DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 PSIK 4B
1. Anggie Sofa NIM. 1018031011
2. Anti Nopianti Puziasih NIM. 1018031014
3. Aris Ramadhan NIM. 1018031017
4. Erik Pratama NIM. 1018031037
5. Fitri Andriani NIM. 1018031048
6. Hilda Nur Islami NIM. 1018031054
7. Jane Veryani Harun NIM. 1018031082
8. Meliyati Eva Nur M.A NIM. 1018031073
9. M. Zidan Nugraha NIM. 1018031079
10. Nanda Putri Duiyanti NIM. 1018031086
11. Risha Agnesya NIM. 1018031101
12. Siti Musayaroh NIM. 1018031113
13. Siti Raudoh NIM. 1018031116
14. Yudi Ismail NIM. 1018031134
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Desember 2021
DATA UMUM
Nama Panti : Panti Dinas Sosial Tresna Werdha Cipocok Jaya
Alamat Panti : Jl. Raya Cilegon Km.06, Pelamunan,Kec. Kramatwatu
Serang, Banten Telp (0254) 23456
Nama Pimpinan Panti : Drs. H. Aris S.Pd., MM.
Nama Wisma : Wisma Melati
Nama Pengasuh : Muhammad
Jumlah lansia di wisma : 6 orang
1. DIMENSI BIOFISIK
a. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Berdasarkan pengkajian didapatkan data :
Laki-laki : berjumlah 2 orang (33%).
Perempuan : berjumlah 4 orang (67%).
b. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN UMUR
Berdasarkan pengkajian didapatkan data bahwa :
Umur 66 s/ d 75 tahun berjumlah 5 orang (83 %).
Umur 76 s/d 85 tahun berjumlah 1 orang (17 %)
c. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN SUKU/ETNIS
Berdasarkan pengkajian didapatkan data bahwa 100 % lansia adalah suku Sunda.
d. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN AGAMA
Berdasarkan pengkajian didapatkan data bahwa semua lansia yang saat ini berada di
panti beragama Islam (100 %).
e. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN STATUS GIZI
Status gizi disini diukur dengan menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT)
manurut Kemenkes RI tahun 2018, yaitu :
BB(Kg)
IMT= 2
[ TB ( m ) ]
Berdasarkan pengkajian didapatkan data bahwa :
Dari 6 orang terdapat 1 orang berstatus gizi kurang (17 %) dan 5 orang bergizi baik
(83 %).
f. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN MASALAH KESEHATAN 6 BULAN
TERAKHIR
Berdasarkan data yang didapatkan dalam wawancara dengan lansia dan pengasuh
wisma di Wisma Melati diketahui bahwa :
Keluhan cepat lelah :Terdapat 3 kelayan (50 %) mengalami gangguan cepat lelah,
yaitu Ny..N, Ny.D, Ny.H.
Keluhan nyeri dada :Tidak ada (0 %)
Keluhan sesak nafas :Tidak ada (0 %)
Keluhan sulit tidur : Tidak ada (0%)
Keluhan batuk :Tidak ada (0 %)
Gangguan penglihatan : Tidak ada (0 %) Semua lansia mengalami penurunan
penglihatan, namun masih dapat ditoleransi
Gangguan pendengaran : Tidak ada (0 %).
Hipertensi :Terdapat 1 lansia (17 %) yaitu : Tn.S.
Diabetes Melitus :Tidak ada ( 0 % )
Nafsu makan menurun :Terdapat 4 lansia (57,14 %), yaitu Ny..N, Ny.D, Tn.T.
Nafsu makan meningkat :Terdapat 1 lansia (17 %), yaitu : Tn.S.
Osteartritis :Tidak ada (0 %).
Osteoporosis: Terdapat 1 lansia (17 %) yaitu : Tn.T.
Gangguan gerak : Tidak ada (0 %). Tampak kelelahan namun bisa memenuhi
ADL (activity daily living).
Gangguan buang air kecil (BAK) : Tidak ada (0 %).
Gangguan buang air besar (BAB) :Tidak ada (0 %).
Benjolan tidak normal : Tidak ada (0 %).
2. DIMENSI PSIKOLOGIS
a. STATUS MENTAL
Pemeriksaan status mental disini menggunakan instrumen “The Short Portable Mental
Status Quesionnaire (SPMSQ)”. Terdapat 1 lansia (14,28 %) mengalami gangguan
intelektual berat yaitu Ny. N, 1 orang kelayan (17 %) mengalami gangguan intelektual
ringan yaitu Tn. R dan 5 orang kelayan ( 83%) tidak mengalami gangguan intelektual
yaitu Ny. D, Ny. H, Ny. Y, Tn. S dan Tn. T.
b. STATUS DEPRESI
Pemeriksaan status depresi disini menggunakan instrumen “The Geriatric Depresion
Scale dari Yesavage & brink (1983)”. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan
didapatkan data bahwa 6 orang lansia (100 %) tidak mengalami depresi yaitu Ny. D,
Ny. H, Ny. Y, Tn. S dan Tn. T, Ny. N.
c. KEADAAN EMOSI
Terdapat 6 orang lansia (100 %) berstatus emosi stabil
3. DIMENSI FISIK
a. LUAS WISMA
Berdasarkan wawancara dengan salah seorang pegawai panti didapatkan data bahwa
luas bangunan wisma adalah ±120 m2.
b. KEADAAN LINGKUNGAN DI DALAM WISMA
Penerangan
Berdasarkan observasi dapat diketahui bahwa kondisi penerangan di dalam
ruangan baik karena pintu dan tirai jendela dibuka ketika siang hari sehingga
sinar matahari dapat masuk dan ketika malam hari seluruh lampu di tiap ruangan
menyala.
Kebersihan dan kerapian
Berdasarkan observasi didapatkan data bahwa ruang tamu dan dapur dalam
keadaan bersih. Perabot tertata dengan rapi pada tempatnya, meja makan dalam
keadaan bersih dan peralatan makan–minum tertata cukup pada tempatnya.
Peralatan elektronik berfungsi dan dalam keadaan bersih. Dari ke empat ruang
tidur yang digunakan oleh lansia, 1 kamar tercium bau tidak sedap seperti bau
ompol, namun penataan di dalamnya rapi. Kamar mandi / toilet dalam keadaan
bersih, lantai tidak licin,bak air bersih dan airnya jernih.
Pemisahan ruangan antara pria dan wanita
Pasangan suami istri Tn.S dan Ny.H tinggal dalam satu kamar sedangkan lansia
yang lain ditempatkan di kamar terpisah sesuai jenis kelamin.
Sirkulasi udara
Berdasarkan observasi yang dilakukan didapatkan data bahwa di wisma melati
pada masing–masing kamar terdapat satu jendela yang tiap harinya dibuka
sehingga sirkulasi udara di Wisma Mawar cukup baik.
Keamanan
Berdasarkan observasi lantai di kamar tidur dan ruang utama adalah ubin dan
tidak licin. Lantai kamar mandi adalah ubin kasar dan tidak licin. Terdapat
pegangan dilorong jalan untuk pengaman. Tidak ditemukan adanya alarm untuk
tanda bahaya di dalam wisma.
Sumber air minum
Air minum yang dikonsumsi lansia di wisma melati bersumber dari PDAM,
lansia mendapat air minum yang telah dimasak dari dapur.
Ruang berkumpul bersama
Ruangan cukup luas, kebersihan selalu terjaga, pencahayaan cukup, terdapat
fasilitas : televisi, VCD, meja dan kursi tamu, meja makan dan kursinya, magic
jar, jam dinding, kondisi meja makan tertata sehingga fasilitas untuk makan
bersama baik.
c. KEADAAN LINGKUNGAN DI LUAR WISMA
Pemanfaatan halaman
Halaman/tanah dimanfaatkan untuk menanam bunga dan pohon mangga,
kebersihan halaman selalu terjaga dan selalu disiram.
Pembuangan air limbah
Berdasarkan observasi, air limbah dibuang melalui saluran pembuangan limbah
yang sudah ada (selokan), selokan dalam kondisi terbuka namun selalu dalam
keadaan bersih.
Pembuangan sampah
Sampah ditampung di bak tetutup. Berdasarkan wawancara dengan pengasuh
diketahui bahwa ada petugas khusus yang mengambil sampah di bak sampah dan
dikumpulkan untuk dimusnahkan.
Sanitasi
Berdasarkan observasi diketahui bahwa WC yang digunakan dapat berfungsi
dengan baik, terlihat cukup bersih. Saluran pembuangan air limbah mengalir
dengan lancar.
Sumber pencemaran
Berdasarkan observasi diketahui bahwa pencemaran utama yang terjadi di wisma
mawar bersumber dari bau tidak sedap seperti bau ompol dari kamar yang dihuni
oleh Ny. D.
4. DIMENSI SOSIAL
a. DISTRIBUSI KELAYAN BERDASARKAN PENDIDIKAN
Berdasarkan pengkajian dan wawancara terhadap lansia dan pengasuh panti diketahui
bahwa 17 % (1 orang) tidak pernah mengikuti pendidikan formal dan 83 % lainnya (5
orang) pernah mengikuti pendidikan formal (tamat SMA), yaitu Ny.N, Ny.D, Ny. H,
Ny. Y, dan Tn. S.
b. HUBUNGAN ANTAR LANSIA DI DALAM WISMA
Berdasarkan wawancara dengan lansia dan pengasuh diruangan antara lansia yang
satu dengan lansia lainnya baik.
c. HUBUNGAN ANTAR LANSIA DI LUAR WISMA
Terdapat 1 orang lansia yang kurang bersosialisasi diluar wisma (17%), yaitu Tn. T
dengan alasan lebih suka berdiam diri diwisma. Tn. T keluar jika ada jadwal kegiatan
rutin saja, serta 5 orang lansia dapat bersosialisasi cukup baik di luar wisma (83%),
yaitu Ny.N, Ny.D, Ny. Y, dan Tn. S.
d. HUBUNGAN LANSIA DENGAN ANGGOTA KELUARGA
Terdapat 3 lansia (50 %) yang masih dijenguk oleh keluarganya, yaitu Ny.N, Ny. D
dan Ny.Y.
e. HUBUNGAN LANSIA DENGAN PENGASUH WISMA
Semua lansia menjalin hubungan baik dengan pengasuh wisma.
f. KEGIATAN ORGANISASI SOSIAL
Kegiatan keagamaan bagi lansia yang beragama islam dilaksanakan pada hari Senin,
Rabu, Sabtu. Lansia yang beragama islam selalu mengikuti kegiatan keagamaan, tapi
selain hari yang terjadwal lansia yang melaksanakan ibadah sholat secara rutin hanya
1 orang (14,28 %), yaitu Ny. N. Olahraga dilaksanakan tiap hari, hari Selasa
dilaksanakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang bertujuan untuk sosialisasi seluruh
penghuni panti. Sedangkan kegiatan pembinaan rekreatif/keterampilan dilaksanakan
pada hari Kamis, seluruh kelayan mengikuti dengan rutin sesuai dengan yang telah
dijadwalkan. 100 % lansia aktif mengikuti kegiatan pembinaan kerohanian yang
dilaksanakan di panti.
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN
DO: Berdasarkan hasil Gangguan metabolisme Defisit Nutrisi
observasi didapatkan ↓
bahwa semua lansia (100 Energi menurun
%) makan 3 kali sehari ↓
dengan menu yang Nafsu makan menurun
bervariasi yang disajikan ↓
oleh dapur umum dan Berat badan menurun
dibagi oleh pengasuh. Tn. ↓
T, Ny. N, Ny. D makan Defisit nutrisi
hanya sedikit karena
sering mengatakan tidak
nafsu makan.
DS: Gangguan tidur Keletihan
50% lansia ↓
mengatakan merasa Merasa energinya tidak pulih
energinya tidak pulih walapun telah tidur
kembali walaupun ↓
telah tidur Mengeluh lelah
50% lansia ↓
mengatakan merasa Merasa kurang tenaga
kurang tenaga ↓
Tampak lesuh
DO: ↓
50% lansia Tampak Keletihan
lesu
50% lansia Tampak
lelah
DO : Sendi kaku Gangguan mobilitas fisik
Kegiatan yang bersifat ↓
rekreatif dilaksanakan oleh Gerakan tidak terkoordinasi
panti setiap hari kamis dan ↓
seluruh lansia Gerkan terbatas
mengikutinya secara rutin ↓
sesuai jadwal. Para lansia Fisik lemah
kurang aktif selama ↓
kegiatan berlangsung. Gangguan mobilitas fisik
Mengeluh otot pegal
seperti sendi kaku dan
nyeri sehingga enggan
melukan pergerakan
karena merasa cemas saat
bergerak.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit Nutrisi b.d faktor psikologis, keenganan untuk makan dibuktikan dengan
pasien tidak nafsu makan.
2. Keletihan b.d dengan gangguan tidur dibuktikan dengan Pasien mengatkan merasa
energinya tidak pulih kemabali walaupun telah tidur, Pasien mengatakan merasa
kurang tenaga, Tampak lesu, Tampak lelah
3. Gangguan Mobilitas Fisik b.d keengganan melakukan pergerakan dibuktikan dengan
Para lansia kurang aktif selama kegiatan berlangsung, mengeluh otot pegal seperti
sendi kaku dan nyeri
C. INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan (SDKI) Krieteria Hasil & Tujuan (SLKI) AKTIVITAS (SIKI)
Defisist nutrisi b.d faktor Setelah dilakukan intervensi selama 2 Manajemen Nutrisi
psikologis, keenganan untuk makan jam, maka defisit nutrisi membaik, Observasi
dibuktikan dengan pasien tidak dengan kriteria hasil : Identifikasi status nutrisi
nafsu makan Porsi makan yang dihabiskan Identifikasi alergi dan intoleransi makan
meningkat Identifikasi makanan yang disukai
Pengetahuan tentang pilihan Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
makanan yang sehat meningkat Identifikasi perlunya penggunaan selang
Frekuensi makan membaik nasogastrik
Nafsu makan membaik Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Fasilitasi menentukan pedoman diet
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen makanan, jika perlu
Hentikan pemberian makan melalui selang
nasogatrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Keletihan b.d dengan gangguan Setelah dilakukan intervensi selama 3x Manajemen Energi
tidur dibuktikan dengan Pasien 24 jam diharapkan tingkat keletihan Observasi
mengatkan merasa energinya tidak menurun dengan kriteria hasil: Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
pulih kemabali walaupun telah verbalisasi kepulihan energi mengakibatkan kelelahan
tidur, Pasien mengatakan merasa meningkat Monitor kelelahan fisik dan emosional
kurang tenaga, Tampak lesu, tenaga meningkat Monitor pola dan jam tidur
Tampak lelah kemampuan melakukan aktivitas Terapeutik
rutin meningkat Lakukan latihan tentang gerak pasif dan aktif
verbalisasi lelah menurun Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
lesu menurun Edukasi
pola istirahat membaik Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan intervensi selama 2 x Dukungan Ambulasi
24 jam diharapkan mobilitas fisik a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
membaik dengan kriteria hasil: b. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi.
Nyeri menurun c. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi.
Kecemasan menurun d. Anjurkan melakukan