DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU
Dra.Hj.Marintan Lubis, MA
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................................................................. 1
BAB II .............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian ayat makiyyah dan madaniyah ................................................................................ 2
2.2 Dasar klasifikasi ayat makkiyah dan madaniyah ....................................................................... 2
2.3 Ciri-ciri khusus ayat-ayat makkiyah ......................................................................................... 4
2.4 Ciri-ciri khusus ayat-ayat madaniyah ....................................................................................... 4
2.5 PERSOALAN DISEKITAR KONSEP MAKKIYAH DAN MADANIYYAH ......................... 5
BAB 3 ............................................................................................................................................... 7
PENUTUPAN ................................................................................................................................... 7
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................................... 7
3.2 saran ........................................................................................................................................ 8
Daftar Pustaka ................................................................................................................................... 9
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Mempelajari Al-Qur’an merupakan hal wajib bagi umat Islam. Dalam kita
mempelajari tentang Al-Qur’an tentu tidak akan terlepas dari mempelajari sejarah ilmu Al-
Qur’an itu sendiri. Pengetahuan tentang sejarah ilmu Al-Quran tentu juga akan mencakup
pembahasan mengenai tahap-tahap Al-Qur’an itu diturunkan. Dalam kita mempelajari
tentang tahap-tahap Al-Qur’an diturunkan, tentu akan membuat kita mengenal istilah
“makiyyah” dan “madaniyyah”.
Istilah makkiyah dan madaniyah dalam Ulumul Qur’an menjadi penting untuk kita
pelajari. Karena dengan mengetahui tentang makkiyah dan madaniyah dalam Ulumul Qur’an,
maka secara tidak langsung kita dapat memperdalam ilmu tentang Al-Qur’an khusunya pada
tahapan-tahapan Al-Qur’an diturunkan.
Oleh sebab itu, pada pembahasan makalah ini, kita akan membahas tentang makkiyah dan
madaniyah, mulai dari pengertian, dasar klasifikasi ,ciri-ciri hingga persoalan di sekitar
konsep makkiyah dan madaniyah.
Berdasarkan rumusan masalah dan tema pembahasan yang menjadi fokus kajian,
tujuan dari penelitian ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui pengertian dari makkiyah dan madaniyah
2. Untuk mengetahui dasar pengklasifikasian surat-surat dalam Al-Qur’an
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri ayat makkiyah
4. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri ayat madaniyah
5. Untuk mengetahui hal-hal yang diperselisikan para ulama
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ayat makiyyah dan madaniyah
Kata Makki dan Madani atau yang umum disebut dengan Makkiyah dan Madaniyyah
adalah salah satu dari keterangan ayat atau surat yang ada di dalam Al-Qur'an. Makki dan
Madani atau Makkiyah dan Madaniyah adalah salah satunya disiplin ilmu Al-Qur'an yang
membicarakan dua masa penting mengenai turunnya ayat atau surat dalam Al-Qur'an dan
dalam menetapkan ayat-ayat atau surat mana yang terhitung Makkiyah dan mana yang
termasuk Madaniyah terhadap sejumlah teori yang sudah dikemukakan oleh para ulama
Setidaknya ada tiga pendapat mengenai definisi tentang makiyyah dan madaniyyah.
Pertama, Definisi yang menitikberatkan unsur waktu.
makiyyah adalah ayat atau surah yang turun sebelum hijrah Rasulullah Saw ke Madinah
walaupun turun bukan di Mekkah. Sedangkan madaniyyah adalah ayat atau surah yang turun
setelah hijrah walaupun turunnya di Mekkah.
Kedua, Definisi yang memerhatikan unsur tempat
makiyyah adalah ayat atau surah yang turun di Mekkah walaupun turunnya setelah hijrah,
sedangkan madaniyyah adalah ayat atau surah yang turun di Madinah. Wilayah yang
termasuk Mekkah antara lain Mina, Arafat dan Hudaybiyah. Sedang wilayah yang termasuk
Madinah di antaranya Badr, Uhud dan Sal’.
Definisi kedua ini memiliki kelemahan; ia tidak dapat menampung ayat yang turun bukan
di Mekkah dan sekitarnya dan bukan pula di Madinah dan sekitarnya.
Ketiga, Definisi ketiga ini memerhatikan unsur mukhâthab (siapa yang
diseru).makiyyah adalah ayat atau surah yang isi kandungannya ditujukan untuk penduduk
Mekkah, sedangkan madaniyyah adalah ayat atau surah yang isi kandungannya ditujukan
untuk penduduk Madinah.
2
8. Al-Ahzab 18. At-Thalaq
9. Muhammad 19. At-Tahrim
10. Al-Fath 20. An-Nashr
Dan yang diperselisihkan Makkiyah atau Madaniyah nya terdapat 12 surat. Berikut 12 surat yang
diperselisihkan Makkiyah atau Madaniyah nya :
1. Al-Fatihah
2. Ar-Ra'd
3. Ar-Rahman
4. As-Shaff
5. At-Taghabun
6. Al-Muthaffifin
7. Al-Qadr
8. Al-Bayyinah
9. Az-Zalzalah
3
10. Al-Ikhlash
11. Al-Falaq
12. An-Nas
4
Q.S.al-Fath, Q.S.al- Hujurat , dan sebagainya)
10. Berisi nida’ ﻳَﺂأ َﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠﺬﻳْﻦ آ َﻣﻨُـْﻮا
11. Kebanyakan ayat dan surahnya panjang
12. Setiap surah yang berisi kewajiban atau had.
Secara kronologis periode turunnya Al Quran dibagi menjadi dua, yaitu periode
Makkah (makkiyah) dan periode Madinah (Madaniyyah). Pembagian seperti ini didasarkan
atas dua parameter yaitu, tempat (al-makan) dan waktu (al-zaman). Menurut Abdullahi
Ahmed An-Na’im,pesan yang terkandung dalam ayat-ayat Makkiyah merupakan pesan Islam
yang abadi dan fundamental, yang menekankan martabat yang inheren pada seluruh umat
manusia, tanpa membedakan jenis kelamin (gender), keyakinan agama, dan ras. Pesan-pesan
ini ditandai dengan persamaan antara laki-laki dan perempuan dan kebebasan penuh untuk
memilih dalam beragama dan keimanan, prins. signifikan antara pesan Makkah dan pesan
Madinah. Nabi diperintahkan oleh al- Qur’an untuk menyebarkan Islam di Makkah dengan
cara damai dan tertutup, sesuai dengan kebebasan penuh untuk memilih, misalnya dalam QS.
an- Nahl[16]:125, dan QS. al-Kahfi[18]:29. Substansi dari pesan Makkah menekankan pada
nilai-nilai keadilan dan persamaan yang fundamental dan martabat yang melekat pada
seluruh manusia. Sebagai contoh, al-Qur’an selama periode Makkah selau menyapa seluruh
manusia,menggunakan kata-kata seperti; “Wahai manusia” dan “wahai anak Adam”.
Sedangkan pesan Madinah mulai membedakan antara laki-laki dan perempuan, umat Islam
dan non-muslim, dalam status hukum dan hak mereka di depan hukum. Semua ayat yang
menjadi dasar diskriminasi terhadap perempuan dan non-muslim merupakan ayat-ayat
Madinah. Sebagai contoh, al-Qur’an surat ke empat yang dikenal sebagai surat an- Nisa
(surat tentang perempuan), berisi aturan-aturan yang lebih rinci tentang perkawinan,
perceraian, waris dan semacamnya dengan pengaruh diskriminasinya terhadap perempuan,
diwahyukan selama masa Madinah.
Tumpang tindih antara periode Makkah dan Madinah, lebih mengantarkan pada satu
pemahaman tentang perubahan gradual ketimbang perubahan yang cepat dalam isi pesan
tersebut. Sebagai hasil dari peralihan isi pesan dan metode seruanya, beberapa orang berpura-
pura masuk Islam tanpa keyakinan murni yang mendalam. Fenomena ini sebagian besar
secara jelas ditunjukan oleh acuan al-Qur’an yang berulang-ulang pada kalimat al-munafiqun
(kaum munafik) dalam wahyu Madinah, sedangkan dalam wahyu Makkah tidak ada ayat
semacam itu. Dengan berkurangnya tingkat atau bentuk kekerasan selama periode Makkah,
orang memiliki kebebasan penuh untuk memeluk Islam atau menolaknya. Dengan hilangnya
tingkat kebebasan secara gradual selama
periode Madinah, banyak orang kafir menunjukkan iman pada tampak luarnya untuk
menghindarkan akibat negative(menyelamatkan diri) bila mereka menampakkan kekafiranya.
Adapun 12 surat yang diperselisihkan, diuraikan oleh As-Suyuthi dalam al-Itqan nya sebagai berikut :
1. al-Fatihah
Kebanyakan Ulama mengatakan bahwa surat Al-Fatihah masuk dalam kategori Makkiyah. Diperkuat
dalam kitab Shahih al-Bukhari. Sementara menurut Mujahid, surat al-Fatihah masuk dalam kategori
5
Madaniyah.
2. ar-Ra'd
Dari Mujahid dari Ibn Abbas dari Ali, dikatakan bahwa surat Ar-Ra'd ini masuk dalam kategori
Makkiyah. Sedangkan dalam at-Thabari mengatakan bahwa surat Ar-Ra'd ini masuk dalam kategori
Madaniyah.
3. ar-Rahman
Jumhur Ulama berpendapat surat Ar-Rahman merupakan surat Makkiyah dengan disandarkan pada
riwayat at-Tirmidzi dan al-Hakim.
4. as-Shaff
Yang dipilih adalah surat As-Shaff merupakan surat Madaniyah. Dengan dinisbahkan oleh Ibn al-
Faras kepada Jumhur berlandaskan riwayat al-Hakim.
5. at-Taghabun
Dikatakan bahwa surat At-Taghabun merupakan surat Madaniyyah. Dikatakan pula bahwa surat at-
Taghabun merupakan surat Makkiyah kecuali akhir ayat nya
.
6. al-Muthaffifin
Ibn al-Faras berkata bahwa surat al-Muthaffifin dikatakan surat Makkiyah karena penyebutan kata
"Asathir" dan surat al-Muthaffifin dikatakan surat Madaniyah karena penduduk Madinah dikenal
sebagai yang curang dalam takaran
7. al-Qadr
Terdapat dua pendapat. Yang paling banyak mengatakan bahwa surat al-Qadr ini merupakan surat
Makkiyah. Sementara yang mengatakan surat al-Qadr merupakan surat Madaniyah berlandaskan pada
riwayat at-Tirmidzi.
8. al-Bayyinah
Ibn al-Faras mengatakan yang paling masyhur bahwa surat al-Bayyinah ini merupakan surat
Makkiyah. Namun as-Suyuthi berpendapat bahwa surat al-Bayyinah ini merupakan surat Madaniyah
dengan landasan riwayat Ahmad.
9. az-Zalzalah
Terdapat dua pendapat. Dalam kitab al-Itqan disebutkan pendapat yang mengatakan surat as-Zalzalah
adalah surat Madaniyah berlandaskan dengan hadits riwayat Ibn Abi Hatim dari Sa'ad al-Khudri.
10. al-Ikhlash
Terdapat dua pendapat yang sama-sama kuat dan bertentangan. Namun as-Suyuthi lebih memilih
surat al-Ikhlas merupakan surat Madaniyah setelah mentarjih nya dan pendapat ini juga ia jelaskan
dalam kitab Asbabun Nuzul.
Yang dipilih adalah keduanya surat al-Mu'awwidzatain (al-Falaq dan an-Nas) merupakan
surat Madaniyah karena kedua surat ini diturunkan berkenaan dengan kisah sihir Labid ibn al-A'sham.
6
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
1. Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Makkiyah adalah keseluruhan surat
2. surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Makkah. Sementara Madaniyah adalah
semua surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Madinah. Surat-surat yang
masuk ke dalam surat Madaniyah adalah surat-surat yang turun ketika Nabi Muhammad
SAW sudah melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah
3. Menurut Manna al-Qaththan dalam kitabnya berjudul "Mabahits fi Ulum al-Quran"
mengatakan bahwa surat Madaniyah ada 20 surat, sebagai berikut ini : al-Baqarah,
,AliImran,An-Nisa,Al-Ma`idah,Al-Anfal,At-Taubah,An-Nur,Al-Ahzab,Muhammad,Al-
Fath,Al-Hujurat,Al-Hadid,Al-Mujadalah,Al-Hasyr,Al-Mumtahanah,Al-Jumu'ah,Al-
Munafiqun,At-Thalaq,At-Tahriman,An-Nashr. Sedangkan surat-surat Makkiyah terdapat 82
surat dan yang diperselisihkan Makkiyah atau Madaniyah nya terdapat 12 surat. Berikut 12 surat
yang diperselisihkan Makkiyah atau Madaniyah nya :Al-Fatihah,Ar-Ra'd,,Ar-Rahman,As-
Shaff,At-Taghabun,Al-Muthaffifin,Al-Qadr,Al-Bayyinah,Az-Zalzalah,Al-Ikhlas,Al-Falaq,An-Nas
4. Karakteristik Ayat dan Surah Makkiyah:
7
al-Ankabût yang di turunkan di Makkah. Hanya sebelas ayat pertama dari surat tersebut
yang termasuk Madaniyah dan ayat-ayat tersebut menjelaskan perihal orang-orang
munafik., dalam Q.S.an-Nisa’ , Q.S.al-Anfal, Q.S.at-Taubah, Q.S.al-Ahzab, Q.S.al-
Fath,Q.S.al-Hadid , Q.S.al-Munafiqun, Q.S.at-Tahrim.
5. Berisi hukum ibadah (Q.S.al-Baqarah, Q.S.Ali Imran,Q.S. an-Nisa’,Q.S. al-
Maidah,Q.S.al-Anfal ,Q.S.at- Taubah, Q.S.al-Hajj, Q.S. an-Nur, dan lain-lain.)
6. Berisi hukum muamalah, seperti jual-beli, sewa- menyewa, gadai, utang-piutang, dan
sebagainya (Q.S.al-Baqarah,Q.S.Ali Imran Maidah, dan lain-lain)
7. Berisi hukum munakahat, baik mengenai Nikah Cerai Rujuk (NCR), hadanah
(Q.S.al-Baqarah, Q.S.Ali Imran, Q.S.an-Nisa’, Q.S. al-Maidah, dan lain-lain)
8. Berisi hukum kemasyarakatan, kenegaraan, seperti permusyawaratan, kedisiplinan, ke-
pemimpinan, pendidikan, pergaulan dan sebagainya (Q.S.al- Baqarah, Q.S.Ali
Imran,Q.S.al-Maidah, Q.S.al-Anfal,Q.S.at-Taubah, Q.S.al-Hujurat, dan sebagainya.)
9. Berisi Dakwah kepada pemeluk Yahudi dan Nasrani (Q.S.al-Baqarah, Q.S.Ali Imran,
Q.S.al-Fath, Q.S.al- Hujurat , dan sebagainya)
10. Berisi nida’ ﻳَﺂأ َﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠﺬﻳْﻦ آ َﻣﻨُـْﻮا
11. Kebanyakan ayat dan surahnya panjang
12. Setiap surah yang berisi kewajiban atau had.
Secara kronologis periode turunnya Al Quran dibagi menjadi dua, yaitu periode Makkah
(makkiyah) dan periode Madinah (Madaniyyah). Pembagian seperti ini didasarkan atas dua
parameter yaitu, tempat (al-makan) dan waktu (al-zaman). Menurut Abdullahi Ahmed An-
Na’im,pesan yang terkandung dalam ayat-ayat Makkiyah merupakan pesan Islam yang abadi
dan fundamental, yang menekankan martabat yang inheren pada seluruh umat manusia, tanpa
membedakan jenis kelamin (gender), keyakinan agama, dan ras. dan yang diperselisihkan
Makkiyah atau Madaniyah nya terdapat 12 surat. Berikut 12 surat yang diperselisihkan Makkiyah atau
Madaniyah nya :
1. al-Fatihah
2. ar-Ra'd
3. ar-Rahman
4. as-Shaff
5. at-Taghabun
6. al-Muthaffifin
7. al-Qadr
8. al-Bayyinah
9. az-Zalzalah
10. al-Ikhlash
11. al-Falaq
12. an-Nas
3.2 saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, pemakalah menyadari dalam penulisan
makalah ini banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif
demi kesempurnaan makalah ini sangat pemakalah harapkan. Berikutnya besar harapan
pemakalah semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan
pemakalah pada khususnya. Aamiin.
8
Daftar Pustaka
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.researchgate.net/pub
lication/329601450_Konsep_Makkiyah_dan_Madaniyyah_Dalam_Al-
Qur%27an_Sebuah_Analisis_Historis-
Filosofis&ved=2ahUKEwiO99fLnKbzAhXTmeYKHXWxCFgQFnoECBcQAQ&usg=AOv
Vaw2C5PD2QTKCdqeF_SlpCddA&cshid=1632988668417
https://www.khudzilkitab.com/2019/09/klasifikasi-surat-makkiyah-dan-madaniyah.html