OLEH :
M. RAMADONA AL FARIZI
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI FILSAFAT
INSTITUT AGAMA ISLAM
DAAR AL ULUUM
KISARAN
2022
KATA PENGANTAR
M. RAMADONA AL FARIZI
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Istilah filsafat bisa dilacak etimologinya dari istilah Arab falsafah, atau
bahasa Inggris Philosophy yang berasal dari bahasa Yunani, Philosophia yang
terbentuk dari dua akar kata : philen (mencintai) dan sophos (bijaksana), atau juga
philos (teman) dan Sophia (kebijaksanaan). Jadi filsafat adlah cinta akan
sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pada makna di balik kenyataan/
teori yang ada untuk disusun dalam sebuah system pengetahuan rasional.
dikemudian hari, ternyata juga kita lihat adanya kecenderungan yang lain. Filsafat
munculnya ilmu pengetahuan alam pada abad ke 17, maka mulailah terjadi
munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu
1
pengetahuan baru bahkan kearah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti
jalin-menjalin dan taat asas (konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang sifat benar-
ditauladankan oleh Socrates. Yaitu sikap seorang yang cinta kebijaksanaan yang
mendorong pikiran seseorang untuk terus menerus maju dan mencari kepuasan
pikiran, tidak merasa dirinya ahli, tidak menyerah kepada kemalasan, terus
2
BAB II
PEMBAHASAN
dikemukakan pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam
1. Robert Ackerman, Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis
tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek
ilmiah.
4. May Brodbeck, Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan
5. Peter Caws, Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba
berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh
pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini
3
membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan
lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan
kesalahan.
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan
manusia.
suatu ilmu, atau objek yang yang di pelajari oleh ilmu itu. Objek material
filsafat illmu adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah di
Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah
objek materialnya. Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu
cara memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fingsi ilmu itu bagi manusia.
4
C. Manfaat belajar filsafat ilmu
kegiatan ilmiah.
keilmuan.
ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan
kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari
persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana (yang) “Ada” itu (being Sein, het
sosial, kawasansimbolik atau pun fisik?material. Lebih dari itu nilai?nilai juga
ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu conditio sine qua non yang wajib
5
E. Perkembangan Filsafat Ilmu
secara tenang dan rasional, kita akan memperoleh landasan baru bagi ilmu-
ilmu pengetahuan yang saling terkait untuk dapat berkembang lebih cepat.
Filsafat dimulai oleh Thales sebagai filsafat jagat raya yang selanjutnya
berkembang melalui dua jalur yaitu : filsafat alam dan filsafat moral. Filsafat
memasuki abad ke-20 filsafat dalam garis besar dibedakan menjadi dua ragam
yaitu: filsafat kritis dan filsafat spekulatif. Filsafat kritis memusatkan perhatian
pendidikan, pengajaran, dan penelitian dalam suatu bidang ilmu menjadi lebih
6
mantap dan tidak kehilangan arah. Secara umum, fungsi filsafat ilmua adalah
untuk :
pandangan dunia.
kehidupan.
aspek kehidupan.
Kenyataan atau fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi dan memiliki
bukti tetai tidak mungkin dengan alat-alat yang serba kasar seperti panca
sejati, disamping panca indra dan akal, manusia dikaruniai pula budi sebagai
7
2. Kebenaran
suatu yang memiliki hierarki yang tinggi dari suatu unsure tersebut, baik
yang sejalan atau berlawanan arah antara fakta yang diharapkan, antara
dalam tampilan actual dan menyatukan apapun yang ada dibaliknya. Baik
yang praktis, teoritik maupun yang filosifik. Sesuatu benar apabila dapat
spesifik.
8
hidup menusia seluruhnya. Perbedaannya terletak pada obyek yang
aksiologi
dan keberadaan yang lain, berisi identifikasi hak-hak yang dimiliki setiap
entitas. Hanya saja perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat ini
Yang dicari oleh filsafat adalah kebenaran. Demikianpula ilmu dan agama.
mencari mana yang paling benar, akan tetapi melihat apakah keduanya
9
dapat berdampingan dan hidup damai,. Meskipun filsafat dan ilmu mencari
kebenaran secara akal, hasil yang diperoleh baik oleh filsafat maupun ilmu
dalam kehidupan.
adalah penerapan. Teknologi kini telah merambah pada dunia yang lain
filsafat. Dengan hal ini diharapkan segala jenis bentuk pendidikan yang
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pemaparan makalah diatas bisa diambil kesimpulan sebagai berikut :
2. Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-
ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara
aktual.
B. Saran
Jika seseorang ingin membuktikan kebenaransuatu pengetahuan maka
mungkin saja tidak benar karena ada sesuatu di dalam nalar kita yang salah.
Demikian pula apa yang kita yakini karena kita amati belum tentu benar karena
11