Anda di halaman 1dari 11

MAKKIYAH & MADANIYYAH

DAFTAR ISI
1. Pendahuluan

2. Pengertian Surat Makkiyah dan Surat


Madaniyyah

3. Tanda-Tanda Surat Makiyyah dan Surat


Madaniyyah

4. Macam-Macam Surat Makkiyah dan


Surat Madaniyyah

5. Signifikasi Mengetahui Makkiyah dan


Madaniyyah

6. Sesi Tanya Jawab

7. Kesimpula
PENDAHULUAN

Latar Belakang

• Nabi Muhammad SAW adalah manusia pilihan Allah


SWT untuk menerima wahyu berupa kitab suci Al-
Qur’an, sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia
dan alam semesta. Kita tentu tahu bahwa kitab suci
Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW terdiri dari 30 juz yang di dalamnya terdiri dari
surat Makkiyah dan Madaniyyah.

• Surah makkiyah dan madaniyyah pasti lah ada


perbedaan-perbedaan antara ke duanya. Untuk itu
kita perlu mempelajari lebih dalam perbedaan antara
makiyyah dan madaniyyah agar kita menjadi paham
dan mengerti mana yang tergolong kedalam ayat
makiyyah atau tergolong kedalam surat madaniyyah.
MATERI PEMBAHASAN
1. Pengertian Surat Makkiyah dan Surat Madaniyyah
 Menurut massa turunnya
Surat makkiyah adalah ayat-ayat yang diturunkan sebelum Rasullulah hijrah ke
madinah kendatipun bukan turun di Makkah, sedangkan surah madaniyyah adalah
ayat-ayat yang turun sesudah Rasulullah hijrah ke madinah, kandatipun bukan turun
di Madinah.
 Menurut tempat turunnya
Surat makkiyah adalah ayat-ayat yang turun di Makkah dan sekitarnya seperti
Mina, Arafah, Hudaibiyyah, sedangkan surat madaniyyah adalah ayat-ayat yang turun
di madinah dan sekitarnya, seperti Uhud, Quba’,dan Sul’a.namun. Ada beberapa
ayat-ayat tertentu yang tidak diturunkan di Mekah dan Madinah dan sekitarnya.
 Menurut objek pembicaraan
Surat makkiyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang makkah.
sedangkan surat madaniyyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang
madaniyyah. Menurut asumsi para sarjana muslim bahwa kebanyakan ayat Al-qur’an
di mulai dengan ungkapan “ ya ayyuha ala-naas” yang menjadi kriteria makiyyah dan
ungkapan ‘ya ayyuha al-ladziina” yang menjadi kriteria madaniyyah namun, tidak
selamanya asumsi ini benar. Surat Al-baqoroh(2), misalnya, termasuk kategori
madaniyyah padahal di dalamnya terdapat salah satu ayat, yaitu ayat 21 dan 168,
yang dimulai dengan ungkapan “ yaa ayyuha an-nas”. Lagi pula, banyak ayat al-
qur’an yang tidak dimulai dengan dua ungkapan di atas.
 Adapun pendapat dari buku lain
Makkiyah adalah periode peletakan dasar-dasar untuk membangun struktur
masyarakat baru sedangkan surat madaniyah adalah merupakan periode
pembentukannya. pada umumnya ayat-ayat makkiyah lebih menekankan tentang
ketauhi dan nila-nlai kemanusiaan, universal seperti kesetaraan manusia, keadilan,
plularis, dan penghargaan martabat manusia. Secara umum disepakati bahwa selama
periode makah Al-Qur’an lebih banyak berisi tentang ajaran agama dan moral, tidak
menyatakan norma-norma politik dan hukum secara khusus, juga pada umumnya,
seruan Al-Qur’an ditunjukan kepada manusia seluruhnya dan bukan misalnya tertuju
pada akum yang sudah beriman atau pemeluk agama lain, khususnya yahudi dan
kristen. Islam mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan universal juga berarti islam bukan
hanya berlaku bagi bangsa arab.
Sementara ayat-ayat madaniyyah pada umumnya berisi ayat-ayat yang
menyatakan tentang kehidupan bersama dengan masyarakat yang telah terbentuk.
Selain itu ayat-ayat ini mengandung pesan dan ketentuan terhadap orang-orang
munafik dan komunitas lain yang ada di madinah. Tegasnya ayat-ayat madaniyyah
berbicara mengenai aturan-aturan praktis untuk masyarakat madinah baik yang sudah
beriman ataupun yang masih dalam keyakinan agamanya.
2. Tanda-Tanda Surat Makiyyah dan Surat Madaniyyah
A. Berdasarkan Titik Tekan Analogi
a. Surat Makkiyah
 Di dalamnya terdapat ayat sajdah.
 Ayat-ayatnya di mulai dengan kata ”kalla”.
 Di mulai dengan ungkapan “ya ayyuha an-nas” dan tidak ada ayat yang di mulai
dengan ungkapan “ya ayyha al-ladzina”. kecuali dalam surat Al-hajj(22), karena
di penghujung surat itu terdapat sebuah ayat yang dimulai dengan ungkapan “ya
ayyuha al-ladzina”.
 Ayat-ayatnya mengandung tema kisah para nabi dan umat terdahulu.
 Ayat-ayatnya berbicara tentang kisah nabi adam dan iblis, kecuali surat Al-
baqoroh(2).
 Ayat-ayatnya di mulai dengan huruf-huruf terpotong-potong (huruf at-tahajji)
seperti alif lam mim dan sebagainya, kecuali surat Al-baqoroh(2) dan ali imron(3)
b. Surat Madaniyyah
 Mengandung ketentuan-ketentuan faraid dan had.
 Mengandung sindiran-sindiran terhadap kaum munafik, kecuali surat Al-
Ankabut (29).
 Mengandung uraian tentang perdebatan dengan ahli kitabin.
B. Berdasarkan Titik Tekan Tematis
a. Surat Makkiyah
 Menjelaskan ajakan monotheisme, ibadah kepada Allah semata, penetapan
risalah kenabian, penetapan hari kebangkitan dan pembalasan, uraian
tentang kiamat dan perihalnya, neraka dan siksanya, surga dan
kenikmatannya dan kelompok musrikin dengan argumentasi-argumentasi
rasional dan naklid.
 Menetepkan pondasi-pondasi umum bagi pembentukan hukum isyara’ dan
keutamaan-keutamaan akhlak yang harus dimiliki. anggota masyarakat.juga
berisikan celaan-celaan terhadap kriminalitas-kriminalitas yang dilakukan
kelompok musrikin, mengkonsumsi harta anak yatim secara zholim serta
uraian tentang hak-hak.
 Menuturkan kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu serta perjuangan
Muhammad dalam menghadapi tantangan-tantangan kelompok musrikin.
 Ayat dan suratnya pendek dan nada serta perkataannya agak keras.
 Banyak mengandung kata-kata sumpah.
b. Surat Madaniyyah
 Menjelaskan permasalahan ibadah, muamalah, hudud, bangunan rumah
tangga, warisan, keutamaan jihad kehidupan sosial, aturan pemerintah
mengenai perdamaian dan peperanagan, serta persoalan-persoalan
pembentukan hukum syara’.
 Mengkhitabi ahli kitab yahudi dan nasrani dan mengajaknya masuk islam, juga
menguraikan perbuatan mereka yang telah menyimpangkan kitab Allah dan
menjauhi kebenarannya serta perselisihannya setelah datang kebenarannya.
 Mengungkap langkah-langkah orang-orang munafik.
 Surat dan sebagaian ayat-ayatnya panjang-panjang serta menjelaskan hukum
dengan terang dan menggunakan ushlub yang terang pula.
3. Macam-Macam Surat Makkiyah dan Surat Madaniyyah
A. Surah-Surah Makkiyah Murni
Yaitu surah-surah yang bersetatus makiyah saja, tidak ada satupun yang
madaniyah, contohnya : Al-alaq, Al-Mudatssir, Al-Qiyamah dsb.
B. Surah-Surah madaniyah murni
Yaitu surah-surah yang bersetatus madaniyah saja, tidak ada satupun yang
makiyah, contohnya : Al-Baqoroh, Al-Imran, An-nisa dsb.
C. Surah-Surah makiyyah yang berisi ayat madaniyyah
Yaitu surat-surat yang sebetulnya kebanyakan ayat-ayatnya adalah
makiyyah, sehingga berstatus makiyyah tetapi didalamnya ada sedikit ayatnya
yang berstatus madaniyyah, contohnya : Al-Fatihah, Ar-Ra’d ,Yunus, Ar-Ra’d, dsb.
D. Surah-Surah madaniyyah yang berisi ayat makiyyah
yaitu surat-surat yang kebanyakan ayat-ayatnya berstatus madaniyah,
contohnya : Al-Hajj.
4. Signifikasi Mengetahui Makkiyah dan Madaniyyah
A. Menambah keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang
diturunkan di bawah otoritas Allah semata bukan bardasarkan keinginan nabi.
B. Mempermudah memahami Al-Qur’an.
C. Memahami nasihk dan manshuk.
D. Mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsur-angsur.
E. Mengetahui perjalanan Rasullulah.
F. Mengetahui para sahabat dan generasinya dalam menjaga orientasi Al-Qur’an.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan
tentang ayat-ayat Mekkah dan Madinah merupakan bagian yang terpenting dalam
‘Ulum Qur’an. Hal ini bukan saja merupakan kepentingan kesejarahan melainkan
juga untuk memahami dan menafsirkan ayat-ayat yang bersangkutan.
Bagaimanapun juga secara keseluruhan memang sudah berhasil disusun suatu
pola pemisahan (pembagian) yang sudah mapan, dan telah digunakan secara meluas
secara ilmu tafsir, dan dijabarkan dari bukti-bukti internal yang ada dalam teks al-
Quran itu sendiri.
Definisi Al-Makiyyah dan Madaniyah oleh para ahli tafsir meliputi berdasarkan
tempat turunnya suatu ayat, berdasarkan khittab/ seruan/ panggilan dalam ayat
tersebut, berdasarkan masa turunnya ayat tersebut,menurut objek pembicaraan.
Karakteristik surat dan ayat-ayat Al-Qur’an ini terbagi menjadi dua yaitu
karakteristik Makkiyah dan karakteristik Madaniyah.
Adapun kegunaan mempelajari ilmu ini antara lain agar dapat membedakan
ayat-ayat nasikh dan mansukh, agar dapat mengetahui sejarah hukum Islam dan
tahapan-tahapannya secara umum, mendorong keyakinan yang kuat, agar
mengetahui fase-fase dakwah Islamiyah yang telah ditempuh oleh Al-Qur’an secara
bertahap, agar dapat mengetahui keadaan lingkungan, situasi, dan kondisi
masyarakat pada waktu turun ayat-ayat Al-Qur’an, agar mengetahui gaya bahasanya
yang berbeda-beda.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai