Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SURAH MAKIYAH DAN MADANIYAH

Dosen Pembimbingn :
Erma Sauva Asvia, S.Th.I, M.Ag.

Disusun Oleh:

1. Majalifah NIM 2022110917

2. ………………….. NIM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................


A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah............................................... 3
B. Ciri-ciri Ayat Makkiyah dan Madaniyah.......................................... 5
C. Kegunaan Mempelajari Ayat Makkiyah dan Madaniyah............... 10

BAB III PENUTUP


A. Simpulan ............................................................................................... 12
.....................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-qur’an merupakan firman (kalam) Allah SWT. yang diwahyukan

kepada nabi Muhammad Saw. melalui malaikat jibril dengan lafadz dan

maknanya. Al-qur’an sebagai kitabullah menempati posisi sebagai sumber

pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam. Selain itu al-qur’an juga berfungsi

sebagai petunjuk bagi umat mansia dalam mencapai kehidupan dunia dan akhirat.

Sebagai sumber ajaran Islam yang paling utama alqur’an merupakan sumber dari

segala ajaran untuk operasionalisasi ajaran Islam dan pengembangannya sesuai

dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi umat islam.

Seorang alim bernama Abu Al-Qasim Al-Nisaburiy pernah berkata.

"Ilmu-ilmu Al-Quran yang paling mulia, di antaranya adalah mengenai nuzulnya,

tempat dan urutan (ayat) yang turun di Mekah dan Madinah, ayat yang turun di

Mekah hukumnya Madaniyah, ayat yang turun di Madinah hukumnya Makkiyah,

ayat yang turun di Mekah tentang penduduk Madinah, ayat yang turun di Madinah

tentang penduduk Mekah, ayat yang turun di Madinah mirip Makkiyah, ayat yang

turun di Juhfah, ayat yang turun di Bait Al-Maqdis, ayat yang turun di Thaif, ayat

yang turun di Hudaibiyah, ayat yang turun di malam hari, ayat yang turun di siang

hari, ayat yang turun disaksikan sejumlah malaikat, ayat yang turun tanpa

disaksikan sejumlah malaikat, ayat-ayat Madaniyah di surah-surah Makkiyah,

ayat-ayat Makkiyah di surah-surah Madaniyah, ayat-ayat yang dibawa dari Mekah

ke Madinah, ayat-ayat yang dibawa dari Madinah ke Mekah, ayat-ayat yang

1
2

dibawa dari Madinah ke Habsyah, ayat-ayat yang turun secara global, ayat-ayat

yang turun berikut tafsirnya, dan ayat-ayat yang status kategorinya

diperselisihkan; sebagian mengatakan Madaniyah dan sebagian lainnya

mengatakan Makkiyah"1

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Ayat Makkiyah dan Madaniyah ?

2. Apa sajakah ciri-ciri Ayat Makkiyah dan Madaniyah ?

3. Apa kegunaan Mempelajari Ayat Makkiyah dan Madaniyah ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Ayat Makkiyah dan Madaniyah

2. Untuk mengetahui ciri-ciri Ayat Makkiyah dan Madaniyah

3. Untuk mengetahui kegunaan Mempelajari Ayat Makkiyah dan Madaniyah

1
Acep Hermawan, ‘Ulumul Quran. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2016), h.
65.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah

Studi tentang ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah sesungguhnya tidak

lebih dari memahami pengelompokan ayat-ayat Al-Qur’an berdasarkan waktu

tempat turunnya. Dalam hubungan ini, sekurang-kurangnya ada tiga versi definisi

(ta'rif) yang sering dikemukakan para pakar di bidang ini, yaitu;

1. Makkiyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang turun sebelum hijrah dan

Madaniyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang turun sesudah hijrah. Ta’rif

ini menetapkan, ayat-ayat yang turun setelah hijrah, sekalipun itu terjadi di

sekitar Mekah tetap diklasifikasikan sebagai ayat Madaniyah.

2. Makkiyah adalah ayat-ayat yang turun di Mekah sekalipun turunnya ayat

itu setelah hijrah, dan Madaniyah adalah ayat-ayat yang turun di Madinah.

Bila definisi ini diterima, mungkin ada semacam kesulitan kecil untuk

mengklasifikasikan ayat-ayat yang diterima Rasulullah Saw. ketika beliau

dalam perjalanan. Misalnya, ayat yang turun ketika Rasulullah Saw. di

Tabuk. Akan dikelompokkan ke mana ayat-ayat seperti ini?

3. Makkiyah adalah ayat-ayat yang khithab-nya ditujukan kepada penduduk

Mekah, dan Madaniyah adalah ayat-ayat yang khithab-nya ditujukan

kepada penduduk Madinah.

Ketiga definisi di atas pada dasarnya merupakan bagian dari usaha

pengklasifikasian ayat-ayat Al-Qur’an. Akan tetapi, untuk menghindari

3
4

kerancuan, kita lebih suka memilih definisi pertama. Dengan pengklasifikasian

yang teliti berdasarkan tempat dan waktu turunnya ayat akan diketahui ayat-ayat

mana saja yang turun lebih dahulu dan turun kemudian. Selanjutnya akan

diketahui pula kronologi turunnya ayat tertentu. Dari pengetahuan mengenai

Makkiyah dan Madaniyah ini sekurang-kurangnya akan didapati tiga faedah.

Pertama, mengetahui ayat-ayat mana saja yang nasikh dan ayat-ayat mana

saja yang mansukh bila terlihat adanya dua ayat yang berbeda pesan.

Kedua, bahwa makna dan pesan yang dikandung ayat tertentu sering kali

berkaitan dengan sebab tertentu pada kasus dan tempat kejadian tertentu pula.

Dengan adanya klasifikasi ini, usaha memahami ayat Al-Qur’an secara benar akan

sangat terbantu dan kekeliruan akan dapat ditekan sekecil mungkin.

Ketiga, bahwa kehidupan Rasulullah Saw. adalah uswah hasanah, suri

teladan bagi setiap mukmin. Dengan melihat ayat-ayat yang turun maupun

masyarakat mukmin yang dilakukan Al-Qur’an (masyarakat di Mekah dan

Madinah, akan diketahui pendekatan pembinaan pribadi Mekah adalah

masyarakat yang berbeda dengan Madinah, dan kondisi umat maupun kalangan

bukan Muslim setelah Rasulullah Saw. Hijrah ke Madinah berbeda dengan

keadaannya ketika sebelum Rasulullah Saw. hijrah, last but not least, karakter

penduduk Mekah berbeda dengan penduduk Madinah).2

Dari persepektif objek pembicaraan (wahyu), mendenfisikan makkiyah

dan madaniyah bahwa makkiyah adalah ayat-ayat yang menjadi khitab bagi

orang-orang mekah, sedangkan madaniyah adalah ayat-ayat yang menjadi khitab

bagi orang-orang madinah. Pendefinisian tersebut dirumuskan berdasarkan asumsi


2
Ibid. h. 66-67.
5

bahwa kebanyakan ayat al-qur’an dimulai dengan ungkapan ”ya ayyuhal ladziina”

yang menjadi kriteria Madaniyyah. Namun tidak selamanya asumsi ini benar.

Surat al-baqarah, misalnya, termasuk kategori madaniyah, padahal di dalamnya

terdapat salah satu ayat, yaitu ayat 21 dan 168 yang dimulai dengan ungkapan “ya

ayyuhan nas “. Lagi pula, banyak ayat al-qur’an yang tidak dimulai dengan dua

ungkapan yang di atas.3

B. Ciri-ciri Ayat Makkiyah dan Madaniyah

Pada awalnya para ahli tafsir dalam membedakan antara ayat-ayat yang

termasuk Madaniyah dan Makkiyah bersandarkan atas riwayat-riwayat dan bukti-

bukti yang berisikan sejarah tentang surah atau ayat yang menunjukkan kapan

diturunkannya ayat tersebut, apakah sebelum Rasulullah Saw. melakukan

perjalanan hijrah ataukah sesudah hijrah. Dengan metode mempelajari riwayat-

riwayat dan bukti-bukti tersebut, maka para ahli tafsir dapat mengetahui lebih jauh

tentang berbagai surah dan ayat yang termasuk ke dalam Makkiyah dan

Madaniyah serta mampu membedakan antara keduanya.

Dengan memperbandingkan antara keduanya, mereka akan dapat

mengetahui ciri-ciri umum surah dan ayat-ayat Makkiyah serta Madaniyah.

Setelah itu, dari perbandingan ciri-ciri tersebut mereka membandingkan kembali

dengan seluruh ayat dan surah yang belum diketahui waktu diturunkannya dalam

riwayat riwayat dan nas-nas yang ada. Bila ayat-ayat dan surah-surah itu sesuai

dengan ciri-ciri-umum yang dimiliki oleh ayat-ayat atau surah-surah Makkiyah,

maka mereka akan dimasukkan ke dalam kelompok Makkiyah. Dan, sebaliknya

3
Anwar Rosihon, Ulum Al-Qur’an, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), h. 102-104.
6

bila ayat atau surah itu memiliki ciri umum yang mendekati ciri umum ayat atau

surah Madaniyah, maka ia akan digolongkan ke dalam kelompok Madaniyah.

Di antara ciri-ciri umum dari ayat Makkiyah dan Madaniyah sebagiannya

ada yang berkaitan dengan gaya bahasa dari ayat dan surah tersebut, seperti:

bahwa pendeknya ayat atau surah dan kesamaan gaya bahasa dan irama adalah

termasuk dari salah satu kelompok ayat Makkiyah. Dan, sebagian yang lainnya

berkaitan dengan tema dan isi kandungan teks al-Quran itu, seperti: bahwasanya

ayat yang menceritakan tentang kaum musyrik adalah ciri-ciri dari surah

Makkiyah. Sementara surah yang menceritakan perbincangan tentang Ahlul kitab

adalah ciri-ciri dari surah Madaniyah.

Berikut ini akan kami sebutkan ciri-ciri dari gaya bahasa dan tema surah-

surah yang termasuk ke dalam kelompok Makkiyah.

1. Ayat dan surah-surahnya pendek dan ringkas serta memiliki kesamaan

cara penyampaian atau gaya bahasanya.

2. Ayat atau surah-surahnya berisikan seruan tentang dasar-dasar keimanan

kepada Allah Swt, masalah wahyu, alam gaib, hari akhir, serta gambaran

tentang surga dan neraka.

3. Berisikan tentang seruan untuk memegang teguh akhlaq al-karimah dan

istiqamah dalam berbuat kebaikan.

4. Berisikan tentang perlawanan terhadap kaum musyrik dan memberantas

cita-cita mereka.

5. Surah-surahnya banyak diawali dengan kalimat "Wahai manusia" dan

tidak menggunakan kalimat "wahai orang-orang yang beriman".


7

Yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa surah al-Hajj adalah suatu

pengecualian karena, pada ayat-ayatnya, surah itu menggunakan kalimat "wahai

orang-orang yang beriman", padahal ayat ini termasuk ke dalam surah Makkiyah.

Ciri-ciri yang lima itulah yang merupakan ciri-ciri mayoritas yang terdapat dalam

surah Makkiyah.4

Adapun ciri-ciri umum surah Madaniyah adalah:

1. Susunan ayat dan surah-surahnya panjang.

2. Bukti-bukti kebenaran dan dalil-dalil yang dipergunakan lebih

mengutamakan kebenaran-kebenaran agama.

3. Di dalamnya berisikan tentang perlawanan terhadap Ahlulkitab dan seruan

kepada mereka agar tidak berlebih-lebihan dalam menjalankan syariat

agama mereka.

4. Banyak bercerita tentang orang-orang munafik dan problema-problema

yang disebabkan karena mereka.

5. Lebih banyak mengutarakan tentang sanksi-sanksi, hukum waris, hak dan

aturan-aturan politik, sosial dan negara.5

Setelah mempelajari surat dan ayat-ayat Makkiyah, para ulama

merumuskan kriterianya secara khusus sebagai berikut:

4
Surah al-Hajj termasuk Madaniyah dan bukan Makkiyah tetapi surah itu menggunakan
kalimat pertama dan yang kedua, yaitu "wahai manusia" dan "wahai orang-orang yang
beriman".Akan tetapi, kalimat yang pertamalah yang lebih banyak digunakan dalam surah
tersebut. Demikian juga, surah al-Hujurat adalah surah Madaniyah yang tidak mengikuti aturan
ciri-ciri umum surah Madaniyah karena di dalam surah tersebut juga digunakan kalimat, Wahai
manusia! Sesungguhnya kami telah ciptakan kalian, baik dari jenis laki-laki maupun perempuan..."
(QS.al-Hujurat :13).
5
Nasirul Haq, Abdul Gafur, salman Fadlullah, Ulumul Quran: Terjemah ‘‫ ’علم القرآن‬Karya
Ayatullah Muhammad Baqir Hakim. Terbitan Al Majma’ al-fikr al-Islami - Qum-Iran. (Jakarta:
Al Huda, 2012), h. 103-105.
8

1. Setiap surat yang di dalamnya ada ayat sajadah

2. Setiap surat yang di dalamnya ada lafazh Kallá (33x dalam 15 Surat)

3. Setiap surat yang di dalamnya ada ayat Ya Ayyuhannâs, dan tidak ada Ya

Ayyuhalladzîna âmanů (kecuali Surat Al-Hajj).

4. Setiap surat yang di dalamnya ada kisah para Nabi dan umat-umat

sebelumnya (kecuali Surat Al-Baqarah)

5. Setiap surat yang di dalamnya ada kisah Nabi Adam dan Iblis (kecuali

Surat Al-Baqarah)

6. Setiap surat yang dibuka dengan huruf hijaiyah seperti Alif-lam-mim; Alif-

lam-ra; Ha-mim dan semacamnya (kecuali Surat Al-Baqarah dan Ali

'Imrân)

7. Surat-surat yang ayatnya pendek-pendek, bersajak, i'jaz al-'ibârah dan

padat isinya.

8. Surat-surat yang berisi ajaran tentang aqidah (tauhid, menyembah Allah

SWT. semata, risalah Nabi Muhammad Saw., Hari Akhir, mujadalah kaum

musyirikin dengan dalil-dalil akal dan ayat-ayat kauniyah).

9. Surat-surat yang berisi peletakan dasar-dasar tasyri' dan keutamaan akhlaq

mulia, celaan terhadap kejahatan kaum musyrikin seperti penumpahan

darah, memakan harta anak yatim secara aniaya, membunuh anak-anak

perempuan dan lain sebagainya.6

6
H. Yuhanar Ilyas, Kuliah Ulumul Qur’an. (Yogyakarta: ITQAN Publishing, 2019), h.
49.
9

Merujuk kepada Mushaf Al-Madinah, terbitan Mujamma' al-Malik Fahd di

Madinah Munawarah yang beredar luas di Indonesia, Surat-surat Makkiyah

adalah sebagai berikut:

1. Al-Fâtihah 22. Luqman 43. Al-Mulk 65. Al-Balad


2. Al-An âm 23. As-Sajdah 44. Al-Qalam 66. Asy-Syams
3. Al-A'râf 24. Saba' 45. Al-Hâqah 67. Al-Lail
4. Yûnus 25. Fâthir 46. Al-Ma'arij 68. Adh-Dhuha'
5. Hûd 26. Yâsîn 47. Nûh 69. Alam Nasyrah
6. Yûsuf 27. Ash-Shaffât 48. Al-Jin 70. At-Tin
7. Ibrâhîm 28. Shad 49. Al-Muzammil 71. Al-'Alaq
8. Al-Hijr 29. Az-Zumar 50. Al-Muddatsir 72. Al-Qadr
9. An-Nahl 30. Al-Mukmin 51. Al-Qiyâmah 73. Al-'Adiyat
10. Al-Isra' 31. Fushilat 52. Al-Mursalât 74. Al-Qâri'ah
11. Al-Kahfi 32. Asy-Syura 53. An-Naba' 75. At-Takâtsur
12. Maryam 33. Az-Zukhruf 54. An-Nâzi'ât 76. Al-Ashr
13. Thâha 34. Ad-Dukhân 55. 'Abasa 77. Al-Humazah
14. Al-Anbiyâ' 35. Al-Jâtsiyah 56. At-Takwir 78. Al-Fil
15. Al-Mukminûn 36. Al-Ahqaf 57. Al-Infithâr 79. Quraisy
16. Al-Furqân 37. Qaf 58. Al-Muthaffifîn 80. Al-Mâ'ûn
17. Asy-Syu'arâ' 38. Adz-Dzâriyât 59. Al-Insyiqâq 81. Al-Kautsar
18. An-Naml 39. Ath-Thur 60. Al-Buruj 82. Al-Kâfirûn
19. Al-Qashash 40. An-Najm 61. Ath-Thâriq 83. Al-Lahab
20. Al-'Ankabût 41. Al-Qamar 62. Al-'Ala 84. Al-Ikhlâs
21. Ar-Rûm 42. Al-Waqi'ah 63. Al-Ghâsyiyah 85. Al-Falq
64. 64. Al-Fajr 86. 86. An-Nâs.7

Selanjutnya surat dan ayat-ayat Madaniyah, para ulama merumuskan

kriterianya secara khusus sebagai berikut:

1. Setiap surat yang di dalamnya ada ayat Ya Ayyuhalladzina âmanu.

2. Setiap surat yang di dalamnya ada farîdhah (kewajiban) dan sanksi pidana

3. Setiap surat yang di dalamnya disebut tentang kaum munafikin (kecuali

Surat Al-'Ankabût); mengungkap tentang prilaku mereka, membuka

rahasia-rahasia mereka, dan menjelaskan bahaya kaum munafikin terhadap

umat Islam.

7
Ibid. h. 50-52.
10

4. Setiap surat yang di dalamnya ada Mujâdalah Ahl al-Kitab (Yahudi dan

Nasranı), seruan terhadap mereka untuk masuk Islam, mengungkap

pemalsuan al-kitab dlsb.

5. Setia surat yang di dalamnya ada ajaran tentang ibadah, mu'amalah,

pidana, aturan berkeluarga, warisan, keutamaan jihad, hubungan sosial

kemasyarakatan, hubungan antar negara dalam damai dan perang, kaedah-

kaedah hukum dan persoalan tasyri'.

6. Setiap Surat yang ayatnya panjang-panjang, dan bergaya prosa liris.

Berdasarkan Mushaf Al-Madinah terbitan Mujamma' al-Malik Fahd di

Madinah al-Munawarah yang beredar luas di Indonesia, yang termasuk kategori

Surat-surat Madaniyah adalah sebagai berikut:

1. Al-Baqarah 6. At-Taubah 11. Muhammad


2. Ali Tmrån 7. Ar-Ra'd 12. Al-Fath
3. An-Nisă' 8. Al-Hajj 13. Al-Hujurat
4. Al-Mâidah 9. An-Nûr 14. Ar-Rahmân
5. 5 Al-Anfâl 10. Al-Ahzāb 15. Al-Hadid.8

C. Kegunaan Mempelajari Ayat Makkiyah dan Madaniyah

Surat al-Makkiy dan al-Madaniy itu bagi ilmu mempunyai beberapa

faedah yang terpenting yaitu;

1. Sebagai penolong dalam menafsirkan al-Qur’an.

2. Merasakan enaknya metode-metode alQur’an dan sebagainya diadakan

pada metode dakwah.9

Usman menjelaskan bahwa manfaat mempelajari ilmu Makkiyah dan

Madaniyah adalah;

8
Ibid. h. 52-53.
9
Ramli Abdul Wahid, Ulumul Qur’an. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), Ed.1,
cet ke-3 h. 81.
11

1. Dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam menafsirkan al-Qur’an.

2. Dapat diresapi gaya bahasa al-Qur’an dalam metode berdakwah menuju

jalan Allah, sebab situasi dan kondisi yang berbeda harus dihadapi dengan

bahasa dan metode tersendiri.

3. Dengan ilmu ini dapat diketengahkan sejarah Nabi Saw. dengan cara

mengikuti jejak langkah beliau dalam berdakwah baik ketika di Makkah

maupun ketika di Madinah.

4. Dapat diketahui bentuk-bentuk dan sekaligus perbedaan gaya bahasa al-

Qur’an dalam mengajak manusia menuju jalan yang benar.

5. Dengan ilmu ini dapat diketahui dan dijelaskan tingkat perhatian kaum

muslimin terhadap al-Qur’an termasuk didalamnya hal-hal yang berkaitan

dengan pengetahuan tentang sejarah pembentukan sesuatu hukum

sekaligus hikmah pensyariatannya serta fase-fase pembebanannya.

6. Dapat diketahui lebih mudah ayat-ayat al-Qur’an yang nasikh dan

mansukh.

7. Dapat diketahui mana ayat yang lebih dahulu diturunkan dan yang

belakangan diturunkan.10

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. Surat makkiyah diturunkan di mekah sebelum rasulullah hijrah, sedangkan

madinah turun di madinah sesudah nabi hijrah.

10
Ajahari, Ulumul Qur’an (Ilmu-Ilmu Al Qur’an). (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2009),
h. 216-218.
12

2. Ayat dalam surat makkiyah umumnya pendek, sedangkan ayat dalam

madaniyah umumnya panjang. Surat makkiyah mengandung keterangan

dan penjelasan tentang keimanan, perbuatan baik dan jahat, pahala bagi

orang beriman dan beramal shaleh, siksa bagi orang kafir dan durhaka,

kisah para rasul dan nabi, cerita umat terdahulu, dan berbagai

perumpamaan untuk dijadikan teladan dan ibarat. Madaniyyah pada

umunya menjelaskan hal yang berhubungan erat dengan hidup

kemasyarakatan atau masalah muamalah.

3. Manfaat mempelajari Ayat Makkiyah dan Madaniyah yaitu dapat

dijadikan sebagai alat bantu dalam menafsirkan al-Qur’an, sebagai metode

berdakwah menuju jalan Allah, dan dengan ilmu ini dapat diketengahkan

sejarah Nabi Saw. dengan cara mengikuti jejak langkah beliau dalam

berdakwah baik ketika di Makkah maupun ketika di Madinah di dalam

kehidupan sekolah maupun di rumah.

B. Saran

Setelah mempelajari materi ini penulis berharap kita semakin menambah-

nambah pengetahuan dan keimanan kita kepada kitab Alquran.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ajahari, Ulumul Qur’an (Ilmu-Ilmu Al Qur’an). Yogyakarta: Aswaja Pressindo,


2009.

Haq, Nasirul. dkk. Ulumul Quran: Terjemah ‘‫ ’علم الق^^^رآن‬Karya Ayatullah


Muhammad Baqir Hakim. Terbitan Al Majma’ al-fikr al-Islami - Qum-Iran.
Jakarta: Al Huda, 2012.

Hermawan, Acep. ‘Ulumul Quran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset,


2016.
Ilyas, H. Yuhanar. Kuliah Ulumul Qur’an. Yogyakarta: ITQAN Publishing, 2019.

Rosihon, Anwar. Ulum Al-Qur’an. Bandung: Pustaka Setia, 2007.

Wahid, Ramli Abdul. Ulumul Qur’an. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996,
cet ke-3.
LAMPIRAN REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai