Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

TEORI PERKEMBANGAN INDIVIDU DARI SUDUT PANDANG TEORI HIRARKI KEBUTUHAN


Dosen Pengampu: Puji Hadiyanti, M. Si

Disusun Oleh Kelompok 7 :

1. Ayu Hartini (2041040231)

2. Diki Afriyanto
(2041040204)

3. Dila Rani Putri (2041040221)

4. Purwaningsih (2041040196)

Kelas : BKI
C
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPING
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas psikologiperkembangan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah
wawasan tentang “Teori Perkembangan Individu Dari Sudut Pandang Teori
Hirarki Kebutuhan
”.Ucapan Terima Kasih Kami Haturkan Kepada rekan-rekan dan semua pihak
yang telah membantu,terutama pertolongan dari Allah,sehingga makalah kami
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan


sarannya yang bersifat membangun,agar kami dapat menyusun makalah lebih
baik lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Karena kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.

Bandar Lampung, 27 September 2021


Penyusun

DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................

Latar Belakang ....................................................................................................................

Rumus Masalah ..................................................................................................................

Tujuan..................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

A.Teori Motivasi Menurut Abraham Maslow...............................

B.Aktualisasi Teori Maslow............................................

C. Implementasi Teori Maslow dalam Kehidupan..........................


BAB III PENUTUP.......................................................

A.KESIMPULAN..........................................................

B.DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
1.Motivasi
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang
untukmencapai sesuatu. Motivasi boleh juga dikatakan sebagai rancangan atau
kehendakuntuk menuju kejayaan dan mengelakkan dari kegagalan hidup. Dengan
katalain motivasi adalah proses menghasilkan tenaga oleh keperluan diarahkan
untukmencapai sesuatu. Seseorang yang mempunyai motivasi bermakna ia
telahmemperoleh kekuatan untuk mencapai kecemerlangan dan kejayaan
dalamkehidupan. Dalam kumpulan kelompok, motivasi menjadi penggerak
kepadakejayaan kumpulan. Dengan adanya motivasi, maka wujudlah kerjasama,
sifatsuka tolong-menolong antara satu sama lain.Motivasi memainkan peranan
yang sangat penting dalam bidang pendidikan. Guru dan murid memerlukan
motivasi untuk mengerakkan dirinyauntuk mencapai kualiti kerja atau kejayaan
yang lebih cemerlang. Di sini motivasi boleh ditakrifkan sebagai kebolehan
atau persetujuan yang dilaburkan untukmengembangkan tenaga demi mencapai suatu
penghargaan. Oleh yang demikianmotivasi adalah merupakan keadaan apabila
keperluan manusia itu dipenuhidengan diberi ganjaran dan sesuatu status yang
baik. Ekoran daripada itu, merekaakan bekerja dengan lebih baik karena tiada
lagi kebimbangan, rasa selamat dankehidupan yang terjamin telah tersedia untuk
mereka. Begitu juga dengankepuasan, jika seseorang itu diberi motivasi, maka
secara tidak langsung kehendakmereka telah dipenuhi . Terpenuhnya kehendak dan
kemauan oleh seseorang itu boleh memberikan suatu kepuasan yang tidak
terhingga pada diri seseorang. Pada
masa yang sama guru juga menjadi “motivator” kepada pelajar
-pelajarnya untuk berjaya dalam kehidupan mereka. Seorang guru yang baik mesti
mempunyaimotivasi yang dinamik, cakap dan sentiasa berusaha untuk memajukan
sertameningkatkan pengajaran dan pembelajaran dalam bilik darjah. Guru yang
Hilangkan pesan penilaian pengguna
Tingkatkan Pengalaman Anda
Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik
kepada semua pembaca kami!
100% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai
bermanfaatBermanfaat
0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak
bermanfaat Tidak bermanfaat bermotivasi juga mempunyai tenaga untuk menjadi
penggerak kepada pelajar- pelajarnya.Pelajar yang bermotivasi ialah pelajar
yang mempunyai minat untuk belajardan mencapai sesuatu. Mereka akan mendengar
dan memberikan perhatiansepenuhnya kepada pelajarannya. Mereka aktif di dalam
dan di luar kelas, mudah bertindak dan sedia menerima teguran dan arahan guru.
Mereka boleh berdikaridan suka memberikan pandangan dan pendapat dalam kelas.
Pelajar-pelajarseperti ini mempunyai penggerak dalam dirinya untuk mencapai
kecemerlanganakademik dan juga dalam hidup keseluruhannya. Oleh itu pengajaran
dan pembelajaran yang berkesan di sekolah boleh dicapai melalui guru dan
pelajaryang sentiasa bermotivasi. Ahli-ahli psikologi berpendapat bahawa
tingkah lakumanusia boleh dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adakalanya manusia
bertindak berdasarkan perasaan dan nalurinya sendiri dan juga kadang-kala
dipengaruhi oleh persekitaran sekeliling. Melalui apa cara pun, manusia
bertindak untuk mencapaisesuatu matlamat dan ia akan mencari jalan yang paling
mudah untuk mancapaimatlamat tersebut. Apa yang mendorong manusia bertindak
untuk sesuatu tujuanitu ialah
apa yang dinamakan “motivasinya”
Untuk memahami dengan lebihmendalam tentang tindakan manusia ini kita
perlulah mengkaji beberapa teoriyang berkaitan. Jadi teori yang akan
diketengahkan disini ialah tentang teori
motivasi “Maslow”.
Teori Maslow ini dapat memotivasi manusia untuk memuaskan sejumlahkebutuhan
yang melekat pada diri setiap manusia yang cendrung bersifat bawaan.Kebutuhan
ini terdiri dari lima jenis dan terbentuk dalam suatu tingkat atauhirerarki
kebutuhan, yaitu :
Kebutuhan fisiologikal, seperti sandang, pangan dan papan.
Kebutuhan keamanan, tidak hanya dalam arti fisik, akan tetapi juga mental
psikologikal dan intelektual.
Kebutuhan sosial, berkaitan dengan menjadi bagian dari orang lain,
dicintaiorang lain dan mencintai orang lain.
Kebutuhan prestise yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol
status.
Aktualisasi diri dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang
untukmengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubahmenjadi
kemampuan nyata.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut :
1) Apa lima jenis hirarki kebutuhan manusia menurut Maslow?
2)Apakah kebutuhan manusia berjenjang ?
3)Bagaimana peranan teori Abraham Maslow dalam aktualisasi kehidupan ?

C. Tujuan Masalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan:
1)Untuk mengetahui apa lima jenis hirarki kebutuhan manusia menurut Maslow
2)Untuk mengetahui Apakah kebutuhan manusia berjenjang
3) Untuk mengetahui peranan teori Abraham Maslow dalam aktualisasi kehidupan

BAB II
PEMBAHASAN

A.Teori Motivasi Menurut Abraham Maslow


Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai bapak dari
psikologi humanistik. Gerakan ini merupakan gerakan psikologi yang merasa
tidak puas dengan psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan mencari
alternatif psikologi yang fokusnya adalah manusia dengan ciri eksistensinya.
Gerakan inikemudian dikenal dengan psikologi humanistik (Misiak dan Sexton,
1988).maslow menamakan psikologi humanistik sebagai “
kekuatan yang ketiga”samping psikologi behavioristik dan psikoanalisa sebagai
kekuatan pertama dankekuatan kedua. Maslow menjadi terkenal karena teori
motivasinya yangtercermin dalam bukunya“Motivation and Personality”.

Ia mengajukan teori tentang hierarchy of needs. Kebutuhan-kebutuhan ini


adalah sebagai berikut :Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham Maslow
pada intinya berkisar pada pendapat mengenai konsep motivasi manusia dan
mempunyai limahierarki kebutuhan, yaitu :
1)Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah)Kebutuhan ini terlihat dalam
tiga hal pokok, sandang, pangan dan papan.Teori ini bisa dikatakan sebagai
suatu hal yang memang mendasari seseoranguntuk melakukan sesuatu demi
mendapatkan kebutuhan ini.
2)Kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja (Safety Needs)Kebutuhan ini
mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminanseseorang dalam
kedudukannya, jabatannya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan.
Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan
adanya jaminan formal atas kedudukan danwewenangnya.
3)Kebutuhan sosial (Social Needs)Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat
(kerjasama) dalam kelompokkerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan
diikutsertakan, meningkatkanrelasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan
tumbuhnya rasa kebersamaantermasuk adanya sense of belonging dalam organisasi.
4)Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs)Kebutuhan akan kedudukan dan promosi
dibidang kepegawaian. Kebutuhanakan simbol-simbol dalam status seseorang serta
prestasi yangditampilkannya.

Kebutuhan Akutualisasi Diri (Self Actualization)Setiap orang ingin


mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal inimerupakan kebutuhan untuk
mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya)dan seringkali nampak pada hal-hal
yang sesuai untuk mencapai citra dan citadiri seseorang. Dalam motivasi kerja
pada tingkat ini diperlukan kemampuanmanajemen untuk dapat mensinkronisasikan
antara cita diri dan cita organisasiuntuk dapat melahirkan hasil produktivitas
organisasi yang lebih tinggi.Teori Maslow tentang motivasi secara mutlak
menunjukkan perwujudan dirisebagai pemenuhan (pemuasan) kebutuhan yang
bercirikan pertumbuhan dan pengembangan individu. Perilaku yang ditimbulkannya
dapat dimotivasikan olehmanajer dan diarahkan sebagai subjek-subjek yang
berperan. Dorongan yangdirangsang ataupun tidak, harus tumbuh sebagai subjek
yang memenuhikebutuhannya masing-masing yang harus dicapainya dan sekaligus
selaku subjekyang mencapai hasil untuk sasaran-sasaran organisasi.Kebutuhan-
kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua(keamanan) kadang-kadang
diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya denganmenggolongkannya sebagai
kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi
kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuatklasifikasi kebutuhan manusia
itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia
berbeda satu orang dengan yang lainnya karenamanusia merupakan individu yang
unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itutidak hanya bersifat materi, akan
tetapi bersifat psikologikal, mental, intelektualdan bahkan juga spiritual.
Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh
dan berkembang di masyarakat dan makinmendalamnya pemahaman tentang unsur
manusia dalam kehidupan.
b.Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa
bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam
pemuasannya
c.Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti
tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat
sesuatudalam pemenuhan kebutuhan itu.

B.Aktualisasi Teori Maslow

Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih


bersifatteoritis, namun telah memberikan fondasi dan mengilhami bagi
pengembanganteori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya
yang lebih bersifat aplikatif. Maslow menggambarkan manusia yang
sudahmengaktualisasikan diri sebagai orang yang sudah terpenuhi semua
kebutuhannyadan melakukan apapun yang bisa mereka lakukan, dengan
mengidentifikasikan 15ciri orang yang telah mengaktualisasikan diri sebagai
berikut:
Memiliki persepsi akurat tentang realitas.
Menikmati pengalaman baru.
Memiliki kecenderungan untuk mencapai pengalaman puncak.
Memiliki standar moral yang jelas.
Memiliki selera humor.
Merasa bersaudara dengan semua manusia.
Memiliki hubungan pertemanan yang erat.
Agar menjadi orang yang sudah mencapai aktualisasi diri, tidak selaludengan
menampilakan semua ciri tersebut dan tidak hanya orang yang
sudahmengaktualisasikan diri yang menampilakan ciri-ciri tersebut. Namun,
orang-orang yang menurut Maslow adalah orang yang mengaktualisasikan diri
umumnyalebih sering menampilkan ciri-ciri tersebut dibandingkan kebanyakan
dari kita.Sebagian besar dari lima belas ciri tersebut sudah jelas dengan
sendirinya, tetapikita mungkin bertanya-tanya tentang pengalaman puncak
(experience peak).Maslow mendefinisikan pengalaman puncak sebagai saat-saat
tatkala duniatampak utuh dan orang itu merasa selaras dengannya. Pengalaman
puncak selalumelekat dalam diri kita dan mengubah persepsi kita mengenai dunia
agar menjadilebih baik lagi.Bagi sebagian orang, pengalaman puncak
diasosiasikan dengan agama,tetapi bisa juga tercetus melalui seni, musik, dan
momen-momen yangmemerlukan pengambilan resiko. Maslow tidak menyamakan
aktualisasi diridengan kesempurnaan. Orang-orang yang bisa mengaktualisasikan
diri padadasarnya hanya memenuhi potensi dirinya sendiri. Dengan demikian,
seseorang bisa saja menjadi tolol, boros, sombong dan tidak sopan sekaligus,
tetapi masihtetap bisa mengaktualisasikan dirinya. Orang yang mampu mencapai
aktualisasidiri hanya kurang dari satu persen, sebab tidak banyak dari kita
yang bisamemenuhi semua kebutuhan yang lebih rendah dalam hierarki.

C. Implementasi Teori Maslow dalam Kehidupan


Seorang karyawan, jika sudah memenuhi kebutuhan hirarki maslow darikebutuhan
fisiologis, seperti membangun rumah tangganya dengan hasil gaji yangdi capai,
merasa aman dan nyaman dengan perusahaan yang disana ia menitikarirnya, hingga
kebutuhan self esteem (harga diri/pengakuan diri) yang dalam artikaryawan
tersebut sudah tercatat sebagai karyawan yang bisa naik jabatan
ataudipromosikan mengisi kursi manajer, kemudian mengaktualisasi dirinya
denganmengikuti seminar-seminar yang membangun jiwa kepemimpinannya,
hinggaketika ia mendapatkan prestasi sebagai manajer, kemudian ia
melakukanaktualisasi lebih lanjut dengan memberi motivasi terhadap bawahannya.
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham Maslow pada intinya berkisar
pada pendapat mengenai konsep motivasi manusia dan mempunyai lima hierarki
kebutuhan, yaitu :

1)Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah)Kebutuhan ini terlihat dalam


tiga hal pokok, sandang, pangan dan papan.Teori ini bisa dikatakan sebagai
suatu hal yang memang mendasari seseoranguntuk melakukan sesuatu demi
mendapatkan kebutuhan ini.

2)Kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja (Safety Needs)Kebutuhan ini


mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminanseseorang dalam
kedudukannya, jabatannya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan.
Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan
adanya jaminan formal atas kedudukan danwewenangnya.

3)Kebutuhan sosial (Social Needs)Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat


(kerjasama) dalam kelompokkerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan
diikutsertakan, meningkatkanrelasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan
tumbuhnya rasa kebersamaantermasuk adanya sense of belonging dalam organisasi.
4)Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs)Kebutuhan akan kedudukan dan promosi
dibidang kepegawaian. Kebutuhanakan simbol-simbol dalam status seseorang serta
prestasi yangditampilkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Walgito, Bimo. 1980.

Pengantar Psikologi Umum

. Andi: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai