Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TIPOLOGI PENULISAN KITAB – KITAB HADIST


(SUNAN, JAMI’, MUJMA’ MUSTADROK)
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Hadistt
Dosen Pengampu :
H. Asnawi, M.Pd.I.

Disusun oleh :
1. M. Eko Haris Sulistiawan (2022143320603)
2. Moch Choirul Akbar Annasir (2022143320600)
3. Dwi Nur Hidayatul Rohmah (2022143320581)

PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ATTANWIR
BOJONEGORO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya Maka
pemakalah dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ‘’
TIPOLOGI PENULISAN KITAB – KITAB HADIST (SUNAN, JAMI’, MUJMA’
MUSTADROK)” penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Study Hadistt.
Dan persyaratan untuk menyelesaikaan tugas mata kuliah “Study Hadistt”
dalam penulisan makalah ini pemakalah menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penyusunan makalah ini, khususnya kepada :
1. Bapak H. Asnawi, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah " Study
Hadistt “ yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam
pelaksanaan Bimbingan, pengarahan, dan dorongan dalam rangka
penyelesaian penyusunan makalah ini.
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan
makalah ini pemakalah merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
pemakalah. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat pemakalah
harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah Ini. Pemakalah
berharap semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pemakalah maupun pembaca.

Bojonegoro, 26 Mei 2023

ii
Pemakalah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................2
C. Tujuan Masalah ..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................1
A. Tipologi penulisan Kitab Hadistt Sunan..........................................................1
B. Tipologi penulisan Kitab Hadistt Jami’...........................................................2
C. Tipologi penulisan Kitab Hadistt Mujma........................................................6
D. Tipologi penulisan Kitab Hadistt Mustadrok...................................................6
BAB III PENUTUP ......................................................................................................11
A. Kesimpulan ...................................................................................................11
B. Saran .............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Balakang
Dalam rentan waktu yang cukup panjang telah banyak terjadi
pemalsuan hadits yang dilakukan oleh orang-orang dan golongan tertentu
dengan berbagai tujuan.
Maka tidaklah mengherankan jika umat Islam sangat memberikan
perhatian yang khusus terhadap hadits terutama dalam usaha pemeliharaan
jangan sampai punah atau hilang bersama dengan hilangnya generasi
sahabat, mengingat pada sejarah awal Islam, hadits dilarang ditulis dengan
pertimbangan kekhawatiran percampuran antara al-Quran dan hadits
sehingga yang datang kemudian sulit untuk membedakan antara hadits dan
al-Quran.
Dalam berbagai riwayat menyebutkan bahwa kalangan sahabat
pada masa itu cukup banyak yang menulis hadits secara pribadi, tetapi
kegiatan penulisan tersebut selain dimaksudkan untuk kepentingan pribadi
juga belum bersifat massal.
Atas kenyataan inilah maka ulama hadits berusaha membukukan hadits
Nabi. Dalam proses pembukuan selain harus melakukan perjalanan untuk
menghubungi para periwayat yang tersebar diberbagai daerah yang jauh,
juga harus mengadakan penelitian dan penyelesaian terhadap suatu hadits
yang akan mereka bukukan. Karena itu proses pembukuan hadits secara
menyeluruh mengalami waktu yang sangat panjang.
Seiring dengan perkembangan hadits, hadits yang berkembang
sejak zaman Rosulullah, para sahabat dan tabi’in di bukukan dan di
kelompokkan dalam beberapa tipe atau golongan yang di kenal dengan
Tipologi Penyusunan Kitab Hadits yang akan di urai dalam pembahasan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tipologi Penulisan Kitab Hadist Sunan ?
2. Bagaimana Tipologi Penulisan Kitab Hadist Jami’?
3. Bagaimana Tipologi Penulisan Kitab Hadist Mujma’?
4. Bagaimana Tipologi Penulisan Kitab Hadist Mustadrok?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Tipologi Penulisan Kitab Hadist Sunan
2. Untuk mengetahui Tipologi Penulisan Kitab Hadist Jami’
3. Untuk mengetahui Tipologi Penulisan Kitab Hadist Mujma’
4. Untuk mengetahui Tipologi Penulisan Kitab Hadist Mustadrok

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tipologi Penulisan Kitab Hadist Sunan


Secara etimologi sunan adalah kosa kata bahasa Arab yang
merupakan bentuk jamak dari kata sunnah yang berarti jalan, tabiat, atau
perilaku hidup, sedangkan menurut terminologi ialah kitab-kitab hadits
yang disusun berdasarkan bab-bab fikhi dan hanya memuat hadits-hadits
marfu’, kalaupun dalam kitab sunan terdapat hadits yang mauqhuf dan
maqthu’, maka jumlahnya hanya sedikit saja, berbeda dengan tipe
penyusunan kitab hadits Muaththo’ dan mushannaf yang banyak memuat
hadits-hadits mauquf dan maqtu’, meskipun tipe penyusunannya sama
berdasarkan bab fikhi,
Menurut Manna’ Al-Qaththan dalam kitabnya Al-Risalah al-Mustahrafah
menyatakan tipe kitab sunan merupakan tipe penyusunan kitab hadits
berdasarkan bab-bab fikhi yang hanya memuat hadits-hadits marfu’ saja,
sebab menurut beliau hadits mauquf dan maqtu’ tidak disebut sunnah
melainkan disebut hadits saja.
Kitab hadits sunan yang tipe penyusunannya berdasarkan bab fikhi yang
dimulai dari bab thaharah, shalat, zakat, dan seterusnya, didalamnya
tercampur antara hadits shahih, hasan, dan dha’if dengan memberikan
penjelasan tentang kualitas hadits tersebut agar supaya para fuqaha muda
untuk menjadikan sumber dalam mengambil kesimpulan hukum.1
Berikut ini kami kemukakan karakteristik tipe penulisan kitab hadits sunan
diantaranya ialah:
1. Bab-babnya berurutan berdasarkan bab-bab fikhi.
2. Penyusunan bab-babnya dilakukan secara sistematis.
3. Hanya memuat hadits-hadits marfu’ saja, kalaupun ada yang mauquf
dan maqtu’ jumlahnya sangat sedikit.
4. Tercampur antara hadits shahih, hasan, dan dha’if dan

1
Taqi al-Dîn Ahmad ibn Abd al-Halîm Ibn Taymiyah, Majmû` Fatâwâ li Ibn Taymiyah, juz I (t.tp:
Dâr al-Arabiyah, t.t.), hlm. 252

3
5. Pada sebagian kitab dicantumkan penjelasan tentang kualitas hadits
yang bersangkutan.
Kitab yang disusun menggunakan tipe ini cukup banyak diantaranya
ialah :
1. Kitab Sunan Abi Daud karya Abu Daud al-Sijistani (w. 275 H)
2. Kitab Sunan Ibn Majah karya Ibn Majah al-Qaswayni (w. 275 H)
3. Kitab Sunan Al-Nasa’i karya al-Nasa’i (w. 303 H)
4. Kitab Sunan Al-Baihaki Karya Ahmad ibnu Husain al-Baihaki (w.
458 H)
5. Kitab Sunan Al-Daruquthni karya Ali Ibnu Umar Al-Daruquthni (w.
385 H)
6. Kitab Sunan Al-Darimi karya Abd Allah Ibn Abd Al-Rahman Al-
Darimi (w. 204 H)2

B. Tipologi Penulisan Kitab Hadist Jami’


Kata jami’ berarti sesuatu yang mengumpulkan, menggabungkan,
dan mencakup. Dalam disiplin ilmu hadits, kitab jami’ adalah kitab hadits
di mana metode penyusunannya mencakup seluruh topik-topik dalam
agama, baik aqidah, hukum, adab,tafsir, manaqib, dan lain-lain3
Kitab Hadis Sahih Bukhari merupakan salah satu kitab yang
digelar kitab Jami’ (atau Jawami’) . Untuk disebut sebuah kitab Hadis
sebagai Jami’ sebuah kitab hendaklah mengandungi sekurang-kurangnya
delapan bidang .4

Aqaid (akidah): Contohnya: Kitab al-Tauhid karangan Abu Bakar


Ibn Abi Khuzaimah, Kitab al-Asma wa al-Sifat oleh al-Baihaqi
Ahkam: Kitab Hadis hukum yang disusun seperti dalam kitab-
kitab fiqh seperti Bulugh maram dan Umdatul ahkam.
Riqaq ( raqaaiq) : dinamakan juga sebagai Ilmu al-Suluk wa al-
Zuhd iaitu menyebut tentang peringatan di hari akhirat dan azab kubur
2
Taqi al-Dîn Ahmad ibn Abd al-Halîm Ibn Taymiyah, Majmû` Fatâwâ li Ibn Taymiyah, juz I (t.tp:
Dâr al-Arabiyah, t.t.), hlm. 252
3
http://zakinatulizzah.blogspot.com/2014/12/tipologi-penyusunan-kitab-hadist
4
http://muhghifari.blogspot.com/2016/12/tipologi-dan-metodologi-dalam-pembukuan

4
yang akan melembutkan hati sesiapa yang mendengarnya dan
menjadikannya seorang yang zuhud.
Contohnya: Kitab Zuhud oleh Abdullah Ibn Mubarak, Imam
Ahmad.
Adab: Adab sopan, adab tidur, adab solat, adab makan dan
sebagainya. Contohnya kitab al-Adab al-Mufrad oleh al-Bukhari dan Kitab
Syamail oleh Tirmizi
Tafsir: Hadis-hadis yang mentafsirkan al-Quran.Contohnya kitab
Tafsir ibn Mardawaih, ibn Jarir at-Tabari, Tafsir al-Dailami dan Tafsir
Jailani.
Tarikh: Sejarah terbagi kepada dua jenis:
a. Sejarah tentang kejadian alam ( bada’ al-khalq) seperti kejadian langit
dan bumi, syurga, neraka, jin, syaitan, malaikat dan sebagainya
b. Sejarah tentang kehidupan Rasulullah s.a.w. dan para sahabat seperti
Sirah Ibn Hisyam, Sirah Mulla Umar,dan sebagainya.
al-Fitan yaitu fitnah-fitnah yang muncul di akhir zaman bermula
selepas kewafatan Rasulullah s.a.w. Contohnya, kitab Muin bin Hammad
(guru al-Bukhari) tentang Dajjal, turunnya nabi Isa as, kemunculan Imam
Mahdi, dan sebagainya. Beliau telah mencampuradukkan antara yang
sahih dan tidak sahih.5
Manaqib (tentang kelebihan seseorang seperti Abu
Bakar,Umar,Uthman,dan Ali, tabi’in, ahlul bait, isteri-isteri Rasulullah
s.a.w., Nawasib dan sebagainya) contohnya, al-Riyadh al-Nadhirah Fi
Manaqib al-`Asyarah oleh Muhib al-Tabari, Zakhair al-`Uqba Fi Manaqib
Zawi al-Qurba dan lain-lain.
Antara kitab-kitab Hadis yang termasuk dalam kategori ini ialah
Sahih al-Bukhari Jami’ al-Tirmizi, Sahih Muslim, Misykat al-Masabih,
Jami` Suyfan al-Thauri, Jami` Abdul Razzaq bin Hammam al-San`ani,
Jami’ al-Darimi, dan lain-lain6

5
http://muhghifari.blogspot.com/2016/12/tipologi-dan-metodologi-dalam-pembukuan
6
http://muhghifari.blogspot.com/2016/12/tipologi-dan-metodologi-dalam-pembukuan
7
Muhammad Khalaf Salafah, Lisan al-Muhadditsin, (Maktabah Syamilah) juz 5, hlm. 133

5
C. Tipologi Penulisan Kitab Hadis Mujma’

Tipologi penulisan hadis yang ketiga adalah al-Ma’ajim. Lafal Al-


Maajim bentuk jamak dari kata al-Mu’jam. Dilihat dari bahasa, Al-
Mu’jam memiliki arti kamus dan huruf hijaiyah (alphabet). Sedangkan
menurut istilah ulama hadis adalah:

‫والمعجم الذي يذكر فيه أحاديث الشيوخ مرتبة كالترتيب في المسند‬

Artinya: kitab yang di dalamnya terdapat hadis-hadis guru yang disusun


(tersusun berdasar nama guru) seperti halnya musnad.

Syaikh Nuruddin Itr mengartikan Al-Mu’jam sebagaimana berikut:

،‫اء‬ll‫روف الهج‬ll‫ترتيب على ح‬ll‫ والغالب عليها اتباع ال‬،‫كتاب تذكر فيه األحاديث على ترتيب الشيوخ‬
‫ وهكذا‬،‫ ثم إبراهيم‬،‫[فيبدأ المؤلف المعجم باألحاديث التي يرويها عن شيخه أبان‬

Artinya: Kitab yang di dalamnya terdapat hadis-hadis berdasarkan urutan


guru. Galibnya urutan itu mengikuti urutan huruf hijaiyah. Maka
pengarang memulai dengan hadis yang diriwayatkan dari gurunya yang
bernama ‘Abban, lalu Ibrahim, dan seterusnya. 7

Adapun kitab yang paling terkenal yang ditulis dengan cara ini adalah:

a) Al-Mu’jam as-Shaghir
b) Al-Mu’jam al-Ausath
c) Al-Mu’jam al-Kabir

Ketiga kitab ini disusun oleh Imam at-Thabrani. Kitab al-Mu’jam as-
Shaghir dan al-Ausath disusun berdasarkan nama gurunya, sedang al-

6
Mu’jam al-Kabir disusun berdasarkan nama sahabat. Dengan demikian, al-
Mu’jam al-Kabir juga bisa disebut dengan tipologi al-Musnad7

D. Tipologi Penulisan Kitab Hadis Mustadrok


Al-Mustadrak memiliki arti yang disusulkan. Dalam istilah ilmu
hadis, al-Mustadrak adalah:

‫إذا‬ll‫ ف‬،‫ ويسحب هذا الشرط على أحاديث ليست في الكتاب‬،‫ مصنفه إلى شرط صاحب كتاب‬l‫أن يعمد‬
‫انطبقت أدرجها في كتاب‬

Artinya: pengarang kitab al-Mustadrak berpatokan pada sebuah syarat


pengarang kitab lain (yang shahih) dan syarat ini dijadikan ukuruan untuk
hadis-hadis lain yang tidak ada dalam kitab tersebut. Jika hadis tersebut
memenuhi syarat, maka hadis tersebut dimasukkan dalam kitabnya.
Menurut Dr. Mohamed Khalaf Abdel Fahdewi dalam lembaran
makalah seminarnya, menulis bahwa arti al-Mustadrak adalah sebuah kitab
yang memuat hadis-hadis di mana hadis tersebut memenuhi syarat-syarat
salah seorang pengarang kitab hadis (sahih) hanya saja pengarang tidak
mencantumkan hadis tersebut.8
Kitab paling terkenal yang penulisannya termasuk al-Mustadrakat adalah:
Al-Mustadrak ala as-Shahihain Li al-Hakim
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian makalah kami diatas, maka kami dapat memetik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Sunan: Kitab-kitab hadis jenis Sunan merupakan koleksi hadis yang
dikompilasi berdasarkan topik-topik tertentu. Biasanya, penulis akan
mengumpulkan hadis-hadis yang terkait dengan masalah hukum (fiqih),
akhlak, dan adat kebiasaan. Sunan terkenal yang sering dikutip adalah
7
Muhammad Khalaf Salafah, Lisan al-Muhadditsin, (Maktabah Syamilah) juz 5, hlm. 133
8
Mohamed Khalaf Abdel Fahdewi, Thuruq al-Muhadditsin Fi at-Tashnif, (Makalah
Seminar Berbentuk PDF).

7
Sunan Abu Dawud, Sunan at-Tirmidzi, Sunan an-Nasa'i, Sunan Ibn Majah,
dan Sunan al-Darimi.

b. Jami': Kitab-kitab hadis jenis Jami' (juga dikenal sebagai "Musnad")


adalah koleksi hadis yang disusun berdasarkan perawi atau narator hadis.
Hadis-hadis dalam Jami' biasanya disusun berdasarkan urutan perawi atau
nama sahabat Nabi Muhammad SAW yang meriwayatkannya. Contoh
kitab hadis Jami' yang terkenal adalah Jami' at-Tirmidzi dan Jami' al-Kabir
karya Imam ath-Thabarani.

c. Mu'jam: Kitab-kitab hadis jenis Mu'jam adalah koleksi hadis yang


dikelompokkan berdasarkan kata-kata atau frasa tertentu. Dalam Mu'jam,
hadis-hadis disusun berdasarkan kata kunci yang terdapat dalam matan
hadis. Ini memudahkan pencarian hadis berdasarkan kata kunci yang ingin
dicari. Salah satu contoh Mu'jam terkenal adalah Mu'jam al-Kabir karya
Imam at-Tabarani.

d. Mustadrok: Kitab hadis jenis Mustadrok adalah kitab hadis yang berfungsi
sebagai penambah atau pelengkap terhadap kitab hadis yang sudah ada.
Penulis Mustadrok menyaring dan memilih hadis-hadis yang tidak
termasuk dalam koleksi hadis utama (seperti Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim) namun dianggap memiliki derajat keotentikan yang tinggi.
Contoh kitab hadis Mustadrok yang terkenal adalah Al-Mustadrak 'ala ash-
Shahihain karya Imam al-Hakim.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan akan memberikan sumbangan
pengetahuan kepada mahasiswa terutama mahasiswa yang ingin mengetahui tipe-
tipe penulisan kitab hadis ataupun ingin melakukan penelitian akan kitab-
kitabhadis

DAFTAR PUSTAKA

1. Taqi al-Dîn Ahmad ibn Abd al-Halîm Ibn Taymiyah, Majmû` Fatâwâ li Ibn
Taymiyah, juz I (t.tp: Dâr al-Arabiyah, t.t.), hlm. 252

2. http://zakinatulizzah.blogspot.com/2014/12/tipologi-penyusunan-kitab-hadist

3. http://muhghifari.blogspot.com/2016/12/tipologi-dan-metodologi-dalam-
pembukuan

4. Muhammad Khalaf Salafah, Lisan al-Muhadditsin, (Maktabah Syamilah)


juz 5, hlm. 133

8
5. Mohamed Khalaf Abdel Fahdewi, Thuruq al-Muhadditsin Fi at-Tashnif,
(Makalah Seminar Berbentuk PDF).

Anda mungkin juga menyukai