Anda di halaman 1dari 12

MAKIYAH DAN

MADANIAH
DALAM AL-QURAN
02-OKTOBER-2021

NAMA KELOMPOK
• DANI KHAIRULLAH
• NIM :210102116
• MUFIDATUL MARDAWIAH
• NIM :210102114
• SURIANI
• NIM : 210102115

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM (UINMA)

Mataram 2021
MADANIAH DALAM AL-QURAN

Dalam Al Quran sering dijumpai adanya surat Makkiyah dan Madaniyah. Apa
itu surat madaniyah?

Secara umum, Makkiyah (al-makkiyah) diartikan berasal dari kata Mekkah.


Sedangkan Madaniyah (al-madaniyah) berasal dari Madinnah. Secara
harfiah, Makkiyah berarti surat atau ayat yang diturunkan di Mekkah.
Sedangkan, Madaniyah adalah surat atau ayat yang diturunkan di Madinah.

Para ulama sebagaimana dijelaskan Jalaludin as-Suyuthi dalam bukunya


Mengenal Surat Makkiyah dan Madaniyah, mendefinisikan al-Madani ke
dalam tiga istilah. Pertama, al-Madani adalah ayat atau surat yang diturunkan
setelah hijrah, baik yang turun di Mekkah atau di Madinah, turun pada tahun
futuh Makkah atau tahun terjadinya Haji Wada', atau dalam salah satu
berpergian Nabi SAW.

Kedua, al-Madani adalah sesuatu yang diturunkan di Madinah. Berdasarkan


definisi ini, ada posisi ayat atau surat yang berada di tengah. Artinya, apa
yang diturunkan pada Nabi SAW saat bepergian di luar Mekkah dan Madinah
maka tidak dapat disebut surat Makki atau Madani.

Ketiga, al-Madani adalah sesuatu (ayat atau surat) yang ditujukan untuk
penduduk Madinah. Al-Qadhi Abu Bakar dalam kitabnya al-Intishar

2
mengatakan, untuk mengetahui al-Makki dan al-Madani dikembalikan pada
hafalan sahabat dan tabiin. Tidak ada suatu perkataan dari Nabi SAW
tentang hal tersebut.

Dalam sebuah riwayat Imam Bukhari disebutkan bahwa Ibnu Mas'ud ra.
berkata, "Demi Allah, tiada Tuhan selain Dia, tidak ada satu ayat pun dari
kitab Allah Ta'alaa kecuali saya mengetahui kepada siapa ayat itu turun dan
di mana ia turun."

Syaikh Manna Al-Qaththan dalam bukunya Pengantar Studi Ilmu Al Quran


menjelaskan, penamaan surat Madaniyah dan Makkiyah didasarkan menurut
sebagian besar ayat-ayat yang terkandung di dalamnya. Dalam sebuah surat
tidak seluruh ayat didalamnya adalah surat Madaniyah atau sebaliknya.
Sebab, terkadang pada beberapa surat Madaniyah terdapat ayat-ayat
Makkiyah.

Salah satu contoh ayat-ayat Makkiyah dalam surat Madaniyah adalah ayat
30 surat Al-Anfal. Allah SWT berfirman:

٣٠ - َْ‫ّللا خَي ُْر ال َماك ِِرين‬ ُْٰ ‫َواِذْ يَمكُ ُْر بِكَْ الَّذِينَْ َكف َُروا ِليُثبِتُوكَْ اَوْ يَقتُلُوكَْ اَوْ يُخ ِرجُوكَْ َويَمكُ ُرونَْ َويَمكُ ُْر‬
ُْٰ ‫ّللاْ َو‬

Artinya: "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu


daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu
atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah
menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya."
(QS. Al-Anfal: 30)

Banyak ulama mengatakan ayat tersebut termasuk ayat yang dikecualikan.


Muqatil mengatakan, ayat tersebut diturunkan di Mekkah, zhahirnya
menunjukkan demikian. Sebab, ia menerangkan tentang apa yang dilakukan
oleh orang-orang musyrik di Darun Nadwah ketika merencanakan kejahatan
terhadap Rasulullah SAW sebelum hijrah.

3
CIRI-CIRI SURAT MADANIYAH
Dikutip dari Ulumul Qur'an: Prinsip-Prinsip dalam Pengkajian Ilmu Tafsir Al-
Qur'an oleh Badrudin berikut ciri-ciri surat madaniyah:

1. Mengandung ketentuan-ketentuan fara'id dan had

2. Mengandung sindiran-sindiran terhadap kaum munafik, kecuali surat Al-


Ankabut

3. Mengandung uraian tentang perdebatan dengan Ahli Kitab

4. Ayat-ayatnya panjang-panjang

5. Mayoritas isinya merupakan pembahasan tentang hukum-hukum Islam


serta ketentuan-ketentuan yang harus ditaati umat Islam.

Daftar surat madaniyah

Ada 20 surat yang tergolong Madaniyah. Berikut daftarnya:

1. Al Baqarah
2. Ali Imran
3. An-Nisaa'
4. Al-Maa'idah
5. Al-Anfal
6. At-Taubah
7. An-Nur
8. Al-Ahzab
9. Muhammad
10. Al-Fath
11. Al Hujurat
12. Al-Hadid
13. Al-Mujadilah
14. Al-Hasyr
15. Al-Mumtahanah
16. Al-Jumu'ah
17. Al-Munafiqun
18. Ath-Thalaq
19. At-Tahrim
20. An-Nashr

Selain 20 surat di atas, terdapat 12 surat yang diperselisihkan antara


madaniyah atau makkiyah. Surat-surat tersebut antara lain:

1. Al-Fatihah
2. Ar-Ra'd
3. Ar-Rahman

4
4. Ash-Shaff
5. At-Taghabun
6. At-Tahfif (Al-Muthaffifin)
7. Al-Qadr
8. Al-Bayyinah
9. Al-Zalzalah
10. Al-Ikhlas
11. Al-Falaq
12. An-Nas,

Itulah daftar surat madaniyah sedangkan 82 surat lainnya tergolong surat


makkiyah.

5
MAKIYAH DALAM AL-QURAN

Istilah yang diberikan kepada ayat Al Qur’anْyangْditurunkanْdiْMekkah

Makkiyah adalah ayat-ayat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke


Madinah. Surah-surah Makiyyah turun selama 12 tahun, 5 bulan, 13 hari,
dimulai pada 17 Ramadhan (Februari 610 M), saat Nabi berusia 40 tahun.

Berikut adalah nama-nama surat Makkiyah, berdasarkan Juz dalam Al


Qur’an:

QS. Al Fatihah

QS.ْAlْAn’am

QS.ْAlْA’raf

QS. Yunus

QS. Hud

QS. Yusuf

QS. Ar-Ra’d

QS. Ibrahim

QS. Al Hijr

QS. An Nahl

QS.ْAlْIsra’

QS. Al Kahfi

QS. Maryam

QS. Thaha

QS. Al Anbiya

QS.ْAlْMu’minun

QS. Al Furqan

QS.ْAsyْSyu’ara

QS. An Naml

QS. Al Qashash

6
QS. Al Ankabut

QS. Ar Ruum

QS. Luqman

QS. As Sajdah

QS.ْSabaa’

QS. Fathir

QS. Ya Sin

QS. Ash Shaffat

QS. Shad

QS. Az Zumar

QS.ْAlْMu’min

QS. Al Fushshilat

QS. Asy Syuraa

QS. Az Zukhruf

QS. Ad Dukhan

QS. Al Jasiyah

QS. Al Ahqaf

QS. Qaaf

QS. Az Zariyat

QS. Ath Thur

QS. An Najm

QS. Al Qamar

QS.ْAlْWaqi’ah

QS. Al Mulk

QS. Al Qalam

QS. Al Haqqah

QS.ْAlْMa’arij

7
QS. Nuh

QS. Al Jin

QS. Al Muzammil

QS. Al Muddatstsir

QS. Al Qiyamah

QS. Al Mursalat

QS.ْAnْNaba’

QS.ْAnْNazi’at

QS.ْ‘Abasa

QS. At Takwir

QS. Al Infithar

QS. Al Muthaffifin

QS. Al Insyiqaq

QS. Al Buruj

QS. Ath Thariq

QS.ْAlْA’la

QS. Al Ghasyiyah

QS. Al Fajr

QS. Al Balad

QS. Asy Syams

QS. Al Lail

QS. Adh Dhuha

QS. Al Insyirah

QS. At Tiin

QS.ْAlْ‘Alaq

QS. Al Qadr

QS.ْAlْ‘Adiyat

8
QS.ْAlْQari’ah

QS. At Takatsur

QS.ْAlْ‘Ashr

QS. Al Humazah

QS. Al Fiil

QS. Al Quraisy

QS.ْAlْMa’un

QS. Al Kautsar

QS. Al Kafirun

QS. Al Lahab

QS. Al Ikhlash

QS. Al Falaq

QS. An Naas

9
Cara Menetapkan Surat Makkiyah dan Madaniyah dalam Al-Qur’anْ

Ketika seseorang bertanya bagaimanakah sumbangsih para sahabat


terhadap Al-Qur’an.ْTentuْdenganْmudahْkitaْmenjawabْdenganْbuktiْ
adanya pembukuan Al-Qur’anْdiْmasaْpemerintahanْUtsmanْbinْAffan.
Selain itu, adanya data terperinci mengenai sebab turunnya Al-Qur’anْhinggaْ
pengelompokan Makkiyah dan Madaniyah adalah bukti perhatian para
sahabat kepada Al-Qur’an.ْْْMengenaiْmetodeْpengelompokanْMakkiyahْ
dan Madaniyah dari setiap Surat Al-Qur’anْtentu kita harus merujuk kepada
penuturan para sahabat. Hal ini dikarenakan para sahabat adalah saksi hidup
dari turunnya setiap ayat dalam Al-Qur’anْsebagaimanaْungkapanْsahabatْ
IbnuْMas’udْ

‫عن عبد هللا بنْ مسعود قالْ وهللا الذي ال إلهْ غيره ما أنزلتْ سورة من كتاب هللا إالْ أنا أعلم أين أنزلت وال‬
‫أنزلت آية من كتاب هللاْ إال أنا أعلمْ فيما أنزلت ولو أعلمْ أحداْ أعلم مني بكتاب هللا تبلغه اإلبل لركبتْ إليه‬

DiceritakanْdariْAbdullahْbinْMas’ud,ْbeliauْberkataْ“DemiْAllah,ْDzatْyangْ
tidak ada tuhan selain Dia, tidak ada satupun surat dari kitabullah (Al-Qur’an)

kecuali aku mengetahui di mana (surat tersebut) diturunkan, dan tidak


diturunkan satu ayat dari kitabullah kecuali aku mengetahui dalam masalah
apa sebab diturunkan. Seandainya ada seseorang yang lebih mengetahui Al-
Qur’anْlebihْdarikuْdanْiaْdapatْdidatangiْdenganْmengendaraiْuntaْniscayaْ
akuْakanْmendatanginya”ْ(HRْal-Bukhari). Dalam pengelompokan surat
Makkiyah dan Madaniyah, para ulama melihat dari segi hukum mayoritas
ayat yang terkandung di dalamnya. Maka, yang dinamakan surat Makkiyah
adalah surat yang kebanyakan atau seluruh ayatnya dihukumi Makkiyah.
Begitu juga sebaliknya, yang dinamakan surat Madaniyah adalah surat yang
kebanyakan atau seluruh ayatnya dihukumi Madaniyah.

Hal ini dikarenakan ada sebagian surat yang dihukumi Makkiyah meskipun
sebagian ayat di dalamnya dihukumi ayat Madaniyah. Begitu juga sebaliknya,
ada sebagian surat yang dihukumi Madaniyah meskipun sebagian ayat di
dalamnya dihukumi ayat Makkiyah. Baca juga: Ayat Periode Makkah dan
Madinah dalam Kajian Ilmu Al-Qur’anْْْ

Lantas dalam hal ini, para ulama menetapkan ada tiga metode untuk
menentukan ayat Makkiyah dan Madaniyah dalam Al-Qur’anْberdasarkanْ
riwayat para sahabat, yaitu: Pertama, memakai acuan waktu sebagai
penanda Makkiyah dan Madaniyah. Sebagian ulama mengartikan Makkiyah
adalah setiap ayat Al-Qur’anْyangْditurunkanْsebelumْNabiْhijrahْdanْ
menetap di kota Madinah. Sedangkan Madaniyah adalah setiap ayat Al-
Qur’anْyangْditurunkanْsetelahْNabiْhijrahْdanْmenetapْdiْkotaْMadinah.

Pendapat ini diusung oleh Yahya bin Salam at-Tamimi (w. 200 H), seorang
ulama pakar Al-Qur’anْdariْkotaْBashrahْyangْberguruْkepadaْlebihْdariْ20ْ
ulamaْtabi’in.ْْ

10
‫ قال ماْ نزل بمكة وما نزل فيْ طرق المدينة قبل أن‬،‫أخرجْ عثمان بن سعيد الرازي بسنده إلى يحيىْ بن سالم‬
‫“ يبلغ النبي المدني فهو من المكي‬DiceritakanْolehْUtsmanْbinْSa’idْar-Razi bahwa
YahyaْbinْSalamْmengatakanْ”SetiapْayatْyangْturunْdiْkotaْMakkahْ
ataupun yang turun di jalan-jalan di sekitar kota Madinah sebelum hijrahnya
Nabi ke kota Madinah,ْmakaْiaْtermasukْdariْMakkiyah”.ْ(SyekhْAbdulْ
Wahab Ghazlan, Fahm Judzr al-Bayan, Kairo: Maktabah al-Aiman, Dari
pendapat ini, syekh Abdul Wahhab Ghazlan mengelompokkan ayat yang
turun selama Nabi dalam perjalanan hijrah menuju kota Madinah sebagai
ayat Makkiyah.

Karena ketika itu Nabi belum sampai dan menetap di kota Madinah. Begitu
juga, beliau mengelompokkan ayat yang turun ketika pembebasan kota
Makkahْdanْhajiْwada’ْsebagaiْayatْMadaniyahْmeskipunْditurunkanْdiْ
daerah kota Makkah. Karena ketika itu Nabi telah hijrah dan menetap di kota
Madinah. Kedua, memakai acuan tempat sebagai penanda Makkiyah dan
Madaniyah. Sebagian ulama mengartikan Makkiyah adalah setiap ayat Al-
Qur’anْyangْditurunkankanْdiْkotaْMakkahْdanْdaerahْdiْsekitarnyaْsepertiْ
dataranْ‘Arafah,ْdataranْMinaْdanْdesaْHudaibiyah.ْ

Sedangkan Madaniyah adalah setiap ayat Al-Qur’anْyangْditurunkanْdiْkotaْ


Madinah dan daerah sekitarnya seperti daerah Badar, gunung Uhud, dan
gunungْSil’ahْ(Jalaluddinْas-Suyuthi, al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an,ْKairo: Haiah
al-Mishriyyah al-Ammah, 1974, hal. 37). Dari pendapat ini, sebagian ulama
mengelompokkan ayat yang turun di daerah Mina sebagai ayat Makkiyah.
Hal ini melihat dari letak geografis tanah Mina yang lebih dekat dengan kota
Makkah. Begitu juga ayat yang turun di sekitar gunung Uhud sebagai ayat
Madaniyah. Hal ini melihat letak geografis gunung Uhud yang lebih dekat
dengan kota Madinah.

Sebagian ulama mengartikan Makkiyah adalah surat Al-Qur’anْyangْdiْ


dalamnya ada ayat yang diawali dengan kalimatْ“Wahaiْmanusia..”.ْ
Sedangkan Madaniyah adalah surat Al-Qur’anْyangْdiْdalamnyaْadaْayatْ
yangْdiawaliْdenganْkalimatْ“Wahaiْorang-orangْberiman..”.

PendapatْiniْbersumberْdariْpenuturanْsahabatْAbdullahْbinْMas’udْْْ ‫عن ابن‬


‫ وكل شيء نزل فيه يا أيها الذين آمنوا فهو بالمدينة‬،‫مسعود قال كلْ شيء نزل فيه يا أيها الناسْ فهو بمكة‬
DiriwayatanْdariْIbnuْMas’ud,ْbeliauْberkataْ“SetiapْsuratْAl-Qur’anْyangْ
diturunkanْdanْdiْdalamnyaْterdapatْperintahْ“Wahaiْmanusia..”ْmakaْ
termasuk Makkiyah.

Sedangkan setiap surat Al-Qur’anْyangْditurunkanْdanْdiْdalamnyaْterdapatْ


perintahْ“Wahaiْorang-orangْberiman..”ْmakaْtermasukْMadaniyah.ْ
(HR.AlHakim) Pendapat ini menegaskan bahwa mayoritas penduduk kota
Makkah sebelum Nabi hijrah adalah orang-orang musyrik. Oleh karena itu Al-
Qur’anْmemperingatkanْmerekaْdenganْkalimatْ“Wahaiْmanusia…”ْ
Sedangkan mayoritas penduduk kota Madinah setelah Nabi hijrah adalah
orang-orang beriman oleh karena itu Al-Qur’anْmemperingatkanْmerekaْ
denganْkalimatْ“Wahaiْorang-orangْberiman...”ْْْMayoritasْulamaْAl-Qur’anْ
termasuk Imam Suyuthi, Imam Zarkasyi, dan selainnya memilih pendapat
pertama sebagai definisi Makkiyah dan Madaniyah yang paling tepat.

11
Hal ini dikarenakan pendapat pertama dapat membatasi Makkiyah dan
Madaniyah secara menyeluruh. Sedangkan pendapat kedua dinyatakan
lemah karena tidak dapat mengakomodasi ayat yang diturunkan jauh dari
kota Makkah dan Madinah. Misal contoh QS Al-Isra’ْayatْpertamaْyangْ
diturunkanْdiْBaitulْMaqdisْketikaْNabiْmelaksanakanْIsra’ْdan Mi’raj.ْ

Sebagaimana dalam hadits disebutkan

‫ والشام‬،‫ والمدينة‬،‫بمكة‬: ‫ْ قال رسولْ هللا صلى هللاْ عليه وسلمْ أنزل القرآنْ في ثالثة أمكنة‬،‫عن أبي أمامة‬
“DiceritakanْdariْAbuْUmamahْbahwaْRasulullahْ‫ ﷺ‬bersabda,ْ‘Al-Qur’anْ
diturunkan di tiga tempat, yaitu, Makkah, Madinah, dan Syam (Baitul
Maqdis)’,”ْ(HRْat-Thabrani).

Begitu juga pendapat ketiga dinyatakan lemah karena tidak dapat


mengakomodasi surat Al-Qur’anْyangْdiْdalamnyaْtidakْterdapatْkalimatْ
“Wahaiْmanusia..”ْmaupunْkalimatْ“Wahaiْorang-orangْberiman”. Misal
contoh surat Asy-Syams dan sebagian besar surat-surat pendek dalam juz
30.

12

Anda mungkin juga menyukai