Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“MAKIYAH & MADANIAH”

Diajukan sebagai salah satu tugas kelompok


Mata Kuliah : Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu : Agus Ali M.Pd.I

Disusun Oleh :
1. Riskita Ilmi Oktavia
2. Firha Hilyatu Nafila

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI BOGOR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kita dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini yang berjudul “ Ulumul Qur`an ” dengan tepat waktu. Penulisan
makalah ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Qur’an. Makalah ini
dibuat secara ringkas, namun mudah-mudahan tidak mengurangi Ulumul Qur’an
aslinya.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapa Agus Ali. M.Pd. Selaku
dosen mata kuliah Ulumul Qur’an dan seluruh pihak yang telah membantu
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan ilmu yang bermanfaat khusus-nya pada
penyusun dan memberikan banyak manfaat kepada pembaca pada umumya, sesuai
sabda Rasulullah SAW: “ Sebaik-baik nya diantara manusia sekalian, ialah orang
yang memberi manfaat kepada orang lain ”.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Bogor, 02 Oktober 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...............................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Pengertian Makiyah dan Madaniah....................................................................3
B. Ciri – Ciri Makiyah dan Madaniah....................................................................4
C. Perbedaan ayat-ayat makiyah dan Madaniah.....................................................5
D. Faedah Makiyah dan Madaniah.........................................................................6

i
BAB III PENUTUP.....................................................................................................8
A. Kesimpulan........................................................................................................8
B. Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

AlQur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
AlQur’an adalah kitab suci yang diperuntukkan untuk umat manusia sebagai
pedoman hidup. AlQur’an telah diwahyukan untuk digunakan oleh setiap orang.
AlQur’an selalu menekankan bahwa ia adalah kitab petunjuk bagi orangorang yang
berkebijakan. AlQur’an menjelaskan dan mencerahkan kebenaran kebenaran
universal serta kewajiban kewajiban manusia yang dapat digunakan langsung oleh
siapapun yang mengikuti petunjuk Nabi Muhammmad saw. Al-Qur’an, sebagaimana
yang disampaikan oleh Abdul Wahab Khalaf adalah firman Allah swt. yang
diturunkan melalui Roh Al Amin (Jibril) kepada Nabi Muhammad saw. dengan
bahasa Arab, isinya dijamin kebenarannya dan sebagai hujjah kerasulannya, undang-
undang bagi seluruh manusia dan petunjuk dalam beribadah serta dipandang
ibadah dalam membacana yang terhimpun dalam mushaf yang dimulai dari surat
Al-Fatihah dan di akhiri dengan surat An-Nash yang di riwayatkan kepada kita
dengan jalan mutawatir. Sedangakan menurut Muhammad Abduh, Al-Qur’an
sebagai kalam mulia yang diturun Allah kepada Nabi yang paling mulia
Muhammad saw, ajarannya mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan. Ia merupakan
sumber yang mulia yang esensinya tidak dimengerti kecual bagi orang yang berjiwa
suci dan berakal cerdas.
B. Rumusan Masalah

A. Pengertian Makiyyah Dan Madaniah ?


B. Ciri - Ciri Makiyyah Dan Madaniah ?
C. Perbedaan Ayat-ayat Makiyyah Dan Madaniah ?
D. Faedah Makiyyah Dan Madaniah ?

C. Tujuan Penulisan

A. Mengetahui Pengertian Makiyyah Dan Madaniah.


B. Mengetahui Ciri – Ciri Makiyyah Dan Madaniah.
C. Mengetahui Perbedaan ayat-ayat Makiyyah Dan Madaniah.
D. Mengetahui Faedah Makiyyah Dan Madaniah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Makiyyah Dan Madaniah

Para sarjana muslim mengemukakan empat perspektif dalam


mendefinisikan Makkiyah dan Madaniyah yaitu:

2
1. Dari perspektif masa turunnya Al-Qur’an. Makkiyah adalah ayat-ayat yang
turun sebelum Rasulullah saw. hijrah ke Madinah kendatipun bukan turun di
Mekkah, SedangkaMadaniyah adalah ayat-ayat yang turun sesudah
Rasulullah saw. hijrah ke Madinah kendatipun bukan turun di Madinah.
Ayat-ayat yang turun setelahhijrah disebut madaniyah walaupun turun di
Mekkah atau Arafah seperti surat An-Nisa’ ayat 58 termasuk Muhammad
Husni, Studi Al Quran 71 kategori Madaniyah meskipun turun di Mekkah
yaitu pada saat peristiwa fathul Mekkah.Demikian juga Surat Al-Maidah
ayat 3 termasuk kategori Makkiyah meskipun diturunkan di Madinah
karena ayat ini terjadi peristiwa haji wada’

2. Dari perspektif tempat turun Al-Qur’an Makkiyah adalah ayat-ayat yang turun
di Mekkah dan sekitarnya seperti Mina, Arafah Hudaibiyah, Sedangkan
Madaniyah adalah ayat-ayat yang turun di Madinah dan sekitarnya seperti
Uhud, Quba dan Hula.

3. Dari perspektif obyek atau khitab pembicaraan Makkiyah adalah ayat-ayat


yang menjadi khitab bagi orang-orang Mekkah. Sedangkan Madaniyah
adalah ayat-ayat yang menjadi khitab bagi orang-orang Madinah.

Dari definisi di atas, para ulama menyimpulkan menjadi tiga segi yakni :

Segi khitobi, makani dan zamani. Dalam ayat-ayat Makkiyah, yang


menjadi khitob adalah orang-orang Mekkah yang pada umumnya adalah
orang-orang musyrikin. Jadi ayat-ayat terebut membicarakan tentang
kemusyrikan dan kepada mereka disuruh untuk bertauhid.

Pada umumnya orang-orang Mekkah dan memiliki sifat-sifat


sombong,keras kepala dan susah menerima ajaran agama. Sedangkan ayat-ayat
yang diturunkan di Madinah khitob nya adalah orang orang yang sudah
beriman, juga orang-orang yang munafik dan ahli kitab yaitu orang-orang
Yahudi. Dengan demikian, orang orang Madinah lebih majemuk bila
dibandingkan dengan orang-orang Mekkah. Di masyarakat Madinah ada
kepercayaan dari orang-orang Yahudi bahwa akan datang seorang utusan
atau Rasul diakhir zaman. Kepecayaan ini disebarluaskan di kalangan
orang - orang Madinah, sehingga dengan demikian orang-orang Madinah lebih
mudah masuk Islam dan menerima ajaran ajaran Islam ketimbang orang-orang
Mekkah.Abu Qosim Al-Hasan bin Habib An-Naisaburi mengatakan bahwa di
antara ilmu -ilmu Al-Qur’an yang paling mulia adalah ilmu tentang nuzul Al-

3
Qur’an dan daerahnya,urutan turunnya di Mekkah dan Madinah, tentang yang
diturunkan di Mekah tetapi hukumnya di Madinah atau sebaiknya, yang
diturunkan di Mekkah mengenai penduduk Medinah.

B. Ciri – Ciri Makiyyah Dan Madaniah

Para ulama membuat kesimpulan analogis bagi surat Makkiyah dan


Madaniyah yang dapat menjelaskan cirri khas keduanya yang menjadi
kaidah-kaidah kunci untuk memahami keduanya tersebut. Ciri-ciri khas
Makkiyah dan temanya161.Setiap surat yang di dalamnya mengandung surat
sajadah172.Setiap surat yang mengandung lafad kalla18Lafad ini hanya
terdapat dalam separoh terakhir dari Al-Qur’an dan disebutkan sebanyak 33
kali.17Ayat Sajdah(‫ )السجدة‬adalah ayat-ayat tertentu dalam Al Qur'an yang
bila dibaca disunnahkan bagi yang membaca dan mendengarnya
untuk melakukan sujud tilawah Ayat-ayat sajdah tersebar di beberapa surah
dalam Alquran, yaitu pada salah satu ayat dalam surah Al-A'raf,Ar-Ra'd,
An-Nahl, Al-Isra', Maryam, Al-Furqan, An-Naml, As-Sajdah, Fussilat, An-
Najm, Al-Insyiqaq, Al-'Alaq serta surah Al-Hajj yang memiliki dua ayat
sajdah.

Kalla baik di waqafkan denngan makna rod'u dan boleh di jadikan permulaan

jumlahnya 11

~ Kalla baik di waqafkan dan tidak baik jadi permulaan kalam jumlahnya 2.

~ Kalla tidak baik di waqafkan. dan tidak boleh jadi permulaan kalam
.jumlahnya2

~ Kalla tidak baik diwaqafkan dan boleh di baik di jadikan permulaan kalam.
jumlahnya 18

1~ Kalla baik di waqafkan denngan makna rod'udan boleh di jadikan


permulaan

jumlahnya 11.

2~ Kalla baik untuk waqaf dan tidak boleh jadi permulaan kalam.

3~ Kalla tidak baik waqaf dan tidak baik jadi permulaan kalam.tetapi harus di
sambung

atau washol dari kalimah sebelumnya dan sesudahnya.

