Anda di halaman 1dari 25

TUGAS AKHIR

SURVEY LINGKUNGAN
Pademi Covid-19 Pengaruhnya Terhadap Efektivitas KBM Di MI
Salagombong RT01/RW04 Desa Sukadamai Kecamatan Cicantayan

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Akhir Sebagai Syarat Kelulusan MA


YASPI CANTAYAN
Guru Pembimbing : Syamsul Hidayat, M.Pd.

Disusun Oleh :
Salsa Fitriani
NISN:
XII IPS 1

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)


MADRASAH ALIYAH YASPI CANTAYAN
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiyah ini dengan judul :

Nama : Salsa Fitriani


NISN :
Program studi : Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Sukabumi, April 2022

Mengetahui,

Kepala Madrasah Aliyah


Yaspi Cantayan Pembimbing

Drs. Lukman Firmansyah, M.M.Pd. Ujang Adzam, M.Pd.

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah nya sehingga pembuatan Laporan Karya Ilmiah yang merupakan salah
satu syarat untuk menentukan kelulusan di MA YASPI CANTAYAN dapat
terselesaikan.
Terimakasih Yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah
mambantu penyelesaian laporan ini. Sehingga Laporan Tugas Akhir Tahun ini
dapat terselesaikan secara baik dengan waktu yang telah ditentukan, Kepada :
1. Bapak Drs. Lukman Firmansyah, M.MPd ,selaku Kepala Madrasah Aliyah
MA Yaspi Cantayan.
2. Bapak Muhammad Iqbal, M.Ag, selaku Wakasek Kesiswaan.
3. Bapak Ujang Supendi, S.Pd.I., S.Kom., M.Pd, selaku Wakakurikulum
4. Bapak Ujang Adzam, M.Pd, selaku pembimbing
5. Orang Tua saya, yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada saya
dalam menyelesaikan Laporan Karya Ilmiah ini.
6. Rekan-rekan saya yang sudah memberi semangat untuk menyelesaikan
Laporan Karya Ilmiah ini.
Semoga Laporan Karya Ilmiah yang saya buat ini bermanfaat, khususnya
bagi saya umumnya bagi pembaca
Laporan Karya Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu besar
harapan saya kritik dan saran yang sifatnya membangun saya harapkan untuk
tersempurnanya Laporan Karya Ilmiah ini.

Cicantayn, Maret2022
Penulis,

SALSA FITRIANI

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................. 3
1.4 Rumusan Masalah ...................................................................... 3
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
1.7 Hipotesis ..................................................................................... 4
1.8 Metode Penelitian ....................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 6


2.1 Covid-19 ..................................................................................... 6
2.2 Pengaruh ..................................................................................... 6
2.3 Efektivitas ................................................................................... 7
2.4 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ............................................ 7

BAB III METOLOGI PENELITIAN


3.1 Deskriptif .................................................................................... 9
3.2 Wawancara ................................................................................. 9
3.3 Observasi .................................................................................... 10
3.4 Studi Kepustakaan ...................................................................... 10

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 12


4.1 Efektivitas Pembelajaran Tatap Muka di MI Salagombong ....... 12
4.2 Cara Belajar Siswa/Siswi Saat Pandemi ..................................... 12

iii
4.3 Proses Pembelajaran Setelah terjadinya Covid 19 di MI
Selagombong
.....................................................................................................
.....................................................................................................
12
4.4 Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Efektivitas Belajar
Di MI Selagombong
.....................................................................................................
.....................................................................................................
12

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 14


5.1 Kesimpulan
.....................................................................................................
.....................................................................................................
14
5.2 Rekomendasi
.....................................................................................................
.....................................................................................................
14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15


LAMPIRAN-LAMPIRAN
PETA LOKASI ................................................................................................ 16
DOKUEMENTASI .......................................................................................... 17
BIODATA PENULIS ...................................................................................... 19

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awal Tahun 2020, Covid-19 Terkenal sebagai Wabah penyakit


yang mematikan yang berasal dari Negara Wuhan/China dan menyebar luas
ke Negara-Negara lain termasuk Indonesia.
Indonesia saat ini tengah dihadapkan dengan tantangan di tengah
pandemi Covid-19, di mana pemerintah menghimbau untuk masyarakat.
Indonesia ini di rumah saja. Pandemi Covid-19 ini tidak hanya
mempengaruhi sektor ekonomi dan sosial, melainkan juga sektor pendidikan
yang kini mau tidak mau harus mulai beradaptasi dengan era ini. Sehingga
kegiatan pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka beralih
menjadi pembelajaran non tatap muka. Program tersebut dikenal dengan
pembelajaran daring atau sistem E-learning atau online learning.Daring dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
(KBBI) berarti dalam jaringan terhubung melalui jejaring komputer,
internet.Jadi pembelajaran daring merupakan sebuah upaya membelajarkan
siswa yang dilakukan tanpa tatap muka dengan melalui jaringan/internet yang
telah Tersedia.
Diberlakukannya pembelajaran daring oleh pemerintah ini
mengharuskan seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah.tetap
mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia di tengah pandemi covid-19,
serta upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. Pademi Covid-19 ini
membuat sistem pembelajaran di sekolah dipaksa berubah secara drastis dari
pertemuan tatap muka menjadi pembelajaran secara online. Pelaksanaan
pembelajaran ini berlangsung dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan
tinggi.
Pada satuan pendidikan setingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
pembelajaran berbasis daring masih terbilang jarang atau bahkan belum

1
pernah dilaksanakan. Sehingga penerapan pembelajaran daring di SD/MI
pasti akan menemui berbagai kendala. Kendala yang paling menonjol adalah
perubahan kebiasaan yang terjadi pada diri siswa, awalnya diterima dengan
baik, antusias karena kegiatan akan dilakukan di rumah, namun seiring
berjalannya waktu akan menimbulkan sebuah kejenuhan dalam diri siswa
karena melakukan sebuah rutinas yang sama setiap hari. Selain itu, intensitas
guru dalam menyampaikan sebuah materi dalam salah satu mata pelajaran
menjadi berkurang dan kurang Maksimal. Jika penyampaian materi yang
biasanya dilakukan di sekolah bukan dengan metode ceramah, akan sedikit
mudah diterapkan dalam pembelajaran daring, sebaliknya ada mata pelajaran
yang bila tidak disampaikan dengan metode ceramah akan sulit dipahami
siswa, dan kemungkinan sulit untuk diterapkan pembelajaran daring dalam
mata pelajaran tersebut..
Dalam pembelajaran tatap muka biasanya masih terdapat kendala saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung, terutama pada kelas rendah. Pada
kelas rendah biasanya guru menyampaikan materi pembelajaran dengan
metode ceramah agar mudah dipahami oleh siswa. Sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran daring yang masih terbilang baru ini, pastinya akan
timbul kendala-kendala yang dihadapi oleh guru, siswa maupun sekolah.
Pelaksanaan pembelajaran daring yang belum maksimal di sekolah,
atau guru yang hanya memberi tugas tanpa menjelaskan materi kepada siswa
akan memberikan dampak kepada siswa. Di samping kendala tersebut,
tentunya ada Pelaksanaan pembelajaran daring dilakukan sebagai salah satu
upaya untuk manfaat-manfaat dari diterapkannya pembelajaran daring di
masa pandemi covid19 ini. Dalam keadaan pembelajaran dengan situasi
seperti ini, guru dituntut untuk lebih aktif memahami cara berkomunikasi
dengan siswa dengan bahasa dan alat yang jelas berbeda. Pemanfaatan media
pembelajaran dan metode pembelajaran secara online harus digunakan guru
secara maksimal.
Hal ini untuk menunjang jalannya pelaksanaan pembelajaran daring
selama masa pandemi dalam kurun waktu yang belum ditentukan kapan akan
berakhir penerapan pembelajaran daring ini. Dengan demikian perkembangan

2
belajar anak akan sangat bergantung pada baik tidaknya proses kegiatan
belajar mengajar (KBM) yang disampaikan guru. Perkembangan belajar anak
di rumah pada masa pandemi covid-19 ini akan cenderung berbeda dengan
perkembangan belajar di sekolah sehingga guru sebagai fasilitator harus
memiliki berbagai inovasi, memberikan motivasi bagi siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penulis tertarik mengambil
judul penelitian Pademi Covid-19 Pengaruhnya Terhadap Efektivitas KBM
di MI Salagombong RT 01 RW 04 Desa Sukadamai Kecamatan Cicatayan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka


identifikasi masalah yang dijadikan bahan penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Guru mengalami kesulitan dalam memilih strategi pembelajaran pada
masa pandemi Covid-19.
2. Guru membutuhkan multimedia atau sistem evaluasi yang tepat
digunakan dalam pembelajaran daring.
3. Pembelajaran daring menyulitkan guru, siswa, dan orang tua siswa dalam
proses pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini, maka


dirasa perlu dilakukan pembatasan masalah agar dalam pengkajian yang
dilakukan lebih terfokus kepada masalah-masalah yang ingin dipecahkan.
Penelitian ini menitikberatkan pada Pengembangan Sistem Evaluasi
Multimedia Online Pada Pembelajaran di MI.

1.4 Rumusan Masalah


a) Bagaimana efektivitas pembelajaran tatap muka di mi salagombong?

3
b) Bagaimana cara belajar siswa saat pandemi?

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan


yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui rancang bangun Sistem Evaluasi Multimedia Online
pada Pembelajaran di MI Selagombong.
2. Untuk mengetahui validitas produk Sistem Evaluasi Multimedia Online
pada Pembelajaran di MI Selagombong.

1.6 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dan
sumbangan pemikiran terhadap pengembangan produk ini.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa
Dengan adanya pengembangan ini diharapkan siswa lebih termotivasi
dan terfasilitasi dalam belajar, karena proses pembelajaran dilakukan
lebih variatif. Tujuan dari hal tersebut adalah agar siswa lebih mudah
memahami materi pembelajaran dalam situasi daring maupun luring.
b) Bagi Guru
Penggunaan sistem evaluasi ini dapat membantu guru agar lebih
mudah melaksanakan proses pembelajaran kepada siswa secara daring
maupun luring.
c) Bagi Peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman langsung sebagai pelajar dan bisa
mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari Sekolah.

1.7 Hipotesis

4
H0 = Covid-19 berpengaruh terhadap efektivitas Pembelajaran
HI = Covid-19 tidak berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran

1.8 Metode Penelitian


a). Deskriptif

Deskriptif adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan


penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan prinsip-prinsip umum. Sementara, deskriptif berarti
bersifat deskripsi dan menggambarkan apa adanya.

b). Observasi

Observasi  adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan


maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk melanjutkan suatu penelitian.

c). Wawancara

Wawancara adalah kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk memperoleh


informasi. Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan dalam tulisan, atau
direkam secara audio, visual, atau audio visual. Wawancara merupakan
kegiatan utama dalam kajian pengamatan. Pelaksanaan wawancara dapat
bersifat langsung maupun tidak langsung. 

d). Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang


relevan dengan topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian.
Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis,
disertasi, ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Covid-19

Melansir dari website kementrian kesehatan indonesia, Covid-19


(coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis
coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan,
Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Covid-19 ini dapat menimbulkan
gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas 38 C, batuk dan sesak
nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan lemas, nyeri otot, dan
diare. Pada penderita Covid-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia,
sindrom pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian.
Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat
dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara.
Bentuk Covid-19 jika dilihat melalui mikroskop elektron (cairan saluran
nafas/swab tenggorokan) dan digambarkan kembali bentuk Covid-19 seperti
virus yang memiliki mahkota.

2.2 Pengaruh

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015:1045), ―pengaruh


adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.‖ Pengaruh
merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang
maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi
apa-apa yang ada disekitarnya (Yosin,2012:1).

6
Menurut surakhmad (2012: 1), Pengaruh adalah kekuatan yang
muncul dari sesuatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat
memberikan perubahan yang dapat membentuk kepercayaan atau perubahan.
Dapat disimpulkan pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan
yang dapat timbul dari sesuatu, baik itu watak,orang, benda, kepercayaan dan
perbuatan seseorang yang dapat mempengaruhi lingkungan yang ada di
sekitarnya.

2.3 Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata dasar efektif, menurut kamus besar


Bahasa Indonesia efektif adalah ada efeknya, manjur atau mujarab, dapat
membawa hasil, berhasil guna dan mulai berlaku. Sementara itu efektivitas
memiliki pengertian keefektifan adalah keadaan berpengaruh, kemanjuran,
keberhasilan dan hal mulai berlaku (2003 : 284).
Beberapa para ahli mengemukakan pengertian tentang efektivitas,
diantaranya seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
1) Menurut james L.Gibson Efektivitas adalah pencapaian sasaran
menunjukan derajat efektivitas.(dalam buku Herbani Pasolong, 2010:4).
2) Efektivitas adalah suatu pengukuran terhadap penyelesaian suatu
pekerjaan tertentu dalam suatu organisasi(Kumorotomo, 2005:362).

2.4 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


Kegiatan belajar mengajar adalah serangkaian proses penyampain
ilmu atau tranformasi ilmu yang dilakukan oleh tenaga pendidik dan peserta
didik. Proses tersebut dapat dilakukan secara formal ataupun non formal,
disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang ada.
Adapun definisi kegiatan belajar mengajar menurut para ahli, antara lain;
1. Adams dan Decey
Kegiatan belajar mengajar (KBM) adalah bentuk terselenggarakan
kegiatan yang dipandu oleh tenaga pendidik (guru) sebagai pengajar,

7
pempinan kelas, pengatur lingkungan, pembimbing, partisipan, perencana,
suvervisor, evaluator, dan konselor.
2. Lukman (2003)
Pengertian kegiatan belajar mengajar adalah suatu bentuk kegiatan
yang dialkukan di dalam kelas dengan memerlukan konsentrasi yang
tinggi dan perhatian yang penuh.
3. Usman (1990)
Definisi kegiatan belajar mengajar adalah suatu bentuk kegiatan
yang dilakukan antara guru dan  murid dengan pola tertentu, sehingga
dapat mencapai suatu tujuan media pembelajaran.
4. Purba (2005)
Menurutnya, arti kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang
memiliki sifat searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer yang terus
mengacu pada kegiatan siswa, sedangkan kegiatan mengajar adalah
kegiatan sekunder yang mengacu pada kegiatan guru.
5. Rusman (2011)
Pengertian kegiatan belajar mengajar adalah suatu aktivitas belajar
yang menggunakan seluruh potensi individu sehingga mendorong
terjadinya perubahan terhadap perilaku tertentu.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskriptif
Deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk
menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan
untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena. Sedangkan
penelitian deskriptif menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Nazir
Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
2. Menurut Sugiyono (2005: 21)
Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode
deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
membuat kesimpulan yang lebih luas.
Jadi kesimpulannya pengertian penelitian deskriptif adalah suatu
metode yang menggambarkan suatu yang akurat mengenai fakta-fakta
antar fenomena yang di selidiki.

3.2 Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk
memperoleh informasi. Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan dalam
tulisan, atau direkam secara audio, visual, atau audio visual. Wawancara
merupakan kegiatan utama dalam kajian pengamatan. Pelaksanaan

9
wawancara dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Berikut
pengertian wawancara menurut para ahli
1. Menurut Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, wawancara merupakan metode yang
digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk memproleh informasi dan
secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi secara
langsung.
2. Menurut Arikunto
Menurut Arikunto, wawancara merupakan dialog yang dfilakukan
pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber.
Jadi kesimpulannya pengertian wawancara adalah ,suatu komunikasi
untuk memperoleh informasi secara lisan dari responden.

3.3 Observasi
Adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya,
untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan
suatu penelitian. Berikut adalah obsrvasi mmenurut para ahli.

1. Menurut Nawawi dan Martini


Nawawi dan Martini menjelaskan bahwa observasi merupakan
kegiatan mengamati, yang diikuti pencatatan secara urut.
2. Menurut Hanna Djumhhana
Observasi merupakan suatu metode ilmiah yang masih menjadi
acuan dalam ilmu pengetahuan empiris sebagai cara yang sering
digunakan untuk mengumpulkan data.
Jadi kesimpulannya pengertian observasi adalah suatu kegiatan
untuk memperoleh atau memngumpulkan data.

3.4 Studi Kepustakaan

10
Studi kepustakaan adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang
relevan dengan topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian. Informasi
tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi,
ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain. Berikut studi kepustakan
menurut para ahli.
1. Menurut M. Nazir
Menurut M. Nazir, Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan
data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku buku, literatur-
literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang dipecahkan.

11
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Efektivitas Pembelajaran Tatap Muka di MI Salagombong


Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala
MI Salagombong, Bapak Ujang Shihabudin menyatakan Pembelajaran tatap
muka di MI Selagombong 100% Efektif tetapi Dikurangi waktunya 2 Jam
yang asalnya 6 jam Menjadi 4 jam.

4.2 Cara Belajar Siswa/Siswi Saat Pandemi


Pembelajaran Siswa/Siswi disaat pandemi dilaksanakannya
pembelajaran luring atau daring. Jadi guru ditugaskan untuk datang ke rumah
rumah siswa dan dibagi kelompok.
Ketika daring Melalui Tugas kelas di WhatsAppkan di grup kelasnya
masing-masing. Tetapi kegiatan pembelajaran luring dan daring itu
dilaksanakannya ditahun kemarin Sedangkam ditahun sekarang sistem
pembelajarannya tatap muka.

4.3 Proses Pembelajaran Setelah terjadinya Covid 19 di MI Selagombong


Pembelajaran setelah terjadinya covid 19 di MI Selagombong yaitu
tatap muka. Tetapi kesemangatan anak menjadi berkurang ketika setelah
pademi terhadap semangat belajar terhadap pembelajaran

4.4 Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Efektivitas Belajar di MI


Selagombong
Pengaruhnya yaitu tidak efesiennya untuk pembelajaran daring karena
kontroling guru dan orangtua kurang sehingga kebanyakan siswa ketika
daring ada yang mengikuti dan ada juga yang tidak mengikuti yang mengikuti
hanya beberapa persen dari semua siswa karena keterbatasannya Handphone

12
untuk siswa MI berbeda dengan siswa MTs Atau SMA itu sudah memiliki
Handphone sendiri.

Kalau Siswa MI ketika diberikan tugas kan handphonenya dibawa


oleh orangtuanya untuk bekerja jadi kesulitannya itu jadi tidak efektif.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat mengambil


beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Pembelajaran daring di MI Salagombong kurang efektif. Pembelajaran
daring pada kelas rendah atau setingkat Sekolah Dasar sebuah
keterpaksaan yang mau tidak mau harus dilakukan oleh guru dan siswa.
Pelasanaan pembelajaran daring di MI Salagombong kurang efektif
karena pada pelaksanaannya siswa hanya diberikan tugas-tugas oleh guru,
sehingga guru pun tidak mengetahui apakah siswanya paham atau tidak.
Pemnerian tugas dari guru biasanya hanya berupa perintah mengerjakan
tugas dari halaman sekian dan hanya sesekali praktik.
2. Pembelajaran Siswa/Siswi disaat pandemi dilaksanakannya pembelajaran
luring atau daring .Jadi guru ditugaskan untuk datang ke rumah rumah
siswa dan dibagi kelompok. Ketika daring Melalui Tugas kelas di
WhatsAppkan di grup kelasnya masing-masing.Tetapi kegiatan
pembelajaran luring dan daring itu dilaksanakannya ditahun kemarin
Sedangkam ditahun sekarang sistem pembelajarannya tatap muka.

5.2 Rekomendasi

1. Saya berharap para guru tetap memberikan penjelasan mengenai materi


pembelajaran melaui video agar merasa materi mudah di terima dan di
pahami.
2. Saya berharap para guru mampu mengikuti tren kemajuan teknologi yaitu
dengan memanfaatkan aplikasi/sosial media yang sedang disukai para
siswa, dengan begitu siswa merasa lebih antusias, semangat dan tidak
mudah bosan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://widuri.raharja.info/index.php?title=metodepenelitian

https://idtesis.com/metode-deskriptif/

https://materibelajar.co.id/pengertian-wawancara-menurut-paraahli

https://www.ruangguru.com/blog/10-pengertian-observasi-menurut-paraahli

https://widuri.raharja.info/index.php?tittle=metode_studi_pustaka

https://www.komposiani.com/budiatun73333/5fabac87d541df232e54673/

kelebihan-kekurangan-pembelajaran-daring

https://iain-surakarta.ac.id/%EF%BB%Bfefektifitas-pembelajaran-berbasis-

daring-e-learning-dalam-pandangan-siswa

15
PETA LOKASI

16
DOKUMENTASI

17
18
BIOGRAFI PENULIS

Nama : Salsa Fitriani

NISN :

Kelas : XII IPS1

TTL : Sukabumi, 04 Januari 2005

Alamat : Kp.Salagombog RT 01 / RW 04 Desa Sukadamai,

Kec.Cicantayan.

Nama Orang Tua

Ayah : Saih

Ibu : Nunung

Cita-cita : Pramugari

Status : Pelajar/Mahasiswa

Hobi : Bernyanyi

19
Motto Hidup : “Lebih baik gagal setelah mencoba, dari pada gagal
karena belum pernah mencoba”.

20

Anda mungkin juga menyukai