MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Al-Qur’an
Dosen Pengampu : Yuliana Desi Rahmawati ,M.Ag
Disusun Oleh :
Dina Nurun Nafia (21105022)
Devi Purwoningrum (21105017)
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mencermati fenomena sosial Arab awal, al-Quran mersepon dengan serius. Hal ini dapat
diketahui dari narasi al-Quran dalam menceritakan, mengajak dan menyerukan ketuhanan yang
berlandasan kemanusian, seperti ayat makkiyah. Narasi ayat makkiyah menggunakan ya ayyuhan
nas atau yang menggunakan sumpah dengan gaya ayat pendek, tidak bisa terlepas dari sosial
kulutral masyarakat setempat.
Dalam kajian Ulum al-Quran klasik, ayat-ayat Makkiyah selalu bersandingan dengan ayat
Madaniyah. Motif dan latar belakang yang mendasari persandingan tersebut belum diketahui
secara pasti. Tetapi dapat diperkirakan bahwa persandingan tersebut diperkirakan hanya untuk
mempermudah pembahasan dalam kajian Ulum al- Quran, khususnya dalam bidang asbabun
nuzul.
Madaniyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasululloh saw di kota
Madinah setelah hijrah. Sedangkan Makkiyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan
kepada Rasulullah Saw dikota Makkah sebelum hijrah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Makkiyah dan Madaniyah ?
2. Apa saja ciri-ciri ayat Makkiyah dan Madaniyah ?
3. Apa saja Perbedaan Makkiyah dan Madaniyah ?
4. Apa saja Faedah mengetahui Makkiyah dan Madaniyah?
5. Apa saja Macam-Macam surat Makkiyah dan Madaniyah beserta Dasarnya ?
6. Apa saja Nama-nama surat Makkiyah ?
7. Apa saja Nama-nama surat Madaniyah ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Makkiyah dan Madaniyah.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri ayat Makkiyah dan Madaniyah.
ii
3. Untuk mengetahui Perbedaan Makkiyah dan Madaniyah .
4. Untuk mengetahui Faedah Makkiyah dan Madaniyah.
5. Untuk mengetahui Macam-Macam surat Makkiyah dan Madaniyah beserta Dasarnya.
6. Untuk mengetahui nama – nama surat Makkiyah
7. Untuk mengetahui Nama-nama surat Madaniyah.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kadar M.Yusuf,Studi Al-Qur’an, (Jakarta : Amzah,2009),hlm.28-29.
2
Badrudin , ‘Ulumul Qur’an , (Serang : A-Empat ,2020),hlm 42-43.
1
Penetapan Makkiyah dan ciri khas temanya.
1. Setiap surat yang di dalamnya mengandung “ayat-ayat sajdah” adalah
Makkiyah.
2. Setiap surat yang mengandung lafadz kalla,adalah Makkiyah . Lafadz ini hanya
terdapat dalam separo terakhir Al-Qur’an . Dan disebutkan sebanyak tiga puluh
tiga kali dalam lima belas surat.
3. Setiap surat yang mengandung “ya ayyuhan-nas” dan tidak mengandung “ya
ayyuhal-ladzina amanu” adalah Makkiyah ,kecuali surat Al-Hajj yang pada
akhir suratnya terdapat ya. Ayyuhal-ladzina amanurka’u wasjudu..Namun
demikian ,Sebagian besarulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah ayat
Makkiyah.
4. Setiap surat yang mengandung kisah para nabi dan umat terdahulu adalah
Makkiyah ,kecuali surat Al-Baqarah.
5. Setiap surat yang mengandung kisah nabi adam dan iblis adalah Makkiyah
kecuali,surat Al-Baqarah.
6. Setiap surat yang dibuka dengan huruf-huruf muqatha’ah hija’i . Seperti Alif
Lam Mim ,Alif Lam Ra, Ha Mim dan lain lainnya,adalah Makkiyah ,kecuali
surat Al-Baqarah dan Ali Imran . Adapun surat Ar-Ra’ad masih diperselisihkan.
Ini adalah dari segi karakteristik secara umum. Adapun dari segi ciri tema dan
gaya bahasanya ,adalah sebagai berikut:
1. Dakwah kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah ,pembuktian
mengenai risalah ,kebangkitan dan hari pembalasan. Hari kiamat dan
kedahsyatannya ,neraka dan siksanya,surga dan nikmatnya,argumentasi
terhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-bukti rasional dan ayat-
ayat kauniyah.
2. Perletakan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak yang mulia
yang dijadikan dasar terbentuknya suatu masyarakat ; pengambilan sikap tegas
terhadap kriminalitas orang-orang musyrik yang telah banyak menumpahkan
darah, memakan harta anak yatim secara dzalim,penguburan hidup-hidup bayi
perempuan dan tradisi buruk lainnya.
3. Menyebutkan kisah para nabi dan umat-umat terdahulu sebagai
pelajaran,sehingga mengetahui nasib orang sebelum mereka yang mendustakan
rasul,sebagai hiburan bagi rasulullah sehingga ia tabah dalam menghadapi
gangguan mereka dan yakin akan menang.
4. Kalimatnya singkat padat disertai kata-kata yang mengesankan sekali di telinga
terasa menembus dan terdengar sangat keras,menggetarkan hati, dan maknanya
pun menyakinkan dengan di dukung oleh lafadz-lafadz sumpah, seperti surat-
surat yang pendek-pendek ,kecuali sedikit yang tidak.
2
Penetapan Madaniyah dan ciri khas temanya
3
Syaikh Manna Al-Qathan , Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an , (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,2005), hlm 75-77.
3
Sedangkan ayat yang mengandung seruan “ya ayyuhal-ladzina amanu” ( wahai orang-
orang yang beriman) adalah Madinah.
Namun kalua diteliti dengan seksama,ternyata kebanyakan kandungan Al-Qur’an tidak
selalu dibuka dengan salah satu seruan itu.
Al-Qur’an Al-Karim adalah seruan Allah terhadap semua makhluk . Ia dapat saja menyeru
orang yang beriman dengan sifat,nama atau jenisnya. Begitu pula orang yang tidak beriman
dapat diperintah untuk beribadah,sebagaimana orang yang beriman diperintahkan
konsisten dan menambah ibadahnya.4
4
Syaikh Manna Al-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an , (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,2005),hlm 73-74.
5
Syaikh Manna Al-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an , (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,2005),hlm 71-72.
4
1. Macam-macam Surat Makkiyah dan Madaniyah
Pada umumnya , para ulama membagi macam-macam surat Al-Qur’an menjadi dua
kelompok , yaitu surat-surat Makkiyah dan surat-surat Madaniyah . Mereka berbeda
pendapat dalam menetapkan jumlah masing-masing kelompoknya . sebagian ulama
mengatakan , bahwa jumlah surat makkiyah ada 94 surat, sedangkan Madaniyah ada
20 surat . Sebagian ulama lain mengatakan, bahwa jumlah surat Makkiyah ada 84 surat,
sedangkan yang Madaniyah ada 20 surat. Sebagian ulama lain mengatakan ,bahwa
jumlah surat Makkiyah ada 84 surat , sedangkan yang Madaniyah ada 30.
Dr. Abdillah Syahhatah dalam bukunya al-Qur’an Wat Tafsir mengatakan,surat-
surat al-Qur’an yang disepakati para ulama sebagai surat Makkiyah ada 82 ,dan yang
di sepakati sebagai surat Madaniyah ada 20. Sedangkan yang 12 surat lagi masih
diperselisihkan status Makkiyah atau Madaniyah.
Perbedaan-perbedaab pendapat para ulama itu dikarenakan adanya Sebagian surat
yang seluruh ayat-ayatnya Makkiyah atau Madaniyah ,dan ada Sebagian surat lain
yang tergolong Makkiyah dan Madaniyah tetapi di dalamnya berisi sedikit ayat yang
lain statusnya . Karena itu, dari segi Makkiyah dan Madaniyah ini, maka surat-surat al-
Qur’an itu terbagi menjadi empat macam,sebagai berikut :
a. Surat-surat Makkiyah Murni.
Yaitu surat-surat Makkiyah yang seluruh ayat-ayatnya juga berstatus Makkiyah
semua ,tidak ada satupun yang Madaniyah. Surat-surat yang berstatus Makkiyah
murni ini seharusnya 58 surat, yang bersisi 2.075 ayat. Contohnya seperti surat-
surat al-Fatihah ,Yunus,ar-Ra’du,al-Anbiya,al-Mu’minun ,an-Naml,Shaad,Fatir
dan surat-surat yang pendek-pendek ada juz 30 ( kecuali surat An-Nashr)
b. Surat-surat Madaniyah Murni.
Yaitu surat-surat Madaniyah yang seluruh ayat-ayatnya pun Madaniyah
semua,tidak ada satu ayat pun yang makkiyah. Surat-surat yang yang berstatus
Madaniyah murni ini seluruhnya menurut penelitian penulis ada 18 surat , yang
terdiri dari 737 ayat. Contohnya seperti surat-surat Ali Imran, an-Nisa, an-Nur, al-
Ahzab , al- Hujurat, al- Mumtahanah, al- Zalzalah , dan sebagainya.
c. Surat-surat Makkiyah yang berisi ayat Madaniyah.
Yaitu surat-suratnya sebetulnya kebanyakan ayat-ayatnya adalah Makkiyah ,
sehingga berstatus Makkiyah , tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya yang
berstatus Madaniyah . Surat-surat yang demikian ini dalam al-Qur’an ada 32 surat,
yang terdiri dari 2699 ayat. Contohnya seperti surat al-An’am, al-A’raf , Hud,
Yusuf, Ibrahim , al- Furqan , az-Zumar, asy-Syura, al- Waqi’ah dan sebagainya.
d. Surat-surat Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah
Yaitu surat-surat yang kebanyakan ayat-ayatnya berstatus Madaniyah . Surat-
surat yang demikian ini dalam al-Qur’an hanya ada 6 surat, yang terdiri dari 726
ayat, yaitu surat -surat Al- Baqarah, al-Maidah, al-Anfal, at- Taubah , al-Hajj, dan
surat Muhammad atau surat al-Qital.
5
2. Dasar-Dasar Penetapan Makkiyah dan Madaniyah.
Adapun dasar yang dapat menentukan suatu surat itu Makkiyah atau Madaniyah
, seperti di atas itu ada dua hal , yaitu :
a. Dasar aghalabiyah ( mayoritas) , yakni kalua sesuatu surat itu mayoritas atau
kebanyakan ayat-ayatnya adalah Makkiyah ,maka disebut sebagai surat
Makkiyah . sebaliknya , jika yang terbanyak merupakan ayat-ayat dalam suatu
surat itu adalah Madaniyah, atau diturunkan setelah Nabi Hijrah ke Madinah
,maka surat tersebut disebut sebagai surat Madaniyah.
b. Dasar taba’iyah (kontinuitas) , yakni kalua permulaan suatu surat itu didahului
dengan ayat-ayat yang turun di Makkah/turun sebelum hijrah ,maka surat-surat
Makkiyah . Begitu pula sebaliknya jika ayat-ayat pertama dari suatu surat itu di
turunkan di Madinah atau yang berisi hukum hukum syariat , maka surat
tersebut dinamakan surat Madaniyah.6
6
Tolchah, Moch . Aneka Pengkaji Studi Al-Qur’an , (Yogyakarta : Lkis Pelangi Aksara,2016),hlm 184-186
6
45. QS. Al-Qalam 66. QS. Al-Balad
46. QS. Al-Haqqah 67. QS. Asy- Syams
47. QS. Al-Ma’arij 68. QS. Al-Lail
48. QS. Nuh 69. QS. Adh-Dhuha
49. QS. Al-Jin 70. QS. Al-Insyirah
50. QS. Al- Muzammil 71. QS. At- Tiin
51. QS. Al- Muddatsir 72. QS. Al-‘Alaq
52. QS. Al-Qiyamah 73. QS. Al-Qadr
53. QS. Al-Mursalat 74. QS. Al-‘Adiyat
54. QS. An-Naba’ 75. QS. Al-Qari’ah
55. QS. An-Nazi’at 76. QS. At-Takatsur
56. QS. ‘Abasa 77. QS. Al-‘Ashr
57. QS. At-Takwir 78. QS. Al-Humazah
58. QS. Al- Infithar 79. QS. Al-Fiil
59. QS. Al-Muthafiffin. 80. QS. Al-Quraisy
60. QS. Al-Insyiqaq 81. QS. Al- Ma’un
82. QS. Al- Kautsar
61. QS. Buruj 83. QS. Al- Kafirun
62. QS. Ath-Thariq 84. QS. Al-Lahab
63. QS. Al-A’la 85. QS. Al-Ikhlas
64. QS. Al- Ghasyiyah 86. QS.Al-Falaq
65. QS. Al-Fajr 87. QS. An-Naas
7
SYECH MUHAMMAD KHUDHORI BEIK, TARIKHT
ASYREK
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata al-makki berasal dari kata “mekkah” dan al-madani berasal dari kata “Madinah”.
Kedua kata tersebut telah dimasuki “ya” nisbah sehingga menjadi al-makkiy atau al-
makkiyah dan al-madaniy atau al-madaniyah. Secara harfiah ,al-makki atau al-makkiyah
berarti “yang bersifat mekkah” atau “yang berasal dari mekkah”, Sedangkan al-madaniy
atau al-madaniyah berarti “yang bersifat Madinah” atau “yang berasal dari Madinah” .
Maka ayat atau surat yang turun di Mekkah disebut dengan al-makkiyah dan yang
diturunkan di Madinah disebut dengan al-madaniyah.
Secara istilah makkiyah dan madaniyah berarti,suatu ilmu yang membahas tentang
tempat dan periode turunnya surat atau ayat Al-Qur’an, baik Mekkah ataupun Madinah.
Ayat atau surat yang turun pada periode Mekkah disebut dengan ayat atau surat makkiyah
dan ayat atau surat yang turun pada periode Madinah disebut dengan ayat madaniyah.
Perbedaan surat makkiyah dan madaniyah berada pada waktu diturunkannya yaitu pada
sebelum dan sesudah nabi hijrah . Perbedaan lainnya berada pada ayatnya, jika surat
makkiyah ayatnya pendek-pendek sedangkan madaniyah ayatnya Panjang-panjang .
perbedaan surat makkiyah menjelaskan tentang aqidah (tauhid) sedangkan madaniyah
menjelaskan tentang hukum.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun , semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurna oleh
karena itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan yang
lebih baik.
8
DAFTAR PUSTAKA