Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Ulumul Qur’an
“Di susun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Ulumul Qur’an”
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Elvi Monalisa, MA

DI SUSUN OLEH :
Dela Okderviante (2122482)
LOKAL PAI 1 N
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala bentuk puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT, tuhan semesta
alam yang maha pengasih lagi maha penyayang, sehingga berkat rahmat dan
karunia-Nya Saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah Ayat/surah
Makkiyah tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tidak lupa shalawat serta
salam selalu tercurahkan buat baginda Rosullah Muhammad SAW, yang mana
beliau merupakan seorang pemimpin yang paling sukses di antara para Nabi
dan Rosul, semoga syafaat beliau kita dapatkan di yaumul masyhar kelak. Saya
berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi kita semua. Selain itu, Saya juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Tentunya saya selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, maka saya sangat menghargai saran dan kritik dari
pembaca yang tentunya menjadi koreksian bagi saya untuk memperbaiki
penulisan makalah kedepannya. Apabila terdapat banyak kesalahan dalam
penulisan makalah ini, saya selaku penulis mohon maaf. Demikianlah yang
dapat saya sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bukittinggi, 16 September 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Makiyah …................................................................3


B. Ciri-ciri makiyah …….................................................................4
C. Ketentuan Makiyah dan contohnya…….....................................5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.......................................................................................7

Kritik dan Saran................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Al-Qur’an adalah pedoman bagi umat Islam. Al-Qur’an diturunkan dalam
dua periode yakni dari lauhil mahfudh ke baitul izza dan dari baitul izza ke bumi.
Pada periode ke dua Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dalam waktu
22 tahun 2 bulan 22 hari. Dalam periode ke dua Al-Qur’an diturunkan dengan
latar belakang yang berbeda. Dari keterangan tersebut para ulama terdahulu
membaginya menjadi dua jenis, yakni Makiyyah dan Madaniyyah, ditinjau dari
segi geografis, lafadz, sasaran dan makna. Adapun beberapa ayat yang
diperselisihkan karena ayat tersebut tidak diturunkan di Makkah dan Madinah,
melainkan ketika nabi dalam perjalanan antara Makkah dan Madinah.
Pada intinya persoalan ini telah menjadi perhatian urgen pada masa sahabat.
Bahkan salah satu tokoh Mufassir pada masa sahabat, misalnya Ibn Abbas pernah
menyatakan, “Demi Allah. Tidak Ada Tuhan selain Dia. Tidak diturunkannya satu
ayat pun dari kitab Al Qur’an, kecuali saya mengetahuinya. Di mana diturunkan,
jika saya tahu, bahwa ada seseorang yang lebih tahu daripada saya tentang kitab
Allah, meskipun misalnya itu disampaikan oleh Onta, niscaya saya akan
mengunjunginya”. Pernyataan Ibn Abbas ini, bukan suatu ungkapan kesombongan
tetapi merupakan pernyataan betapa besar perhatian Ibn Abbas terhadap Ilmu-
ilmu Al Quran. (Al-Qathathan, 1996:72).
Kenyataannya pada saat ini masih banyak diantara kita yang masih minim
pengetahuan tentang Al Qur’an, maka pada materi kali ini penulis akan membahas
tentang surah makiyah sampai dengan ciri-ciri makiyah dan contohnya.

1
A. Rumusan Masalah
Di sini penulis memaparkan beberapa rumusan masalah yang akan
menjadi pembahasan dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian makiyah?
2. Apa saja ciri-ciri makiyah ?
3. Apa saja ketentuan makiyah ?
4. Bagaiamana contoh ketentuan makiyah?

B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan maslah tersebut, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui mengenai Al Qur’an secara umum yang sering kita
baca setiap harinya
2. Untuk mengetahui pengertian makiyah
3. Untuk mengetahui secara detail tentang ciri-ciri makiyah
4. Untuk mengenal contoh dari surah makiyah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Makiyah
Kata Makki dan Madani merupakan bagian dari yang ada dalam
kajian al-Qur'an, yang dimaksudkan untuk memberikan nama jenis
surat/ayat dalam al-Qur'an. Keduanya lahir dari dua nama kota besar yang
ada di Jazirah Arab, yaitu Makah dan Madinah. Selanjutnya dinisbahkan
dengan isim sifat, yang ditandai dengan alamat ya‟ nisbah, maka jadilah
kata Makki dan Madani. Surat Makiyah ialah wahyu yang turun kepada
Muhammad sebelum hijrah, meskipun surat itu tidak turun di Makah1
Jadi ayat/surah makkiyah adalah ayat/surah yang diturunkan
sebelum Nabi Muhammad SAW hijah ke Madinah meski tidak di Makkah
seluruhnya.

Cara menentukan Makki dan Madani :

Untuk mengetahui dan menentukan makki dan madani para ulama


bersandar pada dua cara utama :

a) Manhaj sima`i naqli ( metode pendengaran seperti apa adanya )


b) Manhaj qiyasi ijtihadi ( menganalogikan dan ijtihad ).

Cara sima'i naqli : didasarkan pada riwayat sahih dari para


sahabat yang hidup pada saat dan menyaksikan turunnya wahyu. Atau dari
para tabi`in yag menerima dan mendengar dari para sahabat sebagaiamana,
dimana dan peristiwa apa yang berkaitan dengan turunnya wahyu
itu. Sebagian besar penentuan makki dan madani itu didasarkan pada cara
pertama.

Cara qiysi ijtihadi :  didasarkan pada ciri-ciri makki dan madani.


Apa bila dalam surah makki terdapat suatu ayat yang mengandung ayat
madani atau mengandung persitiwa madani, maka dikatakan bahwa ayat
itu madani. Dan sebaliknya. Bila dalam satu surah terdapat ciri-ciri makki,
maka surah itu dinamakan surah makki. Juga sebaliknya. Inilah yang
disebut qiyas ijtihadi.

1 As-Suyuthi, Al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur'an, (Bairut, Juz I, Dar al-Kutb al-‘Ilmiyah, 2000 M/ 1421 H)
hlm. 19

3
B. Ciri-Ciri Makiyah
Surah makkiyah tentunya memiliki beberapa ciri diantaranya yang
di kutib dari beberapa buku, yaitu :
a) Surat Makkiyah didominasi oleh ayat-ayat pendek. Sebagai
contoh, surat al-Mudatsitsir jumlah ayatnya adalah 56 ayat;
kebanyakan ayatnya terdiri dua kata, tiga atau tidak kurang
dari sembilan kata, kecuali satu ayat: 31
b) Surat Makkiyah didominasi oleh pembahasan mengenai
masalah akidah, penegakan dalil, dakwah untuk membebaskan
diri dari menyembah berhala dan akidah- akidah yang rusak.
c) Tiap surat yang di dalamnya ada perintah sujud adalah
Makkiyah, demikian juga ayat-ayat seputar kisah-kisah Nabi
dan ummat terdahulu, kecuali kisah Adam dan Iblis yang
disebutkan dalam surat al-Baqarah adalah Madaniyah.
d) Sebagian besar surah Makkiyah dalam penyampaiannya
dengan cara yang keras dalam konteks pembicaraan, sebab di
tujukan kepada orang-orang yang mayoritas pembangkang lagi
sombong2
e) Tiap surat yang di dalamnya dinyatakan lafadz: Kallâ adalah
Makkiyah. Lafadz ini telah dinyatakan sebanyak 33 kali dalam
15 surat. Semuanya pada surat terakhir al-Qur’an, seperti al-
‘Alaq, al-Muthaffifîn dan lain-lain.
f) Jika didahului dengan panggilan: Yâ Ayyuhâ an-Nâs (wahai
manusia) atau Yâ Banî Adam (wahai anak Adam) adalah
Makkiyah3

2 Amreoni Drajat, Ulumul Qur’an, (Depok : Kencana, 2017 ) Hlm. 68


3 Ibid

4
g) Tiap ayat yang didahului dengan huruf Hijâiyah, seperti Qaf,
Nun adalah surat Makkiyah, kecuali al-Baqarah dan Ali ‘Imrân
adalah Madaniyah.

C. Ketentuan Makkiyah Dan Contohnya


a) Setiap surah yang didalamnya mengandung `sajdah` maka surah itu
makki4
b) Setiap surah yang mengandung lafal ` kalla` berarti makki. Lafal
ini hanya terdapat dalam separuh terakhir dari Qur`an dan di
sebutkan sebanyak tiga puluh tiga kali dalam lima belas surah.
c) Setiap surah yang mengandung yaa ayyuhan naas dan tidak
mengandung yaa ayyuhal ladzinaa amanuu, berarti makki. Kecuali
surah al-Hajj yang pada akhir surah terdapat ayat yaa ayyuhal
ladziina amanuur ka`u wasjudu. Namaun demikian sebagian besar
ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah makki
d) Setiap surah yang menngandung kisah para nabi umat terdahulu
adalah makki, kecuali surah baqarah.
e) Setiap surah yang mengandung kisah Adam dan iblis adalah
makki, kecuali surat baqarah.
f) setiap surah yang dibuka dengan huruf-huruf singkatan seperti alif
lam mim, alif lam ra, ha mim dll, adalah makki. Kecuali surah
baqarah dan ali-imran, sedang surah Ra`ad masih diperselisihkan.

4. Amreoni Drajat. Ibid

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Makkiyah adalah ayat/surah Al qur’an yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebelum masa hijrah ke Madinah, jadi ayat/surah yang
di turunkan di Makkah atau sebelum hijrah ke Madinah di sebut ayat/surah
Makkiyah. Ada dua metode untuk mengetahui makkiyah dan madaniyah
yaitu : pertama, Sima’I Naqli (metode pendengaran seperti apa adanya),
kedua, Manhaj qiyasi ijtihadi ( menganalogikan dan ijtihad ).
Sebagian besar ayat/surah makkiyah memiliki lafaz yang panjang
dan kata penyampaianya secara keras di karena orang yang menjadi tujuan
ayat mayoritas pembangkang lagi sombong. Dan surah Makkiyah ini di
awali dengan huruf hijaiyah seperti Qaf dan lainya kecuali surah Al
Baqarah dan Ali Imran, sedangkan Ra’ad masih menjadi perselisihan.

B. Saran
Tentunya kita selaku umat islam tidak pernah terlepas dari Al Qur’an
di karenakan itu merupakan petunjuk dan pedoman bagi kita dalam
menjalani kehidupan dan semestinya kita harus lebih memahami isi dan
kandungan Al Qur’an terutama pengetahuan dasar tentang Al Qur’an baik
cara membedakan ayat makiyah dan madaniyah maupun asbabun
nuzulnya.

6
7
DAFTAR PUSTAKA

Hafidz Abdurrahman. (2003). Ulumul Qur'an. Bogor: CV IDeA Pustaka Utama.

Drajat, A. (2017). Ulumul Qur'an pengantar ilmu Qur'an. Depok: Kencana .

Rahmawati, M. G. (2013). Ulumul Qur'an . Depok Yogyakarta : Teras.

samsudin, H. (2008). Ringkasan Praktis Sistematis dari Terjemahan Kitab mabahits Fii
Ulumil Qur'an. al farabi.

Anda mungkin juga menyukai