Anda di halaman 1dari 13

MAKKI DAN MADANI DALAM AL-QUR’AN

Mukaddimah:

‫بسم ميحرلا نمحرلا هللا‬


‫ وبعد‬،‫الحمد هلل الذي بنعمته تتم الصالحات‬

Ayat-ayat Qur‟aniah turun secara bertahap dalam rentang waktu yang relatif lama,
sekitar lebih dari 23 tahun: Sebagian di antaranya diturunkan pada periode awal
dakwah Makkiah, yaitu sebelum hijrah rasulullah SAW, dan sebagian yang lain
diturunkan di Madinah, atau setelah nabi hijrah ke Madinah, oleh karena itu al-
Qur‟an al-Karim dibagi kepada ayat-ayat Makkiah dan ayat-ayat Madaniah, yaitu apa
yang turun sebelum hijrah nabi dan yang sesudahnya.

Kajian-kajian Utama:

 Pengertian al-Makkiah dan al-Madaniah


 Menentukan Ayat-ayat al-Makkiah dan al-Madaniah
 Klasifikasi Ayat-ayat al-Makkiah dan al-Madaniah
 Ayat-ayat Makkiah dalam Surat Madaniah dan sebaliknya
 Ayat-ayat yang di bawa dari Makkah ke Madanah dan sebaliknya
 Ayat atau surah yang di bawa dari Madinah ke Habasyah (Ethopia)
 Ayat-ayat atau surah yang diturunkan pada Musim Panas dan Dingin
 Ayat-ayat turun di tempat-tempat yang terpisah-pisah
 Ayat yang turun pada malam hari dan pada siang hari
 Mengetahui ayat yang pertama dan yang terakhir turun dari al-Qur‟an
 Ayat-ayat dan surah pertama dan terakhir turun dari al-Qur‟an menurut
spesialisasinya.
Pengertian al-Makkiah dan al-Madaniah:
Kata al-Makki berasal dari kata “Makkah” dan al-Madani berasal dari kata “Madinah”.
Secara harfiah, al-Makki atau al-Makkiah berarti yang bersifat Makkah atau yang
berasal dari Makkah, sedangkan al-Madani atau al-Madaniah berarti yang bersifat
Madinah atau yang berasal dari Madinah. Maka ayat atau surah yang turun di
Makkah disebut dengan ayat-ayat al-Makkiah sedangkan yang diturunkan di
Madinah disebut dengan ayat-ayat al-Madaniah.

Sedangkan menurut istilah, al-Makki wal-Madani berarti suatu ilmu yang secara
kusus membahas tentang tempat, waktu dan periode turunnya surah atau ayat al-
Quran, baik di Makkah ataupun di Madinah. Ayat atau surah yang turun pada
periode Makkah disebut dengan al-Makkiah dan ayat/surah yang turun pada periode
Madinah disebut dengan al-Madaniyah. Secara sederhana dapat dipetakan
perbedaan pendapat para pakar ulumul Qur‟an dalam mendefinisikan al-Makkiah
dan al-Madaniyah tersebut, sebagai berikut:

1
1. Al-Makki adalah surah atau ayat yang diturunkan di Makkah dan
sekitarnya, walaupun setelah hijrah. Sedangkan al-Madani adalah surah atau
ayat yang turun di Madinah dan sekitarnya.
2. Al-Makki adalah ayat-ayat yang lebih khusus menyeru kepada
penduduk Makkah sedangkan al-Madani adalah ayat-ayat yang menyeru
kepada penduduk Madinah.
3. Al-Makki adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi sebelum
hijrah, sedangkan al-Madani adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi
setelah hijrah. Berdasarkan definisi ini, maka ayat yang turun di Makkah
setelah Nabi hijrah ke Madinah termasuk dalam kategori ayat al-Madaniyah.
Perbedaan pendapat diatas terjadi disebabkan oleh berbedanya standard atau cara
pandang para ulama dalam menentukan definisi. Ada tiga standard yang dijadikan
sebagai dasar: Pertama, tempat turun ayat (makan an-nuzul); kedua, person atau
masyarakat yang menjadi objek pembicaraan; ketiga, waktu turunnya ayat. Diantara
ketiga definisi diatas dan dari standard yang dipakai masing-masing, nampak jelas
yang paling masyhur adalah definisi terakhir, yaitu menentukan al-Makki dan al-
Madani berdasarkan waktu sebelum dan sesudah hijrah nabi, maka yang turun
sebelum hijrah adalah al-Makkiah, adapun sesudahnya maka al-Madaniah.
Menentukan Ayat-ayat al-Makkiah dan al-Madaniah:
Ilmu al-Makkiah dan al-Madaniah termasuk dalam kategori ilmu riwayah. Oleh
karena itu, tidak ada pilihan untuk mengetahuinya kecuali harus melalui riwayat dari
sahabat dan tabi‟in, karena mereka menyaksikan turunnya ayat-ayat al-Qur‟an
kepada Nabi, mengetahui tempat dan waktu turun ayat. Selain itu, masih ada cara
lain namun terbatas yaitu cara qiyas (analogi).

Jadi setidaknya ada dua cara yang masyhur dapat digunakan untuk mengetahui
ayat al-Makkiah dan al-Madaniah, yaitu sima’i (mendengarkan langsung)
dan qiyasi (analogi). Yang pertama adalah berdasarkan penjelasan para sahabat
secara langsung. Hal ini dapat diketahui melalui riwayat yang telah ditulis oleh para
ahli hadits, seperti di dalam al-kutub as-sittah. Dan yang terakhir adalah dengan cara
membandingkan tanda-tanda al-Makki atau al-Madani dengan struktur ayat yang
terdapat dalam surah.

Dalam hal qiyasi ini, para ulama telah merumuskan tanda atau ciri-ciri masing-
masing keduanya yang dapat dijadikan standard untuk menentukan Makkiah atau
Madaniah-nya suatu surah/ayat.

Ciri-ciri ayat Makkiah, adalah:


1. Ayat dan surahnya pendek dan susunannya luwes dan jelas.
2. Ayat-ayatnya lebih puitis (bersajak), karena yang ditantang adalah
masyarakat yang ahli dalam membuat puisi.
3. Al-Makkiah banyak menyebut qasam (sumpah), tasybih
(penyerupaan), dan amtsal (perumpamaan).
4. Gaya bahasa al-Makkiyah jarang bersifat konkret, realistis dan
materialis, terutama ketika berbincang tentang kiamat.
5. Surah-surah al-Makkiyah mengandung lafadz kalla, yaitu di dalam al-
Quran lafadz ini berulang sebanyak 33 kali dalam 15 surah.

2
6. Surah-surahnya mengandung seruan (‫“ )ٌؤٌها الناس‬Hai sekalian manusia”,
dan tidak mengandung seruan (‫“ )ٌؤٌها الذٌن آمنوا‬Hai orang-orang yang beriman”.
7. Mengajak kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah,
pembuktian mengenai kebenaran risalah, kebangkitan dan hari pembalasan,
hari kiamat dan mala petakanya, neraka dan siksaannya, surga dan
nikmatnya, argumentasi terhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-
bukti rasional dan ayat-ayat kauniyah.
8. Peletakan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak
mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat; dan penyingkapan
dosa orang musyrik dalam penumpahan darah, memakan harta anak yatim
secara zhalim, penguburan hidup-hidup bayi perempuan dan tradisi buruk
lainnya.
Ciri-ciri ayat Madaniah adalah:
1. Surah-surahnya memuat kewajiban atau had.
2. Surah-surahnaya banyak menyebutkan orang-orang munafik, kecuali
al-ankabut adalah al-Makkiah.
3. Al-Madaniah adala setiap surah yang didalamnya terdapat dialog
dengan ahli kitab.
4. Menjelaskan ibadah, muamalah, had/sanksi, kekeluargaan, warisan,
jihad, hubungan sosial, hubungan internasional, baik diwaktu damai maupun
perang, kaidah hukum, dan masalah perundang-undangan.
5. Seruan terhadap ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan
ajakan kepada mereka untuk masuk Islam, penjelasan mengenai
penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah, permusuhan mereka
terhadap kebenaran dan perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada
mereka karena rasa dengki di antara sesama mereka.

Klasifikasi Ayat-ayat al-Makkiah dan al-Madaniah:


Para ulama ulumul Qur‟an sangat antusias untuk menyelidiki surah-surah Makkiah
dan Madaniah, mereka mengamati al-Quran ayat demi ayat dan surah demi surah
untuk ditertibkan sesuai dengan nuzulnya, dengan memperhatikan waktu, tempat
dan pola kalimat. Yang terpenting untuk dicatat dalam pengklasifikasian Makki dan
Madani, hasil penelusuran para ulama tersebut dalam pembahasan ini adalah,
sebagai berikut:

1. Surah-surah yang diturunkan di Makkah: Terdapat 82 Surat Makkiah, yaitu:

3
2. Surah-surah yang diturunkan di Madinah: Terdapat 20 Surat Madaniah,
yaitu:

4
3. Surah-surah yang diperselisihkan: ada 12 surah, yaitu:

Maka dari tiga tabel di atas, dipastikan bahwa surah-surah al-Makkiah mengambil
porsi yang paling banyak dari surah-surah Qur‟aniah, yaitu sebanyak 82 surah,
disusul al-Madaniah sebanyak 20 surah, sisanya sebanyak 12 surah masih
diperselisihkan, jadi jumlah surat-surat al-Quran itu semuanya 114 surah.
Ayat-ayat Makkiah dalam Surat Madaniah dan sebaliknya:
Dengan menamakan sebuah surah itu Makkiah atau Madaniah tidak berarti surah
tersebut seluruhnya Makkiah atau Madaniah, sebab di dalam surah Makkiah
terkadang terdapat ayat-ayat Madaniah, dan di dalam surah Madaniah pun terdapat
ayat-ayat Makkiah. Dengan demikian penamaan surat itu Makkiah atau Madaniah
adalah menurut sebagian besar ayat-ayat yang terkandung didalamnya. Dibawah ini
beberapa contoh ayat-ayat Makkiah dalam surah Madaniah dan sebaliknya, sebagai
berikut:

A. Contoh ayat-ayat Makkiah dalam surah Madaniah:


 Surah al-Anfaal: Semua ayatnya adalah Madaniah kecuali ayat ke-30 & 64,
Allah berfirman:
َ ‫وك أ َ ْو ٌُ ْخ ِر ُج‬
َّ ‫وك َوٌَ ْم ُك ُرونَ َوٌَ ْم ُك ُر‬
ُ‫َّللا‬ َ ُ ‫َوإِ ْذ ٌَ ْم ُك ُر بِ َك الَّذٌِنَ َكفَ ُروا ِلٌُثْبِت‬
َ ُ‫وك أ َ ْو ٌَ ْقتُل‬
َ‫َّللاُ َخٌ ُْر ْال َما ِك ِرٌن‬
َّ ‫َو‬
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya
terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau

5
mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu.
Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya” (Al-Anfal; 30) [2]

َ‫َّللاُ َو َم ِن اتَّبَ َع َك ِمنَ ْال ُمإْ ِمنٌِن‬


َّ ‫ٌَا أٌَ َها النَّبًِ َح ْسبُ َك‬
Artinya: “Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu dan bagi orang-
orang mukmin yang mengikutimu”.
 Surah al-Mujaadilah: Semua ayatnya adalah Madaniah kecuali ayat ke-7,
Allah berfirman:
‫س ُه ْم َوال أ َ ْدنَى ِم ْن‬ ُ ‫سا ِد‬ َ ‫س ٍة ِإال ُه َو‬ َ ‫ون ِم ْن ن َْج َوى ثَالث َ ٍة ِإال هُ َو َرا ِبعُ ُه ْم َوال خ َْم‬ ُ ‫َما ٌَ ُك‬
َ َّ ‫َذ ِل َك َوال أ َ ْكث َ َر ِإال ُه َو َم َع ُه ْم أٌَْنَ َما َكانُوا ث ُ َّم ٌُنَبِّئ ُ ُه ْم ِب َما َع ِملُوا ٌَ ْو َم ْال ِق ٌَا َم ِة ِإ َّن‬
‫َّللا ِب ُك ِّل‬
‫ًَءٍ َع ِلٌم‬ْ ‫ش‬
Artinya: “Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah
keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah
keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau
lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada.
Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang
telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.

B. Contoh ayat-ayat Madaniah dalam surah Makkiah:


 Surah Yunus: Semua ayatnya adalah Madaniah kecuali ayat ke-40, 94 & 95,
Allah berfirman:
َ‫َو ِم ْن ُه ْم َم ْن ٌُإْ ِم ُن ِب ِه َو ِم ْن ُه ْم َم ْن ال ٌُإْ ِم ُن ِب ِه َو َرب َك أ َ ْعلَ ُم ِب ْال ُم ْف ِسدٌِن‬
Artinya: “di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada al-Quran, dan di
antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih
mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS: 10: 40)
Dan firman Allah: (QS: Yunus: 94-95):

َ َ ‫ت فًِ ش ٍَّك ِم َّما أ َ ْنزَ ْلنَا ِإلٌَ َْك فَا ْسؤ َ ِل الَّذٌِنَ ٌَ ْق َر ُءونَ ْال ِكت‬
‫اب ِم ْن قَ ْب ِل َك لَقَ ْد َجا َء َك‬ َ ‫فَإ ِ ْن ُك ْن‬
ِ‫َّللا‬
َّ ‫ت‬ ِ ‫) َوال ت َ ُكون ََّن ِمنَ الَّذٌِنَ َكذَّبُوا ِبآ ٌَا‬٩ٗ( َ‫ْال َحق ِم ْن َر ِب َّك فَال ت َ ُكون ََّن ِمنَ ْال ُم ْمت َ ِرٌن‬
٩٘( َ‫فَت َ ُكونَ ِمنَ ْالخَا ِس ِرٌن‬
Artinya: "Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa
yang Kami turunkan kepadamu, Maka Tanyakanlah kepada orang-orang yang
membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu
dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang
ragu-ragu. Dan sekali-kali janganlah kamu Termasuk orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang
rugi”.
 Surah al-Kahfi: Semua ayatnya adalah Madaniah kecuali ayat: 1-8 & 28-107,
Allah berfirman:
ً ْ ‫اب َولَ ْم ٌَ ْج َع ْل لَهُ ِع َو َجا (ٔ) قٌَِّ ًما ِلٌُ ْنذ َِر بَؤ‬
‫سا‬ َ َ ‫علَى َع ْب ِد ِه ْال ِكت‬َ ‫ّلِل الَّذِي أ َ ْنزَ َل‬ ِ َّ ِ ‫ْال َح ْم ُد‬
)ٕ( ‫سنًا‬ َ ‫ت أ َ َّن لَ ُه ْم أ َ ْج ًرا َح‬ َّ ‫ش َر ْال ُمإْ ِمنٌِنَ الَّذٌِنَ ٌَ ْع َملُونَ ال‬
ِ ‫صا ِل َحا‬ ّ ِ َ‫شدٌِدًا ِم ْن لَ ُد ْنهُ َوٌُب‬ َ
‫َّللاُ َولَدًا (ٗ) َما لَ ُه ْم ِب ِه ِم ْن ِع ْل ٍم َوال‬ َّ َ‫َما ِكثٌِنَ فٌِ ِه أَبَدًا (ٖ) َوٌُ ْنذ َِر الَّذٌِنَ قَالُوا ات َّ َخذ‬
6
‫س َك‬ ِ َ‫ت َك ِل َمةً ت َ ْخ ُر ُج ِم ْن أ َ ْف َوا ِه ِه ْم إِ ْن ٌَقُولُونَ إِال َك ِذبًا (٘) فَلَعَلَّ َك ب‬
َ ‫اخع نَ ْف‬ ْ ‫آلبَائِ ِه ْم َكبُ َر‬
ً‫ض ِزٌنَة‬ ْ ‫) ِإنَّا َج َع ْلنَا َما َعلَى‬ٙ( ‫سفًا‬
ِ ‫األر‬ َ َ‫ث أ‬ ِ ٌِ‫ار ِه ْم ِإ ْن لَ ْم ٌُإْ ِمنُوا بِ َه َذا ْال َحد‬ ِ َ ‫َعلَى آث‬
٨( ‫ص ِعٌدًا ُج ُر ًزا‬ َ ‫) َوإِنَّا لَ َجا ِعلُونَ َما َعلَ ٌْ َها‬٧( ‫س ُن َع َمال‬ َ ‫لَ َها ِلنَ ْبلُ َو ُه ْم أٌَ ُه ْم أ َ ْح‬
Artinya: “segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya al-kitab
(al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; sebagai bimbingan
yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan
memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal
saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik; mereka kekal di
dalamnya untuk selama-lamanya; dan untuk memperingatkan kepada orang-orang
yang berkata: “Allah mengambil seorang anak.”; mereka sekali-kali tidak mempunyai
pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya
kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu)
kecuali dusta; Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena
bersedih hati setelah mereka berpaling, Sekiranya mereka tidak beriman kepada
keterangan ini (al-Quran); Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi
sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka
yang terbaik perbuatannya; dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan
(pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus” (QS: al-Kahfi: 1-8).
Dan firman Allah: (QS: al-Kahfi: 28):

‫ً ٌُ ِرٌدُونَ َو ْج َههُ َوال ت َ ْع ُد‬ ِّ ‫س َك َم َع الَّذٌِنَ ٌَ ْدعُونَ َربَّ ُه ْم ِب ْالغَ َداةِ َو ْال َع ِش‬َ ‫ص ِب ْر نَ ْف‬
ْ ‫َوا‬
ُ‫َاك َع ْن ُه ْم ت ُ ِرٌ ُد ِزٌنَةَ ْال َح ٌَا ِة الد ْن ٌَا َوال ت ُ ِط ْع َم ْن أ َ ْغفَ ْلنَا قَ ْل َبهُ َع ْن ِذ ْك ِرنَا َواتَّبَ َع ه ََواه‬ َ ‫َع ٌْن‬
ً ‫َو َكانَ أ َ ْم ُرهُ فُ ُر‬
‫طا‬
Artinya: “dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan ungg hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini;
dan janganlah kamu ungguh i orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas”.
Dan firman Allah: (QS: al-Kahfi: 107-110):

َ‫ٓٔ) خَا ِلدٌِن‬٧( ‫َت لَ ُه ْم َجنَّاتُ ْال ِف ْر َد ْو ِس نُ ُزال‬ ْ ‫ت َكان‬ َّ ‫إِ َّن الَّذٌِنَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صا ِل َحا‬
‫ت َربًِّ لَنَ ِف َد ْالبَ ْح ُر‬ِ ‫ٓٔ) قُ ْل لَ ْو َكانَ ْالبَ ْح ُر ِم َدادًا ِل َك ِل َما‬٨( ‫فٌِ َها ال ٌَ ْبغُونَ َع ْن َها ِح َوال‬
‫ٓٔ) قُ ْل إِنَّ َما أَنَا بَشَر ِمثْلُ ُك ْم ٌُو َحى‬٩( ‫قَ ْب َل أ َ ْن ت َ ْنفَ َد َك ِل َماتُ َربًِّ َولَ ْو ِجئْنَا بِ ِمثْ ِل ِه َم َددًا‬
‫صا ِل ًحا َوال ٌُ ْش ِر ْك‬ َ ‫احد فَ َم ْن َكانَ ٌَ ْر ُجو ِلقَا َء َر ِبّ ِه فَ ْل ٌَ ْع َم ْل َع َمال‬
ِ ‫ً أَنَّ َما ِإلَ ُه ُك ْم ِإلَه َو‬
َّ َ‫ِإل‬
ٔٔٓ( ‫ِب ِع َبا َد ِة َر ِبّ ِه أ َ َحدًا‬
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi
mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal; mereka kekal di dalamnya,
mereka tidak ingin berpindah dari padanya; Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi
tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, ungguh habislah lautan itu sebelum
habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan
sebanyak itu (pula)”; Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti
kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah
Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka

7
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.

Ayat-ayat yang dibawa dari Makkah ke Madinah dan sebaliknya:

A. Ayat atau surah yang dibawa dari Makkah ke Madinah:


1. Surah al-A‟laa, di bawa oleh Mash‟ab bin Umair dan Ibn Ummi
Maktum ra [3].
2. Surah Yusuf, di bawa oleh Auf bin Afraa, yang tergabung dalam 8
orang yang menghadap rasulullah SAW di Makkah.
3. Kemudian membawa lagi surah al-Ikhlash.
4. Selanjutnya membawa surah al-A‟raaf, firman Allah:

‫ض ال‬ ِ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬ َّ ‫َّللا ِإلَ ٌْ ُك ْم َج ِمٌعًا الَّذِي لَهُ ُم ْلكُ ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ِ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫اس ِإنًِّ َر‬ ُ َّ‫قُ ْل ٌَا أٌَ َها الن‬
ِ َّ ‫ً الَّذِي ٌُإْ ِم ُن ِب‬
‫اّلِل َو َك ِل َماتِ ِه‬ ِّ ‫األم‬
ِّ ً ِّ ‫سو ِل ِه النَّ ِب‬ ِ َّ ‫آمنُوا ِب‬
ُ ‫اّلِل َو َر‬ ِ َ‫ِإلَهَ ِإال ُه َو ٌُ ْح ًٌِ َوٌُ ِمٌتُ ف‬
َ‫َوات َّ ِبعُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْهتَدُون‬
Artinya: “Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan,
maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman
kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia,
supaya kamu mendapat petunjuk” (QS: al-A‟raaf: 158).
B. Ayat atau surah yang di bawa dari Madinah ke Makkah:
 Ayat yang di bawa dari Madinah ke Makkah adalah ayat Riba, lalu
dibacakannya oleh Etab bin Asiid kepada mereka, firman Allah, surah al-
Baqarah ayat ke-278:

َ‫الربَا ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ُمإْ ِمنٌِن‬ َ َّ ‫ٌَا أٌَ َها الَّذٌِنَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
َ ‫َّللا َو َذ ُروا َما بَ ِق‬
ّ ِ َ‫ً ِمن‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan
sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”.
 Surah Bara-ah, di bawa dari Madinah ke Makkah oleh Abu Bakar as-
Shiddiq, ketika menjadi “Amir Hajja”, lalu di bacakan oleh Ali bin Abu Thalib ra
kepada orang-orang pada hari Qurban.
 Ayat ke-98-99 dari surah an-Nisaa‟:

َ‫ان ال ٌَ ْست َ ِطٌعُونَ ِحٌلَةً َوال ٌَ ْهتَدُون‬ ِ ‫اء َو ْال ِو ْل َد‬


ِ ‫س‬َ ِّ‫الر َجا ِل َوالن‬
ّ ِ َ‫ض َع ِفٌنَ ِمن‬ْ َ ‫ِإال ْال ُم ْست‬
‫ورا‬ َّ َ‫َّللاُ أ َ ْن ٌَ ْعفُ َو َع ْن ُه ْم َو َكان‬
ً ُ‫َّللاُ َعفُ ًّوا َغف‬ َّ ‫سى‬ َ ‫ع‬ َ ‫) فَؤُولَئِ َك‬٩٨( ‫س ِبٌال‬ َ
Artinya: "kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak
yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), mereka
itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi
Maha Pengampun”.
C. Ayat atau surah yang dibawa dari Madinah ke Habasyah (Ethopia):
1. Surah Maryam, di bawa oleh Ja‟far bin Abu Thalib dan
membacakannya kepada an-Najasyi.

8
2. Ayat ke-64-68 dari surah Ali „Imraan, firman Allah [4]:

َ َّ ‫س َواءٍ بَ ٌْنَنَا َو َب ٌْنَ ُك ْم أَال نَ ْعبُ َد ِإال‬


‫َّللا َوال نُ ْش ِر َك ِب ِه‬ َ ‫ب ت َ َعالَ ْوا ِإلَى َك ِل َم ٍة‬ِ ‫قُ ْل ٌَا أ َ ْه َل ْال ِكتَا‬
‫َّللاِ فَإ ِ ْن ت َ َولَّ ْوا فَقُولُوا ا ْش َهدُوا بِؤَنَّا‬ ِ ‫ضا أ َ ْربَابًا ِم ْن د‬
َّ ‫ُون‬ ً ‫ضنَا بَ ْع‬ ُ ‫ش ٌْئًا َوال ٌَت َّ ِخ َذ بَ ْع‬َ
‫ت الت َّ ْو َراة ُ َواإل ْن ِجٌ ُل‬ ِ َ‫ٌم َو َما أ ُ ْن ِزل‬
َ ‫ب ِل َم ت ُ َحاجونَ فًِ إِب َْرا ِه‬ ِ ‫) ٌَا أ َ ْه َل ْال ِكتَا‬ٙٗ( َ‫ُم ْس ِل ُمون‬
َ‫ُالء َحا َج ْجت ُ ْم فٌِ َما لَ ُك ْم بِ ِه ِع ْلم فَ ِل َم ت ُ َحاجون‬ ِ ‫) هَا أ َ ْنت ُ ْم َهإ‬ٙ٘( َ‫ِإال ِم ْن بَ ْع ِد ِه أَفَال ت َ ْع ِقلُون‬
‫) َما َكانَ ِإب َْرا ِهٌ ُم ٌَ ُهو ِدًٌّا َوال‬ٙٙ( َ‫َّللاُ ٌَ ْعلَ ُم َوأ َ ْنت ُ ْم ال ت َ ْعلَ ُمون‬ َّ ‫ْس لَ ُك ْم ِب ِه ِع ْلم َو‬ َ ٌَ‫فٌِ َما ل‬
ِ َّ‫) إِ َّن أ َ ْولَى الن‬ٙ٧( َ‫ص َرانًٌِّا َولَ ِك ْن َكانَ َحنٌِفًا ُم ْس ِل ًما َو َما َكانَ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِكٌن‬
‫اس‬ ْ َ‫ن‬
َ‫َّللاُ َو ِلً ْال ُمإْ ِمنٌِن‬
َّ ‫ٌم لَلَّذٌِنَ ات َّ َبعُوهُ َو َه َذا النَّ ِبً َوالَّذٌِنَ آ َمنُوا َو‬ َ ‫ِبإِب َْرا ِه‬
Artinya: “Katakanlah: “Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak
(pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah”.
Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami
adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”; Hai ahli kitab, mengapa
kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak
diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?; Beginilah
kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui,
maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui? Allah
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui; Ibrahim bukan seorang Yahudi dan
bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi
berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-
orang musyrik; Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-
orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang
beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang
beriman”.
Ayat-ayat atau surah yang diturunkan pada Musim Panas dan Dingin:
A. Ayat-ayat turun pada Musim Panas:
 Ayat Kalalah, surah an-Nisaa‟ ayat ke: 176, Allah berfirman:
‫ف‬ ُ ‫ص‬ ْ ِ‫ْس لَهُ َولَد َولَهُ أ ُ ْخت فَلَ َها ن‬ َ ٌَ‫َّللاُ ٌُ ْفتٌِ ُك ْم فًِ ْال َكاللَ ِة ِإ ِن ْام ُرإ َهلَ َك ل‬ َّ ‫ٌَ ْست َ ْفتُون ََك قُ ِل‬
‫ان ِم َّما ت َ َر َك َو ِإ ْن‬ِ َ ‫َما ت َ َر َك َو ُه َو ٌَ ِرث ُ َها ِإ ْن لَ ْم ٌَ ُك ْن لَ َها َولَد فَإ ِ ْن َكانَتَا اثْنَتٌَ ِْن فَلَ ُه َما الثلُث‬
‫َّللاُ ِب ُك ِّل‬
َّ ‫ضلوا َو‬ ِ َ ‫َّللاُ لَ ُك ْم أ َ ْن ت‬ ّ ِ ‫سا ًء فَ ِللذَّ َك ِر ِمثْ ُل َح‬
َّ ‫ظ األ ْنثٌٌََ ِْن ٌُ َب ٌِ ُّن‬ َ ‫َكانُوا ِإ ْخ َوة ً ِر َجاال َو ِن‬
‫ًَءٍ َع ِلٌم‬ْ ‫ش‬
Artinya: “mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah. Katakanlah: “Allah
memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan
ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi
saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan
saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia
tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi
keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika
mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka
bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara
perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat.
Dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu”.
9
 Ayat ke-3 dari surah al-Maaidah, Allah berfirman:

ِ ‫ْالٌَ ْو َم أ َ ْك َم ْلتُ لَ ُك ْم دٌِنَ ُك ْم َوأَتْ َم ْمتُ َعلَ ٌْ ُك ْم نِ ْع َمتًِ َو َر‬


َ ‫ضٌتُ لَ ُك ُم اإل ْس‬
‫الم دٌِنًا‬
Artinya: “pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”.
 Ayat ke-281 dari surah al-Baqarah, Allah berfirman:

َ ‫َّللا ث ُ َّم ت ُ َوفَّى ُكل نَ ْف ٍس َما َك‬


ْ َ‫سب‬
‫ت‬ ِ َّ ‫َواتَّقُوا ٌَ ْو ًما ت ُ ْر َجعُونَ فٌِ ِه إِلَى‬
Artinya: “dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu
itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi
Balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya”.
 Ayat ke-42 dari surah at-Taubah, Allah berfirman:
َ ُ‫اصدًا التَّبَع‬
‫وك‬ ِ َ‫سفَ ًرا ق‬ ً ‫لَ ْو َكانَ َع َر‬
َ ‫ضا قَ ِرٌبًا َو‬
Artinya: “kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah
diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu”.
 Ayat ke-65 dari surah at-Taubah, Allah berfirman:
ُ َ‫وض َون َْلع‬
‫ب‬ ُ ‫سؤ َ ْلت َ ُه ْم لٌََقُولُ َّن إِنَّ َما ُكنَّا نَ ُخ‬
َ ‫َولَئِ ْن‬
Artinya: “dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka
lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “sesungguhnya kami hanyalah
bersenda gurau dan bermain-main saja”
 Ayat ke-81 dari surah at-Taubah, Allah berfirman:

