Anda di halaman 1dari 16

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

DISUSUN OLEH:
Ahmad Randi Wijaya (41152020160063)
Susi Yulyani (41152020160173)
Kelas: AK-C
Dosen: Prof. Dr. Yuyus Suryana, M.S/Mentari Putri Pertiwi, S.E.,M.Ak

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
Jl. Karapitan No.116, Bandung 40261, Jawa Barat. Tlp : (022) 4218084 Faks : (022) 4237144.
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Siklus Pengembangan Sistem Informasi.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah mengenai Siklus Pengembangan Sistem Informasi.

Bandung, 3 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam dunia teknologi sekarang pengembangan dalam bidang informatika telah

mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan perkembangan ini, dalam bidang

informatika tidak hanya menghasilkan hanyadalam pengembangan program perangkat lunak

saja, melainkan pengembangandalam bidang suatu permodelan yang bersifat komplek.

Dalam pembuatan sebuah perangkat lunak yang haruslah memiliki Teknikanalisa

kebutuhan dan teknik permodelan yang baik, supaya terwujudnya suatu perangkat lunak yang

baik. Dengan hal tersebut maka perlulah suatu pengenalanmengenai permodelan dalam

suatu pembangunan suatu Perangkat Lunak(Software). Terdapat banyak permodelan mengenai

pembangunan suatu Perangkatlunak seperti SDLC


BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 LIFE CYCLES SYSTEM

Siklus hidup sistem (system life cycle ± SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti

dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut

dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.

Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.

2.1.1 TAHAPAN LIFE CYCLES SYSTEM

Tahapan siklus hidup system yaitu :

1. Fase Perencanaan

Menunjukan setiap langkah yang harus dilakukan dan mengidentifikasi tanggung jawab

manajer dan spesialis informasi dalam hal ini adalah analis system. Fase ini dimulai dengan

mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini

sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada

manajer.

2. Fase Analisis dan Desain

Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek

beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang

telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.

Adapun tahapanya yaitu:


1. Mengumumkan Penelitian Sistem

2. Mengorganisasikan Tim Proyek

3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

4. Mendefinisikan Kinerja Sistem

5. Menyiapkan Usulan Rancangan

6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan

3. Fase Implementasi

Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :

 Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari

sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.

 Mengimplementasikan sistem yang baru.

 Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :

Programming & Testing

a) Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan

menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest semua program serta memastikan

semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.

b) Hasil : Coding program dan spesifikasi program.

Training

a) Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem persiapan lokasi latihan

dan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan pelatihan (buku-buku panduan sistem).

b) Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.


System Changeover

a) Tujuan : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi yang berhasil

dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai siste (user

organization).

b) Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).

4. Fase Operasi

Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :

 Menggunakan sistem

Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.

 Audit sistem

Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik

sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan

setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS

dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem

berlanjut.

 Memelihara sistem

Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus

memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem

maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :

a. Memperbaiki kesalahan

b. Menjaga kemutakhiran system

c. Meningkatkan sistem
 Menyiapkan usulan rekayasa ulang

Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak

dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang

(reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan

untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan

tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.

 Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem

Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan

menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.

2.2 SYSTEM DEVELOPMENT METODOLOGY

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep

pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni

atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan

sesuatu. Metodologi Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-

konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan

digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Urutan-urutan prosedur untuk

pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma. Metodologi pengembangan sistem adalah

metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-

postulat (dalil) yang akan digunakan untuk megembangkan suatu system informasi.
Metodologi Sdlc
Istilah metodologi pengembangan (atau pembanguna) sistem aplikasi adalah semata-mata merupakan
sebutan yang diintroduksi oleh lingkungan kelompok ahli yang menelurkan ide – ide tentang prosedur
pembangunan lain.

Testng, adalah sangat sulit untuk kembali melakukan perubahan karena ada suatu yang belum dipikirkan
sebelumnya (atau situasi berubah).

Soft-System Methodology
Pendekatan soft-systems methodology (SSM) meliputi dua tahapan, yaitu :

· Kenali situasi/kondisi, identifikasikan problem. Ada tiga hal yang harus diingat dan dilakukan, yaitu

Problem solver, yang menggunakan SSM untuk struktur diskusi, debat dan negoisasi tentang problem
tersebut.

Problem owner

Decision taker, orang yang memiliki kemampuan untuk merubah situasi.

· Uraikan situasi, problem situation, dan problem solver menggunakan SSM untuk membantu
staheholder (Problem solver, problem owner, decision taker) untuk mengeri benar aturan, norma dan
nilai yang mendasar problem tersebut.

2.2.1 TEKNIK – TEKNIK DALAM PENGEMBANGAN SISTEM

Teknik – teknik dalam pengembangan system :

1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program

Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu

pelaksanaan suatu proyek

2. Teknik menemukan fakta (fact finding techniques)

Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpukan data dan menemukan fakta-fakta

dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik-teknik ini diantaranya adalah :
a) Wawancara (interview)

Memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan

data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee).

b) Observasi (observation)

Adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan yang mana pada

waktu observasi analis sistem dapat ikut juga berpartisipsi dengan orang-orang yang

sedang melakukan suatu kegiatan tersebut.

c) Daftar pertanyaan (questionnaires)

Adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang

memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-

responden yang dipilih.

d) Pengumpulan sampel (sampling)

Pengambilan sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada

dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya

dengan pertimbangan biaya dan waktu yang terbatas.

3. Teknik analisis biaya / manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost benefit analysis)

Teknik ini menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu pengembangan sistem informasi.

4. Teknik untuk menjalankan rapat

Selama proses pengembangan sistem dilakukan, seringkali rapat-rapat diadakan baik oleh tim

pengembangan sistem sendiri atau rapat anatara tim pengembangan sistem dengan pemakai

sistem manajer, sehingga kemampuan analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di

dalam suatu rapat merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan

sistem.
5. Teknik inspeksi / walkthrough

Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough merupakan

kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan walkthrough untuk maksud supaya

dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai sistem secara teknik tidak mengalami

kesalahan dan dapat dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem yang

lain. Pemakai sistem melakukan inspeksi untuk maksud menilai dokumentasi yang

diserahkan oleh analis sistem secara teknik tidak mengandung kesalahan.

2.2.2 ALAT PENGEMBANGAN SISTEM

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi

pengembangan system yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk

melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu

gambar atau diagram atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada

yang berupa gambar atau grafik (nongraphical tools), seperti misalnya data dictionary, structured

English, pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data.

Alat-Alat Pengembangan Sistem Yang Berbentuk Grafik

Alat-alat pengembangan system yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai

berikut ini :

a. HIPO diagram

HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output), adalah alat dokumentasi program yang

berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam system digambarkan oleh fungsi utamanya.

b. Data Flow diagram


Digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau system baru yang akan

dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut

menglir (misalnya lewat telpon, surat dan sebaginya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut

akan disimpan (misalnya file kartu, mcrifile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagianya)

c. Structured Chart

Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari system informasi

secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodule dengan menunjukan hubungan elemen

data dan elemen control anatara hubungan modulnya sehingga memberikan penjelasan lengkap

dari system dipandang dari elemen data, elemen control, modul dan hubungan antar modulnya.

d. SADT (Structure Analysis and Design Technique)

Structured Analysis and Design Technique, memandang suatu system terdiri dari dua hal :

benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau

prangkat lunak). Menggunakan dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan(activity diagrams,

disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams disebut datagrams)

e. Jackson’s diagram (JSD)

Jackson’s System Develpoment (JSD) membangun suatu model dari dunia nyata (real

world) yang menyediakan subyek-subyek permaslahan dari system. Disamping alat-alat

berbentuk grafik yang digunakan pada suatu metodologi tertentu, masih terdapat beberapa alat

berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada.

Alat alat ini berupa suatu bagan yang dapat diklasifikan sebagai berikut :

1) Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting)

 Bagan alir sistem(system flowchart)

 Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa :


Bagan alir logika program (program logic flowchart

Bagan alir program computer terinci (detailed computer program flowchart)

 Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart)

 Bagan alir proses (process flowchart)

 Gantt chart

2) Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting)

3) Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personil relationship charting)

 Bagan distribusi kerja (working distribution chart)

 Bagan organisasi (organization chart)

2.2.3 PENYEBAB KEGAGALAN PENGEMBANGAN SISTEM

Ada beberapa penyebab kegagalan dalam pengembangan sistem diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Kurangnya penyesuaian pengembangan system

2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai system

3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas analisis biaya

4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan

5. Penggunaan teknologi computer dan perangkat lunak yang tidak direncanakan dan

pemasangan teknologi tidak sesuai

6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara

7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik.

2.3 SYSTEM DEVELOPMENT LYFE CYCLE (SDLC)


System Development Life Cycle disingkat dengan SDLC. SDLC merupakan siklus

pengembangan sistem. Pengembangan sistem teknik (engineering system development). SDLC

berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap

tahapan yang secara garis besar terbagi dalam empat kegiatan utama, yaitu initiation, analysis,

design dan implementation.

Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil

kegiatannya (deliverable). SDLC didefinisikan oleh Departemen Kehakiman AS sebagai sebuah

proses pengembangan software yang digunakan oleh analyst system, untuk mengembangkan

sebuah sistem informasi. SDLC mencakup kebutuhan (requirement), validasi, pelatihan,

kepemilikan (user ownership) sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi,

analisis, desain, implementasi, dan perawatan software. Software yang dikembangkan

berdasarkan SDLC akan menghasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan

penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efsien dalam infrastruktur

teknologi informasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan

pengembangan lebih lanjut.

2.3.1 TAHAPAN SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)


SDLC meliputi tahapan berikut:

 System initiation ialah perencanaan awal untuk sebuah proyek guna mendefinisikan lingkup,

tujuan, jadwal dan anggaran bisnis awal yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau

kesempatan yang direpresentasikan oleh proyek. Lingkup proyek mendefinisikan area bisnis

yang akan ditangani oleh proyek dan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Lingkup dan tujuan

pada akhirnya berpengaruh pada komitmen sumber yaitu jadwal dan anggaran yang harus

dibuat supaya berhasil menyelesaikan proyek.

 System analysis ialah studi domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan

menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi. Analisis system ditujukan

untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap

masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu proyek. Area bisnis dipelajari dan

dianalisis untuk memperoleh pemahaman yang lebih rinci mengenai apa yang bekerja, apa

yang tidak bekerja dan apa yang dibutuhkan.

 System design ialah spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan berbasis komputer

untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Selama desain sistem,

pada awalnya akan mengekspolarasi solusi teknis alternatif. Setelah alternatif solusi disetujui,

fase desain sistem mengembangkan cetak biru (blueprint) dan spesifikasi teknis yang

dibutuhkan untuk mengimplementasikan database, program, antarmuka pengguna dan

jaringan yang dibutuhkan untuk sistem informasi,

 System implementation ialah konstruksi, instalasi, pengujian dan pengiriman sistem ke dalam

produksi (artinya operasi sehari-hari). Implementasi sistem mengontruksi sistem informasi

baru dan menempatkannya ke dalam operasi, selanjutnya dilaksanakan pengujian.

Anda mungkin juga menyukai