Dosen pembimbing :
Disusun oleh :
Iriska Lampudunyo
M.Aqil Abdulhaqq
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, taufiq, sertahidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makkiyah dan Madaniyah”.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dan
juga kami ucapkan terima kasih kepada Bapak H Mufti Labib, Lc .MCL. selaku dosen mata kuliah
Studi Al-Qur’an UINSA yang telah memberikan tugas ini.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita terhadap
Makkiyah dan Madaniyah. Oleh sebab itu penting bagi kami adanya kritik,saran, dan usulan untuk
memperbaiki makalah yang kami buat diwaktu yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami dengan mudah bagi siapapun yangmembacanya dan
juga dapat berguna bagi kami pribadi. Demikian yang dapat kamisampaikan. Mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG…………………………………….............................................….. 4
C.TUJUAN ...................................................................................................... 5
Al-Makkiyah ……………………………………….………..............................................…... 9
Al-Madaniyah……………………………………………..............................................…….. 10
A.KESIMPULAN ............................................................................................ 12
B. SARAN ....................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan dan dinamika turunnya wahyu terdapat berbagaiistilah-istilah yang muncul dalam
pengkajian atau studi al-Qur’an. Salah satunya ialah istilah Makki dan Madani yang tak lain juga disebut dengan
Makkiyah dan Madaniyah. Kedua kata tersebut di ambil dari dua nama kota besar di Jazirah Arabyaitu kota Makkah
dan kota Madinah. Kata Makki dan Madani atau yang biasadisebut dengan Makkiyah dan Madaniyah merupakan salah
satu dari penjelasan jenisayat-ayat / surah-surah yang ada dalam al-Qur’an.
Makki dan Madani atau Makkiyah dan Madaniyah merupakan salah satudisiplin ilmu al-Qur’an yang membahas
dua periode penting tentang turunnya ayatatau surah dalam al-Qur’an. Dan dalam menetapkan ayat atau surah mana
yangtermasuk Makkiyah atau Madaniyah terdapat beberapa teori yang telah dikemukakan oleh para ulama’.
Para Ulama’ mengemukakan empat prerspektif dalam mendefinisikan terminology Makkiyah dan Madaniyah.
Keempat perspektif itu adalah Masa turun( zaman an-nuzul ), tempat turun (makan an-nuzul ), obyek pembicaraan
(mukhatab maudu’ ).
Dalam perspektif masa dan tema pembicaraan turun, para ulama’ mendefinisikan bahwa Makkiyah ialah ayat-
ayat yang diturunkan sebelum Rasulullah Saw hijrah ke Madinah,meskipun bukan turun di Mekkah. Sedangkan
Madaniyyah adalah ayat-ayat yangditurunkan sesudah Rasulullah Saw hijrah ke Madinah, walaupun turun di Mekkah
atau Arafah.
Dalam perspektif tempat turun, didefinisikan bahwa Makkiyah ialah ayat-ayatyang diturunkan di Mekkah dan
sekitarnya. Sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayatyang diturunkan di Madinah dan sekitarnya. Namun dari perspektif
tersebut terdapatkelemahan dalam pendefinisiannya karena ada ayat-ayat tertentu yang tidak diturunkan di Mekkah
dan Madinah ataupun sekitarnya, seperti Surah Az-Zukhruf [43]:45 yang diturunkan di Baitul Muqaddas, Surah At-
Taubah [9]: 42 yang diturunkan di Tabuk. Sehingga jika melihat definisi dari perspektif tempat turun maka ayat-
ayattersebut tidak dapat di kategorikan kedalam surah Makkiyah atau Madaniyah.
Di sisi lain, dalam perspektif obyek pembicaraan didefinisikan bahwa Makkiyah adalah ayat-ayat yang
menjadi khitab bagi orang-orang Mekkah, sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang menjadi khitab bagi orang-
orang Madinah. Definisitersebut dirumuskan oleh para ulama’ berdasarkan atas asumsi bahwa banyak ayat-ayat al-
Qur’an yang dimulai dengan“yaaayyuhaa an-naas” yang menjadi criteria Makkiyah, dan ungkapan “yaaayyuhaa al
-lazina” yang menjadi kriteria Madaniyah.
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
4.Untuk mengetahui bagaimana pengelompokan surah Al-Qur’an berdasarkan teori Makkiyah dan
Madaniyah.
5.Untuk mengetahui ciri-ciri yang terdapat dalam surah atau ayat-ayat Al-Makkiyah
6.Untuk mengetahui ciri-ciri yang terdapat dalam surah atau ayat-ayat Al-Madaniyah
7.Untuk mengetahui kegunaan studi Makkiyah dan Madaniyah dalam penafsiran Al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Makkiyah dan Madaniyyah
1.Teori Geografis
Menurut teori ini, pengertian Makkiyah adalah ayat yang turun di Makkah, baikwaktu turunnya sebelum Rasulullah SAW hijrah
maupun sesudahnya. Sedangkan pengertian Madaniyah adalah ayat yang turun di Madinah baik waktu turunnyasebelum Rasulullah
SAW hijrah maupun sesudahnya.¹
Namun, pada kenyataanya ada beberapa ayat Al-Qur’an yang tidak turun di wilayah Makkah ataupun Madinah, seperti tempat
turunnya Q.S At-Taubah: 42adalah di Tabuk, Q.S Az-Zukhruf: 45 di Baitul Maqdis (Palestina) pada malam Isra Mi’raj.²
Hal ini merujuk pada H.R At-Thabrani dari Abu Umamah: Rasulullah SAW bersabda; Al-Quran di turunkan di 3 tempat: Makkah,
Madinah, dan Sham. Walid berkata: Maksudnya Baitul Maqdis? Kathir Berkata; Tetapi penafsirannya di Tabuk adalah lebih baik
2. Teori Historis
Menurut teori ini, pengertian Makkiyah adalah ayat yang turun sebelumRasulullah SAW hijrah meskipun ayat tersebut turun di luar
kota Makah, semisaldi Mina, Arafah atau Hudaibiyah dan lainnya. Sedangkan pengertian Madaniyah adalah ayat yang turun sesudah
Rasulullah SAW hijrah, meskipun ayat tersebut diturunkan di Badar, Uhud, Arafah atau Makah.³
Banyak sekali yang mendukung Teori ini. Mulai dari Ulama Klasik, Modern,hingga ulama kontemporer saat ini. Adapun yang menjadi
kelebihan rumusanteori ini adalah karena mencakup keseluruhan ayat atau surah Al-Qur’an, sehingga
dapat dijadikan ketentuan dan rujukan yang memadai.Adapun Teori ini merujuk pada H.R Abu Amr Uthman bin Sa’id ad-Darimi
yang disandarkan pada Yahya bin Salam;⁴
Ayat yang diturunkan di Makkah dan ayat yang diturunkan dalam perjalananmenuju Madinah sebelum Nabi SAW tiba di Madinah,
maka ia termasuk kategoriayat Makkiyah. Dan ayat yang diturunkan kepada Nabi SAW dalam
1
perjalanannya setelah beliau tiba di Madinah, maka ia masuk kategori ayat Madaniyah.
Sedangkan kelemahannya hanya terletak pada kejanggalan beberapa ayat atau surah Al-
1
Uin Sunan Ampel ²ibid,158 ³ibid hal 159 ⁴ibid hal 160
Qur’an yang nyata-nyata turun di Makkah tetapi karena turun sesudah Hijrah, lalu ia dianggap Madaniyah. Seperti Q.S
Al-Maidah; 3, Q.S An-Nisa; 8. Ayat tersebut turun di kota Makkah sewaktu Nabi saw berada di dalam Ka’bah.⁵
3. Teori Subjektif Menurut teori ini, pengertian Makkiyah adalah ayat yang berisi pangilan kepada penduduk Mekkah
dengan panggilan “wahai manusia”, “wahai orang-orang yang
berisi panggilan kepada penduduk Madinah dengan panggilan “wahai orang-orang yang beriman”.⁶
Kelebihan teori ini ialah rumusannya dimengerti, dan lebih cepat dikenali dengan kriteria panggilan (nida, khitab) yang
khas dari keduanya tersebut. Namun, teori ini banyak kelemahan pula di antaranya: Rumusan pengertiannya tak dapat
dijadikan ketentuan, karena tak dapat mencakup seluruh ayat Al- Qur’an. Dari keseluruhan ayat Al- Qur’an yang
berjumlah 6236 ayat, hanya ada 511 ayat yang dimulai dengan panggilan (nida), dan dari 511 ayat tersebut, yang dimulai
dengan panggilan (nida) yang khas Makkiyah berjumlah 292 ayat, dan yang khas Madaniyah berjumlah 219 ayat.⁷
Selain itu, ada beberapa ayat yang dimulai dengan panggilan (nida) bukan termasuk ayat Makkiyah seperti: Q.S Al-
Baqarah: 21, Q.S An-Nisa : 1, Q.S An- Nisa: 133 4.
Makkiyah
adalah ayat yang memuat cerita umat dan para Nabi terdahulu. Sedangkan pengertian
Teori ini didasarkan pada salah satunya Riwayat Hisham dari ayahnya, Al-Hakim;⁹
Semua surah yang memuat aturan-aturan, ketentuan-ketentuan, maka ia termasuk Surah Madaniyah, dan semua surah
yang memuat tentang peristiwa masa lampau, maka ia masuk kategori Makkiyah.
Ada dua cara untuk mengenali ayat yang termasuk kategori Makkiyah dan Madniyyah.
berdasarkan kriterianya yang menonjol, kandungannya, redaksi dan uslubnya, dan lain sebagainya.¹⁰
Dalam menentukan kategori
9.Ibid, hal 16
Bila didahului dengan ayat-ayat yang turun di Makkah (sebelum hijrah), maka surah tersebut
1.Surah Makkiyah Murni Yang termasuk kategori Surah Makkiyah murni adalah surah yang berisi ayat-ayat yang
seluruhnya berstatus Makkiyah
2.Surah Madaniyah Murni Yang termasuk kategori surah Madaniyah murn adalah surah yang berisi ayat-ayat yang
seluruhnya berstatus Madaniyah
3.Surah Makkiyah yang berisi ayat Madaniyyah Yang termsuk kategori surah Makkiyah
yang berisi ayat Madaniyah adalah surah yang memuat ayat-ayat yang kebanyakan berstatus
yang berisi ayat Makkiyah adalah surah yang memuat ayat-ayat yang kebanyakan berstatus
Madaniyah, akan tetapi didalamnya juga memuat ayat-ayat Makiyyah atau ada perbedaan tentang status tersebut.
D.Pengelompokan Surah Al-Qur’an Berdasarkan Teori Makkiyah dan Madaniyyah Penulisan mushaf Al-Qur’an telah
dilakukan pada masa pemerintahan sahabat Utsman bin Affan yang didasarkan pada modifikasi Al-Qur’an melalui dua
tahap, yaitu tahap penelusuran melalui dat tulisn ayat-ayat Al-Qur’an yang mendapat legalitas dari Rasulullah SAW dan
tahap penelusuran melalui data hafalan para sahabat yang telah ditashih oleh Rasulullah SAW.¹²
Ciri-ciri Surah atau Ayat Makkiyah dan Madaniyah adalah sebagai berikut¹³:
1.Kata-kata atau Kalimat yang digunakan Surah atau ayat-ayat Al-Makkiyah memiliki ayat atau suku kata yang
pendek- pendek dan kata-kata yang digunakan dalam ayat tersebut sangat mengesankan karena penuh dengan sajak-
sajak atau syair serta ungkapan perasaan. Kalimat yang dipergunakan juga tergolong fasih dan baligh. Banyak qasam,
tasybih, dan amtsal. Gaya bahasa dalam surah atau ayat-ayat Al-Makkiyah pun juga sering kali bersifat kongkrit
maupun realitis materialis. Dan juga di dalam setiap surah atau ayat-ayat AL-Makkiyah terdapat lafadz
2.Kandungan atau Isi Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah banyak berisikikan tentang
ajakan untuk bertauhid, beribadah kepada Allah SWT, serta meninggalkan segala bentuk peribadatan kepada yang
selain Allah SWT. Ayat-ayat Al-Makkiyah juga mengisahkan tentang para nabi dan kehidupan umat-umat terdahulu,
pembuktian tentang risalah Allah SWT, kebenaran akan adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan, kedatangan
hari kiamat dan segala keringanannya, penjelasan tentang surga dan segala kenikmatannya, serta neraka dan segala
siksaannya. Dan juga berisikan tentang argumentasi yang ditujukan untuk orang-orang musyrik yaitu dengan
mempergunakan bukti-bukti rasional serta ayat-ayat kauniyah.
1.Kata-kata atau Kalimat yang digunakan Ayat atau surah-surah yang menandakan A-Madaniyah menggunakan kata-
kata atau kalimat yang bermakna mendalam, kuat, dan juga kokoh. Kata-kata atau kalimat dalam surah Al-Madaniyah
juga menggunakan kalimat-kalimat ushul serta ungkapan-ungkapan syariah. Serta dalam surat atau ayat-ayat tersebut
terkandung seruan “Yaa Ayyuhalladzina aamanuu ” dan identik dengan ayat yang panjang-panjang dengan
menggunakan gaya bahasa yang dapat menjelaskan tujuan dari ayat tersebut serta dapat memantapkan syariat.
2.Kandungan dan Isi Di dalam surah atau ayat-ayat Al-Madaniyah mengandung kewajiban bagi setiap makhluk serta
sanksi-sanksinya, seperti; perintah untuk beribadah serta beramal sholeh, perintah untuk berjihad, perintah kepada ahli
kitab untuk masuk islam, perintah unutk berdakwah, dsb. Dan juga di dalam surah-surah Al-Madaniyah disebutkan
tentang orang-orang munafik, kecuali dalam QS. Al-Ankabut serta di dalam surah Al-Madaniyah terdapat dialog yang
terjadi dengan para ahli kitab yang berisi tentang hukum dan perundang-undangan.
(domisilinya) dan ayat yang turun pada waktu Nabi sedang dalam bepergian atau perjalanan; ayat-ayat yang turun pada
malam hari dan siang
hari; dan ayat-ayat yang turun pada musim panas dan musim dingin dan sebagainya.
14.Supiana dan M. Karman, Ulumul Qur’an, (Bandung, Pustaka Islamika:2002), Cet. 1, hlm. 103-104.
13. Rosihan Anwar, Ulum Al- Qur’an, (Bandung, Pustaka Setia:2008), hlm. 113.
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN
merupakan suatu kajian yang membedakan fase penting yang memiliki andil dalam membentuk teks, baik dalam
tataran maupun dalam struktur. Sehingga dapat membuktikan bahwa teks merupakan hasil dari interaksinya dengan
realitas yang
dinamis-historis.
(Teori Geografis).
(Teori Historis).
(Teori Subjektif).
d.Teori
3.Ada dua cara untuk mengenali ayat dan surah yang termasuk dalam kategori Makkiyah dan
Madaniyah; yaitu cara sima’iy dan qiyasiy. Dan dalam menentukan suatu surah masuk dalam kategori Makkiyah dan
Madaniyah menurut cara qiyasiy ada dua yaitu:
a.Dasar Aghlabiyah
(mayoritas)
b.Dasar Tabi’iyah
(kontinuitas)
4.Ada empat macam kategori surah dalam Al Qur’an menurut per spektif Makkiyah dan Madaniyah, yaitu:
DAFTAR PUSTAKA