Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STATISTIK

“HIPOTESIS”

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. Irwan Misbach, SE., M.Si

DISUSUN OLEH:

NAMA : HASBIAH

NIM : 50900120028

KELAS : 2 KESEJAHTERAAN SOSIAL A

PRODI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Statistik
untuk Pekerja Sosial dengan judul “HIPOTESIS”. Tak lupa serta sholawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya dan sampai
kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini telah kami susun dengan bantuan dari berbagai pihak dan berbagai sumber bacaan.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, khususnya kepada bapak Dr. Irwan Misbach, SE.,
M.Si yang telah membimbing dan memberikan tugas ini. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu sangat diperlukan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Pangkajene, 24 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................... 1

C. TUJUAN PENULISAN ................................................................................................................. 1

BAB II PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN HIPOTESIS .......................................................................................................... 2

B. KONSEP HIPOTESIS ................................................................................................................... 3

C. KARAKTERISTIK HIPOTESIS ................................................................................................... 4

D. FUNGSI HIPOTESIS .................................................................................................................... 5

E. MANFAAT HIPOTESIS ............................................................................................................... 5

F. SYARAT HIPOTESIS ................................................................................................................... 5

G. PENGUJIAN HIPOTESIS ............................................................................................................. 5

H. JENIS-JENIS HIPOTESIS............................................................................................................. 6

I. PERUMUSAN HIPOTESIS ............................................................................................................ 9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN .......................................................................................................................... 10

B. SARAN ....................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan. Dengan dilakukan penelitian maka
dihasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Untuk
melakukan penelitian maka harus dilewati berbagai tahapan. Hal ini sesuai dengan pengertian
penelitian ilmiah itu sendiri yakni menjawab masalah berdasarkan metode yang sistematis. Salah satu
hal penting yang dilakukan terutama dalam penelitian kuantitatif adalah merumuskan hipotesis.

Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif. Terdapat tiga alasan utama yang
mendukung pandangan ini, di antaranya: Pertama, Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja
teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan
diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik.
Kedua, Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar. Ketiga, hipotesis
adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar
dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya
dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Hipotesis?


2. Bagaimana Konsep Hipotesis?
3. Bagaimana Karakteristik Hipotesis Yang Baik?
4. Apa Fungsi Hipotesis?
5. Apa Manfaat Hipotesis?
6. Apa Syarat Hipotesis?
7. Bagaimana Cara Pengujian Hipotesis?
8. Apa Saja Jenis-jenis Hipotesis?
9. Bagaimana Perumusan Hipotesis?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Dan Memahami Apa Yang Dimaksud Dengan Hipotesis.


2. Untuk Mengetahui Dan Memahami Bagaimana Konsep Hipotesis.
3. Untuk Mengetahui Dan Memahami Seperti Apa Karakteristik Hipotesis Yang Baik.
4. Untuk Mengetahui Dan Memahami Apa Fungsi Dari Hipotesis.
5. Untuk Mengetahui Dan Memahami Apa manfaat Dari Hipotesis.
6. Untuk Mengetahui Dan Memahami Apa Syarat Dari Hipotesis.
7. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Pengujian Hipotesis.
8. Untuk Mengetahui Dan Memahami Apa Saja Jenis-Jenis Hipotesis.
9. Untuk Mengetahui Dan Memahami Bagaimana Perumusan Hipotesis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis

Istilah dari kata Hipotesis ini diambil dari bahasa Yunani, yakni hypo yang memiliki arti di bawah
serta juga thesis yang artinya adalah pendirian, pendapat, atau juga kepastian.

Hipotesis adalah salah satu pendapat yang kebenarannya itu masih diragukan serta juga perlu atau
harus diuji untuk membuktikan kebenarannya itu dengan melalui percobaan atau penelitian.

Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli

Untuk lebih jelas mengenai pengertian hipotesis ini maka kita dapat merujuk pada beberapa para ahli,
Adapun pengertian hipotesis menurut para ahli ialah sebagai berikut:

(Fraenkel Wallen, 1990: 40) dalam Yatim Riyanto,(1996: 13)

Hipotesis ini adalah suatu prediksi tentang kemungkinan hasil dari suatu penelitian. Lebih lanjut
hipotesis ini merupakan jawaban yang bersifa sementara terhadap suatu permasalahan yang diajukan
di dalam penelitian.Hipotesis ini belum tentu benar.Benar atau tidaknya sebuah hipotesis itu
tergantung dari hasil pengujian data empiris.

Menurut Suharsimi Arikunto (1995:71)

hipotesis ini didefinisikan ialah sebagai alternative dugaan jawaban yang dibuat oleh penelitian bagi
problematika yang diajukan di dalam penelitian.Dugaan jawaban itu adalah suatu kebenaran yang
sifatnya sementara,yang tentu akan diuji kebenarannya itu dengan data yang dikumpulkan dengan
melalui penelitian.Dengan kedudukan tersebut maka hipotesis tersebut dapat berubah menjadi
kebenaran, namun juga tentu dapat tumbang dari kebenaran.

(John W.Best, di dalam Sanapiah Faisal, 1982 serta Yatim Riyanto, 1996).

Penelitian yang dilakukan itu sebenarnya tidak semata-mata ditujukan untuk menguji hipotesis yang
diajukan, namun juga bertujuan menemuka fakta yang ada serta yang terjadi dilapangan.Pernyataan
diterima atau juga ditolaknya hipotesis itu tidak dapat atau bisa diidentikkan dengan pernyataan
keberhasilan atas kegagalan penelitian. Perumusan hipotesis tersebut ditujukan untuk landasan logis
serta pemberi arah kepada suatu proses pengumpulan data dan juga proses penyelidikan itu sendiri

Secara etimologis

Hipotesis ini berasal dari dua kata yakni hypo yang berarti “kurang dari” serta jugathesis yang artinya
adalah pendapat. Jadi, hipotesis ini merupakan suatu pendapat atau juga kesimpulan yang belum final,
yang harus diuji terlebih dahulu kebenarannya (Djarwanto, 1994 : 13).

(Donald Ary, 1992 : 120)

2
Hipotesis ini merupakan suatu pernyataan sementara yang diajukan di dalam memecahkan suatu
masalah, atau juga untuk dapat menerangkan suatu gejala .

(Moh.Nazir, 1998: 182).

Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya itu
harus diuji dengan secara empiris.

(Sumadi Suryabrata, 1991 : 49).

Secara teknis, hipotesis ini merupakan suatu pernyataan tentang keadaan populasi yang akan diuji
kebenarannya itu dengan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian

(Sumadi Suryabrata, 2000 : 69).

Secara statistik, hipotesis ini merupakan suatu pernyataan tentang keadaan parameter yang akan diuji
dengan melalui statistik sample.

B. Konsep Hipotesis

Menurut Kerlinger (Riduan, 2010:35) hipotesis ini ditafsirkan yakni sebagai dugaan terhadap
hubungan antara dua variabel atau juga lebih. Sedangkan menurut Sudjana (Riduan, 2010:35) ini
mengartikan hipotesis ini adalah asumsi atau juga dugaan tentang suatu hal yang dibuat untuk dapat
menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk bisa melakukan pengecekannya.

Dari definisi ahli di atas ini bisa atau dapat dsimpulkan bahwa hipotesis ini merupakan sebuah
jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kembali kebenarannya itu dengan melalui penelitian
ilmiah.

Hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) ini merupakan suatu hipotesis yang dirumuskan
untuk dapat menjawab permasalahan itu tentu dengan menggunakan teori-teori yang relevan dengan
masalah penelitian serta juga belum berdasarkan fakta dan juga dukungan data yang nyata di lapangan.

Hipotesis alternatif (Ha) ini dirumuskan dengan kalimat positif. Secara statistik, hipotesis tersebut
diartikan sebagai pernyataan mengenai suatu keadaan populasi (Parameter) yang akan diuji
kebenarannya itu dengan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Dengan demikian di
dalam perhitungan statistik yang diuji ini ialah hipotesis nol (H0). Jadi, hipotesis nol ini merupakan
pernyataan tidak ada hubungan, pengaruh atau juga perbedaan antara parameter itu dengan statistik
serta lawannya ialah Ha yang menyatakan terdapat hubungan, pengaruh atau juga perbedaan itu antara
parameter dengan statistik. Hipotesis nol (H0) ini dinyatakan dengan menggunakan kalimat negatif
(Riduan, 2010:36).

Setiap penelitian itu tidak wajib dirumuskan masalahnya. Supaya rumusan masalah itu dapat terjawan
serta hipotesis bisa atau dapat teruji, keduanya itu harus dirumuskan dengan menggunakan kalimat
yang jelas, juga tidak menimbulkan banyak penafsiran serta juga spesifik supaya bisa diukur. Masalah

3
penelitian ini dirumuskan di dalam bentuk kalimat tanya, sedang untuk hipotesis itu dalam bentuk
kalimat pernyataan.

C. Karakteristik Hipotesis

Ciri dari hipotesis yang baik antara lain sebagai berikut :

 Hipotesis harus mempunyai daya penjelas


 Hipotesis ini juga harus menyatakan hubungan yang diharapkan itu diantara variabel-variabel.
 Hipotesis ini harus dapat diuji
 Hipotesis itu hendaknya konsisten dengan suatu pengetahuan yang sudah ada
 Hipotesis ini juga hendaknya sesederhana dan juga seringkang mungkin

1. Menurut John W.Best (1997) di dalam Yatim Riyanto (1996 :16)

Ciri-ciri dari hipotesis yang baik ialah:

 Bisa diterima oleh akal sehat


 Konsisten dengan teori atau juga fakta yang telah diketahui
 Rumusannya itu dinyatakan sedemikian rupa sehingga tentu dapat diuji
 Dinyatakan juga di dalam perumusan yang sederhana serta jelas

2. Borg dan Gall (1979: 61-62) di dalam Yati Riyanto (1996:16) serta Suharsimi Arikunto
(1995 :64-65)

Hipotesis ini dapat dikatakan baik apabila memenuhi 4 kriteria sebagai berikut :

 Hipotesis itu hendaknya adalah rumusan mengenai hubungan antara dua atau juga lebih
variabel.
 Hipotesis yang dirumuskan ini hendaknya juga disertai dengan alasan atau juga dasar-dasar
teoritis serta hasil penemuan terdahulu.
 Hipotesis tersebut harus bisa diuji.
 Rumusan hipotesis itu hendaknya singkat dan juga padat.
 Yang bisa dijadikan kriteria dari penyusunan hipotesis ini adalah hipotesis yang seharusnya
dirumuskan di dalam kalimat pernyataan (statement), bukan pertanyaan (question) atau juga
bukan yang lain.

Lebih sederhanannya ciri-ciri hipotesis diantaranya :

 Harus menyatakan hubungan


 Harus berhubungan dengan ilmu, dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
 Harus sederhana
 Harus bisa diuji
 Harus sesuai dengan fakta
 Harus dapat menerangkan fakta

4
D. Fungsi Hipotesis

 Menjelaskan tentang gejala-gejala, serta juga mempermudah perluasan pengetahuan pada suatu
bidang tertentu.
 Mengemukakan suatu pernyataan mengenai suatu hubungan antara dua konsep yang secara
langsung itu dapat diuji di dalam suatu penelitian.
 Membantu di dalam mengarahkan proses penelitian.
 Membantu di dalam membuat kerangka penyusunan suatu kesimpulan penelitian.
 Membantu di dalam proses pengujian kebenaran suatu teori.
 Memberikan gagasan baru di dalam mengembangkan suatu teori.
 Memperluas pengetahuan mengenai suatu gejala yang sedang diteliti.

E. Manfaat Hipotesis

 Memberikan batasan serta juga memperkecil jangkauan penelitian dan juga kerja penelitian.
 Mensiagakan peneliti itu kepada kondisi fakta serta juga hubungan antar fakta, yang kadangkala
itu bisa hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
 Sebagai alat yang sederhana di dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai itu tanpa
koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting serta menyeluruh.
 Sebagai panduan di dalam pengujian dan juga penyesuaian dengan fakta serta antar fakta.

F. Syarat Hipotesis

Adapun syarat dari hipotesis ini diantaranya sebagai berikut :

 Sebuah hipotesis tersebut haruslah dapat dirumuskan dengan singkat, padat serta jelas
 Sebuah hipotesis tersebut juga harus dapat menunjukkan adanya suatu hubungan antara dua atau
juga lebih variabel
 Sebuah hipotesis tersebut haruslah juga berdasarkan pada pendapat, yakni teori-teori dari para
ahli atau juga hasil penelitian yang relevan.

G. Pengujian Hipotesis

Donald Ary et al (dalam Arief Furchan , 1982 ; 133) dan juga Yati Riyanto (1996:16-17) untuk
menguji hipotesis peneliti perlu :

 Menarik kesimpulan mengenai konsekuensi yang akan bisa atau dapat diamati apabila
hipotesis tersebut benar
 Memilih metode penelitian yang akan memungkinkan eksperimentasi, pengamatan, atau juga
prosedut lain yang diperlukan untuk dapat menunjukan apakah akibat-akibat itu terjadi atau
pun tidak

5
 Menerapkan metode ini dan juga mengumpulkan data yang dapat atau bisa dianalisis untuk
menunjukan apakah hipotesis itu didukung oleh data atau juga tidak.

Di dalam pengujian hipotesis, hipotesis itu harus lulus dari tes empiris serta tes logika. Hipotesis ini
diuji secara empiris yang biasanya itu menggunakan statistik inferensial, yang selanjutnya adalah hasil
perhitungannya dikonsultasikan itu dengan angka koefisien yang terdapat di dalam tebel teoritis.

Hipotesis ini tidak harus ada di dalam penelitian, yakni terdapat peneliti yang tanpa harus mengajukan
serta juga merumuskan hipotesis apabila peneliti tersebut tidak atau belum bisa atau dapat menentukan
prediksi jawaban terhadap suatu hasil penelitian. Penelitian yang biasanya tanpa hipotesis diantaranya
sebagai berikut :

 Penelitian deskriptif
 Penelitian historis
 Penelitian evaluasi.

Beberapa sumber tidak terbuktinya hipotesis apabila menurut S.Margono (1997: 192-193) dapat dicari
dari :

 Landasan teori yang digunakan di dalam menyusun hipotesis itu sudah kadaluarsa; sudah
kurang sahih; atau juga kurang adekuat.
 Sampel penelitian itu terlalu kecil
 Sampel penelitian ini tidak diambil dengan secara rambang
 Kurang cermatnya di dalam mengeliminasi atau juga menetralisasi variable-variabel luar atau
juga ekstraneus
 Instrument atau juga metode pengumpulan data yang tidak sahih serta tidak terandalkan
 Rancangan penelitian yang digunakan juga tidak tepat
 Perhitungan-perhitungan di dalam analisisnya juga kurang cermat
 Hipotesisnya itu sendiri adalah “palsu”, serta kenyataannya itu bertentangan dengan hipotesis
tersebut (Sutrisno Hadi, 1981).

H. Jenis – Jenis Hipotesis

Dibawah ini merupakan macam jenis hipotesis diantaranya sebagai berikut:

1. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini merupakan sebuah dugaan yang tidak membutuhkan uji statistika, disebabkan
karna tujuan dari hipotesis ini ialah untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang sedang diteliti.

Hipotesis penelitian ini juga dibagi menjadi beberapa jenis, diantaraya sebagai berikut :

 Hipotesis Deskriptif ini merupakan sebuah jawaban atau dugaan sementara terhadap sampel di
dalam suatu komunitas yang di dalamnya itu terdapat beberapa kategori yang berbeda.

Contoh:

6
Seorang peneliti melakukan sebuah penelitian pada sebuah restoran itu dengan nama Bakso
Pedas di kota Jakarta , mengenai apakah bakso yang digunakan di restoran itu mengandung
bahan-bahan berbahaya seperti boraks atau tidak.

Di dalam penelitian itu kemudian digunakan variabel tunggal, bakso yang terdapat di restoran
Bakso Pedas Jakarta, maka hipotesis yang digunakan ini merupakan hipotesis tunggal.

Dengan berdasarkan teori yang digunakan, terdapat dua pilihan hipotesis yang bisa dibuat
peneliti tersebut, diantaranya sebagai berikut :

H0 : Bakso yang terdapat di restoran Bakso Pedas Jakarta itu mengandung boraks.

H1 : Bakso yang ada di restoran Bakso Pedas Jakarta itu tidak mengandung boraks.

 Hipotesis Komparatif ini merupakan suatu dugaan sementara pada suatu rumusan masalah
yang mempersoalkan mengenai suatu komparasi (pebandingan) antara dua sampel atau juga
lebih. Hipotesis komparatif ini juga dibagi menjadi dua bagian, diantaranya sebagai berikut :
Komparasi related (berpasangan) di dalam dua sampel atau juga lebih (k sampel).
Komparasi independen di dalam dua sampel atau juga lebih (k sampel).

Contoh:

Seorang peneliti juga melakukan penelitian mengenai loyalitas dari pendukung klub sepak bola
Persebaya dibandingkan dengan loyalitas dari pendukung Persija.

Apakah pendukung dari masing-masing klub sepak bola itu mempunyai loyalitas yang sama
atau juga tidak.

Peneliti tersebut dapat atau bisa membuat rumusan masalah mengenai: Apakah pendukung klub
sepak bola Persebaya dan Persija mempunyai tingkat loyalitas yang sama?

Penelitian itu menggunakan variabel jamak. Variabel pertama yakni, loyalitas pendukung
Persebaya, variabel kedua; loyalitas dari pendukung Persija.

Hipotesis yang digunakan yakni hipotesis komparatif disebabkan di dalam rumusan masalah itu
ditanyakan tentang hal perbandingan antar 2 variabel.

Berdasarkan teori yang digunakan itu, terdapat 2 pilihan hipotesis, diantaranya;

H0 : Pendukung klub Persebaya mempunyai tingkat loyalitas yang sama yakni dengan
pendukung klub Persija.

H1 : Pendukung klub Persebaya mempunyai tingkat loyalitas yang berbeda (tidak sama) yakni
dengan pendukung klub Persija.

 Hipotesis Asosiatif ini merupakan berbagai dugaan sementara terhadap suatu asosiasi
(hubungan) antar dua variabel atau juga lebih di dalam suatu penelitian.

Contoh:

7
Peneliti tersebut melakukan penelitian terhadap tayangan sinetron “Orang Ketiga” serta
pengaruhnya terhadap gaya kehidupan (sosial) remaja laki-laki di dalam berpakaian.

Peneliti tersebut bisa atay dapat membuat rumusan masalah yakni : Apakah sinetron : “Orang
Ketiga” itu memengaruhi gaya daru remaja laki-laki di dalam berpakaian?

Penelitian itu juga menggunakan variabel jamak. yakni Variabel pertama; sinetron “Orang
Ketiga”, serta variabel kedua; gaya remaja laki-laki di dalam berpakaian.

Penelitian tersebut menggunakan hipotesisi asosiatif disebabkan karna rumusan masalah itu
mempertanyakan hubungan antara dua variabel.

Dengan berdasarkan teori yang digunakan, terdapat 2 (dua) pilihan hipotesis, diantaranya :

H0 : Sinetron “Orang Ketiga” itu memengaruhi gaya berpakaian remaja laki-laki .

H1 : Sinetron “Orang Ketiga” itu tidak memengaruhi gaya berpakaian remaja laki-laki .

2. Hipotesis Statistika

Hipotesis statistika ini merupakan salah satu dugaan yang digunakan didalam pengujian analisis
dengan menggunakan sebagian data dari keseluruhan data yang ada. Dengan begitu, hipotesis yang
digunakan itu ialah metode statistika inferensial.

Statistika inferensial ini merupakan suatu metode statistik yang digunakan untuk menganalisa data
sampel yang hasilnya itu akan digeneralisasikan pada populasi yang mana sampel tersebut diambil.
Hipotesis tersebut bisa memakai dua variabel atau juga lebil.

Hipotesis statistika ini dapat dibagi menjadi dua bagian, diantaranya :

 Hipotesis Nol atau Kosong (Ho) ini ialah dapat menerangkan tidak adanya suatu perbedaan
antar variabel.
 Hipotesis Alternatif (Ha) ini merupakan sesuatu untuk menerangkan bahwa terdapat suatu
pengaruh hubungan antar variabel. Hipotesis alternative ini juga 2 macam yakni directional
hypotheses dan juga nondirectional hypotheses (Fraenkel dan Wallen, 1990: 42; Suharsimi
Arikunto, 1989 :57).
a) Hipotesis terarah (directional hypotheses) ini merupakan suatu hipotesis yang diajukan
oleh peneliti, yang mana peneliti itu sudah menemukan dengan tegas yang menyatakan
bahwa variabel independent itu memang sudah diprediksi berpengaruh terhadap suatu
variabel dependent.
b) Hipotesis tak terarah atau nondirectional hypotheses ini adalah suatu hipotesis yang
diajukan dan juga dirumuskan oleh peneliti ini tampak belum tegas bahwa variabel
independent ini berpengaruh terhadap suatu variabel dependent.

8
I. Perumusan Hipotesis

1. Teori Sebagai Acuan Perumusan Hipotesis

Untuk memermudah jalannya proses pembentukan hipotesis, seorang peneliti biasanya menurunkan
sebuah teori menjadi sejumlah asumsi dan prostulat.

Asumsi-asumsi tersebut dapat didefinisikan sebagai anggapan atau dugaan yang mendasari hipotesis.

Berbeda dengan asumsi, hipotesis yang telah diuji dengan menggunakan data melalui proses
penelitian adalah dasar untuk memperoleh kesimpulan.

2. Fakta Ilmiah Sebagai Acuan Perumusan Hipotesis

Fakta dapat didefinisikan sebagai kebenaran yang dapat diterima oleh nalar dan sesuai dengan
kenyataan yang dapat dikenali dengan panca indera. Selain menggunakan teori sebagai acuannya,
hipotesis juga menggunakan fakta.

Fakta Ilmiah sebagai acuan perumusan hipotesis dapat didapat dengan berbagai cara antara lain :

 Memperoleh dari sumber aslinya


 Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan dan menafsirkannya dari sumber yang
asli.
 Fakta yang diperoleh dari orang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk
abstract reasoning (penalaran abstrak).

3. Sumber Hipotesis Lainnya

Selain dari kedua hipotesis diatas, terdapat beberapa sumber hipotesis yang kemudian bisa dijadikan
acuan yaitu :

 Kebudayaan dimana ilmu atau teori yang relevan dibentuk


 Ilmu yang menghasilkan teori yang relevan
 Analogi
 Reaksi individu terhadap sesuatu dan pengalaman

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipotesis adalah salah satu pendapat yang kebenarannya itu masih diragukan serta juga perlu atau
harus diuji untuk membuktikan kebenarannya itu dengan melalui percobaan atau penelitian.

Karakteristik hipotesis yang baik: Harus menyatakan hubungan, Harus berhubungan dengan ilmu dan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, Harus sederhana, Harus bisa diuji, Harus sesuai
dengan fakta, Harus dapat menerangkan fakta.

Fungsi : Memperluas pengetahuan mengenai suatu gejala yang sedang diteliti.

Manfaat : Sebagai panduan di dalam pengujian dan juga penyesuaian dengan fakta serta antar fakta.

Adapun syarat dari hipotesis ini diantaranya sebagai berikut :

 Sebuah hipotesis tersebut haruslah dapat dirumuskan dengan singkat, padat serta jelas
 Sebuah hipotesis tersebut juga harus dapat menunjukkan adanya suatu hubungan antara dua atau
juga lebih variabel
 Sebuah hipotesis tersebut haruslah juga berdasarkan pada pendapat, yakni teori-teori dari para
ahli atau juga hasil penelitian yang relevan.

Untuk menguji hipotesis peneliti perlu :

 Menarik kesimpulan mengenai konsekuensi yang akan bisa atau dapat diamati apabila hipotesis
tersebut benar
 Memilih metode penelitian yang akan memungkinkan eksperimentasi, pengamatan, atau juga
prosedut lain yang diperlukan untuk dapat menunjukan apakah akibat-akibat itu terjadi atau pun
tidak
 Menerapkan metode ini dan juga mengumpulkan data yang dapat atau bisa dianalisis untuk
menunjukan apakah hipotesis itu didukung oleh data atau juga tidak.

Jenis hipotesis diantaranya sebagai berikut:

1. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini merupakan sebuah dugaan yang tidak membutuhkan uji statistika,
disebabkan karna tujuan dari hipotesis ini ialah untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang
sedang diteliti. Hipotesis penelitian ini juga dibagi menjadi beberapa jenis, diantaraya sebagai
berikut : Hipotesis deskriptif, Hipotesis Komparatif, dan Hipotesis Asosiatif.

2. Hipotesis Statistika

Hipotesis statistika ini merupakan salah satu dugaan yang digunakan didalam pengujian analisis
dengan menggunakan sebagian data dari keseluruhan data yang ada. Dengan begitu, hipotesis yang
digunakan itu ialah metode statistika inferensial. Hipotesis statistika ini dapat dibagi menjadi dua
bagian, diantaranya : Hipotesis Nol atau Kosong (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha).

10
Perumusan Hipotesis:

1. Teori Sebagai Acuan Perumusan Hipotesis

2. Fakta Ilmiah Sebagai Acuan Perumusan Hipotesis

3. Sumber Hipotesis Lainnya

B. Saran

Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, oleh karena itu penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis menerima kritikan dan saran yang
membangun untuk kebaikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://pendidikan.co.id/hipotesis/

https://www.sumberpengertian.id/pengertian-hipotesis-lengkap

12

Anda mungkin juga menyukai