Anda di halaman 1dari 38

UNIVERSITAS FALETEHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN


GASTRITIS PADA MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN DI
UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG TAHUN 2021

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

SITI RAUDOH

NIM. 1018031116

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG – BANTEN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal penelitian dengan judul
“Hubungan Pengetahuan Terhadap Perilaku Pencegahan Gastritis pada
Mahasiswa Ilmu Keperawatan di Universitas Faletehan Serang”.
Dalam penyusunan proposal ini tidak dapat diselesaikan jika tidak adanya
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Andiko Nugraha Kusuma, S.KM., M.KM. selaku Rektor Universitas
Faletehan Serang.
2. H. Asra S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Faletehan Serang.
3. Ns. Dini Rachmaniah, M.Kep., Sp.Kep.An. selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Faletehan Serang, Sekaligus Koordinator dan
pembimbing pada Mata Kuliah Metodelogi Penelitian yang dengan sepenuh
hati bersedia meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyusun proposal penelitian ini hingga selesai
4. Seluruh Tim Dosen Pengajar pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian yang
telah memfasilitasi penulis sehingga dapat melakukan penyusunan proposal
penelitian ini sebagai syarat penugasan pada Mata Kuliah Metodologi
Penelitian.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari beragai pihak guna peningkatan dan kesempurnaan
penulisan proposal penelitian ini.
Serang, Mei 2021

Penulis

i
Universitas Faletehan
SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. Karya tulis ini adalah murni gagasan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim
Penguji.
2. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
dalam daftar pustaka.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabilai di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.

Serang, Mei 2021


Yang membuat pernyataan

Materai 6000

Siti Raudoh
NIM. 1018031116

ii
Universitas Faletehan
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

SURT PERNYATAAN ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1


B. Rumusan Masalah atau Identifikasi Masalah ...................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
1. Tujuan Umum .......................................................................... 3
2. Tujuan Khusus ......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 3
1. Bahgi Institusi Pendidikan ....................................................... 3
2. Bagi Lahan Penelitian .............................................................. 3
3. Bagi Peneliti ............................................................................. 4
E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. KONSEP GASTRITIS ...................................................................... 5
B. KONSEP PENGETAHUAN ............................................................. 8
C. KONSEP PERILAKU ....................................................................... 13

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIOANAL DAN


HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep .............................................................................. 15
B. Definsi Operasional ........................................................................... 15
C. Hipotesis ............................................................................................ 16

iii
Universitas Faletehan
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................. 17
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 18
C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 18
1. Populasi Penelitian ................................................................... 18
2. Sampel Penelitian ..................................................................... 18
D. Alat Ukur / Instrumen Penelitian ......................................................... 19
E. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 20
1. Uji Validitas ............................................................................. 20
2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 20
F. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 21
1. Prosedur Administratif ............................................................. 21
2. Prosedur Teknis ....................................................................... 21
G. Pengolahan Data................................................................................... 22
1. Editing ...................................................................................... 22
2. Coding ...................................................................................... 22
3. Entery ....................................................................................... 23
4. Cleaning ................................................................................... 23
H. Analisa Data ........................................................................................... 23
1. Analisa Data Univariat ............................................................. 23
2. Analisa Data Bivariat ............................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
Universitas Faletehan
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ..............................................................................16

Tabel 4.1 Distribusi Mahasiswa Ilmu Keperawatan Reguler Tingkat III..............18

Tabel 4.2 Kode ......................................................................................................22

v
Universitas Faletehan
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep...............................................................................15


Gambar 4.1 Bentuk Rancangan Penelitian.............................................................17

vi
Universitas Faletehan
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Instrumen Penelitian………………………………………………27

vii
Universitas Faletehan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gastritis atau yang biasa disebut dengan penyakit maag (Dyspepsia), banyak
dijumpai di kalangan masyarakat indonesia. Gastritis itu sendiri merupakan
pembengkakan lapisan mukosa dinding lambung yang disebabkan oleh iritasi,
infeksi, dan atrofi mukosa lambung [ CITATION Mis09 \l 1033 ].
Gastritis umumnya dialami oleh kalangan usia muda termasuk mahasiswa
yang disebabkan karena gaya hidup, pola makan dan meningkatnya stress
yang disebabkan oleh berbagai hal salah satunya meningkatnya aktivitas pada
kegiatan perkuliahan (tugas kuliah). Sehingga seringkali mahasiswa tidak
terlalu memperhatikan makanan yang dikonsumsinya[ CITATION Ver20 \l 1033 ].
Kejadian gastritis merupakan salah satu masalah terbesar di seluruh dunia baik
di negara berkembang maupun negara maju. Gastritis pada negara maju
banyak diderita oleh usia tua sedangkan di negara berkembang termasuk
indonesia kebanyakan penderitanya pada kalangan usia muda[ CITATION
Sia21 \l 1033 ].
Menurut World Health Organization (WHO) angka kejadian gastritis di
Amerika sekitar 47%, India 43%, dan Indonesia 40,85%. Di dunia kejadian
gastritis diperkiraan sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya.
Dan di Indonesia sendiri jumlah kasus pasien rawat inap yang mengalami
gastritis jumlahnya sekitar 30.154 kasus (4,9%) pada tahun 2016 [ CITATION
Ver20 \l 1033 ].
Faktor terbesar yang menyebabkan terjadinya gastritis selain daripada gaya
hidup yang kurang baik juga bisa disebabkan oleh karena keterlambatan
makan, makan secara berlebihan, mengkonsumsi makanan yang terlalu asam,
dan pedas, bahkan bisa juga karena obat-obatan tertentu. Dan akan
menimbulkan keluhan seperti rasa tidak nyaman atau nyeri ulu hati, kembung,
mual, muntah, hilang selera makan, dan cemas. Yang jika tidak segera
2

ditangani akan mengakibatkan komplikasi seperti perdarahan (Hemogastritis)


yaitu perdarahan pada lambung yang akhirnya menjadi tukak lambung,
melena, syok hemoragic bahkan bisa terjadi kanker lambung yang mengarah
pada kematian. [ CITATION Ver20 \l 1033 ]
Insiden gastritis di kalangan masyarakat khususnya masyarakat golongan usia
muda misalnya saja mahasiswa banyak terjadi karena selain disebabkan oleh
gaya hidup dan stress bisa juga karena penderitanya terlalu menyepelekan dan
meremehkan penyakit gastritis ini. Akhirnya banyak dari penderitanya tidak
terlalu perduli sehingga menganggap bahwa gastritis itu penyakit yang ringan
[ CITATION Ver20 \l 1033 ].
Untuk itu hal terpenting pada fenomena gastritis ini ialah dibutuhkan
pengetahuan dalam membentuk tindakan atau perilaku seseorang.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Perilaku merupakan totalitas
penghayatan dan aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama berbagai
faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Perilaku kesehatan merupakan
respon seseorang terhadap objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan
[ CITATION Rik16 \l 1033 ].
Mengingat besarnya bahaya gastritis, maka perlu adanya suatu pencegahan
atau penanganan yang serius terhadap bahaya komplikasi gastritis. Upaya
untuk meminimalkan bahaya tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan
kesadaran masyarakat tentang hal- hal yang dapat menyebabkan penyakit
gastritis, salah satunya pengetahuan mahasiswa tentang faktor-faktor pencetus
kambuhnya penyakit gastritis [ CITATION Rik16 \l 1033 ]
Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peneliti
merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan
Pengetahuan terhadap Perilaku Pencegahan Gastritis pada Mahasiswa
Universitas Faletehan Serang”

Universitas Faletehan
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalahnya yaitu,
“Bagaimana gambaran pengetahuan dan perilaku pencegahan gastritis pada
mahasiswa di Universitas Faletehan ?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan diketahuinya gambaran
pengetahuan dan perilaku pencegahan gastritis pada mahasiswa ilmu
keperawatan di Universitas Faletehan
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini untuk :
1) Mengidentifikasi pengetahuan mahasiswa tentang penyakit gastritis
2) Mengidentifikasi perilaku pencegahan penyakit gastritis terhadap
mahasiswa

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi perpustakaan
yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi bagi mahasiswa
dalam meningkatkan pengetahuan tentang penyakit gastritis
2. Bagi Lahan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi petugas
kesehatan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan terhadap
perilaku pencegahan gastritis sehingga dapat menjadi masukan dalam
memberikan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan mengenai
perilaku hidup sehat terhadap terjadinya gastritis agar tidak terjadi
komplikasi serius
3. Bagi Peneliti

Universitas Faletehan
4

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam melakukan


penelitian tentang hubungan pengetahuan dan perilaku pencegahan
mahasiswa pada penyakit gastritis

E. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian yang berutujuan untuk mengetahui
hubungan pengetahuan terhadap perilaku pencegahan gastritis pada
mahasiswa Ilmu Keperawatan di Universitas Faletehan serang. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2021. Desain penelitian yang digunakan
yaitu korelasional dengan pendekatan cross sectional. Data penelitian ini
menggunakan data primer dengan cara mengisi kuesioner yang selanjutnya
akan diolah secara komputerisasi menggunakan metode statistik yang sesuai.

Universitas Faletehan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Gastritis

1. Definisi Gastritis
Dalam dunia kesehatan, gastritis dikenal sebagai penyakit lambung
atau dyspepsia. Istilah Gastritis atau Dyspepsia sering disebut
masyarakat sebagai maag yang kemudian akan menimbulkan gejala
pada penderitnya seperti nyeri terutama di ulu hati, mual, muntah, rasa
penuh, dan rasa tidak nyaman[ CITATION Mis092 \l 1033 ]
Gastritis merupakan suatu penyakit yang terjadinya karena adanya
inflamasi pada lapisan lambung. Ketika lapisan lambung mengalami
peradangan maka kemudian akan terjadi bengkak dan menyebabkan
infeksi. Penyakit ini biasanya muncul secara mendadak dan tidak
menular[ CITATION Ver202 \l 1033 ]
2. Penyebab Gastritis [ CITATION Mis092 \l 1033 ]
Penyebab utama gastritis antara lain :
1) Infeksi : bakteri H.Pylori, bakteria lainnya atau Mycobacteria,
dan virus
2) Iritasi : obat-obatan, minuman beralkohol, sekresi asam
lambung yang berlebihan, muntah kronis/menahun, menelan
racun.
3) Reaksi Autoimun
Adapun beberapa hal yang berpengaruh pada timbulnya gastritis antara
lain:
1) Pengeluaran asam lambung yang berlebihan
2) Pertahanan dinding lambung yang lemah
3) Infeksi helibacter pylori (sejenis bakteri yang hidup didalam
lambung, dalam jumlah sedikit) saat asam lambung yang
dihasilkan banyak kemudian pertahanan dinding lambung
6

menjadi lemah, bakteri ini bisa bertambah banyak jumlahnya


apabila disertai makanan yang kurang bersih
4) Gangguan gerakan saluran cerna
5) Stres psikologi
3. Patofisiologi Gastritis [ CITATION Kus201 \l 1033 ]
Patofisiologi terjadinya gastritis adalah ketika terjadinya
ketidakseimbangan faktor penyerang (ofensif) dan faktor pertahanan
(defensif) pada mukosa gastroduodenal, yakni peningkatan faktor
ofensif dan atau penurunan kapasitas defensive mukosa. Faktor ofensif
meliputi asam lambung, pepsin, asam empedu, enzim pankreas, infeksi
Helicobacter pylori yang bersifat gram-negatif, OAINS, alkohol dan
radikal bebas. Elemen preepitelial (lapis pertahanan pertama) adalah
berupa lapisan mucus bicarbonate yang merupakan penghalang
fisikokimiawi dari berbagai bahan kimia. Lapis pertahanan kedua yaitu
lapisan sel epitel, Aktifitas yang terjadi pada lapisan sel ini meliputi
produksi mukus, bikarbonat, transportasi ion untuk mempertahankan
pH, dan membuat ikatan antar sel. Lapisan pertahanan ketiga adalah
aliran darah dan lekosit. Komponen terpenting lapis pertahanan ini
ialah mikrosirkulasi subepitelial yang adekuat
4. Gejala atau Manisfestasi Klinis Gastritis[ CITATION Mis092 \l 1033 ]
 Tidak nyaman sampai nyeri pada saluran pencernaan terutama
bagian atas
 mual
 muntah
 nyeri ulu hati
 lambung merasa penuh
 kembung
 bersendawa
 cepat kenyang
 perut keroncongan (borbogygmi)

Universitas Faletehan
7

 sering buang angin


5. Klasifikasi Gastritis
Menurut [ CITATION Okt191 \l 1033 ] dalam Brunner & Suddarth (2014)
Klasifikasi gastritis terbagi dua yaitu gastritis akut dan gastritis kronik.
a) Gastritis Akut : berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari
biasanya gastritis akut ini disebabkan oleh makanan yang terinfeksi
dan mengiritasi, penggunaan obat aspirin secara berlebih serta
penggunaan obat anti inflamasi non steroid (NSAID), kemudian
konsumsi alkohol yang menyebabkan refluk empedu dan terapi
radiasi. Gastritis akut bisa dijadikan pertanda utama pada infeksi
sistemik akut.
b) Gastritis Kronik : merupakan inflamasi lambung secara
berkepanjangan yang mungkin penyebabnya oleh adanya ulkus
lambung jinak, ganas dan disebabkan oleh bakteria seperti
Helycobacter pylori. Ulserasi superfisial yang juga dapat memicu
terjadinya perdarahan.
6. Pencegahan Gastritis[ CITATION Mis092 \l 1033 ]
Pencegahannya dengan menjaga gaya hidup yang sehat misalnya :
 Mengatur pola makan
 Rajin Berolahraga
 Menghindari makanan yang terlalu pedas, dan asam
 Menghindari minuman yang beralkohol, kafein dalam jumlah
banyak, dan hindari rokok
 Hindari obat-obatan yang mengiritasi lambung
 Kelola stres psikologi secara efisien. Menurut [ CITATION
Okt201 \l 1033 ] Stres akan mengeluarkan hormon ekdoktrin
yang bersifat merangsang produksi asam lambung menjadi
meningkat yang selanjutnya akan menekan sistem pencernaan
manusia.
7. Pemeriksaan Penunjang Gastritis

Universitas Faletehan
8

Menurut [ CITATION Okt191 \l 1033 ] pemeriksaan diagnostik pada klien


dengan Gastritis meliputi pemeriksaan darah, pemeriksaan rontgen,
pemeriksaan analisis lambung,pemeriksaan feses. Pemeriksaan darah
dapat digunakan untuk memeriksa apakah terdapat Helicobacter pylori
dalam darah. Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah
kontak dengan bakteri, tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien
tersebut terkena infeksi. Sedangkan pemeriksaan Rontgen saluran
cerna bagian atas, tes ini meliputi akan adanya tanda-tanda Gastritis
atau penyakit pencernaan lainnya, pemeriksaan Analisis lambung Tes
ini untuk mengetahui sekresi asam dan merupakan teknik penting
untuk menegakkan diagnosis penyakit lambung, dan terdapat
Pemeriksaan fecesTes ini memeriksa apakah terdapat bakteri
Helicobacter pylori dalam feces atau tidak. Hasil yang positif dapat
mengindikasikan terjadinya infeksi pemeriksaan juga dilakukan
terhadap adanya darah dalam feces, hal ini menunjukkan adanya
perdarahan dalam lambung.

B. Konsep Pengetahuan

1. Definisi pengetahuan
Menurut [ CITATION Not141 \l 1033 ] Pengetahuan merupakan hasil dari
tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap
suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia,
yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia dihasilkan melalui mata dan
telinga.
Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif mempunyai enam
tingkatan yaitu:
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Pada tingkatan ini ialah dengan
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh

Universitas Faletehan
9

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.


Oleh karenanya, tahu merupakan tingkatan pengetahuan yang
paling rendah.
2) Memahami (comprehension)
Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat
mengintrepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang
telah paham terhadap obyek atas materi dapat mnejelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan
sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
3) Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang
sebenarnya. Aplikasi diartikan sebagai penerapan atau
pengguanaan hukum-hukum, metode, prinsip, dan sebagainya
dalam konteks atau yang lain.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih
di dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya
satu sama lain.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
bentuk kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang baru
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justfikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang

Universitas Faletehan
10

ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang


telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
menggunakan wawancara atau angket yang menanyakan
tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di
atas.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor Internal meliputi:
1) Usia
Dengan bertambahnya usia maka tingkat berpikir seseorang
menjadi lebih matang dan dari segi kepercayaan masyarakat yang
lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang yang belum
cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari
pengalaman jiwa
2) Pengalaman
Pengalaman sering dikaitkan pada pepatah guru terbaik
(experience is the best teacher), yang diartikan bahwa pengalaman
merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan
cara untuk memperoleh suatu kebenaran pengetahuan.
3) Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya semakin pendidikan yang
kurang akan mengahambat perkembangan sikap seseorang
terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan
4) Pekerjaan
Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara
mencari nafkah yang membosankan berulang dan banyak
tantangan

Universitas Faletehan
11

5) Jenis Kelamin
Istilah jenis kelamin merupakan suatu sifat yang melekat pada
kaum laki-laki maupun perempuan yang dikontruksikan secara
sosial maupun kultural.
Faktor Eksternal
1) Informasi
Menurut [ CITATION Nur10 \l 1033 ] informasi merupakan fungsi
penting untuk membantu mengurangi rasa cemas. Seseorang yang
mendapat informasi akan mempertinggi tingkat pengetahuan
terhadap suatu hal.
2) Lingkungan
hasil dari beberapa pengalaman dan hasil observasi yang terjadi di
lapangan (masyarakat) bahwa perilaku seseorang termasuk
terjadinya perilaku kesehatan, diawali dengan pengalaman-
pengalaman seseorang serta adanya faktor eksternal (lingkungan
fisik dan non fisik)
3) Sosial budaya
Semakin tinggi tingkat pendidikan dan status sosial seseorang
maka tingkat pengetahuannya akan semakin tinggi pula.
3. Cara memperoleh pengetahuan [ CITATION Not102 \l 1033 ]
Terdapat beberapa cara memperoleh pengetahuan, yaitu:
1) Cara kuno atau non modern : Cara kuno atau tradisional dipakai
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya
metode ilmiah, atau metode penemuan statistik dan logis. Cara-
cara penemuan pengetahuan pada periode ini meliputi:
a. Cara coba salah (trial and error) : Cara ini dilakukan dengan
mengguanakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan
apabila kemungkinan tersebut tidak bisa dicoba kemungkinan
yang lain.

Universitas Faletehan
12

b. Pengalaman pribadi : Pengalaman merupakan sumber


pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
engetahuan
c. Melalui jalan fikiran : Untuk memeperoleh pengetahuan serta
kebenarannya manusia harus menggunakan jalan fikirannya
serta penalarannya. Banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan
tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan baik atau tidak. Kebiasaan-
kebiasaan seperti ini biasanya diwariskan turun-temurun dari
generasi ke generasi berikutnya. Kebiasaan-kebiasaan ini
diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.
2) Cara modern : Cara baru atau modern dalam memperoleh
pengetahuan lebih sistematis, logis, dan alamiah. Cara ini disebut
“metode penelitian ilmiah” atau lebih populer disebut metodologi
penelitian, yaitu:
a. Metode induktif : Mula-mula mengadakan pengamatan
langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan
kemudian hasilnya dikumpulkan astu diklasifikasikan,
akhirnya diambil kesimpulan umum.
b. Metode deduktif : Metode yang menerapkan hal-hal yang
umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan
dengan bagian-bagiannya yang khusus.
4. Kriteria pengetahuan
Menurut [ CITATION Ari10 \l 1033 ] pengetahuan seseorang dapat
diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif,
yaitu:
1) Baik, bila subyek menjawab benar 76%-100% seluruh
pertanyaan.
2) Cukup, bila subyek menjawab benar 56%-75% seluruh
pertanyaan.

Universitas Faletehan
13

3) Kurang, bila subyek menjawab benar <56% seluruh


pertanyaan.
C. Konsep Perilaku

1. Definisi Perilaku
Tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari
uraian diatas dapta disimpulkan bahwa perilaku (manusia) adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati
langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar [ CITATION
Not141 \l 1033 ]
Merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini
terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan
kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner disebut
“S-O-R” atau Stimulus Organisme Respons. Skinner membedakan
adanya dua respons, yaitu:
1) Respondent response atau reflexive, yakni respons yang
ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu.
Stimulus semacam ini disebut elicting stimulation karena
menimbulkan respons-respons yang relatif tetap. Respons-
respons ini mencakup perilaku emosional.
2) Operasi response atau instrumental respons, yakni respons yang
timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau
perangsang tertentu.
2. Bentuk perilaku
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2014), yaitu:
1) Perilaku tertutup (covert behaviour) : Respons seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup
(covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas

Universitas Faletehan
14

pada perhatian, persepsi pengetahuan/ kesadaran, dan sikap yang


terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum
diamati secara jelas oleh orang lain.
2) Perilaku terbuka (overt behaviour) : Respons seseorang terhadap
stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan
atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau
dilihat oleh orang lain.
3. Proses pembentukan perilaku
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perihal yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) dalam
Notoatmodjo (2014) mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam dari orang
tersebut terjadi proses berurutan, disingkat AIETA yang artinya:
1) Awarness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui stimulus (obyek) terlebih dahulu.
2) Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.
3) Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih
baik lagi.
4) Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5) Adoption, subyek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses
seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran dari sikap yang positif,
maka perilaku tersebut akan besifat langgeng (long lasting).
Sebaliknya apabila perilaku tidak didasari oleh pengetahuan dan
kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.

Universitas Faletehan
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASSIONAL
DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep yaitu turunan dari kerangka teori yang telah disusun
sebelumnya dalam tinjauan pustaka. Kerangka konsep merupakan kerangka
hubungan antara konsep-konsep yang akan diukur atau diamati melalui
penelitian yang akan dilakukan[ CITATION Mas182 \l 1033 ] . Berikut ini
gambaran keterkaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan
diukur atau diamati pada penelitian ini

Kerangka konsep dalam dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:


Variabel independen Variabel dependen
Pengetahuan Perilaku Pencegahan
Gastritis

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

B. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi variabel-variabel yang akan diteliti
secara operasional dilapangan yang dibuat untuk memudahkan dalam
pengumpulan data, pengolahan data, serta analisis data[ CITATION Mas182 \l
1033 ].
16

Tabel 3.1
Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat ukur dan Hasil ukur Skala


operasional cara ukur

Variabel
independen

Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuesioner Hasil ukur Ordinal


tentang dimengerti oleh dengan pengetahuan
gastritis mahasiswa mengenai menggunakan dikategorikan
gastritis, meliputi: skala gutman menjadi :
Pengertian gastritis Baik : 14-20
Penyebab gastritis Cukup : 7-13
Tanda gejala Kurang : 0-6
gastritis
Pencegahan
gastritis
Variabel
dependen

Perilaku Sikap yang dinilai Kuesioner Hasil ukur Ordinal


pencegahan pada mahasiswa dengan pencegahan
gastritis Universitas menggunakan dikategorikan
Faletehan terhadap skala likert menjadi :
tindakan Baik : 55-72
pencegahan Cukup : 37-54
gastritis yang Kurang : 18-36
dilakukan

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang akan diuji kebenarannya.


atau merupakan jawaban sementara berdasarkan pada teori yang belum
dibuktikan dengan data atau fakta[ CITATION Mas182 \l 1033 ]. Hipotesis pada
penelitian adalah :
Ha : Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan gastritis
pada mahasiswa ilmu keperawatan universitas faletehan
Ho : Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan
gastritis pada mahasiswa ilmu keperawatan universitas faletehan

Universitas Faletehan
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa
sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian.
[ CITATION Set13 \l 1033 ]. Penelitian ini jenis penelitian kuantitatif dan desain
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian korelasional
dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel independen dan variabel
dependen dilakukan pengukuran sekaligus dalam waktu yang bersamaan
[ CITATION Sug12 \l 1033 ]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan


terhadap perilaku pencegahan gastritis pada mahasiswa ilmu keperawatan
tingkat III Universitas Faletehan.
Gambar Kerangka 4.1
Bentuk Rancangan Penelitian

Variabel independen dan dependen diobservasi atau


diukur satu kali pada waktu yang sama

Gastritis

Pengetahuan mencegah
Tidak gastritis
gastritis baik(+)

Gastritis
Pengetahuan mencegah
gastritis kurang (-)
Tidak gastritis

B. Tempat dan Waktu Penelitian


18

1. Lokasi
Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Faletehan Serang
2. Waktu
Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei – Juni 2021

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian yang
dapat berupa; orang, benda, suatu hal yang didalamnya dapat diperoleh
dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian [ CITATION Siy151 \l
1033 ] Maka populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Ilmu
Keperawatan reguler tingkat III Universitas Faletehan Serang sebanyak
127 orang.
Berikut jumlah mahasiswa tingkat 3 setiap kelasnya :
Tabel 4. 1 Distribusi mahasiswa ilmu keperawatan reguler tingkat III angkatan
2018 Universitas Faletehan
No Kelas Jumlah Mahasiswa
1. A 42
2. B 44
3. C 41
Total Populasi 127

2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya[ CITATION
Siy151 \l 1033 ] Maka sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Ilmu
Keperawatan reguler tingkat 3 kelas A,B dan C di Universitas Faletehan
Serang sebanyak 56 orang

Rumus Besaran Sampel


Pengambilan besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan rumus
Slovin [ CITATION Mas184 \l 1033 ] :

Universitas Faletehan
19

N
n=
1+ N (e) ²
Keterangan :
n = besar sampel penelitian
N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan dalam penelitian (0,1)

Maka besar sampel :


127
n= 2
1+127 ( 0,1 )
127
n=
1+127 (0,01)
127
n=
2,27
n=55,9471365639=56 orang

Adapun kriteria sampel sebagai berikut :


1. Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah :
a. Mahasiswa jurusan ilmu keperawatan Universitas Faletehan Serang
Angkatan 2018 reguler tingkat 3 yang terdiri dari kelas A,B dan C
b. Mahasiswa yang bersedia menjadi respoden
2. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :
a. Mahasiswa yang tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitan ini

D. Alat Ukur / Instrumen Penelitian

1. Alat Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dalah data Primer, adalah
data yang dikumpulkan peneliti secara langsung atau dari sumber
datanya[ CITATION Mas185 \l 1033 ]. Dan instrumen pada penelitian ini
menggunakan kuesioner
E. Validitas dan Reliabilitas

Universitas Faletehan
20

1. Uji Validitas

Validitas merupakan indeks yang menunjukkan alat ukur apakah benar


mengukur apa yang diukur [ CITATION Mas181 \l 1033 ].
Rumus koefisien korelasi :

r =n ∑ xy−¿ ¿ ¿

Keterangan:
R = koefisien korelasi
X = skor pada item pertanyaan nomor ganjil
Y = skor pada item pertanyaan nomor genap

Untuk menghitung r tabel menggunakan rumus:


t
r=
¿¿
Keterangan:
r = nilai r tabel
t = nilai t tabel
df = derajat bebas (n-2) t
Keputusan uji :
1) Bila r hitung lebih besar dari r tabel berarti Ho ditolak atau
variabel yang diuji coba dinyatakan valid.
2) Bila r hitung lebih kecil dari r tabel berarti Ho gagal ditolak atau
variabel yang diuji coba dinyatakan tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur


apakah dapat dipercaya atau dapat diandalkan [ CITATION Mas181 \l
1033 ]. Setelah menghitung korelasi dengan rumus koefisien korelasi,
kemudian dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown.

Universitas Faletehan
21

2r
r 11 =
1+r
Keterangan:
r11 = nilai reliabilitas
r = koefisien korelasi
Instrument penelitian dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha
lebih besar dari nilai koefisien alpha tabel (r alpha (α) > r tabel).

F. Prosedur / Alur Pengumpulan Data

1. Teknik Administratif
1) Penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari pembimbing
penelitian Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Faletehan Serang
2) Selanjutnya setelah mendapat izin dari pembimbing penelitian,
peneliti mengajukan surat izin kepada Rektor Universitas
Faletehan Serang untuk diserahkan kepada Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Faletehan Serang
3) Mengadakan pertemuan dengan ketua program studi ilmu
keperawatan untuk membicarakan mekanisme penelitian

2. Teknik Prosedural
1) Peneliti menentukan mahasiswa yang telah sesuai dengan
kriteria inklusi
2) Peneliti melakukan pendekatan dan memberikan penjelasan
tentang tujuan penelitian kepada responden
3) Kemudian peneliti meminta kesediaan responden
4) Responden yang bersedia diberikan informed consent untuk
ditanda tangani
5) Responden diberikan penjelasan tentang tata cara mengisi
kuesioner yang bertujuan mengurangi kesalahan yang terjadi

Universitas Faletehan
22

saat pengisian berlangsung, jika dirasa belum jelas peneliti


mempersilahkan untuk bertanya
6) Peneliti memberikan kuesioner kepada responden dan
mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner.
7) Setelah selesai diisi, responden mengembalikan kuesioner
tersebut dan peneliti mengoreksi kuesioner yang sudah dijawab
oleh responden
8) Peneliti mengucapkan terimakasih atas partisipasinya.

G. Pengolahan Data
1. Editting
Editting atau penyuntingan data yaitu pemeriksaan data yang telah
dikumpulkan untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan
kesalahan yang terdapat pada data mentah [ CITATION Mas186 \l 1033 ] .
Editing pada penelitian ini yaitu kuesioner yang telah diisi oleh responden
terlebih dahulu di cek kebenarannya dan kelengkapan datanya. hal ini
untuk memastikan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa
sudah dijawab seluruhnya.
2. Coding
Coding yaitu kegiatan merubah data dalam bentuk huruf menjadi
angka/bilangan. Kode yaitu simbol tertertu dalam bentuk huruf atau angka
untuk memberikan identitas data [ CITATION Mas181 \l 1033 ].
Kode yang diberikan pada penilitian ini adalah :
Tabel 4.2
Kode
Jenis Kode Jenis Kode
Usia Jenis Kelamin
 17 1  Laki-laki 1
 18 2  Perempuan 2
 19 3
 20 4
 21 5
6

Universitas Faletehan
23

 22 7
 23 8
 ≥24
Riwayat Gastritis Aktivitas
 Pernah 1  Kuliah saja 1
 Tidak Pernah 2  Bekerja sambil 2
kuliah

3. Entry
Entry atau processing yaitu memasukkan data dalam bentuk kode (angka
atau huruf) yang dimasukkan ke dalam program atau software computer
[ CITATION Mas181 \l 1033 ]. Software computer yang digunakan pada
penelitian ini adalah software statistic SPSS.
4. Cleaning
Cleaning data yaitu pengecekan kembali terhadap data yang sudah dientri
apakah sudah benar atau masih terdapat kesalahan pada saat memasukan
data[ CITATION Mas186 \l 1033 ]

H. Analisa Data
1. Analisis Data Univariat
Analisis Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik dari setiap variabel yang diteliti[CITATION Not181 \l 1033 ].
Pada penelitian ini analisis univariat digunakan untuk melihat karakteristik
responden yaitu tingkat pengetahuan terhadap perilaku pencegahan
gastritis

2. Analisis Data Bivariat


Analisis Bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi[CITATION Placeholder1 \l 1033 ] dalam
penelitian ini uji Chi-Square digunakan untuk mencari hubungan antara
pengetahuan terhadap perilaku pencegahan gastritis pada mahasiswa ilmu

Universitas Faletehan
24

keperawatan tingkat 3. Data yang terkumpul diolah melalui program


software SPSS
Batas kritis alfa yang digunakan yaitu 0,05 dengan kriteria penarikan
kesimpulan sebagai berikut:
1) Jika P.Value < alfa (0,05), maka H0 diterima artinya ada hubungan
antara pengetahuan terhadap perilaku pencegahan gastritis pada
mahasiswa
2) Jika P.Value > alfa (0,05), maka H0 ditolak artinya tidak ada
hubungan antara pengetahuan terhadap perilaku pencegahan
gastritis pada mahasiswa

Universitas Faletehan
25

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.
Kemenkes. (2018). Hasil Utama Riskesdas.
Kusmiati, M. (2020). Literature Review: Pengetahuan tentang Komplikasi pada
Penderita Gastritis. Universitas Bhakti Kencana .
Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
BPPSDMK Kemenkes RI.
Misnadiarly. (2009). Mengenal Penyakit Organ Cerna: Gastritis (Dyspepsia atau
Maag), Infeksi Mycobacteria pada Ulcer Gastrointestinal . Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam, & Pariani, S. (2010). Pendekatan Praktis Metodologi Riset
Keperawatan. Jakarta: CV. Agung Seto.
Oktarina, P., & Krishna, L. F. (2019). Buletin Kesehatan. Akademi Keperawatan
Pasar Rebo, 197-209.
Oktora, A. V. (2020). Gambaran Penegtahuan Mahasiswa tentang Penyakit
Gastritis di Prodi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas
Bhakti Kencana Bandung .
Rika. (2016). Hubungan Anatara Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan pada
Mahsiswa Jurusan Keperawatan. 1-92.
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan . Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Siallagan, E. D. (2021). Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Tahun 2020. 1-123.
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Universitas Faletehan
26

Verawati, L., & Perangin-angin, M. A. (2020). Hubungan Antara


Pengetahuan dan Prilaku Pencegahan Gastritis pada Mahasiswa
Keperawatan Universitas Advent Indonesia. Nutrix Jurnal , 19-26

Universitas Faletehan
27

LAMPIRAN I
INSTRUMEN PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN
GASTRITIS PADA MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN REGULER
TINGKAT III UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG
Petunjuk Pengisian : Bacalah pertanyaan dengan hati-hati agar dapat
dimengerti. Jawablah pertanyaan dibawah ini
dengan memberi tanda () sesuai dengan jawaban
yang anda pilih. Harap mengisi seluruh jawaban
yang ada didalam kuesioner dan pastikan tidak ada
yang terlewat.
Tanggal Pengisian :
Nama (Iinisial) :
Jenis Kelamin : Perempuan
Laki-laki
Riwayat Gastritis : Pernah
Tidak pernah
A. Kuesioner Pengetahuan Tetang Gastritis

No Pernyataan Ya Tidak

1. Gastritis merupakan radangan jaringan dinding lambung

2. Gastritis merupakan penyakit yang tidak bisa dicegah

3. Gastritis terjadi bila sering mengkonsumsi obat-obatan


seperti : aspirin, obat anti inflamasi non steroid

4. Gastritis terbagi atas dua yaitu akut dan kronik

5. Apabila terlalu sering memakan makanan pedas,asam dan


bahan kimia tidak terkena gastritis

6. Waktu makan yang tidak teratur, tidak akan menyebabkan


gastritis

7. Kurang bersihnya makanan tidak akan menyebabkan


gastritis

Universitas Faletehan
28

8. Alat-alat makanan yang dipakai yang sudah terkontaminasi


dengan feses yang mengandung H.pylori bisa
mengakibatkan gastritis

9. Alat-alat gastroskopi dan alat medis lainnya yang


pengoprasiannya dimasukan kedalam perut tidak perlu
dilakukan desinfeksi lengkap

10. Gastritis yang tidak diobati tidak akan menyebabkan tukak


lambung, prdarahan lambung, bahkan kanker

11. Kecemasan dan stress berlebihan juga bisa menyebabkan


penyakit maag (gastritis) bertambah parah

12. Gastritis dapat terjadi karena asam lambung dan pepsin


yang berlebihan

13. Gejala yang dialami penderita gastritis yaitu nyeri


epigastrium, mual, kembung, dan muntah

14. Penyakit gastritis tidak terlalu berbahaya sehingga tidak


perlu adanya penanganan yang serius terhadap penyakit ini

15. Bakteri Helicobacter pylori dapat dihilangkan dari dalam


lambung

16. Memperbanyak olahraga misalnya aerobik dapat mencegah


terjadinya gastritis

17. Tingginya konsumsi alkohol dapat mengiritasi atau


merangsang lambung sehingga dapat mengakibatkan
gastritis

18. Merokok dapat merusak lapisan pelindung lambung, orang


yang merokok lebih sensitif terhadap gastritis

19. Penderita gastritis tidak perlu mengkonsumsi antasida

20. Penderita gastritis jenis makanannya tidak perlu diatur

B. Kuesioner Perilaku Pencegahan Gastritis


Keterangan : 4 Selalu
3 Sering
2 Kadang-kadang
1 Tidak Pernah

No Pernyataan 1 2 3 4

Universitas Faletehan
29

1. Saya makan tepat waktu walaupun banyak tugas kuliah

2. Saya mengkonsumsi minuman beralkohol

3. Saya menggunakan obat-obat penghilang rasa sakit dalam


jangka waktu yang lama

4. Saya merokok lebih dari 1 bungkus perhari

5. Saya merokok kurang dari 1 bungkus perhari

6. Setiap makan saya makan makanan yang pedas

7. Setiap makan saya makan makanan yang asam

8. Saya sering minum kopi

9. Saya makan dipinggir jalan setiap selesai perkuliahan

10. Saya langsung memeriksakan diri ke dokter jika terjadi


kekambuhan lambung

11. Saya mengalami mual dan sakit perut pada saat telat
makan

12. Saya sarapan pagi sebelum berangkat ke kampus

13. Saya minum air putih kurang dari 2 liter perhari

14. Saya minum minuman bersoda (seperti sprite dll)

15. Saya jadi malas makan setiap menghadapi masalah berat

16. Saya makan tidak teratur

17. Saya makan dengan porsi kecil tapi sering

Universitas Faletehan
30

Universitas Faletehan

Anda mungkin juga menyukai