Anda di halaman 1dari 22

KARAKTERISTIK AL-MAKKIYAH WA AL-MADANIYYAH

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ulumul qur’an 2
Fakultas ushuluddin dan dakwah program studi ilmu al-qur'an dan
tafsir 2 semester 3

Oleh:

FADHAL ALI ARISAL HADI


762312019023

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karna dengan

rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini

dengan judul “karasteristik surah al-makkiyah wa al-madaniyyah”. Makalah ini

dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ulumul Qur’an.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Dan penulis

berharap, semoga dengan penulisan makalah kami ini dapat memberikan manfaat

kepada para pembaca sekalian begitupun dengan penulis sendiri.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman sekalian

karna telah memberikan semangat serta dukungan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini.

Watampone,24 november 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan penulisan

BAB II : PEMBAHASAN

1. Pengertian dari makkiyah dan madaniyyah

2. Karakteristik dari makkiyah dan madaniyyah

3. Tujuan mempelajari makkiyah dan madaniyyah

4, Manfaat mempelajari makkiyah dan madaniyyah………………....

BAB III : PENUTUP

1. Kesimpulan

ii
DAFTAR PUSTAKA

ii
ii
BAB I

PEMDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Al-qur’an merupakan firman (kalam) allah swt yang diwahyukan kepada nabi

Muhammad saw. melalui malaikat jibril dengan lafadz dan maknanya. All-qur’an

sebagai kitabulloh menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh

ajaran islam. Selain itu al-qur’an juga berfungsi sebagai petunjuk bagi umat mansia

dalam mencapai kehidupan dunia dan akhirat. Sebagai sumber ajaran islam yang

paling utama alqur’an merupakan sumber dari segala ajaran untuk operasionalisasi

ajaran islam dan pengembangannya sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang

dihadapi umat islam. Setiap prilaku dan tindakan umat islam,baik secara individu

maupun kelompok harus dilakukan berdasarkan al-qur’an. Oleh karena itu, sumber

ajaran silam berfunngsi sebagai dasar pokok ajaran islam. Sebagai dasar, maka

sumber itu menjadi landasan semua prilaku dan tindakan umat islam sekaligus

referensi tempat orientasi dan komunikasi.

Makkiyah-madaniyah merupakan istilah yang dipopulerkan paraulama dalam

membedakan ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan tempat turun ayat al-Qur’an.

Pembahasan mengenai surah makkiyah-madaniyah, tidak ada ayat al-Qur’an atau

hadis yang khusus menjelaskan tentang makkiyah dan madaniyah. Menurut Qadhi

Abu Bakar dalam kitabnya al-Intishar, tidak ada nash yang menjelaskan tentang

1
2

makkiyah-madaniyah, disebabkan Allah tidak memerintahkan nabi untuk

menjelaskan tentang hal itu. Demikian juga, Allah tidak menjadikan pengetahuan

tentang makkiyah-madaniyah sebagai suatu kewajiban.Ilmu makkiyah-madaniyah

dapat diketahui berdasarkan riwayat parasahabat dan tabi’in. Pada saat al-Qur’an

diturunkan para sahabat merasa tidak  membutuhkan penjelasan tentang persoalan

mengenai ilmu-ilmu tentangturunnya al-Qur’an tersebut termasuk makkiyah dan

madaniyah. Disebabkan para sahabat sudah menyaksikan sendiri waktu-

waktu turunnya wahyu, cara-cara turunnya dan materi serta kasus yang menyebabkan

turunnya wahyu.

Namun,sebagai pewaris generasi yang Qur’ani,Kita dituntut untuk memahami

Qur’an pada masa kini sebagaimana kewajiban mereka yang menyaksikan turunnya

Al-Qur’an pada masa Rasul. Al-Qur’an sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi

segenap umat manusia, khususnya bagi mereka yang beriman merupakan konsep

dasar dalam program dan prospek penjabaran nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya. Sebagai konsekuensinya di dalam Al-Qur’an telah tertuang segenap aspek

yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, baik yang berkenaan dengan

muslahat duniawi maupun ukhrawi. 

Ilmu Makkiyah dan Madaniyah demikian luas sehingga obyek penelitiannya pun

banyak dan berlainan. Ia sekaligus merupakan pengetahuan tentang urutan waktu

turunya surat dan ayat, mengenai kepastian tempat turunnya, pemilihan-pemilihan

soal dan temanya serta penentuan oknum yang dimaksud oleh suatu ayat. 
3

Ayat-ayat yang diturunkan di Makkah atau sebelum Nabi Muhammad hijrah ke

Madinah dinamakan ayat-ayat Makkiyahah. Sedangkan yang diturunkan di Madinah

atau sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah dinamakan ayat-ayat Madaniyah.

Berdasarkan pembahasan di atas, dipahami bahwa hampir dalam segala hal Al-

Qur’an sebagai wahyu Allah berbeda dengan kitab-kitab wahyu sebelumnya. Untuk

memahami dan mengkaji Al-Qur’an diperlukan berbagai aspek pendekatan, satu di

antaranya adalah kajian Makkiyahah dan Madaniyah.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi dari makkiyah dan madaniyyah?

2. Bagaimana karakteristik dari makkiyah dan madaniyyah?

3. Apa tujuan mempelajari makkiyah dan madaniyyah?`

4. Apa manfaat mempelajari makkiyah dan madaniyyah?

5. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui makna dari makkiyah dan madaniyyah.

2. Untuk mengetahui karakteristik dari makkiyah dan madaniyyah.

3. Untuk mengetahui tujuan mempelajari makkiyah dan madaniyyah.

4. Untuk mengetahui manfaat mempelajari makkiyah dan madaniyyah.


4
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI MAKKIYAH DAN MADANIYYAH

Makkiyah diambil dari nama kota Mekah, tempat Islam lahir dan tumbuh. Kata

Makkiyah merupakan kata sifat yang disandarkan kepada kota tersebut. Dan sesuatu

disebut Makkiyah apabila ia mengandung kriteria yang berasal dari Mekah atau yang

berkenaan dengannya. Begitu pula dengan Madaniyah, ia diambil dari nama kota

Madinah, tempat Rasulullah SAW berhijrah dan membangun masyarakat Islam serta

mengembangkan Islam hingga ke segala penjuru dunia.

Sekalipun kemudian da’wah Rasulullah SAW melewati batas-batas wilayah kedua

kota tersebut, namun Mekah dan Madinah tetap mempunyai peran yang signifikan

dalam setiap proses pengembangan Islam. Karenanya pengertian Makkiyah dan

Madaniyah tidak hanya te rbatas pada ruang lingkup tempat atau penduduk yang

berdiam di kedua kota tersebut, melainkan mencakup di dalamnya periode waktu.

Dari sini kemudian para ulama dalam mendefinisikan Makkiyah dan Madaniyah

tidak hanya terpaku pada pengertian yang sangat sempit, melainkan juga

memasukkan unsur waktu yang tak terpisahkan dari sejarah Rasulullah SAW.

Imam Az Zarkasyi dalam bukunya Al Burhan fi Ulum Al Qur’an telah

menyebutkan tiga variabel definisi mengenai Makkiyah dan Madaniyah.


6

1. Definisi berkonotasi tempat, bahwa Makkiyah adalah unit wahyu yang

diturunkan di Mekah, dan Madaniyah adalaha unit wahyu yang diturunkan di

Madinah.

2. Definisi berkonotasi periode waktu, bahwa Makkiyah adalah unit wahyu yang

diturunkan sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Dan Madaniyah

adalah unit wahyu yang diturunkan setelah hijrah.

3. Definisi berkonotasi objek wahyu, atau kepada siapa khitabnya ditujukan.

Maka Makkiyah adalah unit wahyu yang dikhitabkan kepada penduduk

Mekah, sedangkan Madaniyah adalah unit wahyu yang dikhitabkan kepada

penduduk Madinah

Menurut Dr. Muhammad Khazir Al Majaali pendapat yang paling raajih dari

perkataan ulama adalah : Makkiyah adalah yang diturunkan sebelum hijrah walaupun

diturunkan di luar Mekah, sedangkan Madaniyah adalah yang diturunkan setelah

hijrah walaupun diturunkan di luar Madinah1.

1. Khazir Al-Majaali Muhammad, Al-Wajiz Fii Uluum Al-Qur’an (Kuala


Lumpur, Daar At-Tajdid, 2003), hal 77.
7

B. Karakteristik makkiyah dan madaniyyah

Di kalangan para ulama terdapat beberapa pendapat tentang dasar untuk

menentukan suatu surat atau ayat bahwa surat atau ayat itu Makkiyah dan Madaniyah.

Banyak yang menyebutkan bahwa Makkiyah turun di kota Makah dan surat

Madaniyah turun di kota Madinah, atau juga apabila awal surat Makkiyah dimulai

dengan kata ya ayuha al-nas disebut surat Makkiyah, dan dimulai dengan ya ayyuha

al-ladzina amanuu itu disebut surat Madaniyah.

Para ulama tersebut ada yang membedakan ayat-ayat dan surat surat Makkiyah dan

Madaniyah dalam al-Qur’an. Ada juga yang menjadikan khihtab (sasaran

pembicaraan) yang ada di dalam ayat sebagai dasar untuk membedakan keduanya.

Dan ada juga yang bersandar kepada hijrah rosul SAW. Sebagai dasar pembedanya

pendapat pendapat tersebut antara lain:

1. Perbedaan berdasarkan karakteristik personal ayat dan surat. Para ulama

mengatakan bahwa Makkiyah adalah ayat dan surat yang di dalamnya

terdapat kata ya ayuha al-nas, sebab ayat tersebut khithab bagi penduduk

makah. Adapun Madaniyah adalah terdapat kata ya ayuha al-ladzina

amanuu dan dengan anggapan bahwa penduduk madinah telah menjadi

muslim.

2. Perbedaan berdasarkan tempat

Para ulama beranggapan bahwa tempat rosullullah menerima wahyu sebagai

dasar pembeda.
8

3. Perbedaan berdasarkan waktu

Yang dimaksud ialah menjadikan hijrah Nabi sebagai pembeda. Yaitu ayat-

ayat Makkiyah adalah ayat yang turun sebelum Nabi hijrah ke madinah,

meskipun turunnya bukan di makah. Namun pendapat itu mempunyai

kelemahan-kelemahan, di antaranya:

A. Tidak selalu ayat atau surat dimulai dan ada dengan seruan ya ayyuha al-nas dan ya

ayuha al-dziina amanu. Misalnya suratal- Ahzhab ayat 1.

‫ق هَّللا َ َواَل تُ ِط ِع ْال َكافِ ِرينَ َو ْال ُمنَافِقِينَ ۗ إِ َّن هَّللا َ َكانَ َعلِي ًما َح ِكي ًما‬
ِ َّ‫يَا أَيُّهَا النَّبِ ُّي ات‬

Hai Nabi, bertaqwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan)

orang-orang kafir dan orang-orang munafik.

B. Tidak selalu ayat atau surat yang dimulai dengan seruan ya ayuha al-nas adalah

Makkiyah, dan tidak pula selalu ayat atau surat yang dimulai dengan seruan ya ayuha

al-adziina amanuu adalah surat Madaniyah. Misalnya surat an-Nisa’ adalah

Madaniyah permulaannya adalah ya ayuha al-nas (perhatikan suratan-nisa’ayat 1):3

ٍ ‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬


‫س َوا ِح َد ٍة‬

Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu

dari seorang diri.

Dan suratal-Hijr adalah Makkiyah meskipun pada bagian akhir surat pada ayat 77

dengan seruan ya ayyuha al-adzina amanuu.


9

َ‫إِ َّن فِي ٰ َذلِكَ آَل يَةً لِ ْل ُم ْؤ ِمنِين‬

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda tanda (kekuasaan

Allah) bagi orang-orang yang beriman.

Kadang sebagian surat atau ayat termasuk Madaniyah, akan tetapi di dalamnya

dijumpai ciri-ciri gaya pengungkapan Makkiyah.

Misalya al-Baqarah. Suratnya Madaniyah namun ada ayat 21 yang berbunyi:

َ‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُدُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم َوالَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang

sebelummu, agar kamu bertaqwa.

Dan suratal-Zumar adalah Makkiyah namun ada ayat yag ciricirinya dimiliki oleh

Madaniyah, misalnya ayat 52:

َ‫ت لِقَوْ ٍم ي ُْؤ ِمنُون‬ َ ِ‫ق لِ َم ْن يَ َشا ُء َويَ ْق ِد ُر ۚ ِإ َّن فِي ٰ َذل‬
ٍ ‫ك آَل يَا‬ َ ‫أَ َولَ ْم يَ ْعلَ ُموا أَ َّن هَّللا َ يَ ْب ُسطُ ال ِّر ْز‬

Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki dan

menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya?

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi

kaum yang beriman. Dan dari beberapa devinisi di atas devinisi ketiga yang popular

atau dianggap benar di kalangan ulama’, karena mengandung pembagian Makkiyah

dan Madaniyah secara tepat dan safe.


10

Seperti surat Madaniyah ayat 4, disebut Madaniyah, meskipun diturunkan di arafah

pada hari jum’at ketika Nabi melakukan haji wada’. Para ulama’ yang

mendevinisikan tentang Makkiyah dan Madaniyah yaitu surat Makkiyah ialah surat

yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah, sekalipun turunya di luar kota

Makah, sedangkan surat Madaniyah ialah surat yang diturunkan sesudah rosulullah

hijrah, meskipun turunya di Makah.

Jumlah surat Madaniyah di dalam Al-Qur’an menurut para ulama’ ada dua puluh

surat, di antaranya: al-Baqarah, ali ‘Imron, an-Nisa’, al-Maidah, al-Anfal, at-Taubat,

an-Nur, al-Ahzab, Muhammad, al-Fath, al-Hujurat, al-Hadid, al-Mujadalah, al-Hasyr,

al-Mumtahanah, al-Jumu’ah, al-Munafiqun, al-Talaq, at-Tahrim, an-Nasr.

Sedangkan yang masih diperselisihkan para ulama’ ada dua belas surat, yaitu: al-

Fatihah, ar-Ra’d, ar-Rahman, as-Saff, at- Tagabun, al-Muthofifin, al-Qadar, al-

Bayyinah, az-Zalzalah, al- Ikhlas, al-Falaq, an-Nas.6 Selain yang disebutkan di atas

adalah Makkiyah, yaitu delapan puluh dua surat. Seperti surat al-An’am, Ibrahim,

Yusuf, Hud, bani Isroil, al-Furqon, dan lain sebagainya. Maka jumlah surat-surat

semuanya seratus empat belas. 2

2 Djalal, Abdul. Ulumul Qur’an. Surabaya: Dunia Ilmu, 2000.


11

C. Tujuan mempelajari makkiyah dan madaniyyah

Allah SWT tentu tidak semena-mena menurunkan Al-Qur’an di Mekah dan

Madinah. Tentu ada tujuan yang mendalam dengan adanya Makkiyah dan Madaniyah

tersebut. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan

di bawah otoritas Allah semata bukan berdasarkan keinginan Nabi Muhammad SAW.

2. Untuk mempermudah memahami Al-Qur’an.

3. Agar bisa memahami nasikh (hukum yang menghapus) dan mansukh (hukum yang di

hapus) jika terdapat dua ayat yaitu Madaniyah dan Makkiyah yang keduanya

memenuhi syarat -syarat naskh (penghapusan) maka ayat Madaniyah tersebut

menjadi nasikh bagi ayat Makkiyah karena ayat Madaniyah datang belakangan

setelah ayat Makkiyah.

4. Untuk mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsur-angsur.

5. Untuk mengetahui perjalanan Rasulullah.

D. Manfaat mempelajari makkiyah dan madaniyyah

1. Kita dapat membedakan mana ayat Nasikh dan ayat Mansukh.

2. Mengetahui pensyairatkan hukum dan penurunan Al-Qur’an secara berangsur-angsur.

3. Mempermudah dalam menafsirkan Al-Qur’an dan memahami pengertiannya.

4. Mempermudah dalam menghayati ayat-ayat Al-Qur’an dan menirunya dalam

menyampaikan dakwah.
12
13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Makkiyah adalah

keseluruhan surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Makkah, yakni

pada masa Nabi Muhammad SAW bermukim di Makkah, yaitu selama 12 tahun 5

bulan 13 hari, dari 17 Ramadhantahun 41 dari milad hingga Rabi’ul Awal tahun 54

dari Milad Nabi Muhammad SAW.

Sementara Madaniyah adalah semua surat-surat dalam Al-Qur’an  yang diturunkan

di Kota Madinah. Surat-surat yang masuk ke dalam surat Madaniyah adalah surat-

surat yang turun ketika Nabi Muhammad SAW sudah melakukan hijrah dari Makkah

ke Madinah, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari permulaan Rabi’ul Awal tahun

54 dari milad Nabi Muhammad SAW sampai 9 Dzulhijjah tahun 63 dari milad Nabi

atau tahun 10 Hiiriyah.

 Banyak manfaat bila kita mengetahui ayat makkiyah dan madaniyah. Di

antaranya kita dapat membedakan mana ayat Nasikh  dan ayat Mansukh, mengetahui

pensyairatkan hukum dan penurunan Al-Qur’an secara berangsur-angsur,

mempermudah dalam menafsirkan Al-Qur’an dan memahami pengertiannya, serta

mempermudah dalam menghayati ayat-ayat Al-Qur’an dan menirunya dalam

menyampaikan dakwah.

14
15
DAFTAR PUSTAKA

Masyhur, Kahar. 1992. Pokok-Pokok Ulumul Qur’an. Jakarta: Rineka Cipta.

Khazir Al-Majaali Muhammad, Al-Wajiz Fii Uluum Al-Qur’an (Kuala Lumpur, Daar

At-Tajdid, 2003),

Djalal, Abdul. Ulumul Qur’an. Surabaya: Dunia Ilmu, 2000.

Makkiyah

1. Diturunkn untuk musyrik dn uslim

2. Byk bicara akidah yg mau mngubh org2 musyrik

Madaniyah

1. Untuk yahudi nasrani dn munafik sehingga semua ayat al quran yg bicara

tentang yahudi nasrani dn munafik

2. Ayat madaniyah bicara tentang org2 musyrik walaupun org2x sdh jauh sbgmn

di attaubah. Di madinah komunitas muslim sgt besar sehingga sgt terbentuk

bda dgn di makka yg msih pulng2an mknya di madina lh berdiri negara.

3. Byk bicara tentang huku untuk mngatur negara, sosial politik dn masyarakat

krn dibutuhkn untuk mmbgn negara

contoh pngaruh jihad dlm dunia pnfsiran

Ayat2 jihad yg mkyh tdk ada bicara tentg jihad tapi hya menrgakkn ajrn islam. Dlm

al furqan jihad yg besar adalah mnsosialisasikn ayat al quran yg menolak.

Ayt2 jihad madaniyah bicara perang. Saat di makkah trkdg shbt mau melawan tapi

kta rsl sabarlah jdi kihadnya itu ad bersabar.

16
17

Merka yg tdk mmhami makkiyah mdniyah mngnai ayat2 jihad sehingga cenderung

mnyamaknnya.

Kaitannya dgn nask mansuk, yakni yg dahulu dn belakangan turun.

Anda mungkin juga menyukai