Anda di halaman 1dari 6

PERTANYAAN BAB VII

PENGEMBANGAN SISTEM
Nama : Putri Naysilla Anastasia
Nim : 1914190066
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen ( Tugas 8 )

1. Nama apakah yang diguanakan dewey untuk suatu masalah? Untuk suatu keputusan?
Jawab :
Dewey tidak mempergunakan istilah pendekatan sistem, namun ia
menyadariadanya sifat berurutan dari pemecahan masalah hingga mengidentifikasi
suatumasalah, mempertimbangkan berbagai cara untuk memecahkannya, dan
terakhirmemilih solusi yang terlihat paling baik.
Dewey menggunakan istilah kontroversi untuk suatu masalah, pertimbangan solusi
alternatif, dan Membentuk satu pertimbangan untuk keputusan.

2. Apa saja tiga tahapan upaya dalam menerapkan pendekatan system?


Jawab :
Pendekatan Sistem, yaitu serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang
memastikan bahwa suatu masalah telah dipahami, solusi-solusi alternatif telah
dipertimbangkan, dan bahwa solusi yang pilih berhasil.
Urutan Langkah:
1. Upaya Persiapan
a. Langkah 1 – Melihat Perusahaan sebagai Suatu Sistem
Dapat terlaksana dengan menggunakan model sistem umum sebagai pola.
b. Langkah 2 – Mengenal Sistem Lingkungan
Ada 8 unsur lingkungan dapat memberikan suatu cara yang efektif dalam
memosisikan perusahaan sebagai seuatu sistem dalam lingkungannya.
c. Langkah 3 – Mengidentifikasi Subsistem Perusahaan
Bentuk termudah yang dapat dilihat manajer adalah area-area bisnis. Manajer juga
dapat melihat tingkat-tingkat manajemen sebagai subsistem.
Manajer dapat menggunakan arus sumber daya sebagai dasar untuk membagi
perusahaan menjadi subsistem-subsistem.
2. Upaya Definisi
Dipicu oleh suatu pemicu masalah (problem trigger) – suatu sinyal yang menandakan
bahwa keadaan berjalan baik atau lebih buruk dari yang telah direncanakan. Gejala
(symptom) adalah suatu kondisi yang ditimbulkan oleh masalah dan biasanya lebih
jelas daripada akar masalah tersebut.
Masalah adalah suatu kondisi atau kejadian yang merugikan atau berpotensi
merugikan atau menguntungkan atau berpotensi menguntungkan bagi perusahaan.
Pernyataan ini mengakui bahwa manajer akan bereaksi atas keadaan yang berjalan
lebih baik dari yang diharapkan, begitu pula sebaliknya.
a. Langkah 4 – Melanjutkan dari Tingkat Sistem ke Tingkat Subsistem
Tujuan dari analisis dari atas ke bawah ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat
sistem di mana terdapat penyebab terjadinya masalah.
b. Langkah 5 – Menganalisis Bagian-Bagian Sistem dalam Urut-Urutan Tertentu
Unsur-Unsur sistem juga harus dianalisis secara berurutan:
1) Unsur 1 – Mengevaluasi Standar
Biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana, anggaran dan kuota.
2) Unsur 2 – Membandingkan Output Sistem dengan Standar
Jika sistem memenuhi standar, tidak perlu meneruskan dengan pendekatan
sistem atas pemecahan masalah pada tingkat sistem tertentu ini.
3) Unsur 3 – Mengevaluasi Manajemen
Diberikan satu penilaian kritis atas manajemen dan struktur organisasi sistem.
4) Unsur 4 – Mengevaluasi Prosesor Informasi
Ada kemungkinan tim manajemen yang baik, namun tim tersebut tidak
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
5) Unsur 5 – Mengevaluasi Input dan Sumber Daya Input
Ketika analisis ditingkat ini tercapai, sistem konseptual tidak lagi menjadi
masalah, dan masalah terdapat pada sistem fisik. Maka analisis akan dilakukan
oleh sumber daya fisik di dalam unsur input dari sistem maupun sumber daya
yang mengalir dari lingkungan melalui unsur tersebut.
3. Upaya Solusi
a. Langkah 6 – Mengidentifikasikan Solusi-Solusi Alternatif
Manajer mengidentifikasi cara-cara yang berbeda untuk memecahkan masalah yang
sama.
b. Langkah 7 – Mengevaluasi Solusi-Solusi Alternatif
Semua alternative harus dievaluasi dengan kriteria evaluasi yang sama, yang
mengukur seberapa baik satu alternatif akan memecahkan masalah.
c. Langkah 8 - Memilih Solusi yang Terbaik
Menurut Henry Mintzberg ada 3 cara yang dilakukan manajer dalam memilih
alternatif yang terbaik:
1) Analisis, Evaluasi sistematis yang mempertimbangkan konsekuensinya pada
sasaran organisasi.
2) Pertimbangan, Proses mental seorang manajer.
3) Tawar-Menawar, negosiasi di antara beberapa manajer.
d. Langkah 9 – Mengimplementasikan Solusi
Solusi perlu diimplementasikan, karena masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan
memilih solusi terbaik.
e. Langkah 10 – Menindaklanjuti untuk Memastikan Kefektifan Solusi
Ketika solusi tidak mampu mencapai harapan, maka perlu melaksanakan kembali
langkah-langkah pemecahan masalah.

3. Apa latar belakang pemikiran dibalik pertama kali mengevaluasi standard an output
system?
Jawab :
Syarat yang pertama dalah bahwa sistem tersebut tidak memiliki tujuan. Apabila tidak,
maka sistem tersebut tidak dapat memecahkan masalah, jika memiliki tujuan apakah
sistem tersebut memenuhi standar yang ada.

4. Sebutkan tahapan siklus hidup pengembagan system tradisional?


Jawab :
Tahapan-tahapan:
1) Perencanaan
2) Analisis
3) Desain
4) Implementasi
5) Penggunaan

5. Apa perbedaan antara prototype evolusioner dengan persyaratan?


Jawab :
Prototipe revolusioner yaitu prototipe yang Terus menerus disempurnakan sampai
memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru
sedangkan prototipe persyaratan Sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-
persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan
dengan jelas apa yang mereka inginkan.
6. Apa saja empat unsure dari RAD?
Jawab :
Unsur-Unsur Penting RAD:
Manajemen,
Manusia,
Metodologi,
Alat,

7. Fitur-fitur apakah yang diambil pengembangan berfase dari SDLC tradisional? Dari
prototyping? Dari RAD?
Jawab : Pengembangan berfase mengambil rangkaian logika dari SDLC, mengambil
tahapanberulang dari prototyping, serta mengambil pentingnya partisipasi pengguna dari
RAD
Satu metodologi pengembangan sistem yang dewasa ini digunakan oleh banyak
perusahaan adalah kombinasi dari SDLC tradisional, prototyping, dan RAD dengan
mengambil fitur-fitur yang terbaik dari masing-masing metodologi. SDLC tradisional
menyumbangkan urut-urutan tahapan yang logis, prototyping menyumbangkan
pengumpulan iterarif dari umpan balik para pengguna, dan RAD menyumbangkan
pemikiran bahwa keterlibatan pengguna meliputi partisipasi di dalam pengembangan.

8. Kapan sebuah perushaan akan terlibat dalam desain ulang proses bisnis?
Jawab :
Sebuah perusahaan akan terlibat dalam desain ulang proses bisnis ketika teknologinya
sudah tidak ada lagi atau dalam tahap primitif atau sederhana.

9. Kapan rekasaya terbalik akan di lakuakan?


Jawab :
Rekayasa terbalik dilakukan jika rekayasa yang telah ada ingin ditelaah kembali dan
diimplementasikan kembali
ketika perusahaan ingin mengembangkan kembali sistem yang sudah ada di mana sistem
tersebut hanya sedikit atau tidak memiliki dokumentasi.

10. Pendekatan BPR yang diambil akan tergantung pada dua jenis mutu apa saja?
Jawab :
1. Mutu fungsionalitas yaitu ukuran dari apa yang dikerjakan oleh system
2. Mutu teknis yaitu ukuran dari seberapa baik sistem terseut melaksanakannya
11. Apakah perbedaan antara arus data dan penyimpanan data?
Jawab :
Arus data terdiri atas sekumpulan unsur-unsur data yang berhubungan secara logis yang
bergerak dari satu titik atau proses ke titik atau proses yang lain, sedangkan penyimpanan
data ketikamenyimpan data menjadi suatu hal yang diperlukan dengan suatu alasan, maka
datapenyimpanan akan digunakan

12. Berapa banyak symbol proses yang terdapat pada diagram konteks?
Jawab :
Ada 3 jenis simbol proses yang terdapat pada diagram konteks, yaitu :
 Proses, sesuatu yang mentransformasikan input menjadi output.
 Garis aliran data, menunjukkan tujuan dari suatu aliran data.
 Aktivitas eksternal, menunjukkan apapun yang menyediakan pengiriman data atau
penerimaan data dari suatu sistem.

13. Kapan DFD menjadi tidak efektif sebagai model proses?


Jawab : DFD menjadi tidak efektif sebagai model proses saat proses pada DFD tersbeut
terlalumendetail untuk menunjukkan proses didalamnya sehingga diperlukan Use Case.

14. Dalam sauatu kasus penggunaan, apakah yang biasanya ditunjukan oleh system primer?
System skunder? Kasus penggunaan (ude case) adalah uraian naratif dalam bentuk
kerangka dan dialog yang terjadi antara sistem primer dengan sekunder. Terdapat dua
format kasus penggunaan salah satunya berbentuk naratif kontinu dengan nomor yang
berurutan untuk masing masing tindakan, sedangkan format yang lain disebut format ping-
pong karenaterdiri atas dua naratif dan penomoran yang menunjukkan bagaimana tugas-
tugas terjadi bergantian antar sistem primer dan sekunder.
Jawab : Kasus penggunaan (use case) adalah uraian naratif dalam bentuk kerangka dan
dialog yang terjadi antara sistem primer dengan sekunder. Terdapat dua format kasus
penggunaan salah satunya berbentuk naratif kontinu dengan nomor yang berurutan untuk
masing masing tindakan, sedangkan format yang lain disebut format ping-pong
karenaterdiri atas dua naratif dan penomoran yang menunjukkan bagaimana tugas-tugas
terjadi bergantian antar sistem primer dan sekunder.
Dalam suatu kasus penggunaan, yang biasanya ditujukka oleh sistem primer dan sistem
sekunder merepresentasikan dua narasi dan angka-angka yang mengindikasikan
bagaimana sebuah tugas kerja yaitu entri dan sistem

15. Sebutkan dua alat pelaporan grafis yang membrikan kontribusi pada mekanisme
manajemen proyek? Dua alat pelaporan grafis Teknik manajemen proyek, yaitu CPM
(Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Jawab : Dua alat pelaporan grafis Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path
Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique)

Anda mungkin juga menyukai