Anda di halaman 1dari 12

"PENGERTIAN KAJIAN PUSTAKA, LANGKAH-LANGKAH DALAM

MELAKUKAN KAJIAN PUSTAKA, KODE ETIK PENELITIAN


METODOLOGI QUASI EKSPERIMEN"
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Metodologi Penelitian Pendidikan

Oleh :
Kelompok 2
1. Nina Yusti (2110201054)
2. Nirwadi putra (2110201053)
3. Rifana Listri yanti (2110201044)

Dosen Pengampu:
1. Dr. Hasrinal, M. Pd,
2. Mesi Oktafia, S. Pd, M. Si

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI

2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan
salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw. Serta sahabat dan
keluarganya, Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke
alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan pada jurusan Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri
Kerinci, dengan judul "Pengertian Kajian Pustaka, Langkah-langkah dalam
Melakukan Kajian Pustaka, Kode Etik Penelitian Metodologi quasi
eksperimen"
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Wassalaamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Kerinci, September 2023

Kelompok 2

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ I

DAFTAR ISI ............................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2

A. Pengertian Kajian Pustaka .............................................................. 2

B. Langkah-langkah menyususn Kajian Pustaka ................................ 3

C. Kode Etik Metodologi Penelitian Quasi Eksperimental ................. 5

BAB III PENUTUP .................................................................................... 8

A. Kesimpulan....................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 9

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kajian pustaka Suatu penelitian atau karya tulis ilmiah diwajibkan agar
memenuhi aspek keilmiahan. Artinya, penelitian harus berdasarkan kaidah
ilmu pengetahuan dan tidak asal dibuat. Salah satu penentu keilmiahan dari
penelitian adalah keberadaan kajian pustaka.

Kajian pustaka ini juga sering disebut sebagai landasan teori. Jadi, setiap
penelitian wajib mencantumkan kajian pustaka supaya relevansi dari penelitian
dapat diketahui. kajian pustaka, suatu kumpulan dari teori yang dipilih untuk
menjadi bahan referensi, literatur, dan dasar dalam sebuah penelitian atau karya
tulis ilmiah. Tujuannya adalah untuk menjawab permasalahan dari suatu
penelitian.

Kajian pustaka wajib dituliskan agar menunjang keakuratan dari penelitian.


Sebab pada bagian ini memuat tentang uraian literatur yang menjadi pokok
bahasan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Bagian ini bisa dibilang
menjadi nyawa dari suatu penelitian, pasalnya pada bagian ini akan
menentukan keberlangsungan penelitian selanjutnya

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kajian pustaka?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam menyusun kajian pustaka?
3. Bagaimana kode etik metodologi penelitian quasi eksperimental?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kajian pustaka
2. Mengetahui langkah-langkah dalam menyusun kajian pustaka
3. Mengetahui kode etik metodologi penelitian quasi eksperimental

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kajian Pustaka


Kajian pustaka/literatur merupakan salah satu komponen penting dalam
sebuah kerja-kerja akademik, khususnya terkait dengan bidang penelitian.
Kita dapat menemukan sebuah masalah yang dapat kita ajukan sebagai
rumusan masalah penelitian ilmiah salah satunya adalah melalui kajian
pustaka. Melalui pustaka-pustaka yang kita baca dan kaji, kita bisa
mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi isu penting yang dipikirkan oleh
para akademisi dan peneliti lain ketika mereka melakukan riset dan
menuliskan laporan-laporan hasil riset mereka melalaui beragam bentuk
publikasi ilmiah. Melalui pustaka-pustaka tersebut, kita juga bisa melihat
seperti apa kecenderungan mereka dalam melabeli isu-isu atau permasalahan
yang menjadi fokus penelitian mereka. Melalui pustaka-pustaka tersebut kita
juga bisa mengetahui ragam perspektif apa saja yang mereka pertimbangkan
dan gunakan dan juga teori-teori, konsep-konsep dan metode-metode
penelitian apa saja yang mereka adaptasi dan kembangkan ketika mereka
mengkaji isu-isu atau permasalahan tersebut.
Secara umum, kajian pustaka didefinisikan sebagai ringkasan yang
didapatkan dari suatu sumber bacaan yang berkaitan dengan bahasan
penelitian. Latar belakang yang membahas fungsi persiapan pengumpulan
data aktual biasanya akan tertulis dalam sebuah tinjauan literatur di dalam
setiap survei dan penelitian eksperimental. Melalui sebuah studi baru dalam
penelitian terbaru, kajian pustaka ini juga digunakan untuk menciptakan
konteks masa lalu.
Kajian pustaka biasanya didefinisikan sebagai bahan bacaan yang
berhubungan dengan topik dalam penelitian. Dikutip dari Sitti Astika Yusuf,
Randolf (2009) menyebutkan bahwa “As an information analysis and
synthesis, focusing on findings and not simply bibliographic citations,
summarizing the substance of the literature and drawing conclusions from
it.”. Kajian pustaka ialah gabungan antara hasil analisa dan sintesa infromasi
yangbberpusat pada temuan, meringkasnya kemudian menarik kesimpulan.
Untuk bisa mendapatkan teori, peneliti harus melakukan kajian pustaka.
Peneliti harus bisa menemukan pustaka yang relevan dan menyusunnya
dengan baik untuk kepentingan penelitian. Peneliti harus bisa memilah
informasi yang sesuai dengan topik penelitian.
Secara umum, kajian pustaka juga diartikan sebagai ringkasan dan teori
yang didapatkan melalui bacaan yang relevan. Tinjauan literatur juga

2
berfungsi sebagai latar belakang persiapan pengumpulan data aktual dalam
penelitan eksperimental. Selain itu, kajian pustaka berfungsi sebagai konteks
masa lalu dalam sebuah studi baru.

Kajian pustaka biasanya membicarakan hal-hal seperti:


1. Teori pendukung yang digunakan sebagai landasan. Teori ini dibagi
menjadi tiga macam, yaitu teori induk (grand theory), teori turunan
(middle range theory), dan teori aplikasi (applied theory).
2. Penelitian terdahulu yang mengkaji permasalahan yang sama.

Dapat disimpulkan bahwa kajian pustaka mempunyai fungsi penting


sebagai dasar dan penguat gagasan tokoh dalam suatu penelitian. Hal yang
harus digarisbawahi adalah literatur yang menjadi kajian utama haruslah
bersumber dari buku, artikel jurnal ilmiah atau karya tulis ilmiah lainnya.
Dan Kajian pustaka merupakan suatu kegiatan yang bertujuan melakukan
kajian secara sungguh-sungguh tentang teori-teori dan konsep-konsep yang
berkaitan dengan topik yang akan diteliti sebagai dasar dalam melangkah
pada tahap penelitian selanjutnya. Kajian pustaka juga diartikan sebagai
daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal, artikel, PTK,
tesis dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal.
Materi ini akan membahas tentang kajian teori, penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
Kajian pustaka juga suatu kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan
menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-
teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka
dalam suatu penelitian ilmiah merupakan satu bagian penting dari
keseluruhan langkah-langkah metode penelitian. Cooper dalam Creswell
mengemukakan bahwa kajian pustaka memiliki beberapa tujuan yakni
menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan
erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian
dengan literatur-literatur yang ada, dan mengisi celah- celah dalam
penelitian-penelitian sebelumnya.

B. Langkah-langkah Penyusunan Kajian Pustaka


Kajian pustaka berisi tentang pembahasan teori yang digunakan sebagai
landasan untuk mengkaji atau menganalisis masalah Penelitian Tindakan
Kelas. Kajian pustaka memuat deskripsi kajian teori, penelitian yang relevan,
kerangka berpikir dan hipotesis.
1. Kajian Teori, Kajian teori diarahkan untuk membangun sebuah fondasi
teoritis sebagai landasan bagi Penelitian Tindakan Kelas ini dengan

3
melakukan telaah kritis terhadap pustaka- pustaka yang relevan dengan
masalah penelitian yang diajukan atau research issues yang diminati
(Augusty Ferdinand, 2014:33).

2. Kajian teori meliputi:


a. Identifikasi dan kajian teori- teori yang relevan dengan variabel
penelitian yang akan dianalisis
b. Melengkapi kajian teori dengan berbagai pendapat orang lain yang
telah dipublikasikan
c. Menyatakan sintesis (definisi konseptual) tentang variabel penelitian
pada setiap akhir pembahasan suatu kajian teori

3. Kerangka Berpikir, Kerangka berpikir menggambarkan alur berpikir


penelitian serta komprehensif yang dimaksudkan untuk menyusun reka
pemecahan masalah (jawaban pertanyaan penelitian) berdasarkan teori
yang dikaji. Kerangka berpikir memuat unsur-unsur berikut ini:
a. Penjelasan variabel yang diteliti
b. Menjelaskan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan teori yang
mendasarinya.
c. Dalam kerangka berpikir hendaknya menggunakan kata- kata dari
peneliti sendiri, bukan kutipan-kutipan
d. Kerangka berpikir merupakan pendapat pribadi peneliti setelah
mempelajari masalah dan teori-teori serta hasil penelitian yang
relevan.

4. Hipotesis Penelitian, Hipotesis penelitian merupakan pernyataan


sementara peneliti berdasarkan kajian pustaka bahwa jika dilakukan
tindakan tersebut diyakini akan mengatasi masalah yang ada.

Langkah efektif untuk menyusun kajian pustaka berupa penelusuran


informasi yang bersifat umum sebelum menilik informasi khusus.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan yakni:

1. Formulasi permasalahan. Topik permasalahan akan dijelaskan secara


lengkap, tepat, dan akurat oleh penulis.
2. Mencari literatur. Gambaran mengenai topik penelitian didapatkan dari
literatur yang relevan. Nantinya, hal tersebut akan berguna jika
didukung oleh pengetahuan yang cukup mengenai topik kajian karena
sumber-sumber tersebut akan menjelaskan mengenai penelitian
terdahulu secara menyeluruh.

4
3. Mengevaluasi data. Penulis harus pandai memilah informasi yang
dibutuhkan dan tidak. Data-data tersebut dapat berupa data kualitatif,
kuantitatif, ataupun gabungan dari keduanya.
4. Melakukan analisis dan interpretasi. Melakukan diskusi kemudian
meringkasnya dengan pengemasan semenarik mungkin.

Berikut merupakan tata cara untuk menyusun kajian pustaka berdasarkan


Ary dan Creswell dalam Prastowo:
1. Melakukan identifikasi kata kunci untuk mempermudah pencarian data
lain yang dibutuhkan.
2. Melakukan pengamatan terhadap abstrak hasil penelitian terdahulu
3. Menciptakan peta literatur yang berisi urutan dan keterkaitan topik
penelitian yang kemudian dipakai sebagai alat untuk membuat catatan
hasil bacaan
4. Menjadikan peta literatur sebagai referensi ringkasan literatur secara
lengkap
5. Menyusun kajian pustaka secara tematis sesuai dengan teori dan konsep
penting yang relevan dengan topik dan variabel penelitian.
6. Lalu, mengemukakan pandangan umum mengenai topik penelitian
sesuai literatur yang tersedia, dan menjelaskan orisinalitas serta
keunggulan topik penelitian yang akan dilakukan dibanding dengan
literatur terdahulu.

Beberapa langkah tersebut dapat digunakan untuk menyusun bermacam-


macam metode penelitian. Selain itu, rumusan masalah dan langkah
penelitian menjadi lebih terarah karena ruang lingkup penelitian menjadi
lebih sempit.

C. Kode etik Metodologi Penilitian Quasi Eksperimental


1. Pengertian Quasi Eksperimental
Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pebelajaran,
pelaksanaan penelitian tidak selalu memungkinkan untuk melakukan
seleksi subjek secara acak, karena subjek secara alami telah terbentuk
dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact group), seperti
kelompok siswa dalam satu kelas. Kelompok-kelompok ini juga sering
kali jumlahnya sangat terbatas. Dalam keadaan seperti ini kaidah- kaidah
dalam penelitian eksperimen murni tidak dapat dipenuhi secara utuh,
karena pengendalian variabel yang terkait subjek penelitian tidak dapat
dilakukan sepenuhnya, sehingga penelitian harus dilakukan dengan
menggunakan intact group. Penelitian seperti ini disebut sebagai

5
penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Jadi penelitian kuasi
eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact
group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek
yang diambil secara acak.
Quasi eksperimen (eksperimen semu) adalah eksperimen yang dalam
mengontrol situasi penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan ran-
cangan tertentu dan/atau penunjukan subjek penelitian secara tidak acak
untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. Ciri
dari quasi eksperimen adalah:
a. Tidak ada randominasi, yaitu penunjukan subjek penelitian secara
tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor
penelitian. Hal ini disebabkan karena ketika pengalokasian faktor
penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau
tidak praktis menggunakan randominasi.
b. Tidak semua variabel terkontrol, karena terkait dengan pengalo-
kasian faktor penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin,
tidak etis, atau tidak praktis menggunakan randominasi sehingga
sulit mengontrol variabel secara ketat.

2. Kode etik metodologi penelitian quasi eksperimental


Di dalam melakukan penelitian seharusnya ada kode etik yang
dijadikan acuan untuk untuk melindungi peneliti sendiri, lembaga
penelitiannya dan informasi. Hal ini penting mengingat dalam proses
pengumpulan data kuesioner yang diajukan kepada informan mungkin
ada hal-hal yang sifatnya sangat pribadi sehingga pihak peneliti seolah-
olah tidak menghargai kepercayaan atau kebudayaan
informan/masyarakat yang dijadikan sebagai objek. Ada baiknya dalam
melakukan kajian pustaka ada pedoman yang dipakai oleh peneliti.
Pada prinsipnya kode etik penelitian perlu diperhatikan karena kode
etik ini mencakup faktor internal yang menyangkut peneliti sendiri, yakni
dia tidak boleh melanggar rambu-rambu seperti memanipulasi data untuk
tujuan-tujuan tertentu, tidak mengungkapkan hasil yang sebenarnya atau
sifat-sifat lain yang tidak terpuji. Yang kedua ialah faktor eksternal yakni
faktor yang langsung berhubungan dengan objek penelitian, misalnya
manusia. Dalam hal ini masalah pribadi harus diperhatikan dan tidak
boleh dilanggar.
Sebagai contoh pertanyaan yang dituangkan dalam kuesioner harus
diteliti terlebih dahulu sebelum diajukan kepada informan atau objek
penelitian. Masalah lain yang harus diperhatikan adalah apabila hasil
penelitian umpamanya dapat memicu emosi rakyat,betapapun ilmiahnya

6
hasil penelitian, harus dipertimbangkan baik-baik apakah hasil penelitian
perlu atau tidaknya di “released” ke media massa. Oleh karena itu hasil-
hasil penelitian dan informasi yang sifatnya sangat pribadi yang telah
dikumpulkan dari penelitian harus disimpan baik-baik sehingga
kerahasiaannya dapat dijamin oleh undang-undang.
Biasanya, teknik analisis data disesuaikan dengan jenis data yang
dimiliki, ketika jenis data yang dimiliki bersifat metrik (interval dan
rasio), maka digunakan teknik analisis data yang bersifat paramterik atau
sebut saja teknik analisis data parametrik dan ketika jenis data yang
dimiliki bersifat non-metrik (nominal dan ordinal), maka digunakan
teknik analisis data yang bersifat non-paramterik atau sebut saja teknik
analisis data non-parametrik.
Terdapat berbagai jenis uji asumsi atau biasa juga dikenal sebagai uji
asumsi klasik. Akan tetapi, setidaknya terdapat dua uji asumsi yang
disebutkan harus dipenuhi atau lazim digunakan oleh data-data yang
bersifat parametrik, yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
normalitas bertujuan untuk melihat apakah data menyebar mengikuti
distribusi normal atau tidak atas dasar pengambilan sampel secara
acak,sedangkan uji homogenitas untuk memastikan apakah data yang
dimiliki homogen atau berasal dari populasi yang sama (ketika berbicara
data sampel.
Disebutkan bahwa suatu data dikatakan baik ketika memenuhi kedua
uji asumsi tersebut. Baik dalam hal ini diartikan sebagai data yang
diperoleh sudah bisa dikatakan layak untuk dilakukan analisis data.
Meskipun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Seorang peneliti bisa
saja tidak melakukan uji asumsi di awal dan langsung melakukan teknik
analisis data tetapi dengan menggunakan analisis data nonparametrik.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kajian pustaka mempunyai fungsi penting sebagai dasar dan penguat
gagasan tokoh dalam suatu penelitian. Hal yang harus digarisbawahi adalah
literatur yang menjadi kajian utama haruslah bersumber dari buku, artikel
jurnal ilmiah atau karya tulis ilmiah lainnya. Beberapa langkah dalam
penyusunan kajian pustaka diatas dapat digunakan untuk menyusun
bermacam-macam metode penelitian. Selain itu, rumusan masalah dan
langkah penelitian menjadi lebih terarah karena ruang lingkup penelitian
menjadi lebih sempit.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Nyarwi. 2022. "Cara Cepat Menulis Tesis dan Disertasi yang Menarik
dan Berkualitas". Yogyakarta: PT Nas Media Indonesia Anggota IKAPI

Amiruddin. 2022. "Metodologi Penelitian Kuantitatif". Sukoharjo: Pradina


Pustaka

Muh.Fitrah. 2017. "Metodologi Penelitian: Penilitian Kualitatif, Tindakan Kelas


& Studi Kasus". Jawa Barat: CV Jejak

Moh.Toharudin. 2021. "Penilitian Tindakan dan Aplikasinya Untuk Pendidik


yang Profesional". Jawa Tengah: Lakeisha

Isnawan Muhamad Galang. 2020. "Kuasi Eksperimen". NTB: Nashir Al-Kutub


Indonesia

Karuru Perdy. 2013. "Pentingnya Kajian Pustaka dalam Penelitian" (Jurnal


Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Vol. 2, No. 1

Setyosari Punaji. 2016. "Metode Penilitian Pendidikan dan Pengembangan".


Jakarta: Prenadamedia Group

Siyoto Sando. 2015. "Dasar Metodologi Penilitian". Yogyakarta: Literasi Media


Publishing

Ridwan Muannif. 2021. "Pentingnya penerapan literature Review pada Penilitian


Ilmiah" (The Importance of Application of Literature Review Scientific
Research). Vol. 02, No. 1

Anda mungkin juga menyukai