BISNIS SYARIAH
Kelompok 8
Refalina Khoirun Nadhirah (12401193101)
Ellissa Fitriani (12401193112)
Aris Bayu Setyananda (12401193124)
Pipit Wahyu Lestari (12401193126)
. Pengertian Etika Bisnis Syariah
4
. Dokrin Etika Bisnis Syariah
Mengenai etika bisnis dalam Islam, Sudarsono dalam bukunya yang berjudul Etika Islam
tentang Kenakalan Remaja, mengatakan bahwa, etika Islam adalah doktrin etis yang berdasarkan
ajaran-ajaran agama Islam yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad
Saw., yang di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur dan sifat-sifat yang terpuji (mahmudah).
Berkaitan dengan nilai-nilai luhur yang tercakup dalam Etika Islam dalam kaitannya dengan
sifat yang baik dari perbuatan atau perlakuan yang patut dan dianjurkan untuk dilakukan sebagai
sifat terpuji, lebih jauh Sudarsono menyebutkan, antara lain : ’’Berlaku jujur (Al Amanah),
berbuat baik kepada kedua orang tua (Birrul Waalidaini), memelihara kesucian diri (Al Iffah),
kasih sayang (Ar Rahman dan Al Barry), berlaku hemat (Al Iqtishad), menerima apa adanya dan
sederhana (Qona’ah dan Zuhud), perikelakuan baik (Ihsan), kebenaran (Shiddiq), pemaaf (‘Afu),
keadilan (‘Adl), keberanian (Syaja’ah), malu (Haya’), kesabaran (Shabr), berterima kasih
(Syukur), penyantun (Hindun), rasa sepenanggungan (Muwastt),dan kuat (Quwwah)’’.
5
Dokrin Etika Bisnis Syariah
Dalam etika Islam, ukuran kebaikan dan ketidakbaikan bersifat mutlak, yang
berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad Saw. Dipandang dari
segi ajaran yang mendasar, etika Islam tergolong Etika Theologis. Menurut Hamzah
Ya’qub, bahwa yang menjadi ukuran etika theologis adalah baik buruknya
perbuatan manusia didasarkan atas ajaran Tuhan. Segala perbuatan yang
diperintahkan Tuhan itulah yang baik dan segala perbuatan yang dilarang oleh
Tuhan itulah perbuatan yang buruk, yang sudah dijelaskan dalam kitab suci. Etika
Islam mengajarkan manusia untuk menjalain kerjasama, tolong menolong, dan
menjauhkan sikap iri, dengki dan dendam.
6
Dasar Etika Bisnis Syariah
Terdapat beberapa hal penting terkait dengan dasar etika dalam bisnis syariah, yaitu :
1. Janji
Sebagai seorang muslim, maka kita diajarkan untuk selalu menepati janji. Janji ini adalah semacam
ikrar, kesanggupan yang telah kita nyatakan kepada seseorang dan Yang Maha Kuasa mengetahui
akan janji tersebut. Dapat kita baca dari hadis Rasulullah SAW yang artinya: “dan tepatilah janji,
karena sesungguhnya janji itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (HR.Baihaqi)
2. Utang
Utang merupakan kegiatan yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.Hanya kadang-
kadang utang ini menimbulkan persoalan yang ssangat sulit diatasi, sehingga menimbulkan
pertengkaran, sampai masuk pengadilan bahkan sering kali terjadi pembunuhan dalam penagihan
dan sebagainya. Beberapa hadis berikut ini menyangkut utang piutang: “Perkecillah dosa, niscaya
kematian akan menjadi lembut bagimu. Perkecillah utang, niscaya kamu akan hidup bebas
merdeka.” (HR.Baihaqi)
7
Dasar Etika Bisnis Syariah
9
. Perilaku Bisnis Syariah
Bisnis yang dibangun berdasarkan kaidah – kaidah al – Quran dan hadist akan
mengantarkan para pelakunya mencapai sukses dunia dan akhirat. Standar etika
Perilaku Bisnis Syariah (PBS) mendidik agar para pelaku bisnisnya dengan :
1. Taqwa
Seorang muslim diperintahkan untuk selalu mengingat Allah dalam aktivitas mereka.
Ia hendaknya sadar penuh dan responsif terhadap prioritas – prioritas yang telah
ditentukan oleh Sang Maha Pencipta.
2. Aqshid
Aqshid, adalah sederhana, rendah hati, lemah lembut, santun. Berperilaku baik, sopan
santun dalam pergaulan adalah fondasi dasar dan inti dari kebaikan tingkah laku. Sifat
ini sangat dihargai dengan nilai yang tinggi mencakup semua sisi manusia.
10
. Perilaku Bisnis Syariah
3. Khidmad
Khidmad artinya melayani dengan baik. Sikap melayani merupakan sikap utama dari pebisnis,
tanpa sikap melayani jangan menjadi pebisnis, dan bagian penting dari sikap melayani ini adalah
sopan – santun, dan rendah hati. Orang yang beriman diperintahkan untuk bermurah hati, sopan
dan bersahabat dengan mitra bisnisnya.
4. Amanah
Islam menginginkan agar pebisnis mempunyai hati yang “hidup” sehingga bisa menjaga hak
Allah, hak orang lain dan haknya sendiri, dapat memproteksi perilaku yang merusak amanah
yang diberikan kepadanya, mampu menjaga dan mempertanggungjawabkannya dihadapan Allah,
sebaliknya bagi manusia mengkhianati amanah, maka Allah menyebutnya sebagai manusia yang
amat zhalim dan amanat bodoh (QS. Al – Azhab : 72). Sifat amanah harus dimiliki oleh pebisnis
muslim, sebab tidak hanya untuk kepentingan muamalah semata tetapi berkaitan dengan status
iman seseorang. 11