UJI HIPOTESIS
Disusun Oleh :
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan hidayah – Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
Penyusun
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipotesis seperti yang kita ketahui yakni dugaan yang mungkin benar, atau mungkin
juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor
juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi sudah
tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuan-
pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil serta
dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari hasil-hasil
penyelidikan yang dilakukan sendiri. Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah
peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita
deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih
dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang
Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian. Penelitian ini
didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari para
pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu
terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang
disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis
juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan
hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang
terjadi.
1
Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang mungkin benar, atau
mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-
perubahan rumusan hipotesis ke dalam rumusan hipotesis statistik yang mana memasangkan
hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) sehingga dapat memutuskan dengan tegas
menolak atau menerima salah satu dari kedua hipotesis tersebut. Selain itu, Pengujian
hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian
yang didasarkan pada satu sampel. Kesimpulan yang dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis
yang diuji itu dapat digeneralisasikan atau tidak. Dalam uji hipotesis satu sampel ini variabel
penelitiannya bersifat mandiri, dan sampelnya satu, oleh karena itu variabel penelitiannya
tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.
B. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah mengetahui definisi uji hipotesis dan jenis-jenis hipotesis.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis ?
2. Apa saja jenis-jenis hipotesis ?
3. Apa saja karakteristik hipotesis ?
4. Bagaimana cara menguji hipotesis?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di bawah.
Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Hipotesis juga
dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya
berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang
masih sangat sementara. Atas dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.
berupa kesimpulan yang diambil dari data-data yang telah diambil. Dalam suatu penelitian
setelah menyusun kerangka berpikir maka diperlukan adanya penarikan hipotesis sebelum
Menurut Zikmund (1997 : 112) hipotesis adalah proposes atau dugaan belum terbukti
bahwa tentatif menjelaskan fakta atau fenomena serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan penelitian sedangkan menurut Erwan dan Dyah ( 2007 : 137) hipotesis adalah
pernyataan atau tuduhan sementara terhadap masalah atau kajian penelitian yang
kebenarannya masih lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji secara empiris. Jadi
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih praduga karena masih
harus diverifikasi.
Hipotesis ilmiah adalah ketika mencoba mengungkapkan jawaban untuk masalah yang
diselidiki. Hipotesis ini dikonfirmasi ketika semua gejala yang tidak bertentangan dengan
hipotesis. Hipotesis adalah istilah ilmiah digunakan dalam konteks kegiatan ilmiah yang
mengikuti aturan berpikir biasa secara sadar, hati-hati dan diarahkan. Ketika berpikir tentang
kehidupan sehari-hari orang sering disebut hipotesis asumsi, perkiraan, harapan dan
sebagainya. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa
3
diantara sejumlah fakta ada hubungan tertentu. Proses pembentukan hipotesis adalah proses
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan
belum berdasarkan fakta-fata empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan penelitian, belum
jawaban yang empiris dengan data. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian
berpikir untuk merumuskan hipotesis. Menurut Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa
3. Diskusi juga dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel
positif atau negatif berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal balik).
(paradigm penelitian) sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berpikir yang
Hipotesis terbagi menjadi dua yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.
Hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak
menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistic. Dalam suatu penelitian, dapat terjadi
hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian dilakukan pada seluruh
populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis statistik. Ingat
4
bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang
akan diuji disebut hipotesis kerja sebagai lawannya hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja
disusun berdasarkan teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena
Bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu : rumusan masalah deskriptif (variabel
mandiri) , komparatif (perbandingan) dan asosiatif (hubungan) . Oleh karena itu maka bentuk
hipotesis penelitian juga terbagi tiga yaitu hipotesis deskriptif, komparatif dan assosiatif.
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yaitu
2) Hipotesis deskriptif
Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMP sama dengan 6 jam/ hari adalah
hipotesis nol ( H 0 ) . Ini merupakan hipotesis nol karena daya tahan berdiri karyawan
lulusan SMP yang ada pada sampel yang diharapkan tidak berbeda secara signifikan
dengan daya tahan yang ada pada populasi (angka 6 jam/hari merupakan angka hasil
pengamatan sementara)
Hipotesis alternatif adalah daya tahan karyawan lulusan SMP 600 jam “ tidak sama
dengan” ini dapat berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.
5
3) Hipotesis statistic (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
H 0 : = 6 jam/ hari
H a : 6 jam/ hari
: nilai rata –rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif. Pada rumusan ini, variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya berbeda
Contoh :
2. Hipotesis komparatif
Hipotesis nol :
perguruan tinggi Y atau terdapat persamaan prestasi belajar antara mahasiswa X dan
Y.
sama dengan perguruan tinggi Y (lebih besar atau sama dengan) = paling sedikit.
dengan perguruan tinggi Y (lebih kecil atau sama dengan = paling besar)
6
Hipotesis alternatif :
1. H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar atau lebih kecil
2. H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil dari pada <
perguruan tinggi Y.
perguruan tinggi Y.
1. H 0 : 1 2
H a : 1 2
2. H 0 : 1 2
H a : 1 2
3. H 0 : 1 2
H a : 1 2
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif yaitu
Hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan iklim
kerja sekolah.
2. Hipotesis penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah
7
3. Hipotesis statistik
H a : 0 tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau kurang dari nol berarti tidak
pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam suatu penelitian perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga
setelah penetapan masalah dan kerangka berpikir. Hipotesis penelitian merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian dimana disajikan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Pada makalah ini dibahas beberapa jenis hipotesis serta pengujiannya yaitu hipotesis
variabel yang diteliti. Tahap-tahap dalam rancangan pengujian hipotesis ini dimulai dari
penetapan hipotesis nol H 0 dan hipotesis alternative H a pemilihan tes statistic, perhitungan
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna, kami mengharapkan para pembaca
memanfaatkan makalah ini bukan hanya sebagai referensi tetapi saran dan kritik yang
mendukung makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Erwan dan Dyah. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Penerbit Gaya Media
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualittatif dan R & D).
Zikmund, William G. 1997. Business Research Methods. USA : Dryden Press Hill, Mew York.
10