4
4----Kalla tidak baik di waqahkan tetapi baik untuk jadi permulaan kalam.
jumlahnya 18.

5.Setiap surat mengandung Ya Ayyuhannaskecuali surat aal Hajj pada akhir


suratnya

6.Setiap surat yang mengandung kisah para nabi dan umat terdahulu

kecuali surat al Baqarah

7.Setiap surat yang mengandung kisah Adam dan iblis kecuali surat al
Baqarah

8.Setiap surat yang mengandung huruf-huruf mungqatha’ah dan hija’ikecuali


surat al Baqarah sedangkan surat Ra’ad masih diperselisihkan.

Dakwah kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian


mengenai risalah, kebangkiatan dan hari pembalasan. Hari kiamat dan
kedahsyatannya, neraka dan siksanya, surga dan nikmatnya. Argumentasi
terhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-bukti rasional dan ayat-
ayat kauniyah,2) Peletakan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan
akhlak yang mulia yang dijadikan dasar terbentuknya suatu masyarakat;
pengambilan sikap tegas terhadap kriminalitas orang-orang musyrik yang
banyak menumpahkan darah, memakan harta anak yatim, mengubur hidup-
hidup bayi perempuan,3) Menyebutkan kisah para nabi dan umat-umat
terdahulu sebagai pelajaran sehingga mengetahui nasib orang sebelum mereka
yang mendustakan rasul, sebagai hiburan bagi Rasulullah sehingga Beliau
tabah dalam menghadapi gangguan mereka dan yakin akan menang,4)

Kalimatnya singkat, padat disertai kata-kata yang mengesankan sekali


ditelinga dan terasa menembus dan terdengar keras, menggetarkan hati dan
maknanya pun menyakinkan dengan didukung oleh lafad-lafad sumpah
seperti surat-surat pendek-pendek kecuali sedikit yang tidak.

C. Perbedaan ayat-ayat Makiyyah Dan Madaniah

Selama ini, sebagian dari kita hanya memahami perbedaan surat makkiyah dan
madaniyah hanya pada tempat turunnya wahyu. Namun ada hal lain yang harus juga
diketahui tentang surat makkiyah dan madaniyah.

5
Secara umum Makkiyah adalah surat yang turun di kota Makkah, dan
Madaniyah adalah surat yang turun di kota Madinah. Namun, surat Makkiyah tidak
selalu turun di kota Makkah. Pun demikian juga dengan surat Madaniyah, tidak selalu
turun di kota Madinah.

Tolak ukur sebenarnya bukan pada di mana surat-surat itu turun, tapi
pada hijrahnya Rasulullah. Makkiyah adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum berhijrah ke Madinah. Madaniyah
adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam setelah berhijrah ke Madinah.

Seperti surat Al Maidah ayat 3, surat ini diturunkan di kota Makkah. Namun
tetap disebut surat Madaniyah karena turun setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam berhijrah, jauh setelah fathu makkah ketika beliau melaksanakan haji wada’
(haji perpisahan). “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ma’idah : 3)

Diriwayatkan dari Umar radhiyallahu ‘anhu bahwasanya dia mengatakan,


“Kami tahu hari itu dan tempat wahyu tersebut turun kepada Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Wahyu tersebut turun sementara Rasulullah sedang berdiri berkhutbah
hari Jum’at di padang Arafah.” (HR. Bukhori : 45

Adapun Perbedaan Ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah yaitu :

Pertama, kebanyakan ayat-ayat Makkiyah berisikan penetapan tauhid dan


aqidah yang benar, khususnya yang berkaitan dengan tauhid uluhiyah dan iman
kepada hari kebangkitan, karena kebanyakan obyek yang didakwahi mengingkari hal
itu.

Sedangkan ayat-ayat Madaniyah kebanyakan berisikan perincian masalah


ibadah dan muamalah, karena obyek yang didakwahi sudah memiliki Tauhid dan
aqidah yang benar sehingga mereka membutuhkan perincian ibadah dan muamalah.

Kedua, kebanyakan ayat-ayat Makiyyah memakai konteks kalimat tegas dan


lugas karena kebanyakan obyek yang didakwahi menolak dan berpaling, maka hanya
cocok mempergunakan konteks kalimat yang tegas.

Sedangkan ayat-ayat Madaniyah kebanyakan mempergunakan konteks


kalimat yang lunak karena kebanyakan obyek yang didakwahi menerima dan taat.

