JUDUL
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR
MAHASISWA KEPERAWATAN TINGKAT AKHIR
PADA MASA COVID-19
DI UNIVERSITAS FALETEHAN BANTEN
TAHUN 2022
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
NIM. 1019031149
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya,
karena atas berkat dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan proposal
penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur
Mahasiswa Keperawatan Tingkat Akhir Pada Masa Covid-19 Di Universitas
Faletehan Banten Tahun 2022”. Proposal penelitian ini disusun sebagai salah satu
syarat tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kelas Reguler FIKes Universitas
Faletehan.
Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
cukup sulit bagi peneliti untuk menyelesaikan proposal penelitian ini. Oleh sebab
itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Andiko Nugraha Kusuma, S.KM., M. KM., selaku Rektor Universitas
Faletehan.
2. Hj. Sri Rahayu, S.Kp., MKKK, selaku pelaku rektor bidang Kemahasiswaan
Universitas Faletehan
3. H. Asra, S.Kep. Ners. M Kep. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Faletehan.
4. Ns. Dini Rachmaniah, M.Kep., Sp., Kep.An sebagai Ketua Program studi
Ilmu Keperawatan Universitas Faletehan.
5. ……………… selaku pembimbing materi yang dengan tekun memberikan
bimbingan Ilmiah melalui pengarahan, sharing, dan saran yang diberikan.
6. Ns. Dini Rachmaniah, M.Kep., Sp., Kep.An, Ns. Lukmanulhakim,
S.Kep.,M.Kep dan Ns. Dina Rahmawati, S.Kep.,M.Kep selaku tim dosen
Mata Kuliah Metodologi penelitian.
7. Kedua orangtua ayahanda Jumadi dan Ibunda Rohenah serta keluarga tercinta
yang telah memberikan kasih sayang, dukungan yang besar dan selalu
mendo’akan untuk keberhasilan peneliti, serta memberikan secara moril
i
Universitas Faletehan
maupun material kepada peneliti dalam proses menyelesaikan proposal
penelitian.
8. Teman-Teman seperjuangan yang selalu memberikan dukungan serta saran
bahwa peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan proposal penelitian ini belum dapat
dikatan sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan. Semoga
proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
ii
Universitas Faletehan
SURAT PERNYATAAN
Widhi Astuti
NIM. 1019031149
iii
Universitas Faletehan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
iv
Universitas Faletehan
B. KONSEP TIDUR ................................................................................. 12
1. Definisi Tidur................................................................................. 12
2. Manfaat Tidur ................................................................................ 12
3. Tahapan Siklus Tidur ..................................................................... 13
4. Faktor Yang Mempengaruhi Tidur ................................................ 15
5. Kebutuhan Tidur ............................................................................ 17
6. Gangguan Pola Tidur ..................................................................... 18
7. Kualitas Tidur ................................................................................ 19
C. KONSEP MAHASISWA TINGKAT AKHIR ..................................... 20
1. Pengertian Mahasiswa ................................................................... 20
2. Tugas Mahasiswa Tingkat Akhir ................................................... 21
D. KONSEP COVID-19 ............................................................................ 22
1. Definisi Covid-19 .......................................................................... 22
2. Penyebab Covid-19 ........................................................................ 22
3. Penularan dan Gejala Covid-19 ..................................................... 23
4. Dampak Covid-19 .......................................................................... 23
v
Universitas Faletehan
D. Alat Ukur / Instrumen Penelitian ......................................................... 30
E. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 32
1. Uji Validitas .................................................................................. 32
2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 33
F. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 33
1. Prosedur Administratif .................................................................. 33
2. Teknik Prosedural ......................................................................... 34
G. Pengolahan Data ................................................................................... 34
1. Editing ........................................................................................... 34
2. Coding ........................................................................................... 35
3. Entery ............................................................................................ 35
4. Cleaning ........................................................................................ 35
H. Analisa Data ........................................................................................... 35
1. Analisa Data Univariat ................................................................. 35
2. Analisa Data Bivariat .................................................................... 36
vi
Universitas Faletehan
DAFTAR TABEL
vii
Universitas Faletehan
DAFTAR GAMBAR
viii
Universitas Faletehan
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Universitas Faletehan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Covid-19 adalah masalah kesehatan yang sedang terjadi diberbagai negara dan
ditetapkan menjadi pandemi oleh World Health Organization (WHO)
(Harahap et al., 2020). Penyebaran covid-19 sangat cepat yaitu melalui
droplet, kontak fisik langsung dengan penyintas covid-19 atau melalui benda
yang telah terkontaminasi dengan droplet (Watnaya et al., 2020).
1
Universitas Faletehan
Stres merupakan suatu keadaan menekan individu yang dirasa melebihi
kemampuan yang dimilikinya, dan dapat menghasilkan respon yang berkaitan
dengan fisiologis, psikologis, ataupun perilaku pada individu yang
mengalaminya. Stres yang dialami mahasiswa bisa diakibatkan karena
ketidakmampuannya untuk melakukan kewajiban sebagai mahasiswa atau
permasalahan lain (Gamayanti et al., 2018).
Stres yang dihadapi mahasiswa tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa tingkat
awal saja tetapi juga dengan mahasiswa tingkat akhir. Mahasiswa tingkat akhir
diberikan tugas untuk mengerjakan skripsi. Menurut Qurtubi (2020), pemicu
stres yang dialami dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu emosi, kepribadian
individu, aktivitas perkuliahan, tidak ada keinginan untuk mengerjakan
skripsi, sering begadang mencari judul, kurangnya fasilitas untuk mencari
referensi, revisi berulang, waktu penelitian yang terbatas, tidak mempunyai
kemampuan untuk mengolah kata dan menulis, pembimbing sibuk dan sulit
dihubungi (Oktaviani et al., 2021). Mahasiswa tingkat akhir yang sedang
mengerjakan skripsi tidak hanya mengalami resiko stres akan tetapi akan
mengalami gangguan pada tidurnya (Wijiyanti & Kris., 2020).
2
Universitas Faletehan
minggu (Wijiyanti & Kris., 2020). Menurut Hidayat (2006), kualitas tidur
seseorang dikatakan baik apabila seseorang tidak menunjukkan berbagai tanda
kekurangan tidur dan tidak mengalami gangguan dalam tidurnya. Dengan
adanya gangguan tidur ini akan menyebabkan kualitas tidur yang tidak
terpenuhi (Wicaksono, 2019).
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Maisa, et al tahun 2021 dengan judul
“Hubungan Stres Akademik dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Keperawatan
Tingkat Akhir Program Alih Jenjang” didapatkan nilai rerata stress akademik
mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi yaitu 147,45 dan nilai
rerata kualitas tidur 11,02. Dalam penelitian ini menyatakan terdapat
hubungan antara stress akademik dengan kualitas tidur mahasiswa
keperawatan tingkat akhir, dimana semakin besar nilai skor stress akademik
yang dihadapi mahasiswa, maka semakin besar pula skor kualitas tidur yang
dialami mahasiswa, atau semakin tinggi stres, semakin buruk kualitas tidur
(Maisa et al., 2021). Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Mesquita dan Reimao yang menyatakan bahwa stress merupakan
indikator terkuat terjadinya kualitas tidur buruk (Mesquita & Reimão, 2010).
3
Universitas Faletehan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur
Mahasiswa Keperawatan Tingkat Akhir Pada Masa Covid-19 Di Universitas
Faletehan Banten Tahun 2022
B. Rumusan Masalah
Masuknya covid-19 ke Indonesia sangat berpengaruh pada sistem pendidikan,
salah satunya pada Universitas yang mewajibkan pembelajaran secara daring.
Adanya perubahan proses belajar, akan berdampak pada kesehatan mental
mahasiswa yaitu mahasiswa mengalami stres. Stres yang dihadapi mahasiswa
tidak dirasakan oleh mahasiswa tingkat awal saja akan tetapi juga dengan
mahasiswa tingkat akhir. Namun, mahasiswa tingkat akhir akan mengalami
peningkatan dalam stresnya, karena mahasiswa tingkat akhir diberikan tugas
untuk menyusun skripsi. Peningkatan stres akan membuat mahasiswa tingkat
akhir mengalami gangguan dalam tidurnya. Dengan adanya gangguan tidur
ini, maka akan menyebabkan kualitas tidur mahasiswa tingkat akhir tidak
terpenuhi. Penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani, et al tahun 2021, dengan
responden 66 orang dikatakan bahwa mahasiswa tingkat akhir yang sedang
mengerjakan skripsi, mayoritas mengalami kejadian tidak mengalami stress
atau normal 18 orang (27,3%), stres ringan sekitar 32 orang (48.5%), stress
sedang 14 orang (21,2%), dan stress berat 2 orang (3%) dengan tidak
gangguan tidur 4 orang (6,1%), gangguan tidur ringan 3 orang (4,5%),
gangguan tidur sedang sekitar 47 orang (71.2%) dan gangguan tidur berat 12
orang (18,2%) (Oktaviani et al., 2021). Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Wijiyanti & Langgardini tahun 2020, menyatakan bahwa kejadian
mahasiswa S1 keperawatan yang sedang menyusun skripsi terkena stress
sedang sekitar 84,3%, dan stress buruk sekitar 15,7%. Dengan pola tidur baik
sekitar 9.3% dan pola tidur buruk sekitar 90.7% (Wijiyanti & Langgardini.,
2020).
4
Universitas Faletehan
Data penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Maisa
et al 2021 bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur
pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi. Dari uraian
diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah ada hubungan
antara tingkat stres dengan kualitas tidur mahasiswa keperawatan tingkat akhir
pada masa covid-19 di Universitas Faletehan Banten tahun 2022?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur mahasiswa
keperawatan tingkat akhir dimasa covid-19 di Universitas Feletehan
Banten tahun 2022.
2. Tujuan khusus
1) Mengetahui gambaran tingkat stress mahasiswa keperawatan tingkat
akhir pada masa covid-19 di Universitas Feletehan Banten tahun 2022.
2) Mengetahui gambaran kualitas tidur mahasiswa keperawatan tingkat
akhir pada masa covid-19 di Universitas Feletehan Banten tahun 2022.
3) Mengetahui hubungan tingkat stress dengan kualitas tidur mahasiswa
keperawatan tingkat akhir pada masa covid-19 di Universitas
Feletehan Banten tahun 2022.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi pendidikan
Sebagai sumber acuan baca dan ilmu pengetahuan sebagai data dasar
tentang hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur mahasiswa
keperawatan tingkat akhir dimasa covid-19.
5
Universitas Faletehan
2. Bagi Lahan Penelitian
Dapat dijadikan referensi pihak kampus terkait sehingga dapat mencegah
meluasnya stress yang terjadi pada mahasiswa tingkat akhir.
3. Bagi Peneliti
Sebagai proses belajar, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam melakukan penelitian hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur
mahasiswa keperawatan tingkat akhir pada masa covid-19.
6
Universitas Faletehan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP STRESS
1. Definisi Stres
Stres dapat diartikan sebagai respon fisik individu terhadap tantangan atau
situasi yang mengharuskan individu untuk beradaptasi dengan perubahan
(Permata et al., 2019). Stres merupakan suatu keadaan menekan individu
yang dirasa melebihi kemampuan yang dimilikinya, dan dapat
menghasilkan respon yang berkaitan dengan fisiologis, psikologis, ataupun
perilaku pada individu yang mengalaminya (Gamayanti et al., 2018).
Menurut Robbins & Coulter (2010), stres adalah reaksi negatif individu
yang mengalami tekanan berlebih dan dibebankan kepada individu yang
memiliki tuntutan, hambatan atau peluang yang terlalu banyak (Asih et al.,
2018). Jadi stres yaitu reaksi seseorang baik secara mental atau fisik yang
terjadi ketika adanya perubahan dari lingkungan yang mengharuskan
seseorang untuk menyesuaikan diri (Kemeskes RI, 2018).
2. Penyebab Stres
Stres muncul dari berbagai sumber, baik dari kondisi psikologis, fisik
ataupun sosial dan stres juga muncul pada situasi jerja, dalam kehidupan
sosial, dirumah, serta lingkungan luar lainnya. Penyebab stres dapat
dibagi menjadi dua yaitu :
a. Stres mayor, stres ini berupa major love event. Contohnya yaitu
peristiwa kematian seseorang yang disayang, pertama kali masuk
sekolah dan perpisahan.
b. Stres minor, stres ini berasal dari stimulus tebtang masalah kehidupan
sehari-hari. Contohnya seperti ketidaksenangan emosional pada hal
7
Universitas Faletehan
tertentu yang akan menyebabkan muculnya stres pada individu
(Mubarak et al., 2015).
3. Jenis Stres
Jenis stres terbagi menjadi 2 yaitu (Mubarak et al., 2015) :
a. Eustres
Eunstres merupakan stres yang melibatkan perubahan fisiologis yang
kemungkinan dapat dialami oleh individu sebagai perasaan yang baik.
Eunstres adalah sesuatu yang positif, stres ini dikatakan berefek baik
jika individu untuk memenuhi tuntutan untuk menjadikannya orang lain
ataupun dirinya sendiri dalam mendapatkan sesuatu yang baik dan
berharga. Dengan adanya stres yang baik, semua pihak akan merasa
diuntungkan.
b. Distres
Distres merupakan stres yang buruk dan bersifat negatif. Distres muncul
dari proses yang memaknai sesuatu buruk, yakni respon yang
dugunakan selalu negatif dan adanya indikasi yang mengganggu
integritas diri sehingga memunculkan sebuah ancaman.
4. Sumber Stres
Sumber stres dibagi menjadi tiga yaitu dapat dilihat sebagai berikut :
a. Sumber dalam individu
Sumber stres individu terjadi karena adanya masalah atau konflik antara
keinginan dan kenyataan yang berbeda, hal ini dapat memunculkan
berbagai permasalahan yang terjadi tidak sesuai dengan yang
diharapkan sehingga permasalahan itu tidak mampu diatasi dan dapat
memunculkan stres didalam individu.
8
Universitas Faletehan
b. Sumber dalam keluarga
Stres ini muncul karena adanya masalah keluarga yang ditandai dengan
adanya perselisihan masalah keluarga, masalah ekonomi serta adanya
tujuan yang berbeda diantara keluarga. Sehingga permasalahan yang
ada dalam keluarga dapat memicu terjadinya stres.
5. Gejala Stres
Menurut Mubarak et al (2015), gejala stress dapat dilihat sebagai berikut :
6. Tingkat Stress
Menurut Rasmun (2004), tingkat stress dibagi menjadi 3 yaitu stress
ringan, sedang dan berat.
a. Stres ringan
Stres ringan adalah stress yang tidak akan merusak aspek fisiologis dari
seseorang. Contoh dari stress ringan yaitu seperti lupa, ketiduran,
dikritik dan kemacetan. Stress ini biasanya terjadi dalam beberapa
9
Universitas Faletehan
menit atau jam.
b. Stres sedang
Stres sedang ini terjadi lebih lama dibandingkan dengan stress ringan,
biasanya stress sedang akan berlangsung dari beberapa jam hingga
beberapa hari.
c. Stres berat
Stres berat merupakan stress kronis yang sudah terjadi beberapa minggu
sampai beberapa tahun (Mahmud & Ayun, 2021).
7. Dampak Stress
Dampak stress bagi seseorang terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Dampak Fisiologi
Umumnya orang yang mengalami stress akan mengalami sejumlah
gangguan tubuh atau gangguan fisik. Contohnya seperti mudah masuk
angin, mudah sakit kepala, kram, badan menjadi gemuk dan kurus yang
tidak dapat dijelaskan, serta dapat menderita penyakit serius seperti
kardiovaskuler, hipertensi dan lain sebagainya.
b. Dampak Psikologik
1) Jenuh, keletihan emosi, dampak ini merupakan tanda pertama dan
mempunyai peran sentral jika terjadinya “burnout”.
2) Dapat terjadinya “depersonalisasi” yaitu dalam keadaan stres yang
seiring dengan keletihan emosi maka kita dapat melihat terdapat
kecenderungan dalam memperlakukan orang lain sebagai sesuatu
daripada seseorang.
3) Pencapaian pribadi menurun, sehingga berakibat pula menurunnya
rasa kompeten dan rasa kesuksesan.
10
Universitas Faletehan
c. Dampak perilaku
Ketika stress berubah menjadi distress, akan menyebabkan prestasi
belajar menruun dan sering terjadi tingkah laku yang tidak bisa diterima
oleh masyarakat. Tingkat stress yang tinggi akan berpengaruh negatif
pada kemampuan mengingat informasi, mengambil keputusan dan
mengambil langkah tepat. Pada mahasiswa yang mengalami stress berat
baisanya sering kali banyak membolos dan tidak aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran.
11
Universitas Faletehan
B. KONSEP TIDUR
1. Definisi Tidur
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat penting dan
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh semua orang (Khasanah & Hidayati,
2012). Tidur adalah suatu perubahan pada seseorang dimana kesadaran
persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungannya menurun, tidur juga
dapat dikatakan sebagai keadaan seseorang tidak sadarkan diri yang
relatif, keadaan yang dimaksud bukan hanya penuh ketenangan tanpa
adanya aktivitas atau kegiatan tetapi lebih pada suatu urutan siklus yang
berulang (Kasiati & Rosmalawti, 2016).
2. Manfaat Tidur
Tidur merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi manusia, tidur
memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Manfaat tidur dapat yaitu (Kurnia et
al., 2009) :
a. Untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dan aktifiktas saraf pusat
pada level normal.
b. Tidur bermanfaat untuk sintesis protein yang memungkinnya terjadi
proses perbaikan.
c. Kebutuhan tidur yang terpenuhi oleh seseorang dapat meningkatkan
kesehatan dan pemulihan individu yang sakit.
12
Universitas Faletehan
3. Tahapan Siklus Tidur
Berdasarkan penelitian dengan bantuan alat EEG (elektroensefalogram),
EOG (elektro-okulogram) dan EMG (elektromiogram), Tahapan tidur
secara garis besar dibagi menjadi dua tahap yaitu gerakan mata tidak cepat
(non-rapid eye movement-NREM) dan gerakan mata cepat (rapid eye
movement-REM) penjelasannya dapat dilihat sebagai berikut (Mubarak et
al, 2015):
Biasanya tahap ini berlangsung sekitar kurang lebih satu jam dan pada
tahap ini orang masih dapat mendengarkan suara-suara di sekitarnya,
sehingga akan meyebabkan orang itu akan mudah terbangun dari
tidurnya. Beberapa tanda-tanda tahap ini yaitu keadaan istirahat (otot
mulai rileksasi), mimpi berkurang, terjadi penurunan tekanan darah,
kecepatan pernapasan menurun, metabolisme menurun dan gerakan
mata yang lambat. Tidur NREM terdiri atas empat tahap, tahap I dan II
tahap tidur ringan(light sleep) dan tahap III-IV tahap tidur dalam (deep
sleep atau delta sleep).
1) Tahap I
Tahap I adalah tahap transisi atau tahap perubahan antara bangun
dan tidur, biasanya tahap ini berlangsung sekitar lima menit yang
ditandai dengan seseorang beralih dari dirinya sadar menjadi tidur.
Pada tahap ini seseorang akan merasa bahwa dirinya masih sadar
akan lingkungannya, relaksasi, mengantuk, mata akan bergerak dari
13
Universitas Faletehan
kanan ke kiri, kecepatan jantung dan pernapasan dalam tahap ini
mengalami penurunan.
2) Tahap II
Tahap tidur ringan dan proses tubuh terus mengalami penurunan.
Pada tahap ini matanya masih bergerak-gerak, kecepatan jantung dan
pernapasan turun dengan jelas, serta suhu tubuh dan metabolisme
turun. Tahap ini biasanya berlangsung pendek dan akan berakhir
dalam waktu 10-15 menit.
3) Tahap III
Tahap III ini akan di tandai dengan kecepatan jantung, pernapasan,
serta proses tubuh akan berlanjut mengalami penurunan yanh
disebabkan oleh dominasi sistem saraf simpatik. Pada tahap ini
seseorang akan lebih sulit untuk dibangunkan.
4) Tahap IV
Tahap tidur dalam dengan predominasi dimana gelombang delta
melambat. Pada tahap ini seseorang akan mengalami kecepatan
jantung dan pernapasan menurun, keadaan rileksasi, jarang bergerak,
sulit dibangunkan, gerakan ba mata cepat, sekresi lambung menurun,
dan tonus otot menurun.
14
Universitas Faletehan
sebagian besar mimpi terjadi di tahap tidur ini.
a. Status kesehatan/penyakit
Seseorang yang keadaan tubuhnya sehat dapat memungkinkan untuk
tidur dengan nyenyak. Namun berbeda dengan orang yang memiliki
riwayat penyakit, penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distres fisik
yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Seseorang yang sakit
biasanya membutuhkan lebih banyak waktu tidur dibandingkan dari
biasanya.
b. Lingkungan
Faktor ini dapat menghambat proses tidur. Pada lingkungan yang
tenang dapat memungkinkan individu dapat tidur dengan nyenyak
ataupun sebaliknya.
c. Kelelahan
Keadaan tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur individu.
Semakin lelah individu, maka semakin pendek siklus tidur REM yang
dilaluinya.
d. Gaya Hidup
Seseorang yang sering berganti jam kerja akan mempengaruhi
kebutuhan tidurnya karena harus mengatur aktivitasnya agar bisa tidur
pada waktu yang tepat.
e. Stres Emosional
Cemas dan depresi sering mengganggu seseorang. Keadaan cemas
dapat meningkatkan kadar norepinefrin darah melalui stimulasi sistem
saraf simlatis. Keadaan ini dapat menyebabkan berkurangnya siklus
15
Universitas Faletehan
tidur NREM tahap IV dan tidur REM serta sering terjaga daat tidur.
g. Diet
Penurunan berat badan sering dikaitkan dengan penurunan waktu tidur
dan sering terjaga dimalam hari dan sebaliknya, penabahan berat badan
dikaitkan dengan peningkatan total tidur dan sedikitnya periode terjaga
dimalam hari.
h. Merokok
Kandungan didalam rokok salah satunya yaitu nikotin. Nikotin yang
terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh, yang
dapat mengakibatkan seorang perokok sering kesulitan tidur dan mudah
terbangun pada malam hari.
i. Medikasi
Medikasi atau obat-obatan dapat mempengaruhi kualitas tidur
seseorang. Obat-obatan itu terdiri dari obat hipnotik dapat mengganggu
tahap III dan IV tidur NREM, metabloker dapat menyebabkan insomnia
dan mimpi buruk, sedangkan narkotik (misalnya: meperidin
hidroklorida dan morfin) diketahui dapat menekan tidur REM sehingga
menyebabkan individu terjaga di malam hari.
j. Motivasi
Motivasi dapat memengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk
tetap bagun dan menahan tidak tidur sehingga dapat menimbulkan
gangguan proses tidur, sebab keinginan untuk tetap terjaga terkadang
dapat menutupi perasaan lelah seseorang. Sebaliknya, jika individu
16
Universitas Faletehan
sedang merasa bosan atau tidak ada motivasi untuk tetap bangun maka
sering kali mendatangkan kantuk.
5. Kebutuhan Tidur
Menurut Kemeskes RI (2018) kebutuhan tidur sesuai usia dapat dilihat
sebagai berikut :
17
Universitas Faletehan
f. Usia 18-40 tahun
Orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam setiap hari.
Menurut Asmadi (2008) pada masa dewasa akan mengalami gangguan
tidur yaitu insomnia. Hal ini disebabkan karena adanya stress sehingga
orang dewasa tidur kurang dari 6-8 jam dalam semalam (Iqbal, 2018).
g. Lansia
Kebutuhan tidur bagi lansia yaitu 7 jam perhari. Bagi lansia yang
umurnya > 60 tahun kebutuhan tidurnya cukup 6 jam perhari.
a. Insomnia
Insomnia merupakan gangguan tidur dimana seseorang tidak mampu
memenuhi kebutuhan tidurnya, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Insomnia sering terjadi pada orang dewasa. Penyebabnya bisa karena
keadaan fisik dan keadaan mental (gelisah dan gundah).
Insomnia ada 3 jenis yaitu :
1) Insomnia inisial : individu kesulitan untuk memulai tidur.
2) Insomnia intermiten : individu kesulitan tidur karena seringnya
berjaga.
3) Insomnia terminal : individu bangun terlalu dini dan sulit untuk
tertidur kembali.
b. Parasomnia
Parasomnia adalah gangguan tidur yang melibatkan perilaku individu
contohnya seperti tidur berjalan, dan mengigau. Gangguan tidur ini
sering terjadi pada anak-anak.
18
Universitas Faletehan
c. Hipersomnia
Hipersomnia merupakan kebalikan dari gangguan tidur insomnia.
Hipersomnia yaitu keadaan seseorang kelebihan tidur terutama pada
siang hari.
d. Narkolepsi
Narkolepsi adalah keadaan individu tidak dapat menahan kantuk yang
muncul secara tiba-tiba saat siang hari.
f. Enuresa
Enuresa adalah gangguan tidur dimana individu buang air kecil yang
tidak disengaja pada waktu tidur, atau biasa disebut dengan
mengompol. Enuresa dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1) Enuresa noktural adalah individu mengompol pada waktu tidur.
Enuresa noktural merupakan gangguan pada tidur NREM.
2) Enuresa diurnal adalah individu mengompol ketika bangun tidur.
7. Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah suatu kondisi atau keadaan dimana seseorang ketika
bangun tidur akan merasakan kesegaran dan kebugaran (Khasanah &
Hidayati, 2012). Kualitas tidur merupakan kemudahan seseorang dalam
memulai tidurnya dan untuk mempertahankan tidurnya, kualitas tidur ini
19
Universitas Faletehan
dapat digambarkan dengan lamanya waktu tidur dan keluhan saat tidur
atau bangun tidur (Ernawati et al., 2017). Seseorang dapat dikatakan
kualitas tidurnya baik apabila tidak menunjukkan kekurangan dan masalah
dalam tidurnya (Nilifda et al., 2016).
Kualitas tidur merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
kesehatan tubuh. Kualitas tidur buruk mempunyai efek besar bagi
kesehatan tubuh di jangka panjang. Selain itu, kualitas tidur sering
dikaitkan dengan kesehatan mental. Bukti yang mendukung hipotesis yaitu
bahwa kualitas tidur buruk bermasalah dengan kesehatan mental dan
kesejahteraan menurun (Augner, 2011).
Kualitas tidur individu dikatakan baik jika tidak terdapat tanda kekurangan
tidur dan tidak mengalami gangguan dalam tidur (Nilifda et al., 2016).
Faktor yang memperngaruhi kualitas tidur yaitu faktor kuantitas tidur
(lamanya waktu yang diperlukan agar dapat tertidur), faktor subjektif
(kedalaman tidur dan kepulasan tidur), lamanya tidur dan frekuensi
terbangun (Palayukan, 2020).
1. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah peserta didik pada tingkat perguruan tinggi (Wulan &
Abdullah, 2014). Menurut Hartaji (2012) mahasiswa yaitu individu
yangsedang melakukan proses belajar dan terdaftar sedang menjalani
pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari
politeknik, akademik, institut, sekolah tinggi dan universitas (Hulukati &
Djibran, 2018)
20
Universitas Faletehan
Mahasiswa keperawatan yaitu individu yang dipersiapkan untuk menjadi
perawat profesional di masa yang akan datang, dimana mahasiswa
keperawatan ini menjalankan proses keperawatan di dalam pendidikan
maupun praktik lapangan kerja (Juniasti, 2019). Mahasiswa tingkat akhir
adalah mahasiswa yang dituntut untuk mengerjakan atau menyusun tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dan pada akhirnya akan
mendapatkan gelar sarjana (Saputra et al., 2021).
21
Universitas Faletehan
D. KONSEP COVID-19
1. Definisi Covid-19
Virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Pada manusia, virus ini menyebabkan penyakit
infeksi saluran pernapasan, mulai dari flu sampai penyakit serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
Menurut Mu'afa & Asih (2021) covid-19 adalah virus yang disebabkan
karena virus SARS-CoV-2. Penyakit ini menyerang sistem pernapasan
manusia, sehingga dapat menyebabkan berbagai permasalahan. Salah satu
permasalahannya yaitu pada paru-paru yang akan mengakibatkan
seseorang mengalami gejala sesak napas (Mu’afa & Asih, 2021). Covid-19
yaitu penyakit baru yang menjadi pandemi. Penyakit ini penularannya
relatif cepat, memiliki tingkat mortalitas yang tidak bisa diabaikan dan
belum ada terapi definitif sehingga penyakit ini harus diwaspadai oleh
semua masyarakat (Susilo et al., 2020).
2. Penyebab Covid-19
Penyebab covid-19 termasuk dalam virus Rivonucleid Acid (RNA) yaitu
virus corona jenis baru, virus corona beta dan satu kelompok dengan virus
corona penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Midlle
East Respiratory Syndrome (MERS Cov) (Handayani et al., 2020).
22
Universitas Faletehan
3. Penularan dan Gejala Covid-19
Penularan virus covid-19 yaitu melalui manusia ke manusia dan melalui
penularan zoonois. Penularan dari manusia ke manusia, diperkirakan
menyebar melalui droplet dari batuk dan bersih dari orang yang terinfeksi
covid, sedangkan penularan zoononis trasmisi yaitu kontak langsung
dengan dengan hewan yang terinfeksi SARS, MERS dan Covid-19
(Hastuti & Djanah, 2020).
4. Dampak Covid-19
Masuknya covid-19 ke Indonesia menjadi dampak cukup serius yang
merubah pada tatanan kesehatan, perekonomian, sosial dan pendidikan
(Chairani, 2020). Dampak covid-19 di bidang pendidikan yaitu pemerintah
mewajibkan sekolah dan universitas untuk melakukan pembelajaran dalam
jaringan (daring). Perubahan pembelajaran ini menjadi keluhan bagi siswa
dan mahasiswa dikarenakan tugas yang diberikan cenderung melebihi
batas kemampuan siswa dan mahasiswa atau tugas yang diberikan banyak
(Siahaan, 2020).
23
Universitas Faletehan
Permasalahan lain dari perubahan pembelajaran ini yaitu masalah internet
karena kurangnya akses internet akan menyebabkan terlambatnya
menerima informasi. Siswa dan mahasiswa kadang tertinggal dalam
menerima informasi karena sinyal yang kurang baik. Hal ini akan
menyebabkan mereka terlambat memberikan tugas yang diberikan
(Siahaan, 2020).
24
Universitas Faletehan
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASSIONAL
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian merupakan kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang akan diukur dan diamati melalui penelitian yang akan dilakukan.
Diagram yang berada pada kerangka konsep harus menunjukkan hubungan
antara variabel-variabel yang akan diteliti (Musturoh & Anggita., 2018).
Kerangka konsep dari penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
independen (tingkat stress) dan variabel dependen (kualitas tidur mahasiswa
keperawatan tingkat akhir). Kerangka konsep dalam dalam penelitian ini
digambarkan sebagai berikut:
Kualitas tidur
Tingkat stress mahasiswa keperawatan
tingkat akhir
B. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu definisi untuk membatasi ruang lingkup pengertian
variabel-variabel yang diamati atau diteliti dan untuk mengarahkan ke
pengamatan terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan alat
ukur (Notoatmodjo, 2010). Adapun variabel-variabel yang terdapat dalam
penelitian ini akan dijelaskan dalam definisi operasional sebagai berikut :
25
Universitas Faletehan
Tabel 3.1
Definisi Operasional
26
Universitas Faletehan
C. Hipotesis Penelitian
27
Universitas Faletehan
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kuantitatif dengan
rancangan penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini akan menggunakan
pendekatan Cross sectional. Desain penelitian Cross sectional merupakan
penelitian yang mempelajari hubungan antara paparan atau faktor resiko
(independen) dengan akibat atau efek (dependen), dengan pengumpulan data
dilakukan secara bersamaan dan serentak dalam satu waktu antara faktor
resiko dengan efeknya (point time approach), artinya adalah semua variabel
baik variabel independen maupun variabel dependen diobservasi pada waktu
yang sama (Musturoh & Anggita., 2018). Jadi penelitian desain Cross
sectional adalah penelitian yang menekankan waktu atau pengukuran
observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali saja
diwaktu itu juga (Nursalam, 2013).
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Juni - Agustus tahun 2022.
28
Universitas Faletehan
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dijadikan sebaai subjek
penelitian, semakain banyak sampel, hasil penelitian pun akan lebih
representatif (Nursalam, 2015). Dalam penelitian ini sampel yang
dijadikan responden yaitu mahasiswa keperawatan tingkat akhir PSIK
Reguler semester VII di Universitas Faletehan Banten.
𝑁
𝑛 =
1 + 𝑁𝑒²
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Ukuran populasi
E = Taraf Kesalahan (5% atau 0,05)
3. Teknik Pengambilan
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunakan
probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel (Garaika. & Darmanah., 2019). Jenis probability sampling
yang digunakan yaitu jenis Simple Random Sampling merupakan
29
Universitas Faletehan
pengambilan sampel dimana setiap anggota mempunyai kesempatan yang
sama unruk diseleksi sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).
Adapun kriteria sampel yang ditentukan adalah :
1) Mahasiswa berstatus aktif yang sedang mengerjakan atau menyusun
tugas akhir (skripsi) Program Studi Ilmu Keperawatan Reguler
di Universitas Faletehan
2) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Reguler Semester VIII
di Universitas Faletehan.
3) Bersedia menjadi responden.
30
Universitas Faletehan
Tingkat stress pada kuesioner kessler psychological distress scale dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1) Skor < 20 : tidak mengalami stress
2) Skor 20-24 : stress ringan
3) Skor 25-29 : stress sedang
4) Skor ≥ 30 : stress berat
Skor pada PSQI ini yaitu: skor 0 untuk jawaban dimana responden
sangat baik, skor 1 untuk jawaban dimana responden cukup baik, skor
2 untuk jawaban dimana responden agak buruk dan skor 3 untuk
jawaban dimana responden sangat buruk. Untuk menentukan skor akhir
yang menyimpulkan kualitas tidur keseluruhan maka dapat
menjumlahkan semua hasil skor mulai dari komponen 1 sampai 7
dengan kategori:
1) Baik : ≤5
2) Buruk : > 5
31
Universitas Faletehan
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang artinya adalah suatu indeks yang
menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur
(Notoatmodjo, 2010). Untuk mengetahui kuesioner yang kita susun
tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur. Maka perlu dengan
uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyan) dengan skor total
kuesioner tersebut. Uji validitas yang digunakan adalah teknik product
moment of corelation, dengan rumus :
𝑁 (∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋 ∑ 𝑌)
𝑟=
√{N ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋 2 )} {𝑁 ∑ 𝑌 − (∑ 𝑌)²}
Keterangan :
r : Korelasi antara instrument pertanyaan secara keseluruhan
N : Jumlah sampel
XY : Skor total yang diuji dikali skor total
∑X : Jumlah jawaban responden untuk instrumen ke X
∑ X² : Jumlah jawaban responden untuk keseluruhan instrumen yang
dikuadratkan.
∑Y : Jumlah jawaban responden untuk Y dikuadratkan
Keputusan uji :
a. Bila r hitung lebih besar dari r tabel, berarti Ho ditolak atau variabel
yang diuji coba dinyatakan valid.
b. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel, berarti Ho gagal ditolak atau
variabel yang diuji coba dinyatakan tidak valid.
32
Universitas Faletehan
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain reabilitas menunjukan
konsistensi dari suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama
(Notoatmodjo, 2012) .
Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas, hal
tersebut karena Kuesioner Kessler merupakan skala pengukuran stres yang
paling efisien dan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, kuesioner ini
telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan sudah pernah di
adaptasi di Indonesia oleh Fatimah Azzahra, 2017. Tes Reliabilitas pada
K10 ini telah dilakukan dengan menggunkan nilai kappa dan skor kappa
yang berkisar dari 0.42 hingga 0.74 yang menandakan bahwa K10
merupakan instrumen yang reliable. Sedangkan instrumen kualitas tidur
menggunakan kuesinoner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) yang
telah di lakukan uji validitas dan memiliki nilai α 0,05.
1. Teknik Administratif
a. Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan izin dari dosen
pembimbing dan ketua Program studi Ilmu Keperawatan
Universitas Faletehan.
b. Sebelum dilakukan peneitian, peneliti mengajukan surat izin
penelitian kepada Kampus terkait.
c. Peneliti mengajukan permohonan untuk melakukan penelitian.
d. Peneliti mengajukan izin untuk ujian proposal.
e. Peneliti mengurus izin etik penelitian.
33
Universitas Faletehan
2. Teknik Prosedural
a. Tahap Persiapan
1) Mengajukan judul.
2) Melakukan studi pendahuluan dan penjajakan awal untuk
menentukan masalah.
3) Studi kepustakaan.
4) Menyusun proposal penelitian.
5) Menyusun instrument penelitian.
6) Bimbingan pembuatan proposal dan seminar proposal serta
perbaikan proposal dan penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Mengurus izin penelitian.
2) Menyebarkan kuesioner pada responden menggunakan
Google Form
3) Pengolahan data dan menganalisis data hasil penelitian.
c. Tahap Akhir
1) Penyusunan laporan penelitian.
2) Siding atau pertanggung jawaban hasil penelitian.
3) Revisi dan penggandaan hasil penelitian.
G. Pengolahan Data
Dalam teknik pengolahan data menggunakan bantuan komputer, termasuk
proses pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer.
Langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut (Hastono, 2016):
1. Editing : Mengecek alat penelitian yang telah terkumpul, hal-hal yang
ditinjau kembali adalah: kelengkapan identitas responden, kelengkapan
jumlah angket dan kelengkapan isi atau jawaban responden pada angket.
Bila terjadi kekurangan maka angket dikembalikan kepada responden
untuk dilengkapi.
34
Universitas Faletehan
2. Coding : memberikan kode untuk setiap variabel yang diteliti sebagai data
dan kode untuk setiap responden sesuai jumlah responden.
3. Skoring : Memberikan skor untuk setiap jawaban yang diberikan
responden.
4. Proccessing : Setelah dilakukan pengkodean dan pemberian skor, maka
selanjutnya memproses data agar dapat dianalisa. Pemrosesan data
dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke paket program
komputer.
5. Cleaning : Pembersihan (pembersihan data) merupakan pengecekan
kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak.
H. Analisa Data
Dalam tahap ini data dengan teknik analisis kuantitatif diolah dengan analisis
kuantitatif. Pengolahan data sejak pemasukan data sampai analisis disamping
menggunakan rumus juga menggunakan bantuan sistem komputerisasi yaitu
program perangkat lunak (software) pengolahan data:
35
Universitas Faletehan
2. Analisis Data Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Tujuan analisa
bivariat adalah untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen. Untuk membuktikan adanya hubungan antara variabel
tersebut digunakan uji statistik chi square (x²) dengan rumus sebagai
berikut:
(O − E)²
X² =
E
Keterangan :
O : Frekuensi Observasi
E : Frekuensi harapan
Hasil akhir uji statistik adalah untuk mengetahui apakah keputusan uji Ho
ditolak atau Ho gagal ditolak. Dengan ketentuan apabila
p value < α (0,05), maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang bermakna,
jika p ≥ α maka Ho gagal ditolak, artinya tidak ada hubungan yang
bermakna antar variable (Hastono, 2016).
36
Universitas Faletehan
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, A., Septianingrum, Y., Budury, S., & Khamida. (2020). Stres
pembelajaran online berhubungan dengan strategi koping mahasiswa
selama pandemi covid-19. 12(4), 985–992.
Gamayanti, W., Mahardianisa, M., & Syafei, I. (2018). Self Disclosure dan
Tingkat Stres pada Mahasiswa yang sedang Mengerjakan Skripsi.
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 115–130.
https://doi.org/10.15575/psy.v5i1.2282
Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020).
Penyakit Virus Corona. Respirologi Indonesia, 40(2), 119–129.
37
Universitas Faletehan
Covid-19. Biblio Couns : Jurnal Kajian Konseling Dan Pendidikan, 3(1),
10–14. https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v3i1.4804
Hastuti, N., & Djanah, S. N. (2020). Studi Tinjauan Pustaka: Penularan Dan
Pencegahan Penyebaran Covid-19. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 7(2), 70. https://doi.org/10.31602/ann.v7i2.2984
Khasanah, K., & Hidayati, W. (2012). Kualitas Tidur Lansia Balai Rehabilitasi
Sosial “ MANDIRI ” Semarang. Jurnal Nursing Studies, 1(1), 189–196.
38
Universitas Faletehan
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing
Mahmud & Ayun. (2021). Stress, Koping dan Adaptasi Teori dan Pohon Masalah
Keperawatan. Jurnal Indigenous, 1(2), 29–39.
Maisa, E. A., Andrial, A., Murni, D., & Sidaria, S. (2021). Hubungan Stres
Akademik dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Keperawatan Tingkat Akhir
Program Alih Jenjang. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1),
438. https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i1.1345
Mesquita, G., & Reimão, R. (2010). Stress and sleep quality in high school
brazilian adolescents. Anais Da Academia Brasileira de Ciencias, 82(2),
545–551. https://doi.org/10.1590/S0001-37652010000200029
Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan
Dasar Buku 1. Jakarta Selatan: Salemba Medika.
Mu’afa, K., & Asih, T. S. N. (2021). Model Dinamika Interaksi Virus Corona (
SARS-CoV-2 ) Penyebab COVID-19 dengan Sistem Imun Tubuh. Prisma, 4,
718–726.
39
Universitas Faletehan
Nilifda, H., Nadjmir, N., & Hardisman, H. (2016). Hubungan Kualitas Tidur
dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
Angkatan 2010 FK Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(1),
243–249. https://doi.org/10.25077/jka.v5i1.477
Oktaviani, F. T., Apriliyani, I., Yudono, D. T., & Dewi, F. K. (2021). Hubungan
Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Tingkat Akhir Dimasa
Pandemi Penyakit COVID-19 di Universitas Harapan Bangsa, Purwokerto.
Health Information: Jurnal Penelitian, 13(2), 54–60.
Permata, tiara bunga mayang, Octavianus, S., Khumaesa, novi elis, Maharani, P.,
Rahmatarni, lusi tania, Nicholas, Giselvania, A., & Panigoro, sonar soni.
(2019). Pedoman Strategi & Langkah Aksi Pengelolaan Stres. In Komite
Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) Periode 2014 – 2019.
40
Universitas Faletehan
Wacana THE IMPACT OF COVID-19 ON ONLINE LEARNING
ACTIVITIES OF A. 34(1).
Saputra, E., Suarni, W., & Marhan, C. (2021). Locus of Control dan Stres
Akademik Mahasiswa Tingkat Akhir. Jurnal Sublimapsi, 2(3), 86.
https://doi.org/10.36709/sublimapsi.v2i3.18423
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen,
L. K., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F.,
Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019:
Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45.
https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
Wijiyanti, R. A., & Kris., L. (2020). Hubungan Tingkat Stress dengan Pola Tidur
pada Mahasiswa Semester 7 Prodi Keperawatan S1 Fakultas Ilmu Kesehatan.
41
Universitas Faletehan
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 8(1), 51.
42
Universitas Faletehan
LAMPIRAN
43
Universitas Faletehan
LEMBAR PEMBERIAN INFORMASI
Dengan hormat,
Setelah memperoleh penjelasan dan tujuan, manfaat dan prosedur penelitian, saya
menyadari bahwa penelitian ini tidak berdampak negatif bagi saya. Saya mengerti
bahwa peneliti akan menjamin kerahasiaan dengan sepenuhya. Saya telah
diberikan kesempatan untuk bertanya-tanya terkait hal-hal yang belum dimengerti
dan telah mendapat jawaban yang jelas dan tepat.
Dengan ini saya menyatakan secara sukarela menjadi responden dalam penelitian
ini serta bersedia menjawab semua pertanyaan dengan sadar dan sebenar-
benarnya.
Serang, 2022.
(Widhi Astuti)
44
Universitas Faletehan
SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN
45
Universitas Faletehan
KUESIONER KESSLER PSYCHOLOGICAL DISTRESS SCALE
A. Identitas Subjek
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Alamat :
B. Berilah tanda silang (X) pada satu jawaban yang anda rasakan.
1. Selama 30 hari terakhir, seberapa sering anda merasa sangat lelah padahal
anda tidak sedang mengerjakan hal-hal yang melelahkan (feel tiredout for
no good reason) ?
a. Tidak Pernah b. Jarang c. Kadang-kadang d. Sering e. Selalu
3. Selama 30 hari terakhir, seberapa sering anda merasa gugup dan tidak ada
seseorang/ kegiatan apa pun yang dapat menenangkan anda (feel so
nervous that nothing could calm you down)?
a. Tidak Pernah b. Jarang c. Kadang-kadang d. Sering e. Selalu
4. Selama 30 hari terakhir, seberapa sering anda merasa putus asa (hopeless)?
a. Tidak Pernah b. Jarang c. Kadang-kadang d. Sering e. Selalu
46
Universitas Faletehan
8. Selama 30 hari terakhir, seberapa sering anda merasa terpaksa dalam
melakukan segala hal (feel that everything was an effort)?
a. Tidak Pernah b. Jarang c. Kadang-kadang d. Sering e. Selalu
9. Selama 30 hari terakhir, seberapa sering anda merasa sangat sedih dan
tidak ada seseorang/ kegiatan apa pun yang dapat menghibur anda (feel so
sad that nothing could cheer you up)?
a. Tidak Pernah b. Jarang c. Kadang-kadang d. Sering e. Selalu
10. Selama 30 hari terakhir, seberapa sering anda merasa tidak dihargai
(worthless)?
a. Tidak Pernah b. Jarang c. Kadang-kadang d. Sering e. Selalu
47
Universitas Faletehan
KUESIONER KUALITAS TIDUR
6 Selama sebulan
terakhir, seberapa
sering anda
menggunakan obat
tidur
48
Universitas Faletehan
7 Selama sebulan
terakhir, seberapa
sering anda
mengantuk ketika
melakukan aktivitas
di siang hari
Tidak Kecil Sedang Besar
Antusias
8 Selama satu bulan
terakhir, berapa
banyak masalah yang
anda dapatkan dan
seberapa antusias
anda selesaikan
permasalahan
tersebut?
Sangat Baik Cukup baik Cukup Sangat
(0) (1) Buruk Buruk
(2) (3)
9 Selama bulan
terakhir,
bagaimana anda
menilai kepuasan
tidur anda?
49
Universitas Faletehan
Kisi - Kisi Kuesioner PSQI
Sistem Penilaian
No Komponen No.Item
Jawaban Nilai Skor
1 kualitas Tidur Subyektif Sangat Baik 0
Baik 1
9
Kurang 2
Sangat kurang 3
2 Latensi Tidur ≤15 menit 0
16-30 menit 1
2
31-60 menit 2
>60 menit 3
Tidak Pernah 0
1x Seminggu 1
5a
2x Seminggu 2
>3x Seminggu 3
Skor Latensi Tidur 0 0
1-2 1
2+5a
3-4 2
5-6 3
3 Durasi Tidur > 7 jam 0
6-7 jam 1
4
5-6 jam 2
< 5jam 3
50
Universitas Faletehan
6 Penggunaan Obat 6 Tidak Pernah 0
1x Seminggu 1
2x Seminggu 2
>3x Seminggu 3
Tidak Antusias 0
Kecil 1
8
Sedang 2
Besar 3
0 0
1-2 1
7+8
3-4 2
5-6 3
0 = Sangat Baik
1 = Cukup Baik
2 = Agak Buruk
3 = Sangat Buruk
a. Baik : ≤5
b. Buruk : >5
51
Universitas Faletehan