suatu lembaga.
Pengelola pendidikan harus mampu sebaik mungkin mencari pemasukan keuangan gunamem
enuhi kebutuhan dalam pendanaan pendidikan.

Strategi tersebut diatas dapat direalisasikan melalui penyelenggaraan berbagai


kegiatan seperti:

1) Melakukan analisis internal dan eksternal terhadap potensi sumber dana,


2) Mengidentifikasi, mengelompokan dan memperkirakan sumber-sumber dana
yang dapat digali dan dikembangkan,
3) Menetapkan sumber dana melalui musyawarah dengan orangtua pesertadidik
pada tahun ajaran
4) Menggalang partisipasi masyarakat melalui komite sekolah
5) Menyelenggarakan olahraga dan kesenian peserta didik untukmengumpulkan
dana dengan memanfaatkan fasilitas sekolah.

F. PENGAWASAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
1. Pengawasan
Untuk menjamin suatu kegiatan tidak menyimpang dari rencana,tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan, maka diperlukan pengawasanyang berkesinambungan.
Pengawasan sebagai salah satu aspek
yang penting dalam pelaksanaan rencana. Pengawasan ini merupakan suatuupaya agar
pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai dengan yangdirencanakan. Pengawasan
dilakukan untuk mencegah penyimpangankeuangan dan mengoreksi kesalahan
pencatatan yang mungkin terjadi.Pengawasan dapat secara internal maupun internal,
dapat pula dilakukansecara struktural maupun fungsional yang mencakup
pemeriksaan, pembinaan dan evaluasI
2. Pengendalian
Dalam rangkaian kegiatan perencanaan, pengendalian merupakansalah satu langkah
yang dilakukan sebagai upaya memastikan
kegiatan program yang telah direncanakan. Melalui pengendalian dapatdiidentifikasik
an kemajuan, perkembangan, hambatan dan penyimpanganyang timbul agar dapat
diminimalisir. pengendalian merupakan
langkah penting dalam upaya memastikan terselenggaranya kegiatan pengelolaan bias
a sesuai dengan aturan kebijakan yang telah dilakukan. Pengendalian cenderung
dilakukan pimpinan atau atasan langsung sebagai upaya kreatifdan antisipatif
terhadap pelaksanaan tugas pengelola.
3. Pemeriksaan dalam Pembayaran
Pengelolaan biaya menyangkut penggunaan sejumlah dana yangdiamanatkan untuk
membiayai program dan kegiatan. Setiap kegiatanyang dilakukan oleh pengelola
harus dapat dipertanggungjawabkan, baik pertanggungjawaban program maupun
dana yang digunakan. Oleh karenaitu, pengelolaan biaya harus bersifat
akuntabel.Menurut Nanang Fatah, pengawasan pembayaran pendidikan
bertujuanuntuk mengukur, membandingkan, menilai alokasi biaya dan
tingkat penggunaannya. Secara sederhana proses pengawasan terdiri dari :
a) Memantau (monitoring) 
b) Menilai
c) Malampirkan hasil temuan, baik pada kinerja aktual maupun hasilnya
Langkah atau tahapan yang harus dilakukan dalam proses pengawasan adalahsebagai
berikut:
a) Penetapan standar atau patokan, baik berupa ukuran kuantitas, kualitas, biaya
maupun waktu.
b) Mengukur dan membandingkan antara kenyataan yang sebenarnyadengan
standar yang telah ditetapkan.
c) Menentukan tindak perbaikan atau koreksi yang kemudian menjadimateri
rekomendasi.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan
dengan penataan sumber penggunaan dan pertanggungjawabandana pendidikan di
sekolah atau lembaga pendidikan.
2. Dalam kegiatan umum keuangan, kegiatan manajemen
pembiayaan pendidikan meliputi tiga hal, yaitu: Budgeting (Penyusunan Anggaran),A
ccounting (Pembukuan), Auditing (Pemeriksaan).
3. Sumber-sumber pembiayan pendidikan di sekolah menurut (Amirin,
2013:92) dikategorikan menjadi lima yaitu :
 Anggaran rutin dan APBN (anggaran pembangunan)
 Dana penunjang pendidikan (DPP)
 Bantuan/sumbangan dari BP3
 Sumbangan dari pemerintah daerah setempat (kalau ada)
 Bantuan lain-lain
4. Pembukuan mencakup dua hal yaitu: pengurusan yang menyangkutkewenangan
menentukan kebijakan menerima atau mengeluarkan uang,serta tindak lanjutnya,
yakni menerima, menyimpan dan mengeluarkanuang.
5. Kegiatan pengawasan pembiayaan dikenal dengan istilah auditing yaitukegiatan yang
berkenaan dengan kegiatan
pertanggungjawaban penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran atau penyerahan ua
ng yangdilakukan bendaharawan kepada pihak-pihak yang berwenang.

B. SARAN

Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih


sangat banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangatmengharapka
n kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akandatang menjadi lebih baik lagi.
Kami harap makalah ini bisa bermanfaat bagikita semua serta menambah pengetahuan kita.

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, M. Tatang, dkk. 2013. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.

Dosen, Tim AP. 2010.Manajemen Pendidikan.Yogyakarta : UNY Press.

RosdakaryaSubroto, Suryo, B. 2004.Manajemen  Pendidikan di Sekolah.Jakarta : PT Rineka


Cipta

Sukirman, Hartati, dkk. 2009.Administrasi dan Supervisi Pendidika.Yogyakarta:UNY Press

Anda mungkin juga menyukai