Anda di halaman 1dari 12

MAKKIYAH DAN MADANIYAH

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Al-Qur’an
Dosen Pengampu : Yuliana Desi Rahmawati ,M.Ag

Disusun Oleh :
Dina Nurun Nafia (21105022)
Devi Purwoningrum (21105017)

1A SOSIOLOGI AGAMA (semester 1)


PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
NOVEMBER
2021

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mencermati fenomena sosial Arab awal, al-Quran mersepon dengan serius. Hal ini dapat
diketahui dari narasi al-Quran dalam menceritakan, mengajak dan menyerukan ketuhanan yang
berlandasan kemanusian, seperti ayat makkiyah. Narasi ayat makkiyah menggunakan ya ayyuhan
nas atau yang menggunakan sumpah dengan gaya ayat pendek, tidak bisa terlepas dari sosial
kulutral masyarakat setempat.
Dalam kajian Ulum al-Quran klasik, ayat-ayat Makkiyah selalu bersandingan dengan ayat
Madaniyah. Motif dan latar belakang yang mendasari persandingan tersebut belum diketahui
secara pasti. Tetapi dapat diperkirakan bahwa persandingan tersebut diperkirakan hanya untuk
mempermudah pembahasan dalam kajian Ulum al- Quran, khususnya dalam bidang asbabun
nuzul.
Madaniyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasululloh saw di kota
Madinah setelah hijrah. Sedangkan Makkiyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan
kepada Rasulullah Saw dikota Makkah sebelum hijrah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Makkiyah dan Madaniyah ?
2. Apa saja ciri-ciri ayat Makkiyah dan Madaniyah ?
3. Apa saja Perbedaan Makkiyah dan Madaniyah ?
4. Apa saja Faedah mengetahui Makkiyah dan Madaniyah?
5. Apa saja Macam-Macam surat Makkiyah dan Madaniyah beserta Dasarnya ?
6. Apa saja Nama-nama surat Makkiyah ?
7. Apa saja Nama-nama surat Madaniyah ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Makkiyah dan Madaniyah.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri ayat Makkiyah dan Madaniyah.

ii
3. Untuk mengetahui Perbedaan Makkiyah dan Madaniyah .
4. Untuk mengetahui Faedah Makkiyah dan Madaniyah.
5. Untuk mengetahui Macam-Macam surat Makkiyah dan Madaniyah beserta Dasarnya.
6. Untuk mengetahui nama – nama surat Makkiyah
7. Untuk mengetahui Nama-nama surat Madaniyah.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah


Kata al-makki berasal dari kata “mekkah” dan al-madani berasal dari kata “Madinah”.
Kedua kata tersebut telah dimasuki “ya” nisbah sehingga menjadi al-makkiy atau al-
makkiyah dan al-madaniy atau al-madaniyah. Secara harfiah ,al-makki atau al-makkiyah
berarti “yang bersifat mekkah” atau “yang berasal dari mekkah”, Sedangkan al-madaniy
atau al-madaniyah berarti “yang bersifat Madinah” atau “yang berasal dari Madinah” .
Maka ayat atau surat yang turun di Mekkah disebut dengan al-makkiyah dan yang
diturunkan di Madinah disebut dengan al-madaniyah.1
Dari penjelasan singkat di atas kita bisa memperoleh informasi bahwa Makkiyah
artinya adalah keseluruhan surat-surat atau ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di
kota Mekkah . Yakni pada masa Nabi Muhammad SAW bermukim di Mekkah atau
sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Sedangkan Madaniyah bisa diartikan
keseluruhan surat-surat atau ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di kota Madinah
(ba’dal hijrah) . Surat-surat atau ayat-ayat yang masuk ke dalam surat Madaniyah adalah
surat-surat yang turrun Ketika Nabi Muhammad SAW sudah melakukan hijrah dari
Mekkah ke Madinah . Secara istilah makkiyah dan madaniyah berarti,suatu ilmu yang
membahas tentang tempat dan periode turunnya surat atau ayat Al-Qur’an, baik Mekkah
ataupun Madinah. Ayat atau surat yang turun pada periode Mekkah disebut dengan ayat
atau surat makkiyah dan ayat atau surat yang turun pada periode Madinah disebut dengan
ayat madaniyah.2

B. Ciri-Ciri Makkiyah dan Madaniyah.


Setelah para ulama meneliti surat-surat Makkiyah dan Madaniyah ,mereka membuat
kesimpulan analogis bagi keduanya ,yang dapat menjelaskan ciri khas gaya Bahasa dan
persoalan-persoalan yang di bicarakan oleh masing-masing ayat yang Makkiyah dan
Madaniyah . Kemudian, lahirlah kaidah-kaidah kunci untuk mendapatkan ciri-ciri tersebut.

1
Kadar M.Yusuf,Studi Al-Qur’an, (Jakarta : Amzah,2009),hlm.28-29.
2
Badrudin , ‘Ulumul Qur’an , (Serang : A-Empat ,2020),hlm 42-43.

1
 Penetapan Makkiyah dan ciri khas temanya.
1. Setiap surat yang di dalamnya mengandung “ayat-ayat sajdah” adalah
Makkiyah.
2. Setiap surat yang mengandung lafadz kalla,adalah Makkiyah . Lafadz ini hanya
terdapat dalam separo terakhir Al-Qur’an . Dan disebutkan sebanyak tiga puluh
tiga kali dalam lima belas surat.
3. Setiap surat yang mengandung “ya ayyuhan-nas” dan tidak mengandung “ya
ayyuhal-ladzina amanu” adalah Makkiyah ,kecuali surat Al-Hajj yang pada
akhir suratnya terdapat ya. Ayyuhal-ladzina amanurka’u wasjudu..Namun
demikian ,Sebagian besarulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah ayat
Makkiyah.
4. Setiap surat yang mengandung kisah para nabi dan umat terdahulu adalah
Makkiyah ,kecuali surat Al-Baqarah.
5. Setiap surat yang mengandung kisah nabi adam dan iblis adalah Makkiyah
kecuali,surat Al-Baqarah.
6. Setiap surat yang dibuka dengan huruf-huruf muqatha’ah hija’i . Seperti Alif
Lam Mim ,Alif Lam Ra, Ha Mim dan lain lainnya,adalah Makkiyah ,kecuali
surat Al-Baqarah dan Ali Imran . Adapun surat Ar-Ra’ad masih diperselisihkan.

Ini adalah dari segi karakteristik secara umum. Adapun dari segi ciri tema dan
gaya bahasanya ,adalah sebagai berikut:
1. Dakwah kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah ,pembuktian
mengenai risalah ,kebangkitan dan hari pembalasan. Hari kiamat dan
kedahsyatannya ,neraka dan siksanya,surga dan nikmatnya,argumentasi
terhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-bukti rasional dan ayat-
ayat kauniyah.
2. Perletakan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak yang mulia
yang dijadikan dasar terbentuknya suatu masyarakat ; pengambilan sikap tegas
terhadap kriminalitas orang-orang musyrik yang telah banyak menumpahkan
darah, memakan harta anak yatim secara dzalim,penguburan hidup-hidup bayi
perempuan dan tradisi buruk lainnya.
3. Menyebutkan kisah para nabi dan umat-umat terdahulu sebagai
pelajaran,sehingga mengetahui nasib orang sebelum mereka yang mendustakan
rasul,sebagai hiburan bagi rasulullah sehingga ia tabah dalam menghadapi
gangguan mereka dan yakin akan menang.
4. Kalimatnya singkat padat disertai kata-kata yang mengesankan sekali di telinga
terasa menembus dan terdengar sangat keras,menggetarkan hati, dan maknanya
pun menyakinkan dengan di dukung oleh lafadz-lafadz sumpah, seperti surat-
surat yang pendek-pendek ,kecuali sedikit yang tidak.

2
 Penetapan Madaniyah dan ciri khas temanya

1. Setiap surat yang berisi kewajiban atau sanksi hukum


2. Setiap surat yang di dalamnya disebutkan orang-orang munafik, kecuali surat
Al-Ankabut. Ia adalah Makkiyah.
3. Setiap surat yang di dalamnya terdapat dialog dengan Ahli Kitab.
Ini dari segi karakteristik secara umum . Adapun dari segi tema dan gaya
bahasanya ,adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan masalah ibadah,muamalah,hak,kekeluargaan ,warisan , jihad,
hubungan sosial , hubungan internasional , baik diwaaktu damai maupun
diwaktu perang , kaidah hukum , dan masalah perundang-undangan.
2. Seruan terhadap Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani , dan ajakan
kepada mereka untuk masuk islam , penjelasan mengenai penyimpangan
mereka terhadap kitab-kitab Allah , permusuhan mereka terhadap
kebenaran dan perselisihan mereka setelah keterangan datang kepada
mereka karena rasa dengki di antara sesama mereka.
3. Menyingkap perilaku orang munafik,menganalisis kejiwaannya , membuka
kedoknya dan menjelaskan bahwa ia berbahaya bagi agama.
4. Suku kata dan ayatnya Panjang-panjang dan dengan gaya Bahasa yang
memantapkan syariat serta menjelaskan tujuan dan syariatnya .3