Ketiga, kebanyakan ayat-ayat Makkiyah adalah ayat-ayat pendek dan


argumentatif, karena kebanyakan obyek yang didakwahi mengingkari, sehingga
konteks ayatpun mengikuti kondisi yang berlaku.

Sedangkan ayat-ayat Madaniyah kebanyakan adalah ayat-ayat pendek,


penjelasan tentang hukum-hukum dan tidak argumentatif, karena disesuaikan dengan
6
kondisi obyek yang didakwahi. Baca ayat tentang hutang-piutang dalam surat Al-
Baqarah.

D. Faedah makiyyah dan madaniah

Pengetahuan tentang Makkiyah dan Madaniyah banyak faedahnya


diantaranya :
a) Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al-Qur’an sebab pengetahuan
mengenai tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan
menafsirkannya dengan tafsiran yang benar sekalipun yang menjadi pegangan
adalah pengertian umum lafad bukan sebab yang khusus.
b) Meresapi gaya bahasa Al-Qur’an dan manfaatnya dalam metode dakwah menuju
jalan Allah. Sebab setiap situasi mempunyai bahasanya tersendir. ciri khas
gaya bahasa Makkiyah dan Madaniyah dalam Al-Qur’an juga memberikan
kepada orang yang mempelajarinya sebagai sebuah metode dalam dakwah ke
jalan Allah agar dapat menyesuaikan dengan psikologi lawan bicara, menguasai
pikiran dan perasaannya serta member solusi terhadap apa yang ada dalam
dirinya dengan penuh bijaksana.
c) Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Al-Qur’an sebab turunnya
wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah dakwah dan segala peristiwa
yang menyertainya baik pada periode Makkah maupun periode Madinah.

Sedangkan menurut Al Zarqani dalam kitabnya manahil Al-Irfan menerangkan


kegunaan Al-Qur’an antara lain:

1) Dapat digunakan dan mengetahui ayat yang mana yang mansukh dan mana
yang nasikh
2) Dengan ilmu ini pula dapat diketahui sejarah hukum Islam dan

perkembangannya yang bijaksana secara umum.Dan dengan demikian dapat


meningkatkan keyakinan terhadap ketinggian kebijaksanaan Islam di Dalam
mendidik manusia baik secara perorangan maupun secara masyarakat.

7
3) Dapat meningkatkan keyakinan terhadap kebenaran, kesucian dan keaslian
Al-Qur’an karena melihat besarnya perhatian umat Islam sejak turunnya
terhadap ha-hal yang berhubungan dengan Al-Qur’an sampai hal-hal yang
detil sehingga mengetahui ayat-ayat mana yang diturunkan sebelum hijrah
dan sesudahnya

BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Al-Qur’an diturunkan di dua tempat yaitu di Mekkah dan sekitarnya dan di


Madinah dan sekitarnya. Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah dan
sekitarnya ini pada saat Rasulullah saw belum melakukan hijrah ke Madinah sehingga
disebut dengan ayat-ayat Makkiyah. Ayat-ayat ini ditujukan kepada kaum kafir
Quraisy yang sejak awal menentang risalah yang disampaikan oleh Rasulullah
saw. Ayat-ayat Makkiyah ini memiliki ciri-ciri antara lain ayatnya pendek,
mengandung Ya Ayyuhan nas.mengandung huruf-huruf mungqatha’ah.

Sedangkan ayat-ayat Madaniyah merupakan ayat-ayat yang turun setelah


Rasulullah saw hijrah ke Madinah, berbeda dengan ayat-ayat Makkiyah, ayat-
ayat Madiniyah ini ditujukan kepada orang-orang yang sudah beriman baik dari
kalangan Anshor maupun Muhajirin atau selain golongan tersebut. Isi kandungan

8
ayat-ayat ini mencakup masalah-masalah sosial, politik, hukum, muamalah dan
lain-lain, umumnya suratnya panjang dan di dahului Ya Ayyuha Al Ladzina Amanu.

B. Saran

Demi kesempurnaan makalah ini, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan agar makalah ini dapat menjadi suatu pedoman untuk
kalangan umum. Kami sebagai penyusun memohon maaf atas segala kekurangan
dan kesalahan dalam penyusun makalah ini. Atas kritik dan saran, dan
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Daftar Pustaka

Al Qathtan, Syeikh Manna’ (2014) “Studi ilmu-ilmu Al Qur’an” terj. Ainur Rofiq
(Jakarta, Pustaka al Kautsar)

Anwar,Rosihan, (2007) Ulumul Quran, Bandung: Pustaka Setia

https://griyaalquran.id/ini-perbedaan-surat-makkiyah-dan-madaniyah/

Anda mungkin juga menyukai