ُ ‫َوقَالُوا ال ت َ ْن ِف ُروا فًِ ْال َح ِ ّر قُ ْل ن‬


َ‫َار َج َهنَّ َم أَشَد َح ًّرا لَ ْو َكانُوا ٌَ ْفقَ ُهون‬
Artinya: “dan mereka berkata: “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam
panas terik ini”. Katakanlah: “Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)” jika
mereka mengetahui.
B. Ayat-ayat turun pada Musim Dingin:
 Ayat yang turun pada peristiwa perang al-Khandaq, yaitu ayat ke-9 sampai 27
dari surah al-Ahzab, Allah berfirman:
‫س ْلنَا َعلَ ٌْ ِه ْم ِرٌ ًحا‬ ِ َّ َ‫ٌَا أٌَ َها الَّذٌِنَ آ َمنُوا ا ْذ ُك ُروا نِ ْع َمة‬
َ ‫َّللا َعلَ ٌْ ُك ْم ِإ ْذ َجا َءتْ ُك ْم ُجنُود فَؤ َ ْر‬
٩( ‫ٌرا‬ ً ‫ص‬ ِ ‫َّللاُ ِب َما ت َ ْع َملُونَ َب‬
َّ َ‫َو ُجنُودًا لَ ْم ت َ َر ْوهَا َو َكان‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah
dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan
kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. dan
adalah Allah Maha melihat akan apa yang kamu kerjakan”.
 Ayat-ayat al-ifki (berita bohong) [5], yaitu ayat 11 dari surah an-Nuur, Allah
berfirman [6]:
‫سبُوهُ ش ًَّرا لَ ُك ْم َب ْل ُه َو َخٌْر لَ ُك ْم ِل ُك ِّل‬
َ ‫ص َبة ِم ْن ُك ْم ال ت َ ْح‬ ُ ‫ِإ َّن الَّذٌِنَ َجا ُءوا ِباإل ْف ِك‬
ْ ‫ع‬
‫ع َذاب َع ِظٌم‬ َ ُ‫ب ِمنَ اإلثْ ِم َوالَّذِي ت َ َولَّى ِكب َْرهُ ِم ْن ُه ْم لَه‬ َ َ ‫ئ ِم ْن ُه ْم َما ا ْكت‬
َ ‫س‬ ٍ ‫ْام ِر‬
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu
bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat

10
balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil
bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang
besar”.
C. Ayat-ayat turun di tempat-tempat yang terpisah-pisah:
 Thaif: yaitu ayat ke-45 dari surah al-Furqaan, firman Allah:
ّ ِ ‫ْف َم َّد‬
‫الظ َّل‬ َ ٌ‫أَلَ ْم ت َ َر ِإلَى َربِ َّك َك‬
Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana
Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang...”
 Baitul Maqdis: yaitu ayat ke-45 dari surah az-Zukhruf, firman Allah:
َ‫الر ْح َم ِن آ ِل َهةً ٌُ ْعبَدُون‬ ِ ‫س ِلنَا أ َ َجعَ ْلنَا ِم ْن د‬
َّ ‫ُون‬ ُ ‫س ْلنَا ِم ْن قَ ْب ِل َك ِم ْن ُر‬
َ ‫َوا ْسؤ َ ْل َم ْن أ َ ْر‬
Artinya: “dan Tanyakanlah kepada Rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum
kamu: "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah yang
Maha Pemurah?"
 Al-Hudaibiah: yaitu ayat ke-30 dari surah ar-Ra‟d, firman Allah:
َّ ِ‫َو ُه ْم ٌَ ْكفُ ُرونَ ب‬
‫الر ْح َم ِن‬
Artinya: “Padahal mereka kafir kepada Tuhan yang Maha Pemurah ".
 Al-Juhqah: yaitu ayat ke-85 dari surah al-Qashash, firman Allah:
‫ض َعلٌَ َْك ْالقُ ْرآنَ لَ َراد َك ِإلَى َم َعا ٍد‬
َ ‫ِإ َّن الَّذِي فَ َر‬
Artinya: “Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum)
al-Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali”.
Ayat yang turun pada malam hari dan pada siang hari:
Kebanyakan ayat-ayat Qur‟aniah itu turun pada siang hari. Adapun ayat-ayat yang
diturunkan pada malam hari, Abu al-Qasim al-Hassan bin Muhammad bin Habib an-
Naisaburi telah menelitinnya dan memberikan kesimpulan serta beberapa contoh,
diantaranya adalah: Bagian-bagian akhir dari surah Ali Imran, seperti firman Allah
pada ayat ke-190 dari surah Ali Imran:
‫ب‬ ْ ً‫ت ألو ِل‬
ِ ‫األلبَا‬ ِ ‫الف اللَّ ٌْ ِل َوالنَّ َه‬
ٍ ‫ار آلٌَا‬ ْ ‫ض َو‬
ِ ِ‫اخت‬ ِ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ِ ‫ِإ َّن فًِ خ َْل‬
َّ ‫ق ال‬
Artinya: “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam
dan siang, terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi orang-orang yang berakal “.
Aisyah ra berkata: “Adalah Bilal datang kepada nabi untuk memberitahukan waktu
shalat shubuh, maka ia melihat nabi sedang menangis tersedu-sedu lalu bertanya:
“Ya rasulullah, apakah yang menyebabkan engkau menangis?” Nabi menjawab:
“Bagaimana saya tidak menangis padahal tadi malam diturunkan kepadaku”.
(Membacakan ayat di atas - pen). Kemudian nabi melanjutkan: “Celakalah orang
yang membacanya, tetapi tidak memikirkannya‟‟[7].

11
Mengetahui ayat yang pertama dan yang terakhir turun dari al-Qur’an:
 Ayat yang pertama kali turun dari al-Qur‟an: yaitu ayat ke-1 dari surah al-
„Alaq:
َ‫ا ْق َرأْ بِا ْس ِم َربِ َّك الَّذِي َخلَق‬
Artinya: “bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”,
 Ayat yang paling terakhir turun dari al-Qur‟an secara mutlak, menurut
pendapat yang kuat dan paling banyak dipilih oleh ulama ulumul Qur‟an: adalah ayat
ke 281 dari surah al-Baqarah:
ْ ٌُ ‫ت َو ُه ْم ال‬
َ‫ظلَ ُمون‬ َ ‫َّللا ث ُ َّم ت ُ َوفَّى ُكل نَ ْف ٍس َما َك‬
ْ َ‫سب‬ ِ َّ ‫َواتَّقُوا ٌَ ْو ًما ت ُ ْر َجعُونَ فٌِ ِه ِإلَى‬
Artinya: “dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu
itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. kemudian masing-masing diri diberi
balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka
sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”.
Ayat-ayat dan surah pertama dan terakhir turun dari al-Qur’an menurut
spesialisasinya:
A. Ayat-ayat dan surah yang pertama turun menurut spesialisasinya:
 Surah yang pertama turun secara komplit (keseluruhan), adalah: surah al-
Faatihah
 Ayat yang pertama turun khusus hukum jihad, yaitu ayat ke-39 dari surah al-
Hajj:
‫ص ِر ِه ْم لَقَدٌِر‬
ْ َ‫َّللاَ َعلَى ن‬ ُ ‫أُذِنَ ِللَّذٌِنَ ٌُقَاتَلُونَ ِبؤَنَّ ُه ْم‬
َّ ‫ظ ِل ُموا َو ِإ َّن‬
Artinya: “telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha
Kuasa menolong mereka itu”,
 Ayat yang pertama turun mengharamkan al-Khamar (miras), ayat ke-219 dari
surah al-Baqarah:

ِ َّ‫ٌَ ْسؤَلُون ََك َع ِن ْالخ َْم ِر َو ْال َم ٌْ ِس ِر قُ ْل فٌِ ِه َما ِإثْم َك ِبٌر َو َمنَافِ ُع ِللن‬
‫اس‬
Artinya: “mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia”
 Ayat yang pertama turun tentang makanan, ayat ke-145 dari surah al-An‟aam:
ْ ٌَ ‫طا ِع ٍم‬
ُ‫ط َع ُمه‬ َ ‫ً ُم َح َّر ًما َعلَى‬
َّ َ‫ً ِإل‬ ِ ُ ‫قُ ْل ال أ َ ِج ُد فًِ َما أ‬
َ ‫وح‬
Artinya: “Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan
kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya".
B. Ayat-ayat dan surah yang terakhir turun menurut spesialisasinya:
 Ayat yang terakhir turun menyebutkan perempuan secara khusus: yaitu ayat
ke-195 dari surah Ali Imran:
‫ضٌ ُع َع َم َل َعا ِم ٍل ِم ْن ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر أ َ ْو أ ُ ْنثَى‬
ِ ُ ‫اب لَ ُه ْم َرب ُه ْم أَنًِّ ال أ‬
َ ‫فَا ْست َ َج‬
Artinya: “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan
berfirman): "Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang
beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan"

12
 Ayat yang terakhir turun tentang harta warisan: yaitu ayat ke-176 dari surah
an-Nisaa‟:
‫َّللاُ ٌُ ْف ِتٌ ُك ْم ِفً ْال َكال َل ِة‬
َّ ‫ٌَ ْست َ ْفتُون ََك قُ ِل‬
Artinya: “mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah. Katakanlah: "Allah
memberi fatwa kepadamu tentang kalalah”.
 Surah yang terakhir turun secara komplit (utuh), yaitu surah an-Nashar:
‫َّللا َو ْالفَتْ ُح‬ ْ َ‫ِإ َذا َجا َء ن‬
ِ َّ ‫ص ُر‬
Artinya: “apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan”
Selesai pembahasan Makki dan Madani: Al-hamdulillah awwalan wa-akhiran...!
TUGAS:

TOLONG DI SUMMARY & PAHAMI DENGAN SEBAIK-BAIKNYA PEMBAHASAN


DI ATAS & KUMPUL SEPERTI BIASANYA!

Wassalam,

Dra. Hj. Muzdalifah Sahib, M. Hum., PhD

13

Anda mungkin juga menyukai