Anda di halaman 1dari 25

URUTAN AYAT DAN SURAH AL-QUR’AN

Makalah diajukan untuk memenuhi Tugas Salah Satu Mata Kuliah

Ulumul Qur’an 2 Urutan Ayat dan Surah Al-Qur’an

Oleh :

HARYANTO GUNAWAN
762312019018

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

2020

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama

Islam.

Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini

banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala

hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua

pihak yang membantu saya dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah ini

dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pemateri, pendengar, dan

pembaca

Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak

kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritikan positif,

sehingga bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya saya tetap berharap semoga

makalah ini menjadi butir-butir amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya

dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

Watampone, 24 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................i

Kata Pengantar ......................................................................................................ii

Daftar Isi .................................................................................................................iii

..........................................................................................................................                   

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................2

C. Tujuan Masalah ............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

URUTAN AYAT DAN SURAH DALAM AL-QURAN

A. Urutan ayat al-Qur’an tauqifi atau taufiqi  ...................................................3

B. Urutan surah Al-Qur’an tauqifi ataukah taufiqi ...........................................5

C. Pendapat ulama mengenai surah al-Anfal dan at-Taubah ...........................10

D. Pengertian tanqis dan hukum melakukannya ..............................................11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14

iii
 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur`an sebagai pedoman hidup yang pertama bagi ummat Islam

yang bagi kaum Muslimin adalah kalamu-Allah yang diwahyukan kepada nabi

Muhammad melalui perantaraan Jibril selama kurang lebih dua puluh tiga

tahun. Kitab suci ini memiliki kekuatan luar biasa yang berada di luar

kemampuan apapun. Dimana Ayat-ayatnya telah berintraksi dengan budaya

dan perkembangan masyarakat yang dijumpainya. Kendati demikian, nilai-

nilai yang diamanahkannya dapat diterapkan pada setiap situasi dan kondisi.

Dan kandungan pesan Ilahi yang disampaikan Nabi pada permulaan

abad ke-7 itu, telah meletakkan baik untuk kehidupan individual dan sosial

kaum mulimin dalam segala aspeknya. Bahkan, masyarakat muslim

mangawali eksistensinya dan memperoleh kekuatan hidup dengan merespon

dakwah Al-Qur`an, itulah sebabnya, Al-Qur`an berada tepat di jantung

kepercayaan muslim. Lanjut dari pada itu setidaknya Al-Qur`an dapat

difungsikan oleh Manusia di bumi ini, sebagai sumber ajaran dan bukti

kebenaran kerasulan Muhammad saw. dimana Al-Qur`an memberikan

berbagai norma keagamaan sebagai petunjuk bagi kehidupan umat manusia

untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat yang merupakan akhir

dari perjalanan hidup meraka.

iv
Sebagai kitab suci al-Qur`an, sejak pewahyuannya hingga kini, telah

mengarungi sejarah panjang selama empat belas abad lebih. Diawali dengan

penerimaan pesan ketuhanan Al-Qur`an oleh Muhammad, kemudian

penyampaiannya kepada generasi pertama Islam yang telah menghafalnya dan

merekamnya secara tertulis, hingga stabilitas teks dan bacaannya yang

mencapai kemajuan berarti pada abad ke-3 H dan abad ke- 4 H serta

berkulminasi dengan penerbitan edisi standar al- Qur`an di Mesir pada 1342

H/1923, kitab suci kaum muslimin ini tetap menyimpan sejumlah hikmah

dalam berbagai tahapan perjalan sejarahanya.

B. Rumusan Masalah

     1. Apakah urutan Ayat dalam Al-Qur`an itu tauqifi atau taufiqi ?

     2. Apakah urutan Surah dalam Al-Qur`an itu tauqifi atau taufiqi ?

     3. Bagaimana penjelasan ulama tentang surah At-Taubah dan Al-Anfal ?

     4. Apa pengertian tanqis dan hukum melakukannya ?

C. Tujuan Masalah

  1. Untuk Mengetahui urutan Ayat dalam Al-Qur`an itu tauqifi atau taufiqi.

  2. Untuk Mengetahui urutan Surah dalam Al-Qur`an itu tauqifi atau taufiqi.

  3. Untuk Mengetahui penjelasan ulama tentang surah At-Taubah dan Al- Anfal.

  4. Untuk Mengetahui pengertian tanqis dan hukum melakukannya.

v
 BAB II

PEMBAHASAN

A. Urutan ayat Al-Qur’an Itu Tauqifi atau Taufiqi

Al-Qur’an terdiri atas surah-surah dan ayat-ayat, baik yang panjang

maupun yang pendek. Ayat adalah sejumlah kalam Allah yang terdapat dalam

sebuah surah dari Qur’an.Surah adalah sejumlah ayat Qur’an yang

mempunyai permulaan dan kesudahan. Tertib atau urutan ayat-ayat dalam Al-

Qur’an adalah tauqifi, ketentuan  dari Rasulullah.

Sebagaian ulama meriwayatkan bahwa pendapat ini adalah ijma’

diantaranya :

a. Az-Zarkasi dalam Al-Burhan dan Abu Ja’far ibuz Zubair dalam

Munasabah-nya, di mana ia mengatakan; “ Tertib ayat-ayat di dalam

surah-surah itu berdasarkan tauqifi dari Rasullulah dan atas

perintahnya,tanpa diperselihkan kaum muslimin” .

b. As-Suyuti telah memastikan hal itu, ia berkata : “ Ijma ‘ dan nas-nas

yang serupa menegaskan, tertib ayat-ayat itu adalah taufiqi, tanpa di

ragukan lagi.”

Malaikat Jibril menurunkan beberapa ayat kepada Rasullullah dan

menunjukan kepadanya tempat di mana ayat-ayat itu harus diletakkan dalam

surah atau ayat-ayat yang turun sebelumnya. Lalu Rasullullah memerintahkan

kepada para penulis wahyu unutk menuliskannya ditempat tersebut. Ia

mengatakan pada mereka: “ letakkanlah ayat-ayat ini pada surah yang

vi
didalamnya disebut begini dan begini, “ atau “ Letakkanlah ayat ini di tempat

ini.”

Susunan dan penempatan ayat tersebut sebagimana yang disampaikan

para sahabat kepada kita.

Usman bin abil ‘As berkata: “ Aku tengah duduk di samping

Rasullullah, tiba-tiba pandangannya mejadi tajam lalu kembali seperti

semula. kemudian    katanya, “ Jibril telah datang kepadaku dan

memerintahkan agar aku meletakkan ayat ini di tempat anu dari surah ini :

bÎ) ©!$# ããBù'tƒ ÉAô‰yèø9$$Î/ Ç`»|¡ômM}$#ur Ç›!$tGƒÎ)ur “ÏŒ¨


4†n1öà)ø9$# 4‘sS÷Ztƒur Ç`tã Ïä!$t±ósxÿø9$# ̍x6YßJø9$#ur ÄÓøöt7ø9$#ur 4

  ?öNä3ÝàÏètƒ öNà6¯=yès9 šcr㍩.x‹s

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan,

memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,

kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu

dapat mengambil pelajaran”. (Q.S An-Nahl {16}:90)

Usman berhenti ketika mengumpulkan Qur’an pada tempat setiap ayat

dari sebuah surah dalam Qur’an, sekalipun ayat itu telah di mansukh

hukumnya, tanpa mengubahnya. Ini menunjukkan bahwa penulisan ayat

dengan tertib seperti ini adalah tauqifi.

Terdapat sejumlah hadits yang menunjukan keutamaan beberapa dari

surah-surah tertentu. Ini menunjukan bahwa tertib ayat-ayat bersifat tauqifi.

Sebab jika tertibnya dapat diubah , tentunya ayat-ayat itu tidak didukung oleh

vii
hadits-hadits tersebut. Diriwayatkan dari Abu Darda’ dalam hadits marfu’ “

Barang Siapa hafal sepuluh ayat dari awal surah Kahfi, Allah akan

melindunginya dari Dajjal. Dan dalam redaksi lain dikatakan : “ Barang siapa

membaca sepuluh ayat terakhir dari surah Kahfi.

Dengan demikian, tertib ayat-ayat al-Qur’an seperti yang ada dalam

mushaf yang beredar di antara kita adalah tauqifi, tanpa diragukan lagi. Al-

Suyuti, setelah menyebutkan hadis-hadis berkenaan dengan surah-surah

tertentu mengemukakan: “Pembacaan surah-surah yang dilakukan Nabi di

hadapan para sahabat itu menunjukkan bahwa tertib atau susunan ayat-

ayatnya tauqifi. Sebab, para sahabat tidak akan menyusunnya dengan tertib

yang berbeda dengan yang mereka dengar dari bacaan Nabi. Maka sampailah

tertib ayat seperti demikian kepada tingkat mutawatir.

B. Urutan surah Al-Qur’an itu tauqifi atau taufiqi

Pengertian Surah

Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw selama

Kurang lebih dua puluh tiga tahun itu, terdiri dari 114 surah, dan tiap-tiap

surah terdiri dari sejumlah ayat yang bilanganya berbeda-beda.

Secara etimologis, surah berarti “ manzila “ ( kedudukan), atau tempat

yang tinggi. Surah Al-Qur’an dinamakan “surah” karena al Qur’an diturunkan

dari tempat yang tinggi.

              An-Nabigah dalam syairnya mengatakan  :


ٌََْ ّ
ٍ ‫تََ َرى ٌك َّل ُم ْل‬.ً‫ٌَْعطَ كَ سُوْ َرة‬l ‫اَلَ َم َتَ َر اَنّآا‍‍لّلّهَ َا‬
ُ‫ك ُدوْ نَهَا يَيَذ بَ َذ ب‬

viii
 “ Tidakkah engkau mengetahui bahwa allah telah memberikan kedudukan

yang tinggi kepadamu.Engkau mengetahui bahwa setiap kerajaan terguncang

karenanya”

Sebagai ahli bahasa memberikan huruf hamzah pada sesudah huruf

sin, sehingga harus dibaca ‫( س ُْؤ َرة‬surah), yang berarti potongan. Surah-surah

al -Qur’an dinamakan “Su’rah” Karena surah-surah itu dipisahkan antar satu

dengan surah lainnya.

Secara terminologis, dimaksud dengan surah al-Qur’an ialah  “

Batasan surah ialah, al-Qur’an yang mencakup beberapa ayat yang

mempunyai pembuka dan penutup, dan paling sedikit terdiri dari tiga ayat”

( az-Zarkasyiy, 1391H.(1972M.):264.

              As-Siyutiy memberikan pengertian surah sebagai berikut:

                                                         ‫ ئِفَة ْالُمتََرْ َج َمةُ بِا س ٍْم َخا صّ ٍتَوْ قِ ْيفًا‬ َّ‫السُّوْ َرةُ الط‬

“ Surah ialah sekelompok (ayat-ayat al-Qur’an) yang dinamakan dengan

nama tertentu secara tauqifi (ketentuan dari Allah dan Rasul-Nya)”. (as-

Siyutiy, 1925:53).

            Jika kedua pendapat tersebut digabungkan , maka dapatlah

disimpulkan, bahwa yang dimaksudkan dengan surah ialah: bagian dari al-

Qur’an yang terdiri dari beberapa ayat yang mempunyai pembuka dan

penutup, dan dinamakan dengan namanya tertentu secara tauqifi (Petunjuk

dari Allah dan Rasul-Nya).

            Susunan ayat dan surah dalam al-Qur’an adalah tauqifi (kententuan

dari Allah) melalui Malaikat Jibril yang menunjukkan kepada Rasullullah

ix
tempat dimana ayat-ayat yang diturunkan sebelumnya. Kemudian Rasullullah

memerintahkan pada para penulis wahyu untuk menuliskan di tempat-tempat

sebagaimana yang ditunjukkan Jibril.

            Al- Kirmani mengatakan , tertib surah seperti yang dikenal sekarang

ini adalah sama dengan yang ada di lauhul mahfudz. Menurut tertib ini pula

Rasullullah membacanya dihadapan malaikat Jibril pada bulan Ramadhan.

              Para ulama berbeda pendapat mengenai susunan dan tertib surah-

surah dalam mushaf.

1. Sebagian ulama salaf berpendapat, bahwa susunan dan tertib surah-surah

al-Qur’an  dalam Mushaf sebagaimana kita saksikan sekarang adalah

tauqifi (atas petunjuk Allah dan RasulNya) dengan alas an sebagai

berikut:

a) Surah-surah HAWAMIM (Surah-surah yang diawali dengan “

HAMIM”) tersusun secara tertib, demikian pula surah-surah

“TAWASIN” (surah-surah yang diawali dengan “ TA SIN”).

b) Surah-surah “MUSABBIHAT” (surah-surah yang diawali dengan

“ SABBAHA” tidak tersusun dengan tertib, bahkan terpisah antara

satu surah dengan surah lainnya. Letak surah “ Ta Sin Mim” ( asy

–Syu’ara),     “Ta sin Mim” (al-Qasas) dan “Ta Sin Mim” (an-

Naml) adalah terpisah , padahal surah “Ta Sin Mim” (al-Qasas)

lebih pendek dari surah “ Ta Sin Mim” (an-Naml) ,Surah Al-

Qasas terdiri dari 88 ayat, sedang surah   an-Naml terdiri dari 93

ayat.[

x
Asy-Syihristaniy dalam tafsir, Mafatihul-Asrar, Ketika menafsirkan firman Allah:

  ô‰s)s9ur y7»oY÷s?#uä $Yèö7y™ z`ÏiB ’ÎT$sVyJø9$# tb#uäöà)ø9$#ur tLìÏàyèø9$# ÇÑÐÈ

“ Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca

berulang-ulang dan Al Quran yang agung”. (Q.S. Al-Hijr{15}:87).

Yang dimaksud tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang ialah surah Al-

Faatihah yang terdiri dari tujuh ayat. sebagian ahli tafsir mengatakan tujuh

surah-surah yang panjang Yaitu Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maaidah, An-

Nissa', Al 'Araaf, Al An'aam dan Al-Anfaal atau At-Taubah.

            Penjelasan tersebut juga dijadikan sebagai alasan untuk memperkuat

pendapat ulama salaf, bahwa susunan dan tertib surah-surah adalah tauqifi,

bukan ijtihadiy.

2. Sebagian ulama lainya berpendapat, bahwa susunan surah-surah al-

Qur’an adalah Ijtihadiy ( hasil ijtihad para ulama). Mereka beralasan,

karena terdapat perbedaan susunan surah-surah dalam empat mushaf,

yaitu mushaf ‘Aliy bin Abi Talib, Mushaf Ubai bin Ka’b, Mushaf

‘Abdullah bin Mas’ud dan Mushaf ‘Abdullah bin ‘Abbas.

a. Ali bin Abi Talib, menghimpun al-Qur’an setelah Rasullullah saw

wafat. ia datang membawa mushaf al-Qur’an dengan seekor unta dan

berkata: Inilah al-Qur’an yang saya himpun. Ia membagi mushaf al-

Qur’an menjadi tujuh juz, yaitu: Juz al-Baqorah, juz Ali Imran, juz

an-Nisa, juz al-Maidah, juz al-An’am, juz al-araf dan juz al-Anfal.

Bagian-bagian itu diberi nama dengan lafat yang disebut pada

permulaan tiap-tiap juz.

xi
b. Ubai bin Ka’b Mushafnya masih dipelihara di Basrah, di kampung

“Qaryah al-Ansar” disimpan oleh Muhammad bin Abd al-Malik  al-

Ansariy, Mushafnya antara lain : Fatihul- kitab, al-Baqarah, an-Nisa,

Ali Imran, an-An’am dst.

c. ‘Abdullah bin Mas’ud, Ibnu Nadim menjelaskan bahwa Fadl

berkata: saya telah melihat susunan surah-surah al-Qur’an dalam

Mushaf  ‘Abdullah bin Mas’ud dengan urutan seperti ini.

Selanjutnya ibnu Nadim meriwayatkan bahwa Abu Syazan pernah

menjelaskan bahwa menurut Ibnu Sirin, ‘Abdullah bin Mas’ud tidak

menulis al- Mu’awwizatain dalam mushafnya dan tidak menulis

fatihatul-Kitab. Ibnu Nadim selanjutnya menjelaskan : saya telah

melihat beberapa mushaf yang penulisnya menyebutkan bahwa

mushaf ini adalah mushaf Ibnu Ma’ud, tetapi sebagai naskah mushaf

itu tidak sama. Saya juga telah melihat mushaf yang ditulis lebih dua

ratus tahu yang lalu yang memuat Fatihatul-Kitab.

Mushafnya antara lain : Al-Baqarah, an-Nisa’, Ali Imran, Sad, al

An’am al-Maidah, Yunus, Bara’ah, dts.

d. Mushaf ‘Abdullah bin Abbas (68H) terkenal sebagai Bapak

Mufassir,  asy-Syihristaniy Muhammad bin Abdil-Karim (548H).

telah mejelaskan susunan surah-surahnya dalam muqaddimah tafsir”

Mafatihul-Asrar wa Masabihul –Abrar” (Ibrahim al-Ibyariy,

1974:71).

xii
1 96 Al-‘Alaq 19 Makkiyah

2 68 Al-Qalam 52 Makkiyah

3 73 Al-Muzzammil 20 Makkiyah

4 74 Al-Muddatstsir 56 Makkiyah

5 1 Al-Faatihah 7 Makkiyah

6 111 Al-lahab 5 Makkiyah

7 81 At-Takwiir 29 Makkiyah

8 87 Al-A’laa 19 Makkiyah

9 92 Al-Lail 21 Makkiyah

10 89 Al-Fajr 30 Makkiyah

11 93 Adh-Duhaa 11 Makkiyah

12 94 Al-insyirah 8 Makkiyah

13 103 Al-‘Ashr 3 Makkiyah

14 100 Al-‘Aadiyaat 11 Makkiyah

15 108 Al-Kautsar 3 Makkiyah

xiii
16 102 At-Takaatsur 8 Makkiyah

17 107 Al-Maa’uun 7 Makkiyah

18 109 Al-Kaafiruun 6 Makkiyah

19 105 Al-Fiil 5 Makkiyah

20 113 Al-Falaq 5 Makkiyah

21 114 An-Naas 6 Makkiyah

22 112 Al-Ikhlas 4 Makkiyah

23 53 An-Najm 62 Makkiyah

24 80 Abasa 42 Makkiyah

25 97 Al-Qadr 5 Makkiyah

26 91 Asy-Syams 15 Makkiyah

27 85 Al-Buruuj 22 Makkiyah

28 95 At-Tiin 8 Makkiyah

29 106 Quraisy 4 Makkiyah

30 101 Al-Qaari’ah 11 Makkiyah

xiv
31 75 Al-Qiyaamah 40 Makkiyah

32 104 Al-Humazah 9 Makkiyah

33 77 Al-Mursalaat 50 Makkiyah

34 50 Qaaf 45 Makkiyah

35 90 Al-Balad 20 Makkiyah

36 86 Ath-Thaariq 17 Makkiyah

37 54 Al-Qamar 55 Makkiyah

38 38 Shaad 88 Makkiyah

39 7 Al-A’raaf 206 Makkiyah

40 72 Al-Jin 28 Makkiyah

41 36 Yaasiin 83 Makkiyah

42 25 Al-Furqaan 77 Makkiyah

43 35 Faathir 45 Makkiyah

44 19 Maryam 98 Makkiyah

45 20 Thaahaa 135 Makkiyah

xv
46 56 Al-Waaqi’ah 96 Makkiyah

47 26 Asy-Syu’araa’ 227 Makkiyah

48 27 An-Naml 93 Makkiyah

49 28 Al-Qashash 88 Makkiyah

50 17 Al-Israa’ 111 Makkiyah

51 10 Yunus 109 Makkiyah

52 11 Huud 123 Makkiyah

53 12 Yusuf 111 Makkiyah

54 15 Al-Hijr 99 Makkiyah

55 6 Al-An’am 165 Makkiyah

56 37 Ash-Shaaffat 182 Makkiyah

57 31 Luqman 34 Makkiyah

58 34 Saba ‘ 54 Makkiyah

59 39 Az-Zumar 75 Makkiyah

60 40 Al-Mu’min 85 Makkiyah

xvi
61 41 Fushshilat 54 Makkiyah

62 42 Asy-Syuura 53 Makkiyah

63 43 Az-Zukhruf 89 Makkiyah

64 44 Ad-Dukhaan 59 Makkiyah

65 45 Al-Jatsiyaah 37 Makkiyah

66 46 Al-Ahqaaf 35 Makkiyah

67 51 Adz-Dzariyaat 60 Makkiyah

68 88 Al-Ghaasyiyah 26 Makkiyah

69 18 Al-Kahfi 110 Makkiyah

70 16 An-Nahl 128 Makkiyah

71 71 Nuh 28 Makkiyah

72 14 Ibrahim 52 Makkiyah

73 21 Al-Anbiyaa’ 112 Makkiyah

74 23 Al-Mu’minuun 118 Makkiyah

75 32 As-Sajdah 30 Makkiyah

xvii
76 52 At-Thuur 49 Makkiyah

77 67 Al-Mulk 30 Makkiyah

78 69 Al-Haaqqah 52 Makkiyah

79 70 Al-Ma’aarij 44 Makkiyah

80 78 An-Naba’ 40 Makkiyah

81 79 An-Nazi’at 46 Makkiyah

82 82 Al-Infithaar 19 Makkiyah

83 84 Al-Insyiqaaq 25 Makkiyah

84 30 Ar-Ruum 60 Makkiyah

85 29 Al-‘Ankabuut 69 Makkiyah

86 83 Al-Muthaffifiin 36 Makkiyah

87 2 Al-Baqarah 286 Madaniyah

88 8 Al-Anfaal 75 Madaniyah

89 3 Ali ‘Imran 200 Madaniyah

90 33 Al-Ahzab 73 Madaniyah

xviii
91 60 Al-Mumtahanah 13 Madaniyah

92 4 An-Nisaa’ 176 Madaniyah

93 99 Al-Zalzalah 8 Madaniyah

94 57 Al-Hadiid 29 Madaniyah

95 47 Muhammad 38 Madaniyah

96 13 Ar-Ra’d 43 Madaniyah

97 55 Ar-Rahmaan 78 Makkiyah

98 76 Al-Insaan 31 Madaniyah

99 65 Ath-Thalaaq 12 Madaniyah

100 98 Al-Bayyinah 8 Madaniyah

101 59 Al-Hasyr 24 Madaniyah

102 24 An-Nuur 64 Madaniyah

103 22 Al-Hajj 78 Madaniyah

104 63 Al-Munaafiquun 11 Madaniyah

105 58 Al-Mujaadilah 22 Madaniyah

xix
106 49 Al-Hujuraat 18 Madaniyah

107 66 At-Tahriim 12 Madaniyah

108 64 At-Taghaabun 18 Madaniyah

109 61 Ash-Shaff 14 Madaniyah

110 62 Al-Jumu’ah 11 Madaniyah

111 48 Al-Fath 29 Madaniyah

112 5 Al-Maa-idah 120 Madaniyah

113 9 At-Taubah 129 Madaniyah

114 110 An-Nashr 3 Madaniyah

                                        

            Mushafnya antara lain : Iqra’ ,Nun, Wa ad-duha, al-muddasir, dts.

C. Mengenai Surah Al-Anfal dan At-Taubah

Ada beberapa hadits mengenai surah al-anfal dan at-taubah

a) Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Astah dari Ismail bin ‘Abbas dari

Hibban bin Yahya dari Abu Muhammad al-Qurashi ia berkata berkata :

“ Usaman memerintahkan kepada para Sahabat agar mengurutkan surah-

surah yang panjang-panjang. Kemudian ia menjadikan surah al-Anfal dan

surah al-Taubah di dalam kelompok “ tujuh” dan surah yang ketujuh. Dan

ia tidak memisahkan antara an-Anfal dan al-Taubah. dengah basmalah”

xx
b) Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, al-Tirmizi. Al-Nasa’i, Ibnu

Hibban dan al-Hakim dari abbas ia berkata : “ Aku berkata  kepada

usman: Apakah yang mendorong engkau sengaja memasukan surah        

al-Anfal padahal ia termasuk “ al-Masani” ( surah-surah yang dibawah

100 ayat jumlahnya) dan juga surah Bara’ah padahal ini termasuk “al-

miun” (surah-surah yang terdiri dari lebih kurang 100 ayat jumlahnya).

Kemudian engkau gabungkan kedua ayat ini dan tidak menulis antara

kedua surah itu basmalah dan engkau letakkan keduanya didalam

kelompok” tujuh surah yang panjang” . Maka Usman berkata “ Adalah

Rasullullah turun kepadanya ( menerima) surah-surah yang mempunyai

bilangan ayat yang berbeda. Maka apabila turun wahyu kepadanya , ia

memanggil sebagai penulis wahyu, dengan pesan agar meraka meletakkan

ayat-ayat ini  di dalam surah Nabi sebutkanlah nama surahnya ini dan itu”

dan adalah surah al-Anfal itu termasuk fase permulaan dari surah-surah

madaniyah, dan surah bara’ah termasuk surah yang akhir  turunya, sedang

qisah yang ada padaq kedua surah itu serupa. Maka saya kira surah

Bara’ah itu masih sebagian dari surah al-Anfal. Kemudian Nabi  wafat.

Dan ia tidak menjelaskan kepada kami bahwa surah bara’ah itu sebagai

dari surah al-Anfal. Karena itulah, saya gabuingkan keduanya, dan saya

letakkan keduanya di dalam kelompak “ tujuh surah panjang”. 

Kedua dalil tersebut hanya khusus untuk tiga surah saja, yakni surah al-

Anfal , al-Taubah dan Yunus. Karena itu tidak biasa diterapkan untuk

seluruh surah al-qur’an. 

xxi
D. Pengertian Tanqis Al-Qur’an Dan Hukum Melakukannya

1. Pengertian Tanqis

Tanqis berasal dari kata ‫ نقص ينقص تنقصا‬ yang artinya pengurangan.

Al- Qur’an adalah kitab Allah yang paling agung yang diturunkan oleh

Allah melalui malaikat jibril kepada makhluk termulia yaitu Nabi

Muhammad SAW., dan kepada umat termulia yang ditampilkan kepada

manusia dengan penuturan dan kefasihan bahasa terbaik yaitu bahasa arab

yang jelas.

Tanqis Al-Qur’an adalah membaca Al-Qur’an secara tidak teratur.

Misalnya mencampurkan ayat yang berbeda dalam shalat yang di gabung.

Contohnya : membaca ayat dengan terbalik, ayat 5 kemudian 4 kemudian

3 sampai seterusnya, meskipun bacanya benar tapi itu tidak boleh.

Atau misalnya mencampur potongan ayat satu dengan ayat lain di jadikan

satu.

2. Hukum Melakukannya Hukumnya haram tidak diperbolehkan menurut

jumhur ulama’. Diantara ulama’ yang memilih ini adalah Imam Nawawi.

Larangan bacaan Basmallah pada surah at-Taubah,  keasliannya sehingga

selamat dari revisi (perubahan) baik berupa penambahan atau pengurang.

Tapi pembahasan tanqis dalam Al-Qur’an ada juga tanqis surah yang itu

diperbolehkan. Contohnya baca surah Al-Fatihah dan An-Nas, lalu rokaat

kedua baca Al-Fatihah lalu Al-Baqarah itu diperbolehkan. 

xxii
BAB III

PENUTUP

A.  KESIMPULAN

xxiii
1. Tertib atau urutan ayat-ayat dalam Al-Qur’an adalah tauqifi dari nabi, antara

lain Terdapat sejumlah hadits yang menunjukkan keutamaan beberapa ayat

dari surah-surah.

2.  Tertib atau urutan surah-surah dalam al-qur’an terdapat 3 kelompok pendapat

ulama yaitu : Tauqifi  dan ditangani langsung oleh Nabi sebagaimana

diberitahukan oleh Malaikat Jibril kepadanya atas perintah Allah. Ijtihad para

sahabat,. Dan Sebagian surah tertibnya bersifat tauqifi dan sebagian lainnya

berdasarkan ijtihad para sahabat.

3. As-Suyuthi mengatakan tertib susunan surah Al-Qur’an itu tauqifi kecuali

surah Al-Anfal dan At-Taubah.

4.  Tanqis berasal dari kata ‫ نقص ينقص تنقصا‬ yang artinya pengurangan.

Tanqis Al-Qur’an adalah membaca Al-Qur’an secara tidak teratur.

Hukumnya haram, tidak boleh Menurut Jumhur ulama.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mundziki,Imam.2003 Ringkasan Hadits Shahih Muslim .Pustaka Amani.

Al-Irfan fi,Manahil.Al-Zarqani. ulumul al-Qur’an , juz1.

xxiv
Al-Qur’anul Karim,tafsir Per kata Tajwid Kode.alfatih.2012.Jakarta

Chana, Liliek .Dkk.2013 .ulumul al-qur’an dan pembelajaranya. Surabaya

Kopertais Wilayah IV.

Gufron, Muhammad.Rahmawati.2013.Ulumul Qur’an Praktis dan Mudah. 

Sukses offset http://www.fikihkontemporer.com/diakses pada Senin, 6 April

2015

Manna’ Khalil al-Qattan. Mudakir As.2011. Studi Ilmu-ilmu Qur’an.  Pustaka

Litera Antar Nusa.

Wahid,Abdul ,Sa’ad.2011. Studi ulang ilmu al-Qur’an dan Ilmu Tafsir .

Yogyakarta jilid 1.

                 

xxv

Anda mungkin juga menyukai