Anda di halaman 1dari 13

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM PERBANKAN SYARI’AH

DISUSUN
O
L
E
H

KELOMPOK : 7
1. M. TOHA LUBIS

2. DAHLIA SARI

3. SITI LIDYA NINGSI LUBIS

SEMESTER : VI (Enam)
PRODY : Perbankan Syari’ah
DOSEN : Rijal Allamah Harahap, M.E

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BARUMUN RAYA


(STAI-BR) SIBUHUAN TAHUN AKADEMIK
2023-2024
i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami bisamenyelesaikan tugas kelompok makalah yaitu “metodologi siklus hidup sistem
perbankan syari’ah” dalam waktu ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok yang
diberikan oleh Bapak. Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah
satu panduan mahasiswa dan mahasiswi khususnya di dalam mata kuliah “Sistem informasi
manajemen” kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan-kesalahan, baik dari segi pengetikan, maupun materi yang di sajikan. oleh sebab itu,
saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat di harapkan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya. Tidak lupa pula penyusun aturkan permohonan maaf sebesar-besarnya apabila
dalam penyusunan makalah ini terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca dan tidak
sesuai, karena penyusun hanya manusia biasa, dan kesempurnaan hanya milik Allah.

ii
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................. ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. pengertian Metodologi Siklus Hidup Sistem..................................................... 2


B. Tahap-tahap suatu sistem dalam aplikasinya perusahaan.................................. 3
C. Siklus Hidup Sistem dalam Perspektif............................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang
biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk
menghasilkan informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak. Sistem
informasi ada pada hampir setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung kegiatan bisnis
mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan pengembangan sistem informasi diserahkan
kepada orang - orang yang bekerja di bidang Teknologi informasi.
Dalam membangun suatu sistem informasi, digunakan metode Siklus Hidup dan
Pengembangan Sistem. SDLC terdiri dari sejumlah tahapan yang dilaksanakan secara
berurutan. Secara umum tahapan dari SDLC adalah Perencanaan, analisis, rancangan,
penerapan, dan penggunaan. Namun pada prakteknya hal ini tidaklah selalu mulus untuk
dilaksanakan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan sistem
informasi. Terutama adalah pada faktor manusia yang terlibat. Dari pihak pengembang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Metodologi Siklus Hidup Sistem?
2. Tahap-tahap apa saja yang dilalui oleh suatu sistem dalam aplikasinya dalam suatu
perusahaan?
3. Bagaimana menempatkan Siklus Hidup Sistem dalam Perspektif?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Metodologi Siklus Hidup Sistem
2. Untuk mengetahui tahap-tahap apa saja yang dilalui oleh suatu sistem dalam aplikasinya
dalam suatu perusahaan
3. Untuk mengetahui bagaimana menempatkan Siklus Hidup Sistem dalam Perspektif

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metodologi Siklus Hidup Sistem
Metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal. Siklus
hidup system (system life cycle _ SLC ) merupakan penerapan pendekatan system untuk
mengembangkan dan menggunakan system berbasis computer. SLC terdiri dari serangkaian
tugas yang mengikuti langkah-langkah pendekatan system dan dilakukan secara top-down
SLC disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan
penggunaan system.
Tahap-tahap Siklus Hidup : Siklus hidup system digambarkan sebagai suatu pola
serupa roda Empat tahap yang pertama adalah perencanaaan, analisis, rancangan dan
penerapan yang dinamakan siklus hidup pengembangan system (system development life
cycle- SDLC). Tahap kelima adalah tahap penggunaanya yang berlangsung sampai sudah
waktunya untuk merancang system iitu kembali yang mengakibatkan siklus itu akan
diulangi.
1. Pengelolaan Siklus Hidup
Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi,
dibantu oleh manajer dari analisis system, program dan operasi. Sekarang manajemen
siklus hidup sistem mungkin saja tertentang melewati beberapa tingkat organisasional
dan melibatkan manajer diluar jasa informasi.
Hierarki para manajer dalam Siklus Hiidup Produk :
a. Tanggung jawab eksekutif
Ketika sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur
utama atau komite eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek
pengembangannya.
b. Komite pengarah SIM
Jika tujuan komite adalah memberikan petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang
berkesinambungan disebut dengan komite pengarah. Jika perusahaan membentuk komite
pengaruh untuk mengarahkan pengguna sumber daya computer perusahaan disebut
dengan komite pengarah SIM.

2
c. Kepemimpinan proyek
Komite pengarah SIM jarang terlibat langsung dengan rincian pekerjaan, tanggung jawab
tersebut ada pada tim proyek.Tim Proyek mencakup semua orang yang ikut serta dalam
pengembangan system berbasis computer. Suatu tim memiliki belasan anggota, yang
terdiri dari pemakai, spesialis informasi dan auditor internal. Kegiatan tim diarahkan oleh
seorang peminmipin proyek yang memberikan pengarahan sepanjang berlangsungnya
proyek.1

B. Tahap-tahap Siklus Hidup


1. Tahap Perencanaan
Langkah-langkah dalam tahap perencanaan
a. Menyadari Masalah
Kebutuhan akan royek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non
manajer dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan untuk mengamati gejala –
gejala permasalahan.
b. Mendefinisikan Masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik
supaya dapat mengatasi permasalahan itu. Namun, manajer tidak berusaha untuk
mengumpulkan semua informasi pada titik ini. Manajer hanya mencari untuk
mengidentifikasikan dimana letak permasalahannya dan penyebabnya.
c. Menentukan Tujuan
Manajer dan analis system mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus
dipenuhi oleh system untuk memuaskan pemakai.
d. Mengidentifikasi Kendala-kendala Sistem
Kendala - kendala sistem penting diidentifikasi sebelum sistem benar - benar mulai
dikerjakan.

e. Membuat Studi Kelayakan


1
Raymond MCleod, George Schell. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Indeks. Jakarta.Bahan SIM,
2013. Siklus Hidup Sistem, (Online), (http://bahansim.blogspot.com/2013/05/metodologi-siklus-
hidup-sistem.html), Diakses pada tanggal 23 Februari 2015
3
Studi kelayakan suatu tinjauan sekilas pada factor-faktor utama yang akan
mempengaruhi kemampuan system untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
f. Mempersiapkan Usulan Penelitian Sistem
Peneltan system (system study) akan memberikan dasar yang terinci untuk rancangan
system baru mengenai apa yang harus dilakukan system itu dan bagaimana system itu
melakukannya. Analis akan menyiapkan usulan penelitian system yang memberikan
dasar bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisis.
g. Menyetujui atau Menolak Penelitian Proyek
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra dari proyek dan rancangan
system yang diusulkan, serta menetukan apakah erlu diteruskan atau dihentikan.
h. Menetapkan Mekenisme Pengendalian
Komite pengarah SIM menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa
yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya dan kapan akan dilakssanakan.
2. Tahap Analisis
a. Mengumumkan Penelitian Sistem
Ketika perusahaan menerapkan aplikasi computer baru, manajemen mengambil
langkah-langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja, perhatian awal
ditujukan pada kekuatiran pegawai mengenai cara computer mempengaruhi kerja
mereka, cara melawan kekuatiran adalah :
1) alasan perusahaan melaksanakan proyek
2) bagaimana istem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai. Manajer
dapat bertemu dengan pegawai,baik secra perorangan maupun kelompok, dengan
media tertulis (memo,dan penerbitan berkala perusahaan).
b. Mengorganisasikan Tim Proyek
Tim proyek yang akan meakukan penelitian system dikumpulkan. Ebanyakan
perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemmpin proyek.
Agar proyek berhasil, pemakai sangat berperan aktif daripada berperan pasif.
c. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam kegiatan
pengumpulan informasi
d. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
4
Apabila kebutuhan informasi manajer didefinisikan, kemudian dapat ditentukan
secara tepat apa yang harus dcapai oleh system, yaitu krteria kinerjanya.
e. Menyiapkan Usulan Rancangan
Analis system memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan
teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Manajer harus menetujui tahap
rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk didalam usulan rancangan.
f. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra dari proyek dan rancangan
system yang diusulkan, serta menetukan apakah perlu diteruskan atau dihentikan.
3. Tahap Rancangan
a. Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terperinci
Beberapa alat memudahkan analisis untuk menyiapkan dokumentasi secara top-down.
Dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah pada yang lebih
terperinci. Pendekatan ini merupakan cirri rancangan terstruktur (structure design).
Yaitu rancangan yang bergerak dari tingkat system ke subsistem.
b. Mengidentifikasi Bagian Alternatif Konfigurasi Sistem
Dalam tahap ini analis harus mrngidentifikasikan konfigurasi-bukan merek atau
model-peralatan computer yang akan memberkan hasil terbaik bagi system untuk
menyelesaiakan pemerosesan. Analisis merupakan suatu proses yang berurutan.
c. Mengevakuasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Analisis bekerja sama erat dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternative.
Alternative yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi
kriteria kinerja.
d. Memilih Konfigurasi yang Terbaik
Analisis mengevakuasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi
peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai,
analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Hasil dari proses
rancangan ini adalah konfigurasi peralatan yang terbaik bagi system untuk mencapai
tujuannya dengan kendala yang ada. Spesifikasi system ini akan menjadi dasar
pekerjaan yang dilaksanakan dalam proses penerapan.
e. Menyiapkan Usulan Penerapan
5
Analisis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang
mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan. Keuntunngan yang
diharapkan dan biayanya
f. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
Keputusan untuk terus ada pada tahap penerapan ini sangatlah penting, karena usaha
ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang
diharapkan dari system melebihi biayanya. Penerapan akan disetujui.
4. Tahap Penerapan
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan
konseptual yang menghasilkan suatu system yang bekerja.
a. Merencanakan Penerapan
Manajer dan spesialis informasi mamahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan
untuk menerapkan rancangan system. Mereka dapat menggunakan pengetahuan ini untuk
mengembangkan rencana penerapan yang sangat terperinci.
b. Mengumumkan Penerapan
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti padad
penelitian system. Tujuan pengumuman ini adalah menginformasikan pegawai mengenai
keputusan untuk menerapkan system baru dan meminta kerja sama keryawan
c. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras
Rancangan system disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan yang terdapat
pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (REP),
request for proposal adalah spesifikasi yang disediakan oleh perusahaan bagi pemasok.
d. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak
Pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang
digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras atau REP jika perangkat lunak
aplikasi jadi (prewwitten aplicatition software) dibeli.
e. Menyiapkan Fasilitas Fisik
Jika perangkat keras dari system baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, maka perlu
konstruksi baru atau perombakan.

f. Mendidik Peserta dan Pemakai


6
System baru berkemungkinan mempengaruhi banyak orang, beberapa orang akan
membuat system bekerja, mereka ini disebut peserta.
g. Menyiapkan usulan Cutover
Cutover adalah proses penghentian system lama dan memulai penggunaan system baru.
h. Menyetujui atau Menolak Masuk ke Sistem Baru
Manajer dan komite pengarah SIM mnelaah status proyek dan menyetujui atau menolak
rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui rekomendasi itu, manajemen
menentukan tanggal cutover. Bila manajemen menolak rekomendasi itu, manajemen
menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum
custover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manjemen menjadwalkan tanggal
baru.2

C. Menempatkan Siklus Hidup Dalam Perspektif


1. Prototyping
Prototipe adalah memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara
sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah prototipe
di sebut dengan prototyping.
2. Ravid Application Development
Metodologi yang memiliki tujuan yang sama seperti prototyping, yaitu memberikan
respon yang cepat pada kebutuhan pamakai, tetapi dalam lingkup yang luas adalah RAD.
RAD seperangkat strategi, metodologi dan peralatan yang terintegrasi yang ada dalam
satu kerangka kerja menyeluruh.
3. CASE
CASE merupakan singkatan dari computer aided software engineering yang merupakan
kategori perangkat lunak yang bertujuan mengalihkan sebagian beban kerja
pengembangan sistem dari manusia ke komputer. Tingkat kemampuan peralatan tertentu
dapat dinyatakan melalui tempatnya didalam SLC. Empat kategori telah didefinisikan :
a. Peralatan CASE tingkat atas dapat digunakan oleh eksekutif perusahaan saat mereka
membuat perencanaan strategis
2
Fsaiful rahman, 2010. Metodologi Sklus Hidup Sistem, (Online),
(http://Fsaifulrahman.lecture.ub.ac.id/2010/05/METODOLOGI-SIKLUS-HIDUP SISTEM.pdf.html)
Diakses pada tanggal 24 Februari 2015
7
b. Peralatan CASE tingkat menengah dapat digunakan selama tahap analisis dan
rancangan untuk mendokumentasikan proses dan data dari sistem yang telah ada
maupun yang baru
c. Peralatan CASE tingkat bawah digunakan selama tahap penerapan dan penggunaan
untuk membantu programmer mengembangkan, menguji, dan menjaga kode
d. Peralatan CASE terintegrasi menawarkan cakupan kombinasi dari peralatan CASE
tingkat atas, menengah dan bawah.

BAB III
PENUTUP

8
A. Kesimpulan
Siklus hidup sistem adalah (system life cycle) metode pengembangan sistem
informasi yang paling tua. Metodologi siklus hidup adalah pendekatan bertahap untuk
membangun sistem, membagi pengembangan sistem menjadi tahapan - tahapan yang formal.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu:
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
Prototipe adalah memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang
cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah
prototipe disebut dengan prototyping.
Ravid Application Development (RAD) digunakan untuk menggunakan proses
pembuatan sistem yang dapat dilangsungkan dalam waktu yang sangat singkat.
CASE merupakan singkatan dari computer aided software engineering yang
merupakan kategori perangkat lunak yang bertujuan mengalihkan sebagian beban kerja
pengembangan sistem dari manusia ke komputer. Tingkat kemampuan peralatan tertentu
dapat dinyatakan melalui tempatnya didalam SLC

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari
bentuk maupun isinya. Maka dari itu penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat
memberikan kritik dan saran demi perbaikan makalah yang penulis buat selanjutnya. Dan
semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
menambah Ilmu pengetahuan yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

9
Raymond MCleod, George Schell. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Indeks. Jakarta.Bahan
SIM, 2013. Siklus Hidup Sistem, (Online),
(http://bahansim.blogspot.com/2013/05/metodologi-siklus-hidup-sistem.html),
Diakses pada tanggal 23 Februari 2015
Fsaiful rahman, 2010. Metodologi Sklus Hidup Sistem, (Online),
(http://Fsaifulrahman.lecture.ub.ac.id/2010/05/METODOLOGI-SIKLUS-HIDUP
SISTEM.pdf.html) Diakses pada tanggal 24 Februari 2015

10

Anda mungkin juga menyukai