“PENGEMBANGAN SISTEM”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh
Kelompok 07:
TAHUN 2024
A. PENDEKATAN SISTEM
Urutan-Urutan Langkah
Meskipun banyak urunan mengenai pendekatan sistem mengikuti pola dasar yang
sama, namun jumlah langkahnya dapat bervariasi. Kita menggunakan 10 langkah, yang
dikelompokkan menladı tiga tahapan ; (1) Upaya Persiapan menyiapkan pemecahan
masalah dengan memberi orientasi sistem (2) Upaya definisi terdiri atas
pengidentifikasian masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya (3) upaya
solusi melibatkan pengidentifikasian solusi solusi alternatif mengevaluasinya
Upaya Persiapan
Upaya Persiapan menyiapkan pemecahan masalah dengan memberi orientasi sistem ada
tiga langkah:
Upaya Definisi
Upaya definisi dimulai dengan pemicu masalah, yang bisa internal atau eksternal.
Pemicu ini biasanya merupakan respons terhadap gejala, seperti penjualan rendah, yang
perlu ditelusuri untuk menemukan akar permasalahannya. Masalah didefinisikan
sebagai kondisi yang merugikan atau menguntungkan perusahaan. Manajer atau stafnya
mengidentifikasi masalah dan, jika perlu, meminta bantuan analis sistem. Upaya
definisi terdiri dari dua langkah: 1) mendekomposisi sistem ke tingkat subsistem dan 2)
menganalisis bagian-bagian sistem secara berurutan.
Upaya Solusi
Melibatkan pertimbangan atas berbagai alternatif yang layak, memilih yang terbaik dan
implementasinya serta memastikan berjalan dengan efektif.
6. Langkah 6 (Mengidentifikasi Solusi Alternatif):, mengidentifikasi cara yang
berbeda untuk menangani masalah yang sama.
7. Langkah 7 (Mengevaluasi Solusi Alternatif):, dengan menggunakan kriteria
evaluasi yang sama, sehingga keuntungan dan kerugian dari alternatif dapat
diketahui. Ukuran fundamentalnya adalah sejauh mana alternatif memungkinkan
sistem mencapai tujuannya.
8. Langkah 8 (Memilih Solusi yang Terbaik):, menurut Henry Mintzberg terdapat
3 cara: 1) Analisis, mempertimbangkan konsekuensi tiap solusi terhadap sasaran
organisasi; 2) Pertimbangan, pemikiran dari manajer berdasarkan pengalamannya;
3) Tawar-menawar/ negosiasi antar manajer.
9. Langkah 9 (Mengimplementasikan Solusi)
10. Langkah 10 (Menindaklanjuti untuk Memastikan Keefektifan)
C. SDLC TRADISIONAL
Sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) karena aktivitasnya
memiliki aliran satu arah yang menuju ke penyelesaian proyek.
Berikut sifat melingkar dari siklus hidup atau tahapan agar suatu proyek dapat memiliki
kemungkinan berhasil yang besar.
Dimana pada tahap perencanaan dan analisis, masalah akan
didefinisikan. Lalu pada tahap desain, solusi alternatif
diidentifikasi dan dievaluasi. Kemudian solusi terbaik di
implementasi pada tahap implementasi. Kemudian pada
tahap penggunaan, umpan balik akan dikumpulkan untuk
melihat apakah sistem tersebut berjalan dengan efektif.
D. PROTOTYPING
Seiring dengan bertambahnya ukuran dan kompleksitas dari suatu sistem, maka tahapan
sekali jalan tidak memungkinkan untuk dijalankan. Sehingga para pengembang sering
kali melakukan looping dan mengerjakan ulang agar hasilnya dapat memuaskan.
Namun, hal tersebut terkadang memakan waktu yang lama dan biaya yang besar. Untuk
itu mereka dapat melakukan prototyping atau pembuatan prototipe yakni versi dari
sebuah sistem potensial yang memberikan ide kepada pengembang dan calon pengguna
mengenai bagaimana sistem tersebut dapat berfungsi pada bentuk final. Dengan kata
lain, membuat prototipe secepat mungkin dan mendapat umpan balik dari pengguna
sehingga dapat segera diperbaiki.
Jenis-Jenis Prototype
Istilah RAD, dari rapid application development atau pengembang aplikasi cepat
diperkenalkan oleh konsultan komputer dan penulis James Martin. RAD adalah
kumpulan strategi, metodologi, dan alat integrasi yang terdapat di dalam suatu kerangka
kerja yang disebut rekayasa informasi. Rekayasa informasi (Information Engineering–
IE) adalah nama yang diberikan martin kepada keseluruhan pendekatan pengembangan
sistemnya, yang ia perlakukan sebagai suatu aktivitas perusahaan secara menyeluruh.
Istilah perusahaan (enterprise) digunakan untuk menjabarkan keseluruhan
perusahaan.
Fase-Fase Modul
Dalam contoh ini, sistem telah dibagi menjadi tiga modul utama; pembuat laporan,
basis data, dan antarmuka web. Jumlah modul akan bervariasi untuk masing-masing
sistem, mulai dari satu hingga sekitar selusin. Jika prototyping paling sesuai digunakan
untuk sistem kecil, maka pengembangan berfase dapat digunakan untuk pengembangan
segala jenis ukuran sistem.
Rekayasa Terbalik
Rekayasa terbalik adalah proses menganalisis sistem yang sudah ada untuk
mengidentifikasi unsur-unsur dan saling keterhubungan di antara unsur-unsur tersebut
sekaligus untuk membuat dokumentasi pada tingkat abstraksi yang lebih tinggi
daripada yang telah ada saat ini.
Rekayasa Ulang
Rekayasa ulang (reengineering) adalah merancang ulang sebuah sistem seluruhnya
dengan tujuan mengubah fungsionalitasnya. Rekayasa ulang (reengineering) terdiri atas
rekayasa terbalik, kemudian diikuti dengan menjalankan tahapan-tahapan SDLC dalam
urut-urutan normal-suatu proses yang disebut rekayasa ke depan (forward engineering).
Komponen komponen BPR dapat diterapkan secara terpisah atau digabung tergantung
pada tingkat kemungkinan yang dicari, kombinasi yang tepat akan tergantung pada
kondisi sistem yang ada saat ini jika dilihat dari segi fungsionalitas dan sifat teknisnya
SDLC tradisional, prototyping, RAD dan BPR semuanya adalah metodologi, semua
nya adalah cara cara yang direkomendasikan dalam mengembangkan sistem informasi
J. PEMODELAN PROSES
Suatu diagram arus data (data flow diagram→DFD) adalah penyajian grafis dari sebuah
data ketika sistem yang mempergunakan empat bentuk simbol untuk mengilustrasikan
bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling tersambung.
Kasus Penggunaan
Kasus penggunaan (use case) adalah suatu uraian naratif dalam bentuk kerangka dari
dialog yang terjadi antara sistem primer dengan sistem sekunder. Sistem primer
merupakan sebuah program komputer dan sistem sekunder merupakan orang yang
berinteraksi dengan program komputer, dialog sendiri merupakan tindakan-tindakan
yang diambil oleh para partisipan.
Ada dua format kasus penggunaan, yang pertama berbentuk naratif kontinu dengan
nomor yang berurutan untuk masing-masing tindakan, sedangkan yang lain disebut
format ping-pong karena terdiri atas dua naratif dan penomoran yang menunjukan
tugas-tugas antara sistem primer dan sekunder yang bergantian. Contoh format ping-
pong yang sering digunakan.
Dalam tahap investigasi awal dan analisis dari metodologi pengembangan berfase,
diagram arus data dan kasus penggunaan sering kali dibuat. DFD mengilustrasikan
suatu tinjauan atas pemrosesan, dan kasus penggunaan memberikan detailnya.
K. MANAJEMEN PROYEK
Manajer unit TI, dengan dibantu oleh manajer analisis sistem, pemrograman, dan
operasi mengelola proyek-proyek pengembangan sistem. Melalui percobaan, tanggung
jawab manajemen secara bertahap telah mencapai tingkat manajemen yang lebih tinggi,
yaitu tingkat strategis. Ketika sistem memiliki nilai strategis, direktur utama atau
komite eksekutif perusahaan dapat memutuskan untuk mengawasi sendiri proyek
tersebut. Banyak perusahaan yang membentuk suatu komite khusus dibawah komite
eksekutif, komite ini bertanggung jawab untuk mengawasi seluruh proyek sistem,
ketika tujuan dibentuknya komite ini untuk memberikan panduan, arah, dan kendali
maka ia disebut steering committee.
Steering Committee SIM terdiri dari eksekutif puncak dan manajer yang bertanggung
jawab atas penggunaan sumber daya komputasi perusahaan. Mereka membuat
kebijakan, mengendalikan keuangan, dan menyelesaikan perselisihan terkait
penggunaan komputer. Tujuannya adalah untuk memastikan komputer mendukung
tujuan perusahaan dan tersedia bagi pengguna yang membutuhkan.
Kepemimpinan Proyek
Tim proyek bertanggung jawab atas detail pekerjaan pengembangan sistem informasi.
Tim ini terdiri dari pengguna, spesialis informasi, dan auditor internal. Ketua tim atau
pimpinan proyek akan mengarahkan aktivitas tim. Tim proyek bersifat sementara dan
dibubarkan setelah implementasi selesai.
Mekanisme manajemen proyek terdiri dari rencana proyek, grafik Gantt, dan diagram
jaringan. Rencana proyek mendefinisikan pekerjaan yang harus dilakukan. Grafik Gantt
menunjukkan pekerjaan, penanggung jawab, dan waktu pengerjaan. Diagram jaringan
menunjukkan urutan pengerjaan pekerjaan. Pimpinan proyek membuat laporan tertulis
dan lisan untuk steering committee SIM untuk memantau kemajuan proyek dan
mengambil keputusan.
Selain software seperti Microsoft Project, terdapat pula sistem manajemen proyek
berbasis web seperti EasyProjects.net yang menawarkan bantuan online untuk
meningkatkan pengetahuan manajemen proyek para karyawan.
Mengestimasikan biaya dan waktu proyek merupakan tugas yang menantang. Ada
banyak metode yang bisa digunakan, yang umumnya mengandalkan informasi sistem,
pengalaman historis, dan pengetahuan tentang proses pengembangan software. Proses
pengestimasian terdiri dari input, alat dan teknik, serta output.
1. Estimasi analogis: Menggunakan biaya proyek serupa di masa lalu sebagai dasar.
Murah tapi kurang akurat.
2. Estimasi dari bawah ke atas: Menghitung biaya dari detail aktivitas di grafik
Gantt. Semakin detail, semakin akurat.
3. Alat terkomputerisasi: Tersedia di WWW.CONSTRUX.COM dan dapat
menyederhanakan proses estimasi.
4. Model matematis: Mengkuantifikasi karakteristik proyek dan membuat simulasi.
Akurat jika data historis akurat, karakteristik mudah dikuantifikasi, dan model
dapat menangani berbagai ukuran proyek.
Estimasi biaya dibuat untuk seluruh sumber daya proyek dalam unit keuangan (Dolar,
Euro). Estimasi dapat disempurnakan selama proyek berlangsung dengan informasi
yang lebih jelas. Detail pendukung mendokumentasikan perhitungan dan asumsi
estimasi. Rencana manajemen biaya menjelaskan pengelolaan varians biaya.