Mukaddimah:
Ayat-ayat Qur‟aniah turun secara bertahap dalam rentang waktu yang relatif lama,
sekitar lebih dari 23 tahun: Sebagian di antaranya diturunkan pada periode awal
dakwah Makkiah, yaitu sebelum hijrah rasulullah SAW, dan sebagian yang lain
diturunkan di Madinah, atau setelah nabi hijrah ke Madinah, oleh karena itu al-
Qur‟an al-Karim dibagi kepada ayat-ayat Makkiah dan ayat-ayat Madaniah, yaitu apa
yang turun sebelum hijrah nabi dan yang sesudahnya.
Kajian-kajian Utama:
Sedangkan menurut istilah, al-Makki wal-Madani berarti suatu ilmu yang secara
kusus membahas tentang tempat, waktu dan periode turunnya surah atau ayat al-
Quran, baik di Makkah ataupun di Madinah. Ayat atau surah yang turun pada
periode Makkah disebut dengan al-Makkiah dan ayat/surah yang turun pada periode
Madinah disebut dengan al-Madaniyah. Secara sederhana dapat dipetakan
perbedaan pendapat para pakar ulumul Qur‟an dalam mendefinisikan al-Makkiah
dan al-Madaniyah tersebut, sebagai berikut:
1
1. Al-Makki adalah surah atau ayat yang diturunkan di Makkah dan
sekitarnya, walaupun setelah hijrah. Sedangkan al-Madani adalah surah atau
ayat yang turun di Madinah dan sekitarnya.
2. Al-Makki adalah ayat-ayat yang lebih khusus menyeru kepada
penduduk Makkah sedangkan al-Madani adalah ayat-ayat yang menyeru
kepada penduduk Madinah.
3. Al-Makki adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi sebelum
hijrah, sedangkan al-Madani adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi
setelah hijrah. Berdasarkan definisi ini, maka ayat yang turun di Makkah
setelah Nabi hijrah ke Madinah termasuk dalam kategori ayat al-Madaniyah.
Perbedaan pendapat diatas terjadi disebabkan oleh berbedanya standard atau cara
pandang para ulama dalam menentukan definisi. Ada tiga standard yang dijadikan
sebagai dasar: Pertama, tempat turun ayat (makan an-nuzul); kedua, person atau
masyarakat yang menjadi objek pembicaraan; ketiga, waktu turunnya ayat. Diantara
ketiga definisi diatas dan dari standard yang dipakai masing-masing, nampak jelas
yang paling masyhur adalah definisi terakhir, yaitu menentukan al-Makki dan al-
Madani berdasarkan waktu sebelum dan sesudah hijrah nabi, maka yang turun
sebelum hijrah adalah al-Makkiah, adapun sesudahnya maka al-Madaniah.
Menentukan Ayat-ayat al-Makkiah dan al-Madaniah:
Ilmu al-Makkiah dan al-Madaniah termasuk dalam kategori ilmu riwayah. Oleh
karena itu, tidak ada pilihan untuk mengetahuinya kecuali harus melalui riwayat dari
sahabat dan tabi‟in, karena mereka menyaksikan turunnya ayat-ayat al-Qur‟an
kepada Nabi, mengetahui tempat dan waktu turun ayat. Selain itu, masih ada cara
lain namun terbatas yaitu cara qiyas (analogi).
Jadi setidaknya ada dua cara yang masyhur dapat digunakan untuk mengetahui
ayat al-Makkiah dan al-Madaniah, yaitu sima’i (mendengarkan langsung)
dan qiyasi (analogi). Yang pertama adalah berdasarkan penjelasan para sahabat
secara langsung. Hal ini dapat diketahui melalui riwayat yang telah ditulis oleh para
ahli hadits, seperti di dalam al-kutub as-sittah. Dan yang terakhir adalah dengan cara
membandingkan tanda-tanda al-Makki atau al-Madani dengan struktur ayat yang
terdapat dalam surah.
Dalam hal qiyasi ini, para ulama telah merumuskan tanda atau ciri-ciri masing-
masing keduanya yang dapat dijadikan standard untuk menentukan Makkiah atau
Madaniah-nya suatu surah/ayat.
2
6. Surah-surahnya mengandung seruan (“ )ٌؤٌها الناسHai sekalian manusia”,
dan tidak mengandung seruan (“ )ٌؤٌها الذٌن آمنواHai orang-orang yang beriman”.
7. Mengajak kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah,
pembuktian mengenai kebenaran risalah, kebangkitan dan hari pembalasan,
hari kiamat dan mala petakanya, neraka dan siksaannya, surga dan
nikmatnya, argumentasi terhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-
bukti rasional dan ayat-ayat kauniyah.
8. Peletakan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak
mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat; dan penyingkapan
dosa orang musyrik dalam penumpahan darah, memakan harta anak yatim
secara zhalim, penguburan hidup-hidup bayi perempuan dan tradisi buruk
lainnya.
Ciri-ciri ayat Madaniah adalah:
1. Surah-surahnya memuat kewajiban atau had.
2. Surah-surahnaya banyak menyebutkan orang-orang munafik, kecuali
al-ankabut adalah al-Makkiah.
3. Al-Madaniah adala setiap surah yang didalamnya terdapat dialog
dengan ahli kitab.
4. Menjelaskan ibadah, muamalah, had/sanksi, kekeluargaan, warisan,
jihad, hubungan sosial, hubungan internasional, baik diwaktu damai maupun
perang, kaidah hukum, dan masalah perundang-undangan.
5. Seruan terhadap ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan
ajakan kepada mereka untuk masuk Islam, penjelasan mengenai
penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah, permusuhan mereka
terhadap kebenaran dan perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada
mereka karena rasa dengki di antara sesama mereka.
3
2. Surah-surah yang diturunkan di Madinah: Terdapat 20 Surat Madaniah,
yaitu:
4
3. Surah-surah yang diperselisihkan: ada 12 surah, yaitu:
Maka dari tiga tabel di atas, dipastikan bahwa surah-surah al-Makkiah mengambil
porsi yang paling banyak dari surah-surah Qur‟aniah, yaitu sebanyak 82 surah,
disusul al-Madaniah sebanyak 20 surah, sisanya sebanyak 12 surah masih
diperselisihkan, jadi jumlah surat-surat al-Quran itu semuanya 114 surah.
Ayat-ayat Makkiah dalam Surat Madaniah dan sebaliknya:
Dengan menamakan sebuah surah itu Makkiah atau Madaniah tidak berarti surah
tersebut seluruhnya Makkiah atau Madaniah, sebab di dalam surah Makkiah
terkadang terdapat ayat-ayat Madaniah, dan di dalam surah Madaniah pun terdapat
ayat-ayat Makkiah. Dengan demikian penamaan surat itu Makkiah atau Madaniah
adalah menurut sebagian besar ayat-ayat yang terkandung didalamnya. Dibawah ini
beberapa contoh ayat-ayat Makkiah dalam surah Madaniah dan sebaliknya, sebagai
berikut:
5
mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu.
Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya” (Al-Anfal; 30) [2]
َ َ ت فًِ ش ٍَّك ِم َّما أ َ ْنزَ ْلنَا ِإلٌَ َْك فَا ْسؤ َ ِل الَّذٌِنَ ٌَ ْق َر ُءونَ ْال ِكت
اب ِم ْن قَ ْب ِل َك لَقَ ْد َجا َء َك َ فَإ ِ ْن ُك ْن
َِّللا
َّ ت ِ ) َوال ت َ ُكون ََّن ِمنَ الَّذٌِنَ َكذَّبُوا ِبآ ٌَا٩ٗ( َْال َحق ِم ْن َر ِب َّك فَال ت َ ُكون ََّن ِمنَ ْال ُم ْمت َ ِرٌن
٩٘( َفَت َ ُكونَ ِمنَ ْالخَا ِس ِرٌن
Artinya: "Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa
yang Kami turunkan kepadamu, Maka Tanyakanlah kepada orang-orang yang
membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu
dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang
ragu-ragu. Dan sekali-kali janganlah kamu Termasuk orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang
rugi”.
Surah al-Kahfi: Semua ayatnya adalah Madaniah kecuali ayat: 1-8 & 28-107,
Allah berfirman:
ً ْ اب َولَ ْم ٌَ ْج َع ْل لَهُ ِع َو َجا (ٔ) قٌَِّ ًما ِلٌُ ْنذ َِر بَؤ
سا َ َ علَى َع ْب ِد ِه ْال ِكتَ ّلِل الَّذِي أ َ ْنزَ َل ِ َّ ِ ْال َح ْم ُد
)ٕ( سنًا َ ت أ َ َّن لَ ُه ْم أ َ ْج ًرا َح َّ ش َر ْال ُمإْ ِمنٌِنَ الَّذٌِنَ ٌَ ْع َملُونَ ال
ِ صا ِل َحا ّ ِ َشدٌِدًا ِم ْن لَ ُد ْنهُ َوٌُب َ
َّللاُ َولَدًا (ٗ) َما لَ ُه ْم ِب ِه ِم ْن ِع ْل ٍم َوال َّ ََما ِكثٌِنَ فٌِ ِه أَبَدًا (ٖ) َوٌُ ْنذ َِر الَّذٌِنَ قَالُوا ات َّ َخذ
6
س َك ِ َت َك ِل َمةً ت َ ْخ ُر ُج ِم ْن أ َ ْف َوا ِه ِه ْم إِ ْن ٌَقُولُونَ إِال َك ِذبًا (٘) فَلَعَلَّ َك ب
َ اخع نَ ْف ْ آلبَائِ ِه ْم َكبُ َر
ًض ِزٌنَة ْ ) ِإنَّا َج َع ْلنَا َما َعلَىٙ( سفًا
ِ األر َ َث أ ِ ٌِار ِه ْم ِإ ْن لَ ْم ٌُإْ ِمنُوا بِ َه َذا ْال َحد ِ َ َعلَى آث
٨( ص ِعٌدًا ُج ُر ًزا َ ) َوإِنَّا لَ َجا ِعلُونَ َما َعلَ ٌْ َها٧( س ُن َع َمال َ لَ َها ِلنَ ْبلُ َو ُه ْم أٌَ ُه ْم أ َ ْح
Artinya: “segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya al-kitab
(al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; sebagai bimbingan
yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan
memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal
saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik; mereka kekal di
dalamnya untuk selama-lamanya; dan untuk memperingatkan kepada orang-orang
yang berkata: “Allah mengambil seorang anak.”; mereka sekali-kali tidak mempunyai
pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya
kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu)
kecuali dusta; Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena
bersedih hati setelah mereka berpaling, Sekiranya mereka tidak beriman kepada
keterangan ini (al-Quran); Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi
sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka
yang terbaik perbuatannya; dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan
(pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus” (QS: al-Kahfi: 1-8).
Dan firman Allah: (QS: al-Kahfi: 28):
ً ٌُ ِرٌدُونَ َو ْج َههُ َوال ت َ ْع ُد ِّ س َك َم َع الَّذٌِنَ ٌَ ْدعُونَ َربَّ ُه ْم ِب ْالغَ َداةِ َو ْال َع ِشَ ص ِب ْر نَ ْف
ْ َوا
َُاك َع ْن ُه ْم ت ُ ِرٌ ُد ِزٌنَةَ ْال َح ٌَا ِة الد ْن ٌَا َوال ت ُ ِط ْع َم ْن أ َ ْغفَ ْلنَا قَ ْل َبهُ َع ْن ِذ ْك ِرنَا َواتَّبَ َع ه ََواه َ َع ٌْن
ً َو َكانَ أ َ ْم ُرهُ فُ ُر
طا
Artinya: “dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan ungg hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini;
dan janganlah kamu ungguh i orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas”.
Dan firman Allah: (QS: al-Kahfi: 107-110):
َٓٔ) خَا ِلدٌِن٧( َت لَ ُه ْم َجنَّاتُ ْال ِف ْر َد ْو ِس نُ ُزال ْ ت َكان َّ إِ َّن الَّذٌِنَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا ال
ِ صا ِل َحا
ت َربًِّ لَنَ ِف َد ْالبَ ْح ُرِ ٓٔ) قُ ْل لَ ْو َكانَ ْالبَ ْح ُر ِم َدادًا ِل َك ِل َما٨( فٌِ َها ال ٌَ ْبغُونَ َع ْن َها ِح َوال
ٓٔ) قُ ْل إِنَّ َما أَنَا بَشَر ِمثْلُ ُك ْم ٌُو َحى٩( قَ ْب َل أ َ ْن ت َ ْنفَ َد َك ِل َماتُ َربًِّ َولَ ْو ِجئْنَا بِ ِمثْ ِل ِه َم َددًا
صا ِل ًحا َوال ٌُ ْش ِر ْك َ احد فَ َم ْن َكانَ ٌَ ْر ُجو ِلقَا َء َر ِبّ ِه فَ ْل ٌَ ْع َم ْل َع َمال
ِ ً أَنَّ َما ِإلَ ُه ُك ْم ِإلَه َو
َّ َِإل
ٔٔٓ( ِب ِع َبا َد ِة َر ِبّ ِه أ َ َحدًا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi
mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal; mereka kekal di dalamnya,
mereka tidak ingin berpindah dari padanya; Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi
tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, ungguh habislah lautan itu sebelum
habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan
sebanyak itu (pula)”; Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti
kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah
Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka
7
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.
ض ال ِ األر
ْ ت َو َّ َّللا ِإلَ ٌْ ُك ْم َج ِمٌعًا الَّذِي لَهُ ُم ْلكُ ال
ِ س َم َاوا ِ َّ سو ُل ُ اس ِإنًِّ َر ُ َّقُ ْل ٌَا أٌَ َها الن
ِ َّ ً الَّذِي ٌُإْ ِم ُن ِب
اّلِل َو َك ِل َماتِ ِه ِّ األم
ِّ ً ِّ سو ِل ِه النَّ ِب ِ َّ آمنُوا ِب
ُ اّلِل َو َر ِ َِإلَهَ ِإال ُه َو ٌُ ْح ًٌِ َوٌُ ِمٌتُ ف
ََوات َّ ِبعُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْهتَدُون
Artinya: “Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan,
maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman
kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia,
supaya kamu mendapat petunjuk” (QS: al-A‟raaf: 158).
B. Ayat atau surah yang di bawa dari Madinah ke Makkah:
Ayat yang di bawa dari Madinah ke Makkah adalah ayat Riba, lalu
dibacakannya oleh Etab bin Asiid kepada mereka, firman Allah, surah al-
Baqarah ayat ke-278:
َالربَا ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ُمإْ ِمنٌِن َ َّ ٌَا أٌَ َها الَّذٌِنَ آ َمنُوا اتَّقُوا
َ َّللا َو َذ ُروا َما بَ ِق
ّ ِ ًَ ِمن
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan
sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”.
Surah Bara-ah, di bawa dari Madinah ke Makkah oleh Abu Bakar as-
Shiddiq, ketika menjadi “Amir Hajja”, lalu di bacakan oleh Ali bin Abu Thalib ra
kepada orang-orang pada hari Qurban.
Ayat ke-98-99 dari surah an-Nisaa‟:
8
2. Ayat ke-64-68 dari surah Ali „Imraan, firman Allah [4]:
10
balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil
bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang
besar”.
C. Ayat-ayat turun di tempat-tempat yang terpisah-pisah:
Thaif: yaitu ayat ke-45 dari surah al-Furqaan, firman Allah:
ّ ِ ْف َم َّد
الظ َّل َ ٌأَلَ ْم ت َ َر ِإلَى َربِ َّك َك
Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana
Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang...”
Baitul Maqdis: yaitu ayat ke-45 dari surah az-Zukhruf, firman Allah:
َالر ْح َم ِن آ ِل َهةً ٌُ ْعبَدُون ِ س ِلنَا أ َ َجعَ ْلنَا ِم ْن د
َّ ُون ُ س ْلنَا ِم ْن قَ ْب ِل َك ِم ْن ُر
َ َوا ْسؤ َ ْل َم ْن أ َ ْر
Artinya: “dan Tanyakanlah kepada Rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum
kamu: "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah yang
Maha Pemurah?"
Al-Hudaibiah: yaitu ayat ke-30 dari surah ar-Ra‟d, firman Allah:
َّ َِو ُه ْم ٌَ ْكفُ ُرونَ ب
الر ْح َم ِن
Artinya: “Padahal mereka kafir kepada Tuhan yang Maha Pemurah ".
Al-Juhqah: yaitu ayat ke-85 dari surah al-Qashash, firman Allah:
ض َعلٌَ َْك ْالقُ ْرآنَ لَ َراد َك ِإلَى َم َعا ٍد
َ ِإ َّن الَّذِي فَ َر
Artinya: “Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum)
al-Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali”.
Ayat yang turun pada malam hari dan pada siang hari:
Kebanyakan ayat-ayat Qur‟aniah itu turun pada siang hari. Adapun ayat-ayat yang
diturunkan pada malam hari, Abu al-Qasim al-Hassan bin Muhammad bin Habib an-
Naisaburi telah menelitinnya dan memberikan kesimpulan serta beberapa contoh,
diantaranya adalah: Bagian-bagian akhir dari surah Ali Imran, seperti firman Allah
pada ayat ke-190 dari surah Ali Imran:
ب ْ ًت ألو ِل
ِ األلبَا ِ الف اللَّ ٌْ ِل َوالنَّ َه
ٍ ار آلٌَا ْ ض َو
ِ ِاخت ِ األر
ْ ت َو
ِ س َم َاوا ِ ِإ َّن فًِ خ َْل
َّ ق ال
Artinya: “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam
dan siang, terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi orang-orang yang berakal “.
Aisyah ra berkata: “Adalah Bilal datang kepada nabi untuk memberitahukan waktu
shalat shubuh, maka ia melihat nabi sedang menangis tersedu-sedu lalu bertanya:
“Ya rasulullah, apakah yang menyebabkan engkau menangis?” Nabi menjawab:
“Bagaimana saya tidak menangis padahal tadi malam diturunkan kepadaku”.
(Membacakan ayat di atas - pen). Kemudian nabi melanjutkan: “Celakalah orang
yang membacanya, tetapi tidak memikirkannya‟‟[7].
11
Mengetahui ayat yang pertama dan yang terakhir turun dari al-Qur’an:
Ayat yang pertama kali turun dari al-Qur‟an: yaitu ayat ke-1 dari surah al-
„Alaq:
َا ْق َرأْ بِا ْس ِم َربِ َّك الَّذِي َخلَق
Artinya: “bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”,
Ayat yang paling terakhir turun dari al-Qur‟an secara mutlak, menurut
pendapat yang kuat dan paling banyak dipilih oleh ulama ulumul Qur‟an: adalah ayat
ke 281 dari surah al-Baqarah:
ْ ٌُ ت َو ُه ْم ال
َظلَ ُمون َ َّللا ث ُ َّم ت ُ َوفَّى ُكل نَ ْف ٍس َما َك
ْ َسب ِ َّ َواتَّقُوا ٌَ ْو ًما ت ُ ْر َجعُونَ فٌِ ِه ِإلَى
Artinya: “dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu
itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. kemudian masing-masing diri diberi
balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka
sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”.
Ayat-ayat dan surah pertama dan terakhir turun dari al-Qur’an menurut
spesialisasinya:
A. Ayat-ayat dan surah yang pertama turun menurut spesialisasinya:
Surah yang pertama turun secara komplit (keseluruhan), adalah: surah al-
Faatihah
Ayat yang pertama turun khusus hukum jihad, yaitu ayat ke-39 dari surah al-
Hajj:
ص ِر ِه ْم لَقَدٌِر
ْ ََّللاَ َعلَى ن ُ أُذِنَ ِللَّذٌِنَ ٌُقَاتَلُونَ ِبؤَنَّ ُه ْم
َّ ظ ِل ُموا َو ِإ َّن
Artinya: “telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha
Kuasa menolong mereka itu”,
Ayat yang pertama turun mengharamkan al-Khamar (miras), ayat ke-219 dari
surah al-Baqarah:
ِ ٌََّ ْسؤَلُون ََك َع ِن ْالخ َْم ِر َو ْال َم ٌْ ِس ِر قُ ْل فٌِ ِه َما ِإثْم َك ِبٌر َو َمنَافِ ُع ِللن
اس
Artinya: “mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia”
Ayat yang pertama turun tentang makanan, ayat ke-145 dari surah al-An‟aam:
ْ ٌَ طا ِع ٍم
ُط َع ُمه َ ً ُم َح َّر ًما َعلَى
َّ ًَ ِإل ِ ُ قُ ْل ال أ َ ِج ُد فًِ َما أ
َ وح
Artinya: “Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan
kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya".
B. Ayat-ayat dan surah yang terakhir turun menurut spesialisasinya:
Ayat yang terakhir turun menyebutkan perempuan secara khusus: yaitu ayat
ke-195 dari surah Ali Imran:
ضٌ ُع َع َم َل َعا ِم ٍل ِم ْن ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر أ َ ْو أ ُ ْنثَى
ِ ُ اب لَ ُه ْم َرب ُه ْم أَنًِّ ال أ
َ فَا ْست َ َج
Artinya: “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan
berfirman): "Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang
beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan"
12
Ayat yang terakhir turun tentang harta warisan: yaitu ayat ke-176 dari surah
an-Nisaa‟:
َّللاُ ٌُ ْف ِتٌ ُك ْم ِفً ْال َكال َل ِة
َّ ٌَ ْست َ ْفتُون ََك قُ ِل
Artinya: “mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah. Katakanlah: "Allah
memberi fatwa kepadamu tentang kalalah”.
Surah yang terakhir turun secara komplit (utuh), yaitu surah an-Nashar:
َّللا َو ْالفَتْ ُح ْ َِإ َذا َجا َء ن
ِ َّ ص ُر
Artinya: “apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan”
Selesai pembahasan Makki dan Madani: Al-hamdulillah awwalan wa-akhiran...!
TUGAS:
Wassalam,
13