Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ULUMUL QUR’AN

MAKKIYAH DAN MADANIYAH

DOSEN PEMBIMBING: M. Yusuf, S.Ag., M.A.

Disusun oleh:

Aidil Syaputra (220702056)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji dan syukur hanya milik Allah SWT,Tuhan yang Maha
Esa,karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan utama penulisan dan penyelesaian makalah ini adalah guna memenuhi salah
satu tugas mata kuliah “Ulumul Qur’an” dengan judul “Makki dan Madany.

Besar harapan saya bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat diambil kesimpulannya.
saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mengarahkan dan membimbing saya
dalam penyusunan makalah ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan ,semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita, dan
saya yakin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya.Oleh karena itu, saran dan
tanggapan dari berbagai pihak sangat saya harapkan demi untuk penyusunan makalah yang lebih
baik kedepannya.

Banda aceh,27 Maret 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Surat Makkiyah – Madaniyah.................................................. 3


2.2 Ciri-ciri Surat Makkiyah dan Madaniyah.................................................. 3
2.3 Macam-macam Surat Makkiyah dan Madaniyah...................................... 6
2.4 Perbedaan Surat Makkiyah – Madaniyah.................................................. 7
2.5 Kegunaan Ilmu Makkiyah – Madaniyah..................................................... 8

BAB III PENUTUP............................................................................................................ 10

3.1 Kesimpulan.................................................................................................... . 10
3.2 Saran............................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Makkiyah-madaniyah merupakan istilah yang dipopulerkan para ulama dalam membedakan


ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan tempat turun ayat al-Qur’an. Pembahasan mengenai surah
makkiyah-madaniyah, tidak ada ayat al-Qur’an atau hadis yang khusus menjelaskan tentang
makkiyah dan madaniyah. Menurut Qadhi Abu Bakar dalam kitabnya al-Intishar, tidak ada nash
yang menjelaskan tentang makkiyah-madaniyah, disebabkan Allah tidak memerintahkan nabi
untuk menjelaskan tentang hal itu. Demikian juga, Allah tidak menjadikan pengetahuan tentang
makkiyah-madaniyah sebagai suatu kewajiban.

Ilmu makkiyah-madaniyah dapat diketahui berdasarkan riwayat para sahabat dan tabi’in.
Pada saat al-Qur’an diturunkan para sahabat merasa tidak membutuhkan penjelasan tentang
persoalan mengenai ilmu-ilmu tentang turunnya al-Qur’an tersebut termasuk makkiyah dan
madaniyah. Disebabkan para sahabat sudah menyaksikan sendiri waktu-waktu turunnya wahyu,
cara-cara turunnya dan materi serta kasus yang menyebabkan turunnya wahyu.

Nabi Muhammad SAW adalah manusia pilihan Allah SWT untuk menerima wahyu berupa
kitap suci Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia dan alam semesta. Kita tentu
tahu bahwa kitab suci Al-Qur;an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW terdiri dari
30 juz yang didalamnya terdiri dari surat Makkiyah dan Madaniyah.

Surat makkiyah dan madaniyyah pasti ada perbedaan antara keduanya. Untuk itu kita perlu
mempelajari lebih dalam perbedaan antara ayat makkiyah dan madaniyah agar kita jadi paham
dan mengerti mana yang tergolong dalam ayat makkiyah dan mana yang tergolong dalam ayat
madaniyyah. Sehingga kita akan menjadi lebih kusyuk dalam membaca dan mengamalkan isi
kitab suci al-Qur’an,serta kita menjadi hamba Allah SWT yang senantiasa berada dalam
lindungan,inayah, dan syafaat-Nya.

1
Dalam bab ilmu Makkiyah dan Madaniyah ini,kami akan menjelaskan pengertian Makki dan
Madani,perbedaaan Makkiyah dan Madaniyah, tanda-tanda keduanya dan macam-macam surah
Makkiyah dan Madaniyah serta signifikasi mengetahui Makkiyah dan Madaniyyah.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa pengertian surat Makkiyah – Madaniyah ?
b) Apa ciri-ciri surat Makkiyah – Madaniyah?
c) Apa saja macam – macam surat Makkiyah – Madaniyah?
d) Apa perbedaan surat Makkiyah – Madaniyah?
e) Kegunaan Ilmu Makkiyah - Madaniyah

1.3 Tujuan Pembahasan


a) Mengetahui Pengertian Makkiyah dan Madaniyah.
b) Mengetahui cirri=ciri dari Makkiyah dan Madaniyah.
c) Mengetahui macam-macam Makkiyah dan Madaniyah.
d) Mengetahui perbedaan antara Makkiyah dan Madaniyah.
e) Mengetahui kegunaan ilmu makkiyah dan Madaniyah

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Surat Makkiyah – Madaniyah


Surat makkiyyah adalah ayat–ayat yang di turunkan di Makkah selama 12 tahun 5 bulan
13 hari, terhitung sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke-14 dari kelahiran Nabi ( 6 Agustus
610 M ) sampai tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun ke-54 dari kelahiran Nabi.Sedangkan
surat Madaniyyah adalah ayat-ayat yang di turunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke
Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, terhitung sejak Nabi hijrah ke Madinah sampai
tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari kelahiran Nabi.

2.2 ciri-ciri surat makkiyan dan madaniyah


Surat Makkiyah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Ayat Makkiyyah umumnya pendek-pendek.
b. Dalam surat Makkiyyah terdapat perkataan, “ya ayyuhan nas (hai sekalian manusia)”.
c. Ayat-ayat Makkiyyah umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan
dengan akidah (keimanan).
d. Mengesakan Allah.
e. Mengajak ke khittah islam.
f. Tentang hari kiamat.
g. Memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu.
h. Surat-surat Makkiyah mencapai 2/3 satu mushaf al-Quran.

Sedangkan ciri-ciri surat Madaniyyah adalah sebagai berikut:


a. Pada umumnya ayat-ayatnya panjang.
b. Menjelaskan hukum-hukum waris.
c. Pembatasan atau peraturan pada agama.
d. Hak-hak yang diperoleh kaum muslim.
e. Menjelaskan tentang Jihad fi sabilillah.

3
f. Dalam surat Madaniyyah menggunakan kalimat, “ya ayyuhal lazina amanu ( hai
orang- orang yang beriman ).”
g. Umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan dengan syari’ah.

KH. Quraish Syihab juga mencirikan secara detail tentang surah-surah Makkiyah
dan Madaniyahnya sebagai berikut :

Ciri-ciri khusus Makkiyah sebagai berikut :


a. Mengandung ayat Sajadah.
b. Terdapat lafaz Kalla.
c. Terdapat seruan “ya ayuhannas” dan tidak terdapat “ya ayyuhallazina amannuu”
terkecuali dalam surah al-Hajj yang diakhirnya terdapat “ya Ayyuhalladzinina
aamannu irka’u wasjudu” (ayat 77 s.22). Kebanyakan ulama mengatakan bahwa surat
itu Makkiyah. Surat-surat yang dikecualikan ialah surat al-Baqarah (ayat 21 nya
diawali dengan ya ayyuhannas dan ayat 168) dan surah an-Nissa ayat 33.
d. Mengandung kisah nabi-nabi dan umat yang telah lalu, terkecuali surah al-baqarah.
e. Terdapat kisah Adam dan Idris, terkecuali surah al-Baqarah.
f. Surat-suratnya dimulai dengan huruf at-Tahajji, terkecuali surah al-Baqarah dan Ali
imran.

Ciri-ciri khusus surat Madaniyah:


a. Di dalamnya terdapat izin berperang, atau ada penerangan tentang hal perang dan
penjelasan tentang hukum-hukumnya.
b. Di dalamnya terdapat penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak pidana, faraid hak-
hak perdata, peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan bidang keperdataan,
kemasyarakatan, dan kenegaraan.
c. Di dalamnya tersebut tentang orang-orang munafik, kecuali surat al-Ankabut yang
diturunkan di mekkah.
d. Di dalamnya didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak berlebih-lebihan dalam
beragama, seperti kita dapati dalam surah al-Baqarah, An-Nissa, Ali Imran, Attaubah,
dan lain-lain.
Surat Makkiyah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

4
i. Ayat Makkiyyah umumnya pendek-pendek.
j. Dalam surat Makkiyyah terdapat perkataan, “ya ayyuhan nas (hai sekalian manusia)”.
k. Ayat-ayat Makkiyyah umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan
dengan akidah (keimanan).
l. Mengesakan Allah.
m. Mengajak ke khittah islam.
n. Tentang hari kiamat.
o. Memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu.
p. Surat-surat Makkiyah mencapai 2/3 satu mushaf al-Quran.

Sedangkan ciri-ciri surat Madaniyyah adalah sebagai berikut:


h. Pada umumnya ayat-ayatnya panjang.
i. Menjelaskan hukum-hukum waris.
j. Pembatasan atau peraturan pada agama.
k. Hak-hak yang diperoleh kaum muslim.
l. Menjelaskan tentang Jihad fi sabilillah.
m. Dalam surat Madaniyyah menggunakan kalimat, “ya ayyuhal lazina amanu ( hai
orang- orang yang beriman ).”
n. Umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan dengan syari’ah.

KH. Quraish Syihab juga mencirikan secara detail tentang surah-surah Makkiyah
dan Madaniyahnya sebagai berikut :

Ciri-ciri khusus Makkiyah sebagai berikut :


g. Mengandung ayat Sajadah.
h. Terdapat lafaz Kalla.
i. Terdapat seruan “ya ayuhannas” dan tidak terdapat “ya ayyuhallazina amannuu”
terkecuali dalam surah al-Hajj yang diakhirnya terdapat “ya Ayyuhalladzinina
aamannu irka’u wasjudu” (ayat 77 s.22). Kebanyakan ulama mengatakan bahwa surat
itu Makkiyah. Surat-surat yang dikecualikan ialah surat al-Baqarah (ayat 21 nya
diawali dengan ya ayyuhannas dan ayat 168) dan surah an-Nissa ayat 33.
j. Mengandung kisah nabi-nabi dan umat yang telah lalu, terkecuali surah al-baqarah.

5
k. Terdapat kisah Adam dan Idris, terkecuali surah al-Baqarah.
l. Surat-suratnya dimulai dengan huruf at-Tahajji, terkecuali surah al-Baqarah dan Ali
imran.

Ciri-ciri khusus surat Madaniyah:


e. Di dalamnya terdapat izin berperang, atau ada penerangan tentang hal perang dan
penjelasan tentang hukum-hukumnya.
f. Di dalamnya terdapat penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak pidana, faraid hak-
hak perdata, peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan bidang keperdataan,
kemasyarakatan, dan kenegaraan.
g. Di dalamnya tersebut tentang orang-orang munafik, kecuali surat al-Ankabut yang
diturunkan di mekkah.
h. Di dalamnya didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak berlebih-lebihan dalam
beragama, seperti kita dapati dalam surah al-Baqarah, An-Nissa, Ali Imran, Attaubah,
dan lain-lain.

2.3 Macam-macam Surat Makkiyah - Madaniyah

1. Surat-surat Makkiyah
Kebanyakan para Ulama’ berpendapat tentang bilangan surah Makkiyah, yaitu
berjumlah 82 surah :

(1) Al-An’aam. (2) Al-A’raaf. (3) Yunus. (4) Huud. (5) Yusuf. (6) Ibrahim. (7) Al-Hijr. (8)
An-Nahl. (9) Al-Isroo’. (10) Al-Kahfi. (11) Maryam. (12) Thaha. (13) Al-Anbiya’. (14) Al-
Mu’minuun. (15) Al-Furqaan. (16) Asy-Syu’aro’. (17) An-Naml. (18) Al-Qashash. (19) Al-
Ankabuut. (20) Ar-Ruum. (21) Luqman. (22) As-Sajdah. (23) Sabaa’. (24) Al-Faathir. (25)
Yaasiin. (26) Ash-Shaffaat. (27) Shaad. (28) Az-Zumar. (29) Ghaafir. (30) Fushshilat. (31)
Asy-Syuuroo. (32) Az-Zukhruf. (33) Ad-Dukhoon. (34) Al-Jaatsiyah. (35) Al-Ahqaaf. (36)
Qaaf. (37) Adz-Dzaariyaat. (38) Ath-Thuur. (39) An-Najm. (40) Al-Qamar (41) Al-
Waaqi’ah. (42) Al-Mulk. (43) Al-Qalam. (44) Al-Haaqqah. (45) Al-Ma’aarij. (46) Nuuh.
(47) Al-Jin. (48) Al-Muzzammil. (49) Al-Muddatstsir. (50) Al-Qiyaamah. (51) Al-
Muraasalaat. (52) An-Naba’. (53) An-Naazi’aat. (54) Abasa. (55) At-Takwiir. (56) Al-

6
Infithaar,(57) Al-Muthaffifiin,(58) Al-Insyiqaaq, (59) Al-Buruuj,(60) Ath-Thaariq,(61) Al-
A’laa, (62) Al-Ghaasyiyah,(63) Al-Fajr, (64) Al-Balad,(65) Asy-Syams,(66) Al-Lail,(67)
Adh-Dhuhaa,(68) Al-’Ashr,(69) At-Tiyn, (70) Al-’Alaq,(71) Al-Qadr, (72) Al-
’Aadiyaat,(73) Al-Qaari’ah,(74) At-Takatsur,(75) Al-Ashr (76) ,Al-Humazah,(77) Al-Fiyl,
(78) Quraisy,(79) Al-Maa’uun,(80) Al-Kautsar,(81) Al-Kaafiruun,(82) Al Lahab.

2. Surat-surat Madaniyah
(1) Al-Baqarah,(2) Ali Imran, (3) An-Nisaa’,(4) Al-Maa`idah, (5) Al-Anfaal, (6) At-Taubah,
(7) An-Nuur, (8) Al-Ahzaab,(9) Muhammad,(10) Al-Fat-h ,(11) Al-Hujuroot, (12) Al-
Hadiid,(13) Al-Mujaadalah,(14) Al-Hasyr,(15) Al-Mumtahanah,(16) Al-Jumu’ah,(17) Al-
Munaafiquun,(18) Ath-Thalaaq,(19) At-Tahriim,(20) An-Nashr

Surat yang diperselisihkan :

1. Al Fatihah 7. Al Qadr
2. Ar Ra’d 8. Al Bayyinah
3. Ar Rahman 9. Al Zilzalah
4. Ash Shaf 10. Al Ikhlash
5. At Taghabun 11. Al Falaq
6. At Tathfif 12. An Naas

2.4 Perbedaan Surat Makkiyah – Madaniyah

Perbedaan surat Makkiyyah dan madaniyyah bukan hanya masalah geografis dan
historis. Ulama muyakini bahwa ayat Maakkiyah memiliki sifat, pesan, dan ajaran dari ayat
Madaniyyah. Ayat Makkiyyah yang merupakan 3/4 dari isi Al-Qur’an umumnya
mengandung keterangan dan penjelasan tentang keimanan, perbuatan baik dan jahat, pahala
bagi orang beriman dan beramal shaleh, siksa bagi orang kafir dan durhaka, kisah para rosul
dan nabi, cerita umat terdahulu, dan berbagai perumpamaan untuk di jadikan teladan dan
ibarat. Madaniyyah pada umumnya menjelaskan hal yang berhubungan erat dengan hidup
kemasyarakatan atau masalah muamalah.

7
1. Dari segi waktu turunnya.
Makkiyah adalah surat yang diturunkan sebelum hijrah meskipun bukan di
mekkah. Madani adalah yang turun sesudah hijrah meskipun bukan di madinah. Yang
diturunkan sesudah hijrah sekalipun di mekkah atau Arafah adalah madani.

2. Dari segi tempat turunnya


Makkiyah adalah yang turun di mekkah dan sekitarnya. Seperti Mina, Arafah dan
Hudaibiyah. Dan Madani ialah yang turun di madinah dan sekitarnya. Seperti Quba` dan
Sil`.

3. Dari segi sasaran pembicaraan.


Makkiyah adalah yang seruannya ditujukan kepada penduduk mekkah dan madani
ditujukan kepada penduduk madinah. Berdasarkan pendapat ini, para pendukungnya
menyatakan bahwa ayat Qur`an yang mengandung seruan yaa ayyuhannas (wahai
manusia) adalah makki, sedang ayat yang mengandung seruan yaa ayyu halladziina
aamanuu (wahai orang-orang yang beriman) adalah madani.

2.5 Kegunaan Ilmu Makkiyah – Madaniyah

Kegunaan ilmu atau faedah ilmul Makkiyah wal Madaniyah adalah banyak sekali.
Dalam hal ini, al-Zarqani di dalam kitabnya manahilul ’irfan menerangkan sebagian dari
pada kegunaan ilmu-ilmu ini, ialah:

1. Dengan ilmu ini kita dapat membedakan dan mengetahui ayat yang mana yang mansukh
dan nasikh. Yakni apabila terdapat dua ayat atau lebih mengenai suatu masalah, sedang
hokum yang terkandung di dalam ayat-ayat itu bertentangan. Kemudian dapat diketahui
bahwa ayat yang satu Makkiyah, sedang ayat lainnya Madaniyahyah; maka sudah tentu
ayat yang Makkiyah itulah yang di nasakh oleh ayat yang Madaniyahyah, karena ayat
yang Madaniyahyah adalah yang terakhir turunnya.

8
2. Dengan ilmu ini pula, kita dapat mengetahui Sejarah Hukum Islam dan
perkembangannya yang bijaksana secara umum. Dan dengan demikian, kita dapat
meningkatkan keyakinan kita terhadap ketinggian kebijaksanaan islam di dalam mendidik
manusia baik secara perorangan maupun secara masyarakat.
3. Ilmu ini dapat meningkatkan keyakinan kita terhadap kebesaran, kesucian, dan keaslian
al- Qur’an, karena melihat besarnya perhatian umat islam sejak turunnya terhadap hal-hal
yang berhubungan dengan al-Qur’an, sampai hal-hal yang sedetail-detailnya; sehingga
mengetahui ayat-ayat yang mana turun sebelum hijrah dan sesudahnya; ayat-ayat yang
diturunkan pada waktu Nabi berada di kota tempat tinggalnya (domisilinya) dan ayat
yang turun pada waktu Nabi sedang dalam bepergian atau perjalanan; ayat-ayat yang
turun pada malam hari dan siang hari; dan ayat-ayat yang turun pada musim panas dan
musim dingin dan sebagainya.
4. Dapat mengetahui situasi dan kondisi lingkungan masyarakat pada waktu turunnya Al
Qur’an, khususnya masyarakat Makkah dan Madinah.

Dengan demikian, maka siapapun yang ingin berusaha merusak kesucian dan
keaslian al-Qur’an pastilah segera diketahui oleh umat islam.

Dr. Shubhi al-Shalih dalam bukunya Mabahits fi Ulumil Qur’an menyatakan, bahwa
dengan Ilmul Makkiyah wal Madaniyah kita dapat mengetahui fase-fase (marhalah) dari
da’wah islamiah yang di tempuh oleh al-Qur’an secara berangsur-angsur dan yang sangat
bijaksana itu, kondisi masyarakat pada waktu turunnya ayat-ayat al-Qur’an, khususnya
masyarakat Mekkah dan Madinah. Demikian pula, dengan ilmu ini kita dapat mengetahui
uslub-uslub / style-style bahasanya yang berbeda-beda, karena ditunjukkan pada golongan-
golongan yang berbeda, yakni : orang-orang mu’min, orang-orang musyrik, dan orang-orang
ahlul kitab. Demikian pula orang-orang munafiq.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dijelaskan bahwa pengetahuan tentang ayat ayat Makki dan
Madani merupakan hal yang terpenting dalam Ulumul Qur’an. Kepentingan diantaranya
adalah untuk memahami dan menafsirkan ayat-ayat yang bersangkutan.
Sebagian surat di dalam Al-Qur’an berisi tentang periode keduanya dan dalam beberapa hal
ada perbedaan pendapat dari kalangan para Ulama tentang ayat-ayat tertentu.
Adapun kegunaan mempelajari ilmu ini antara lain agar dapat mengetahui perbedaan ayat
nasikh mansukh, agar dapat mengetahui sejarah hukum islam dan tahapan-tahapannya secara
umum,agar mengetahui fase dakwah Islamiyah yang telah ditempuh oleh Al-Qur’an secara
bertahap,agar mengetahui situasi dan kondisi masyarakat pada waktu turunnya ayat-ayat Al-
Qur’an.
Surat Makkiyah di turunkan di Makkah, sedangkan surat Maddaniyah di turunkan sesudah
Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Ayat dalam surat Makiyyah umumnya pendek, sedangkan ayat dalam surat Madaniyyah
umumnya panjang-panjang.
Surat Makkiyyah mengandung keterangan dan penjelasan tentang keimanan, perbuatan baik
dan jahat, pahala bagi orang beriman dan beramal shaleh, siksa bagi orang kafir dan durhaka,
kisah para rosul dan nabi, cerita umat terdahulu, dan berbagai perumpamaan untuk di jadikan
teladan dan ibarat. Madaniyyah pada umumnya menjelaskan hal yang berhubungan erat
dengan hidup kemasyarakatan atau masalah muamalah.

3.2 Saran
Demikianlah tugas makalah yang telah kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ulumul Qur’an. Harapan kami dengan adanya makalah yang telah kami susun ini kita bisa
mengambil banyak pelajaran di dalamnya. Semoga kita lebih paham tentang cara
membedakan surah makkiyah dan madaniyah dengan lebih baik. Kritik dan saran sangatlah
kami harapkan
1
terutama kepada dosen mata kuliah Ulumul Qur’an. Apabila dalam penyusunan makalah ini
terdapat banyak kesalahan kami sebagai penyusun mohon maaf,kesalahan semata-mata milik
kami dan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai