( Makki Madani )
MAKALAH
Di Susun Oleh :
A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an merupakan mu’jizat ataupun wahyu yang di berikan Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai landasan pokok dan juga
pedoman hidup umatnya yang di turunkan di Mekkah maupun di
Madinah melalui malaikat jibril AS. Dari proses turunnya Al-Qur’an
ada beberapa pendapat ulama’ tafsir dan penelitian terhadap turunnya
Al-Qur’an untuk menentukan surah dalam Al-Qur’an ini apakah surah
Makiyah atau Madaniyah untuk mempermudah dalam memahami Al-
Qur’an, dari itu para ulama’ meneliti Al-Qur’an secara perspektif
sejarah agar tidk terjadi kesalahfahaman dalam memahami Al-Qur’an.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Makki dan Madani ?
2. Apa faedah mengetahui Maki dan Madani ?
3. Bagaimana metode menentukan Makki dan Madani ?
4. Apa distingsi (perbedaan) Makki dan Madani ?
5. Apa ciri khas Makki dan Madani ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Makki dan Madani
2. Mengetahui faedah mengetahui Makki dan Madani
3. Mengetahui metode menentukan Makki dan Madani
4. Mengetahui perbedaan Makki dan Madani
5. Mengetahui ciri khas Makki dan Madani
BAB I
1. Al-Baqarah 8. Al-Ahzab
2. Ali ‘Imran 9. Muhammad
3. Al-Nisa’ 10. Al-Fath
4. Al-Maidah 11. Al-Hujarat
5. Al-Anfal 12. Al-Hadid
6. Al-Taubah 13. Al-Mujadalah
7. Al-Nur 14. Al-Hasr
15. Al-Mumtahanah 18. Al-Talaq
16. Al-Jumu’ah 19. Al-Tahrim
17. Al-Munafiqun 20. Al-Nasr
1. Al-Fatihah 7. Al-Qadar
2. Ar-Ra’d 8. Al-Bayyinah
3. Ar-Rahman 9. Al-Zalzalah
4. Al-Saf 10. Al-Ikhlash
5. Al-Taghabun 11. Al-Alfalaq
6. Al-Tatfif 12. Al-Nas
Selain yang di sebukan di atas adalah Makki, yaitu delapan puluh dua surah
(82). Maka jumlah surah-surah Al-Qur’an itu semuanya seratus empat belas
(114) surah.
Oleh karena itu, para ahli mengatakan,”setiap surah yang di dalamnya ada
kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu, maka surah itu adalah makiyyah.
Dan setiap surah yang di dalamnya mengandung kewajiban atau ketentuan
hukum, maka surah itu adalah Madaniyyah”. Al-Ja’fari mengatakan, untuk
mengetahui Makiyyah dan Madaniyyah ada dua cara : sima’i (pendengaran)
dan Qiyasi (analogi).
Ini dari segi ketentuan, sedang dari segi ciri tema dan gaya bahasa dapatlah
di ringkas sebagai berikut :
Ini dari segi ketentuan secara umum. Adapun dari segi tema dan gaya
bahasanya, adalah sebagai berikut: