Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PJJ PAI
Alamat: Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (0231) 481264 Faks. (0231) 489926 Cirebon 45132
Website: web.syekhnurjati.ac.id/fitk Email: fItk@syekhnurjati.ac.id.

TES FORMATIF PERTEMUAN KE-5


Nama : 2281130213
NIM : MAULANA LATIF

Jawablah soal-soal di bawah ini.


1. Jelaskan Definisi Makkiyah dan Madaniyah menurut para Ulama!
Definisi Makkiyah dan Madaniyah

Semua surat dan ayat al-Qur’an secara umum dikategorikan


menjadi Makkiyah dan Madaniyah. Pengelempokkan ini oleh para
ulama disandarkan pada salah satu dari beberapa teori berikut ini:
Pertama, mulahadzat zaman an-nuzul, yaitu teori yang
berorientasikan pada masa waktu turunnya ayat atau surat al-Qur’an.
Dalam hal ini, hijrah nabi dari Makkah ke Madinah menjadi
orientasinya. Dengan kata lain, definisi Makkiyah dan Madaniyah
menurut teori ini adalah semua ayat atau surat al-Qur’an yang
diturunkan sebelum Hijrah Nabi dari Makkah ke Madinah disebut
Makkiyah walaupun turunnya bukan di Makkah dan sekitarnya; dan
semua ayat atau surat al-Qur’an yang turun sesudah Hijrah
dinamakan Madaniyah walaupun turunnya bukan di Madinah dan
sekitarnya. Salah contoh dari teori ini adalah surat an-Nisâ’ ayat 58
tetap dikategorikan Madaniyah walaupun diturunkan di Makkah,
tepatnya dalam Ka’bah waktu Fathu Makkah pada tahun ke-8 setelah
Hijrah. Sebaliknua, surat al-Mâ’idah ayat 3 dikategorikan Madaniyah
walaupun turun pada waktu haji Wada’ tahun ke-10 setelah Hijrah.
Kedua, mulahadzat makan an-nuzul, yaitu teori yang
berorientasikan pada tempat ayat atau surat al-Qur’an diturunkan.
Dari teori ini dapat didefinisikan bahwa ayat Makkiyah ialah semua
ayat yang diturunkan di Makkah dan sekitarnya baik sebelum hijrah
Nabi ke Madinah atau sesudah hijrah. Yang termasuk dalam kategori
ini adalah ayat yang turun kepada Nabi Muhammad pada saat beliau
berada di Mina, Arafah, Hudaibiyah, dan sebagainya. Adapun yang
dimaksud ayat Madaniyah adalah semua ayat atau surat al-Qur’an
yang turun kepada Nabi SAW di Madinah dan sekitarnya.
Teori kedua ini memiliki kelebihan, yaitu batasan desfinis
Makkiyah dan Madaniyah sanagat jelas dan lugas. Jika suatu ayat
atau surat yang turun di Mekkah, maka ia dimasukkan ke Makkiyah,
meskipun ayat atau surat tersebut diturunkan sesudah Nabi hijrah ke
Madinah tanpa memperhatikan aspek kesejarahan. Adapun
kelemahan dari teori ini adalah rumusan definisinya dinilai tidak bisa
dijadikan standar baku yang jelas. Karena rumusan tersebut tidak
mencakup seluruh ayat al-Qur’an yang tidak semuanya diturunkan di
Mekah dan sekitarnya atau di Madinah dan sekitarnya. Karena pada
realitanya ada beberapa ayat yang diturunkan di luar daerah tersebut.

2. Sebutkan 5 kriteria khusus dari ayat atau surat Makkiyah dan


Madaniyah!

Kriteria Surat Makkiyah


1) Setiap surat yang di dalamnya ada ayat sajadah
2) Setiap surat yang di dalamnya ada lafaz kalla (33x dalam 15
surat)
3) Setia surat yang di dalamnya ada lafaz Ya Ayyuhannas, dan tidak
ada Ya Ayyuhahallazina amanu (kecuali Surat Al-Hajj)
4) Setiap surat yang di dalamnya ada kisah para Nabi dan umat-
umat sebelumnya (kecuali Surat Al-Baqarah)
5) Setiap surat yang di dalamnya ada kisah Nabi Adam dan Iblis
(kecuali Surat Al-Baqarah)

Kriteria Surat Madaniyah Para Ulama merumuskan kriteria


surat Madaniyah sebagai berikut:

1) Setiap surat yang di dalamnya ada ayat Ya Ayyuhalladzina


amanu
2) Setiap surat yang di dalamnya ada faridhah (kewajiban) dan
sanksi pidana
3) Setiap surat yang di dalamnya di sebut tentang kaum Munafiqin
(kecuali Surat Al-Ankabut) mengungkap tetang prilaku mereka,
membuka rahasia-rahasia mereka, dan menjelaskan bahaya kaum
munafikin terhadap umat Islam
4) Setiap surat yang di dalamnya ada Mujadalah Ahl al-Kitab
(Yahudi dan Nasrani), seruan terhadap mereka untuk masuk
Islam, megungkap pemalsuan al-kitab dlsb.
5) Setiap surat yang di dalamnya ada ajaran tentang ibadah,
mu’amalah, pidana, aturan berkeluarga, warisan, keutamaan
jihad, hubungan sosial kemasyrakatan, hubungan antar negara
dalam damai dan perang, kaidah-kaidah hukum dan persoalan
tasyri.

3. Jelaskan urgensi adanya Makkiyah dan Madaniyah dalam


pembahasan Ilmu al-Qur’an!
Mengkaji Makkiyah dan Madaniyah sangat diperlukan, terutama
dalam mengungkap kandungan ayat-ayat al-Qur’an. Di antara urgensi
mengkaji Makkiyah dan Madaniyah adalah sebagai berikut:
Pertama, kajian Makkiyah dan Madaniyah dapat dijadikan
sebagai alat bantu dalam menafsirkan ayat al-Qur’an. Mengetahui
tempat dan fase turunnya ayat dapat membantu memahami ayat
tersebut dan menafsirkannya dengan benar, meskipun yang menjadi
pegangan adalah pengertian generalitas lafal, bukan spesifikasi sebab.
Berdasarkan hal itu, mufassir dapat membedakan antara ayat yang
nasikh dan mansukh bila di antara kedua ayat tersebut terdapat makna
yang kontradiktif.
Kedua, kajian Makkiyah dan Madaniyah dapat membantu
seseorang menyelami gaya bahasa al-Qur’an dan memanfaatkannya
dalam metode berdakwah, karena setiap situasi dan fase mempunyai
gaya bahasa sendiri. Memperhatikan situasi merupakan arti paling
spesifik dalam ilmu retorika. Karakteristik gaya bahasa Makkiyah
dalam al-Qur’an dapat dijadikan metode dalam penyampaian dakwah
sesuai dengan kejiwaan lawan berbicara, pikiran, dan perasaan
mereka sehingga dapat dilakukan dengan pendekatan yang bijaksana.
Setiap tahapan dakwah mempunyai topik dan pola penyampaian
tersendiri. Pola penyampaian itu berbeda-beda sesuai dengan
perbedaan tata cara, keyakinan, dan kondisi lingkungan. Hal yang
demikian tampak jelas dalam berbagai cara al-Qur’an menyeru
berbagai golongan seperti orang-orang yang beriman, musyrik,
munafik, dan ahli kitab.
Ketiga, dengan mengkaji ayat-ayat yang turun kepada Nabi
Muhammad SAW mulai dari ayat pertama pada priode Makkah
sampai ayat terakhir pada periode Madinah, seseorang dapat
mengikuti perjalanan hidup beliau, karena al-Qur’an merupakan
sumber utama sirah Nabi SAW. Selain itu, cara dan metode dakwah
Nabi dapat dijadikan sebagai rule model para dai dalam menyebarkan
syiar Islam.
Keempat, kajian Makkiyah dan Madaniyah dapat memberikan
gambaran perhatian dan antusiasme kaum Muslim terhadap al-
Qur’an. Mereka bukan hanya saja menghafal ayat-ayatnya saja, tetapi
juga meneliti tempat-tempat turunya ayat, fase turunnya ayat apakah
sebelum atau sesudah hijrah, waktu turunnya ayat apakah malam atau
siang hari, kondisi alam turunnya ayat apakah itu musim dingin atau
panas, kondisi sosial masyarakat ketika turunnya ayat, dan aspek lain
yang terkait.
Kelima, kajian Makkiyah dan Madaniyah dapat membantu
seseorang mengetahui sejarah pensyariatan hukum Islam (tarikh
tasyri’). Dengan Makkiyah dan Madaniyah, akan diketahui realitas
pembentukan hukum yang terjadi pada saat ayat turun sehingga dapat
dikontekstualisasikan dalam konteks kekinian yang kondisinya
berbeda dengan kondisi masa lampau.
Keenam, kajian Makkiyah dan Madaniyah juga dapat membantu
dalam menggali hikmah disyariatkannya hukum. Dengan mengetahui
Makkiyah dan Madaniyah, akan diketahui proses penetapan hukum
secara bertahap dan dapat diketahui kenapa suatu hukum itu
disyariatkan.
Ketujuh, mengetahui perbedaan dan tahapan-tahapan dakwah
Islamiyah yang diterangkan dalam ayat-ayat Makkiyah berbeda
dengan ayat-ayat Madaniyah.
Kedelapan, dengan mengkaji Makkiyah dan Madaniyah, situasi
dan kondisi masyarakat kota Makkah dan Madinah dapat diketahui,
khususnya pada waktu turunnya ayat-ayat al-Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai