i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat dan karunia-
Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas metopen sosial.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah wawasan
tentang “Memahami Hipotesis dalam Penelitian Sosial.” Ucapan terima kasih kami
haturkan kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, terutama pertolongan
dari Allah, sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang
bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan sesungguhnya
hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................11
3.2 SARAN..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
belum tentu benar. Benar atau tidaknya suatu hipotesis tergantung pengujian dari dara
empiris.
5. Suharsimi Arikunto (1995: 71), mendefinisikan bahwa hipotesis sebagai alternatif
dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam
penelitiannya.
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan sampai
terbukti melalui data yang terkumpul. Apabila peneliti telah mendalami permasalahan
penelitian dengan seksama dan menetapkan anggapan dasar maka ia perlu menguji, ini
disebut hipotesis.
Secara garis besar, kegunaan hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian.
2. Menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta yang
kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa
koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting yang menyeluruh.
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta.
3
(b). hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik.
(c). hubungan yang menunjuk pada sebab akibat tetapi tidak timbal balik.
4
3. Jenis hipotesis yang dilihat dari keluasan atau lingkup variabel yang diuji
Ditinjau dari keluasan dan lingkupnya, dapat dibedakan menjadi hipotesis
mayor dan hipotesis minor. Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mencakup kaitan
seluruh variabel dan seluruh subjek penelitian. Sedangkan hipotesis minor adalah
hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor (jabaran
dari hipotesis mayor).
Contoh hipotesis mayor :
Ada hubungan antara keadaan social ekonomi (KSE) orang tua
dengan prestasi belajar siswa SMA.
Contoh hipotesis minor :
1. Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar
siswa SMA.
2. Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa
SMA,
3. Ada hubungan antara kekayaan orang tua dengan prestasi belajar siswa
SMA.
5
6. Analogi atau kesamaan. Bisa juga menggunakan imajinasi atas masalah atau
fenomena yang hendak diteliti
6
dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau H0 ditolak pasti Ha diterima. Dengan dipasangkan
itu, dapat dibuat keputusan yang tegas, mana yang diterima dan mana yang ditolak.
Di bawah ini merupakan contoh pernyataan yang dapat dirumuskan sebagai hipotesis
statistiknya:
1. Dalam suatu penelitian eksperimen yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran
tradisional terhadap kemampuan pro-sosial siswa”, rumusan hipotesis statistiknya
disusun sebagai berikut:
Ho : Tidak ada pengaruh model pembelajaran tradisional terhadap kemampuan pro-
sosial siswa
Ha : Ada pengaruh model pembelajaran tradisional terhadap kemampuan pro-sosial
siswa
2. Dalam peneltian eksperimen yang berjudul “Efektivitas Layanan BK terhadap
peningkatan Percaya Diri Siswa”, rumusan hipotesis statistiknya disusun sebagai
berikut:
Ho :Layanan BK tidak efektif dalam peningkatan Percaya Diri Siswa
Ha :Layanan BK efektif dalam peningkatan Percaya Diri Siswa
Sedangkan menurut John W. best (1977) dalam Yatim Riyanto (1996: 16) bahwa ciri-
ciri hipotesis yang baik, yaitu:
7
a. Bisa diterima oleh akal sehat.
b. Konsisten dengan teori atau fakta yang telah diketahui.
c. Rumusannya dinyatakan sedemikian rupa sehingga dapat diuji.
d. Dinyatakan dalam perumusan yang sederhana dan jelas.
Adapun menurut Borg dan Gall (1979: 61-62) dalam Yatim Riyanto (1996: 16) dan
Suharsimi Arikunto (1995: 64-65) mengatakan bahwa hipotesis yang baik harus memenuhi
empat kriteria, yaitu:
a. Hipotesis hendaknya merupakan rumusan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih.
b. Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau dasar-dasar teoritis
dan hasil penemuan terdahulu. Walaupun hipotesis baru merupakan jawaban atau
dugaan yang harus diuji kebenarannya, dan dari pengujiannya itu ada kemungkinan
terbukti atau tidak, namun peneliti tidak boleh sembarang menduga. Pemilihan
alternatif dugaan tersebut harus dilakukan secara professional ilmiah yang disertai
dengan argumentasi yang kokoh.
c. Hipotesis harus dapat diuji. Berdasarkan criteria ini peneliti dituntut agar mampu
mencari data yang akan digunakan untuk membuktikan hipotesisnya.
d. Rumusan hipotesis hendaknya singkat dan padat. Berdasarkan criteria ini hipotesis
tidak boleh menggunakan kiasan kata yang tidak atau kurang bermakna. Hipotesis
merupakan pernyataan suatu kebenaran. Agar kebenaran tersebut dapat dengan cepat
dan mudah dipahami maka sudah selayaknya kalau rumusannya singkat dan padat.
8
1. Hipotesis Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif: adakah hubungan yang signifikan antara tinggi
badan dengan barang yang terjual? Kemudian hipotesis adalah terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang
terjual. Sementara itu, hipotesis Statistik
Ho : ρ = 0, 0 berarti tidak ada hubungan.
Ha : ρ ≠ 0 , “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti
ada hubungan,
ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.
2. Hipotesis Komparatif
Rumusan masalah: bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT X bila
dibandingkan dengan PT Y?
Hipotesis Nol:
1) Ho: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di PT X dan PT
Y; atau terdapat persamaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan Y, atau
2) Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih besar atau sama dengan (≥) PT Y (“lebih
besar atau sama dengan)” = paling sedikit).
3) Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil atau sama dengan (≤) PT Y (“lebih
kecil atau sama dengan” = paling besar).
Hipotesis Alternatif:
Ha: Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar (atau lebih kecil) dari karyawan
PT Y.
Ha: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil dari pada (<) PT Y. 3) Ha:
Produktivitas karyawan PT X lebih besar daripada (≥) PT Y.
Hipotesis statistiknya:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Ho : µ1 ≥ µ2
Ha : µ1 < µ2
3. Hipotesis Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif: Berapa daya tahan lampu pijar merk X?
Hipotesis Deskriptif
9
Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho), karena daya tahan lampu
yang ada pada sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan
lampu yang ada pada populasi. Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar
merk X tidak sama 600 jam. “Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar atau
lebih kecil dari 600 jam.
Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
Ho : µ = 600
Ha : µ ≠ 600
µ : Adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hipotesis pada umumnya diartikan sebagai jawaban (dugaan) sementara dari masalah
suatu penelitian. Hipotesis hanya disusun dalam jenis penelitian inferensial, yakni jenis
penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menguji. Pengujian suatu
hipotesis selalu melalui teknik analisis statistik inferensial, sedangkan penelitian deskriptif
tidak memerlukan secara eksplisit rumusan hipotesis.
Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang mengandung pernyataan mengenai
hubungan atau pengaruh, baik secara positif atau secara negatif antara dua variable atau lebih
sesuai dengan teori. Jenis hipotesis ini juga sering disebut sebagai hipotesis yang dilihat dari
sifat variabel yang akan diuji.
Dalam merumuskan hipotesis tentunya peneliti juga harus mengetahui terlebih dahulu
karakteristik hipotesis yang baik dan bagaimana merumuskan hipotesis dengan benar. Dalam
hal ini sudah dijelaskan sebelumnya criteria dan perumusan hipotesis yang baik dan benar,
yang tentunya mempunyai tahapan-tahapan.
3.2 SARAN
Dengan segala kekurangan dan kelebihan dari makalah yang sudah kami buat. Kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki makalah atau
progress kami kedepannya dalam pembuatan dan penulisan makalah yang lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
12