Definisi dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu ( Objek Material dan formal Filsafat Ilmu, Tujuan
dan Implikasi dari Filsafat Ilmu)”.
Oleh:
KELAS A2
2020
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya
tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah
dengan judul “ Definisi dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu ( Objek Material dan formal
Filsafat Ilmu, Tujuan dan Implikasi dari Filsafat Ilmu)”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Selain itu,
makala ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak selaku dosen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami
buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah
SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan makalah
4) Untuk mengetahui apa saja tujuan dan implikasi dari filsafat ilmu
Bab II
PEMBAHASAN
untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian
filsafat tilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam sejumlah literatur kajian
Filsafat ilmu.
Robert Ackerman
Mengatakan bahwa filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tujuan kritis
tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap
kriteria-kriteria yang dikembagkan dari pendapat-pendapat lampau yang
telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran ukuran yang dikembangkan
dari pendapat-pendapat demikian itu,tetapi filsafat ilmu demikian bukan suatu
cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya
Lewis White Beek
Mengatakan bahwa filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-
metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya
usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan
Stephen R. Houlmin
mengatakan bahwa filsafat ilmu partama-tama mencoba menjelaskan
unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur
May Brodbeck
Mengatkan bahwa analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan
penjelasan mengenai landasan - landasan ilmu.
Michael V. Berry
Mengatakan bahwa penelaahan tentang logika interendari teori-teori
ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni
tentan gmetode ilmiah.
Cornelius Benjamin
Mengatakan bahwa Cabang pengetahuan filsafati yang merup akan
telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya,
konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam
kerangka umum cabang-cabang pengetahuan.
Dari paparan pendapat para pakar dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat
ilmu itumengandung konsepsi dasar yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) sikap kritis dan evaluatif terhadap kriteria-kriteria ilmiah.
2) Sikap sitematis berpangkal pada metode ilmiah.
3) sikap analisis obyektif, etis dan falsafi atas landasan ilmiah.
4) sikap konsisten dalam bangunan teori serta tindakan ilmiah.
Ruang lingkup filsafat ilmu dapat diartikan ilmu sebagai objek kajian filsafat.
Amsal (2004:1) menyatakan bahwa pada dasarnya setiap ilmu memiliki dua
objek. Yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu
yang dijadikan sasaran penyelidikan. Sedangkan objek formal adalah metode
untuk memahami objek material tersebut.
2) Objek Formal
Objek formal filsafat ilmu adalah telaah filsafat tentang fakta dan
kebenaran, serta telaah filsafati tentang konfirmasi dan logika. Fakta
dan kebenaran menjadi objek formil substantif, sedangkan konfirmasi dan
logika menjadi objek formil instrumentatif dalam studi filsafat ilmu.
Objek formal adalah sosok objek material yang dilihat dan didekati dengan
sudut pandang dan perspektif tertentu atau dalam istilah lain kemampuan
berpikir manusia dalam memperoleh pengetahuan yang benar.
Sementara objek formal menurut Waryani Fajar Riyanto adalah cara
pandang tertentu, atau sudut pandang tertentu yang dimiliki serta
yang menentukan satu macam ilmu. Menurut Surajiyo objek formal
filsafat ilmu adalah sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian
atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu
disorot. Dalam pandangan The Liang Gie obyek formal adalah pusat
perhatian dalam penelaah ilmuwan terhadap fenomena itu.
Penggabungan antara obyek material dan obyek formal sehingga
merupakan pokok soal tertentu yang dibahas dalam pengetahuan ilmiah
merupakan objek yang sebenarnya dari cabang ilmu yang
bersangkutan.
Sedang menurut pengetian dari tiga dari objek formal filsafat ilmu diatas
sebagai berikut :
A. Ontologis adalah bersifat objektif pada suatu pengembangan ilmu
dimana objek pengembangan bersifat realitas..
B. Epistimolog
C. Aksiologis
Penutup
Menurut Noeng Muhadjir objek studi filsafat ilmu dibagi menjadi dua
yaitu objek material dan objek formal. Objek material filsafat ilmu overlap dengan
semua ilmu, yaitu membahas fakta dan kebenaran semua disiplin ilmu, serta
konfirmasi dan logika yang digunakan semua disiplin ilmu. Sedangkan Objek formal
filsafat ilmu adalah telaah filsafat tentang fakta dankebenaran, serta telaah
filsafati tentang konfirmasi dan logika.
Pada dasrnya tujuan filsafat ilmu adalah sebagai sarana pengujian penalaran
ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah.