Disusun Oleh :
Kelompok 2
Ari Irayana
Chintya Safrilla Usman
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ayat makkiyah dan madaniyah”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ulumul Qur’an. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi pembaca dan penulis.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………i
BAB 1 ……………………………………………………………………………………………………………………1
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………….1
C. TUJUAN…………………………………………………………………………………………………….2
BAB 2.………………………………………………………………………………………………………3
PEMBAHASAN....…………………………………………………………………………………………3
A. PENGERTIAN DAN PERBEDAAN MAKKIYAH & MADANIYAH……………………………..3
B. CIRI-CIRI AYAT MAKKIYAH & MADANIYAH DAN KARAKTERISTIKNYA……………..4
C. TEORI TENTANG SURAT MAKIYAH DAN MADANIYAH…………………………………….6
D. METODE UNTUK MENGETAHUI MAKIYAH DAN MADANIYA..……………………………8
E. HIKMAH/MANFAAT MENGETAHUI MAKKIYAH & MADANIYAH…………………………9
BAB 3…………………………………………………………………………………..………………….11
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………….12
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Qadhi Abu Bakar dalam kitabnya al-Intishar, tidak ada nash yang
menjelaskan tentang makkiyah-madaniyah, disebabkan Allah
tidakmemerintahkan nabi untuk menjelaskan tentang hal itu. Demikian juga,
Allah tidak menjadikan pengetahuan tentang makkiyah-madaniyah sebagai
suatu kewajiban. Ilmu makkiyah-madaniyah dapat diketahui berdasarkan
riwayat para sahabat dan tabi’in.
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Makiyah yaitu Suatu ayat yang diturunkan terhadap Rasul sebelum beliau
melakukan hijrah ke madinah. sedangkan madaniyah yaitu ayat yang turun
kepada Rasul setelah beliau hijrah ke madinah. Kata Makkiyah dan Madaniyah
tersebut berasal dari nama dua kota besar yaitu mekkah dan madinah. Kata
Makiyah berasal dari kata mekkah sedangkan Madaniyah dari kata madinah.
Keduanya kemudian dimasuki “ya” maka jadilah al makiyah dan al madaniyah.
Namun para ulama membagi ke dalam tiga kelompok madzab dalam
menentukan ayat-ayat makiyah dan madaniyah. Ketiga kelompok tersebut
antara lain:
1. Penentuanya didasarkan pada tempat turunya ayat tersebut. Jika misal di kota
mekah dan dikota sekitarnya seperti di arafah, mina terdapat ayat turun maka
dinamakan ayat makiyah, dan jika turunya di madinah dan sekitar madinah
seperti contoh di uhud, sila itu dinamakan ayat madaniyah.Namun terdapat
kelemahanya pada pendapat ini, antara lain yaitu menurut pendapat ini, saat
Rasulullah sedang melakukan perjalanan ke luar dari kota mekkah dan madinah
sedangkan bertepatan dengan itu adanya ayat yang diturunkan maka ayat
tersebut tidak bisa dikatakan ayat makiyah dan madaniyah.
2. Menentukan didasarkan pada khithab atau yang sering disebut dengan objek
peneriman. Jika suatu ayat diturunkan baik di mekkah ataupun di madinah
tetapi ayat tersebut ditunjukkan untuk penduduk kota mekkah, maka ayat
tersebut termasuk kedalam ayat makiyah. Dan suatu ayat termasuk kedalam
ayat madaniyah jika ayat yang diturunkan tersebut baik turun di mekkah
ataupun madinah jika ditunjukkan untuk masyarakat madinah maka dinamakan
ayat madaniyah
3
3. Menentukanya berdasarkan pada waktu sebelum atau sesudahnya rasulullah
hijrah. Suatu ayat dikatakan ayat makiyah jika turunya sebelum Rasulullah
melaksanakan hijrah dan dikatakan ayat madaniyah jika diturunkan sesudah
Rasulullah melaksanakan hijrah. Berdasarkan dari ketiga pendapat diatas,
pendapat yang ketiga ialah pendapat yang paling sempurna. Karena pendapat
tersebut mencakup semua definisi yang diungkapkan oleh madzab pertama dan
kedua.
4
- Isi suratnya berupa seruan dengan kalimat "Anak Adam".
- Isinya memberi penekanan pada masalah akidah.
- Ayatnya pendek-pendek.
5
- Memuat hukum syara', seperti: ibadah, mu'amalah, al-ahwal dan al-
syakhshiyah.
- Ayatnya panjang-panjang.
6
Dalam teori ini memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu: kelebihannya adalah
hasil dari teori ini diterangkan dengan jelas tentang pengertian Makiyah dan
Madaniyah kekurangannya adalah teori ini tidak mencakup semua ayat Al-
Quran karena tidak semua ayat diturunkan di Makkiyah maupun Madaniyah.
Maka dari itu rumusan teori ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan.
7
Dalam teori ini mencakup semua ayat Al-Qur'an sehingga menurut para ulama,
teori ini memilikikelebihan karena dianggap sebagai teori yang baik dan aman
tetapi masih memiliki beberapa keanehan atau kekurangan dalam teori ini
terutama tentang ayat- ayat Madaniyah yang sebenarnya diturunkannya di
Mekah dan diturunkannya setelah hijrah. Contohnya yaitu pada QS.Al-Maidah
ayat 3 dan QS. Annisa ayat 58.
Saat menentukan surat Makiyah dan surat Madaniyah para ulama menggunakan
pedoman dari dua metode yang menjadi asas yaitu :
1. Metode Al-Manhaj as-sima’i an-naqli.
Menurut pengertian kalimat, metode ini berarti metode
berdasarkan pendengaran dan metode periwayatan. Dengan mengkaji berbagai
riwayat yang sah dari sahabat Nabi yang masih hidup yang melihat ketika
diturunkannya wahyu tersebut dan dari tabi’in yang mengetahuidan
meriwayatkan maka metode ini merupakan metode untuk mengetahui Makiyah
dan Madani Metode Al-Manhaj al-qiyasi al- ijtihadi.
8
Dalam arti kalimat, metode ini menunjukkan metode yang didasarkan pada ciri-
ciri karakteristik surat dalam Al-Qur'an.
Metode ini yakni metode untuk menggolongkan Makiyah dan Madaniyah
dengan melalui karakteristik suratnya yaitu tentang gaya bahasa yang ada pada
surat, model kalimat seruan yang ada pada surat, kalimat- kalimat tertentu yang
ada pada surat, da nisi yang terkandung dalam surat yang berkaitan dengan
kebiasaan masyarakat Makkah dan Makiyah.
2. Metode Al-Manhaj al-qiyasi al-ijtihadi.
Dalam arti kalimat, metode ini menunjukkan metode yang
didasarkan pada ciri-ciri karakteristik surat dalam Al-Qur'an. Metode ini yakni
metode untuk menggolongkan Makiyah dan Madaniyah dengan melalui
karakteristik suratnya yaitu tentang gaya bahasa yang ada pada surat, model
kalimat seruan yang ada pada surat, kalimat- kalimat tertentu yang ada pada
surat, da nisi yang terkandung dalam surat yang berkaitan dengan kebiasaan
masyarakat Makkah dan Madinah.
9
D. Mengetahui hikmah disyariatkannya suatu hukum (Hikmatul
Tasyri’). Sebab, dengan ilmu makki dan madani dapat di ketahui
tarikh tasyri’ yang dalam mensyariatkan hukum-hukum islam itu
secara bertahap, sehingga dapat pula diketahui mengapa sesuatu
hukum itu disyariatkan secara demikian
E. Dengan mengetahui ilmu makki dan madani yang dapat mengetahui
hikmatul tasyri’ itu, akan bisa menambah kepercayaan orang
terhadap kewahyuan Al-Quran.
F. Meingkatkan keyakinan orang terhadap kesucian, kemurnian, dan
keaslian Alquran.
G. Mengetahui perbedaan dan tahap-tahap dakwah islamiah.
H. Mengerti perbedaan ushlub-ushlub (berbentuk bahasa) Al-Qur’an,
yang dalam surat-surat makkiyah berbeda dengan yang dalam surat
makkiyah.
I. Dengan mengetahui ilmu makki dan madani situasi dan kondisi
masyarakat kota makkah dan madinah dapat diketahui, khususnya
pada waktu turunnya ayat-ayat Alqur’an.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Surat makiyah dan surat madaniyah merupakan suatu ayat yang diturunkan
kepada rasul kata makiyah berasal dari mekkah dan kata madaniyah berasal dari
madinah. Surat yang diturunkan sebelum hijrah kepada Nabi Muhammad
adalah surat makiyah dan surat yang diturunkan sesudah hijrah kepada Nabi
Muhammad adalah surat madaniyah. Perbedaan surat makiyah dan surat
madaniyah memiliki tiga macam perbedaan yaitu perbedaan menurut waktu
turunnya , perbedaan menurut tempat turunnya , perbedaan menurut sasarannya.
Dan ilmu makiyah dan ilmu madaniyah dianggap menjadi ilmu yang lebih
penting dari lainnya karena konteks yang dibahas di dalam ilmu makiyah dan
madaniyah lebih banyak dan luas dibandingkan dengan yang dibahas di nuzulul
qur’an. Beberapa para ulama mencoba meneliti surat makiyah dan surat
madaniyah menurut waktu turunnya dalam surat demi surat dan ayat demi ayat
dan untuk mengelompokkan dan membedakan surat di Al-Qur’an ke dalam
kelompok makiyah dan madaniyah dibagi menjadi empat teori yaitu teori
mulahadzatul makanin nuzuli ( teori geografis ), teori mulahadzatul
mukhatabina fin nuzul ( teori subjektif ) , teoori mulahadzatu zamanin nuzuli
(teori historis ) , teori mulaahadzatu ma tadhammanat as suratu ( teori kontens
analisis ). Untuk menentukan surat makiyah dan surat madaniyah para ulama
menggunakan pedoman dari dua metode yang menjadi asas yaitu metode Al-
Manhaj as-sima’i an-naqli , metode Al-Manhaj al-qiyasi al-ijtihadi. ilmu
makiyah dan ilmu madaniyah memiliki manfaat yaitu kita dapat mengetahui
sejarah hidup nabi dan juga umat terdahulu ,ilmu makiyah dan madaniyah
sebagai pijakan untuk mengungkapkan sejarah tasyri, kita dapat mengetahui
bagaimana sejarah penurunannya suatu surat itu dan kita juga bisa mengetahui
bagaimana proses pertahapan suatu hukum dari situasi yang satu yang lainnya ,
bisa mempelajari gaya bahasa yang digunakan di dalam Al-Qur’an dan juga
dapat dimanfaatkan ke dalam dakwah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Moch Tolchah, M.Ag. (2016). Aneka Pengkajian Studi Al-Qur’an
12