Disusun Oleh :
Sem. V/PS Reg Pagi
Nama :
Khairun Nisa
M Al-Munzir Hsb
Mustika IS Samosir
Pinia Sara
Rahmawati
Rakha Yudistira
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas materi yang berjudul
“Metodologi Siklus Hidup Sistem Perbankan Syariah”
Penyusun
Kelompok 11
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Masalah............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
............................................................................................................................
.2
B. Tahap-tahap apa saja yang dilalui oleh suatu system dalam aplikasinya
pada suatu perusahaan
................................................................................................................
.4
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari metodologi siklus hidup sistem?
2. Tahap-tahap apa saja yang dilalui oleh suatu system dalam aplikasinya
pada suatu perusahaan?
3. Menempatkan Siklus Hidup Sistem dalam Perspektif?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi dari metodologi siklus hidup sistem
2. Mengetahui tahap-tahap apa saja yang dilalui oleh suatu system dalam
aplikasinya pada suatu perusahaan
3. Mengetahui Menempatkan Siklus Hidup Sistem dalam Perspektif
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. Pengertian Metodologi Siklus Hidup Sistem
Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa
informasi, dibantu oleh manajer dari analisis sistem, pemrograman dan
operasi. Sekerang manajemen siklus hidup sistem mungkin saja tertentang
melewati beberapa tingakat organisasional dan melibatkan manejer di luar
jasa informasi.
1
Ardi, Siklus hidup system, https://ardiiblog.wordpress.com/2013/10/18/siklus-hidup-
sistem/, diakses senin 09 desember 2019
2
Nita Lily Mardiyansah, metodologi siklus hidup sistem,
http://nitalilym.blogspot.com/2015/03/metodologi-siklus-hidup-sistem-sim.html, diakses senin 09
desember 2019
2
Hierarki para manajer dalam Siklus Hiidup Produk :
3
B. Tahap-tahap Siklus Hidup
1. Tahap Perencanaan
4
yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem
tersebut melakukannya. Analisis akan menyiapkan ususlan
penelitian sistem yang memberikan dasar bagi manajer
untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk
analisis.
7) Menyetujui atau Menolak Penelitian Proyek
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra
dari proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta
menentukan apakah perlu keputusan diteruskan/hentikan.
8) Menetapkan Mekanisme Pengendalian
Komite pengarah SIM menetapakn pengendalian proyek
dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang
melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan.
2. Tahap Analisis
a. Mengumumkan Penelitian Sistem
Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru
yang mempengaruhi kerja para pegawainya
b. Mengorganisasikan Tim Proyek
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem
dikumpulkan. Agar proyek berhasil, pemakai sangat perlu
berperan aktif daripada berperan pasif. Banyak perusahaan
mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin
proyek dan bukannya spesialis informasi
c. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan
terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi
(wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan survei)
d. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa
yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja system
e. Menyiapkan Usulan Rancangan
5
Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk
membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua
kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui tahap
rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut termasuk di
dalam usulan rancangan.
f. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan
rancangan dan menentukan apakah akan memberikan
persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin
diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali
atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju
ke tahap rancangan.
3. Tahap Rancangan
Langkah-langkah tahapan rancangan yaitu :
a. Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinci
Beberapa alat memudahkan analisis untuk menyiapkan
dokumentasi secara top-down, dimulai dengan gambaran besar
dan secara bertahap mengarah lebih terinci. Ini merupakan ciri
rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan
bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem.
b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
c. Mengidentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang akan
memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan
pemrosesan.
d. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
e. Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan
menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem
menjadi satu konfigurasi tunggal.
f. Memilih Konfigurasi yang Terbaik
g. Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan
menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem
6
menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisis
membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.
h. Menyiapkan Usulan Penerapan
i. Analisis menyiapkan usulan penerapan (implementation
proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang
harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
j. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
k. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi
biayanya, penerapan akan disetujui.
4. Tahap Penerapan
Adapun tahapannya yaitu :
a. Merencanakan penerapan;
Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik
pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem
dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat
rinci.
b. Mengumumkan penerapan;
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan
cara yang sama pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk
menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan
untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.
c. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis
perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang
disetujui
d. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;
Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri
perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan
dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik
awal
7
e. Menyiapkan database;
Pengelola database (database administrator – DBA)
bertanggung jawab untuks emua kegiatan ynag berhubungan
dengan data, dan mencakup persiapan database
f. Menyiapkan fasilitas fisik
Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan
fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau
perombakan
g. Mendidik peserta dan pemakai;
Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak
orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka
disebut dengan peserta, yang meliputi operator entry data,
pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya.
h. Menyiapkan usulan cutover;
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai
menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh
pekerjaan pengembangan hampir selesai , tim proyek
merekomendasikan kepada manajer agar
dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)
i. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;
Manajer dan SC MIS menelaah status proyek dan menyetujui
atau menolak rekomendasi tersebut. Bila manajemen
menyetujui maka manajemen menentukan tanggal cutover
j. Masuk ke sistem baru.
Ada 4 pendekatan dasar (cutover), yaitu :
1) Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang
diterapkan dalam satu subset dari keseluruhan operasi.
2) Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling
sederhana yakni beralih dari sistem lama ke sistem baru
pada saat yang ditentukan.
3) Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan
bagian per bagian pada suatu waktu.
8
4) Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama
dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara
menyeluruh. Akan memberikan pengamanan yang paling
baik terhadap kegagalan tetapi yang paling mahal, karena
kedua sumber daya harus dipertahankan
5. Tahap Penggunaan
Tahap penggunaan teridiri 3 langkah :
a. Menggunakan Sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang
diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
b. Audit Sistem
Penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik
sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi semacam ini
disebut dengan penelaahan setelah penerapan
(postimplementation review). Hasil audit dilaporkan kepada
CIO, Komite pengarah SIM dan pemakai.
c. Memelihara Sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi
dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang
diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem (system
maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksanakan untuk tiga
alasan :
1) Memperbaiki kesalahan
2) Menjaga kemutakhiran sistem
3) Meningkatkan sistem3
3
Fujiandria, metodologi siklus hidup sistem (sim),
http://fujiandria.blogspot.com/2015/03/metodologi-siklus-hidup-sistem-sim.html, Diakses
Tanggal 09 Desember 2019
9
menggunakan rekayasa ulang proses bisnis (Business process
reengineering – BPR).
10
6) Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
7) Menggunakan sistem operasional
11
Penerapan yang Berprospek Baik untuk Prototyping.
Prototyping bekerja paling baik pada penerapan-penerapan yang berciri
sebagai berikut :
a. Risiko tinggi
b. Interaksi pemakai penting
c. Jumlah pemakai banyak
d. Penyelesaian yang cepat diperlukan
e. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek
f. Sistem yang inovatif
g. Perilaku pemakai yang sukar ditebak
b. Manusia.
Daripada menggunakan satu tim tunggal untuk mengerjakan
semua kegiatan SLC, RAD menyadari efisensi yang dapat
dicapai melalui penggunaan beberapa tim yang terspesialisasi.
Anggota tim-tim adalah para ahli metodologi dan peralatan
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas khusus
mereka.
12
c. Metodologi.
Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD, yang terdiri
dari empat tahap : (1) perencanaan kebutuhan, (2) rancangan
pemakai, (3) kontruksi, (4) cutover.
d. Peralatan.
Peralatan RAD terutama terdiri dari bahasa-bahasa
pemrograman generasi keempat dan peralatan CASE yang
memudahkan prototyping dan pembuatan kode.
3. CASE
CASE merupakan singkatan dari computer aided software
engineering yang merupakan kategori perangkat lunak yang bertujuan
menglihkan sebagian beban kerja pengembangan sistem dari manusia
ke komputer. Tingkat kemampuan peralatan tertentu dapat dinyatakan
melalui tempatnya didalam SLC. Empat kategori telah didefinisikan :
a. Peralatan CASE tingkat atas dapat digunakan oleh eksekutif
perusahaan saat mereka membuat perencanaan strategis.
b. Peralatan CASE tingkat menengah dapat digunakan selama
tahap analisis dan rancangan untuk mendokumentasikan
proses dan data dari sistem yang telah ada maupun sistem
baru.
c. Peralatan CASE tingkat bawah digunakan selama tahap
penerapan dan penggunaan untuk membantu programmer
mengembangkan, menguji dan menjaga kode.
d. Peralatan CASE terintegrasi menawarkan cakupan kombinasi
dari peralatan CASE tingkat atas, menengah dan bawah.
13
Prototyping merupakan bentuk pendek dari pendekatan sistem
yang berfokus pada definisi dan pemuasan kebutuhan pemakai.Prototyping
dapat berada di dalam SLC. Kenyatannya, selama proses pengembangan
satu sistem tunggal mungkin diperlukan banyak usaha prototyping.
RAD merupakan pendekatan alternatif untuk tahap rancangan dan
penerapan dari SLC.Sumbangan terbesar dari RAD adalah kecepatannya
menghasilkan sistem untuk digunakan, yang terutama dicapai melalui
penggunaan peralatan berbasis komputer dan tim-tim proyek yang
terspesialisasi.4
4
Triaisma, metodologi siklus hidup sistem, Http://Triaisma-
Unipma.Blogspot.Com/2017/11/Metodologi-Siklus-Hidup-Sistem.Html, Diakses Tanggal 09
Desember 2019
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus Hidup Sistem adalah (system life cycle) adalah metode
pengembangan sistem informasi yang paling tua. Metodologi siklus hidup
adalah pendekatan bertahap untuk membangun sistem, membagi
pengembangan sistem menjadi tahapan-tahapan yang fomal.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16