Anda di halaman 1dari 19

KEGIATAN BELAJAR 1

Siklus Hidup
Pengembangan
Sistem
MODUL 5
ANGGOTA KELOMPOK 4:

01 PUTRI LUFIYANI 04 RANI JUWITA P.P.

02 PUTRI WAHYUNI 05 RIDWAN DWI N.

03 PUTRI WIDYA P. 06 RISKI DEA A.


TAHAPAN-TAHAPAN
DI SDLC
Metode siklus hidup pengembangan sistem atau sistem development life cycle
( SDLC ) mempunyai beberapa tahapan. Sesuai dengan namanya, SDLC dimulai
dari suatu tahapan sampai tahapan terakhir dan kembali lagi ke tahapan awal
untuk membentuk suatu siklus atau daur hidup. Tahapan-tahapan dalam metode
SDLC sebagai berikut.
1. Analisis sistem ( system analysis )
a. Studi pendahuluan
b. Studi kelayakan
c. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pemakai
d. Menganalisis hasil penelitian
2. Perencanaan sistem ( system design )
a. Perancangan awal
b. Perancangan perincian.
3. Implementasi sistem ( system implementation )
4. Operasi dan perawatan sistem ( system operation and maintenance )

siklus atau daur hidup pengembangan sistem tampak jika sistem yang sudah
dikembangkan dan dioperasikan tidak dapat dirawat lagi sehingga dibutuhkan
pengembangan sistem kembali yang tampak di gambar diatas.
1. ANALISIS SISTEM
Tahap awal dari SDLC adalah analisis sistem ( system analysis ). Tahap ini dilakukan oleh analis sistem (system analyst).
Analis sistem adalah orang yang dididik khusus untuk mengembangkan sistem secara profesional. Penggunaan analisis sistem
di metode SDLC beralasan bahwa metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang kompleks.
STI yang kompleks perlu dianalisis oleh orang yang ahli di bidangnya sehingga permasalahan dapat dipecahkan dan kebutuhan
pemakai sistem dapat diidentifikasi dengan benar.
Tahap dianalisis sistem terdiri atas kegiatan-kegiatan berikut:
a. Studi pendahuluan
Kegiatan awal dari analisis sistem adalah studi awal atau studi pendahuluan tentang jenis, ruang lingkup dan pemahaman awal
dari proyek pengembangan STI. Dari studi pendahuluan ini, dapat diperoleh hasil pemahaman sistem secara awal perkiraan
biaya yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan untuk pengembangan STI.
b. Studi kelayakan
Langkah berikutnya yang diperlukan oleh analisis sistem adalah melakukan studi kelayakan ( feasibility study ). Studi
kelayakan terdiri atas lima macam kelayakan yang disebut dengan TELOS, yaitu studi kelayakan teknologi, studi kelayakan
ekonomis, studi kelayakan legal, studi kelayakan operasi, dan studi kelayakan sosial. Studi kelayakan ini dimaksudkan bahwa
secara teknologi, ekonomi, legal, operasi dan sosial, pengembangan STI dapat dilakukan dan layak. Pengembangan STI layak
secara teknologi jika teknologi yang dibutuhkan dapat tersedia dan diperoleh pengembangan STI dikatakan layak secara
ekonomis jika manfaat yang diperolehnya lebih besar dari biaya yang dikeluarkannya dan dana yang digunakan untuk
membangunnya tersedia. Pengembangan STI dikatakan layak secara legal jika tidak melanggar peraturan dan hukum yang
berlaku. Pengembangan STI dikatakan layak secara operasi jika STI yang dihasilkan dapat dioperasikan dan dijalankan.
Pengembangan STI dikatakan layak secara sosial jika hasil dari STI tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap lingkungan
sosialnya
c. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan informasi pemakai
Langkah selanjutnya jika STI layak dikembangkan adalah mengidentifikasi masalah di sistem lama supaya dapat diperbaiki di
sistem yang baru. Mengidentifikasi masalah dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab masalahnya. Penyebab masalah
merupakan sumber dari permasalahan yang harus diperbaiki. Setelah diketahui sumber dan tempat permasalahannya, langkah
selanjutnya adalah memahami sistem yang ada untuk mendapatkan data dan menganalisis permasalahannya. Memahami sistem
yang ada dapat dilakukan dengan melakukan penelitian untuk mendapatkan data tentang sistem yang ada.

d. Menganalisis hasil penelitian


Setelah penelitian dilakukan dan hasil penelitian dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil penelitian.
Menganalisis hasil penelitian terdiri atas menganalisis kelemahan sistem yang lama dan menganalisis kebutuhan informasi
pemakai. Menganalisis kelemahan sistem yang lama dimaksudkan untuk menemukan penyebab sebenarnya permasalahan-
permasalahan yang terjadi sehingga sistem yang lama tidak berfungsi. Sistem yang lama akan diganti dengan sistem yang baru.
Permasalahan-permasalahan di sistem yang lama perlu ditemukan dan diperbaiki dengan sistem yang baru. Jika sistem yang baru
merupakan sistem teknologi informasi, perbaikan dari sistem yang lama berupa perbaikan perbaikan dalam bentuk informasi
yang disediakan oleh sistem yang baru. Supaya sistem yang baru berhasil, informasi-informasi yang dihasilkan harus sesuai
dengan kebutuhan pemakainya. Menganalisis kebutuhan informasi pemakai perlu dilakukan untuk menghasilkan informasi yang
relevan.

NEXT
2. PERANCANGAN SISTEM
Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu :
1. Memberikan gambaran secara umum tentang kebutuhan informasi kepada pemakai sistem secara logika
2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik
lainnya.
Tujuan perancangan sistem yang pertama lebih dikenal dengan istilah perancangan sistem secara logika ( logical system design
) atau perancangan sistem secara umum ( general system design ).
Tujuan yang kedua lebih dikenal dengan istilah perancangan sistem secara terperinci ( detail system design)

a. Perancangan sistem secara umumTujuan dari perancangan sistem secara umum ( general system design ) atau perancangan
sistem secara logika ( logical system design ) atau perancangan sistem secara konsep ( conceptual system design ) adalah
memberikan gambaran secara umum pada pemakai sistem tentang sistem teknologi informasi yang baru. Perancangan
sistem secara umum lebih diarahkan kepada pemakai sistem untuk menyetujuinya rancangan sistem selanjutnya yaitu
perancangan sistem secara terperinci.
b. Perancangan sistem terperinciJika perancangan sistem secara umum untuk menjawab pertanyaan apa yang dibutuhkan dari
komponen-komponen sistem teknologi informasi, perancangan sistem secara terperinci menjawab pertanyaan bagaimana
dan seperti apa bentuk dari komponen-komponennya. Perancangan sistem secara terperinci ( detailed system design ) atau
perancangan sistem fisik ( physical system design ) dimaksudkan untuk menggambarkan bentuk secara fisik dari
komponen-komponen STI yang akan dibangun oleh pemrograman dan ahli teknik lainnya.
3. IMPLEMENTASI SISTEM
Setelah sistem selesai dirancang dan dibangun, tahap berikutnya adalah tahap implementasi sistem ( system
implementation ), yaitu tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan. Tahap implementasi sistem terdiri atas
beberapa kegiatan sebagai berikut.
a. Mempersiapkan rencana implementasi
b. Melakukan kegiatan implementasi, seperti :
1. Memilih dan melatih personel
2. Memilih dan mempersiapkan tempat dan lokasi sistem
3. Mengetes sistem
4. Melakukan konversi system
c. Menindaklanjuti implementasi.
Untuk mengganti sistem yang lama dengan sistem yang baru, diperlukan suatu pendekatan atau strategi konversi yang
ada sebagai berikut.
5. Konversi parallel
Pendekatan atau strategi konversi paralel ( parallel conversion ) dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru
bersama-sama dengan sistem lama selama satu periode waktu tertentu. Kedua sistem ini dioperasikan bersama-sama
untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru telah benar-benar beroperasi dengan sukses sebelum sistem yang lama
dihentikan. Pendekatan ini banyak digunakan untuk sistem yang kompleks dan besar..

NEXT
2. Konversi pilot
Pendekatan atau strategi konversi pilot ( pilot conversion ) atau pendekatan konversi lokasi ( location conversion )
dilakukan bertahap pada suatu lokasi sebagai suatu percahan dan juga berhasil dilanjutkan ke lokasi yang lainnya.
Pendekatan ini biasanya dilakukan apabila suatu sistem yang sejenis akan diterapkan di banyak bagian atau lokasi atau
departemen.

3. Konversi bertahap
Pendekatan atau strategi konversi bertahap ( phasing conversion, stepped conversion, staged conversion, phase-
inconversion atau pashed cut-over conversion ) dilakukan dengan menerapkan masing-masing modul dari sistem secara
bertahap dan urut. Pendekatan ini dilakukan dengan menerapkan sebuah modul terlebih dahulu. Jika sukses, disusul
oleh modul lainnya sampai semua modul selesai diterapkan.

4. Konversi langsung
Pendekatan atau strategi konversi langsung ( direct conversion, direct cutover, cold turkey conversion, atau abrupt good
over) dilakukan dengan mengganti sistem yang lama langsung dengan sistem yang baru. Kelebihan dari pendekatan ini
terletak pada biaya konversinya yang tidak terlalu besar, sedangkan kelemahannya adalah risiko yang harus ditanggung
besar karena kegagalan sistem yang baru dapat berakibat fatal berhentinya kegiatan dari sistem karena sistem yang
lama juga sudah dihentikan.

NEXT
4. OPERASI DAN PERAWATAN
SISTEM
Setelah sistem diimplementasikan dengan berhasil, sistem akan dioperasikan dan dirawat. Tahap ini disebut dengan operasi dan
perawatan sistem (system operation and maintenance). Sistem perlu dirawat karena beberapa hal berikut.

a. Sistem mengandung kesalahan yang dulunya belum terdeteksi sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
b. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
c. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar.
d. Sistem perlu ditingkatkan.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE SDLC

Kelebihan-kelebihan dari metode ini sebagai berikut.


1. Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan system
2. Memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum
dumplementasikan
Kekurangan-kekurangan dari metode SDLC
1. Hanya menyediakan tahapan-tahapan, tetapi tidak menyediakan metodologi (cara dan alat-alat) untuk
mengembangkan sistem sehingga harus digabungkan dengan metodologi yang ada, yaitu metodologi
pengembangan sistem terstrukturmisalnya.
2. Hasil dari SDLC sangat tergantung dari hasil di tahap analis sehingga jika terdapat kesalahan analisis,
akan terbawa terus dengan hasil sistem yang kurang memuaskan.
3. Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkannya karena sistem harus dikembangkan sampai
selesai semua terlebih dahulu.
4. Dibutuhkan biaya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan metode lainnya.
5. Hasil dari sistem tidak luwes untuk dimodifikasi karena perlu dilakukan analisis kembali

NEXT
KEGIATAN BELAJAR 2
Metodologi
Pengembangan
Sistem Informasi
Terstruktur
MODUL 5
A. CARA PENGEMBANGAN SISTEM

1. CARA ATAS TURUN


• Cara atas turun (top down) berlawanan dengan cara bawah naik (bottom up). Cara atas turun dimulai dari
atas yaitu kebutuhan informasi pemakai dan turun sampai ke data untuk memenuhi kebutuhan ini. Jika
dihubungkan dengan perancangan 6 komponen sistem teknologi informasi, cara tes turun dimulai dengan
perancangan komponen output, komponen model, komponen basis data, komponen input, komponen
teknologi, dan komponen pengendalian.
• Cara bawah naik (bottom up) dimulai dari bawah, yaitu dari ketersediaan data naik hingga informasi yang
dibutuhkan ke pemakai. Jika dihubungkan dengan perancangan 6 komponen sistem teknologi informasi, cara
bawa naik dimulai dengan rancangan komponen input, komponen basis data, komponen output, komponen
model, komponen teknologi, dan komponen pengendalian.
• Cara atas turun (top down) lebih disarankan dibandingkan dengan cara bawah atas (bottom up). Karena cara
atas turun dimulai dari kebutuhan informasi pemakai yang harus dipenuhi, sedangkan cara bawah naik
dimulai dari data yang tersedia sehingga kebutuhan informasi pemakai belum tentu dapat dipenuhi jika data
tidak tersedia. Alasan lainnya didukung oleh pemakai sistem karena berhubungan dengan kebutuhan mereka
A. CARA PENGEMBANGAN SISTEM

1. CARA DEKOMPOSISI
Cara kedua yang disarankan oleh pendekatan terstruktur adalah cara dekomposisi (decomposition approach) atau
disebut juga dengan cara moduler (modul air approach) memecah sistem yang rumit menjadi beberapa bagian sistem
yang disebut dengan modul-modul yang lebih sederhana. Modul-modul ini kemudian akan dirangkai kembali menjadi
sistem yang utuh.
Berikut merupakan kelebihan menggunakan cara dekomposisi:
a. Membuat sistem yang rumit menjadi mudah dipahami dalam bentuk-bentuk model yang lebih sederhana,
b. Dapat dilakukan pembagian kerja mengembangkan sistem sesuai dengan modul-modulnya,
c. Sebagai dokumentasi yang baik untuk memahami sistem,
d. Menyediakan jejak audit (audit trail) dan proses menemukan kesalahan sistem (debugging) yang baik jika
sistem mempunyai beberapa kesalahan yang akan diperbaiki.

NEXT
B. ALAT-ALAT PENGEMBANGAN SISTEM
1. ALAT-ALAT KOMUNIKASI DI TAHAP ANALISIS
Alat alat yang tersedia untuk pendekatan ini, diantaranya adalah
a. Bagan Alir Sistem (System flow chart)
b. Diagram Arus Data ( data flow diagram)
c. Kamus Data (data dictionary)
d. Bagan Alir Program (program flow chart)
e. Bagan Terstruktur (Structured chart)
f. Structured English
g. Pseudo code
h. Tabel keputusan (decision table)
1. Alat – Alat Komunikasi di Tahap Analisis
Alat alat komunikasi yang digunakan ditahap ini adalah bagan alir system (system flow chart), diagram arus data (data
flow diagram) dan kamus data (data dictionary)
A. Bagan Alir Sistem dan Bagan Alir Dokumen
Bagan alir system (system flow chart) digunakan untuk menggambarkan proses dari system yang lama atau system
baru yang diusulkan. Bagan Alir Sistem juga menunjukan arus dari dokumen dokumen yang ada di organisasi
sehingga disebut juga dengan nama bagan alir dokumen (document flow chart)
B. ALAT-ALAT PENGEMBANGAN SISTEM

B. Diagram Arus Data


Proses dari sistem yang lama dan yang baru dapat juga digambarkan dengan diagram arus data (DFD). Jika bagan
alir dokumen lebih menunjukan dokumen yang mengalir dalam organisasi, diagram arus data (DAD) atau
data flow diagram (DFD) lebih menunjukkan data yang mengalir dari satu entitas ke entitas yang lain. DAD
mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (disebut dengan top up level) dan
Memecah mecahnya menjadi bagian bagian yang lebih kecil dalam bentuk modul modul (disebut dengan
lower level). Karena prinsip kerja DAD adalah dekomposisi yaitu memecah sistem yang kompleks menjadi
beberapa modul modul yang lebih mudah dipahami dan lebih teperinci, alat ini sangat tepat untuk
pendekatan struktur yang juga menyarankan cara dekomposisi .
C. Kamus Data
Data yang mengalir diagram arus data perlu dijelaskan detailnya. Alat kamus data (KD) atau data dictionary (DD)
adalah katalog fakta tentang data yang mengalir di sistem. Kamus data ini menjelaskan atribut dari data,
yaitu tentang nama dari arus data, aliasnya, bentuk media data (dokumen dasar atau laporan atau layar
computer, variabel atau parameter), arusnya (dari mana kemana) penjelasannya, periode waktunya, volume
datanya dan struktur datanya.

NEXT
Alat-alat komunikasi di tahap Perancangan

Analisis sistem banyak berkomunikasi dengan teknisi sistem dengan pemrogram komputer ahli basis
data atau ahli telekomunikasi.Sistem analisis membutuhkan alat komunikasi yang efektif supaya teknisi
sistem dapat memahami dan memudahkan hasil analisis untuk di ubah menjadi sistem secara fisik.

Alat-alat ini adalah diagram arus data dan kamus data.Alat-alat komunikasi lainnya seperti bagan alir
program,bagan berstruktur,tabel keputusan,structures english dan preudo codedi butuhkan teknisi sistem
untuk membangun sistem secara fisik.

A. Bagan alir program


Di gunakan untuk menggambarkan proses dari program modul" yang ada di bagan terstruktur. Bagan
alir program adalah bagan alir yang menunjukkan logaritma dari proses program
Alat-alat komunikasi di tahap Perancangan

B. Bagan terstruktur
Proses di bagan alir program yang lebih perinci dengan menunjukkan by variabel-variabel atau parameter-
parameter yang akan di gunakan di program dapat di gambar kan dalam bentuk bagan terstruktur.

C.Tabel keputusan
Program mengandung banyak sekali penyeleksian kondisi yang harus di lakukan penulisan langsung ke
pseudo code akan sangat sulit dan mempunyai resiko kesalahan.

D. Pseudo kode
Pseudo berarti imitasi atau mirip sedangkan code berarti kode program sehingga pseudo code dapat di
artikan sebagai code yang mirip dengan intruksi kode program komputer.Pseudo code akan sangat
bermanfaat bagi pemogram karena mirip dengan kode-kode program yang di gunakan oleh pemogram.
ADA PERTANYAAN
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai