Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

UJI HIPOTESIS

Dosen Mata Kuliah :


Drs. Cecep E Rusatana, Ph. D

Disusun Oleh :

1. Ana Febrina Purwani 1310818016


2. Theresia Wira W Sinaga 1310818018

Program Magister Pendidikan Fisika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2018
Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat dan hidayah – Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul “Uji Hipotesis”.

Dengan segenap kerendahan hati, penyusun menyadari bahwa makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Namun, dengan penuh harapan mudah-mudahan

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 5 Desember 2018

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ....................................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Tujuan .................................................................................................................2
C. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3
A. Pengertian Hipotesis .......................................................................................... 3
B. Penyusunan Kerangka Berpikir .........................................................................3
C. Bentuk- Bentuk Hipotesis ..................................................................................4
1. Hipotesis Deskriptif ..................................................................................... 4
2. Hipotesis Komparatif ................................................................................... 5
3. Hipotesis Asosiatif ....................................................................................... 7
D. Karateristik Hipotesis Yang Baik .......................................................................9
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................15
A. Kesimpulan ........................................................................................................15
B. Saran ..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipotesis seperti yang kita ketahui yakni dugaan yang mungkin benar, atau mungkin

juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor

membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung

kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan. Hipotesis dapat

juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi sudah

tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuan-

pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil serta

problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan yang mendahului,

dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari hasil-hasil

penyelidikan yang dilakukan sendiri. Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah

peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari

kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita

deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih

dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang

mempelajari cara-cara pengolahan data.

Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian. Penelitian ini

didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari para

pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu

terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang

disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis

hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan dan

juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan

hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang

terjadi.

1
Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang mungkin benar, atau

mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-

faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat

tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.

Selanjutnya, pengujian hipotesis penelitian secara perhitungan statistik memerlukan

perubahan rumusan hipotesis ke dalam rumusan hipotesis statistik yang mana memasangkan

hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) sehingga dapat memutuskan dengan tegas

menolak atau menerima salah satu dari kedua hipotesis tersebut. Selain itu, Pengujian

hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian

yang didasarkan pada satu sampel. Kesimpulan yang dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis

yang diuji itu dapat digeneralisasikan atau tidak. Dalam uji hipotesis satu sampel ini variabel

penelitiannya bersifat mandiri, dan sampelnya satu, oleh karena itu variabel penelitiannya

tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.

B. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah mengetahui definisi uji hipotesis dan jenis-jenis hipotesis.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis ?
2. Apa saja jenis-jenis hipotesis ?
3. Apa saja karakteristik hipotesis ?
4. Bagaimana cara menguji hipotesis?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di bawah.

Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Hipotesis juga

dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya

menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan

berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang

masih sangat sementara. Atas dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.

Sebelum melakukan penelitian, biasaya peneliti menentukan masalah yang akan

dikaji. Penelitian melakukan langkah-langkah untuk mendapatkan hasil penelitian yang

berupa kesimpulan yang diambil dari data-data yang telah diambil. Dalam suatu penelitian

setelah menyusun kerangka berpikir maka diperlukan adanya penarikan hipotesis sebelum

mengambil data. Hal ini diperlukan agar penelitian terarah terarah.

Menurut Zikmund (1997 : 112) hipotesis adalah proposes atau dugaan belum terbukti

bahwa tentatif menjelaskan fakta atau fenomena serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan penelitian sedangkan menurut Erwan dan Dyah ( 2007 : 137) hipotesis adalah

pernyataan atau tuduhan sementara terhadap masalah atau kajian penelitian yang

kebenarannya masih lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji secara empiris. Jadi

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih praduga karena masih

harus diverifikasi.

Hipotesis ilmiah adalah ketika mencoba mengungkapkan jawaban untuk masalah yang

diselidiki. Hipotesis ini dikonfirmasi ketika semua gejala yang tidak bertentangan dengan

hipotesis. Hipotesis adalah istilah ilmiah digunakan dalam konteks kegiatan ilmiah yang

mengikuti aturan berpikir biasa secara sadar, hati-hati dan diarahkan. Ketika berpikir tentang

kehidupan sehari-hari orang sering disebut hipotesis asumsi, perkiraan, harapan dan

sebagainya. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa

3
diantara sejumlah fakta ada hubungan tertentu. Proses pembentukan hipotesis adalah proses

penalaran yang melalui tahapan-tahapan tertentu.

Jadi, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan

belum berdasarkan fakta-fata empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi

hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan penelitian, belum

jawaban yang empiris dengan data. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian

yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Para peneliti kuantitatif tidak merumuskan

hipotesis selanjutnya hipotesis diuji oleh peneliti dengan pendekatan kualitatif.

B. Penyusunan Kerangka Berpikir


Di dalam pengujian hipotesis hal yang harus dilakukan adalah menyusun kerangka

berpikir untuk merumuskan hipotesis. Menurut Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa

kerangka berpikir yang baik memuat hal-hal berikut ini :

1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.

2. Diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan

pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti dan teori yang mendasari.

3. Diskusi juga dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel

positif atau negatif berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal balik).

4. Kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram

(paradigm penelitian) sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berpikir yang

ditemukan dalam penelitian.

Hipotesis terbagi menjadi dua yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.

Hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak

menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistic. Dalam suatu penelitian, dapat terjadi

hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian dilakukan pada seluruh

populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis statistik. Ingat

4
bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang

akan diuji disebut hipotesis kerja sebagai lawannya hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja

disusun berdasarkan teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena

teori yang digunakan masih diragukan kehandalannya.

C. Bentuk- Bentuk Hipotesis


Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian.

Bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu : rumusan masalah deskriptif (variabel

mandiri) , komparatif (perbandingan) dan asosiatif (hubungan) . Oleh karena itu maka bentuk

hipotesis penelitian juga terbagi tiga yaitu hipotesis deskriptif, komparatif dan assosiatif.

Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, hipotesis

komparatif merupakan jawaban sementara terhadap masalah komparatif dan hipotesis

assosiatif adalah jawaban sementara terhadap masalah asosiatif/hubungan .

1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yaitu

dengan berkenaan dengan variabel mandiri.

1) Rumusan Masalah deskriptif

Contoh masalah deskriptif :

1. Berapa lama daya berdiri karyawan toko lulusan SMP ?

2. Seberapa besar semangat belajar siswa-siswi di SMA Negri 1 Purbolingo ?

2) Hipotesis deskriptif

Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMP sama dengan 6 jam/ hari adalah

hipotesis nol ( H 0 ) . Ini merupakan hipotesis nol karena daya tahan berdiri karyawan

lulusan SMP yang ada pada sampel yang diharapkan tidak berbeda secara signifikan

dengan daya tahan yang ada pada populasi (angka 6 jam/hari merupakan angka hasil

pengamatan sementara)

Hipotesis alternatif adalah daya tahan karyawan lulusan SMP  600 jam “ tidak sama

dengan” ini dapat berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.

5
3) Hipotesis statistic (hanya ada bila berdasarkan data sampel)

H 0 :  = 6 jam/ hari

H a :   6 jam/ hari

 : nilai rata –rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.

2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

komparatif. Pada rumusan ini, variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya berbeda

atau keadaan ini terjadi pada waktu yang berbeda.

Contoh :

1. Rumusan masalah komparatif

Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X bila dibandingkan

dengan perguruan tinggi Y ?

2. Hipotesis komparatif

Berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat dikemukakan tiga model

hipotesis nol dan alternative berikut ini :

Hipotesis nol :

1. H 0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X dengan

perguruan tinggi Y atau terdapat persamaan prestasi belajar antara mahasiswa X dan

Y.

2. H 0 : Prestasi belajar mahasiswa dengan perguruan tinggi X lebih besar atau

sama dengan  perguruan tinggi Y (lebih besar atau sama dengan) = paling sedikit.

3. H 0 : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil atau sama

dengan  perguruan tinggi Y (lebih kecil atau sama dengan = paling besar)

6
Hipotesis alternatif :

1. H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar atau lebih kecil

dari perguruan tinggi Y

2. H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil dari pada <

perguruan tinggi Y.

3. H a : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar dari pada 

perguruan tinggi Y.

Hipotesisi statistik dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. H 0 : 1   2

H a : 1   2

2. H 0 : 1   2

H a : 1   2

3. H 0 : 1   2

H a : 1   2

3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif yaitu

menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

1. Rumusan masalah asosiatif

Hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan iklim

kerja sekolah.

2. Hipotesis penelitian

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah

dan iklim kerja sekolah.

7
3. Hipotesis statistik

H 0 :   0 ( berarti tidak hubungan)

H a :   0 tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau kurang dari nol berarti tidak

ada hubungan dimana  = nilai korelasi dalam formulasi yg dihipotesiskan.

4. Karateristik Hipotesis Yang Baik


Menurut Sugiyono (2013 : 106) karateristik hipotesis yang baik adalah sbb :

a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel

pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau

lebih.

b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.

c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam suatu penelitian perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga

setelah penetapan masalah dan kerangka berpikir. Hipotesis penelitian merupakan jawaban

sementara terhadap masalah penelitian dimana disajikan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Pada makalah ini dibahas beberapa jenis hipotesis serta pengujiannya yaitu hipotesis

deskriptif, komparatif dan assosiatif.

Rancangan pengujian hipotesis berguna duntuk mengetahui korelasi dari kedua

variabel yang diteliti. Tahap-tahap dalam rancangan pengujian hipotesis ini dimulai dari

penetapan hipotesis nol H 0 dan hipotesis alternative H a pemilihan tes statistic, perhitungan

nilai statistic dan penetapan tingkat signifikan.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna, kami mengharapkan para pembaca
memanfaatkan makalah ini bukan hanya sebagai referensi tetapi saran dan kritik yang
mendukung makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Erwan dan Dyah. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Penerbit Gaya Media

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualittatif dan R & D).

Bandung : Penerbit Alfabeta

Zikmund, William G. 1997. Business Research Methods. USA : Dryden Press Hill, Mew York.

10

Anda mungkin juga menyukai