Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FILSAFAT ILMU

Lingkupan Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu:
Kurniawan, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 3

1. Nur Syifa Azizah NIM: 2205046008


2. Ismail NIM: 22050460033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan
judul “Lingkupan Filsafat Ilmu” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami sangat terbuka dalam menerima kritik dan saran dari pembaca
makalah ini agar ke depannya kami dapat memperbaiki segala bentuk kesalahan
yang terdapat di dalam makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Semoga kita semua selalu diberikan
kesehatan, kelimpahan rezeki, dan diberikan kelancaran dalam melakukan segala
aktivitas, serta dalam kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari rahmat dan
hidayah Allah SWT. Akhirnya, semoga makalah ini bisa turut andil dalam
mencerdaskan generasi muda bangsa, serta dapat menambah wawasan bagi kita
semua.

Samarinda, September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................3
BAB I .............................................................................................................................4
PENDAHULUAN ..........................................................................................................4
A. Latar Belakang ....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................5
BAB II ............................................................................................................................6
PEMBAHASAN .............................................................................................................6
A. Lingkupan Filsafat Ilmu .......................................................................................6
B. Cabang-Cabang Filsafat Ilmu...............................................................................9
C. Substansi Kajian Filsafat Ilmu ........................................................................... 10
BAB III ......................................................................................................................... 12
PENUTUP .................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep filsafat ilmu dapat dikatakan sebagai salah satu cabang filsafat
yang mengacu pada hubungan antara ilmu dan filsafat serta bagaimana
pengaturan pendekatan, metode, dan strategi tertentu yang digunakan untuk
menyatakan kebenaran suatu ilmu berdasarkan tujuan yang hendak dicapai
oleh ilmu tersebut. Di sini, terdapat dua kata yaitu Filsafat dan Ilmu.
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mendalami aspek-aspek
epistemologi, metodologi, dan ontologi dari ilmu pengetahuan. Dalam era
modern ini, ilmu pengetahuan telah menjadi pilar utama dalam peradaban
manusia, memainkan peran sentral dalam pengembangan teknologi,
kedokteran, lingkungan, dan berbagai bidang lainnya. Oleh karena itu,
memahami konsep-konsep filosofis yang mendasari ilmu pengetahuan
menjadi semakin penting. Melalui pemahaman tentang filsafat ilmu, kita
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang sifat pengetahuan,
batasan-batasan ilmu pengetahuan, dan cara ilmu pengetahuan memengaruhi
pandangan dunia kita. Dengan demikian, makalah ini bertujuan untuk
mengeksplorasi dan menguraikan secara lebih mendalam tentang konsep
ruang lingkup filsafat ilmu serta cabang-cabang filsafat itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, muncul beberapa
pertanyaan sebagai berikut, yaitu:
1. Bagaimana lingkupan filsafat ilmu?
2. Apa yang termasuk ke dalam cabang-cabang filsafat ilmu?
3. Bagaimana Substansi Kajian Filsafat Ilmu?

4
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka pembuatan makalah ini
memiliki tujuan sebagai berikut, yaitu:
1. Mengetahui lingkupan filsafat ilmu
2. Mengetahui cabang-cabang dari filsafat ilmu
3. Mengetahui substansi kajian filsafat ilmu

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lingkupan Filsafat Ilmu


Pengetahuan ilmiah merupakan a higher level of knowledge dalam
perangkat-perangkat kita sehari-hari, maka filsafat ilmu tidak dapat dipisahkan
dari filsafat pengetahuan. Objek bagi kedua cabang ilmu sering tumpang
tindih. Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri mengenai
pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut
(Beerling et al dikutip oleh Komara, 2011: 5).
Menurut Komara (2011, 6) Filsafat ilmu erat kaitannya dengan filsafat
pengetahuan atau epistemologi, yang secara umum menyelidiki syarat- syarat
serta bentuk-bentuk pengalaman manusia, juga mengenai logika dan
metodologi. Untuk menetapkan dasar pemahaman tentang filsafat ilmu
tersebut, sangat bermanfaat menyimak 4 (empat) titik pandang dalam filsafat
ilmu, yaitu:
1. Filsafat ilmu adalah perumusan world-view yang konsisten dengan teori-
teori ilmiah yang penting. Menurut pandangan ini adalah merupakan tugas
filsuf ilmu untuk mengelaborasi implikasi yang lebih luas dari ilmu.
2. Filsafat ilmu adalah suatu eksposisi dari presupposition dan pre-
disposition dari para ilmuwan.
3. Filsafat ilmu adalah suatu disiplin ilmu yang di dalamnya terdapat konsep-
konsep dan teori-teori tentang ilmu yang dianalisis dan diklasifikasikan.
4. Filsafat ilmu merupakan suatu patokan tingkat kedua
Lingkupan filsafat ilmu yang luas dan mendalam serta beranekaragam
perlu dipilah-pilahkan dan dikelompok-kelompokan sehingga terwujud suatu
gambaran yang lebih teratur. Hal ini dapat tercapai dengan membagi dan
membedakan filsafat ilmu dalam jenis, ragam, atau golongan yang tepat (Gie,
2012:65).

6
Berdasarkan pengembangan filsafat ilmu sampai dewasa ini, filsuf
pengamat Sejarah John Losee mnyimpulkan bahwa filsafat ilmu dapat
digolongkan menjadi 4 konsepsi, yaitu:
1. Filsafat ilmu yang berusaha menyusun pandangan-pandangan dunia yang
sesuai atau berdasarkan teori-teori ilmiah yang penting.
2. Filsafat ilmu yang berusaha memaparkan praanggapan dan kecenderungan
para ilmuwan.
3. Filsafat ilmu sebagai suatu cabang pengetahuan yang menganalisis dan
menerangkan konsep dan teori dari ilmu.
4. Filsafat ilmu sebagai pengetahuan kristis derajat kedua yang menelaah
ilmu sebagai sasarannya
Menurut filsuf ilmu yaitu Israel Scheffler berpendapat bahwa filsafat ilmu
mencari pengetahuan umum tentang ilmu atau tentang dunia sebagaimana
ditunjukkan oleh ilmu. Lingkupannya mencakup tiga bidang yaitu:
1. Peranan ilmu dalam Masyarakat, bidang ini menelaah hubungan-hubungan
antara faktor-faktor kemasyarakat dan ide-ide ilmiah.
2. Dunia sebagaimana digambarkan oleh ilmu, bidang ini berusaha
melukiskan asal mula dan struktur alam semesta menurut teori-teori yang
terbaik dan penemuan-penemuan dalam kosmologi.
3. Landasan-landasan ilmu, bidang ini menyelidiki metode umum, bentuk
logis, cara penyimpulan, dan konsep dasar dari ilmu-ilmu.
Menurut filsuf yaitu Marx Wartofsky memberikan gambaran yang
menyeluruh mengenai ruang lingkup dan topik persoalan dari filsafat ilmu,
berikut dikutipkan rincian lengkap yang dikemukakan dalam Encyclopaedia
Britannica, 15th Edition, yaitu:
1. Sifat dasar dan lingkupan filsaffat ilmu dan hubungannya dengan cabang-
cabang ilmu lain: aneka ragam soal dan metode -metode hampiran
terhadap filsafat ilmu.
2. Perkembangan historis dari filsafat ilmu

7
a. Masa-masa purba dan Abad Tengah: pandangan-pandangan yang silih
berganti berbeda dari aliran-aliran kaum Stoic dan Epicurus serta
penganut Plato dan Aristoteles.
b. Abad XVII: perbincangan mengenai metodologi ilmiah; hampiran
induktif dari Bacon dan hampiran deduktif dari Descartes.
c. Abad XVIII: Kaum Empiris, rasionalis, dan tafsiran penganut Kant
mengenai fisika Newton.
d. Sejak awal abad XIX samapi Perang Dunia I: pengaruh dari keyakinan
Kant dalam rasionalitas khas dari perpaduan klasik antara Euclid dan
Newton.
e. Perbincangan abad XX: tanggapan terhadap relativitas, mekanika
quantum, dan perubahan-perubahan mendalam lainnya dalam ilmu-
ilmu kealaman; Positivisme Logis lawan Neo-Kantianisme
3. Unsur-unsur usaha ilmiah
a. Unsur-unsur empiris, konseptual, dan formal serta taf- siran
teoretisnya: aneka ragam pandangan mengenai pen- tingnya secara
relatif dari pengamatan, teori, dan perumusan matematis
b. Prosedur empiris dari ilmu
1) Pengukuran: teori dan problem filsafati mengenai penentuan
hubungan-hubungan kuantitatif
2) Perancangan percobaan: penerapan logika induktif dan asas-asas
teoretis lainnya pada prosedur praktis
3) Penggolongan: problem taksonomi
c. Struktur formal ilmu: problem menyusun suatu analisis formal secara
murni dari penyimpulan ilmiah; perbedaan antara dalil ilmiah dan
generalisasi empiris
d. Perubahan konseptual dan perkembangan ilmu: problem kesejarahan
mengenai organisasi teoretis dari ilmu yang berubah
4. Gerakan-gerakan pemikiran ilmiah: prosedur dasar dari perkembangan
intelektual dalam ilmu

8
a. Penemuan ilmiah: kedudukan terujung dari formalisme yang
menekankan unsur-unsur rasional dari penemuan ilmiah, dan dari
irrasionalisme yang menekankan peranan ilham, perkiraan, dan
kebetulan
b. Pembuktian keabsahan dan pembenaran dari konsep dan teori baru:
pandangan bahwa peramalan merupakan ujian yang menentukan dari
keabsahan ilmiah; pandangan bahwa pertautan, keajegan, dan
keseluruhan merupakan persyaratan penting dari suatu teori ilmiah
c. Penyatuan teori-teóri dan konsep-konsep dari ilmu-ilmu yang terpisah:
usaha menyusun suatu sistem aksiomatis bagi semua ilmu kealaman;
problem penyederhanaan un- tuk mencapai suatu landasan konseptual
yang ajeg bagi dua atau lebih ilmu
5. Kedudukan filsafati dari teori ilmiah
a. Kedudukan proposisi ilmiah dan konsep dari entitas: pandangan-
pandangan aneka ragam mengenai kedudukan epistemologi dari
proposisi ilmiah dan mengenai kedudukan ortologis dari konsep ilmiah
b. Hubungan antara analisis filsafati dan praktek ilmiah: penerapan dari
ajaran-ajaran filsafati dan hampiran. hampiran yang berlainan pada
ilmu-ilmu yang berbeda
6. Pentingnya pengetahuan ilmiah bagi bidang-bidang lain dari pengalaman
dan soal manusia: kepentingan sosial dari ilmu dan sikap ilmiah;
keterbatasan usaha ilmiah
7. Hubungan antara ilmu dengan pengetahuan humaniora: persoalan tentang
perbedaan antara metodologi ilmiah dan metodologi humaniora)

B. Cabang-Cabang Filsafat Ilmu


Berdasarkan pendapat dari filsuf John Losee menyimpulkan bahwa filsafat
ilmu sebagai suatu cabang pengetahuan yang menganalisis dan menerangkan
konsep dan teori dari ilmu. Adapun menurut Buku Filsafat Ilmu oleh Ir.
Ernita, MP., Ph.D Semua jenis “filsafat tentang” sesuatu tertentu tersebut

9
dapat dikembalikan kepada sembilan cabang filsafat, dan sembilan cabang ini
dapat dikelompokan menjadi 3 bidang induk, yaitu:
1. Filsafat tentang pengetahuan:
a. Epistomologi
b. Logika
c. Kritik ilmu-ilmu
2. Filsafat tentang keseluruhan kenyataan (metafisika):
a. Metafisika umum (Ontologi)
b. Metafisika khusus, terdiri dari:
1) Teologi metafisik
2) Antropologi
3) Kosmologi
3. Filsafat tentang tindakan:
a. Etika
b. Estetika

C. Substansi Kajian Filsafat Ilmu


Menurut Soemargono dikutip oleh Sudiantara (2019, 27-31) Substansi
kajian filsafat ilmu terdiri dalam empat bagian, yaitu substansi yang berkenaan
dengan fakta atau kenyataan, kebenaran, konfirmasi dan logika.
1. Fakta atau Kenyataan
Fakta atau kenyataan dapat dimengerti secara beragam, tergantung pada
sudut pandang filosofis yang melandasinya. Positivisme berpandangan
bahwa sesuatu yang nyata bila ada korespondensi antara yang satu dengan
lainnya dalam hidup sehari- hari. Fenomenologi memiliki dua pendekatan
mengenai pengertian kenyataan ini. Pertama menjurus ke arah teori
korespondensi, yaitu adanya korespondensi atau hunbugan antara ide
dengan fenomena, dan kedua menjurus ke arah koherensi moralitas yaitu
kesesuaian antara fenomena dengan sistem nilai. Rasionalisme
menganggap suatu sebagai nyata, bila ada koherensi antara empirik

10
dengan skema rasional. Realisme-metafisik berpendapat bahwa sesuatu
yang nyata bila ada koherensi antara empiri dengan obyektif.
2. Kebenaran
Sesungguhnya terdapat berbagai teori dan pendapat mengenai kebenaran.
Secara tradisional, dikenal adanya tiga teori kebenaran, yaitu koherensi,
korespondensi dan pragmatis Sementara itu William mengenalkan adanya
lima teori kebenaran dalam ilmu, yaitu: kebenaran koherensi, kebenaran
korespondensi, kebenaran performatif, kebenaran pragmatik dan
kebenaran proposisi. Muhadjir menambahkan satu teori lagi yaitu
kebenaran paradigmatik (dalam Ismaun, 2001).
3. Konfirmasi
Fungsi ilmu pengetahuan adalah menjelaskan, memrediksi proses dan
produk yang akan datang atau memberikan pemaknaan. Pemaknaan
tersebut dapat ditampilkan sebagai konfirmasi absolut atau probabilistik.
Menampilkan konfirmasi absolut pada umumnya menggunakan asumsi,
postulat atau axioma yang sudah dipastikan benar, namun juga tidak salah
bila mengeksplisitkan asumsi dan postulatnya. Proses membuat
penjelasan, prediksi atau pemaknaan untuk mengejar kepastian
probabilistik dapat ditempuh secara induktif, deduktif ataupun reflektif.
4. Logika
Logika adalah ilmu tentang berpikir. Logika yang sangat berpengaruh
adalah logika matematika, yang menguasai positivisme. Positivisme
Comte menampilkan kebenaran korespondensi antara fakta, sedangkan
Fenomenologi Russel menampilkan korespondensi antara yang dipercaya
dengan fakta. Post-positivisme dan rasionalisme menampilkan kebenaran
koheren antara rasional, yaitu antara fakta dengan skema rasio,
Fenomenologi Bogdan menampilkan kebenaran koherensi antara fakta
dengan skema moral. Realisme metafisik Popper menampilkan kebenaran
struktural paradigmatik rasional universal. Kesimpulan baru dianggap sah
kalau penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu,
yakni berdasarkan logika.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, didapatkan kesimpulan mengenai
materi lingkupan filsafat ilmu bahwa:
1. Filsafat ilmu adalah bidang penelitian yang luas dan mendalam yang
membahas pertanyaan-pertanyaan tentang sifat, metode, dan etika ilmu
pengetahuan. Lingkupan filsafat ilmu mencakup beragam aspek, mulai
dari pertanyaan tentang bagaimana kita memperoleh pengetahuan hingga
isu-isu yang berkaitan dengan kebenaran, objektivitas, dan realitas dalam
ilmu pengetahuan yang dipilah-pilahkan dan dikelompok-kelompokan
sehingga terwujud suatu gambaran yang lebih teratur.
2. Beberapa cabang utama dalam filsafat ilmu, seperti filsafat tantang
pengetahuan, filsafat tentang keseluruhan kenyataan (metafisika), filsafat
tentang tindakan, dan sejarah filsafat. Setiap cabang ini memusatkan
perhatiannya pada aspek-aspek khusus dalam penyelidikan ilmu
pengetahuan dan memberikan pandangan yang berbeda tentang
bagaimana kita harus memahami dan mempraktikkan ilmu pengetahuan..
3. Substansi kajian dalam filsafat ilmu, terdiri dari empat bagian, yaitu
substansi yang berkenaan dengan fakta atau kenyataan, kebenaran,
konfirmasi dan logika.. Substansi ini memungkinkan kita untuk melihat
bahwa filsafat ilmu tidak hanya berfungsi sebagai landasan teoritis bagi
ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai kritik dan refleksi yang konstan
terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.

12
B. Saran
Pembelajaran mengenai lingkupan filsafat ilmu sebaiknya
diimplemantasikan dengan melakukan berbagai perbandingan yang kerap
terjadi di dalam kehidupan sehari-hari agar materi yang disampaikan oleh
pengajar dapat dengan mudah dipahami serta dapat memberikan wawasan
yang bermanfaat dan mendorong pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang
sifat dan peran ilmu pengetahuan dalam dunia kita saat ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ernita. 2019. Filsafat Ilmu. Medan: Wal Ashri Publishing.


Komara, Endang. 2011. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian.
Bandung: Refika Aditama
Sudiantara, Yosephus. 2019. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Semarang:
Universitas Katolik Soegijapranata.
The Liang Gie. 2012. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai