SWT untuk menerima wahyu berupa kitab suci Al- Qur’an, sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia dan alam semesta. Kita tentu tahu bahwa kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW terdiri dari 30 juz yang di dalamnya terdiri dari surat Makkiyah dan Madaniyyah.
• Surah makkiyah dan madaniyyah pasti lah ada
perbedaan-perbedaan antara ke duanya. Untuk itu kita perlu mempelajari lebih dalam perbedaan antara makiyyah dan madaniyyah agar kita menjadi paham dan mengerti mana yang tergolong kedalam ayat makiyyah atau tergolong kedalam surat madaniyyah. MATERI PEMBAHASAN 1. Pengertian Surat Makkiyah dan Surat Madaniyyah Menurut massa turunnya Surat makkiyah adalah ayat-ayat yang diturunkan sebelum Rasullulah hijrah ke madinah kendatipun bukan turun di Makkah, sedangkan surah madaniyyah adalah ayat-ayat yang turun sesudah Rasulullah hijrah ke madinah, kandatipun bukan turun di Madinah. Menurut tempat turunnya Surat makkiyah adalah ayat-ayat yang turun di Makkah dan sekitarnya seperti Mina, Arafah, Hudaibiyyah, sedangkan surat madaniyyah adalah ayat-ayat yang turun di madinah dan sekitarnya, seperti Uhud, Quba’,dan Sul’a.namun. Ada beberapa ayat-ayat tertentu yang tidak diturunkan di Mekah dan Madinah dan sekitarnya. Menurut objek pembicaraan Surat makkiyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang makkah. sedangkan surat madaniyyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang madaniyyah. Menurut asumsi para sarjana muslim bahwa kebanyakan ayat Al-qur’an di mulai dengan ungkapan “ ya ayyuha ala-naas” yang menjadi kriteria makiyyah dan ungkapan ‘ya ayyuha al-ladziina” yang menjadi kriteria madaniyyah namun, tidak selamanya asumsi ini benar. Surat Al-baqoroh(2), misalnya, termasuk kategori madaniyyah padahal di dalamnya terdapat salah satu ayat, yaitu ayat 21 dan 168, yang dimulai dengan ungkapan “ yaa ayyuha an-nas”. Lagi pula, banyak ayat al- qur’an yang tidak dimulai dengan dua ungkapan di atas. Adapun pendapat dari buku lain Makkiyah adalah periode peletakan dasar-dasar untuk membangun struktur masyarakat baru sedangkan surat madaniyah adalah merupakan periode pembentukannya. pada umumnya ayat-ayat makkiyah lebih menekankan tentang ketauhi dan nila-nlai kemanusiaan, universal seperti kesetaraan manusia, keadilan, plularis, dan penghargaan martabat manusia. Secara umum disepakati bahwa selama periode makah Al-Qur’an lebih banyak berisi tentang ajaran agama dan moral, tidak menyatakan norma-norma politik dan hukum secara khusus, juga pada umumnya, seruan Al-Qur’an ditunjukan kepada manusia seluruhnya dan bukan misalnya tertuju pada akum yang sudah beriman atau pemeluk agama lain, khususnya yahudi dan kristen. Islam mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan universal juga berarti islam bukan hanya berlaku bagi bangsa arab. Sementara ayat-ayat madaniyyah pada umumnya berisi ayat-ayat yang menyatakan tentang kehidupan bersama dengan masyarakat yang telah terbentuk. Selain itu ayat-ayat ini mengandung pesan dan ketentuan terhadap orang-orang munafik dan komunitas lain yang ada di madinah. Tegasnya ayat-ayat madaniyyah berbicara mengenai aturan-aturan praktis untuk masyarakat madinah baik yang sudah beriman ataupun yang masih dalam keyakinan agamanya. 2. Tanda-Tanda Surat Makiyyah dan Surat Madaniyyah A. Berdasarkan Titik Tekan Analogi a. Surat Makkiyah Di dalamnya terdapat ayat sajdah. Ayat-ayatnya di mulai dengan kata ”kalla”. Di mulai dengan ungkapan “ya ayyuha an-nas” dan tidak ada ayat yang di mulai dengan ungkapan “ya ayyha al-ladzina”. kecuali dalam surat Al-hajj(22), karena di penghujung surat itu terdapat sebuah ayat yang dimulai dengan ungkapan “ya ayyuha al-ladzina”. Ayat-ayatnya mengandung tema kisah para nabi dan umat terdahulu. Ayat-ayatnya berbicara tentang kisah nabi adam dan iblis, kecuali surat Al- baqoroh(2). Ayat-ayatnya di mulai dengan huruf-huruf terpotong-potong (huruf at-tahajji) seperti alif lam mim dan sebagainya, kecuali surat Al-baqoroh(2) dan ali imron(3) b. Surat Madaniyyah Mengandung ketentuan-ketentuan faraid dan had. Mengandung sindiran-sindiran terhadap kaum munafik, kecuali surat Al- Ankabut (29). Mengandung uraian tentang perdebatan dengan ahli kitabin. B. Berdasarkan Titik Tekan Tematis a. Surat Makkiyah Menjelaskan ajakan monotheisme, ibadah kepada Allah semata, penetapan risalah kenabian, penetapan hari kebangkitan dan pembalasan, uraian tentang kiamat dan perihalnya, neraka dan siksanya, surga dan kenikmatannya dan kelompok musrikin dengan argumentasi-argumentasi rasional dan naklid. Menetepkan pondasi-pondasi umum bagi pembentukan hukum isyara’ dan keutamaan-keutamaan akhlak yang harus dimiliki. anggota masyarakat.juga berisikan celaan-celaan terhadap kriminalitas-kriminalitas yang dilakukan kelompok musrikin, mengkonsumsi harta anak yatim secara zholim serta uraian tentang hak-hak. Menuturkan kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu serta perjuangan Muhammad dalam menghadapi tantangan-tantangan kelompok musrikin. Ayat dan suratnya pendek dan nada serta perkataannya agak keras. Banyak mengandung kata-kata sumpah. b. Surat Madaniyyah Menjelaskan permasalahan ibadah, muamalah, hudud, bangunan rumah tangga, warisan, keutamaan jihad kehidupan sosial, aturan pemerintah mengenai perdamaian dan peperanagan, serta persoalan-persoalan pembentukan hukum syara’. Mengkhitabi ahli kitab yahudi dan nasrani dan mengajaknya masuk islam, juga menguraikan perbuatan mereka yang telah menyimpangkan kitab Allah dan menjauhi kebenarannya serta perselisihannya setelah datang kebenarannya. Mengungkap langkah-langkah orang-orang munafik. Surat dan sebagaian ayat-ayatnya panjang-panjang serta menjelaskan hukum dengan terang dan menggunakan ushlub yang terang pula. 3. Macam-Macam Surat Makkiyah dan Surat Madaniyyah A. Surah-Surah Makkiyah Murni Yaitu surah-surah yang bersetatus makiyah saja, tidak ada satupun yang madaniyah, contohnya : Al-alaq, Al-Mudatssir, Al-Qiyamah dsb. B. Surah-Surah madaniyah murni Yaitu surah-surah yang bersetatus madaniyah saja, tidak ada satupun yang makiyah, contohnya : Al-Baqoroh, Al-Imran, An-nisa dsb. C. Surah-Surah makiyyah yang berisi ayat madaniyyah Yaitu surat-surat yang sebetulnya kebanyakan ayat-ayatnya adalah makiyyah, sehingga berstatus makiyyah tetapi didalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus madaniyyah, contohnya : Al-Fatihah, Ar-Ra’d ,Yunus, Ar-Ra’d, dsb. D. Surah-Surah madaniyyah yang berisi ayat makiyyah yaitu surat-surat yang kebanyakan ayat-ayatnya berstatus madaniyah, contohnya : Al-Hajj. 4. Signifikasi Mengetahui Makkiyah dan Madaniyyah A. Menambah keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan di bawah otoritas Allah semata bukan bardasarkan keinginan nabi. B. Mempermudah memahami Al-Qur’an. C. Memahami nasihk dan manshuk. D. Mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsur-angsur. E. Mengetahui perjalanan Rasullulah. F. Mengetahui para sahabat dan generasinya dalam menjaga orientasi Al-Qur’an. PENUTUP Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan tentang ayat-ayat Mekkah dan Madinah merupakan bagian yang terpenting dalam ‘Ulum Qur’an. Hal ini bukan saja merupakan kepentingan kesejarahan melainkan juga untuk memahami dan menafsirkan ayat-ayat yang bersangkutan. Bagaimanapun juga secara keseluruhan memang sudah berhasil disusun suatu pola pemisahan (pembagian) yang sudah mapan, dan telah digunakan secara meluas secara ilmu tafsir, dan dijabarkan dari bukti-bukti internal yang ada dalam teks al- Quran itu sendiri. Definisi Al-Makiyyah dan Madaniyah oleh para ahli tafsir meliputi berdasarkan tempat turunnya suatu ayat, berdasarkan khittab/ seruan/ panggilan dalam ayat tersebut, berdasarkan masa turunnya ayat tersebut,menurut objek pembicaraan. Karakteristik surat dan ayat-ayat Al-Qur’an ini terbagi menjadi dua yaitu karakteristik Makkiyah dan karakteristik Madaniyah. Adapun kegunaan mempelajari ilmu ini antara lain agar dapat membedakan ayat-ayat nasikh dan mansukh, agar dapat mengetahui sejarah hukum Islam dan tahapan-tahapannya secara umum, mendorong keyakinan yang kuat, agar mengetahui fase-fase dakwah Islamiyah yang telah ditempuh oleh Al-Qur’an secara bertahap, agar dapat mengetahui keadaan lingkungan, situasi, dan kondisi masyarakat pada waktu turun ayat-ayat Al-Qur’an, agar mengetahui gaya bahasanya yang berbeda-beda. TERIMAKASIH