Oleh:
Hadis Aulia : 12310322750
Nazila Afrilia : 12310323665
PEKANBARU
1445 H / 2023 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-Nya dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah Makkiyyah dan Madaniyyah. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Studi Al-Qur’an Ibu Herlina, S.Ag., M.Ag. yang telah
memberikan tugas terhadap penulis.
Penulis jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
penulis, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa diharapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
Penulis
0
DAFTAR ISI
.
KATA PENGANTAR ........................................................................................ 0
BAB I .................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .............................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
PENUTUP ........................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah pedoman bagi umat Islam. Al-Qur’an diturunkan
dalam dua periode yakni dari lauhil mahfudh ke baitul izza dan dari baitul
izza ke bumi. Pada periode ke dua Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-
angsur dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dalam periode ke dua Al-
Qur’an diturunkan dengan latar belakang yang berbeda. Dari keterangan
tersebut para ulama terdahulu membaginya menjadi dua jenis, yakni
Makiyyah dan Madaniyyah, ditinjau dari segi geografis, lafadz, sasaran dan
makna. Adapun beberapa ayat yang diperselisihkan karena ayat tersebut tidak
diturunkan di Makkah dan Madinah, melainkan ketika nabi dalam perjalanan
antara Makkah dan Madinah.
Perhatian terhadap ilmu Al-Qur'an menjadi bagian terpenting
dibandingkan ilmu yang lainnya. Termasuk yang diturunkan di Mekkah tapi
dalam kategori Madinah, atau diturunkan di Madinah tapi dalam kategori
Mekkah, dan sebagainya. Mempelajari Al-Qur'an tentu tidak akan terlepas
dari sejarah ilmu Al-Qur'an itu sendiri. Pengetahuan tentang sejarah Al-
Qur'an tentu juga akan mencakup tentang pembahasan bagaimana Al-Qur'an
itu diturunkan dan membuat kita mengenal istilah Makkiyah dan
Madaniyyah. Semua bangsa berusaha keras untuk melestarikan warisan
pemikiran dan sendi-sendi kebudayaannya.
Makkiyah dan Madaniyyah merupakan suatu disiplin ilmu Al-Qur'an
yang membahas tentang turunnya ayat Al-Qur'an. Para ulama begitu tertarik
untuk menyelidiki surat-surat maupun ayat-ayat Makki dan Madani. Mereka
meneliti Al-Qur'an ayat demi ayat dan surat demi surat untuk diterbitkan
sesuai dengan nuzulnya, dengan waktu, dan tempatnya. Meskipun terdapat
perbedaan pandangan dalam menentukan mana yang makki dan madani
dengan menyebutkan yang berbeda-beda, tetaplah bahwa konsep dasarnya
yaitu makkı dan madani
2
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Makkiyah dan Madaniyyah ?
2. Apa Perbedaan Makkiyyah dan Madaniyyah ?
3. Apa saja ciri-ciri dari Makkiyah dan Madaniyyah ?
4. Bagaimana Klasifikasi Ayat-ayat atau Surat Makkiyah dan Madaniyyah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Makkiyah dan Madaniyyah.
2. Untuk mengetahui Perbedaan Makkiyah dan Madaniyyah.
3. Untuk mengetahui Ciri-ciri Makkiyah dan Madaniyyah.
4. Untuk mengetahui Klasifikasi Ayat-ayat atau Surat Makkiyah dan
Madaniyyah.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad Badr ad-Din, Al-Burrah Fi Ulumul Qur'an, (Kairo: Darul Hadits, 2012), h. 19.
2
Ajahari, Ilmu-Ilmu Al-Qur'an, (Yogyakarta: Aswaja Presindo, 2018), h. 14.
3
3
3
Khudari Lantong, Konsep Makiyah dan Madaniyah dalam Alquran; Sebuah Analisis
Historis-Filosofis, Jurnal Potret Pemikiran, Vol. 2 No.1, 2016, h. 4.
4
As-Suyuthi, Al-Itqon Fi Ulum Al-Qur'an, (Kairo: Dur Al-Turets, 2010), h. 78.
5
Abdul Djalal, Ulumul Al-Qur'an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2002), h. 168.
4
ي ْس ُجدُون ول ۥهُ ويُس ِب ُحون ۥهُۦِِ ِعباد ِته ع ْن يسْت ْك ِب ُرون ل ر ِبك ِعند ٱلذِين ِإن
Artinya: Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu
tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka
mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka
bersujud. (QS. Al-'A`raf (70): 206)
b. Ayat-ayatnya dimulai dengan kata “kalla”. Lafal ini hanya terdapat
pada separuh terakhir dari Al-Quran yang disebutkan 33 kali pada 15
surat.
ْ
ْ ِالخيْر وا ْفعلُوا رب ُك ْم دُوا ُِواعْب وا ْس ُجدُوا
اركعُوا آمنُوا الذِين أيُّها يا
ت ُ ْف ِل ُحون لعل ُك ْم
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah
kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan,
supaya kamu mendapat kemenangan. (QS. Al Hajj (22): 77)
d. Ayat-ayatnya mengandung tema kisah para Nabi dan umat-umat
terdahulu.
ور ِه ْم ِمن ءادم بنِى ِمن ربُّك أخذ وإِ ْذ ُ أنفُ ِس ِه ْم على وأ ْشهدهُ ْم يت ُه ْمِِِذُر
ِ ظ ُه
ُهذا ْنِع ُكنا ِإنا ٱ ْل ِقيم ِة ي ْوم ولُوا ُِتق أن ۛ ش ِهدْنا ۛ بلى قالُوا ۖ ِبر ِب ُك ْم أل ْست
غ ِف ِلين
2. Madaniyyah
a. Setiap surah yang membahas secara terperinci tentang hukum,
ibadah, dan interaksi sesama manusia.
ِ ارقةُ والس
ار ُق ِ َللاُِو ۗ َللاِ ِمن نكال كسبا ِبما جزاء أ ْيدِي ُهما فا ْقطعُوا والس
ح ِكيم ع ِزيز
6
Aidah Ritonga, Ilmu-ilmu Al-Qur’an, (Bandung: Cipta Pustaka Media Perintis, 2009), h. 43.
7
7
Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, (Jakarta: PT Mitra Kerjaya Indonesia, 2001), h.
57.
8
8
Ibid.
9
وي ْم ُك ُر وي ْم ُك ُرون ۚ يُ ْخ ِر ُجوك أ ْو لُوك ُِي ْقت أ ْو ِليُثْ ِبتُوك كف ُروا ٱلذِين ِبك ي ْم ُك ُر و ِإ ْذ
ُْٱلم ِك ِرين خي ُْر وٱّللُ ۖ ٱّلل
9
Anwar, Ulum Al-Quran, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 45.
10
Ma‘rifat, Sejarah Al-Qur‘an, (Jakarta: Al-Huda, 2007), h. 34.
10
ان
ِ ان هذ
ِ صمْ اختص ُموا خ ْ ت كف ُروا فالذِين ربِ ِه ْم فِي ْ ِم ْن ثِياب ل ُه ْم قُ ِطع
ِ ْالح ِمي ُم ُر ُءو ِس ِه ُم ف ْو. صه ُر
ق ِم ْن يُصبُّ نار ْ ُطو ِن ِه ْم ِفي ما ِهِِب يُ ُب
ُ و ْال ُجلُود. ام ُع ول ُه ْم
ِ حدِيد ِم ْن مق
أ ِو ٱلسما ِء ِمن ِحجارة عليْنا فأ ْم ِط ْر ِعندِك ِم ْن ٱ ْلحق هُو هذا كان ِإن ٱلل ُهم قالُوا و ِإ ْذ
أ ِليم ِبعذاب ٱئْتِنا
11
Khalil Al-Qattan, Lo.Cit.
11
اْلثْ ِم كبا ِئر ي ْجت ِنبُون الذِين ِ ْ احش ِ هُو ْالم ْغ ِفر ِة وا ِس ُع ربك إِن اللمم اِ ِإل و ْالفو
ض ِمن أ ْنشأ ُك ْم ِإ ْذ ِب ُك ْم أعْل ُمِ ون فِي أ ِجنة ِْأ ْنتُم وإِ ْذ ْاْل ْر
ِ طُ ُتُز ُّكوا فّل أُمهاتِ ُك ْم ب
اتقى ِبم ِن أعْل ُم هُو أ ْنفُس ُك ْم
12
Ika Ramadiningsih, dkk, Makkiyyah dan Madaniyyah, Jurnal Kajian Al-Qur’an dan
Tafsir, Vol. 7, No. 1, 2022, h. 48.
13
Anshori, Ulumul Quran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h. 117.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas tentang pendidik dalam pendidikan
Islam dapat kita ambil kesimpulan bahwa Dalam memaknai makkiyah dan
madaniyyah terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama hal ini terjadi
karena adanya perbedaan dalam memberikan penafsiran atas ayat-ayat Al-
Qur’an. Meskipun terjadi perbedaan dalam memberi makna makkiyyah dan
madaniyyah akan tetapi para ulama mampu memberikan kekhususan-
kekhususan yang menjadi ciri ayat makkiyyah dan madaniyyah untuk
membedakan keduanya.
Diantara ciri yang paling tampak dari ayat makkiyyah adalah ayat-
ayatnya banyak berisi tentang ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya
kepada Allah, pembuktian mengenai risalah, kebangkitan dan hari
pembalasan, hari kiamat dan keadaannya yang menakutkan, neraka dan
siksaannya, surga dan nikmatnya, argumentasi terhadap orang musyrik
dengan menggunakan bukti-bukti rasional dan ayat-ayat kauniah, disamping
itu ayat dan suratnya pendek-pendek.
Berbeda dengan ayat makkiyyah, ciri yang paling tampak dari ayat
madaniyyah ialah mulai ditetapkannya ketentuan dan hukum-hukum Islam
karena pada saat itu bangunan Islam telah kokoh sehingga umat Islam akan
lebih mudah menerima apa yang datang dari Islam, dan ayat serta suratnya
lebih panjang dibanding dengan ayat makkiyyah.
B. Saran
Demikian uraian makalah ini yang dapat penulis sampaikan, semoga
dapat diambil manfaatnya. penulis sangat menyadari tentunya masih banyak
kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan
makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ika Ramadiningsih, dkk. (2022). Makkiyyah dan Madaniyyah. Jurnal Kajian Al-
Qur’an dan Tafsir. Vol. 7. No. 1.