NIM : 042452646
Prodi : S1-Akuntansi
Jawaban Diskusi 2
1
b) Sasaran yang akan dicapai, ada dua macam yaitu:
Pendekatan Sepotong (Piecemeal Approach), yaitu pendekatan yang
menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu dan tidak
memperhatikan posisi sistem informasinya.
Pendekatan Sistem (System Approach), yaitu pendekatan yang
menekankan pada sistem informasi sebagai satu kesatuan yang
terintegrasi dari masing-masing kegiatan serta menekankan sasaran
dari organisasi.
2
untuk memenuhi kebutuhan pengguna atau pemilik sistem, seperti prototyping,
tetapi memiliki cakupan yang lebih luas. Nama RAD dikenalkan oleh James
Martin pasa tahun 1991. RAD mengadopsi teknik waterfall dan prototyping
yang menggunakan metode dan tools yang kompleks, sehingga pengembang
yang mengembangkan teknik ini harus pengembang profesional atau diberi
istilah SWAT (Skilled with Advanced Tools).
- Evolutionary Prototype
Evolutionary Prototype yaitu prototype yang secara terus-menerus
dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang
dibutuhkan oleh sistem. Tahapan-tahapan dari evolutionary prototype adalah
sebagai berikut.
3
Analisis kebutuhan user, pengembang dan pengguna atau pemilik sistem
melakukan diskusi dimana pengguna atau pemilik sistem menjelaskan
kepada pengembang tentang kebutuhan sistem yang mereka inginkan.
Membuat prototype, pengembang membuat prototype dari sistem yang
telah dijelaskan oleh pemilik.
Menyesuaikan prototype dengan keinginan user, pengembang
menanyakan kepala pemilik tentang prototype yang sudah dibuat,
apakah sesuai atau tidak dengan sistem.
Menggunakan prototype, sistem mulai dikembangkan dengan prototype
yang sudah dibuat.
- Requirement Prototype
Requirement Prototype adalah prototype yang dibuat oleh pengembang dengan
mendefinisikan fungsi dan prosedur sistem, dimana pengguna atau pemilik
sistem tidak dapat mendefinisikan sistem tersebut. Berikut ini langkah-
langkah dari requirement prototype.
4
Analisis kebutuhan user, pengembang dan pengguna atau pemilik sistem
melakukan diskusi dimana pengguna atau pemilik menjelaskan kepada
pengembang tentang kebutuhan sistem yang mereka inginkan.
Membuat prototype, pengembang membuat prototype dari sistem yang
telah dijelaskan oleh pengguna atau pemilik.
Menyesuaikan prototype dengan keinginan user, pengembang
menenyakan kepada pengguna atau pemilik sistem tentang prototype
yang sudah buat, apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan sistem.
Membuat sistem baru, pengembang menggunakan prototype yang sudah
dibuat untuk membuat sistem baru.
Melakukan testing sistem, pengguna atau pemilik sistem melakukan uji
coba terhadap sistem yang dikembangkan.
Menyesuaikan dengan keinginan user, sistem disesuaikan dengan
keinginan user dan sesuai kebutuhan sistem, jika sudah sesuai sistem
siap digunakan.
Menggunakan sistem.
5
5)
6
Penjelasan alur activity diagram diatas adalah sebagai berikut.
Activity diagram diawali oleh elemen start point, dimana staf gudang
akan menginput ID barang untuk memeriksa stok barang. Elemen yang
digunakan yaitu start point dan transition.
Setelah ID barang diinputkan, sistem komputer akan melakukan
pemeriksaan terhadap ID barang tersebut. Elemen yang digunakan yaitu
decision, dimana terjadi percabangan logika untuk memeriksa kevalidan
ID barang.
Jika ID barang tidak valid, maka activity diagram akan berakhir dengan
elemen end point. Jika ID barang valid, sistem akan memberi informasi
mengenai stok barang.
Setelah mendapat informasi stok barang, staf gudang akan memutuskan
untuk mengajukan pembelian barang atau tidak dengan membandingkan
stok barang dengan stok barang minimum. Elemen decision kembali
digunakan.
Jika akan dilakukan pembelian barang, staf gudang akan mengajukan
pembelian kepada kepala gudang dan jika tidak, activity diagram akan
diakhiri.
Kepala gudang akan memutuskan untuk menyetujui atau menolak
pengajuan pembelian barang. Jika disetujui, maka staf gudang akan
membuat PO (Purchase Order) dan menghubungi supplier. Elemen yang
digunakan yaitu concurrency yaitu kegiatan membuat PO dan
menghubungi supplier. Selanjutnya elemen synchronization digunakan
yaitu untuk aktivitas berikutnya yaitu pembelian barang.
Pembelian akan diputuskan antara kredit atau tunai. Jika dilakukan
secara kredit, maka sistem akan menambah hutang perusahaan. Jika
secara tunai maka sistem akan mengurangi kas. Elemen merge point
digunakan untuk menggabungkan kedua proses ini yang sama-sama
akan mengupdate stok barang.
Referensi:
Kendall, J. E. dan Kendall, K. E. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta:
Indeks.
Marakas, G. M. 2016. System Analysis Design : an Active Approach . New
York: Mc.
Graw-Hill.
7
Mulyani, Sri. 2018. Sistem Informasi Akuntansi. Tangerang Selatan:
Universitas
Terbuka.
"Pengembangan Sistem Informasi". DosenPendidikan.com. 8 Agustus 2020. 7
Oktober 2020. https://www.dosenpendidikan.co.id/pengembangan-sistem
informasi/