Anda di halaman 1dari 4

Review

Jurnal Ilmiah
Konsep Makkiyah dan Madaniyah dalam Al-Qur’an
Reviewer : Tato Nugroho 201766035
Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana IAIN Purwokerto
tatonugroho23@gmail.com

A. PENDAHULUAN
Para ulama dan ahli tafsir terdahulu memberikan perhatian yang besar terhadap
penyelidikan surat-surat  Al Quran. Mereka meneliti Al Quran ayat demi ayat dan surat
demi surat untuk disusun sesuai dengan nuzulnya, dengan memperhatikan waktu, tempat
dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkannya sesuai dengan waktu,
tempat dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan
gambaran mengenai penyelidikan ilmiah tentang ilmu Makki dan Madani. Perhatian
terhadap ilmu Al Quran menjadi bagian terpenting para sahabat dibanding berbagai ilmu
yang lain. Termasuk di dalamnya membahas tentang nuzulnya suatu ayat, tempat
nuzulnya, urutan turunnya di Mekkah atau di Madinah, tentang yang diturunkan di
Mekkah tetapi termasuk kelompok Madani atau ayat yang diturunkan di Madinah tetapi
masuk dalam kategori Makki, dan sebagainya.
Pada intinya persoalan ini telah menjadi perhatian urgen pada masa sahabat.
Bahkan salah satu tokoh Mufassir pada masa sahabat, misalnya Ibn Abbas pernah
menyatakan, “Demi Allah. Tidak Ada Tuhan selain Dia. Tidak diturunkannya satu ayat
pun dari kitab Al Quran, kecuali saya mengetahuinya. Di mana diturunkan, jika saya
tahu, bahwa ada seseorang yang lebih tahu daripada saya tentang kitab Allah, meskipun
misalnya itu disampaikan oleh Onta, niscaya saya akan mengunjunginya”. Pernyataan Ibn
Abbas ini, bukan suatu ungkapan kesombongan tetapi merupakan pernyataan betapa
besar perhatian Ibn Abbas terhadap Ilmu-ilmu Al Quran. (Al-Qathathan, 1996:72).
 
B. PEMBAHASAN
1. DEFINISI MAKKIYAH DAN MADANIYAH
Surat makkiyyah adalah ayat–ayat yang di turunkan di Makkah selama 12
tahun 5 bulan 13 hari, terhitung sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke-14 dari
kelahiran Nabi (6 Agustus 610 M) sampai tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun ke-54 dari
kelahiran Nabi. Sedangkan surat Madaniyyah adalah ayat-ayat yang di turunkan
sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, terhitung
sejak Nabi hijrah ke Madinah sampai tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari kelahiran
Nabi.
Ada beberapa definisi tentang Makkiyah dan Madaniyah yang berbeda satu
sama lain. Perbedaan ini disebabkan oleh berbedanya kriteria yang ditetapkan untuk
menetapkan Makkiyah atau Madaniyah sebuah surat atau ayat. Adapun kriteria
tersebut diantaranya :
a. Berdasarkan tempat turunnya
Makkiyah ialah suatu ayat yang diturunkan di Mekkah, sekalipun sesudah hijrah,
sedang Madaniyah ialah yang diturunkan di Madinah.
b. Berdasarkan waktu turunnya
Makkiyyah ialah ayat yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah,
sekalipun turunnya di luar Mekkah, sedang Madaniyah ialah yang diturunkan
sesudah Nabi hijrah, sekalipun turunnya di Mekkah.
c. Berdasarkan obyek atau sasarannya
Makkiyah ialah ayat yang khittabnya/panggilannya ditujukan kepada penduduk
Mekkah, sedang Madaniyah ialah yang khittabnya ditujukan kepada penduduk
Madinah.
d. Berdasarkan bahan pembicaraannya
Makkiyah adalah ayat atau surat yang memuat cerita umat dan para Nabi
terdahulu. Sedang ayat atau surat Madaniyah berisi tentang hukum hudud,
faraid, dan sebagainya. (Subhi Salih, Mabahith fi Ulum.,168. Abdul Djalal,
Ulumul Qur’an.Hlm.86)
Kriteria ini didasarkan pada riwayat Hisyam dari ayahnya,al-Hakim. “semua
surat yang memuat aturan-aturan,ketentuan-ketentuan, maka ia termasuk surat
Madaniyah, dan semua surat yang memuat tentang peristiwa masa lampau, maka ia
termasuk kategori Makkiyah”.( Az-Zarkasyi,al-Burhan fi Ulum.Hlm. 1:241)
Kelebihan teori ini adalah kriterianya jelas, sehingga mudah difahami dari
segi pembicaraannya. Sedang kelemahan teori ini adalah dari sisi pelaksanaan
pembedaan antara Makkiyah dan Madaniyah yang tidak praktis, karena harus
mempelajari isi kandungan di dalam ayat atau surat Al Quran.

2. Tanda-Tanda Surat Makki-Madani


Ayat-ayat Makkiyah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Ayat Makkiyyah umumnya pendek-pendek.
 Dalam surat Makkiyyah terdapat perkataan “ya ayyuhan nas ( hai sekalian
manusia)”.
 Ayat-ayat Makkiyyah umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan
dengan  akidah ( keimanan ).
 Mengesakan Allah.
 Mengajak ke khittah islam.
 Tentang hari kiamat.
 Serta memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu.
 Surat-surat Makkiyah mencapai 2/3 satu mushaf al-Quran.
Sedangkan ciri-ciri surat Madaniyyah adalah sebagai berikut :
 Pada umumnya ayat-ayatnya panjang.
 Menjelaskan hukum-hukum waris.
 Pembatasan atau peraturan pada agama.
 Hak-hak yang diperoleh kaum muslim.
 Menjelaskan tentang Jihad fi sabilillah.
 Dalam surat Madaniyyah menggunakan kalimat ya ayyuhal lazina amanu ( hai
orang-orang yang beriman ).
 Umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan dengan syari’ah.

KH. Quraish Syihab juga mencirikan secara detail tentang surah-surah Makkiyah dan
Madaniyahnya sebagai berikut :
Ciri-ciri khusus Makkiyah sebagai berikut :
 Mengandung ayat Sajadah
 Terdapat lafaz Kalla.
 Terdapat seruan ayuhannas dan tidak terdapat ya-ayyuhallazina amannuu,
terkecuali dalam surah al-Hajj yang diakhirnya terdapat ya Ayyuhalladzinina
aamannu irka’u wasjudu (ayat 77 s.22). kebanyakan ulama mengatakan bahwa
surat itu Makkiyah. Surat-surat yang dikecualikan ialah surat al-Baqarah (ayat 21
nya diawali dengan ya ayyuhannas dan ayat 168) dan surah an-Nissa ayat 33.
 Mengandung kisah nabi-nabi dan umat yang telah lalu, terkecuali surah al-
baqarah.
 Terdapat kisah Adam dan Idris, terkecuali surah al-Baqarah.
 Surat-suratnya dimulai dengan huruf at-Tahajji, terkecuali surah al-Baqarah dan
Ali imran.
Ciri-ciri khusus surat Madaniyah :
 Di dalamnya terdapat izin berperang, atau ada penerangan tentang hal perang dan
penjelasan tentang hukum-hukumnya.
 Di dalamnya terdapat penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak pidana, faraid
hak-hak perdata, peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan bidang
keperdataan, kemasyarakatan, dan kenegaraan.
 Di dalamnya tersebut tentang orang-orang munafik, kecuali surat al-Ankabut yang
diturunkan di mekkah.
 Di dalamnya didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak berlebih-lebihan
dalam beragama, seperti kita dapati dalam surah al-Baqarah, An-Nissa, Ali Imran,
Attaubah, dll.

3. Macam-macam surat Makki-Madani


Berikut merupakan surat-surat yang tergolong Makkiyah dan Maddaniyah.
Surat-surat al-makky : Al-Fatehah, Al-An’aam, Al-A’raaf, Yunus,Huud,Yusuf,
Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isroo’, Al-Kahfi, Maryam, Thaha, Al-Anbiya’, Al-
Mu’minuun, Al-Furqaan, Asy-Syu’aro’, An-Naml, Al-Qashash, Al-Ankabuut, Ar-
Ruum, Luqman, As-Sajdah, Sabaa, Al-Faathir, Yaasiin, Ash-Shaffaat, Shaad, Az-
Zumar, Ghaafir, Fushshilat, Asy-Syuuroo, Az-Zukhruf, Ad-Dukhoon, Al-Jaatsiyah,
Al-Ahqaaf, Qaaf, Adz-Dzaariyaat, Ath-Thuur, An-Najm, Al-Qamar, Al-Waaqi’ah,
Al-Mulk, Al-Qalam, Al-Haaqqah, Al-Ma’aarij, Nuuh, Al-Jin, Al-Muzzammil, Al-
Muddatstsir, Al-Qiyaamah, Al-Muraasalaat, An-Naba’, An-Naazi’aat ,Abasa,At-
Takwiir, Al-Infithaar, Al-Muthaffifiin, Al-Insyiqaaq,Al-Buruuj, Ath-Thaariq, Al-
A’laa, Al-Ghaasyiyah, Al-Fajr,Al-Balad, Asy-Syams, Al-Lail, Adh-Dhuhaa, Al-’Ashr,
At-Tiyn,Al-’Alaq, Al-Qadr, Al-’Aadiyaat, Al-Qaari’ah, At-Takatsur, Al-Ashr,Al-
Humazah, Al-Fiyl, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun,Al-Masad, Al-
Ikhlaash, Al-Falaq, An-Naas.
Surat-surat al-madany : Al-Baqarah,Ali Imran,An-Nisaa’,Al-Maa`idah,Al-
Anfaal,At-Taubah, Ar-Ra’d, Al-Hajj, An-Nuur,Al-Ahzaab, Muhammad, Al-Fat-h, Al-
Hujuroot, Ar-Rahman, Al-Hadiid, Al-Mujaadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Ash-
Shaf, Al-Jumu’ah, Al-Munaafiquun, At-Taghaabun, Ath-Thalaaq, At-Tahriim, Al-
Insaan, Al-Bayyinah, Al-Zalzalah, An-Nashr.
Surat yang Diperselisihkan Al Fatihah, Ar Ra’d, Ar Rahman, Ash Shaf, At Taghabun,
At Tathfif, Al Qadr, Al Bayyinah, Al Zilzalah, Al Ikhlash, Al Falaq, An Naas ( Fahd
Bin Abdurrahman, Ulumul Quran: Studi Kompleksitas Al-Qur’an ... hal  166-167)

C. PENUTUP
Ada beberapa teori dalam menetukan kriteria suatu ayat apakah ayat terkait itu
Makkiyah atau Madaniyah. Surat Makkiyah di turunkan di Makkah, sedangkan surat
Maddaniyah di turunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Ayat dalam surat
Makiyyah umumnya pendek, sedangkan ayat dalam surat Madaniyyah umumnya
panjang-panjang.
Surat Makkiyyah mengandung keterangan dan penjelasan tentang keimanan,
perbuatan baik dan jahat, pahala bagi orang beriman dan beramal shaleh, siksa bagi orang
kafir dan durhaka, kisah para rosul dan nabi, cerita umat terdahulu, dan berbagai
perumpamaan untuk di jadikan teladan dan ibarat. Madaniyyah pada umumnya
menjelaskan hal yang berhubungan erat dengan hidup kemasyarakatan atau masalah
muamalah.
Diantara manfaat mengetahui Ilmu Makkiyah dan Madaniyah adalah :
 Membantu dalam menafsirkan Al-Quran
 Pedoman bagi langkah-langkah dakwah
 Memberikan informasi tentang Sirah Kenabian

D. DAFTAR PUSTAKA

http://justucup.blogspot.com/2010/08/bab-i-pendahuluan-
i.html&q=perbedaan+Makkiyah+dan+madaniyah&sa=x&ei=e1SUUqnFGYmQrQf
E_4DYDA&ved=0CCAQFJAA selasa,20 November, 2013 14.45 WIB
Chalik, Chaerudji Abd. 2007. ‘Ulumul Qur’an. Jakarta. Diadit Media
Syaifullah. 2004. ‘Ulumul Qur’an. Ponorogo. Prodial Pratama Sejati Press.
Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an
Al-Qaththan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an,(Bogor:Litera Antar Nusa,2006), 
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000),
Fahd Bin Abdurrahman, Ulumul Quran: Studi Kompleksitas Al-Qur’an ( Yogyakarta:
Titian Ilahi, 1999),
Dr. H. Imam Muchlas MA.1995. Al-Qur’an Berbicara,(Jogjakarta: Pustaka Pro

Anda mungkin juga menyukai