Anda di halaman 1dari 27

FAKTOR PENYEBAB BERHENTI SEKOLAH

DI MASA PANDEMI COVID-19


DI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Metode Penelitian Kualitatif

Dosen Pengampu :

Sri Kurnia Sebayang,M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 6

• Alsyahban Sulaiman Sirait (900.20.027)


• Silvia Adna Dewi (900.20.309)
• Salsa Billa (900.20.296)
• Qurrotu A’yun (900.20.276)
• Winda Rahma (900.20.358)
• Wulan Sari (900.20.362)
• Putri Septiani Siregar (900.20.273)

PAI C (EKSKLUSIF) / Semester IV


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SYEKH H.ABDUL HALIM HASAN AL-ISLAHIYAH
BINJAI 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Mini
Research yang berjudul “Faktor Penyebab Berhenti Sekolah di Masa Pandemi Covid-19” ini
dengan lancar. Penulisan Mini Research ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh Ibu Sri Kurnia Sebayang,M.Pd Mini Research ini ditulis dari hasil Interview
(Wawancara) yang penulis peroleh.
Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Kurnia Sebayang,M.Pd atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan Mini Research ini. Juga kepada rekan-rekan yang
telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya Mini Research ini. Penulis harap, dengan
membaca Mini Research ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai “Faktor Penyebab Berhenti Sekolah di Masa Pandemi
Covid-19” khususnya bagi penulis. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa Mini Research ini
memang masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan
saran yang dimaksudkan untuk penyempurnaan Mini Research ini.

Binjai, 23 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii

BAB I ..................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1

B. Focus Masalah............................................................................................................. 2

C. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian......................................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 4

BAB II .................................................................................................................................... 5

KERANGKA TEORI ............................................................................................................. 5

A. Pengertian faktor penyebab ............................................................................................... 5

B. Pengertian berhenti sekolah ............................................................................................... 5

C. Pengertian masa ................................................................................................................ 5

D. Pengertian pandemic covid-19........................................................................................... 5

KERANGKA KONSEPTUAL................................................................................................ 6

A. Penelitian yang relevan ................................................................................................ 7

B. Pertanyaan penelitian................................................................................................... 7

BAB III .................................................................................................................................. 8

METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................................. 8

A. Metode ........................................................................................................................ 8

B. Partisispasi dan setting penelitian ................................................................................ 8

C. Teknik pengumpulan data ........................................................................................... 9

D. Instrument penelitian ................................................................................................... 9

E. Teknik analisis data ................................................................................................... 16

ii
BAB IV ................................................................................................................................ 18

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ..................................................................... 18

A. Hasil penelitian ......................................................................................................... 18

B. Pembahasan ............................................................................................................. 18

BAB V ................................................................................................................................. 20

PENUTUP ............................................................................................................................ 20

Kesimpulan dan Saran .................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Corona virus Disease 2019, atau biasa dikenal dengan Covid-19 merupakan virus
yang bernama corona atau dikenal dengan istilah covid-19 (Corona Virus diseases-19).
Virus yang disinyalir mulai mewabah 31 Desember 2019 di kota Wuhan Propinsi Hubei
Tiongkok, saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat,
sehingga WHO tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.
Ratusan ribu manusia terpapar virus ini di seluruh dunia, bahkan puluhan ribu menjadi
korban meninggal. Tercatat negara-negara yang memiliki kasus tinggi terpapar covid-19
saat ini adalah Italia, Tiongkok, Spanyol, Amerika Serikat, dan Iran dengan tingkat
kematian mencapai ribuan orang. Penularan yang sangat cepat dan sulitnya mendeteksi
orang yang terpapar karena masa inkubinasi covid-19 kurang lebih dua minggu menjadi
penyebab banyaknya korban berjatuhan. Covid-19 menginfeksi siapapun didunia, tanpa
melihat pangkat, posisi maupun peringkat. Infeksi Covid-19 menyebar melalui percikan
dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan pada saat seseorang batuk atau bersin dan
dimungkinkan menular kepada orang lain yang ada disekitarnya tanpa menggunakan
protokol kesehatan. Satu-satunya solusi pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
menjaga kebersihan, rajin mencuci tangan, menjaga etika batuk, dan sedapat mungkin
menghindari kontak dalam jarak dekat dengan orang lain, baik dalam kondisi sehat
maupun sakit.
Pemerintah pusat hingga daerah mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan seluruh
lembaga pendidikan yang ada dinegeri ini. Semua itu dilakukan demi upaya mencegah
penularan Covid-19. Lembaga pendidikan di indonesia, dimulai dari jenjang dasar hingga
perguruan tinggi, berupaya menyelenggarakan pembelajaran online sebagai solusi dari
musibah pandemi yang kunjung belum berakhir. Peralihan proses pembelajaran dari tatap
muka menjadi daring tentu memaksa berbagai pihak mengikuti alur dan prosesnya
supaya sistemik supaya pembelajaran tetap dapat berjalan dengan baik, sehingga masa
depan pendidikan bangsa tetap dapat berjalan dengan baik. Tidak hanya kesulitan

1
adaptasi yang mengarah pada aktivitas teknis, melainkan juga berkenaan dengan
melonjaknya biaya pendidikan yang mendadak mengalokasikan pengeluaran baru, berupa
kuota dan sekian layanan berlanggan dari platform pembelajaran.
Biaya pendidikan ditengah pandemi Covid-19 menjadi realitas ujian kehidupan
diberbagai kalangan. Implikasi Eksistensi Covid-19 diberbagai sektor penting
perekonomian mengancam berbagai lapisan masyarakat, khususnya buruh diperusahaan
atau bahkan karyawan diberbagai pendidikan. 1
Guncangan dan ketidakstabilan tidak hanya menyebabkan peningkatan angka
kemiskinan, namun juga membuat orang-orang terperangkap dalam kemiskinan.
Dengan kata lain, penghasilan warga miskin terpengaruh secara langsung oleh
peningkatan atau penurunan perekonomian nasional, dimana pendapatan mereka akan
jatuh ketika perekonomian tidak stabil. 2

B. Fokus Masalah

Dampak mewabahnya virus Covid-19 mengubah tatanan masyarakat, tak terkecuali


dalam dunia pendidikan, UNESCO mengatakan hampir 300 juta siswa diseluruh dunia
terganggu kegiatan sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan dimasa depan. Presiden
Jokowi sudah menghimbau agar bekerja, belajar dan beribadah dari rumah semasa
pandemi Covid-19 ini. Dengan adanya kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi
penyebaran wabah virus Covid-19. Dalam pelaksanaannya proses pembelajaran
dilakukan dari rumah, siswa dan guru dibantu dengan berbagai aplikasi belajar online.
Namun, proses pembelajaran yang dilakukan dari rumah terdapat kesulita yang dirasakan
oleh guru dan siswa bahkan orangtua siswa itu sendiri.
Para guru kesulitan dalam menggunakan berbagai aplikasi belajar online dan
kurangnya fasilitas yang tersedia. Masalah lainnya yang dihadapi guru yaitu
pembelajaran yang dilakukan selama berbasis konten tidak proses, jadi guru harus
melakukan adaptasi bagaimana satu mata pelajaran diberikan waktu satu bulan sehingga

1
Hesti Ningrum, Dampak Covid-19 Terhadap Kebijakan Pendidikan Di Indonesia:
Antara Idealisme dan Realita, (Yogyakarta : UAD PRESS, 2021), h.1-3.
2
Rian Nugroho, Dampak Covid 19 Pada Ekonomi, (Jakarta : Jakarta : Yayasan Rumah
Reformasi Kebijakan Menara Sentraya Suite, 2020), h.6.

2
proses perkembangan siswa yang akan dilihat dari waktu kewaktu melalui monitoring
dan melalui pertemuan sesekali karena tidak semua tempat ada akses internet. Orangtua
siswa juga merasakan dampak dari pembelajaran daring, dimana orangtua harus
mengawasi dan mendampingi anaknya selama pembelajaran daring. Banyak orangtua
yang merasa kewalahan karna anaknya yang sulit diatur dan bandel, dan menginginkan
agar anak bisa kembali belajar disekolah.
Disisi lain sejumlah siswa mengeluh karena beratnya penugasan yang dilakukan oleh
guru dan dikerjakan dengan tenggat waktu yang ditentukan, dan masih banyak tugas yang
harus dikerjakan dari guru yang lain. Para siswa juga mengalami kesulitan dalam
melakukan konsultasi dengan guru terutama untuk materi yang dianggap memerlukan
pemahaman dan penjelasan yang lebih mendalam. Para siswa juga merasakan kerinduan
belajar bersama guru dan teman-temannya. 3
Pada sistem pembelajaran online tenaga pendidik, peserta didik membutuhkan kuota
internet diatas rata-rata yang biasanya digunakan untuk pemakaian 1 bulan namun pada
sistem pembelajaran online dapat digunakan untuk 1 minggu dan kualitas paket
internetnya juga harus benar-benar dapat mengakses pembelajaran yang sedang
dilakukan. Beberapa tantangan ini pun menjadi keluhan oleh para tenaga pendidik,
peserta didik dan orangtua karena tidak semua memiliki fasilitas sesuai dengan yang
dibutuhkan, sementara banyak orangtua yang tidak bekerja atau dirumahkan bahkan
sampai di PHK dari perusahaan diwilayah yang sudah zona merah karena menurunnya
pendapatan ekonomi sehingga hal ini berpotensi membuat beberapa anak-anak putus
sekolah.4

3
Wilda Hayati Nasution, Fenomena Masyarakat Di Era Pandemi Covid-19,
(Indramayu : Penerbit Adab, 2020), h.1-3.
4
Nova Andiani Sihombing, Fenomena Masyarakat Di Era Pandemi Covid-19,
(Indramayu : Penerbit Adab, 2020), h.12-13.

3
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah yang telah dipaparkan oleh peneliti mengenai dampak
Covid- 19 terhadap pendidikan, maka sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
1. Apa dampak yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19 terhadap dunia
pendidikan?
2. Siapa saja yang terkena imbas dari munculnya wabah Covid-19?
3. Bagaimana upaya memperbaiki dampak yang ditimbulkan dari pandemi Covid-
19 ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19
2. Dapat mengetahui siap yang terkena imbas dari pandemi Covid-19
3. Mengetahui cara untuk memperbaiki dampak yang sudah ditimbulkan dari
pandemi Covid-19

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin di capai dari penelitian ini adalah :


1. Sebagai bentuk referensi kebijakan kepada Kementrian Pendidikan Indonesia
untuk menciptakan dan membuat sistem pendidikan yang bersifat kondisional dan
terbaru agar mampu memperbaiki dampak yang ditimbulkan dari pandemi Covid-
19.
2. Sebagai sarana referensi bagi seluruh pihak yang ikut bernaung dibawah dunia
pendidikan, dan juga menerapkan sistem pendidikan yang efektif di masa
sekarang ini.
3. Dengan adanya penelitian ini kita lebih tau apa saja kendala yang terjadi sehingga
menimbulkan efek yang sangat fatal, seperti minat belajar mereka yang menurun,
ataupun dari segi prekonomian nya.

4
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Kerangka Teori

1. Pengertian Faktor Penyebab

Kalau faktor adalah sesuatu hal, keadaan, yang memberi pengaruh kepada hasil
barang sesuatu sedangkan penyebab adalah sesuatu yang dapat mengakibatkan sesuatu
terhadap suatu barang.

2. Pengertian Berhenti Sekolah

Berhenti Arti berhenti di KBBI adalah: tidak bergerak (berjalan, bekerja, dan
sebagainya) lagi; tidak meneruskan lagi; mandek. Sedangkan Sekolah adalah sebuah
lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau murid di bawah pengawasan
pendidik atau guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang
umumnya wajib dalam upaya menciptakan anak didik yang mengalami kemajuan setelah
mengalami proses melalui pembelajaran.
3. Pengertian masa
Waktu atau masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh
rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam
hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa
merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian.
4. Pengertian Pandemi Covid-19
Penyakit virus corona Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus SARS-CoV-2. Sebagian besar orang yang tertular Covid-19 akan mengalami gejala
ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Namun, sebagian orang
akan mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis.
Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat Covid-19 adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis korona virus. Penderita Covid-19
dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas. Infeksi Covid-19
menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran

5
pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Jarak jangkauan droplet
biasanya hingga 1 meter.
Droplet bisa menempel di benda, namun tidak akan bertahan lama di udara.
Waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis antara 1-14 hari dengan rata-rata
5 hari. Maka, orang yang sedang sakit diwajibkan memakai masker guna meminimalisir
penyebaran droplet. Sampai saat ini belum diketahui penyebab dari virus Corona, tetapi
diketahui virus ini disebarkan oleh hewan dan mampu menjangkit dari satu spesies ke
spesies lainnya, termasuk manusia. Diketahui virus Corona berasal dari Kota Wuhan di
China dan muncul pada Desember 2019. Tindakan pencegahan untuk mengurangi
kemungkinan infeksi antara lain tetap berada di rumah, menghindari bepergian dan
beraktivitas di tempat umum, sering mencuci tangan dengan sabun dan air, tidak
menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang tidak dicuci.
- Terapkan etika batuk atau bersin (dengan menutup mulut dan hidung). Jangan
meludah sembarangan.
- Bersihkan benda yang sering disentuh.
- Gunakan masker jika Anda sakit dan segera ke fasilitas kesehatan terdekat
- Cuci tangan dengan sabun
- Konsumsi makanan bergizi dan olahraga
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci

B. Kerangka Konseptual
Merupakan sebuah alur pemikiran terhadap suatu hubungan antar konsep satu
dengan konsep yang lainnya untuk dapat memberikan gambaran dan mengarahkan
asumsi terkait dengan variable-variable yang akan diteliti.
Berdasarkan pernyataan spesialis pendidikan UNICEF ada sebanyak 70% anak
dilaporkan putus sekolah karena alasan ekonomi. Dan tak hanya itu mereka juga
memutuskan berhenti sekolah untuk bekerja dan mendapatkan uang yang sekiranya dapat
membantu keuangan orangtua nya. Ada juga faktor internal yang berasal dari dalam diri
anak, yaitu rasa malas dan rendahnya minat belajar anak tersebut.

6
C. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan adalah penelitian yang sebelumnya sudah pernah dibuat
oleh seseorang dan juga sudah dianggap relevan. Ia mempunyai keterkaitan dalam hal;
judul penelitian dan topik yang diteliti dengan pokok masalah penelitian yang sama
dengan penelitian yang kita lakukan.

D. Pertanyaan Penelitian
Informan 1
1. sejak kapan berhenti sekolah?
2. Kenapa adk berhenti sekolah?
3. Selain faktor yang barusan adk sebutkan apakah ada faktor lain?
4. Apakah adk berniat untuk melanjutkan sekolah ketika kondisi ekonomi keluarga sudah
pulih?

Informan 2
1. Apakah saat pandemi ada siswa yg memilih berhenti sekolah ?
2. Kira² berapa persen peningkatan siswa yg memilih berhenti sekolah jika dibandingkan
sebelum pandemi ?
3. Faktor penyebab / Kendala apa yg biasanya dihadapi para siswa sehingga berpengaruh
terhadap minat siswa untuk bersekolah saat pandemi ?
4. Bagaimana proses pembelajaran siswa saat pandemi ?

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif. Menurut


Strauss dan Corbin penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang prosedur
penemuan yang dilakukan tidak menggunakan prosedur statistik atau kuantifikasi
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengelola data yang
sifatnya fenomenologis, seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, rekaman video,
gambar dan lain-lain.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian


dengan pengamatan dan mencari data secara langsung kelokasi dan objek yang diteliti.
Oleh karena itu penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan
pendekatan kualitatif dengan menempatkan peneliti sebagai instrument utama dan
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi karena bertujuan
mengungkapkan fenomena yang terjadi dengan mendeskripsikan Faktor Penyebab
Berhenti Sekolah Dimasa Pandemi Covid-19.

B. Partisipasi dan Setting Penelitian

1. Tempat & Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Pasar 6 Kwala Bingai Kec. Stabat, Kab. Langkat,
Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada semester IV Tahun Ajaran 2022, pada
tanggal 16 April 2022.

2. Subjek & Objek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam penelitian kualitatif disebut informan yang dijadikan
teman bahkan konsultan untuk menggali informasi yang dibutuhkan peneliti. Dalam
penelitian ini, sumber data diperoleh dengan cara wawancara.

8
Purposive sampling adalah teknik pengambilan responden data dengan
pertimbangan tertentu dengan kecenderungan peneliti untuk memilih responden yang
dianggap mengetahui masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi
sumber data akurat. Sebagai informasi data penelitian ini, peneliti mengambil beberapa
sumber informasi dari salah satu Guru BK dan salah satu anak yang berhenti sekolah
saat pandemi Covid-19.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu komponen yang penting dalam
penelitian kualitatif. Karena tujuan utama dari pengumpulan data ini adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data yang benar, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Dalam mengumpulkan data tersebut, peneliti menggunakan berbagai instrumen yang
relevan dengan penelitian yang peneliti teliti. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan
data yang digunakan ialah: Observasi, Wawancara, Alat Bantu Pengumpulan Data.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara, atau


pengamatan, atau daftar pertanyaan, yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi.
Instrumen itu disebut pedoman pengamatan atau pedoman wawancara atau kuesioner
atau pedoman dokumenter, sesuai dengan metode yang dipergunakan (Gulo, 2000).
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah
(Arikunto, 2006).
Adapun instrument yang digunakan penulis yaitu:
1. Observasi

Pengumpulan data dengan menggunakan observasi ditunjukkan untuk


mengungkapkan makna suatu kejadian dari setting tertentu, yang merupakan perhatian
esensial dalam penelitian kualitatif. Observasi digunakan sebagai alat pengumpul data
penelitian kualitatif, maka pengamatan yang dilakukan observer bukan hanya sebatas
gejala yang tampak saja, tetapi lebih jauh harus mampu menembus latar belakang

9
mengapa gejala itu terjadi. Data hasil dari observasi ini dicatat melalui catatan tertulis
atau melalui rekaman video, pengambilan foto atau film. Dengan hal ini peneliti hanya
mengamati Faktor Penyebab Berhenti Sekolah Dimasa Pandemi Covid-19 yang bisa
juga didapat saat melakukan wawancara mengamati bagaimana cara pihak sekolah
dalam menangani kendala saat pelaksanaan pembelajaran masa Covid-19.
2. Wawancara

Teknik wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Wawancara


merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, dimana pertanyaan diajukan
oleh seseorang yang berperan sebagai pewawancara. Selanjutnya untuk mendalami
permasalahan yang dibahas penelitian ini maka digunakan wawancara mendalam (depth
interview). Data hasil dari wawancara ini dicatat melalui catatan tertulis, dan
pengambilan foto. Hal ini dikarenakan, pencatatan tersebut merupakan hasil usaha dari
kegiatan bertanya.
3. Alat Bantu Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa alat bantu untuk mendapatkan data agar
hasil penelitian lebih akurat dan penelitian memiliki bukti penelitian. Alat bantu yang
digunakan dalam penelitian ini ialah:
a. Alat Perekam
Dalam sebuah wawancara peneliti tidak bisa hanya mengandalkan ingatan saja,
karena indera manusia memiliki keterbatasan yang mungkin dapat melewatkan
hal-hal yang dapat mendukung hasil penelitian. Maka dari itu peneliti
menggunakan alat perekam untuk membantu mempermudah proses penelitian.
Sebelumnya peneliti meminta izin kepada responden untuk menggunakan alat
perekam sebagai alat bantu dalam pengumpulan data, wawancara perlu direkam
dan dibuat transkipnya secara verbatim (kata demi kata). Catatan wawancara
berfungsi untuk mencatat semua percakapan sumber data hasil wawancara.
b. Pedoman wawancara
Proses wawancara harus dilengkapi dengan pedoman wawancara yang berisikan
hal-hal apa saja yang harus dilihat tanpa menentukan urutan pertanyaan

10
wawancara. Pedoman wawancara ini menjadi alat bantu untuk memeriksa apakah
aspek-aspek yang diperlukan sudah dibahas dan ditanyakan.
4. Sumber Data Primer

Data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan
oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.
Data primer di dapat dari sumber informan yaitu individu atau perseorangan seperti
hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Data primer ini antara lain;
a. Catatan hasil wawancara.

Informan 1
“Banyak siswa yang memilih berhenti sekolah saat pandemic covid-19 dan jika
dibandingkan dengan jumlah siswa yang berhenti sekolah sebelum pandemic
peningkatan nya sekitar 50% dari biasanya. faktor yang menyebabkan anak berhenti
sekolah di masa pandemic covid-19 , yaitu faktor ekonomi karna dimasa pandemic
covid-19 banyak orang tua siswa yang kehilangan pekerjaan sehingga menurunya
pendapatan, dan tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak nya, faktor kedua
karna kurangnya fasilitas pendukung belajar daring yang dimiliki siswa seperti
handphone, jaringan internet,dll.”

Informan 2
“Hendra berhenti sekolah di bangku SMP karna saat pandemic covid-19 dia tidak
memiliki biaya untuk membayar sekolah, dia juga sering pergi kewarnet untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, tapi berjalannya waktu dia
merasa bosen dan capek sehingga informan berhenti sekolah dan memilih bekerja
di doorsmeer untuk memenuhi kebutuhannya”
b. Hasil observasi lapangan.

Karna adanya pandemic covid-19 proses pembelajaran harus dilakukan


secara daring untung meminimalisir proses penyebaran virus, namun
pembelajaran daring ternyata membawa dampak buruk didunia pendidikan.
Banyak siswa yang memilih berhenti sekolah saat pandemic covid-19 dan jika

11
dibandingkan dengan jumlah siswa yang berhenti sekolah sebelum pandemic
peningkatan nya sekitar 50% dari biasanya. faktor yang menyebabkan anak
berhenti sekolah di masa pandemic covid-19 , yaitu faktor ekonomi karna dimasa
pandemic covid-19 banyak orang tua siswa yang kehilangan pekerjaan sehingga
menurunya pendapatan, dan tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak nya,
faktor kedua karna kurangnya fasilitas pendukung belajar daring yang dimiliki
siswa seperti handphone, jaringan internet,dll.
Belajar daring juga rupanya mempengaruhi minat belajar siswa yang mana
biasanya siswa biasa belajar sambil bermain, dan berinteraksi dengan banyak
teman-temannya, kali ini siswa merasakan hal yang berbeda ketika belajar daring,
dan rata-rata siswa siswa tidak menyukai belajar daring, karna mnurut mereka
belajar daring itu kurang efisien dan membosankan.
c. Data-data mengenai informan.

Informan dalam penelitian kualitatif yaitu orang yang memberi informasi


tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang
dilaksanakannya (Idrus, 2009:91).

Informan 1
1. Nama : Aidi Mubarak, S.Pd
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Usia : 24 tahun
4. Status : Menikah
5. Pendidikan terakhir : S1
Pak Aidi merupakan seorang guru BK di Sumatera Utara. Menurut informasi
yang diperoleh, informan bekerja sebagai guru selama 5 tahun.
Informan menjelaskan bahwa peningkatan siswa yang berhenti sekolah dimasa
pandemic dengan yang masih melanjutkan sekolah berada pada angka 70%/30%
pada masa pandemi, yang menjadi salah satu faktor utama berhentinya anak
tersebut ialah tentang masalah financial sehingga para anak ikut serta membantu
orang tua bekerja disaat ekonomi keluarganya sedang sulit.

12
Informan 2
1. Nama : Hera Mahendra
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Usia : 13 tahun
4. Pendidikan terakhir : SD
5. Alamat : Pasar 6 Kwala Bingai, Kec.Stabat, Kab. Langkat
Hendra merupakan anak berhenti sekolah yang menarik perhatian peneliti dan
menjadikannya informan. Menurut pengakuan nya Hendra berhenti sekolah di
bangku SMP karna saat pandemic covid-19 dia tidak memiliki biaya untuk
membayar uang sekolah, dia juga sering pergi kewarnet untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan oleh guru, tapi berjalannya waktu dia merasa bosan dan
lelah sehingga informan memutuskan untuk berhenti sekolah dan memilih bekerja
di doorsmeer.
5. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini digunakan untuk
mendukung informasi primer yang telah diperoleh yaitu dari bahan pustaka, literatur,
penelitian terdahulu, buku, dan lain sebagainya.

1. Jurnal oleh Rigianti, H. A. (2020) dalam penelitiannya yang berjudul “Kendala


Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar di Banjarnegara” hasil penelitian
menunjukkan bahwa kendala yang dialami guru selama pembelajaran daring yaitu
aplikasi pembelajaran, jaringan internet dan gawai, pengelolaan pembelajaran, penilaian
dan pengawasan.

2. Jurnal oleh Karwati, E. (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh


Pembelajaran elektronik (E-Learning) terhadap mutu belajar mahasiswa” berdasarkan
hasil penelitian ditemukan bahwa pembelajaran elektronik berada dalam kategori yang
tinggi, sementara kualitas pembelajaran berada dalam kategori cukup. Selain itu,

13
diperoleh temuan bahwa pembelajaran elektronik memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kualitas pembelajaran.

3. Karya Tulis Ilmiah (KTI) oleh Hikmat, et all (2020) dalam penelitiannya yang
berjudul “Efektivitas Pembalajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19: Sebuah
Survey Online”. Hasil pengujiannya didapatkan bahwa belajar secara daring hanya
efektif bagi pembelajaran teori, sedangkan untuk pembelajaran praktik dan
pembelajaran lapangan belajar secara daring kurang efektif.

6. Dokumentasi

Foto Area Wawancara (KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT)

Foto Proses Wawancara Dengan Salah Satu Anak Yang Putus Sekolah
(KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT)

14
Foto Penyerahan Bingkisan

Foto Proses Wawancara Dengan Salah Satu Guru Bimbingan Konseling


(Via Vidio Call)

15
E. Teknik Analisis Data

Setelah data dan informasi yang terkumpul selanjutnya data dianalisis sesuai
dengan jenis penelitian dengan menggunakan metode triangulasi data. Proses
berlangsungnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Miles dan Huberman menjelaskan bahwa reduksi data diartikan sebagai proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan
transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.

16
Jadi reduksi data adalah lebih memfokuskan, menyederhanakan, dan
memindahkan data mentah ke dalam bentuk yang lebih mudah dikelola. Kegiatan
ini berlangsung terus menerus sampai laporan akhir lengkap tersusun. Penelitian
ini menyiapkan bentuk verbatim, yaitu hasil wawancara yang dilakukan kemudian
peneliti mengambil intisari dari wawancara yang dilakukan menjadi kata kunci
dari jawaban responden.
2. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan kata kunci. Semuanya
dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang
padu dan mudah dipahami sehingga penulis dapat mengetahui apa yang terjadi
untuk menarik kesimpulan. Penyajian data merupakan bagian dari analisis.
3. Kesimpulan
Setelah data yang disajikan yang juga dalam rangkaian ananlisis data, maka
proses selanjutnya adalah penarikan kesimpulan hasil yang diteliti, atau
menggabungkan kata kunci yang sudah diperoleh.

17
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa


anak yang berhenti sekolah saat pandemic covid-19 melanda adalah karena
adanya masalah ekonomi keluarga yang sulit sehingga tidak memiliki biaya untuk
membayar uang iuran sekolah dan berbagai kebutuhan lainnya. Karena pada masa
pandemic covid-19 melanda pembelajaran pun dilakukan secara daring yang
mengharuskan untuk menggunakan handphone, yang dimana tidak semua anak
memilikinya maka para orangtua pun merasa terbebani karena harus memfasilitasi
anaknya untuk belajar saat masa-masa sulit seperti ini.
Dan ia juga kewalahan karena harus mondar-mandir ke warnet untuk
menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru, sehingga lama
kelamaan ia pun merasa jenuh dan lelah. Maka dari itu akhirnya ia pun memilih
untuk berhenti sekolah dan bekerja di doorsmeer untuk membantu ekonomi
keluarga yang sedang sulit.
B. Pembahasan Penelitian

Analisis Faktor Ekonomi Menjadi Penyebab Anak Putus Sekolah Di pasar


6 kwala bingai kec. Stabat, kab langkat, sumatera utara. Kurangnya pendapatan
keluarga menyebabkan anak putus sekolah, selain karena faktor ekonomi di sisi
lain, anak yang melihat orangtuanya mengalami kesulitan ekonomi akan berfikir
untuk lebih baik berhenti sekolah dan membantu kesulitan orangtuanya. Rasa
kasihan timbul dari anak melihat kondisi orangtua yang berpenghasilan hanya
cukup. Berdasarkan analisis di atas, maka kurangnya pengetahuan dan akses
orangtua terhadap kebijakan pemerintah dibidang pendidikan dapat menjadi
pemicu anak putus sekolah, selain karena faktor ekonomi. Di sisi lain, anak yang
melihat orangtuanya mengalami kesulitan ekonomi akan berfikir untuk lebih baik
berhenti sekolah dan membantu kesulitan orangtuanya. Berdasarrkan wawancara

18
sebelumnya diketahui bahwa sebagian responden anak putus sekolah memilih
bekerja untuk membantu orangtuanya, atau setidaknya tidak merepotkan orangtua
untuk keperluan dirinya. Dengan memperoleh uang dari kerja tersebut, anak dapat
berfikir bahwa walaupun tidak sekolah, masih dapat mencari uang.

19
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Putus sekolah adalah proses berhentinya anak dari lembaga pendidikan tempatnya
belajar sebelum anak tersebut menyelesaikan pendidikannya. Pendidikan disekolah
merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dilalui anak untuk memenuhi
kebutuhan intelektualnya. Namun demikian, tidak semua anak mampu menyelesaikan
pendidikan di sekolah, dikarenakan beberapa faktor, baik faktor internal, maupun
eksternal.
Berdasarkan data lapangan yang penulis peroleh, maka penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa keadaan ekonomi orangtua menjadi faktor penyebab putus sekolah
dikarenakan tidak adanya biaya untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak, dan rasa
kasihan yang timbuldalam diri anak sehingga memutuskan untuk tidak melanjutkan
sekolah. Kurangnya motivasi anak dalam bersekolah menjadi faktor penyebab anak putus
sekolah dikarenakan kurangnya dorongan dan semangat anak dalam belajar membuat
anak tersebut malas dan tidak ingin melanjutkan sekolah, serta lingkungan masyarakat
menjadi faktor penyebab anak putus sekolah dikarenakan anak terpengarug akibat
pergaulan dari teman-temannya yang tidak sekolah atau sudah tamat, tetapi masih
menganggur

B. Saran

Kepada perangkat Kelurahan Pasar 6 Kwala Bingai Kec. Stabat Kab. Langkat, agar
lebih mendorong semangat belajar bagi warganya, dan memfasilitasi berbagai kendala
yang dialami anak dalam belajar,sehingga tidak ditemukan lagi anak putus sekolah, baik
karena faktor ekonomi maupun faktor dalam diri anak sendiri.

20
DAFTAR PUSTAKA

Hesti Ningrum, Dampak Covid-19 Terhadap Kebijakan Pendidikan Di Indonesia:


Antara Idealisme dan Realita, (Yogyakarta : UAD PRESS, 2021).

Hikmat, E. H. (2020). EfektivitasPembelajaran Daring Selama Masa Pandemi


Covid-19: Sebuah Survey Online. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work From
Home (WFH) Covid-19.

Karwati, E. (2014). Pengaruh Pembelajaran Elektronik ( E-Learning )


terhadap Mutu Belajar Mahasiswa. Jurnal Penelitian Komunikasi.

Nova Andiani Sihombing, Fenomena Masyarakat Di Era Pandemi Covid-19,


(Indramayu : Penerbit Adab, 2020).

Rian Nugroho, Dampak Covid 19 Pada Ekonomi, (Jakarta : Jakarta : Yayasan Rumah
Reformasi Kebijakan Menara Sentraya Suite, 2020),

Rigianti, H. A. (2020). Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di


Banjarnegara. Elementary School. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an,
7 (2).

Wilda Hayati Nasution, Fenomena Masyarakat Di Era Pandemi Covid-19,


(Indramayu : Penerbit Adab, 2020).

21
LEMBAR WAWANCARA

22
23

Anda mungkin juga menyukai