Oleh :
Kelompok 2
1. Nina Yusti (2110201054)
2. Nirwadi putra (2110201053)
3. Rifana Listri yanti (2110201044)
Dosen Pengampu:
1. Dr. Hasrinal, M. Pd,
2. Mesi Oktafia, S. Pd, M. Si
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR
Kelompok 2
I
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan....................................................................................... 8
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kajian pustaka Suatu penelitian atau karya tulis ilmiah diwajibkan agar
memenuhi aspek keilmiahan. Artinya, penelitian harus berdasarkan kaidah
ilmu pengetahuan dan tidak asal dibuat. Salah satu penentu keilmiahan dari
penelitian adalah keberadaan kajian pustaka.
Kajian pustaka ini juga sering disebut sebagai landasan teori. Jadi, setiap
penelitian wajib mencantumkan kajian pustaka supaya relevansi dari penelitian
dapat diketahui. kajian pustaka, suatu kumpulan dari teori yang dipilih untuk
menjadi bahan referensi, literatur, dan dasar dalam sebuah penelitian atau karya
tulis ilmiah. Tujuannya adalah untuk menjawab permasalahan dari suatu
penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kajian pustaka?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam menyusun kajian pustaka?
3. Bagaimana kode etik metodologi penelitian quasi eksperimental?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kajian pustaka
2. Mengetahui langkah-langkah dalam menyusun kajian pustaka
3. Mengetahui kode etik metodologi penelitian quasi eksperimental
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
berfungsi sebagai latar belakang persiapan pengumpulan data aktual dalam
penelitan eksperimental. Selain itu, kajian pustaka berfungsi sebagai konteks
masa lalu dalam sebuah studi baru.
3
melakukan telaah kritis terhadap pustaka- pustaka yang relevan dengan
masalah penelitian yang diajukan atau research issues yang diminati
(Augusty Ferdinand, 2014:33).
4
3. Mengevaluasi data. Penulis harus pandai memilah informasi yang
dibutuhkan dan tidak. Data-data tersebut dapat berupa data kualitatif,
kuantitatif, ataupun gabungan dari keduanya.
4. Melakukan analisis dan interpretasi. Melakukan diskusi kemudian
meringkasnya dengan pengemasan semenarik mungkin.
5
penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Jadi penelitian kuasi
eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact
group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek
yang diambil secara acak.
Quasi eksperimen (eksperimen semu) adalah eksperimen yang dalam
mengontrol situasi penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan ran-
cangan tertentu dan/atau penunjukan subjek penelitian secara tidak acak
untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. Ciri
dari quasi eksperimen adalah:
a. Tidak ada randominasi, yaitu penunjukan subjek penelitian secara
tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor
penelitian. Hal ini disebabkan karena ketika pengalokasian faktor
penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau
tidak praktis menggunakan randominasi.
b. Tidak semua variabel terkontrol, karena terkait dengan pengalo-
kasian faktor penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin,
tidak etis, atau tidak praktis menggunakan randominasi sehingga
sulit mengontrol variabel secara ketat.
6
hasil penelitian, harus dipertimbangkan baik-baik apakah hasil penelitian
perlu atau tidaknya di “released” ke media massa. Oleh karena itu hasil-
hasil penelitian dan informasi yang sifatnya sangat pribadi yang telah
dikumpulkan dari penelitian harus disimpan baik-baik sehingga
kerahasiaannya dapat dijamin oleh undang-undang.
Biasanya, teknik analisis data disesuaikan dengan jenis data yang
dimiliki, ketika jenis data yang dimiliki bersifat metrik (interval dan
rasio), maka digunakan teknik analisis data yang bersifat paramterik atau
sebut saja teknik analisis data parametrik dan ketika jenis data yang
dimiliki bersifat non-metrik (nominal dan ordinal), maka digunakan
teknik analisis data yang bersifat non-paramterik atau sebut saja teknik
analisis data non-parametrik.
Terdapat berbagai jenis uji asumsi atau biasa juga dikenal sebagai uji
asumsi klasik. Akan tetapi, setidaknya terdapat dua uji asumsi yang
disebutkan harus dipenuhi atau lazim digunakan oleh data-data yang
bersifat parametrik, yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
normalitas bertujuan untuk melihat apakah data menyebar mengikuti
distribusi normal atau tidak atas dasar pengambilan sampel secara
acak,sedangkan uji homogenitas untuk memastikan apakah data yang
dimiliki homogen atau berasal dari populasi yang sama (ketika berbicara
data sampel.
Disebutkan bahwa suatu data dikatakan baik ketika memenuhi kedua
uji asumsi tersebut. Baik dalam hal ini diartikan sebagai data yang
diperoleh sudah bisa dikatakan layak untuk dilakukan analisis data.
Meskipun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Seorang peneliti bisa
saja tidak melakukan uji asumsi di awal dan langsung melakukan teknik
analisis data tetapi dengan menggunakan analisis data nonparametrik.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kajian pustaka mempunyai fungsi penting sebagai dasar dan penguat
gagasan tokoh dalam suatu penelitian. Hal yang harus digarisbawahi adalah
literatur yang menjadi kajian utama haruslah bersumber dari buku, artikel
jurnal ilmiah atau karya tulis ilmiah lainnya. Beberapa langkah dalam
penyusunan kajian pustaka diatas dapat digunakan untuk menyusun
bermacam-macam metode penelitian. Selain itu, rumusan masalah dan
langkah penelitian menjadi lebih terarah karena ruang lingkup penelitian
menjadi lebih sempit.
8
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Nyarwi. 2022. "Cara Cepat Menulis Tesis dan Disertasi yang Menarik
dan Berkualitas". Yogyakarta: PT Nas Media Indonesia Anggota IKAPI