C. Perbedaan Makkiyah dan Madaniyah.


Untuk membedakan Makkiyah dan Madaniyah ,para ulama mempunyai tiga macam
pandangan yang masing-masing mempunyai dasarnya sendiri.
Pertama,Dari segi waktu turunnya . Makkiyah adalah yang diturunkan sebelum hijrah
meskipun bukan di Makkah. Sedangkan Madaniyah adalah yang diturunkan sesudah hijrah
sekalipun bukan di Madinah. Yang diturrunkan sesudah hijrah sekalipun di Makkah dan
Arafah ,adalah Madani ,seperti yang diturnkan pada tahun penaklukan kota Makkah.
Kedua,Dari segi tempat turunnya. Makkiyah ialah yang turun di Makkah dan sekitarnya
seperti Mina ,Arafah,dan Hudaibiyah . Dan Madaniyah ialah yang turun di Madinah dan
sekitarnya , seperti Uhud,Qurba,dan Sil. Namun,,pendapat ini berkonsekuensi tidak adanya
pengecualian secara spesifik dan Batasan yang jelas. Sebab, yang turun dalam perjalanan
,seperti di Tabuk atau di Baitul Maqdis , tidak termasuk ke dalam salah satu
bagiannya,sehingga statusnya tidak jelas , Makkiyah atau Madaniyah . Akibatnya yang
diturunkan di Makkah walaupun sesudah hijrah ,tetap disebut Makkiyah.
Ketiga,Dari segi sasarannya. Makkiyah adalah yang seruannya ditunjukkan kepada
penduduk Makkah dan Madaniyah adalah yang seruannya ditunjukkan kepada penduduk
Madinah . Berdasarkan pendapat ini, para pendukungnya menyatakan bahwa ayat Al-
Qur’an yang mengandung seruan “ya ayyuhan-nas” (wahai manusia) adalah Makkiyah.

3
Syaikh Manna Al-Qathan , Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an , (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,2005), hlm 75-77.

3
Sedangkan ayat yang mengandung seruan “ya ayyuhal-ladzina amanu” ( wahai orang-
orang yang beriman) adalah Madinah.
Namun kalua diteliti dengan seksama,ternyata kebanyakan kandungan Al-Qur’an tidak
selalu dibuka dengan salah satu seruan itu.
Al-Qur’an Al-Karim adalah seruan Allah terhadap semua makhluk . Ia dapat saja menyeru
orang yang beriman dengan sifat,nama atau jenisnya. Begitu pula orang yang tidak beriman
dapat diperintah untuk beribadah,sebagaimana orang yang beriman diperintahkan
konsisten dan menambah ibadahnya.4

D. Faedah Mengetahui Makkiyah dan Madaniyah.


Pengetahuan tentang Makkiyah dan Madaniyah banyak faedahnya , diantaranya :
a. Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al-Qur’an, sebab pengetahuan mengenai
tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan menafsirkannya dengan
tafsiran yang benar, sekalipun yang menjadi pegangan adalah pengertian umum
lafaz,bukan sebab yang khusus. Berdasarkan hal itu seorang mufassir dapat membedakan
antara ayat yang nasikh dengan yang Mansukh bila diantara kedua ayat tersebut terdapat
makna yang kontradikttif. Yang datang kemudian tentu merupakan nasikh atas yang
terdahulu.
b. Meresapi gaya Bahasa Al-Qur’an dan memanfaatkannya dalam metode berdakwah
menuju jalan Allah, sebab setiap situasi mempunyai bahasanya tersendiri . Memperhatikan
apa yang menjadi tuntutan kondisi,sangat penting dalam ilmu balaghah. Ciri khas gaya
Bahasa Makkiyah dan Madaniyah dalam Al-Qur’an ,juga memberikan kepada orang yang
mempelajarinya sebagai sebuah metode dalam dakwah ke jalan Allah,agar dapat
menyesuaikan dengan psikologi lawan bicara ,menguasai pikiran dan perasaannya ,serta
dapat memberikan solusi terhadap apa yang ada dalam dirinya dengan penuh bijaksana.
Setiap tahapan dakwah mempunyai topik dan pola penyampaian tersendiri. Pola
penyampaian itu berbeda beda ,sesuai dengan perbedaan mahraj ,keyakinan dan kondisi
lingkungan. Yang demikian tampak jelas dalam berbagai cara Al-Qur’an menyeru berbagai
golongan ; orang yang beriman,yang musyrik,yang munafik dan Ahli Kitab.
c. Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Al-Qur’an ,sebab turunnya wahyu
kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah dakwah dan segala peristiwa yang menyertainya
,baik pada periode Makkah maupun periode Madinah ,sejak turunnya iqra’ hingga ayat
terakhir diturunkan . Al-Qur’an adalah sumber pokok bagi hidup Rasulullah . Pola hidup
beliau harus sesuai dengan Al-Qur’an ,dan Al-Qur’an pun memberikan kata putus terhadap
perbedaan Riwayat yang mereka riwayatkan.5

E. Macam-Macam Surat Makkiyah dan Madaniyah serta Dasarnya

4
Syaikh Manna Al-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an , (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,2005),hlm 73-74.
5
Syaikh Manna Al-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an , (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,2005),hlm 71-72.

4
1. Macam-macam Surat Makkiyah dan Madaniyah

Pada umumnya , para ulama membagi macam-macam surat Al-Qur’an menjadi dua
kelompok , yaitu surat-surat Makkiyah dan surat-surat Madaniyah . Mereka berbeda
pendapat dalam menetapkan jumlah masing-masing kelompoknya . sebagian ulama
mengatakan , bahwa jumlah surat makkiyah ada 94 surat, sedangkan Madaniyah ada
20 surat . Sebagian ulama lain mengatakan, bahwa jumlah surat Makkiyah ada 84 surat,
sedangkan yang Madaniyah ada 20 surat. Sebagian ulama lain mengatakan ,bahwa
jumlah surat Makkiyah ada 84 surat , sedangkan yang Madaniyah ada 30.
Dr. Abdillah Syahhatah dalam bukunya al-Qur’an Wat Tafsir mengatakan,surat-
surat al-Qur’an yang disepakati para ulama sebagai surat Makkiyah ada 82 ,dan yang
di sepakati sebagai surat Madaniyah ada 20. Sedangkan yang 12 surat lagi masih
diperselisihkan status Makkiyah atau Madaniyah.
Perbedaan-perbedaab pendapat para ulama itu dikarenakan adanya Sebagian surat
yang seluruh ayat-ayatnya Makkiyah atau Madaniyah ,dan ada Sebagian surat lain
yang tergolong Makkiyah dan Madaniyah tetapi di dalamnya berisi sedikit ayat yang
lain statusnya . Karena itu, dari segi Makkiyah dan Madaniyah ini, maka surat-surat al-
Qur’an itu terbagi menjadi empat macam,sebagai berikut :
a. Surat-surat Makkiyah Murni.
Yaitu surat-surat Makkiyah yang seluruh ayat-ayatnya juga berstatus Makkiyah
semua ,tidak ada satupun yang Madaniyah. Surat-surat yang berstatus Makkiyah
murni ini seharusnya 58 surat, yang bersisi 2.075 ayat. Contohnya seperti surat-
surat al-Fatihah ,Yunus,ar-Ra’du,al-Anbiya,al-Mu’minun ,an-Naml,Shaad,Fatir
dan surat-surat yang pendek-pendek ada juz 30 ( kecuali surat An-Nashr)
b. Surat-surat Madaniyah Murni.
Yaitu surat-surat Madaniyah yang seluruh ayat-ayatnya pun Madaniyah
semua,tidak ada satu ayat pun yang makkiyah. Surat-surat yang yang berstatus
Madaniyah murni ini seluruhnya menurut penelitian penulis ada 18 surat , yang
terdiri dari 737 ayat. Contohnya seperti surat-surat Ali Imran, an-Nisa, an-Nur, al-
Ahzab , al- Hujurat, al- Mumtahanah, al- Zalzalah , dan sebagainya.
c. Surat-surat Makkiyah yang berisi ayat Madaniyah.
Yaitu surat-suratnya sebetulnya kebanyakan ayat-ayatnya adalah Makkiyah ,
sehingga berstatus Makkiyah , tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya yang
berstatus Madaniyah . Surat-surat yang demikian ini dalam al-Qur’an ada 32 surat,
yang terdiri dari 2699 ayat. Contohnya seperti surat al-An’am, al-A’raf , Hud,
Yusuf, Ibrahim , al- Furqan , az-Zumar, asy-Syura, al- Waqi’ah dan sebagainya.
d. Surat-surat Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah
Yaitu surat-surat yang kebanyakan ayat-ayatnya berstatus Madaniyah . Surat-
surat yang demikian ini dalam al-Qur’an hanya ada 6 surat, yang terdiri dari 726
ayat, yaitu surat -surat Al- Baqarah, al-Maidah, al-Anfal, at- Taubah , al-Hajj, dan
surat Muhammad atau surat al-Qital.

5
2. Dasar-Dasar Penetapan Makkiyah dan Madaniyah.

Adapun dasar yang dapat menentukan suatu surat itu Makkiyah atau Madaniyah
, seperti di atas itu ada dua hal , yaitu :

a. Dasar aghalabiyah ( mayoritas) , yakni kalua sesuatu surat itu mayoritas atau
kebanyakan ayat-ayatnya adalah Makkiyah ,maka disebut sebagai surat
Makkiyah . sebaliknya , jika yang terbanyak merupakan ayat-ayat dalam suatu
surat itu adalah Madaniyah, atau diturunkan setelah Nabi Hijrah ke Madinah
,maka surat tersebut disebut sebagai surat Madaniyah.
b. Dasar taba’iyah (kontinuitas) , yakni kalua permulaan suatu surat itu didahului
dengan ayat-ayat yang turun di Makkah/turun sebelum hijrah ,maka surat-surat
Makkiyah . Begitu pula sebaliknya jika ayat-ayat pertama dari suatu surat itu di
turunkan di Madinah atau yang berisi hukum hukum syariat , maka surat
tersebut dinamakan surat Madaniyah.6

F. Nama - Nama Surat Makkiyah Berdasarkan Urutan Juz Dalam Al-


Qur’an .
1. QS. Al-Fatihah 23. QS. Lukman
2. QS. Al-An’am 24. QS. As-Sajdah
3. QS. Al-A’raf 25. QS. Sabaa’
4. QS. Yunus 26. QS. Fathir
5. QS. Hud 27. QS. Ya-sin
6. QS.Yusuf 28. QS. Ash-Shaffat
7. QS. Ar-Ra’d 29. QS. Shad
8. QS. Ibrahim 30. QS. Az- Zumar
9. QS. Al-Hijr 31. QS. Al-Mu’min
10. QS. An-Nahl 32. QS. Al-Fushilat
11. QS. Al-Isra’ 33. QS. Asy-Syuraa
12. QS. Al-Kahfi 34. QS. Az-Zukhruf
13. QS. Maryam 35. QS. Ad-Dukhan
14. QS. Thaha 36. QS. Al-Jasiyah
15. QS. Al- Anbiya 37. QS. Al-Ahqof
16. QS. Al- Mu’minun 38. QS.Qaaf
17. QS. Al- Furqon 39. QS. Az-Zariyat
18. QS. Asy Syu’ara 40. QS. Ath-Thur
19. QS. An-Naml 41. QS.An-Najm
20. QS. Al-Qashash 42. QS. Al-Qamar
21. QS. Ankabut 43. QS. Al-Waqi’ah
22. QS. Ar-rum 44. QS. Al-Mulk

6
Tolchah, Moch . Aneka Pengkaji Studi Al-Qur’an , (Yogyakarta : Lkis Pelangi Aksara,2016),hlm 184-186

6
45. QS. Al-Qalam 66. QS. Al-Balad
46. QS. Al-Haqqah 67. QS. Asy- Syams
47. QS. Al-Ma’arij 68. QS. Al-Lail
48. QS. Nuh 69. QS. Adh-Dhuha
49. QS. Al-Jin 70. QS. Al-Insyirah
50. QS. Al- Muzammil 71. QS. At- Tiin
51. QS. Al- Muddatsir 72. QS. Al-‘Alaq
52. QS. Al-Qiyamah 73. QS. Al-Qadr
53. QS. Al-Mursalat 74. QS. Al-‘Adiyat
54. QS. An-Naba’ 75. QS. Al-Qari’ah
55. QS. An-Nazi’at 76. QS. At-Takatsur
56. QS. ‘Abasa 77. QS. Al-‘Ashr
57. QS. At-Takwir 78. QS. Al-Humazah
58. QS. Al- Infithar 79. QS. Al-Fiil
59. QS. Al-Muthafiffin. 80. QS. Al-Quraisy
60. QS. Al-Insyiqaq 81. QS. Al- Ma’un
82. QS. Al- Kautsar
61. QS. Buruj 83. QS. Al- Kafirun
62. QS. Ath-Thariq 84. QS. Al-Lahab
63. QS. Al-A’la 85. QS. Al-Ikhlas
64. QS. Al- Ghasyiyah 86. QS.Al-Falaq
65. QS. Al-Fajr 87. QS. An-Naas

G. Nama- Nama Surat Madaniyah Berdasarkan Urutan Juz Dalam Al-


Qur’an.
1. QS. Al-Baqarah 15. QS. Al-Mujadilah
2. QS. Ali’Imran 16. QS.Al-Hasyr
3. QS. An-Nisaa’ 17. QS. Al-Mutahanah
4. QS. Al-Maidah 18. QS. Ash-Shaf
5. QS. Al-Anfal 19. QS. Al-Jumu’ah
6. QS. At-Taubah 20. QS. Al-Munafiqun
7. QS. Al-Hajj 21. QS. At-Taghabun
8. QS. An-Nur 22. QS. Ath-Thalaq
9. QS. Al-Ahzab 23. QS. At- Tahrim
10. QS. Muhammad 24. QS. Al-Insan
11. QS. Al-Fath 25. QS. Al-Bayyinah
12. QS. Al-Hujurat 26. QS. Al-Zalzalah
13. QS. Ar-Rahman 27. QS. An-Nashr7
14. QS. Al-Hadid

7
SYECH MUHAMMAD KHUDHORI BEIK, TARIKHT
ASYREK

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata al-makki berasal dari kata “mekkah” dan al-madani berasal dari kata “Madinah”.
Kedua kata tersebut telah dimasuki “ya” nisbah sehingga menjadi al-makkiy atau al-
makkiyah dan al-madaniy atau al-madaniyah. Secara harfiah ,al-makki atau al-makkiyah
berarti “yang bersifat mekkah” atau “yang berasal dari mekkah”, Sedangkan al-madaniy
atau al-madaniyah berarti “yang bersifat Madinah” atau “yang berasal dari Madinah” .
Maka ayat atau surat yang turun di Mekkah disebut dengan al-makkiyah dan yang
diturunkan di Madinah disebut dengan al-madaniyah.
Secara istilah makkiyah dan madaniyah berarti,suatu ilmu yang membahas tentang
tempat dan periode turunnya surat atau ayat Al-Qur’an, baik Mekkah ataupun Madinah.
Ayat atau surat yang turun pada periode Mekkah disebut dengan ayat atau surat makkiyah
dan ayat atau surat yang turun pada periode Madinah disebut dengan ayat madaniyah.
Perbedaan surat makkiyah dan madaniyah berada pada waktu diturunkannya yaitu pada
sebelum dan sesudah nabi hijrah . Perbedaan lainnya berada pada ayatnya, jika surat
makkiyah ayatnya pendek-pendek sedangkan madaniyah ayatnya Panjang-panjang .
perbedaan surat makkiyah menjelaskan tentang aqidah (tauhid) sedangkan madaniyah
menjelaskan tentang hukum.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun , semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurna oleh
karena itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan yang
lebih baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kadar, M Yusuf. 2009 . Studi Al-Qur’an . Jakarta : Amzah.


Badrudin. 2020 .‘Ulumul Qur’an . Serang : A-Empat.
Al- Qaththan, Manna’ . 2018. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an . Jakarta Timur : Pustaka
Al-Kautsar.
Tolchah, Moch . 2016 . Aneka Pengkaji Studi Al-Qur’an . Yogyakarta : Lkis Pelangi
Aksara .
SYEKH MUHAMMAD KHUDHORI BEIK, TARIKHT ASYREK

Anda mungkin juga menyukai