Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Definisi dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu ( Objek Material dan formal Filsafat Ilmu, Tujuan
dan Implikasi dari Filsafat Ilmu)”.

Di susun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu: Ning Ratna Sinta Dewi, M.Sos

Oleh:

Annisa Nurul Ramadhani (201698)

KELAS A2

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

STAIN SULTAN ABDURRAHMAN

2020
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan  yang maha esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya
tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah
dengan judul “ Definisi dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu ( Objek Material dan formal
Filsafat Ilmu, Tujuan dan Implikasi dari Filsafat Ilmu)”. 
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Selain itu,
makala  ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan penulis.
 Saya  mengucapkan terimakasih kepada bapak selaku dosen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan dengan
bidang studi yang saya tekuni.
 Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami
buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah
SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.

Tanjungpinang, 30 MARET 2021


DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................5
A. Latar Belakang................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan makalah...............................................................................................................5
Bab II..........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
A. Pengertian Filsafat Ilmu..................................................................................................7
A. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu..........................................................................................8
B. Objek kajian Filsafat Ilmu...............................................................................................9
1) Objek material...........................................................................................................10
2) Objek Formal.............................................................................................................11
D.Tujuan dan Implikasi Filsafat Ilmu..................................................................................12
1) Tujuan Filsafat Ilmu..................................................................................................12
2) Implikasi Filsafat Ilmu..............................................................................................13
Bab III......................................................................................................................................14
Penutup.....................................................................................................................................14
Daftar Pustaka..........................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa


pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat
menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep
dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut
dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta
memanfaatkan alam melalui teknologi, cara menentukan validitas dari
sebuah informasi, formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam
penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta
implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu
pengetahuan itu sendiri.
Pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.
Pengetahuan dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama yaitu
pertama manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua
adalah kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu.
Secara garis besar cara berpikir seperti ini disebut penalaran. Filsafat ilmu
memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode
ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan pengertian filsafat Ilmu ?


2) Apa saja yang termasuk ruang lingkup filsafat Ilmu ?
3) Apa yang dimaksud Objek kajian Filsafat ilmu ?
4) Apa saja tujuan dan implikasi dari filsafat ilmu ?

C. Tujuan makalah

1) Untuk mengetahui yang dimaksuddengan pengertian filsafat Ilmu


2) Untuk mengetahui apa saja yang termasuk ruang lingkup filsafat Ilmu

3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud Objek kajian Filsafat ilmu

4) Untuk mengetahui apa saja tujuan dan implikasi dari filsafat ilmu
Bab II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan


mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan
segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu bidang
pengetahuan intergrative yang eksistensi dan pemekarannnya bergantung pada
hubungan timbal-balik dan saling pengaruh antar filsafat dan ilmu.

Filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat pengetahuan. Objek dari


filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, setiap ilmu itu berubah
mengikuti perkembangan zaman dan keadaan. Pengetahuan lama menjadi pinjakan
untuk mencari pengetahuan baru.

untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian
filsafat tilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam sejumlah literatur kajian
Filsafat ilmu.
 Robert Ackerman
Mengatakan bahwa filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tujuan kritis
tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap
kriteria-kriteria yang dikembagkan dari pendapat-pendapat lampau yang
telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran ukuran yang dikembangkan
dari pendapat-pendapat demikian itu,tetapi filsafat ilmu demikian bukan suatu
cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya
 Lewis White Beek
Mengatakan bahwa filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-
metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya
usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan
 Stephen R. Houlmin
mengatakan bahwa filsafat ilmu partama-tama mencoba menjelaskan
unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur

prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan, metode-metode


penggantian dan perhitungan, praanggapan-pra-anggaan metafisis,
dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-
sudut tinjauan logika formal, metodologis praktis, dan metafisika.

 May Brodbeck
Mengatkan bahwa analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan
penjelasan mengenai landasan - landasan ilmu.
 Michael V. Berry
Mengatakan bahwa penelaahan tentang logika interendari teori-teori
ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni
tentan gmetode ilmiah.
 Cornelius Benjamin
Mengatakan bahwa Cabang pengetahuan filsafati yang merup akan
telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya,
konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam
kerangka umum cabang-cabang pengetahuan.

Dari paparan pendapat para pakar dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat
ilmu itumengandung konsepsi dasar yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) sikap kritis dan evaluatif terhadap kriteria-kriteria ilmiah.
2) Sikap sitematis berpangkal pada metode ilmiah.
3) sikap analisis obyektif, etis dan falsafi atas landasan ilmiah.
4) sikap konsisten dalam bangunan teori serta tindakan ilmiah.

A. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi atau filsafat pengetahuan


yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu, Ruang lingkup filsafat ilmu
menurut Jujun Suriasumantri (dalam Nasiwan, 2010:6) dilandaskan atas tiga
hal, ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Berikut penjelasannya:
1. Objek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek
tersebut? Bagaimana hubungan   antara   obyek   tadi   dengan   daya  
tangkap  manusia   yangmembuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis)
2. Bagaimana proses  yang  memungkinkan  ditimbanya   pengetahuan   yang  
berupailmu?   Bagaimana   prosedurnya?   Hal-hal   apa   yang   harus  
diperhatikan   agar menandakan   pengetahuan   yang   benar?   Apa saja  
kriterianya?  Apa   yang   disebutkebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara, 
teknik, sarana apa yang membantu kitadalam mendapatkan pengetahuan yang
berupa ilmu? (Landasan epistemologis)
3. Untuk apa   pengetahuan   yang   berupa  ilmu  itu   dipergunakan? 
Bagaimana  kaitan antara   cara   penggunaan   tersebut   dengan   kaidah-
kaidah   moral?   Bagaimana penentuan  obyek   yang   ditelaah  berdasarkan 
pilihan-pilihan   moral   ?   Bagaimana kaitan  antara  teknik   prosedural 
yang   merupakan  operasionalisasi   metode  ilmiah dengan norma-norma
moral/profesional? (Landasan aksiologis)

Ruang lingkup filsafat ilmu dapat diartikan ilmu sebagai objek kajian filsafat.
Amsal (2004:1) menyatakan bahwa pada dasarnya setiap ilmu memiliki dua
objek. Yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu
yang dijadikan sasaran penyelidikan. Sedangkan objek formal adalah metode
untuk memahami objek material tersebut.

B. Objek kajian Filsafat Ilmu

Setiap ilmu pengetahuan memiliki objek tertentu yang menjadi


lapangan penyelidikan atau lapangan studinya. Objek ini diperoleh melalui
pendekatan atau cara pandang, metode, dan sistem tertentu. Adanya objek
menjadikan setiap ilmu pengetahuan berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Objek filsafat ilmu menurut Surajiyo adalah sesuatu yang
merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukan
pengetahuan.Menurut Noeng Muhadjir objek studi filsafat ilmu dibagi
menjadi dua yaitu objek material dan objek formal.
1) Objek material

Objek material filsafat ilmu overlap dengan semua ilmu, yaitu


membahas fakta dan kebenaran semua disiplin ilmu, serta konfirmasi dan
logika yang digunakan semua disiplin ilmu. Sedangkan menurut Arif
Rohman,
Rukiyati dan L. Andriani objek material suatu bahan yang berupa
benda, barang, keadaan atau hal yang dikaji. Menurut Surajiyo objek material
adalah suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan
pengetahuan itu. Objek material juga adalah hal yang diselidiki, dipandang,
atau disorot oleh suatu disiplin ilmu. Objek material mencakup apa saja,
baik hal-hal kongkret ataupun hal yang abstrak. Menurut Waryani
Fajar Riyanto objek materi adalah sasaran material suatu penyelidikan,
pemikiran, atau penelitian keilmuan. Ia bisa berupa apa saja baik
apakah benda-benda material atau benda-benda non material. Ia tidak
terbatas pada apakah hanya di dalam kenyataan kongret seperti
manusia ataupun alam semetesta ataukah hanya di dalam realitas abstrak
seperti Tuhan atau sesuatu yang bersifat ilahiah lainnya

Objek material yang terkandung dalam filsafat ilmu diantaranya adalah


ilmu pengetahuan, yakni suatu pengetahuan yang disusun secara
sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat di
pertanggungjawabkan kebenarannya baik secara ilmiah ataupun secara
umum. Secara umum manusia terlibat dengan pengetahuan, secara
normal dengan perangkat inderanya, akan tetapi seseorang dikatakan
sebagai ilmuan apabila terlibat dalam aktivitas ilmiah secara konsisten
serta merujuk kepada prasyarat-prasyarat yang seharusnya dipenuhi seorang
ilmuan yakni :
a) Prosedur Ilmiah
b) Metode Ilmiah
c) Adanya gelar berdasarkan pendidikan yang telah ditempuh
d) Kejujuran ilmiah, yakni suatu kemauan, keterlibatan dalam
rangka meningkatkan profesionalitas keilmuannya

2) Objek Formal
Objek formal filsafat ilmu adalah telaah filsafat tentang fakta dan
kebenaran, serta telaah filsafati tentang konfirmasi dan logika. Fakta
dan kebenaran menjadi objek formil substantif, sedangkan konfirmasi dan
logika menjadi objek formil instrumentatif dalam studi filsafat ilmu.
Objek formal adalah sosok objek material yang dilihat dan didekati dengan
sudut pandang dan perspektif tertentu atau dalam istilah lain kemampuan
berpikir manusia dalam memperoleh pengetahuan yang benar.
Sementara objek formal menurut Waryani Fajar Riyanto adalah cara
pandang tertentu, atau sudut pandang tertentu yang dimiliki serta
yang menentukan satu macam ilmu. Menurut Surajiyo objek formal
filsafat ilmu adalah sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian
atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu
disorot. Dalam pandangan The Liang Gie obyek formal adalah pusat
perhatian dalam penelaah ilmuwan terhadap fenomena itu.
Penggabungan antara obyek material dan obyek formal sehingga
merupakan pokok soal tertentu yang dibahas dalam pengetahuan ilmiah
merupakan objek yang sebenarnya dari cabang ilmu yang
bersangkutan.

Adapun objek formal filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan, adanya


permasalahan-permasalahan yang mendasar pada ilmu pengetahuan
yang berdasarkan pada :

a) Ontologis “Apa hakikat ilmu itu sesungguhnya ?”


b) Epistimologi “Bagaimana cara mempeoleh kebenaran ilmiah ?”
c) Aksiologis “Apa fungsi ilmu pengetahuan bagi manusia ?”

Sedang menurut pengetian dari tiga dari objek formal filsafat ilmu diatas
sebagai berikut :
A. Ontologis adalah bersifat objektif pada suatu pengembangan ilmu
dimana objek pengembangan bersifat realitas..
B. Epistimolog

Adalah pengembangan ilmu artinya titik tolak penelaahan ilmu


pengetahuan didasarkan atas cara dan prosedur

dalam memperoleh kebenaran, dalam hal ini yang dimaksud adalah


metode ilmiah. Adapun metode ilmiah secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua, yakni siklus empiric untuk ilmu-ilmu
kealaman dan metode liener untuk ilmu-ilmu sosial humaniora.
Yang dimaksud dengan siklus empiric meliputi :
1. Observasi
2. Penerapan metode induksi
3. Melakukan proses preruntasi (proses percobaan)
4. Verifikasi, suatu pengajuan ulang terhadap hipoteis
yang diajukan sehingga menghasilkan suatu teori.
Yang dimaksud dengan metode liener meliputi :
1) Persepsi, suatu daya indrawi di dalam menghadapi realitas
2) Kemudian disusun suatu pengertian atau konsepsi.
3) Kemudian dilakukan suatu prediksi atau perkiraan, ramalan
tentang kemungkinan yang terjadi dimasa depan.

C. Aksiologis

Merupakan sikap etis yang harus dikembangkan oleh seorang ilmuan,


terutama dalam kaitannya dengan nilai-nilai yang diyakini dengan
kebenaran yang ideology, kepercayaan senantiasa dikaitkan dengan
ilmu yng sedang

D.Tujuan dan Implikasi Filsafat Ilmu

1) Tujuan Filsafat Ilmu


Pada dasrnya tujuan filsafat ilmu adalah sebagai sarana pengujian penalaran
ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. Dalam hal ini
dimaksudkan bahwa seorang ilmuwan harus memiliki sikap kritis terhadap bidang
ilmu yang digelutinya, sehingga dapat menghindarkan diri dari sikap solipsistic.
Solipsistik adalah pola sikap yang mengganggap dirinya paling benar. Mendalami
unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh dapat memahami sumber,
hakikat dan tujuan ilmu, mendorong pada calon ilmuan dan iluman untuk konsisten
dalam mendalami ilmu dan mengembangkanya. Memahami sejarah pertumbuhan,
perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita dapat gambaran
tentang proses ilmu kontemporer secara histories, serta sebagai untuk usaha
merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metiode keilmuan dan memberikan
pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Oleh karenannya setiap metode keilmuan
yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan.

2) Implikasi Filsafat Ilmu


Implikasi merupakan hubungan atau keterlibatan. Teknologi kini telah
merambah pada dunia yang lain yakni pendidikan. Missal, kolaborasi antara dunia
pendidikan dan teknologi yakni i-learning. Dengan adanya hal tersebut menunjukka
bahwa dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan telah mengalmi metamorfosis.
Perubahan-perubahan tersebut tak lain juga didasari oleh pemikiran filsafat. Dengan
hal ini diharapkan segala jenis bentuk pendidikan yang positif dapat dirasakan oleh
setiap manusia dimanapun berada.
Bagi seorang yang mempelajari filsafat ilmu diperlukan pengetahuan dasar
yang memadai tentang ilmu. Baik ilmu alam maupun ilmu sosial, sehingga antar ilmu
dapat saling menyapa, serta menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke
dalam pola pikir “menara-gading”. Yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya
tanpa mengkaitkannya dengan kenyataan yang ada di luar dirinya.
Bab III

Penutup

Filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat pengetahuan.


Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, setiap ilmu itu
berubah mengikuti perkembangan zaman dan keadaan. Pengetahuan lama menjadi
pinjakan untuk mencari pengetahuan baru.
Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi atau filsafat pengetahuan
yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu, Ruang lingkup filsafat ilmu menurut
Jujun Suriasumantri (dalam Nasiwan, 2010:6) dilandaskan atas tiga hal, ontologi,
epistimologi, dan aksiologi.

Menurut Noeng Muhadjir objek studi filsafat ilmu dibagi menjadi dua
yaitu objek material dan objek formal. Objek material filsafat ilmu overlap dengan
semua ilmu, yaitu membahas fakta dan kebenaran semua disiplin ilmu, serta
konfirmasi dan logika yang digunakan semua disiplin ilmu. Sedangkan Objek formal
filsafat ilmu adalah telaah filsafat tentang fakta dankebenaran, serta telaah
filsafati tentang konfirmasi dan logika.

Pada dasrnya tujuan filsafat ilmu adalah sebagai sarana pengujian penalaran
ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah.

Implikasi merupakan hubungan atau keterlibatan. Teknologi kini telah


merambah pada dunia yang lain yakni pendidikan. Missal, kolaborasi antara dunia
pendidikan dan teknologi yakni i-learning.
Daftar Pustaka
https://www.researchgate.net/publication/333774091_FILSAFAT_ILMU
http://salsabillafarri.blogspot.com/2010/10/tujuan-dan-implikasi-filsafat-
ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai