Anda di halaman 1dari 17

TEKHNIK DAN CARA PEMBUATAN KAJIAN

PUSTAKA/LANDASAN TEORI

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Abdul Manap HT uruk, M.Pd

Mata Kuliah :
MetodePenelitian II

Disusun Oleh :

ABDI SOBARI
KHOIRUL IKHSAN
SITI JALEHA HARAHAP
NUR HALIMAH
NAZIFAH HANNUM

PERBANKAN SYARIAH (PS) IV


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BARUMUN RAYA
SIBUHUAN (STAI-BR)
T.P 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnyalah penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan banyak tantangan dan
hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bias teratasi.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai penulisan karya ilmiah . saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa dalam tugas ini “Tekhnik dan Cara Pembuatan Kajian
Pustaka/Landasan Teori” terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran, atau usulan demi
memperbaiki tulisan kami dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Sibuhuan, Mei 2022


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 4
C. Tujuan.......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 5

A. Pengertian Kajian Teori............................................................... 5


B. Macam-macam teori penelitian.................................................... 7
C. Peran dan Fungsi teori dalam penelitian...................................... 8
D. Tujuan isi kajian teori.................................................................. 9
E. Sumber Kajian Teori.................................................................... 10
F. Langkah Penyusunan Kajian teori............................................... 10

BAB III PENUTUP................................................................................. 13

A. Kesimpulan ................................................................................. 13
B. Saran............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Karya ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan
secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah
mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah
berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-
hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu
merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam
tulisan ilmiah.
Dengan kata lain, karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan
fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan
metodologi yang tepat. Dalam ruang lingkup perguruan tinggi, karya ilmiah
disebut juga sebagai teks akademik. Salah satu contoh karya tulis ilmiah atau teks
akademik adalah laporan hasil penelitian khususnya jenjang pendidikan S1 atau
yang lazim disebut dengan skripsi. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang
ditulis oleh mahasiswa tingkat akhir sebagai persyaratan utama untuk memeroleh
gelar kesarjanaan.
Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan,
ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu dan
secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Ilmiah
diartikan sebagai hal yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan. Dalam
membuat sesuatu yang bersifat ilmiah seseorang harus memiliki landasan yang
kuat atau dikenal dengan istilah teori.1
Penelitian adalah serangkaian proses investigasi untuk menemukan fakta-
fakta atau jawaban-jawaban dari suatu isu. Salah satu metode yang dilakukan
adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan memahami realitas
sosial lewat kegiatan memahami. Inilah yang membedakan dengan metode
kuantitatif yang bertujuan untuk “menguji”. Oleh karena bertujuan memahami,

1
Agus Pratomo andi widodo, penulisan karya tulis ilmiah (nizamia learnig center : 2018) hlm 2.

1
metode penelitian ini haruslah didukung oleh sumber data yang lengkap dan valid.
Melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan benar berarti telah memiliki
jendela untuk memahami dunia, termasuk dalam bidang psikologi dan realitas
sosial.
Teori merupakan serangkaian konsep, asumsi, definisi, konstruk, dan juga
proposisi untuk menjelaskan sebuah fenomena sosial secara sistematis dengan
merumuskan hubungan antar variabel. Jika berdasar pada pengertian tersebut,
maka teori mengandung tiga hal.
Pertama adalah, teori merupakan serangkaian proposisi antara konsep-
konsep yang saling berkaitan. Yang kedua yaitu, teori menjelaskan secara
sistematis tentang suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antar
konsep. Kemudian yang ketiga yaitu, teori menjelaskan tentang fenomena tertentu
menggunakan cara menentukan sebuah konsep yang berkaitan dengan konsep
lainnya dan juga bentuk hubungan tersebut.
Menurut Prof. Noeng Muhadjir, dalam menyusun kerangka teori, pada
bagian teori harus menyajikan bagian yang utuh atau bulat yang ditampilkan
secara holistik. Namun juga tidak sekedar menyajikan konsep yang terpecah-
pecah. Sehingga konsep-konsep itu akan terkesan lebih menarik untuk dikaji. Hal
tersebut tertuang dalam bukunya yang berjudul “Proses Mengkonstruksi Teori dan
Hipotesis”.
Tata pikir yang ditampilkan dalam menyusun kerangka teori harus
menggunakan logika yang bersifat reflektif. Logika tersebut artinya logika yang
saling berkaitan antara proses berpikir induktif dan juga proses berpikir deduktif
serta tidak mempermasalahkan dari mana harus dimulai. Alat berpikir bukan
hanya tentang generalisasi dari keberagaman individu atau frekuensi kejadian.
Namun juga perlu konteks, indikasi pragmatik, esensi, fungsional, dan lainnya.
Oleh sebab itu, sebuah teori akan tampil sebagai simplifikasi, abstraksi, dan
idealitas dari sebuah fenomena. Hal tersebut mungkin merupakan sebuah
eksplanasi dan juga penafsiran atas empiri. Berikut ini adalah beberapa hal yang
terkandung di dalam teori.
Hal-hal yang terkandung di dalam sebuah teori antara lain, postulat, asumsi,
tesis, hipotesis, sejumlah konsep, dan juga proposisi. Tak hanya itu, di dalam

2
sebuah teori juga terdapat idealisasi terkait tata hidup bermasyarakat atau yang
disebut sebagai tata hidup alam semesta. Validasi sebuah teori atas
kemampuannya akan memberikan evidensi empirik.
Kajian teori atau landasan teori adalah serangkaian definisi, konsep, dan juga
perspektif tentang sebuah hal yang tersusun secara rapi. Kajian teori merupakan
salah satu hal penting di dalam sebuah penelitian. Sebab, hal tersebut menjadi
sebuah landasan atau dasar dari sebuah penelitian. Kajian teori yang berkualitas
juga akan menentukan kualitas dari sebuah penelitian yang dibuat. Walaupun
peraturan setiap perguruan tinggi itu berbeda-beda, tapi setidaknya kajian teori
bisa menjadi komposisi yang mendominasi nomor dua setelah hasil penelitian itu
sendiri.
Kajian teori seharusnya mengadopsi minimal satu teori yang mendasar yang
memang berkaitan dengan topik penelitian. Sebuah kajian teori harus
menggunakan teori yang masih relevan untuk mendefinisikan variabel yang
ditemukan di dalam sebuah penelitian. Selain hal tersebut, kajian teori juga
seharusnya dapat menjawab hipotesis dan juga memberikan jawaban sementara
yang sudah disusun.
Penyusunan kajian teori dalam sebuah penelitian merupakan hal penting
dalam penyusunan sebuah karya ilmiah. Proses menyusun kajian teori merupakan
proses yang sangat menentukan langkah penelitian berikutnya. Maka dari itu
seorang peneliti harus memiliki perhatian yang tinggi terhadap masalah kajian
teori. Pemilihan teori yang sesuai dengan topik penelitian merupakan proses yang
sangat penting untuk penyusunan hipotesis karya ilmiah. Hal ini memerlukan
kecapakan dan strategi tertentu. Seorang peneliti akan mudah menyusun kajian
teori manakala ia paham betul topik masalah yang hendak ditelitinya, kemudian ia
memiliki kemampuan untuk menemukan referensi yang dibutuhkannya.
Keterkaitan antara bagian dari kajian teori akan menjadikan dasar dari penelitian
tersebut. Sehingga bersamaan dengan pencarian dan penemuan masalah itulah
para peneliti mencari dan menemukan referensi yang relevan dengan topik
kajiannya, disamping itu kajian teori merupakan bagian dari proposal penelitian,
yang merupakan langkah awal dari proses penelitian.

3
Untuk membuat proposal penelitian yang berkualitas selain kemampuan
menemukan masalah yang urgent dan pemilihan metode penelitian yang relevan,
bagian yang tidak kalah pentingnya adalah kajian teori/landasan teori, ataupun
sering disebut dengan istilah studi pustaka. Maka dari itu seorang peneliti benar-
benar harus memahami apa itu kajian teori, macam-macam teori, peran dan fungsi
teori, langkah-langkah menyusun teori sebelum terjun melakukan penelitian.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian kajian teori ?
2. Bagaimanakah cara penulisan kajian teori ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian kajian teori !
2. Mengetahui tata cara penulisan dan penyusunan kajian teori !

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kajian teori


Landasan teori secara umum dapat diartikan sebagai pernyataan yang
disusun secara sistematis dan memiliki variabel yang kuat. Landasan teori secara isi
memuat teori-teori dan hasil penelitian, dimana teori dan hasil penelitian yang
digunakan ini digunakan sebagai kerangka teori peneliti untuk menyelesaikan
penelitian.
Pengertian secara umum, landasan teori dapat pula diartikan sebagai
pernyataan atau asumsi secara eksplisit terhadap sebuah teori yang akan dilakukan
evaluasi dan penelitian kritis. Tidak hanya itu saja ternyata, kerangka teori berperan
untuk menghubungkan pada pengetahuan yang baru. Oh iya, disebut-sebut juga,
landasan teori dibuat untuk memudahkan peneliti menyusun hipotesis dan memilih
metodologi penelitian.2
Labovitz & Hagedorn Mereka berpendapat bahwa kajian teori merupakan
sebuah ide yang bersifat teoritis guna menentukan alasan mengapa variabel dalam
sebuah penelitian bisa saling berhubungan dengan pernyataan.
Sedangkan Emory Cooper berpendapat bahwa kajian teori adalah sekumpulan
konsep, variabel, proposisi, dan konsep lain yang secara sistematis berhubungan dan juga
sudah ditarik kesamaannya untuk bisa menjelaskan dan membaca sebuah fakta. 3
Kneller mengungkapkan bahwa teori mempunyai dwimakna. Menurutnya,
teori itu memiliki sifat yang empiris. Itu artinya, teori juga merupakan sebuah hasil
dari hipotesis yang sudah diuji menggunakan eksperimen dan juga observasi.
Kerlinger mengungkapkan bahwa teori merupakan sebuah konsep yang
sudah terintegrasi dengan baik satu sama lain dan berisi sebuah pandangan yang
sistematis terhadap suatu fenomena.
beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi kajian teori. Apabila
ditelaah lebih lanjut, kita bisa menyimpulkan bahwa semua ahli mengungkapkan
kata definisi, konsep, sistematik, logis, fakta, variabel, dan juga terhubung. Maka
dari itu bisa disimpulkan bahwa pengertian dari kajian teori adalah sebuah konsep
2
https://penerbitbukudeepublish.com/landasan-teori/
3
https://mamikos.com/info/pengertian-kajian-teori-mhs/

5
yang logis dan saling terhubung secara sistematik guna menguji sebuah fakta dan
variabel dari satu fenomena.4
Kajian teori dalam proses penelitian merupakan salah satu tahapan yang
penting untuk diperhatikan oleh para peneliti. Para ahli memberikan banyak
definisi teori dalam penelitian. Setelah masalah dirumuskan, maka langkah
selanjutnya adalah mencari teori teori, konsep-konsep, generalisasi yang dapat
dijadikan landasan teori bagi penelitian yang akan dilakukan. Landasan ini perlu
ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar
perbuatan coba-coba. (Trial and error). Menurut Winarsono (2013 : 19) kajian
pustaka merupakan segala informasi tertulis (teori) yang relevan dengan masalah
penelitian, digunakan sebagai rujukan dalam menentukan masalah dan kerangka
berpikir, yang diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, kerangka ilmiah,
skripsi/tesis/disertasi/ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-
ketetapan, dan sumber-sumber yang lain.
Landasan teoritis ini penting artinya bagi seorang peneliti karena
penelaahan kepustakaan ini merupakan bagian penting dalam proses penelitian
Setyosari & Widijoto (2007:64). Menurut Sugiyono (2015:81) suatu teori adalah
suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini
diperoleh melalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya,
bila tidak, dia bukan teori. Budiwanto (2005:27) kajian pustaka adalah
menghimpun dan memperoleh segala informasi dan bahan-bahan tertulis dari
sumber-sumber kepustakaan yang dimanfaatkan sebagai acuan penelitian.
Bedasarkan beberapa penjelasan dari ahli dapat disimpulkan kajian teori
atau kajian pustaka adalah segala sesuatu informasi tertulis (teori) dan hasil-hasil
penelitian yang relevan dengan variabel atau masalah yang diteliti, digunakan
sebagai rujukan dalam menentukan masalah dan kerangka berfikir sekaligus
sebagai acuan/landasan dalam penelitian.
Berbicara mengenai penelitian pengembangan untuk mengembangkan suatu
produk diperlukan suatu literatur. Menurut Sukmadinata (2015:172) studi ini
ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoritis yang
memperkuat suatu produk. Terutama produk yang berbentuk model, program, dan

4
https://www.gramedia.com/literasi/kajian-teori/

6
sejenisnya memiliki dasar-dasar konsep atau teori tertentu. Untuk menggali
konsep-konsep atau teori-teori mendukung suatu produk perlu dilakukan kajian
literatur secara intensif. Kajian teori dalam laporan penelitian dimaksudkan untuk
mengungkapkan kerangka acuan komperhensif mengenai konsep, prinsip, atau
teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi
atau dalam mengembangkan produk yang diharapkan (UM, 2010:50).
Bedasarkan paparan ahli dapat disimpulkan kajian teori dalam penelitian
pengembangan adalah segala sesuatu informasi tertulis (teori) dan hasil-hasil
penelitian yang relevan dengan variabel atau masalah yang diteliti, kajian teori ini
diharapkan menjadi landasan teoretik mengapa masalah itu perlu dipecahkan dan
mengapa cara pengembangan produk tersebut dipilih. Kajian teoretik mengenai
model dan prosedur yang akan digunakan dalam pengembangan juga perlu
dikemukakan dalam bagian ini, terutama dalam rangka memberikan pembenaran
terhadap produk yang akan dikembangkan.

B. Macam-macam teori penelitian


Mark (1963) pada Sitirahayu Haditomo dalam Sugiyono membedakan teori
menjadi tiga macam, diantaranya:5
1. Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan
atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.
2. Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam
bentuk ekstrim titip pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum
behaviorist.
3. Teori yang fungsional: di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan
pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
Sementara itu Goetz dan LeCompte dalam Uhar (2013) membagi teori ke dalam
empat jenis yaitu:
1. Grand Theory (teori besar). Yaitu sistem yang secara ketat mengaitkan
proposisi-proposisi dan konsep-konsep yang abstrak sehingga dapat digunakan

5
https://docplayer.info/71801537-Kajian-teori-dalam-penelitian.html

7
untuk menguraikan, menjelaskan dan memprediksi secara komprehensif
sejumlah fenomena besar secara nonprobabilitas.
2. Theoritical model (model teoritis, yaitu keterhubungan yang longgar (tidak
ketat antara sejumlah asumsi, konsep, dan proposisi yang membentuk
pandangan ilmuwan tentang dunia.
3. Formal dan middle-range theory (teori formal dan tingkat menengah). Yaitu
proposisi yang berhubungan, yang dikembangkan untuk menjelaskan beberapa
kelompok tingkah laku manusia yang abstrak.
4. Substantive theory (teori substantif). Adalah teori yang paling rendah tingkatan
abstraksi dan sangat terbatas dalam kerumunan generalisasinya (Hamid Hasan.
1996)
C. Peran dan Fungsi teori dalam penelitian
Wagiran (2015) menyatakan bahwa fungsi teori dalam suatu penelitian yaitu :
1. Sebagai identifikasi awal dari masalah penelitian dengan menampilkan
kesenjangan, bagian-bagian yang lemah, dan ketidaksesuaiannya dengan
penelitian-penelitian sebelumnya. Fungsi ini memberikan suatu kerangka
konsepsipenelitian dan memberikan alasan perlunya penyelidikan.
2. Untuk mengumpulkan semua konstruk atau konsep yang berkaitan dengan
topic penelitian. Kemudian melalui teori kita dapat membuat
pertanyaanpertanyaan yang terinci sebagai pokok masalah penelitian.
3. Untuk menampilkan hubungan antara variabel yang diteliti. Melalui proses ini
kita dapat membandingkan topic penelitian dengan penemuanpenemuan. Teori
yang tepat adalah teori yang bersesuaian dengan ruang lingkup masalah. Hal
penting dalam kajian teori adalah menguraikan landasan berfikir yang
mendukung penyelesaian masalah dari penelitian yang bersangkutan.
(Wagiran, 2015). Menurut Widi (2010) kajian teori berperan untuk :
1. Memperjelas dan fokus pada permasalahan penelitian.
2. Menyusun dna memperbaiki metodologi.
3. Memperluas pengetahuan dan landasan teoritis
4. Menghubungkan dengan pengetahuan terkait
Menurut Heri Retnawati (2016) kajian teori berperan untuk:
1. Mengkonstruk indikator instrument.

8
2. Mengkonstruk paradigma penelitian.
3. Mengkonstruk hipotesis
D. Tujuan isi Kajian teori/Landasa Teori
Teori dalam penelitian menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan
fenomena dan objek yang akan diteliti. Artinya ketika seorang akan menjelaskan
tentang masalah, maka teori yang di ambil harus yang menjelaskan tentang masalah
bukan yang lain. Menurut Winarno (2013:35) peran kajian pustaka sebelum
penelitian sangat penting sebab melalui kegiatan ini hubungan antara masalah
penelitian dan teori yang relevan menjadi lebih jelas. Kajian pustaka yang
dilakukan sebelum penelitian mempunyai tujuan-tujuan berikut:
a. mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti,
b. memperdalam pengetahuan peneliti mengenai hal-hal yang menyangkut
masalah dan bidang yang sedang diteliti maupun mengenai berbagai metode
penelitian, termasuk rancangan penelitian, pengembangan instrumen, penarikan
sampel maupun teknik analisis data,
c. mengkaji teori-teori yang relevan denganmasalah yang akan diteliti sebagai
landasan dan acuan teoritis yang tepat,
d. mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian
yang akan dilaksanakan sehingga dapat diketahui apa saja yang sudah diteliti,
apa saja temuan-temuannya, dan bagian-bagian mana yang belum diteliti,
e. mendapat informasi mengenai aspek-aspek mana dari topik yang sama yang
sudah pernah diteliti, agar dapat dihindari duplikasi.
Selama penelitian berlangsung, kajian pustaka juga masih perlu dilakukan untuk
tujuan-tujuan berikut:
a. mengumpulkan informasi yang lebih khusus tentang variabel-variabel yang
sedang diteliti,
b. memanfaatkan informasi yang ada kaitannya dengan teori-teori yang sesuai
sebagai landasan penelitianyang sedang dilakukan,
c. mengumpulkan dan memanfaatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan
metodologi penelitian agar dapat menemukan atau menyusun instrumen
pengumpulan data yang tepat maupun teknik analisis data yang sesuai.

9
E. Sumber Kajian Teori
Kegiatan penelitian merupakan kegiatan ilmiah, sehingga memerlukan
informasi atau teori-teori keilmuan. Menurut Winarno (2013:36) dukungan
keilmuan tersebut dapat berupa sumber pustaka yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah, yang dirujuk (diambil) dari sumber primer, sumber
sekunder, dan tersier. Bahan pustaka dari sumber primer berasal dari karangan asli
yang ditulis oleh orang yang mengalami, mengamati atau mengerjakan sendiri.
Bahan pustaka seprti itu bisa berupa buku harian (autobiography), tesis/disertasi,
laporan penelitian, dan hasil wawancara, selain itu sumber primer dapat juga
berupa laporan pandangan mata atau reportase dan statistik sensus penduduk.
Sumber pustaka sekunder (secondary source) adalah tulisan-tulisan yang
berupa laporan penelitian orang lain, tinjauan, ringkasan, kritik, dan tulisan-tulisan
mengenai hal-hal tidak langsung disaksikan atau dialami sendiri oleh penulis.
Kepustakaan sekunder juga terdapat dalam ensiklopedia, kamus, buku pegangan,
laporan indeks, text-books, dan abstrak.
Peneliti dalam melakukan kajian pustaka harus sejauh mungkin untuk
menggunakan sumber kepustakaan primer yang informasinya lebih otentik, tetapi
tidak selamnya mudah dalam mendapatkan bahan pustaka yang relevan dari
sumber primer. Dengan demikian peneliti bisa menggunakan bahan-bahan dari
sumber kepustakaan sekunder. Sedangkan sumber tersier dapat digunakan sebagai
informasi awal dan untuk penelusuran lebih lanjut. Sumber tersier terutama berupa
indeks, abstrak, dan biografi.

F. Langkah Penyusunan Kajian Teori


Sugiyono (2015:90-91) mengatakan bahwa secara umum langkah-langkah
untuk dapat melakukan kajian teori adalah sebagai berikut: 6
1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya,
2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan
penelitian, (Skripsi, Thesis, Disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang
relevan dengan setiap variabel yang diteliti,

6
https://syamsulanam42.blogspot.com/2017/09/menyusun-kajian-teori-penelitian.html

10
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel
yang akan diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat
judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel
sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang
diberikan),
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi
yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan,
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti,
lakukan analisa, renungkan, dna buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang
isi setiap sumber data yang dibaca,
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber-sumber ke
dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang
dikutif atau digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus
dicantumkan.
Menurut Priyono (2008) dan Priyono (2014) mengungkapkan bahwa ada beberapa
cara yang harus dilakukan dalam membuat kajian teori. Di bawah ini adalah
penjelasan lengkapnya.7
1. Menentukan variabel penelitian, Dalam sebuah penelitian kualitatif, sebaiknya
variabel adalah Hal pertama yang harus dikumpulkan variabel yang sudah
terkumpul bisa dikategorikan. Kemudian dari kategori tersebut bisa ditentukan
jenis metode yang akan digunakan untuk analisis. Variabel yang baik adalah
variabel yang masih relevan dengan penelitian, bisa diukur dan bisa diamati.
2. Mengambil sumber referensi relevan, mengambil referensi yang berasal dari
berbagai jenis sumber. Misalnya mengambil referensi dari buku titik publikasi
ilmiah, laporan penelitian, jurnal penelitian, artikel ilmiah dan juga glosarium.
Semua sumber referensi tersebut dapat dijadikan sumber referensi yang paling
utama kritik sumber referensi memiliki peran yang sangat penting
dibandingkan dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.

7
https://www.gramedia.com/literasi/kajian-teori/

11
3. Jika referensi telah terkumpul, maka langkah selanjutnya yaitu memilih
referensi mana yang akan digunakan dan benar-benar relevan dengan topik
penelitian titik untuk referensi yang tidak digunakan sebaiknya langsung
disingkirkan dan simpan semua referensi yang akan digunakan titik Selain
relevan referensi yang digunakan juga harus Kredibel dan bisa
dipertanggungjawabkan.
4. mencari dan membandingkan variable Dalam sebuah penelitian variabel adalah
komponen utama yang menjadi titik perhatian. Saat membuat kajian teori,
sebaiknya para peneliti membandingkan, mencari dan menentukan kedudukan
dari berbagai macam variabel yang tersedia.
5. mengambil dan membandingkan variabel Karena kedudukan variabel sangat
penting di dalam sebuah penelitian maka para peneliti harus menguji,
mengambil, menentukan, membandingkan posisi dari variabel yang digunakan
titik penempatan variabel tersebut dapat dilakukan berdasarkan kronologikal
teori dan juga dampaknya.
6. membaca topik penelitian membaca topik penelitian titik penelitian harus
benar-benar mempunyai topik penelitian yang sesuai dengan variabel.
7. memaparkan teori cantumkan sumber dari referensi yang dikutip, peneliti perlu
memaparkan teori yang telah dikumpulkan yang harus menyetirnya sebagai
landasan penelitian titik usahakan untuk menggunakan bahasa sendiri dalam
melakukan tahap ini dan sesuai dengan isu yang dibahas. Peneliti wajib
mencantumkan sumber referensi yang sudah digunakan atau dikutip Hal ini
bertujuan agar peneliti terhindar dari plagiarisme.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemilihan teori yang sesuai dengan topik penelitian merupakan proses yang
sangat penting untuk penyusunan hipotesis karya ilmiah. Hal ini memerlukan
kecapakan dan strategi tertentu. Seorang peneliti akan mudah menyusun kajian
teori manakala ia paham betul topik masalah yang hendak ditelitinya, kemudian
ia memiliki kemampuan untuk menemukan referensi yang dibutuhkannya.
Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-asumsi dasar yang
dapat digunakan, dan mengarahkan pertanyaan penelitian yang diajukan serta
membimbing kita dapat memberikan makna terhadap data. Maka dari itu
seorang peneliti benar-benar harus memahami apa itu kajian teori, macam-
macam teori, peran dan fungsi teori, langkah-langkah menyusun teori sebelum
terjun melakukan penelitian.
Kajian teori yang disusun sudah sesuai dan relevan dengan variabel terikat
dan variabel bebas sebagai acuan dalam pengembangan model latihan beban,
Teori-teori yang dikutip terbilang teori lama karena kutipannya lebih dari 10
tahun terakhir, butuh penyegaran teori yang sifatnya kemuhtahiran
(keterbaruan), Sumber-sumber teori yang digunakan hanya berasal dari buku
(primer), perlu penambahan teori yang berasal dari sekunder atau tersier,
tujuannya untuk melengkapi atau memperkuat dari teori yang diadopsi. Contoh
hasil dari rangkuman laporan penelitian (jurnal, artikel) yang terbaru.
B. Saran
Sebaiknya dalam memyusun kajian teori harus mengkombinasikan sumber
kepustakaan dari primer, skunder dan tersier. Kajian teori yang dipilih sebagai
acuan yaitu benar-benar terbaru/actual, kebaruan dalam mengambil sumber acuan
merupakan keputusan yang penting. Karena perkembangan keilmuan yang selalu
berkembang maka suatu teori perlu di update secara terus menerus.

13
DAFTAR PUSTAKA

Widi, R.K. (2010). Asas Metodologi Penelitian (Sebuah Pengenalan dan Penuntun
Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Agus Pratomo andi widodo, penulisan karya tulis ilmiah (nizamia learnig center : 2018)
hlm 2.

https://www.gramedia.com/literasi/kajian-teori/

https://syamsulanam42.blogspot.com/2017/09/menyusun-kajian-teori-penelitian.html

https://docplayer.info/71801537-Kajian-teori-dalam-penelitian.html

https://penerbitbukudeepublish.com/landasan-teori/
https://mamikos.com/info/pengertian-kajian-teori-mhs/

14

Anda mungkin juga menyukai