Oleh:
Kelompok V : 1. Jusmang ( 90300123134 )
2. Nabilah ( 90300123022 )
3. Nur Alfira. H ( 90300123095 )
Kelas : IE C
Bismillaahirrahmaanirrohiim,
Puji syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-
Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada halangan apapun sesuai dengan
waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Ilmu
Al Qur’an. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya, khususnya
bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca semoga dengan adanya makalh ini
para pembaca lebih terpacu untuk mengembangkan potensi diri yang ada. Aamiin.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyyah ............................................................... 2
B. Ciri-Ciri Makkiyah dan Madaniyyah ................................................................... 4
C. Cara Mengetahui Makkiyah dan Madaniyyah ..................................................... 5
D. Pembagian Surah-Surah Makkiyah dan Madaniyyah ......................................... 6
E. Urgensi Mengetahui Makkiyah dan Madaniyyah ................................................ 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ulama dan ahli tafsir terdahulu memberikan perhatian yang besar terhadap
penyelidikan surat-surat Al-Qur’an, mereka meneliti Al-Qur’an ayat demi ayat, surat
demi surat untuk di susun sesuai dengan nuzulnya dengan memperhatikan waktu, tempat
dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkannya sesuai dengan waktu,
tempat dan pola kalimatnya juga. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang
memberikan kepada peneliti objektif, gambaran mengenai penyelidikan ilmiah tentang
Ilmu Makki dan Madani.
Untuk lebih jelasnya dalam makalah ini akan di terangkan Ihwal Makki dan Madani yang
sekarang sudah menjadi disiplin Ulumul Qur’an yang berdiri sendiri, sebagai salah satu
cabang dari Ulumul Qur’an secara Mudawwan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat dibuat perumusan
masalah sebagai berikut;
a. Apa pengertian Makki dan Madani?
b. Bagaimana ciri-ciri Makki dan Madani?
c. Bagaimana bagaimana cara mengetahui Makki dan Madani?
d. Apa saja pembagian surah-surah Makki dan Madani?
e. Bagaimana urgensi mengetahui Makki dan Madani?
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Kelebihan teori ini adalah rumusannya di mengerti,dan lebih cepat dikenali dengan
kriteria panggilan (nida’,khitab) yang khas dari keduanya tersebut. Namun teori ini
banyak, kelemahan diantaranya:
a) Rumusan pengertiannya tak dapat dijadikan ketentuan, kerena tak dapat
mencakup seluruh ayat Al-qur’an.
b) Rumusan kriteriannya juga tidak dapat berlaku secara menyeluruh. Karena
ada beberapa ayat yang dimulai dengan panggilan (nida) bukan termasuk ayat
Makkiyah. Seperti QS.An-Nisa:1 dan An-Nisa;133.
c) Ada pula beberapa ayat yang di mulai dengan panggilan (nida,khitab) tapi
bukan tergolong ayat Madaniyah, tetapi ayat Makkiyah,misalnya dalam QS.
Al – hajj:77.
3. Teori Historis (Mulahadhotu Zaman Annuzul)
Makiyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan sebelum hijrah Nabi
Muhammad SAW ke madinah, meskipun turunnya ayat diluar kota makkah. Sedangkan
madaniyah adalah ayat–ayat Al-Qur’an yang turun setelah hijrahnya Nabi Muhammad
SAW ke Madinah Meskipun turunya di makkah dan sekirarnya.
Kelebihan teori ini adalah karena mencakup keseluruhan ayat atau surah Al-Qur’an
sehingga dapat di jadikan ketentuan dan rujukan yang menandai. Ssedangkan
kelemahannya hanya terletak pada keganjalan pada beberapa ayat atau surah Al-Qur’an
yang nyata-nyata turun di Makkah,tetapi karena turun sesudah hijrah, lalu ia di anggap
Madaniyah. Seperti QS. Al-Maidah: 3, yang mana ayat tersebut turun pada hari jum’at,di
arafah pada waktu Rasulullah Saw. Dan Masyarakat muslim sedang wukuf. Demikian
juga dengan QS. An-nisa: 8, yang mana ayat tersebut turun di Tengah kota Makkah
sewaktu Nabi Muhammad Saw. Berada di dalam ka’bah.
4. Teori Content Analysis (Mulahadhotu Maa Tadhomananna) Makkiyah adalah ayat-ayat
yang berisi cerita–cerita umat dan para nabi atau rasul dahulu. Sedangkan madaniyah
adalah ayat-ayat yang berisi hukum hudud, faraid, dan sebagainya.
Kelebihan teori ini adalah bahwa kriterianya jelas, sehingga mudah dipahami, sebab
gampang dilihat antara lain: dari tanda-tanda tertentu. Sedangkan kelemahan teori ini
adalah dari sisi pelaksanaan pembedaan antara Makkiyah dan Madaniyah yang tidak
prastis, Karena harus mempelajari isi yang terkandung di dalam ayat atau Al-Qur’an.
3
B. Ciri-Ciri Makkiyah dan Madaniyah
1. Ciri-Ciri Makki (Makiyyaah)
4
c. Setiap surat yang menjelaskan hal ihwal orang-orang munafik termasuk
Madaniyyah, kecuali surat Al-Ankabut yang di nuzulkan di Makkah. Hanya
sebelas ayat pertama dari surat tersebut yang termasuk Madaniyyah dan ayat-
ayat tersebut menjelaskan perihal orang-orang munafik.
d. Menjelaskan hukum-hukum amaliyyah dalam masalah ibadah dan muamalah,
seperti shalat, zakat, puasa, haji, qisas, talak, jual beli, riba, dan lain-lain.
e. Sebagian surat-suratnya panjang-panjang, sebagian ayat-ayatnya panjang-
panjang dan gaya bahasanya cukup jelas dalam menerangkan hukum-hukum
agama.
Para ulama menetapkan ada 3 metode untuk menentukan ayat Makkiyah dan
Madaniyah dalam Al-Qur’an berdasarkan Riwayat para sahabat, yaitu:
5
adalah surat Al-Qur’an yang di dalamnya ada ayat yang diawali dengan
kalimat “Wahai orang-orang beriman”.
Al-Qur’an memiliki total 114 surah dan dari 114 surah tersebut, yang bisa
disepakati klasifikasi Makkiyah dan Madaniyyah ada 102 surah dengan rincian : 20
surah Makkiyah dan 82 surah Madaniyyah. Diantaranya adalah:
a) Surah Makkiyah
b) Surah Madaniyyah
Al-Baqarah, Al-Imran, An-Nisa, Al-Maidah, Al-anfal, At-Taubah, an-Nuur,Al-
Ahzab, Muhammad, Al-Fath, Al-Hujurat, Al-Hadid, Al-Mujadalah, Al-Hasyr,Al-
Mumtahanah, Al-Jumu’ah, Al-Munafiqun, Ath-Thalaq, At-Tahrim, An-Nashr.
Dan ada pula surah yang di perselisihkan dengan jumlah 12 surah, Diantaranya:
Hasil penetapan klasifikasi Makiyyah dan Madaniyyah pada 12 surah yang di perselisihkan,
Sebagai berikut:
6
3. Ar-Rahman termaksud Makkiyah
4. As-Shaff termaksud Madaniyyah
5. At- Taghabun termaksud Madaniyyah
6. Al- Muthaffifin termaksud Makkiyah
7. Al- Qadr termaksud Makkiyah
8. Al-Bayyinah termaksud Madaniyyah
9. Al-Zalzalah termaksud Madaniyyah
10. Al- Ikhlas termaksud Makkiyah
11. Al-Falaq termaksud Madaniyyah
12. An-Naas termaksud Madaniyyah
Dapat membantu dalam memahami Al-Qur’an, dapat memahami gaya Bahasa Al-
Qur’an dan memanfaatkannya sebagain pedoman bagi langkah-langkah dakwa, dapat
memberikan informasi tentang sirah kenabian,dapat mengetahui nasikh dan Mansukh ,dapat
mengetahui Sejarah pensyari’atan dan proses penurunan yang berkepanjangan-angsur,serta
dapat memperkuat keyakinan umat islam tentang otensitas dan orisinalitas Al-Qur’an.
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pengetahuan tentang ayat-ayat Makkah dan Madinah merupakan bagian yang
terpenting dalam‘Ulum Qur’an. Hal ini bukan saja merupakan kepentingan kesejarahan
melainkan juga untuk memahami dan menafsirkan ayat-ayat yang bersangkutan.
Sebagaian surat di dalam Al-Qur’an berisi ayat-ayat dari kedua periode tersebut yaitu
Makki dan Madani.
Definisi Makki dan Madani oleh para ahli tafsir meliputi berdasarkan:
1. Teori Geografi (Mulahadhotu Makan Annuzul)
2. Teori Subjektif (Mulahadhotu Mukhothobin)
3. Teori Historis (Mulahadhotu Zaman Annuzul)
4. Teori Content Analysis (Mulahadhotu Maa Tadhomananna).
Adapun kegunaan mempelajari Ilmu ini antara lain agar dapat membedakan ayat-
ayat nasikh dan mansukh, mengetahui ciri khas gaya bahasa Makiyyah dan Madaniyyah
dalam Al-Qur’an. Dan untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al-Qur’an, sebab
pengetahuan mengenai tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan
menafsirkannya dengan tafsiran yang benar, sekalipun yang menjadi pegangan adalah
pengertian umum lafadz, bukan sebab yang khusus.
8
DAFTAR PUSTAKA
Jalal, Abdul. 2000, Ulumul Qur’an, Surabaya; Dunia Ilmu. Rosihon. Anwar, Prof. Dr. M.Ag.
2013, Ulum Al-Qur’an, Bandung; Pustaka Setia.
Shihab, Quraish. 2008. Seajarah dan Ulum Qur’an. Jakarta; Pustaka Firdaus.