0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
407 tayangan3 halaman
Strategi sebagai pengungkit sumber daya perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: (1) memusatkan sumber daya dengan menyatukan usaha, memfokuskan sumber daya, dan membidik kegiatan yang memberikan dampak terbesar, (2) mengakumulasi sumber daya dengan menambang pengalaman, meminjam sumber daya dari perusahaan lain, (3) mengkomplementasikan sumber daya dengan melebur teknologi dan
Strategi sebagai pengungkit sumber daya perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: (1) memusatkan sumber daya dengan menyatukan usaha, memfokuskan sumber daya, dan membidik kegiatan yang memberikan dampak terbesar, (2) mengakumulasi sumber daya dengan menambang pengalaman, meminjam sumber daya dari perusahaan lain, (3) mengkomplementasikan sumber daya dengan melebur teknologi dan
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Strategi sebagai pengungkit sumber daya perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: (1) memusatkan sumber daya dengan menyatukan usaha, memfokuskan sumber daya, dan membidik kegiatan yang memberikan dampak terbesar, (2) mengakumulasi sumber daya dengan menambang pengalaman, meminjam sumber daya dari perusahaan lain, (3) mengkomplementasikan sumber daya dengan melebur teknologi dan
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Pengertian stretch sendiri di sini ditunjukkan oleh dua perusahaan alpha dan beta. Alpha merupakan perusahaan yang memiliki sumberdaya melimpah (kemampuan manusia, keterampilan teknis, akses didtribusi, merk, Iasilitas manuIaktur, dan arus kas). Akan tetapi, alpha tidak memiliki aspirasi tinggi untuk mengembangkan perusahaannya. Tujuan alpha adalah tumbuh sama cepat dengan industri. Beta merupakan perusahaan yang lebih kecil dari alpha dan memiliki sumber daya yang lebih sedikit. Perusahaan ini tidak punya pilihan kecuali bekerja dengan jumlah orang yang lebih sedikit, anggaran modal yang lebih kecil, Iasilitas yang lebih sederhana, dan belanja R&D secukupnya. Tetapi beta memiliki ambisi besar yang tidak memedulikan sumberdayanya yang miskin. Beta memiliki keinginan besar untuk menyaingi alpha. Manajemen beta mengetahui bahwa mereka harus tumbuh lebih cepat dari alpha, mengembangkan produk lebih banyak dan lebih baik, hadir di pasar dunia, membangun merk dunia yang dipercaya. Beta berkebalikan dengan alpha. Miskin sumberdaya tetapi kaya aspirasi. Jenjang antara sumberdaya dengan aspirasi perusahaan alpha dinamakan slack (kelonggaran). Sedangkan jenjang antara sumberdaya dengan aspiarasi beta dinamakan stretch (bentangan). Dengan perbedaan aspirasi antara kedua perusahaan, maka secara umum dapat dilihat kedua perusahaan akan memiliki kreativitas berbeda untuk mengungkit (leverage) sumberdaya perusahaannya.
B. Strategi sebagai Pengungkit Hubungan antara strategi sebagai pengungkit dan strategi sebagai bentangan telah dicontohkan di atas. Hubungan kedua strategi tersebut timbul dengan adanya suatu bentangan antara sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan dan ambisi tinggi yang akan diraih. Dari bentangan tersebut memberikan suatu motivasi kepada perusahaan untuk melakukan 'pengungkitan sumberdaya terbatas yang dimilikinya. Agar ungkitan sumberdaya tersebut dapat berhasil maka diperlukan suatu kapasitas dan kreatiIitas dari perusahaan itu. Ungkitan tersebut dapat dilaksanakan apabila perusahaan tidak cepat puas terhadap apa yang telah dicapai.
Dasar pemikiran awal: 1. Perusahaan awal dibayangkan sebagai suatu portoIolio dari sumberdaya (teknis,keuangan,manusia,dsb) juga sebagai portoIolio produk atau unit-unit usaha yang terIokus dipasar. 2. Kendala sumberdaya belum tentu merupakan penghambat pencapaian kepemimpinan global. 3. Adanya perbedaan besar antara perusahaan-perusahaan di pasar dan dampak bersaing yang dapat mereka timbulkan dengan jumlah sumber daya tertentu. . Peningkatan eIisiensi yang disebabkan daya ungkit utamanya bersumber pada peningkatan numerator dalam rasio produktivitas dan bukan pada pengurangan denominator. 5. Tugas manajemen puncak untuk mengalokasikan sumber daya telah menerima perhatian terlalu banyak ketimnang tugasnya untuk mengungkit sumber daya. Mengungkit sumber daya: 1. Memusatkan sumber daya a. Penyatuan ( converging ) Pencapaian suatu niat strategik tunggal selama kurun waktu yang panjang akan dapat mendorong dan memutuskan bahwa usaha-usaha perorangan, departemen Iungsional dan keseluruhan bisnis menyatu ke tujuan yang sama. b. Pemusatan ( Iocusing ) Mencegah terjadinya pengeceran sumberdaya pada saat tertentu. Karena tidak ada satu kelompok karyawan yang dapat menangani lebih dari dua sasaran perbaikan operasional kunci sekaligus. c. Pembidikan ( targeting ) Memusatkan pada hal-hal yang benar membidik kegiatan-kegiatan yang akan memberikan dampak terbesar dilihat dari nilai yang dirahasiakan pelanggan. Kuncinya adalah mengidentiIikasi bidang-bidang yang rasio antara yang dirasakan pelanggan biaya menciptakan nilai tsb setinggi mungkin. 2. Mengakumulasi sumber daya a. Penambangan ( mining ) Merupakan sekumpulan pengalaman yang dapat dipelajari oleh perusahaan, intinya bukan kualitas dari pengalaman tersebut akan tetapi seberapa mampu perusahaan menarik pelajaran lebih banyak dari pesaing. b. Peminjaman ( borrowing ) Meminjam sumber daya perusahaan lain melalui aliansi, usaha patungan, lisensi ke dalam, penggunaan subkontraktor dengna tujuan untuk melengkapi sumberdaya internal dengan sumberdaya yang berada diluar batas-batas Iormal perusahaan. 3. Mengkomplementasikan sumber daya a. Peramuan ( blending ) Dimaksudkan untuk melipatgandakan nilai sumber daya. Hal ini membutuhkan ketrampilan tentang integrasi teknologi, integrasi Iungsional dan imajinasi produk baru. b. Penyeimbangan ( balancing ) Pemilikan sumberdaya yang melipatgandakan nilai dan kompetensi khas perusahaan. . Melestarikan sumber daya a. Daur-ulang ( recycling ) Pengulangan suatu ketrampilan, teknologi, atau merk dan lain-lain. b. Kooptasi ( co-opting ) Membujuk pesaing potensial untuk berjuang melawan musuh bersama. Ada kalanya mungkin untuk bekerja secara kolektiI untuk menciptakan standar baru atau mengembangkan teknologi baru. c. Perlindungan ( protecting ) Memaksimalkan keruIian yang diderita oleh musuh sambil meminimalkan risiko atas pasukan sendiri. Dengan cara mendeIinisikan pesaing tentang pasar yang dilayaninya dalam mencari ruang bersaing yang tak terlindungi. Tujuannya adalah membangun kekuayan perusahaan diluar pengamatan pesaing yang lebih kuat. 5. Memulihkan kembali sumber daya Faktor penentu lain dari ungkitan sumber daya adalah waktu tenggang antara pengeluaran sumber daya dan pemuliahan kembali ( pengembalian ) sumberdaya tersebut dalam bentuk pendapatan, melalui pasar. Proses pemulihan yang cepat berIungsi sebagai pengganda sumber daya. Perusahaan yang dapat melakukan segala sesuatu dua kali lebih cepat dari pada pesaing dengan komitmen sumberdaya yang sama menikmati keunggulan ungkitan dua kali lipat.